Anda di halaman 1dari 23

Tekonlogi Pengelasan Kapal 1

Sulaiman,AT,MT
Adi Kurniawan Yusim, S.Si, M.T
Suharto ,AT,MT
LAS BUSUR LISTRIK
Las Busur Listrik
 umumnya disebut las listrik  adalah salah satu
cara menyambung logam dengan jalan
menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan
ke permukaan logam yang akan disambung.
 Yangtermasuk dalam las busur listrik antara lain
adalah
◦ Las Elektroda Terbungkus
◦ Las busur Gas
◦ Las busur tanpa Gas
◦ Las busur rendam
1.Elektroda Terbungkus

 SMAW merupakan suatu teknik pengelasan dengan menggunakan


arus listrik berbentuk busur arus dan elektroda berselaput. Tipe-tipe
lain dari pengelasan dengan busur arus listrik adalah submerged arc
welding SAW, gas metal arc welding GMAW-MIG, gas tungsten arc
welding G  dan plasmaarc.

 Didalam pengelasan SMAW ini terjadi gas penyelimut ketika


elektroda terselaput itu mencair, sehingga dalam proses ini tidak
diperlukan tekanan/pressure gas inert untuk mengusir oksigen atau
udara yang dapat menyebabkan korosi atau gelembung-gelembung
didalam hasil las-lasan.

 Proses pengelasan terjadi karena arus listrik yang mengalir diantara


elektroda dan bahan las membentuk panas sehingga dapat mencapai
3000 oC, sehingga membuat elektroda dan bahan yang akan dilas
mencair.
 Berdasarkan jenis arus-nya, pengelasan ini dibagi atas arus AC dan
DC, dimana arus DC dibedakan atas Straight polarity- polaritas
langsung dan Reverse polarity - polaritas terbalik.

 Proses pengelasan terjadi apabila bususr listrik dari elektroda


menyentuh benda kerja, sehingga melelehkan elektroda dan benda
kerja.

 Tegangan listrik (volt) yang dibutuhkan agar pengelasan dengan


SMAW berjalan normal, umumnya berkisar antara 16 s/d 40 volt.
Kuat arus listrik (ampere) yang dibutuhkan : antara 20 s/d 550 amp
Panas yang dihasilkan : antara 9000oF atau 5000oF
Proses pengelasan membutuhkan arus yang cukup untuk
melelehkan elektroda dan material dasar dan untuk itu perlu
mempertahankan jarak antara ujung elektroda dengan permukaan
material induk dijaga tetap.
sifat
elektroda yang harus dimiliki selain sebagai penghantar dan bahan
pengisi :

1. Pelindung / shielding dapat menghasilkan gas sebagai pelindung


logam yang mencair dari kotoran atau gas dari luar pengelasan

2. Pemulung gas / Scavenger – sebagai pemulung gas / gas


scavenger, pengikat oksigen / deoxidizer yang berfungsi untuk
membersihkan logam cair dari percepatan pertumbuhan bulir
material.
3. Stabilitas arus listrik

4. Selimut – dapat menyediakan selimut pembungkus las2an yang


masih panas agar dapat meningkatkan kekuatan mekanik, bentuk
las-lasan kebersihan permukaan lasan

5. Daya campuran yang dapat menigkatkan kekuatan mekanik


las-lasan.
 Elektroda yang menghasilkan slag yang tebal akan :
1. Membutuhkan ampere yang tinggi
2. Meningkatkan mampu endap / deposit rate
3. Sangat ideal untuk plate yang tebal pada posisi flat / datar

Elektroda yang menghasilkan slag yang tipis akan :


1. Membutuhkan ampere yang rendah
2. Menurunkan mampu endap / deposit rate
3. Sangat ideal untuk pengelasan apa saja pada segala posisi /
all position
Keunggulan

1. Peralatan relatif sederhana / simple , murah dan mudah


dialihkan / portable

2. Pembungkus elektroda dapat melindungi las2an dari


oksidasi yang berlebihan pada saat proses pengelasan

3. Tidak membutuhkan pelindung gas atau fluks tambahan


4. Prosesnya kurang sensitif terhadap angin dibandingkan
dengan proses pengelasan pelindung gas lainnya

5. Dapat digunakan pada daerah yang terbatas

6. Proses sangat sesuai untuk kebanyakan material metal


dan alloy (alpaka)
Kekurangan
1. Ketidaksesuaian pengoperasian untuk mengelas metal
yang mempunyai titik lebur rendah seperti timah hitam,
timah zinc, karena panas yang dihasilkan selalu tinggi

2. Ketidaksesuaian untuk pengoperasian mengelas metal


yang sangat reactive seperti titanium, zirconium,
tantalum dan colombium karena gas deoxidasi yang
tersedia tidak cukup untuk mengantisipasi oxygen yang timbul

3. Mempunyai deposition rate yang relatif rendah dibandingkan


GMAW / MIG

4. Operator duty cycle dan deposition rate secara keseluruhan lebih


rendah dibandingkan dengan FCAW

5. Slag harus selalu dibersihkan pada setiap start stop SMAW dapat
menggunakan arus bolak balik / alternating current (AC) atau
arus searah (DC).
Gambaran SMAW secara Skematis
2. Las Busur Gas

Adalah cara pengelasan dimana gas dihembuskan ke


daerah las untuk melindungi busur dan logam yang
mecair terhadap atmosfir

Gas yang digunakan sebagai pelinduung antara lain


 Gas Helium (He)
 Gas Argon (Ar)
 Gas Karbon dioksida / campuran dari gas tersebut
Las busur dibagi menjadi dua kelompok
 Kelompok elektroda tak terumpun
 Kelompok elektroda terumpun
Macam-macam las busur gas
Las Wolfamr Gas Mulia (Las TIG)
Adalah proses pengelasan yang terjadi menggunakan tungsten
elektroda (nonconsumable tungsten). Area welding terlindungi
(tertutupi ) covering yang terbuat dari gas

 Las Logam Gas Mulia (Las MIG)


pengelasan Metal Inert Gas atau biasa dikenal dengan proses
pengelasan yang menggunakan gas inert atau gas mulia sebagai gas
pelindungnya
Las TIG ( Tungsten Inert Gas )
Las MIG ( Metal Inert Gas )
Perbedaan TIG dan MIG
TIG ( Tungsten Inert Gas ) MIG (Metal Inert Gas )
-Kurang Efisien - Sangat Efisien
-biaya tinggi - Lebih cepat
-Hasil las yang didapat lebih bagus -Tidak menghasilkan slag atau terak
dan -Tidak dapat dipakai pada udara
bermutu tinggi terbuka
-laju pengisian TIG lebih rendah -Sambungan yang akan di las harus
-Sensitif terhadap kecepatan udara bersih dari cairan seperti grease,
diatas 5m/j minyak, besi karat, dan kotoran
- bekas
las agar terhindar dari porosity dan
cacat pada pengelasan
 
3. Las Busur Tanpa Gas

Pengelasa ini sama dengan Las Busur Gas,


sesuai dengan namanya pengelasan ini tidak
menggunakan selubung gas. Karena itu
pengelasan menjadi lebih sederhana
Hal yang perlu diperhatikan dalam Las busur tanpa gas
Dapat melaksanakan pengelasan di ruangan terbuka
Effisien pengelasan lebih tinggi
Dapat menggunakansumber listrik AC
Dihasilkan gas yang banyak sekali
Hasil las yang di didapat kurang bagus
4. Las Busur Rendam

Suatu cara pengelasan dimana logam cair ditutup dengan fluks yang diatur
melalui suatu penampung fluks dan logam pengisi yang berupa kawat pejal
diumpankan secara terus menerus
Hal yang perlu di perhatikan dalam pengelasan Busur rendam
adalah sebagai berikut :
Arus pengelasan harus cukup besar
Karena busur yang tidak kelihatan, maka penetuan
pengelasan
yang salah dapat menggagalkan seluruh hasilpengelasan
Posisi pengelasan yang terbatas
Penggunaan yang terbatas
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai