Anda di halaman 1dari 8

1.

1 Tujuan
1. Membuktikan adanya ion na+ dan cl- secara kualitatif
2. Membuktikan adanya ion ca2+ dan c03 2- secara kualitatif

1.2 Dasar teori

Nacl adalah salah satu unsur kimia yang memiliki anion cl – dan kation na+, na
merupakan alkali yang berupa logam lunak, putih keperakan dan sangat reaktif. Dan
jika dibakar ada nyala busen akan menimbulkan nyala warna kuning terang.
Sedangkan caco3 memilik anion co32- dan kation ca2+, dimana jika garam garam
alkali tanah dibakar pada nyala bunsen akan menimbulkan spektrum emisi, antara
lain ca ( merah bta ), sr ( merah tua ) , ba (hijau kuning), mg dan be tidak memberikan
spektrum emisi yang khas, spektrum emisi ini berasal dari lompatan atau
perpindahan elektron dari segi energi. Ini berarti setiap logam yang berbeda akan
memiliki pola garis garis spektra yang berbeda sehingga warna nyala yang berbeda
pula. Hal ini dapat dibuktikan dengan analisa kualitatif.
Analisa kualitatif adalah proses untuk mengidentifikasi atau mendeteksi unsur kimia
dalam suatu senyawa atau suatu cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif
mempunyai tujuan yaitu untuk mengidentifikasi dan memisahkan sejumlah senyawa
atau unsur yang berhubungan dengan penetapan banyak zat suatu zat tertentu
dalam sampel. Analisa kualitatif merupakan cara yang paling efektif untuk
mempelaajari kimia, unsur – unsur kimia serta ion ion dalam larutan dengan
menggunakan sifat sifat suatu zat yaitu sifat fisik dan kimia.

Dalam metode analisa kualitatif digunakan 2 jenis pereaksi yaitu pereaksi golongan /
selektif dan pereaksi spesifik yang digunakan untuk mengetahui jenis kation atau
anion suatu larutan. Reagensia adalah larutan zat dalam komposisi dan konsentrasi
tertentu yang digunakan unutk mengenali zat lain yang belum diketakui. Reagensia
yang paling sering digunkan dalam anilisa kualitatif adalah asam klorida ( HCl ),
hidrogen sulfida ( H2S), amonium sulfida (NH4)2S , dan amonium karbonat (
NH4)2CO3. Metode analisa kualitatif memiliki dasar apakah kation membentuk
endapan atau tidak jika direaksikan dengan regensia regensia tersebut.

Didalam kation ada beberapa golongan yaitu

 Golongan 1 ( pb 2+, hg +, ag+ )


Kation gol ini membentuk endapan dengan asam klorida HCl encer. Endapan
berupa pbcl2, agcl, dan hgcl2 yang semua endapannya berwarna putih.
*isi atau sertakan reaksi

 Golongan 2 (hg2+, bi2+, cd2+, as3+, as5+, sb3+,sb5+,sn3+, cu)


Kation golongan ini berekasi dengan asam klorida dan Akan membentuk
endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasan asam mineral encer.
Endapan yang terbentuk berupa

*endapan + reaksinya

Kation golongan 2 dibagi menjadi 2 sub golongan, penggolongan ini berdasarkan


kelarutan endapan tersebut dalam amonium polisulfida.
1. Gol tembaga (gol IIA)
Sulfida dari sub golongan tembaga ( hg2+, pb2+, bi3+,cu2+) tidak larut dlam
amonium polisulfida.
2. Gol arsenik (gol IIB)
Sulfida golongan arsenik ( as3+, as5+,sb3+,sb5+,sn2+,sn4+) larut membentuk
garam garam kation.

 Golongan 3
tidak bereaksi dengan asam klorida HCl encer ataupun hidrogen sulfida dalam
suasana asam mineral encer, tetapi akan membentuk endapan dengan amonium
sulfida dalam suasana netral/amoniakal). Endapan berupa

*sertakan endapan + reaksi

 Golongan 4 (ca2+,sr2+,ba2+)
Berekasi dengan golongan 123 dan membentuk endapan dengan amonium
karbonat dengan adanya amonium klorida dlam suasana netral/sedikit asam.

 Golongan 5 (golongan sisa)


Adalah kation kation yang umum, yang tidak dapat berekasi dengan reagensia
reagensia golongan sebelumnya, merupakan golongan terakhir. Untuk
mengidentifikasi dapat dilakukan dengan tes uji nyala/reaksi reaksi khusus.

Untuk anion dapat dikelompokan kedalam beberapa kelas diantaranya:


1. Anion sederhana : o2-, F-, CN-
2. Anion okso diskret : no3-, so42-
3. Anion polimer okso : silikat, borat atau fosfat terkondensasi
4. Anion kompleks halida : TaF6 dan kompleks anion yang berbasis bangat sepeti
oksalat

Reaksi dalam anion ini lebih dipeljari secara sistematis untuk mempermudah reaksi
dari asam asam organik tertentu dikelompokkan.

Analisis kualitatif menggunakan 2 macam uji, yaitu


1. Reaksi kering. Dapat digunakan pada zat padat yakni tanpa melarutkan
sampel. Kebanyakan reaksi kering yang diuraikan digunkan untuk analisi
semimikro dengan hanya modifikas kecil.
Metode yang sering dilakukan dalam uji reaksi kering.
 Reaksi nyala dengan kawat nikrom
 Reaksi nyala beilstein
 Reaksi nyala untuk borat
2. Reaksi basah, digunakan pada zat cair/larutan. Suatu reaski dikatakan
berlangsung apabila
- Terbentuknya endapan
- Dengan pembebasan gas
- Dengan perubahan warna

1.3 Alat dan bahan


Identifikasi ion na+ dan cl- dalam senyawa nacl
Bahan yang digunakan :
1. Sampel Nacl
2. Hcl pekat
3. Larutan agno3
4. Larutan hno3 encer
5. Nh3
6. Aquades

Alat yang digunakan :


1. Tabung reaksi
2. Kaca arloji
3. Beker glass
4. Kawat nikrom
5. Pembakar spritus
6. Pipet tetes
7. Batang pengaduk
Identifikasi ion ca2+ dan co3 2- dalam senyawa caco3

Bahan yang digunakan


1. Sampel caco3
2. Larutan hcl encer
3. Larutan ba(oh)2
4. Aquades

Alat yang digunakan


1. Tabung reaksi
2. Kaca arlogi
3. Kawat nikrom
4. Pipet tetes
5. Beker glass
6. Batang pengaduk
7. Pembakar spritus

1.4 Metode kerja


Identifikasi ion na+ dan cl- dalam senyawa nacl
- Uji kelarutan :
1. Nacl dimasukan kedalam gelas beker
2. Gelas beker ditambahkan dengan air
3. Diaduk dengan batang pengaduk
4. Diamati kelarutannya
5. Buat skema

- Uji Nyala : identifikasi ion na+


1. Kawat nikrom dipanaskan diatas lampu spritus
2. Kawat nikrom dicelupkan kedalam hcl pekat
3. Kawat nikrom yang sudah dicelupkan kedalam hcl pekat dibakar diatas
lampu spritus. ( lakukan berulang ulang sampai tidak ada perubahan
nyala api)
4. Kawat nikrom bersih dicelupkan kedalam hcl pekat bersih
5. Kawat nikrom bersih yang sudah dicelupkan kedalam hcl pekat bersih
dicelupkan ke dalam sampel Nacl lalu dibakar diatas lampu spritus
6. Diamati
- Uji penegasan : identifikasi ion cl-
1. Larutan nacl dimasukan kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan agno3
( terbentuk endapan)
2. Endapan ditambahkan hno3 encer
3. Diamati
1. Larut Larutan nacl dimasukan kedalam tabung reaksi lalu
ditambahkan agno3 ( terbentuk endapan)
2. Endapan ditambahkan ammonia
3. Diamati
4. Lalu ditambahnkan hno3 encer
5. Diamati

Identifikasi ion ca2+ dan co3- dalam senyawa caco3


- Uji kelarutan :
1. Caco3 dimasukan kedalam gelas beker
2. Gelas beker ditambahkan dengan air
3. Diaduk dengan batang pengaduk
4. Diamati kelarutannya
5. Buat skema

- Uji Nyala : identifikasi ion ca+


1. Kawat nikrom dipanaskan diatas lampu spritus
2. Kawat nikrom dicelupkan kedalam hcl pekat
3. Kawat nikrom yang sudah dicelupkan kedalam hcl pekat dibakar diatas
lampu spritus. ( lakukan berulang ulang sampai tidak ada perubahan
nyala api)
4. Kawat nikrom bersih dicelupkan kedalam hcl pekat bersih
5. Kawat nikrom bersih yang sudah dicelupkan kedalam hcl pekat bersih
dicelupkan ke dalam sampel caco3 lalu dibakar diatas lampu spritus
6. Diamati

- Uji penegasan : identifikasi ion co3 2-


1. Larutan sampel caco3 dimasukan kedalam tabung reaksi
2. Ditambahkan dengan hcl encer
3. Diamati
4. Ujung spatula dicelupkan kedalam larutan ba(oh)2
5. Lalu ujung spatula diletakan diatas tabung reaksi
6. Diamati
1.6 Data pembahasan
Buat tabel yang dimodul

1.7 Pembahasan

2. Identifikasi ion na+ dan cl- dalam senyawa nacl


- Uji kelarutan :
Natrium klorida (Nacl) atau yang sering disebut garam dapur mempunyai
sifat kelarutan yaitu larut dalam air sehingga pada uji kelarutan nacl dapat
larut dalam air. Hal ini dikarenakan nacl merupakan salah satu contoh dari
senyawa hidrofilik. Senyawa hidrofilik merupakan senyawa yang larut
dalam air. Air merupakan pelarut polar sehingga melarutkan hampir semua
biomolekul, baik yang polar maupun yang bermuatan (bertbentuk ion).
Nacl merupakan salah satu contoh senyawa yang larut dalam air karena
termasuk senyawa ionik. Air melarutkan nacl dengan cara menghindari dan
menstabilisasi ion ionnya yaitu na+ dan cl-, melemahkan interaksi
elektrostatik antara ion ionnya sehingga mencegah terbentuknya ikatan
ionik untuk membentuk kristal nacl. Maka dari itu nacl dapat larut dalam
air karena keduanya merupakan senyawa polar *reaksinya

- Uji nyala : identifikasi ion na+


Spesi yang memberikan nyala warna pada uji nyala adalah kation, pada
senyawa nacl, kation adalah natrium (na). Unusr na merupakan unsur
alkali yang memiliki warna kuning terang. Suatu unsur atau senyawa kimia
jika dipanaskan akan terurai menghasilkan unsur unsur penyusunnya
dalam wujud gas atau uap. Kemudian, atom atom dari unsur logam
tersebut mampu menyerap sejumlah energi tinggi. Pada keadaan energi
tinggi, atom loga tersebut sifatnya tidak stabil sehingga mudah kembali
kekeadaan semula dengan cara memancarkan energi yang diserap dalam
bentuk cahaya. Besarnya energi yang diserap atau yang dipacarkan oleh
setiap atom unsur loga bersifat khas. Hal ini dapat ditunjukkan dari warna
nyala atom atom logam yang mampu menyerap radiasi cahaya didaerah
sinar tampak.

- Uji penegasan
1. Larutan NaCl dan larutan perak nitrat Agno3 merupakan larutan garam
elektrolit. Kedua garam ini saat dicampurkan menyebabkan terjadinya
endapan putih karena adanya reaksi *reaksi 1 . Reaksi ini berupa
pertukaran ion positif dan negatif dari nacl dan agno3. Setelah reaksi terjadi
senyawa agcl akan mengendap karena Agcl merupakan senyawa yang
memiliki kelarutan yang rendah didalam air. Ke dalam endapan putih agcl
yang terjadi ditambahkan larutan asam nitrat hno3 encer, hasilnya endapan
agcl tidak larut karena kesetimbangan pada reaksi agcl tidak berubah.
2. Kedalam endapan agcl ditambahkan larutan ammonia nh3 maka. membentuk
senyawa kompleks dan diendapkan dari Agcl larut dalam larutan ammonia dari
reaksi *tulis reaksi 2
Dimana ag(nh3)2 merupakan fitrat dari penambahan larutan ammonia dedalam
endapan agcl. Jika fitrat tersebut diasamkan dengan asam nitrat hno3 maka
kesetimbangan pada reaksi penambahan larutan ammonia akan kembali lagi
*reaksi 3 dan akan terbentuk kembali endapan agcl.

Identifikasi ca2+ dan co3 2- dalam senyawa caco3


- Uji kelarutan : caco3 atau dengan nama senyawa kalsium karbonat adalah
salah satu senyawa yang tidak dapat larut dalam air dan bersifat polar. Air
dan caco3 sama sama bersifat polar tetapi caco3 tidak dapat larut dalam
air karena daya tarik antara molekul caco3 lebih besar dari daya tarik air.
Caco3 bisa larut dengan ditambahan lebih banyak energi, energi ini dapat
berasal dari pemanasan air.
- Uji nyala : identifikasi ion ca2+
Spesi yang memberikan nyala warna pada uji nyala adalah kation, pada
senyawa caco3, kation adalah kalsium (ca). Unusr ca merupakan unsur
alkali yang memiliki warna merah. Suatu unsur atau senyawa kimia jika
dipanaskan akan terurai menghasilkan unsur unsur penyusunnya dalam
wujud gas atau uap. Kemudian, atom atom dari unsur logam tersebut
mampu menyerap sejumlah energi tinggi. Pada keadaan engeri tinggi,
atom loga tersebut sifatnya tidak stabil sehingga mudah kembali
kekeadaan semula dengan cara memancarkan energi yang diserap dalam
bentuk cahaya. Besarnya energi yang diserap atau yang dipacarkan oleh
setiap atom unsur loga bersifat khas. Hal ini dapat ditunjukkan dari warna
nyala atom atom logam yang mampu menyerap radiasi cahaya didaerah
sinar tampak.
- Uji penegasan : identifikasi ion co3
Larutan caco3 ketika ditambahkan hcl encer menyebabkan caco3 yang
ditandai oleh air yang berwarna keruh berubah menjadi warna jernih serta
terdapat gelembung gelembung yang artinya ketika caco3 ditambahkan hcl
terbrntuk gas, hal ini dpat disimpulkan bhawa caco3 larut dalam hcl .
Reaksi caco3 apabila ditambahkan air, akan terjadi reaksi
*reaksi

Dengan kehadiran hcl, co32- akan membentuk kesetimbangan dengan h+


dari hcl menurut reaksi
*reaksi

Dari reaksi diatas juga menghasilkan suatu gas yaitu co2 dimana terdapat
gelembung gelembung yang terbentuk disekitar tabung reaksi. Kemudia
gas co2 ini dapat dibuktikan dengan terjadinya endapan putih pada ujung
spatula yang telah dicelupkan kedalam larutan ba(oh)2. Hal ini terjadi
karena penyerapan co2 kedalam larutan yang berisi ba(oh)2 menghasilkan
sebuah endapan baco3 atau barium karbonat
*reaksi

1.9 Kesimpulan
- Identifikasi ion na+ dan cl-
Pada pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan sampel mengandung ion
na+ dengan adanya warna kuning terang pada lampu spritus dan adanya ion
cl- pada sampel dengan terjadinya endapan putih ketika direaksikan dengan
agno3.
- Identifikasi ion ca 2+ dan co3 2-
Pada uji nyala larutan sampel dengan menggunakan lampu spritus
didapatkan nyala api berwarna merah bata, ini membuktikan adanya ion
ca 2+ pada larutan sampel dan dengan uji spatula yang di celupkan
kedalam larutan ba(oh) membuktikan adanya ion co32- di dalam sampel
caco3.

Anda mungkin juga menyukai