Anda di halaman 1dari 4

NAMA : TRIYADI USIA

NIM : 2021113340015
MATAKULIAH : TEKNOLOGI LAS

UAS TEKNOLOGI LAS


1. Jawaban:
Jawaannya tidak, karena Las jenis SAW hanya bias pada posisi 1G, 1F, dan 2F.

2. Jawaban:
Pemilihan besar arus listrik tergantung dari beberapa faktor, antara lain yaitu diameter
elektrode yang digunakan, tebal benda kerja, jenis elektrode yang digunakan, polaritas
kutub -kutubnya dan posisi pengelasan. Untuk bagian a, jenis bendayang akan dilas tidak
termasuk.

3. Jawaban:
FCAW-G
 Penetrasinya dalam dan laju pengisian lebih tinggi dibandingkan dengan proses
SMAW. Dengan demikian proses las ini menjadi lebih ekonomis pada pekerjaan di
bengkel-bengkel las.
 Unsur-unsur paduan bisa ditambahkan pada inti flux untuk membuat jenis komposisi
menjadi lebih banyak, termasuk beberapa logam paduan rendah dan stainless steel.
 Flux memberikan perlindungan bagus pada kawah las dengan membentuk selubung
gas pelindung dan lapisan slag.
 Cocok untuk pengelasan semua posisi tanpa menimbulkan masalah lack of fusion
seperti yang terdapat pada GMAW hubungan singkat.
FCAW-SS
 Filler metal menghilangkan kebutuhan terhadap gas pelindung dari luar dan
mentoleransi kondisi angin yang lebih kuat tanpa menimbulkan porosity.Proses ini
dianggap sama dengan proses elektroda terbungkus terhadap toleransi angin.
 Bisa digunakan untuk pengelasan dari arah satu sisi, pada sambungan T-Y-K seperti
struktur anjungan lepas pantai untuk menggantikan elektroda terbungkus.
 Bisa digunakan untuk fill pass pengelasan semua posisi pada butt weld atau fillet
weld. Juru las perlu dilatih dengan prosedur khusus tetapi proses tersebut mudah
dipakai.
 Bisa digunakan untuk pengelasan benda-benda tebal, pipelines dan pelapisan.

4. Jawaban:
a. Apron
b. Sarung Tangan Las
c. Helm/Topeng Las
d. Sepatu Las
e. Masker las
5. Jawaban:
a. Bahaya Karena Insensitas Cahaya Tinggi
b. Bahaya Tegangan Listrik
c. Bahaya Gas dan Debu Asap Las
d. Bahay Percikan Terak Las
e. Bahaya Ledakan
f. Kebakaran

6. Jawaban:

 Mesin las.
 Mesin utama yang digunakan untuk proses pengelasan GMAW, terdapat banyak
komponen listrik yang berguna untuk mengkonfersi energi listrik menjadi panas
serta banyak lagi fungsi lainnya.
 Tabung Gas.
Berfungsi sebagai tempat penampung dari gas pelindung (CO2, Ar, He).
 Welding Gun.
 Alat keluarnya gas dan kawat las untuk mengelas, jika ditekan dan didekatkan
pada benda kerja maka busur las akan menyala.
 Gulungan kawat las.
 Tempat kawat las digulung, biasanya gulungan ini dimasukkan kedalam alat yang
bernama wire feeder. Untuk diameter kawat las GMAW antara o,6 sampai 1,6 mm.
Yang umum digunakan biasanya 1,2 mm.
 Wire Feeder.
Wire feeder terdapat pengatur motor penarik, ampere dan voltase yang berfungsi
untuk mengatur kecepatan keluarnya kawat las.
 Kabel Kawat Las.
Tempat keluarnya atau jalannya kawat las dari wire feeder ke ujung welding
Gun.

7. Jawaban:
a. Pada Diagram diperoleh bahwa suhu yang dibutuhkan untuk mengubah baja solid
menjadi baja liqud ada pada suhu 1147oC keatas. Itu bisa dilihat bahwa sifat liquid
logam berada pada garis diatas suhu 1147oC di diagram.
b. Rentang persentasi carbon dalam FeC ada pada rentang 0% - 6,7% ini bias dilihat
pada garis axis x pada diagram yang puncaknya pada presentasi 6,7% carbon.
Sedangkan axis y adalah temperature.

8. Jawaban:

HEAT AFFECTED ZONE (HAZ)

9. Jawaban:
HEAT TREATMENT
a. Annealing (Melunakkan)
Annealing adalah suatu proses pemanasan material sampai di titik atas temperature
austenit kemudian menahannya hingga waktu tertentu. Pendinginan proses annealing
dilakukan secara perlahan di dalam tungku. Fungsi perlakuan panas annealing yaitu untuk
memperbaiki sifat mekanik logam, melunakkan material, menghilangkan tegangan sisa,
memperbaiki struktur butir, memperbiaki mampu mesin dan mampu bentuk.
b. Case Hardening
Case hardening merupakan proses perlakuan panas (heat treatment) yang paling sesuai
jika dibutuhkan material yang permukaannya tahan aus dan inti kuat. Misalnya gear,
lengan silinder, cams, dll. Proses case hardening yang sering digunakan yaitu karburisasi
dan nitridasi. Nitridasi adalah proses case hardening dengan menambahkan unsur
nitrogen pada permukaan benda kerja.
c. Tempering
Tempering adalah proses heat treatment dimana benda kerja akan dipanaskan dibawah
temperatur kritisnya kemudian di dinginkan. Tujuan perlakuan panas ini yaitu untuk
mendapatkan sifat ulet, kuat dan tangguh.
Tempering dapat mengurangi kerapuhan, namun juga dapat melunakkan baja yang tidak
bisa dihindari. Jumlah kekerasan yang hilang dapat dikontrol dan tergantung pada suhu
baja selama proses penempaan. Hal ini berlaku untuk semua baja, kecuali baja
berkekuatan tinggi.
d. Normalizing
Normalizing yaitu proses perlakuan panas yang berfungsi untuk memperhalus butir,
memperbaiki mampu mesin, memperbaiki sifat mekanik pada baja karbon struktural dan
menghilangkan tegangan sisa. Proses heat treatment ini dilakukan sampai logam berada
di fasa austenit yang kemudian di dinginkan secara perlahan-lahan dengan media
pendingin yaitu udara.
e. Hardening
Heat treatment berikutnya yaitu hardening, dimana hardening ini merupakan jenis
perlakuan panas yang digunakan untuk meningkatkan kekerasan pada material. Tahap
pertama proses ini yaitu memanasakan material hingga temperatur austenisasi
(temperatur pengerasannya). Kemudian temperatur ini akan dijaga dengan waktu tertentu
dan selanjutnya barulah dilakukan proses pendinginan secara cepat (quench) hingga
mencapai tingkat kekerasan yang diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai