Anda di halaman 1dari 5

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG

Karakteristik Perusahaan Dagang


Aktivitas perusahaan dagang berbeda dengan aktivitas perusahaan jasa. Perbedaan tersebut tercermin
dalam siklus operasinya serta laporan keuangan mereka. Sumber utama pendapatan perusahaan
dagang adalah hasil penjualan barang dagangan yang sebelumnya mereka beli dari pihak lain.
Perusahaan dagang yang membeli dan menjual langsung kepada konsumen disebut pengecer.
Perusahaan yang menjual barang dalam partai besar kepada pengecer disebut pedagang besar.

Siklus Operasi Perusahaan Dagang


Siklus operasi perusahaan dagang adalah sebagai berikut :
1. Dimulai ketika perusahaan membeli barang dagangan dari penjual
2. Perusahaan menjual persediaan barangnya kepada konsumen
3. Akhirnya perusahaan menerima kas dari konsumen
Siklus operasi perusahaan dagang biasanya lebih panjang daripada siklus perusahaan jasa. Tahapan
yang memperpanjang siklus ini adalah pembelian barang dagangan yang harus dilakukan perusahaan
sebelum perusahaan tersebut menjualnya kepada konsumen. Berikut adalah bagan perbandingan
siklus perusahaan jasa dan perusahaan dagang.

Dengan membandingkan kedua bagan diatas, terlihat bahwa dalam perusahaan dagang terdapat
sebuah akun aset tambahan yang disebut akun Persediaan Barang Dagangan. Dalam hal beban,
perusahaan dagang mempunyai dua kelompok beban yang disebut beban pokok penjualan dan beban
operasi. Beban pokok penjualan adalah jumlah harga pokok semua barang yang terjual sepanjang
periode. Beban ini langsung berkaitan dengan pendapatan yang diakui dari hasil penjualan barang.
Dengan adanya perbedaan aktivitas operasi yang mengakibatkan perbedaan dalam sumber pendapatan
dan beban diatas, maka laporan keuangan (khususnya laporan laba rugi) akan berbeda.

Laporan Keuangan
Perbedaan antara perusahaan dagang dan perusahaan jasa juga tercermin dalam laporan keuangannya.
Nampak bahwa beberapa akun dalam perusahaan dagang tidak dijumpai dalam perusahaan jasa, yaitu
akun Persediaan barang Dagangan (di Neraca) dan akun Beban Pokok Penjualan (di Laporan laba
rugi), sedangkan akun-akun yang lainnya tidak berbeda.

Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang


Neraca Neraca
31 Desember 2010 31 Desember 2010
Aset Aset
Aset Lancar : Aset Lancar :
Kas.......................................................RpXXX Kas.....................................................RpXXX
Surat Berharga..................................... XXX Surat Berharga................................... XXX
Piutang Usaha (Bersih)......................... XXX Piutang usaha (bersih)....................... XXX
Beban dibayar di muka........................ XXX Persediaan barang dagangan............ XXX
Beban dibayar di muka....................... XXX

Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang


Laporan Laba-Rugi Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2010 Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2010

Pendapatan Jasa........................................ RpXXX Penjualan.................................................. RpXXX


Beban: Beban pokok penjualan......................... XXX
Beban gaji............................................. XXX Laba kotor................................................. XXX
Beban sewa.......................................... XXX Beban operasi :
Beban depresiasi.................................. XXX Beban gaji.............................................. XXX
Laba bersih................................................ RpXXX Beban sewa............................................ XXX
Beban depresiasi.................................... XXX
Laba bersih............................................... RpXXX

Aliran biaya perolehan suatu perusahaan dagang adalah sebagai berikut : Persediaan awal barang
dagangan ditambah biaya perolehan barang yang dibeli akan membentuk biaya perolehan barang
tersedia untuk dijual. Selanjutnya biaya perolehan barang tersedia untuk dijual akan menjadi biaya
perolehan barang yang terjual (untuk barang yang telah terjual periode ini) atau biasa disebut beban
pokok penjualan dan sebagai persediaan akhir (barag yang tersisa di akhir periode dan akan dijual
pada periode berkutnya).

Sistem Persediaan : Perpetual dan Periodik

Sistem Persediaan Perpetual


Dalam sistem ini, perusahaan menyelenggarakan pencatatan yang detil atas biaya perolehan
persediaan barang dagangan yang dibeli maupun dijual. Pencatatan yang berlangsung terus menerus
(perpetually) ini menunjukkan persediaan yang seharusnya ada untuk setiap jenis persediaan. Dengan
kata lain, dengan sistem ini persediaan secara terus-menerus dimutahirkan (updated). Perhitungan
fisik diperlukan untuk mengungkap transaksi persediaan yang tidak tertangkap oleh sistem elektronik
(seperti adanya persediaan yang salah simpan, dicuri, ataupun rusak). Dengan adanya perhitungan
fisik bisa ditentukan jumlah persediaan akhir yang benar untuk disajikan dalam laporan keuangan, dan
sekaligus juga memeriksa ketelitian catatan perpetual. Contoh, Supermarket Yogyamart
menyelenggarakan catatan perpetual untuk setiap jenis barang yang dijualnya yang terdiri dari ratusan
atau bahkan ribuan jenis barang dagangan.
Sistem Persediaan Periodik
Dalam sistem ini, perusahaan tidak menyelenggarakan pencatatan detil atas persediaan yang
dimilikinya sepanjang periode. Penentuan beban perolehan barang yang terjual hanya dilakukan
pada setiap akhir periode. Pada akhir periode, perusahaan melakukan perhitungan fisik persediaan
yang ada dalam persediaan (yang belum terjual) untuk menentukan besarnya biaya perolehan
persediaan yang ada pada akhir tahun (persediaan akhir).
Tahapan yang dilakukan untuk menentukan besarnya biaya perolehan barang yang terjual pada sistem
persediaan periodik adalah sebagai berikut :
1. Tentukan biaya perolehan persediaan yang ada pada awal periode (persediaan awal).
2. Tambahkan biaya perolehan barang yang dibeli sepanjang periode (pembelian) ke biaya
perolehan persediaan awal tahun.
3. Kurangi dengan biaya perolehan barang yang ada pada akhir periode (persediaan akhir).
Sistem persediaan periodik pada umumnya digunakan pada perusahaan dagang yang menjual barang
yang tidak relatif mahal seperti misalnya toko-toko penjual bahan makanan. Karena barang yang yang
dijual relatif murah, di toko-toko seperti itu biasanya tidak digunakan kas register dengan optical
scanning sebagaimana banyak digunakan di deprtemen store yang menjual barang-barang berharga
mahal.

Keunggulan Sistem Perpetual


Sistem perpetual pada umumnya digunakan pada perusahaan yang menjual barang-barang berharga
mahal, seperti mobil, mebel, dan peralatan rumah-tangga. Sistem persediaan perpetual bisa menjadi
alat control persediaan yang lebih baik dibandingkan dengan sistem periodik. Hal ini dikarenakan
karea dalam sistem ini catatan persediaan bisa menunjukkan persediaan yang ada setiap saat
dikehendaki. Dengan demikian, perusahaan bila perlu dapat melakukan perhitungan atas fisik barang
yang ada untuk dibandingkan dengan data menurut catatan perpetual tersebut. Seandainya terjadi
selisih, maka perusahaan bisa segera melakukan penyelidikan untuk menemukan penyebabnya.
Akuntansi Persediaan Dalam Sistem Perpetual
Siklus operasi sebuah perusahaan dagang dimulai dengan aktivitas membeli barang dagangan untuk
dijadikan persediaan. Untuk memahami pembelian, marilah kita bayangkan perusahaan “Mustika
Ratu” yang berdagang CD dan DVD. Perusahaan ini antara lain membeli barang dagangannya dari
PT. Nada Kencana sebuah perusahaan pemasok CD dan DVD dalam partai besar. Selanjutnya
perusahaan Mustika Ratu akan menjual CD dan DVD kepada toko-toko pengecer yang lebih kecil
atau langsung kepada konsumen. Kegiatan yang terjadi dalam proses pembelian ini meliputi hal-hal
berikut.
1. PT. Nada Kencana mengirimkan beberapa dos CD dan DVD kepada perusahaan Mustika
Ratu, dan pada hari yang sama mengirimkan faktur kepada perusahaan tersebut. Faktur
adalah tagihan dari penjual (PT. Nada Kencana) kepada pembeli (perusahaan Mustika Ratu)
untuk membayar sejumlah uang atas barang-barang yang telah dikirim penjual yang
rinciannya tertulis dalam faktur tersebut. Dengan kata lain, faktur merupakan permintaan agar
pembeli mmbayar kepada si penerbit faktur (penjual).
2. Setelah barang diterima, perusahaan Mustika Ratu membayar tagihan kepada PT. Nada
Kencana.
PT Nada Kencana Faktur
Jl. Gagak NO. 4 189
Yogyakarta 65234

DIJUAL KEPADA : PESANAN PELANGGAN TANGGAL PESAN


Mustika Ratu NO 3/6/2011
Jalan Raya Seturan No. 8 A25
Yogyakarta

TANGGAL PENGIRIMAN CARA PENGIRIMAN DAN RUTE SYARAT TANGGAL FAKTUR


5/6/2011 TIKI 3/15. N/30 5/6/2011
DARI
Jakarta

KUANTITAS DESKRIPSI HARGA PER UNIT JUMLAH


10 5 CD Mercury dan 4 DVD CD 60.000 700.000
Starco DVD 100.000

Akun persediaan (sebuah akun aset), digunakan hanya untuk mencatat pembelian persediaan
barang dagangan, yaitu barang yang dibeli perusahaan Mustika Ratu untuk dijual kembali kepada
para konsumen. Perlu diingat bahwa akun Persediaan merupakan aset selama persediaan belum
terjual. Kelak, jika barang dagangan sudah laku terjual akan berubah menjadi beban yang disebut
beban pokok penjualan.

POTONGAN PEMBELIAN
Potongan pembelian adalah suatu potongan yang ditawarkan perusahaan kepada para konsumennya
jika pembayaran dilakukan lebih cepat. Contoh, misalkan dalam faktur yang diterbitkan PT. Nada
Kencana diatas tertulis termin kredit yang berbunyi 3/15, n/30. Ini berarti bahwa jika perusahaan
Mustika Ratu membayar dalam waktu 15 hari setelah tanggal faktur, maka perusahaan tersebut akan
mendapat potongan sebesar 3% dari jumlah total yang ditulis faktur. Jika lewat 15 hari, pembeli harus
membayar enuh dalam jangka waktu 30 hari setelah tanggal faktur. Termin kredit yang berbunyi
EOM (end of month) berarti bahwa faktur harus dibayar paling lambat akhir bulan ini.
Seandainya perusahaan Mustika Ratu membayar dalam periode potongan, maka ayat jurnal untuk
mencatat pengeluaran kas ini akan berbunyi sbb:
Juni 3 Utang usaha Rp 700.000
Kas Rp 679.000
Persediaan Barang dagangan 21.000
(pembayaran dalam periode potongan)

Potongan pembelian dikreditkan (dikurangkan) terhadap Persediaan karena potongan sebagai akibat
membayar lebih cepat menyebabkan berkurangnya biaya perolehan persediaan yang sesungguhnya
sebagaimana nampak pada akun T berikut ini.
Persediaan Barang Dagangan

Juni 3 Rp 700.000 Juni 13 Rp 21.000

Saldo Rp 679.000

Perhatikan bahwa saldo Persediaan sebesar Rp 679.000 adalah harga yang sesungguhnya dibayar
untuk membeli persediaan pada tangggal 13 Juni 2011. Akan tetapi, jika misalnya perusahaan
Mustika Ratu baru membayar tanggal 24 Juni (berarti sudah lewat dari 15 hari), maka jurnal
pencatatannya adalah sbb:

Juni 24 Utang usaha Rp 700.000


Kas Rp 700.000
(pembayaran melewati periode potongan)

Retur dan Penguragan Harga Pembelian


Retur pembelian adalah kemungkinan yang diberikan perusahaan pemasok kepada pembeli untuk
mengembalikan barang yang telah dibelinya karena barang tersebut rusak, cacat, atau tidak sesuai
pesanan. Dalam keadaan tertentu, pemasok menawarkan kepada pembeli untuk tidak mengembalikan
baranag yang tidak sesuai dengan pesanan tersebut, tetapi pemasok memberi pengurangan harga dari
jumlah yang tercantum dalam faktur. Hal semcam itu disebut pengurangan harga pembelian.

Biaya Pengangkutan

Anda mungkin juga menyukai