Pembahasan
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa 84% proses involusi uteri yang baik terjadi pada
ibu yang melakukan mobilisasi dini hal ini terjadi karena mobilisasi dini pasca persalinan
sangat membantu tubuh melakukan adaptasi dengan baik terutama pada proses involusi
uteri. Menurut Alimul (2009) dengan mobilisasi dini kontraksi uterus akan baik sehingga
fundus uteri keras, maka resiko perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan karena
kontraksi membentuk penyempitan pembuluh darah yang terluka. Dari penelitian ini di
dapatkan juga 75.6% involusi uteri yang kurang baik dialami oleh ibu yang tidak melakukan
mobilisasi dini ini dikarenakan ibu post partum masih merasa takut untuk malakukan
gerakan setelah melahirkan mereka khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan bila
mereka bergerak dan ini akan menyebabkan terhambatnya proses involusi uteri, Menurut
Anwar (2007) mobilisasi harus dilakukan sesuai tahapan, dan sesuai dengan kemampuan ibu
sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti perdarahan abnormal.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Notoatmodjo (2005) yang mengatakan ibu
yang melakukan mobilisasi dini proses involusi uterinya lebih cepat dari pada ibu yang tidak
melakukan mobilisasi dini karena dengan mobilisasi dini akan meningkatkan sirkulasi darah
mencegah distensi abdominal dan konstipasi. Menurut Henry (2009) apabila ibu post partum
mau melakukan mobilisasi dini setelah 2 jam persalinan hal itu akan memperlancar proses
involusi uteri.
Menurut Carpenito (2007) Mobilisasi dini memiliki fungsi penting dalam masa nifas,
pergerakan ringan yang harus dilakukan secara bertahap, sesegera mungkin dalam waktu 2
jam pertama pasca melahirkan. Makin cepat dilatih akan makin baik, fungsi aliran darah
Dengan demikian sangat disarankan dan di anjurkan pada ibu post partum untuk segera
bergerak 2 jam setelah persalinan ibu tidak perlu memaksakan keadaan nya untuk bergerak
bila ibu mampu maka ibu harus segera melakukan gerakan mobilisasi dini secara bertahap