Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal
khusus. Oleh karena konsep merupakan abstraksi maka konsep tidak dapat
langsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat diamati atau diukur melalui
konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variabel. Jadi variabel adalah
simbol atau lambang yang menunjukkan nilai atau bilangan dari konsep. Variabel
adalah sesuatu yang bervariasi.
Yang dimaksud dengan kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan
visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep suatu uraian dan visualisasi
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap knsep yang lainnya, atau antara
variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti.
Konsep sendiri adalah suatu abstraksi yang dibentuk dengan menggenarolisasikan
suatu pengertian. Oleh sebab itu konsep tidak dapat diukur dan diamati secara
langsung. Agar dapat diamati dan dapat diukurm maka konsep tersebut harus
dijabarkan ke dalam variabel-variabel. Dari variabel itulah, konsep dapat diamati
dan diukur.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kerangka konsep penelitian
2. Bagaimana cara penyusunan kerangka konsep
3. Apa manfaat kerangka konsep

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Kerangka Konseptual


Proses teoritis berkaitan dengan kegiatan untuk menjelaskan masalah dengan
menggunakan teori yang relevan, serta menyusun kerangka teoritis/kerangka
konsep yang digunakan dalam penelitian.
Konsep adalah abstraksi atau gambaran yang dibangun dengan
menggeneralisasi suatu pengertian. Konsep tak bisa diamati, tak bisa diukur
secara langsung. Agar bisa diamati konsep harus dijabarkan dalam variabel-
variabel. Misalnya, konsep ilmu alam lebih jelas dan konkrit, karena dapat
diketahui dengan paca indera. Sebaliknya, banyak konsep ilmu – ilmu sosial
menggambarkan fenomena sosial yang bersifat abstrak dan tidak segera dapat
dimengerti. Seperti konsep tentang tingkah laku, kecemasan, kenakalan remaja
dan sebagainya. Oleh karena itu perlu kejelasan konsep yang dipakai dalam
penelitian.
Kerangka konsep merupakan susunan kontruksi logika yang diatur dalam
rangka menjelaskan variabel yang diteliti. Dimana, kerangka ini dirumuskan
untuk menjelaskan konstruksi aliran logika untuk mengkaji secara sistematis
kenyataan empirik. kerangka pemikiran/ kerangka konseptual ini ditujukan untuk
memperjelas variabel yang diteliti sehingga elemen pengeukurnya dapat dirinci
secara kongkrit. Adapun peranan teori dalam kerangka pemikiran yakni sebagai
berikut :
a. sebagai orientasi dari masalah yang diteliti
b. sebagai konseptualisasi dan klasifikasi yang memberikan petunjuk tentang
kejelasan konsep, fenomena dan variabel atas dasar pengelompokan tertentu
c. sebagai generalisasi; teori memberikan rangkuman terhadap generalisasi
empirik dan antar hubungan dari berbagai proposisi yang didasarkan pada
asumsi-asumsi tertentu baik yang akan diuji maupun yang telah diterima
d. Sebagai peramal fakta; teori dapat melakukan peramalan dengan membuat
ekstrapolasi dari yang sudah diketahui terhadap yang belum diketahui

2
Dengan adanya kerangka konseptual maka minat penelitian akan lebih
terfokus ke dalam bentuk yang layak diuji dan akan memudahkan penyusunan
hipotesis, serta memudahkan identifikasi fungsi variabel penelitian, baik sebagai
variabel bebas, tergantung, kendali, dan variabel lainnya.
Contoh :
“pendidikan” adalah konsep. Agar dapat diukur maka dijabarkan dalam bentuk
variabel, misalnya “tingkat pendidikan atau jenis pendidikan”. “Ekonomi
keluarga” adalah konsep,
maka diubah menjadi variabel “tingkat penghasilan”. Kedua konsep tersebut dapat
disebut sebagai variabel bebas. Sedangkan konsep lainnya dapat disebut sebagai
variabel terikat, misalnya perilaku membuang sampah.
Oleh karena itu, peneliti harus “konsisten” dalam memakainya. dari uraian
pengertian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan beberapa pengertian dan
peranan dari kerangka konseptual dalam suatu penelitian adalah suatu hubungan
atau kaitan antara konsep – konsep atau variable – variable yang akan diamati
atau diukur melalui penelitian yang akan dilaksanakan. Kerangka konseptual
diharapkan akan memberikan gambaran dan mengarahkan asumsi mengenai
variabel-variabel yang akan diteliti.
Kerangka konseptual merupakan suatu bentuk proses dari keseluruhan dari
proses penelitian dimana Kerangka konseptual harus menerangkan:
a. Mengapa penelitian dilakukan ?
Penelitian dilakukan untuk mencari suatu kebenaran dari data atau masalah yang
ditemukan. seperti, membandingkan hasil penelitian yang telah ada dengan
penelitian yang sedang atau yang akan dilakukan sekarang, membantah atau
membenarkan hasil penelitian sebeumnya, menemukan suatu kajian baru (ilmu
baru) yang akan digunakan dalam menjawab masalah-masalah yang ada.
b. Bagaimana proses penelitian dilakukan ?
Proses penelitian dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan yang
akan diperlukan, ada yang melakukan penelitian dengan metode sampling, olah
literarute (studi pustaka), studi kasus dan lain sebagainya.
c. Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?

3
Apa yang akan di peroleh dari sebuah penelitian tergantung dari pemikiran yang
sebelumnya tercantum dalam kerangka pemikiran, walaupun secara umum tidak
semuanya apa yang di inginkan tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan
sebelumnya.
d. Untuk apa hasil penelitian diperoleh ?
Untuk menjawab pertanyaan di atas kita bisa kembali ke point satu “mengapa
penelitian itu dilakukan”? yakni untuk mencari kebenaran akan sesuatu masalah
yang kontropersi di kalangan masyarakat atau untuk membantah opini atau mitos
yang tersebar sejak turun-temurun.
Pada intinya hasil penelitian yang diperoleh seharusnya bermanfaat bagi
banyak kalangan masyarakat, sehingga penelitian itu tidak di anggap sia-sia.
Kerangka konseptual dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila penelitian
berkenaan dengan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas
sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka perlu dilakukan deskripsi teoritis
masing-masing variabel dengan argumentasi terhadap variasi besarnya variabel
yang diteliti.
Kerangka konseptual yang baik menurut Uma Sekaran sebagaimana yang
dikutip oleh Sugiyono dalam Iskandar (2008: 54) sebagai berikut:
1. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti harus jelas.
2. Kerangka konseptual haruslah menjelaskan hubungan antara variabel-variabel
yang akan diteliti, dan ada teori yang melandasi.
3. Kerangka konseptual tersebut lebih selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk
diagram, sehingga masalah penelitian yang akan dicari jawabannya mudah
dipahami.
Iskandar (2008:55) mengemukakan bahwa dalam penelitian kuantitatif,
kerangka konseptual merupakan suatu kesatuan kerangka pemikiran yang utuh
dalam rangka mencari jawaban-jawaban ilmiah terhadap masalah-masalah
penelitian yang menjelaskan tentang variabel-variabel, hubungan antara variabel-
variabel secara teoritis yang berhubungan dengan hasil penelitian yang terdahulu
yang kebenarannya dapat diuji secara empiris.
Pemilihan kerangka konseptual yang tepat pada sebagian besar penelitian
ditentukan oleh beberapa landasan, yaitu :

4
1. Landasan pertama berpikir deduktif; analisisteori, konsep, prinsip, premis yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Oleh karena itu peneliti harus
membuatan alisis secara hati-hati dan kritis serta menelaah semua kepustakaan
yang berhubungan dengan subyek penelitian secara cermat, sebelum
memformulasikan hipotesis yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan
penelitian tersebut.
2. Landasan kedua berpikir induktif; analisis penelusuran hasil penelitian orang
lain yang mendahului yang terkait dengan masalah dan tujuan penelitian.
3. Landasan ketiga adalah merumuskan permasalahan dan penetapan tujuan
penelitian atas dasar sintesis dari analisis landasan pertama dan kedua dengan
cara berpikir kreatif-inovatif; sintesis pengalaman, teori, fakta, tujuan penelitan
dan logika berpikir kreatif disusun menjadi kerangka konseptual penelitian.
Kerangka konsep penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara
konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian
yang akan dilakukan.

Contoh sederhara:

Dari contoh kerangka konsep penelitian tersebut di atas dapat dilihat bahwa di
sana ada 4 konsep yaitu konsep tentang faktor predisposisi, faktor pendukung,
faktor pendorong terhadap terjadinya perilaku, dan konsep faktor perilaku

5
pemberian ASI itu sendiri. Tiap konsep, masing-masing mempunyai variabel-
variabel sebagai indikasi pengukuran masing-masing konsep tersebut. Misalnya
untuk mengukur faktor predisposisi maka dapat melalui variabel pengetahuan,
pendidikan, sikap, dan persepsi.

Konsep perilaku pemberian ASI sebagai variabel dependen (vanabel


tergantung) di sini dapat diukur melalui variabel “praktek menyusui”. Artinya
perilaku pemberian ASI oleh ibu-ibu dapat diobservasi atau diukur dari praktek
ibu-ibu dalam memberikan (Air Susu Ibu) kepada anak atau bayi mereka. Apakah
mereka memberikan ASI kepada bayi-bayi mereka atau tidak, bila memberikan
bagaimana frekuensinya, caranya dan sebagainya.

B. Tahap Penyusunan kerangka konseptual


Kerangka konseptual penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan
antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian. Untuk itu
langkah-langkah yang dilakukan sebelum membuat kerangka konseptual ini
adalah :
1.Seleksi dan definisi konsep (logika berpikir untuk mencoba menjelaskan atau
atribut dari masalah yang akan diteliti)
2. Mengembangkan pernyataan hubungan.
3. Mengembangkan konsep dalam gambar / kerangka. Yang meliputi :
- Disesuaikan dengan pernyataan masalah.
- penjelasan bagaimana hubungan masalah dengan variabel yang lain, yang
diduga sebagai penyebab timbulnya masalah. Arah kerangka sesuaikan
dengan variable yang akan diteliti dengan mengembangkan konsep
dalam gambar / kerangka dengan membuat garis mana yang diteliti dan
tidak dengan menggunakan garis sambung atau terputus, serta buat panah
untuk bagian yang ada pengaruhnya dan tidak untuk bagian yang tidak
ada pengaruh.
Kerangka konseptual juga berperan untuk mengidentifikasi jaringan
hubungan antar variable yang dianggap penting bagi masalah yang sedang diteliti.
Dengan demikian, sangatlah penting untuk memahami apa arti variable dan apa

6
saja jenis variable yang ada yang berkaitan dengan konsep dari masalah yang
ditelit tersebut.
C. Manfaat Kerangka Konseptual
Jika kerangka konsep digunakan untuk memberi landasan atau dasar berpijak
penelitian, maka kerangka konsep dimaksudkan pula untuk menjelaskan makna
dan maksud dari teori yang dipakai, atau menjelaskan kata – kata yang masih
abstrak pengertiannya dalam teori tersebut, dan dapat juga digunakan untuk
menjelaskan makna kata – kata yang tertera dalam judul penelitian. Adapun
manfaat dari kerangka konseptual yakni ;
a) membantu peneliti untuk menempatkan penelitiannya dalam konteks yang
lebih luas.
b) menguji apakah perumusan masalah dan tujuan yang ingin dicapainya
logis.
c) menemukan konsep-konsep yang dapat dipakainya untuk masalah
penelitian yang akan dilaksanakan.

7
Penutup

A. Kesimpulan
Dari paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa sesuai dengan makalah Kerangka Konsep merupakan suatu generalisasi
yang terdiri dari teori kontruksi dari berbagai realitas sosial yang dapat
menjelaskan suatu masalah tertentu. Teori akan memberikan rangkuman terhadap
generalisasi empirik serta antar hubungan dari berbagai proposisi terutama
kesimpulan umum yang didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu baik yang akan
diuji maupun yang telah diterima.
Kerangka konsep diharapkan dapat memberikan petunjuk tentang pengertian
dari konsep yang ada, hubungannya satu dengan yang lain serta bentuk kesaling
hubungannya yang ada dan kerangka berpikir ini nantinya akan dikonfirmasikan
kembali menjadi hipotesis.

B. Saran
Salah satu cara untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang keangka
konseptual adalah dengan memperkaya bacaan kajian pustaka.
Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi
argumentasi dalam menyusun kerangka konseptual yang membuahkan hipotesis.
Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala
yang menjadi objek permasalahan. Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang
hubungan antar variable yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan. Dimana kerangka konseptual merupakan hipotesis yang berperan
sebagai jawaban sementara.
Penulis menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata sempurna. Dan kami
juga butuh saran/ kritikan dari pembaca demi kesempurnaan penulisan makalah
dikemudian hari.

8
Daftar Pustaka

Husaini Usman. (2006). Pengantar Statistika. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan


Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai