Anda di halaman 1dari 8

Obat Suppositoria

xi kpr 1

Oleh : 1. Augsima Rosinta(19)


2. Avin Bhuana (20)
3. Ayu Anggraini (21)
Pengertian
 Obat suppositoria adalah obat solid (padat) berbentuk
peluru yang dirancang untuk dimasukkan ke dalam anus
atau rektum,vagina atau uretra. Umumnya obat ini terbuat
dari minyak sayuran solid yang mengandung obat.
Suppositoria rektal akan hancur atau larut dalam suhu
tubuh, dan akan menyebar secara bertahap ke lapisan
usus rendah dimana disana ia akan diserap oleh aliran
darah.
Tujuan Penggunaan Obat Bentuk
Suppositoria
1. Suppositoria dipakai untuk pengobatan lokal, baik dalam rektum
maupun vagina atau urethra, seperti penyakit haemorroid, wasir,
ambein dan infeksi lainnya.
2. Juga secara rektal digunakan untuk distribusi sistemik, karena
dapat diserap oleh membran mukosa dalam rektum.
3. Apabila penggunaan obat peroral tidak memungkinkan, seperti
pasien mudah muntah, tidak sadar.
4. Aksi kerja awal akan diperoleh secara cepat, karena obat diabsorpsi
melalui mukosa rektal langsung masuk ke dalam sirkulasi darah.
5. Agar terhindar dari pengrusakan obat oleh enzym di dalam
saluran gastrointestinal dan perubahan obat secara biokimia di dalam hepar.
Macam-macam Suppositoria

1. Rektal Suppositoria
Sering disebut Suppositoria saja, bentuk peluru digunakan lewat rektal
atau anus, beratnya menurut FI.ed.IV kurang lebih 2 g. Suppositoria
ini berbentuk torpedo. Keuntunganya, bila bagian yang besar
masuk melalui jaringan otot penutup dubur, maka Suppositoria
akan tertarik masuk dengan sendirinya. Suppositoria rektal
bertindak secara sistemik, atau sebagai alternatif dari obat-obat
oral (misalnya ketika seseorang tidak mampu mengonsumsi obat
melalui mulut). Obat ini mudah diserap di dalam rektum karena
rektum kaya akan pembuluh darah.
cara penggunaanya :

1. Pergi ke toilet dan jika perlu kosongkan isi perut anda bisa dengan
cara BAB.
2. Cuci tangan
3. Buang semua foil atau plastik pembungkus suppositoria
4. Lakukan dengan berjongkok atau rebah ke salah satu sisi tubuh dengan
satu kaki ditekuk dan satu kaki lainnya lurus
5. Masukkan obat suppositoria dengan lembut namun tegas ke dalam anus,
jika perlu basahi ujung suppositoria dengan sedikit air
6. Lalu dorong cukup jauh sehingga suppositoria tidak keluar kembali
7. Tahan dan rapatkan kaki dengan duduk atau berbaring diam selama
beberapa menit
8. Cuci kembali tangan
9. Usahakan agar tidak BAB selama setidaknya satu jam, kecuali
obat suppositoria tersebut adalah jenis pencahar.
2. Vaginal Suppositoria (Ovula)
Berbentuk bola lonjong seperti kerucut, yang digunakan lewat
vagina, berat umumnya. Supositoria vaginal dibuat dengan cara
mengempa massa serbuk menjadi bentuk yang sesuai.
Menurut FI.ed.IV, Suppositoria vaginal dengan bahan dasar yang
bercampur dalam air seperti PEG atau gelatin tergliserinasi
berbobot 5g. Sedangkan supositoria dengan bahan dasar
gelatin tergliserinasi (70 bag. gliserin, 20 bag. gelatin dan 10 bag.
air) harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, sebaiknya pada
suhu dibawah 350 C.

3. Urethral Suppositoria (bacilla, bougies)


digunakan lewat urethra, bentuk batang panjang antara
7 cm - 14 cm.
Keuntungan dan kelemahan
Suppositoria
 Keuntungan Suppositoria
Keuntungan penggunaan obat dalam Suppositoria dibanding peroral, yaitu
1. Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung.
2. Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzym pencernaan dan
asam lambung.
3. Obat dapat masuk langsung dalam saluran darah sehingga obat
dapat berefek lebih cepat daripada penggunaan obat peroral.
4. Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak sadar.
 Kelemahan suppositoria:
1. Tidak nyaman digunakan
2. Absorbsi obat sering kali tak teratur atau sulit diramalkan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai