PANDUAN
TAHUN 2018
2
Proses mengurangi risiko di Rumah Sakit dilakukan paling sedikit satu kali
dalam setahun dan dibuat dokumentasinya, dengan menggunakan HFMEA (Health
Failure Mode and Effect Analysis). Proses yang dipilih adalah proses dengan risiko
tinggi.
A. Pengertian
Beberapa definisi HFMEA:
a. Adalah suatu alat mutu untuk mengkaji suatu prosedur secara rinci dan
mengenali model-model adanya kegagalan/kesalahan pada suatu prosedur,
melakukan penilaian terhadap tiap model kesalahan/kegagalan dan
mencari solusi dengan melakukan perubahan disain/prosedur.
b. Adalah metode perbaikan kinerja dgn mengidentifikasi dan mencegah
potensi kegagalan sebelum terjadi. Hal tersebut dirancang untuk
meningkatkan keselamatan pasien.
c. Adalah proses proaktif, dimana kesalahan dapat dicegah & diprediksi.
Mengantisipasi kesalahan akan meminimalkan dampak buruk.
Kelebihan utama dari HFMEA yaitu membuat pengguna dapat fokus pada
proses merancang ulang proses-proses yang memiliki potensi masalah untuk
mencegah terjadinya kegagalan di kemudian hari.
Langkah – langkah analisis modus kegagalan, dampak dan penyebab :
1. Pilih proses yang beresiko tinggi dan bentuk tim.
2. Gambarkan alur proses.
3. Diskusikan dan prioritaskan modus kegagalan.
4. Brainstorming dampak modus kegagalan.
5. Identifikasi penyebab modus kegagalan.
6. Hitung total NPR ( Nilai Prioritas Risiko )/RPN
7. Disain ulang proses / Re-disain proses.
8. Analisa dan uji proses baru.
9. Implementasi dan monitor proses baru.
3
B. Tahapan FMEA
LANGKAH 1 : Pilih Proses yang berisiko tinggi dan bentuk TIM.
1. Pilih Proses yang berisiko tinggi
Pilih Proses yang akan dianalisa. Proses yang dipilih dapat berupa
proses klinis dan berhubungan langsung dengan perawatan kepada pasien
atau yang tidak berorientasi klinis dan tidak berhubungan langsung
dengan perawatan pasien. Tentukan salah satu Proses / Sub Proses bila
prosesnya kompleks.
a. Proses yang beresiko tinggi meliputi :
1) Proses baru.
Misalnya : staf mengoperasikan alat / instrumen medis yang baru.
2) Proses yang sedang berjalan.
Misalnya : proses pengadaan, penyimpanan & distribusi tabung
gas medis (O2, N2O).
3) Proses klinis.
Misalnya : proses pengambilan darah di laboratorium.
4) Proses non klinis.
Misalnya : mengkomunikasikan hasil laborat ke dokter atau
identifikasi pasien yang beresiko jatuh.
b. Proses yang beresiko tinggi biasanya memiliki satu atau lebih
karakteristik.
1) Variabel individu :
a) Pasien : tingkat keparahan penyakit, keinginan pribadi
pasien, proses pengobatan.
b) Pemberi layanan : tingkat ketrampilan, cara pendekatan
dalam pelaksanaan tugas.
2) Kompleksitas :
a) Proses dalam layanan kedokteran sangat kompleks, terdiri
puluhan langkah. Semakin banyak langkah dalam suatu
proses, semakin tinggi probabilitas terjadinya kesalahan.
b) Teori Donald Berwick bahwa :
(1) Bila proses terdiri dari 1 langkah, kemunginan salah 1%.
(2) Bila proses 25 langkah, kemungkinan salah 22%
(3) Bila proses 100 langkah, kemungkinan salah 63%
3) Tidak standar.
4
7) Keterbatasan Waktu
Proses yang memiliki keterbatasan waktu cenderung
meningkatkan resiko kegagalan.
c. Pertimbangkan :
1) Yang paling tinggi potensi resikonya.
2) Yang paling “saling berkaitan” dengan proses lain.
3) Ketertarikan orang untuk memperbaiki.
2. Membentuk tim
a. Komposisi tim
1) Multidisiplin & multi personal
a) Berbagai macam profesi yang terkait dilibatkan menjadi
anggota tim.
b) Beberapa karakter seperti : orang yang memiliki kewenangan
memutuskan, orang yang penting untuk penerapan
perubahan yang mungkin diperlukan, pemimpin yang
memiliki pengetahuan-dipercaya-dihormati, orang dengan
pengetahuan yang sesuai,
2) Jumlahnya tidak lebih dari 10 orang (idealnya 4-8 orang)
b. Pembagian peran tim
1) Team leader
a) Pemimpin yang memiliki pengetahuan, dipercaya dan
dihormati.
b) Mempunyai kemampuan membuat keputusan.
c) Orang yang memiliki ‘critical thinking’ saat perubahan akan
dilaksanakan.
2) Fasilitator.
a) Fungsi fasilitator bisa dirangkap oleh team leader.
b) Orang yang ditunjuk sebagai fasilitator bukan berasal dari
area yang dianalisis.
c) Memandu tim dalam proses diskusi.
d) Memilah temuan atau masukan yang tidak penting.
e) Memastikan bahwa anggota tim menyelesaikan setiap
langkah dan mendokumentasikan hasil.
f) Mengarahkan tim untuk fokus pada masalah yang sedang
dibicarakan.
g) Anggota tim merasa nyaman dengan adanya fasilitator.
6
3) Expert.
a) Petugas yang menguasai dan ahli dalam bidang yang
dianalisis.
b) Dengan keahliannya diharapkan memberikan masukan
berupa perubahan proses.
4) Perwakilan dari disiplin ilmu terkait.
5) Notulen
a) Bertanggung jawab mencatat dan membagikan notulen.
b) Fungsi notulen bisa dirangkap oleh anggota secara
bergantian. Fungsi notulis dapat menghambat
kemampuannya dalam mengemukakan pendapat, sehingga
perlu bergantian.
c) Membuat dokumentasi.
7
Bentuk TIM
Ketua :
Anggota : 1. ________________________ 2. _________________________
3. ________________________ 4. _________________________
5. ________________________ 6. _________________________
Apakah semua area yang terkait sudah terwakili ? YA TIDAK
Apakah macam-macam & tingkat pengetahuan yang berbeda,
sudah diwakili didalam Tim tersebut? YA TIDAK
Siapa yang menjadi Notulen?
Tanggal dimulai Tanggal dilengkapi
b. High-Level.
Process Map tercepat, paling sederhana dan detil
c. High--‐low (Top--‐down)
Menambahkan pada kedalaman pada high--‐level Process Map, namun
tanpa mapping yang detil
9
1 2 3 4 5 6
1. 1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3. 3.
4. 4. 4. 4. 4.
5. 5. 5. 5. 5.
1 2 3 4 5
INSIGNIFICANT MINOR MODERATE MAYOR CATASTROPH
Terhenti lebih dari Terhenti lebih dari Terhenti lebih dari Terhenti lebih dari Terhenti perma
1 jam 8 jam 1 hari 1 minggu
PELAYANAN
OPERASIONAL
Kerugian kecil Kerugian lebih dari Kerugian lebih dari Kerugian lebih Kerugian lebih
0,1% anggaran 0,25% anggaran dari 0,5% 1 % anggaran
BIAYA/ anggaran
KEUANGAN
18
B. Occurance
- Contoh skala 1-10
TINGKAT PROBABILITAS O = Occurence (Keseringan)
NO DESKRIPSI KEMUNGKINAN DEFINISI
1 Sangat jarang & 1 dalam 10.000 Tidak ada / sedikit diketahui
hampir tidak terjadinya, sangat tidak mungkin
ada kondisi akan pernah terjadi
2
3 Kemungkinan 1 dalam 5.000 Mungkin, tapi tidak diketahui
rendah datanya, kondisi terjadi dalam
kasus terisolasi, tetapi
kemungkinannya rendah
4
5 Kemungkinan 1 dalam 200 Didokumentasikan, tetapi jarang,
moderat kondisi tersebut memiliki
kemungkinan cukup besar terjadi
6
7 Kemungkinan 1 dalam 100 Didokumentasikan & sering,
tinggi kondisi tersebut terjadi sangat
teratur dan / selama jangka waktu
yang wajar.
8
C. Detection
Menggunakan skala 1-10
TINGKAT D= DETECTABLE (TERDETEKSI)
2
27
3
LANGKAH 3B GAMBARKAN ALUR SUB PROSES
Jelaskan Sub Proses kegiatan yang dipilih
A B C D E F
Modus Kegagalan Modus Kegagalan Modus Kegagalan Modus Kegagalan Modus Kegagalan Modus Kegagalan
Langkah 4. Hitung skala prioritas kegagalan dengan tabel RPN dan Criticality
No Sub Failure Effect S Potential O D RPN
Proses Mode Cause
Dampak
pada pasien :
Dampak
pada
pengunjung :
Dampak
pada staf :
Peralatan /
fasilitas : -
Dampak
pada pasien :
Dampak
pada
pengunjung :
Dampak
pada staf :
29