Anda di halaman 1dari 9

WATER JET

, SISTEM PENGGERAK ALTERNATIF KAPAL


Sebagian orang akan mengira bahwa water jet ini merupakan sistem penggerak model baru,
sebenarnya sistem propulsi water jet ini telah lama dikembangkan sebagai penggerak untuk berbagai
jenis kapal, tetapi dalam penerapannya belum secara global. Hal ini dikarenakan efisiensi
propulsifnya yang relatif rendah jika dibandingkan dengan sistem propulsi kapal yang menggunakan
propeller, terutama pada saat kecepatan kapal yang relative rendah. Tetapi seiring dengan berbagai
penyemurnaan dari sistem penggerak ini, Water jet mulai menampakkan eksistensinya. Sekarang ini,
water jet mulai berkembang dan digunakan pada kapal kapal tertentu. Water jet pertama kali
ditemukan oleh Sir William Hamilton pada awal tahun 1950. Beliau pertama kali menamakan
water jet
dengan nama
Marine jet
. Pada saat itu penemuan
dari Sir William Hamilton merupakan penemuan yang paling sukses. Hamilton menggunakan
prinsip pompa gaya sentrifugal untuk memindahkan air. Pada masa sebelumnya prinsip kerja
ini telah ditemukan oleh Archimedes. Pada tahun 1954, sistem penggerak ini disempurnakan
hingga menempuh kecepatan 17 mph. Penggerak
water jet
pada tipe pertama dinamakan
Quinnat.
Prinsip kerjanya sudah menggunakan perhitungan
gearbox
. Pada tahun 1956,
produksi dari
water jet
meningkat signifikan sebanyak 100 manufaktur memproduksi sistem
penggerak ini di wilayah New Zealand.
Water jet
pada tahun ini sudah berkembang lebih baik
lagi dengan performa yang bagus dan tingkat kebisingan yang rendah.
Pada tahun berikutnya yaitu tahun 1957,
water jet
lebih berkembang pesat lagi.
Karena terdapat dua tahap bagian yang memberikan tekanan pada sistem penggerak ini
sehingga peforma yang dihasilkan sistem penggerak
water jet
lebih efisien. Colorado
merupakan seri yang dikembangkan pada tahun 1963. Seri ini disederhanakan sehingga dapat
diproduksi separuh harga dari biaya aslinya. Colorado dibuat untuk kapal-kapal yang berpacu
dengan kecepatan tinggi. Biasanya seri ini juga digunakan untuk kapal-kapal yang beroperasi
di sungai. Pada tahun selanjutnya, yaitu pada tahun 1970,
water jet
memiliki nama work jets.
Seri ini lebih besar dan digunakan untuk kapalyang lebih besar dari sebelumnya.
Seri pada tahun 1973, dikembangkan sehingga ruang pada lambung di kapal lebih
besar. Selain itu, seri ini juga telah menggunakan teknologi kendali dan mesin modern. Dua
tahun setelahnya yaitu pada tahun 1975,
water jet
komersial pertama kali digunakan dengan
nama model 1031, tetapi hanya memiliki satu tahap unit. Pada tahun 1980,
water jet
seri 400
dikenalkan. Seri ini dapat digunakan untuk kapal yang mencapai panjang hingga 30 meter.
Tahun selanjutnya yaitu pada tahun 1984, deflektor dikembangkan pada seri 1031. Deflektor
ini berguna untuk menambah respon terhadap kendali kapal.
Pada tahun 1990,
water jet
berkembang dan dapat digunakan kapal yang mempunyai
panjang hingga 60 meter. Satu tahun setelahnya,
water jet
dapat menempuh kecepatan 50 –
65 knot. Pada tahun ini, daya yang dihasilkan dapat menghasilkan 1600 kilowatt. Pada tahun
1993-1998, banyak sekali model
water jet
yang diperkenalkan mulai dari HJ 241, HJ 321,
HM 461, memiliki kelebihan efisiensi dan terdapatnya screen, dalam seri tersebut juga
didesain perlindungan anti korosi. Pada tahun 1994, dikembangkan turbo impeller pada seri
HC 212 dan digantikan oleh model dua tahap sebanyak 773 unit.
Water jet
lebih berkembang
pesat pada tahun 1996 dengan CMU (Control Monitoring Unit), CMU ini berfungsi sebagai
sistem pengontrol mesin untuk
water jet
ukuran besar. Dua tahun setelah CMU berkembang,
diperkenalkan sistem kendali JT. Kendali ini didesain untuk meminimalisir kehilanga gaya
dorong kapal ketika kapal berbelok. Pada tahun 2000, dikembangkan MECS yang merupakan
kendali otomatis berbasis elektronik. 3 tahun setelahnya, dikembangkan
water jet
dengan
desain yang efisien dan mudah dalam pemasangannya.
Pada umumnya, kapal menggunakan baling baling atau biasa disebut propeller pada
bagian sistem propulsi. Sistem propulsi merupakan sistem penggerak pada kapal. Sistem ini
yang dapat menyebabkan kapal dapat bergerak di air. Propeler ini biasanya terhubung dengan
shaft yang juga tersambung dengan mesin. Berbeda dengan
Water jet
, sistem ini tidak
menggunakan baling baling sebagai penggeraknya.
Water jet
biasanya digunakan pada beberapa kapal yang memang dirancang untuk
dapat berpacu pada kecepatan tinggi. Contoh-contoh kapal yang telah menggunakan sistem
penggerak
water jet
adalah kapal patroli,
rescue boat, fishing vessel.
Kapal patroli memang bertujuan untuk mengawasi luasan area yuridiksi dari suatu
wilayah. Dengan begitu kapal patroli dituntut untuk dapat berolah gerah yang cepat pada
kecepatan rendah maupun pada kecepatan tinggi. Untuk dapat mengatasi permasalahan
tersebut digunakan
Water jet
sehingga kapal dapat bermanufer dengan cepat. Selain itu kapal
juga dapat berpaju dengan kecepatan tinggi dengan adanya
water jet
ini.
Begitu juga dengan kapal penyelamat atau biasa disebut dengan
rescue boat.
Kapal
penyelamat dituntut untuk dapat menjangkau suatu lokasi dengan cepat dan bermanufer
dengan cepat. Untuk dapat mengevakuasi korban, kapal penyelamat biasanya dituntut utuk
dapat melewati berbagai rintangan untuk mengambil jalan tercepat agar sampai kepada
korban. Dengan menggunakan
water jet
sebagai sistem penggeraknya, maka kapal akan dapat
bermanufer dengan cepat dibandingkan dengan kapal yang menggunakan propeler sebagai
sistem penggeraknya.
Pada kapal penangkap ikan atau
fishing vessel,
Water jet
digunakan agar kapasitas
ruang dari hasil tangkapan ikan dapat dimaksimalkan. Seperti kita ketahui bahwa dengan
sistem penggerak
water jet
ini, kapasitas ruang kosong pada badan kapal dapat bertambah.
Hal ini dikarenakan pada sistem penggerak
water jet
hanya membutuhkan ruang yang relatif
sempit dibandingkan dengan sistem penggerak propeler. Dengan adanya ruang kosong
Gambar:
0
.1 Fishing Vessel
Gambar:
1
.2 Rescue Boat
tambahan pada kapal, maka ruang kosong tersebut dapat digunakan sebagai ruang tampung
pada hasil tangkapan ikan. Tidak heran apabila hasil tangkapan ikan meningkat secara
signifikan karena kapal tidak perlu bolak-balik untuk jumlah hasil tangkapan yang sama.
Dari segi efisiensi, dibandingkan dengan sistem penggerak kapal yang menggunakan
propeler,
Water jet
memiliki efisiensi yang kurang pada saat kapal bergerak dengan kecepatan
rendah. Tetapi disisi lain dengan menggunakan sistem penggerak
water jet
, kapal akan
memiliki kelebihan. Kelebihan tersebut diantaranya adalah tahanan kapal akan berkurang,
dapat dioperasikan pada perairan dangkal, dapat berakselerasi dengan cepat, memiliki
kemampuan olah gerak kapal yang cepat pada saat kapal kecepatan lambat, mempunyai
keunggulan pada saat olah gerak kapal pada kecepatan kapal yang relatif tinggi, tingkat
kebisingan kapal dapat berkurang.
Apabila kapal menggunakan
water jet
sebagai sistem penggeraknya, maka kapal tidak
membutuhkan propeller maupun rudder, Propeller dan rudder biasanya dapat mengakibatkan
tahanan kapal yang besar. Hal ini disebabkan karena propeller dan rudder yang berada
dibawah garis air yang juga menyebabkan hambatan air pada saat kapal bergerak. Pada
sistem penggerak
water jet
, sistem penggeraknya diletakkan tepat dibawah garis air. Tentu
saja hal ini tidak menyebabkan hambatan air yang terlalu berarti terhadap gerakan kapal. Jika
dibandingkan dengan sistem penggerak propeler, maka
water jet
jauh lebih unggul dalam segi
tahanan air saat kapal bergerak.
Dengan menggunakan
water jet
, kapal juga akan dapat beroperasi dalam perairan
dangkal, Ini disebabkan sistem penggerak ini yang berada tepat dibawah garis air. Sistem
penggeraknya tidak terlalu jauh masuk kedalam air dan tentunya tidak mengganggu ketika
kapal begerak pada perairan dangkal sekalipun. Dibandingkan dengan sistem penggerak yang
menggunakan propeler, Sistem penggerak dengan menggunakan
water jet
jauh lebih efektif
karena dapat menjangkau lokasi yang dangkal.
Pada kapal yang menggunakan
water jet
sebagai penggeraknya, kapal dapat
bermanufer dengan cepat karena sistem kemudinya langsung terhubung dengan tenaga
pendorongnya, berbeda dengan sistem penggerak propeler yang dipisahkan antara sistem
tenaga dorong dan sistem kemudinya atau rudder. Sistem kemudi pada kapal yang
menggunakan
water jet
sebagai penggeraknya, mirip dengan sistem kemudi pada mobil.
Untuk maju ataupun mundur kapal menggunakan tuas untuk mengaktifkannya. Untuk
memperoleh tenaga lebih, maka luasan permukaan dari keluaran air yang dihasilkan
dipersempit. Lebih mudahnya mirip prinsipnya saat kita menyirami tanaman dengan
menggunakan selang. Apabila kita ingin menjangkau tanaman yang jauh maka kita dapat
menutup sediti luasan area keluarnya air dengan menggunakan jari kita, begitu juga
sebaliknya. Keutungan lainnya yang diperoleh apabila menggunakan sistem penggerak
water
jet
adalah kapal dapat berputar 360 derajat pada saat kecepatan 0, tetapi tenaga maksimum
dan belok maksimum. Ini memudahkan kapal saat akan bersandar ataupun berputar balik.
Kapal yang menggunakan
water jet
sebagai sistem penggeraknya juga dapat
bermanufer dengan cepat ketika kapal bergerak dengan kecepatan tinggi. Berbeda dengan
kemudi kapal umumnya yaitu rudder, Apabila kemudi di putar satu putaran, maka rudder
akan hanya sedikit bergerak menyimpang. Sistem kemudi pada
water jet
, apabila kemudi di
putar penuh, maka kapal akan bermanufer penuh menyimpang terhadap arah normalnya.
Untuk Sistem penggerak yang menggunakan
water jet
, kapal juga dapat mengerem laju
geraknya. Berbeda dengan sistem penggerak propeler, Sulit untuk mengubah arah gerakan
dari propeler, walaupun terdapat propeler yang menggunakan
controlable pitch propeler,
Tetapi efisiensi dalam mengurangi laju kapal lebih efektif pada
water jet
, karena pada
water
jet
pada saat kapal mengerem, maka arah aliran fluida langsung dibalik.
Water jet
dibandingkan dengan sistem penggerak propeler memiliki tingkat
kebisingan yang jauh lebih sedikit. Hal ini dikarenakan
water jet
pada dasarnya
menggunakan mesin turbin yang memiliki kebisingan sedikit. Berbeda dengan sistem
penggerak propeler yang biasanya menggunakan mesin diesel,
Water jet
hanya menyebabkan
getaran kecil pada badan kapal. Mesin diesel seperti yag kita ketahui, selain menyebabkan
kebisingan yang luar biasa, jika kita mendekat pada kamar mesin akan terasa getarannya.
Karena
Water jet
menggunakan menggunakan prinsip mesin turbin, getaran yang dihasilkan
oleh sistem penggerak
water jet
relatif kecil.
Cara kerja mesin
water jet
pada intinya adalah menggerakan kapal dengan semburan
air yang diciptakan oleh mesin.Pada mesin
water jet
berlaku hukum newton ke III.Hukum
tersebut dituliskan Faksi = - Freaksi. Apabila suatu benda dikenakan gaya dari luar, maka
benda tersebut akan memberikan gaya juga tetapi dengan arah yang berlawanan. Pada
water
jet
arah aliran air menuju kebelakang, tetapi arah gerak kapal menuju kedepan, Hal ini
merupakan pengaruh dari hukum newton tersebut.
Pada system kerja
waterjet
memiliki dua system yaitu sistem lambung kapal yang
polos (
Bare Hull System
) dan sistem
water jet
itu sendiri.Yang dimaksud dengan sistem
lambung kapal polos atau
bare hull system
adalah badan kapal tanpa
water jet
terpasang
didalamnya. Namun dalam perhitungan berat serta posisi titik berat kapal (
center of gravity
)
harus merupakan berat badan kapal dalam keadaan beroperasi dilaut, sehingga harus diikut
sertakan juga berat air yang masuk melalui sistem
water jet
(
entrained water
).
Sistem pada water jet terdiri atas dua sistem yaitu sistem pompa (
Pump System
) dan
sistem aliran (
Ducting System
). Sistem pompa berfungsi untuk mengubah tenaga mekanik
menjadi tenaga hidrolis. Tenaga hidrolis inilah yang dapat mengendalikan keseluruhan dari
sistem
water jet
. Mulai dari berbelok dan mundur diatur dengan tenaga hidrolis.
Keberadaan sistem pompa (
water jet pump
) pada sistem propulsi
water jet
sama
halnya dengan keberadaan motor pendorong pokok pada kapal – kapal lainnya. Akan tetapi
bedanya pada sistem ini masih harus ada penggerak utama yang digunakan untuk
menggerakkan pompa
water jet
, turbin gas, motor listrik dan yang lainnya. Penggerak untama
tersebut digunakan untuk menggerakkan shaft yang terhubung dengan turbin. Lewat turbin
tersebut air yang masuk disemburkan.
Water jet
memiliki komponen utama yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan
komponen pada sistem propeller. Komponen-komponen tersebut terdiri dari
Reverse,
Deflektor, Hand Hole, Screen, Inlet, Nozzle, dan Turbine pump.
Inlet
merupakan jalan masuknya air yang dihisap oleh pompa turbin pada sistem
waterjet. Pada Inlet ini terdapat screen yang mencegah sampah atau benda lain masuk dan
menghambat kerjanya sistem. Pada bagian Inlet juga terhubung dengan tuas, apabila tuas atau
handhooke
ditarik maka
screen
yang berada pada bagian bawah kapal akan seakan akan
merontokkan sampah atau kotoran tersebut.
Setelah air terserap pada sistem, pompa akan bekerja kembali untuk menambahkan
energi pada aliran air dan kemudian menyalurkannya menuju
Noozle
untuk dikeluarkan.
Aliran yang dikeluarkan oleh
noozle
ini akan menjadi daya pendorong untuk kapal. Berbeda
dengan prinsip kerja penggerak propeller yang mempercepat aliran air pada bagian luar,
Prinsip kerja sistem penggerak water jet mempercepat aliran air pada bagian dalam turbin.
Ketika kapal berada pada kecepatan tinggi, maka aliran air yang masuk melalui
Inlet
juga
cepat hal ini dikarenakan
Inlet
langsung terhubung dengan aliran air. Dengan begitu kerja
mesin penggerak pun tidak terlalu berat dan menyebabkan efisiensi tinggi. Hal ini menjadi
salah satu alasan penggunaan
water jet
pada kapal kapal cepat yang ada sekarang.
Pada sistem
water jet
terdapat
reverser
yang berfungsi untuk mengubah arah kapal
bergerak ke belakang, reverser ini berbentuk tabung yang dikendalikan dengan tenaga
hidrolik. Peran
rudder
pada kapal yang menggunakan sistem mesin
waterjet
digantikan oleh
deflector, deflector
pada sistem
water jet
akan mengubah arah aliran air sehingga kapal dapat
berbelok.
Kelemahan dari sistem water jet diantaranya adalah rawan masuknya kotoran pada
turbin ataupun pada lubang
Inlet
, Efisiensi mesin penggerak kapal pada kecepatan lambat
sangat rendah, Sulitnya merencanakan kapal yang seimbang
(center of gravity)
, Tidak cocok
digunakan untuk kapal ukuran besar sebagai sistem utama.
Inlet
merupakan jalan masuknya aliran air, tentu saja pada air laut terdapat tumbuhan
seperti ganggang, bahkan terdapat sampah yang dapat menyebabkan aliran air yang menuju
ke turbin tidak maksimal bahkan terhambat, cara untuk mengatasi kendala ini yaitu dengan
memeriksa aliran dari
Nozzle
, apabila dirasa tidak normal, maka dilakukan penarikan tuas
hand Hooke.
Dengan ditariknya
hand Hooke
maka kotoran pada
screen
akan rontok dengan
Gambar: 1.3 Water Jet Propulsion System
sendirinya. Apabila kotoran masuk ke dalam turbin, maka harus dilakukan pengambilan
kotoran dari dalam turbin denga cara membuka katup turbin yang berada diatasnya.
Apabila kapal bergerak dari keadaan diam menuju kecepatan rendah, Akan
menghabiskan banyak tenaga karena Aliran pada
Inlet
tidak mendapatkan aliran tambahan.
Hal ini dikarenakan air yang di ambil atau air yang masuk ke
Inlet
berada dalam keadaan
diam. Berbeda pada saat kapal setelah bergerak maju dengan kecepatan tinggi, Air yang
masuk ke lubang Inlet telah mengalami percepatan karena gerak kapal yang maju.
Water jet merupakan sistem penggerak yang menuntut efisiensi dari
Trust
. Karena
efisiensi propulsi dari sistem ini yang kecil sehingga apabila sistem tidak tepat pada posisi
mendatar, Gaya yang diberikan oleh water jet akan berkurang jauh. Sedangkan dalam
memperhitungkan agar kapal tepat pada posisi mendatar dibutuhkan perhitungan yang sangat
rumit. Perhitungan tersebut diantaranya adalah menghitung
center of gravity
dari kapal dalam
hal peletakan
water jet
itu sendiri, Selain itu perlu diperhitungkan juga aliran air yang masuk
pada water jet sehingga sewaktu waktu pada kondisi real
center of gravity
dari kapal akan
berubah menurut kecepatan aliran air.
Pada kapal yang digunakan untuk pengangkutan barang, ataupun kapal-kapal besar
lebih efektif digunakan dengan sistem penggerak propeler.
Trust
yang dihasilkan propeler
jauh lebih besar dibandingkan dengan sistem penggerak water jet pada kecepatan rendah.
Pada kapal-kapal besar pada saat kecepatan rendah biasanya membutuhkan trust yang sangat
besar untuk menggerakkannya. Dengan begitu penggunaan
Water jet
pada sistem penggerak
kapal-kapal besar ataupun kapal pengangkut tidak cocok.
Jadi sistem
water jet
merupakan sistem alternatif pengganti sistem penggerak
propeler, Sistem
water jet
memiliki kelebihan dan kekurangan dan lebih efektif apabila
digunakan pada jenis kapal-kapal tertentu. Sistem propulsi water jet memiliki keistimewaan
yang tidak ada kaitannya dengan efisiensi propulsifnya. Dengan tidak terdapatnya
propeller
dan kemudi di luar kapal, sehingga tidak terjadi objek-objek yang dapat memperbesar
tahanan total kapal. Sistem propulsi water jet ini juga memungkinkan untuk dioperasian di
perairan yang tidak dalam/dangkal, mempunyai akselerasi serta olah gerak kapal yang baik
pada saat kecepatan kapal yang relatif rendah maupun tinggi. Pada saat kecepatan kapal yang
relatif tinggi, efisiensi propulsif dapat diusahakan cukup tinggi sehingga dapat dibandingkan
dengan sistem penggerak
propeller
.

Anda mungkin juga menyukai