Anda di halaman 1dari 58

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB.
Nama Anggota Kelompok:

1. Anastasia Verda A. (10)


2. Anggita Dara K. D. (11)
3. Anggun Oktarica (12)
4. Devina Ramadhanty W (34)
OBAT
Definisi Obat:

 Secara Umum
Obat adalah suatu bahan/campuran bahan
untuk menentukan diagnosis, mencegah,
mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau
kelainan badan dan rohaniah.
 Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009
Obat adalah bahan atau paduan bahan,
termasuk produk biologi yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi
atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi, untuk manusia
 Menurut Depkes RI (2007)
Obat adalah bahan yang hanya dengan
takaran tertentu dan dengan penggunaan yang
tepat dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosa,
mencegah penyakit, menyembuhkan atau
memelihara kesehatan.
 Menurut WHO
Obat adalah substansi atau produk yang
digunakan atau dengan sengaja digunakan
untuk memodifikasi atau mengeksplorasi
sistem fisiologis atau kondisi patologis yang
bermanfaat bagi penerima obat tersebut.
Pengertian Obat Secara Khusus:

 Obat Baru
Yang dimaksud obat baru adalah obat berisi
zat (berkhasiat atau tidak berkhasiat),
contohnya pembantu, pelarut, pengisi, lapisan
atau komponen lain yang belum dikenal
sehingga tidak diketahui manfaat/khasiat dan
kegunaan apa yang diberikan.
 Obat Esensial
Obat esensial yakni obat yang dibutuhkan
untuk layanan kesehatan masyarakat yang
kerap digunakan yang tercantum dalam Daftar
Obat Esensial Nasional (DOEN) oleh Menteri
Kesehatan RI.
 Obat Generik
Adalah obat yang ditetapkan oleh FI dan memiliki
nama resmi serta berkhasiat yang dikandungnya.
 Obat Jadi
Obat jadi adalah obat dengan keadaan murni atau
campuran berbentuk kapsul, pil, tablet, salep,
cairan, supositoria, serbuk atau bentuk lainnya
yang sesuai dengan FI atau pemerintah.
 Obat Paten
Obat paten adalah obat jadi dengan nama
dagang yang terdaftar atas nama pembuat
yang telah diberi kuasa dan obat itu dijual
dalam kemasan asli dari perusahaan yang
memproduksinya.
 Obat Asli
Obat asli adalah obat yang diperoleh secara
langsung dari bahan-bahan alamiah, diolah
secara sederhana berdasarkan pengalaman
dan digunakan dalam pengobatan tradisional.
 Obat Tradisional
Maksudnya adalah obat yang didapat dari
bahan alam, diolah secara sederhana
berdasarkan pengalaman dan digunakan dalam
pengobatan tradisional.
Peran dan Fungsi Obat

 Untuk penetapan diagnosa


 Untuk pencegahan penyakit
 Untuk menyembuhkan penyakit
 Untuk memulihkan (rehabilitasi) kesehatan
 Berfungsi dalam mengubah fungsi normal
tubuh untuk tujuan tertentu
 Bermanfaat dalam bidang kesehatan
Penggunaan Obat

 Setiap obat memiliki efek yang baik, selain


itu juga dalam penggunaannya memiliki efek
samping yang merugikan jika digunakan
tidak sesuai dosis yang tepat.
 Diperlukan meminta pendampingan orang
tua untuk minum obat, jangan minum obat
sendiri.
 Gunakanlah obat sesuai dengan aturan tata
cara pakainya.
Contoh:
• Sehari 3x1 sendok teh.
Artinya sehari obat tersebut digunakan
sebanyak 3 kali (misalnya pagi, siang, dan
malam) dan setiap kali minum obat sebanyak 1
sendok teh.
Tata Cara Penyimpanan Obat

 Jauhkan dari jangkauan anak-anak


 Periksa tanggal kadaluwarsa dan kondisi obat
 Kunci almari penyimpanan obat
 Jauhkan dari sinar matahari
lansung/lembab/suhu tinggi dan sebagainya
 Baca aturan penyimpanan pada kemasan
 Simpan dalam kemasan asli dan dengan
etiket yang masih lengkap
Macam Jenis Penggolongan Obat
Berdasarkan Bentuknya

 Bentuk gas, contonhya adalah obat berupa


inhalasi, sparym aerosol
 Bentuk cair atau larutan, contohnya adalah
obat yang terdiri dari gargarisma, obat tetes,
injeksi, epithema, clysma, sirop, eliksir, lotio,
dauche, infus intravena, dan potio
 Bentuk setengah padat, contohnya adalah
obat yang berupa salep mata (occulenta), gel,
cerata, pasta, krim, salep (unguetum)
 Bentuk padat, contohnya adalah obat
supositoria, kapsul, pil, tablet, dan serbuk
Berdasarkan Fisiologis dan Biokimia

 Obat Diagnostik
Adalah obat yang berperan dalam
mendiagnosis atau mengenali penyakit,
contohnya barium sulfat untuk membantu
mendiagnosis pada saluran lambung-usus.
 Obat Kemoterapeutik
Adalah obat yang berfungsi dalam
membunuh parasit dan kuman di dalam tubuh
inang.
 Obat Farmakodinamik
Merupakan obat yang dengan tata cara kerja
terhadap inang dengan jalan mempercepat
maupun memperlambat proses fisiologis atau
fungsi biokimia yang terdapat dalam tubuh.
Contoh obat jenis ini adalah diuretik, hormon,
hipnotik, dan obat otonom.
Berdasarkan Cara Kerjanya

 Sistemik
Adalah obat yang didistribusikan ke seluruh
tubuh. Contohnya adalah obat analgenik.
 Lokal
Adalah obat yang dapat digunakan pada
jaringan setempat, misalnya pemakaian
topical.
Menurut Undang-Undang

 Psikotropika
Yaitu obat yang bekerja dalam
mempengaruhi proses mental, merangsang
atau menenangkan, mengubah
pikiran/perasaan/kelakuan seseorang. Seperti
golongan ekstasi, barbital/luminal dan
diazepam.
 Obat Bebas Terbatas
(daftar W = Waarschuwing = Peringatan) Adalah
obat keras yang didistribusikan kepada
masyarakat tanpa adanya resep dokter. Hal itu
terjadi karena obat bebas terbatas telah terdapat
dalam kemasan aslinya dari produsen atau pabrik
obat itu yang diberi tanda lingkaran bulat
berwarna biru dengan garis tepi hitam serta diberi
tanda peringatan (P No. 1 sampai P No. 6)
 Obat Keras
(daftar G = Geverlijk = berbahaya) adalah obat yang
pada umumnya mempunyai takaran dosis
minimum (DM) yang diberi sebuah tanda khusus
lingkaran bulat merah garis tepi hitam dan huruf K
menyentuh garis tepinya. Perlu diketahui bahwa
semua obat baru kecuali ada ketetapan
pemerintah bahwa obat itu tidak membahayakan,
dan semua sediaan parental/injeksi/infus intravena.
 Obat Bebas
Yaitu obat yang dapat dibeli secara bebas
dan tidak berdampak membahayakan bagi
konsumen dalam batas dosis yang dianjurkan.
Ciri-ciri obat bebas dalam hal ini diberi suatu
tanda lingkaran bulat berwarna hijau dengan
garis tepi hitam.
 Narkotik
Aadalah obat yang diperlukan dalam bidang
pengobatan dan IPTEK, serta dapat
menimbulkan ketergantungan dan
ketagihan/adiksi yang sangat merugikan
individu apabila digunakan tanpa pembatasan
dan pengawasan dokter.
Contohnya adalah kodein, metadon, petadin,
morfin, dan opium.
MACAM-MACAM OBAT
 PULVIS (serbuk)
Merupakan campuran kering bahan obat
atau zat kimia yang dihaluskan di tujukan untuk
pemakaian luar.
 PULVERES
Merupakan serbuk yang dibagi bobot yang
kurang lebih sama, dibungkus menggunakan bahan
pengemas yang cocok untuk sekali minum.
Contohnya obat puy
 TABLET (compressi)
Merupakan sediaan padat kompak dibuat
secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih
atau sirkuler kedua permukaan rata atau
cembung mengandung satu jenis obat atau
lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
 TABLET KEMPA
Paling banyak digunakan, ukuran dapat
bervariasi, bentuk serta penadaannya
tergantung desain cetak
 TABLET CETAK
Dibuat dengan memberikan tekanan rendah
pada massa lembab pada lubang cetakan
 TABLET TRIKURAT
Tablet kemps atau cetak bentuk kecil
umumnya silinder. Sudah jarang ditemukan
 TABLET HIPODERMIK
Dibuat dari bahan yang mudah larut atau
melarut sempurna didalam air. Dulu untuk
membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang
diberikan secara oral
 TABLET SUBLINGUAL
Dikehendaki efek cepat (tidak lewat hati)
Digunakan dengan meletakkan tablet dibawah
lidah.
 TABLET BUKAL
Digunakan dengan melekatkan diantara pipi
dan gusi
 TABLET EFFERVESCENT
Tablet larut dalam air. Harus dikemas dalam
wadah tertutup rapat atau kemasan tahan
lembab. Pada etiket tertulis “tidak untuk
langsung ditelan”.
 TABLET KUNYAH
Cara penggunaannya dikunyah.
Meninggalkan rasa enak dirongga mulut,
mudah ditelan, tidak meninggalkan rasa pahit
atau tidak enak.
 PIL (pilulae)
Merupakan bentuk sediaan padat bundar
dan kecil mengandung bahan obat dan
dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini
sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet
dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada
seduhan jamu.
 KAPSUL (kapsule)
Merupakan sediaan padat yang terdiri dari
obat dalam cangkang keras atau lunak yang
dapat larut.
Berikut keuntungan/tujuan sediaan kapsul
adalah : ….
 Menutupi bau dan rasa  Dapat untuk 2 sediaan
tidak enak yang tidak tercampur
 Menghindari kontak secara fisis (income
langsung dengan fisis) dengan
udara dan sinar pemisahan antara lain
matahari lebih kecil kemudian
 Lebih enak di pandang dimasukan bersamaa
(memperbaiki serbuk lain kedalam
penampilan) kapsul yang lebih besar
 Mudah ditelan
 KAPLET (kapsul tablet)
merupakan sediaan padat kompak dibuat
secara kempa cetak, bentuk oval seperti kapsul
 LARUTAN (solutiones)
merupakan sediaan cair yang mengandung
satu atau lebih zat kimia yang dapat larut,
biasanya dilarutkan dalam air, yang karena
bahan-bahannya, cara peracikan, atau
penggunaannya, tidak dimasukkan dalam
golongan produk lainnya. Dapat juga dikatakan
sedian cair yang mengandung satu atau lebih
zat kimia yang larut,
Misalnya terdispresi secara molekuler dalam
pelarut yang saling bercampur. Cara
penggunaannya yaitu larutan oral (diminum)
dan larutan topikal (kulit)
 SUSPENSI (suspensiones)
Merupakan sedian cair mengandung partikel
padat tidak larut terdispersi dalam fase cair.
Macam suspensi antara lain : suspensi oral
(susu,magma), suspen tropikal ( penggunaan
pada kulit) suspensi tetes telinga (telinga
bagian luar), suspensi optalmilk, suspensi sirup
kering
 EMULSI (elmusiones)
merupakan sediaan berupa campuran dari
dua fase dalam sistem dispersi, fase cairan
yang satu terdispersi sangat halus dan merata
dalam fase yang lainnya, umumnya distabilkan
oleh zat pengemulsi.
 GALENIK
Merupakan sediaan yang pekat yang
diperoleh dengan mengekstraksi zat dari
simplisisa nabati atau simplisisa hewani
menggunakan zat pelarut yang sesuai .
Kemudian semua atau hampir semua pelarut
diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa
diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi
baku yang ditetapkan
 INFUSA
Merupakan sediaan cair yang dibuat dengan
mengekstraksi simplisia nabati dengan airpada
suhu 90 derajat celsius selama 15 menit
 IMUNOSERUM( immunosera)
Merupakan sediaan yang mengandung
imunoglobulin khas yang diperoleh dari serum
hewan dengan permurnian.
Berkhasiat metralkan toksin kuman (bisa ular0
dan mengikut kuman/virus/antigen)
 SALEP (unguenta)
Merupakan sediaan setegah padat
ditujukam untuk pemakaian topikal pada kulit
atau selaput lendir. Salep dapat juga dikatakan
sediaan setengah padat yang mudah dioleskan
dan digunakan sebagai obat luar, bahan obat
harus larut atau terdispresi homogen dalam
dasar salep yang cocok
 SUPPOSITORIA
Merupakan sedian padat dalam berbagau
bobot dan bentuk, yang diberikan melalui
rektal, vagina atau uretra, umumnya meleleh,
melunak, atau melarut pada suhu tubuh.
Tujuan pengobatan adalah sebagai berikut :
 Penggunaan lokal :  Penggunaan sistematik
memudahkan defekasi : aminofilin dan teofilin
serta mengobati gatal , untuk asma,
iritasi, dan inflamasi klorpromazin, untuk
karena hemoroid anti muntah, kloral
hidrat untuk sedatif
dan hipnitis, aspirin
untuk analgesik
antipirektik
 OBAT TETES (guttae)
Merupakan sediaan cairan berupa larutan,
emulsi atau suspensi, dimaksudkan untuk
pengobatan dalam atau luar. Digunakan
dengan cara meneteskan menggunakan
penetes yang menghasilkan tetesan setara
dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku
yang disebut farmakope indonesia.
Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain :
Guttae (obat dalam). Guttae oris(tetesan
mulut). Guttae auriculares (tetesan telinga),
guttae nasales ( tetesan hidung). Guttae
opthalmicae (tetesan mata).
 INJEKSI ( injectiones)
Merupakan sediaan streril berupa larutan, emulsi
atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan
atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum
digunakan, yang disuntikan dengan cara merobek
jaringan kedalam kulit atau melalui kulit atau
selaput lendir. Tujuannya agar kerja obat cepat
serta dapat diberikan pada pasien yang tidak
dapat menerima pengobatan melalui mulut
THANKYOU 

Anda mungkin juga menyukai