Definisi
Ekstraksi forceps adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan dengan suatu
tarikan cunam yang dipasang padakepalanya. (Hanifa W,1991: 88)
Cunam atau forceps adalah suatu alat obstetrik terbuat dari logamyang digunakan untuk
melahirkan anak dengan tarikan kepala.(Phantom, 178)
Ekstraksi cunam adalah tindakan obstetrik yang bertujuan untuk mempercepat kala
pengeluaran dengan jalan menarik bagian bawah janin( kepala ) dengan alat cunam. ( Bari
Abdul, 2001: 501)
Tujuan
2. Koreksi yaitu merubah letak kepala dimana ubun-ubun kecil dikiri atau dikanan depan atau
sekali-kali UUK melintang kiri dan kanan atau UUK ki /ka belakang menjadi UUK depan
( dibawah symphisis pubis)
Berdasarkan pada jauhnya turun kepala, dapat dibedakan beberapa macam tindakan ekstraksi
forceps, antara lain:
1. Forceps rendah
Dilakukan setelah kepala bayi mencapai H IV, kepala bayi mendorong perineum, forceps
dilakukan dengan ringan disebut outlet forceps.
2. Forceps tengah
Pada kedudukan kepala antara H II atau H III, salah satu bentuk forceps tengah adalah
forceps percobaan untuk membuktikan disproporsi panggul dan kepala. Bila aplikasi dan
tarikan forceps berat membuktikan terdapat disproporsi kepala panggul . Forceps percobaan
dapat diganti dengan ekstraksi vaccum.
3. Forceps tinggi
Dilakukan pada kedudukan kepala diantara H I atau H II, forceps tinggi sudah diganti dengan
seksio cesaria.( Manuaba,1998: 348)
Cunam / Forceps
Cunam terdiri dari dua sendok, sendok kanan dan sendok kiri
Sendok kanan / forces kanan adalah cunam yang dipegang di tangan kanan penolong dan
dipasang di sebelah kanan ibu
Sendok kiri / forceps kiri adalah cunam yang dipegang di tangan kiri penolong dan dipasang
di sebelah kiri ibu.
- Daun cunam: bagian yang dipasang di kepala janin saat melakukan ekstraksi forceps.
Terdiri dari dua lengkungan (curve) , yaitu lengkung kepala janin (cephalic curve) dan
lengkung panggul (cervical curve).
- Tangkai Cunam: adalah bagian yang terletak antara daun cunam dan kunci cunam
- Kunci cunam: kunci cunam ada beberapa macam, ada yang interlocking, system sekrup, dan
system sliding.
1. Indikasi Relatif
Pada indikasi relative, forceps dilakukan secara elektif (direncanakan), ada dua:
Forceps dilakukan secara elektif, asal syarat untuk melakukan ekstraksi terpenuhi
2. Indikasi Absolut
2.1. Indikasi Ibu : Ekstraksi forceps dilakukan pada ibu-ibu dengan keadaan pre-eklampsi,
eklampsi, atau ibu-ibu dengan penyakit jantung, paru, partus kasep
1. High Forceps
Forceps yang dilakukan pada saat kepala janin belum masuk pintu atas panggul (floating).
Saat ini tidak dilakukan lagi karena sangat berbahaya bagi janin ataupun ibu. Sectio cesarean
lebih direkomendasikan
2. Mid Forceps
Forceps yang dilakukan pada saat kepala janin sudah masuk pintu atas panggul (engaged),
namun belum mencapai dasar panggul. Saat ini tidak dilakukan lagi. Sectio Cesarea ataupun
vakum lebih direkomendasikan
Forceps yang dilakukan pada saat kepala janin sudah mencapai dasar panggul. Cara ini yang
masih sering dipakai hingga saat ini
1. Pembukaan lengkap
Cara Pemasangan Cunam ada dua:
Dimana cunam dipasang biparietal, atau sumbu panjang cunam sejajar dengan diameter
mento-occiput kepala janin. Pemasangan sefalik adalah cara yang paling aman baik untuk ibu
maupun janin
Dimana pemasangannya dalam keadaan sumbu panjang cunam sejajar dengan sumbu panjang
panggul.
1. Forceps terpasang biparietal kepala , atau sumbu panjang forceps sejajar dengan sumbu
diameter mento-oksiput kepala janin, melintang terhadap panggul
2. Sutura sagitalis berada di tengah kedua daun forceps yang terpasang, dan tegak lurus
dengan cunam
1. Persiapan ibu :
a. litotomi set,
b. cunam,
c. vulva dicukur,
f. narkose,
g. gunting episiotomy
h. hecting set
i. uterotonika
b. Alat resusitasi
2. Memasang forceps
3. Mengunci forceps
5. Traksi percobaan
6. Traksi definitive
7. Melepaskan cunam
Contoh kasus: Seorang pasien , primigravida, dengan PEB pembukaan lengkap dengan UUK
kanan depan, dengan penurunan HIII+
Ad.1. Membayangkan
Setelah persiapan selesai, penolong berdiri di depan vulva , memegang kedua cunam dalam
keadaan tertutup dan membayangkan bagaimana cunam terpasang pada kepala
Forceps kiri dipegang dengan cara seperti memegang pensil , dengan tangkai forceps sejajar
dengan paha kanan ibu, sambil empat jari tangan kanan penolong masuk ke dalam vagina.
Forceps secara perlahan dipasang dengan bantuan ibu jari tangan kanan. Jadi bukan tangan
kiri yang mendorong forceps masuk ke dalam vagina.
Setelah forceps kiri terpasang, asisten membantu memegang forceps kiri tersebut agar tidak
berubah posisi. Dan penolong segera memasang forceps kanan, yaitu forceps yang dipegang
oleh tangan kanan penolong, dan dipasang di sisi kanan ibu. Forceps kanan dipegang seperti
memegang pensil, dengan tangkai forceps sejajar dengan paha kiri ibu, sambil empat jari
tangan kiri penolong masuk ke dalam vagina. Forceps dipasang dengan tuntunan ibu jari
tangan kiri penolong. Setelah forceps terpasang , dilakukan penguncian
Penguncian dilakukan setelah forceps terpasang. Bila penguncian sulit dilakukan, jangan
dipaksa, tapi periksa kembali apakah pemasangan telah benar, dan dicoba pemasangan ulang.
Apabila forceps kir yang dipasang duluan, maka penguncian dilakukan secara langsung, dan
bila forceps kanan yang dipasang duluan , maka forceps dikunci secara tidak langsung.
Ad.4. Pemeriksaan Ulang
Setelah forceps terpasang dan terkunci, dilakukan pemeriksaan ulang, apakah forceps telah
terpasang dengan benar, dan tidak ada jalan lahir / jaringan yang terjepit
Setelah yakin tidak ada jaringan yang terjepit, maka dilakukan traksi percobaan. Penolong
memegang pemegang forceps dengan kedua tangan , sambil jari telunjuk dan tengah tangan
kiri menyentuh kepala janin, lalu dilakukan tarikan. Apabila jari telunjuk dan tengan tangan
kiri tidak menjauh dari kepala janin, berarti forceps terpasang dengan baik, dan dapat segera
dilakukan traksi definitive. Apabila jari telunjuk dan tengah tangan kiri menjauh dari kepala
janin, berarti forceps tidak terpasang dengan baik, dan harus dilakukan pemasangan ulang.
Traksi definitive dilakukan dengan cara memegang kedua pemegang forceps dan penolong
melakukan traksi. Traksi dilakukan hanya menggunakan otot lengan. Arah tarikan dilakukan
sesuai dengan bentuk panggul. Pertama dilakukan tarikan cunam ke bawah, sampai terlihat
occiput sebagai hipomoklion, lalu tangan kiri segera menahan perineum saat kepala
meregang perineum. Kemudian dilakukan traksi ke atas hanya dengan menggunakan tangan
kanan sambil tangan kiri menahan perineum. Kemudian lahirlah dahir, mata, hidung, mulut
bayi.
Ad.7. Melepaskan cunam
Setelah kepala bayi lahir, maka cunam dilepaskan dan janin dilahirkan seperti persalinan
biasa.
REFERENSI :
http://www.emir-fakhrudin.com/2009/12/ekstraksi-forceps.html
Angsar M. Dikman, 1995, Hipertensi Dalam Kehamilan, Lab/UPF Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran UNAIR/RSUD Dr. Soetomo, Surabaya
Bennet R. Brown Linda K, 1996, Myles Text Book For Mmidwives, Chrurcchill Livingstone,
Tokyo
Ibrahim, Christin S, 1993, Perawatan Keebidanan (Perawatan Nifas), Bharata Niaga Media
Jakarta
Long C Barbara, 1996, Perawatan Medika Bedah, YIA Pendidikan Keperawatan Pajajaran
Bandung, Bandung
Manuaba, 1998, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan
Saifudin, Abdul Bari Dkk, 2000, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal,
Santosa NI, 1995, Manajemen Kebidanan, Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, Jakarta
Sweet BR, 1993, Mayes Midwifery A Text Book For Midwive, Bailiere Tindall, Tokyo
Wiknyosastro, H, 1991, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiro Hardjo,
Jakarta
Wirjoatmojo. K, 1994, Pedoman Diagnosis Dan Terapi, Lab/UPF Kebidanan dan Penyakit
Kandungan RSUD Dr. Soetomo, Surabaya
http://borneo-ufi.blog.friendster.com/2008/07/konsep-nifas-eklamsi-forceps/