Anda di halaman 1dari 33

Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Indonesia
Student Log Book

Gladdays Naurah
1606878373

IKGMP
SKENARIO 3
Diskusi Kelompok I Skenario
Nama Mahasiswa : Gladdays Naurah
Nama Fasilitator : drg. Melissa Adiatman, Ph.D.
Tanggal / Jam Diskusi :

Pada DK1 yang diharapkan :


1. Identifikasi Istilah/ konsep yang belum diketahui :
2. Rumusan Masalah

3. Analisis Masalah
4. Menyusun Pokok Bahasan berdasarkan Prior Knowledge
5. Menyusun topik dan sasaran belajar skenario
Diskusi Kelompok II Skenario

Nama Mahasiswa : Gladdays Naurah


Nama Fasilitator : drg. Melissa Adiatman, Ph.D.
Tanggal / Jam Diskusi :

MACAM MACAM TEKNIK KESEPAKATAN pengiriman daftar pertanyaan yang ketiga. Masalah
KELOMPOK UNTUK MENGUMPULKAN yang paling banyak dipilih adalah prioritas masalah.
PENDAPAT DAN MEMUTUSKAN GAGASAN
BARUBEBAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT Interacting group technique
YANG DIKAITKAN DENGAN PREVALENSI
DAN INSIDENSI SECARA GLOBAL DAN
NASIONAL. Teknik ini identik dengan suatu pertemuan biasa.
Pada teknik ini, peranan agenda dan pimpinan
pertemuan sangat menentukan. Setiap peserta
Dalam penetapan prioritas masalah dan prioritas, diminta untuk mengemukakan pendapatnya
jalan keluar yang dapat dilakukan adalah dengan secara bebas. Pada akhir pertemuan, sesuai dengan
menggunakan teknik kesepakatan kelompok (group agenda yang telah ditetapkan, pimpinan mengambil
decision making). Pada teknik ini, penetapan kesimpulan yang dalam hal ini berupa prioritas
prioritas masalah dan prioritas jalan keluar tidak masalah dan atau penyelesaian masalah yang dicari.
dilakukan dengan menganalisis data yang
dikumpulkan, tetapi dari kesepakatan pihak ketiga,
yaitu kelompok orang-orang tertentu yang Formal planning group technique
dimintakan khusus untuk itu. Secara umum, teknik
kesepakatan dibedakan atas 2 macam, yaitu: Pada dasarnya teknik ini sama dengan interacting
group technique. Hanyas aja pimpinan sidang
1. Untuk mengumpulkan pendapat menjelaskan terlebih dahulu berbagai masalah
yang akan dibahas, lengkap dengan latar
belakangnya. Setiap peserta diminta mengemukakan
Jika tujuan utama teknik kesepakatan kelompok pendapatnya secara bebas. Pendapat yang paling
adalah untuk mengumpulkan pendapat (discovery), banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang
teknik yang digunakan adalah: dicari.

Synthetic group technique Brainstorming technique

Teknik ini mirip dengan suatu survei biasa, hanya Teknik ini juga identik dengan interacting group
saja respondennya adalah pihak ketiga yang technique. Hanya saja berbeda pada pimpinan
umumnya adalah para ahli. Dari berbagai pendapat pertemuan yang akan menantang peserta untuk
yang dikemukakan, akan dapat ditetapkan prioritas mengemukakan pendapat sebanyak- banyaknya
masalah yang dihadapi. (many ideas), sebebas-bebasnya (wild ideas)
dengan menghindari sejauh mungkin adanya
Delphi technique kritik (no critism). Teknik ini dapat memberikan
hasil yang maksimal jika jumlah peserta dibatasi
Teknik ini juga menggunakan teknik survei dari sekitar 12 orang, peserta memiliki pengetahuan dan
sekelompok para ahli. Pada teknik ini, akan ada suatu pengalaman yang sama, serta pimpinan pertemuan
seri daftar pertanyaan yang dikirimkan secara menguasai teknik brainstorming. Biasanya teknik ini
berurutan. Daftar pertanyaan pertama lebih bersifat memerlukan waktu 30-60 menit.
umum (contoh: menyebutkan lima masalah
kesehatan utama). Daftar pertanyaan kedua lebih Delbecq technique
khusus, yaitu seperti komentar terhadap hasil dari
pertanyaan pertama. Pekerjaan seperti ini dapat Teknik ini dapat disebut juga Nominal Group
dilakukan secara berulang hingga tercapai Technique (NGT). Secara umum, teknik ini
konsensus. dibedakan atas 4 tahap, yaitu:
1. Peserta menulis pendapatnya tentang
Atau jika ingin lebih cepat, maka pada pengiriman permasalahan yang diajukan oleh pimpinan pada
daftar pertanyaan yang kelima (jumlah minimal)
dapat sekaligus dilakukan pemungutan suara. selembar kertas tanpa diskusi antar peserta.
Jika masalah yang diajukan lebih sederhana, 2. Pimpinan pertemuan mengumpulkan dan menulis
pemungutan suara telah dapat dilakukan pada semua pendapat peserta pada selembar
kertas yang dapat disaksikan bersama dan disertai 2. Untuk merumuskan gagasan baru
sedikit penjelasan dari peserta.
Jika tujuan utama teknik kesepakatan kelompok
3. Pimpinan pertemuan memimpin diskusi adalah untuk merumuskan gagasan baru (creativity),
antar peserta mengenai berbagai pendapat maka teknik yang digunakan adalah:
yang ada.
4. Pimpinan pertemuan melakukan Synectic technique
pemungutan suara untuk menentukan
prioritas masalah.
Prinsip pokok teknik ini adalah memancing peserta
kelompok untuk melahirkan gagasan baru.
Teknik ini akan efektif jika jumlah peserta pertemuan
berkisar antara 7-10 orang.
Untuk itu, setiap peserta diminta menganalogikan
masalah yang sedang didiskusikan dengan
Brainwriting technique sesuatu (dapat personal, direct, symbolic atau
fantasy). Setiap analogi yang dikemukakan oleh
Pada teknik ini, sekitar 6 ahli duduk pada satu peserta, didiskusikan secara mendalam dan tuntas.
meja. Berbeda dengan delbecq technique, dimana
pimpinan mengajukan masalah secara lisan, pada Jalan keluar yang disarankan untuk menyelesaikan
teknik ini masalah diajukan secara tertulis pada analogi tersebut, diterapkan untuk menyelesaikan
secarik kertas yang kemudian diletakkan di tengah masalah yang sedang didiskusikan. Jika ditinjau dari
meja. Peserta diminta untuk membaca masalah yang pokok masalah yang sedang didiskusikan, tentu jalan
sudah tertulis dan kemudian menuliskan keluar yang digagaskan adalah ide-ide yang mudah
pendapatnya masing-masing pada kertas. Hal ini diduga.
dilakukan secara berulang hingga semua pendapat
berhasil ditulis dengan lengkap.
Maka dari itu, pertanyaan yang diajukan tidak
ditinjau langsung dari pokok masalah. Jawaban dari
Setelah semua peserta menulis semua pendapatnya, partisipan mungkin saja tidak ada hubungannya atau
pimpinan pertemuan mengumpulkanya dan sama sekali tidak sesuai dengan logika. Namun disini
membagikannya lagi pada peserta yang berbeda. letak inti pokok dari synectic technique. Dengan
Setelah peserta membaca pendapat tertulis yang munculnya suatu yang tidak logis tesebut, maka
diterimanya, pimpinan sidang meminta setiap peserta dapat diharapkan akan lahirnya sesuatu gagasan yang
untuk menambah dan atau mengurangi pendapat baru.
yang ada yang juga dilakukan secara tertulis pada
kertas. Kemudian semua pendapat tersebut
dikumpulkan dan ditulis pada selembar kertas yang Proses yang ditempuh pada teknik ini melewati
dapat disaksikan bersama. Pertemuan dilanjutkan langkah berikut:
dengan mendiskusikan semua pendapat yang ada
yang pada akhirnya akan diikuti dengan pengambilan  Problem as given
keputusan. Pendapat yang paling banyak mendapat  Analysis
dukungan suara adalah prioritas masalah yang dicari.
 Purge
 Problem as understood
Nominal interacting technique
 Excursion
 Force fit
Pada dasarnya, teknik ini identik dengan delbecq
 Viewpoint
atau brainwriting techniques. Bedanya, pada teknik
(dilakukan secara berurutan)
ini ditemukan adanya lobi antar peserta yang
dilaksanakan setiap selesainya satu tahap. Dengan
adanya pertukaran pendapat secara informal, maka
kesepakatan akan lebih cepat tercapai. Prioritas
masalah adalah masalah yang paling banyak dipilih. Lateral thinking technique

Estimate-discuss-estimate technique Sama halnya dengan synectic technique, tujuan dari


teknik ini adalah memancing kelompok melahirkan
Pada teknik ini, pungutan suara secara tertulis dan gagasan baru. Bedanya, gagasan baru tersebut
diskusi terhadap hasil yang dicapai dilakukan didapat dengan mendiskusikan secara mendalam
secara bergantian. Pertama, dimulai dengan dan tuntas masalah yang sedang dicari jalan
pungutan suara terhadap masalah yang diajukan keluarnya dari sudut yang berbeda (dapat seratus
pimpinan, kemudian dilanjutkan dengan diskusi hasil persen berlawanan).
yang dicapai, setelah itu pungutan suara dilakukan
kembali begitu juga dengan diskusi. Demikian Sekalipun jalan keluarnya yang berhasil disusun
seterusnya hingga dipandang cukup. Pertemuan tidak sesuai dengan pokok masalah sebenarnya, dari
ditutup dengan melakukan pungutan suara akhir informasi yang diperoleh dapat diharapkan adanya
untuk merumuskan kesepakatan. gagasan baru. Pada tahap selanjutnya, gagasan baru
ini akan dimanfaatkan pada waktu menyusun jalan Metode ini memfasilitasi agensi dalam
keluar untuk masalah sebenarnya. memfokuskan kembali usaha dengan menggeser
perhatian ke arah mengatasi masalah yang akan
Proses yang ditempuh pada teknik ini dibedakan atas menghasilkan hasil terbaik. Metode ini berguna
3 langkah, yaitu: ketika agensi memiliki kapasitas yang terbatas dan
ingin fokus ke area yang menghasilkan dampak yang
terbesar. Strategy grids menyediakan mekanisme
1. Intermediate impossible untuk mengambil pendekatan bijaksana dalam
2. Juxtaposition mencapai hasil yang maksimal dengan sumber daya
3. Challenge for change terbatas. Metode ini dapat membantu dalam transisi
Dalam praktik sehari-hari, tidak perlu dilakukan dari brainstorming dengan jumlah pilihan yang besar
ketiga langkah ini. Cukup dengan salah satu atau ke plan of action yang lebih fokus.
kombinasi.
Langkah-langkahnya:
2. METODE MEMPRIORITASKAN 1. Select criteria – pilih dua kriteria luas yang paling
MASALAH KESEHATAN relevan pada agensi (misal: ‘penting/sangat

Multi-voting technique penting’, ‘biaya/dampak’, ‘need/feasibility’, dll).


Aktivitas-aktivitas, proyek-proyek, atau program-
Umumnya digunakan ketika ada daftar masalah program yang bersaing akan dievaluasi terhadap
kesehatan yang panjang, yang harus seberapa baik kriteria ini bertemu.
disempitkan/dikerucutkan menjadi hanya beberapa
(top few). Hasil dari multi-voting menarik sebab 2. Create a grid – buat grid/jaring dengan 4 kuadran
proses ini membuat masalah kesehatan yang tadinya dan letakkan satu kriteria luas ke setiap sumbu. Buat
mungkin bukan prioritas utama siapapun tapi disukai panah pada sumbu untuk mengindikasikan tinggi
semua orang, bisa naik ke puncak. Sebaliknya, teknik atau rendah seperti gambar di bawah.
voting straight akan menutupi popularitas masalah
kesehatan yang seperti ini (yang bukan top priorities
seseorang tapi disukai oleh semua orang) yang 3. Label quadrants – berdasarkan sumbu, beri
membuat semakin sulit untuk mencapai konsensus. label setiap kuadran sebagai ‘High
Need/High Feasibility,’ ‘High Need/Low
Impact,’ ‘Low Need/High Feasibility,’
Langkah-langkahnya: ‘Low Need/Low Feasibility.’
1. Round 1 vote – sesudah daftar masalah kesehatan 4. Categorize and prioritize – letakan
ditentukan, setiap partisipan memilih item aktivitas-aktivitas, proyek-proyek, atau
program-program
prioritas tertinggi mereka. Pada putaran ini,
partisipan dapat memilih masalah kesehatan pada kuadran yang tepat berdasarkan label
sebanyak apapun yang diinginkan atau; bergantung kuadran. Contoh di bawah ini
pada jumlah item di daftar tsb, jumlah pilihan menggambarkan ‘Need’ dan ‘Feasibility’
maksimum per partisipan dapat ditentukan. sebagai kriteria dan items yang telah
diprioritaskan sebagai berikut:
2. Update list – masalah kesehatan dengan jumlah
pilihan sama dengan setengah dari jumlah partisipan Nominal Group Technique
yang memilih akan tetap berada dalam daftar dan
semua masalah kesehatan lainnya akan dieleminasi.
(misal ada 20 partisipan yang memilih, hanya NGT telah digunakan luas pada public health sebagai
masalah kesehatan yang dipilih 10 kali atau lebih mekanisme untuk memprioritaskan masalah
yang tetap tinggal). kesehatan melalui group input dan pertukaran
informasi. Metode ini berguna pada fase awal dari
memprioritaskan ketika terdapat kebutuhan untuk
3. Round2vote– memunculkan banyak ide dalam waktu yang singkat
setiappartisipanmemilihitemprioritastertinggimereka dan ketika input dari banyak individu harus diambil
daridaftaryangtelah dipadatkan ini. Pada putaran ini, sebagai pertimbangan. Seringkali, multi-voting
partisipan dapat memilih jumlah pilihan sebanyak technique digunakan bersama NGT dimana NGT
setengah dari jumlah masalah kesehatan pada daftar. dapat digunakan untuk brainstorm ide-ide dan
(misal jika tersisa 10 item di daftar, maka setiap membuat daftar luas kemungkinan-kemungkinan dan
partisipan dapat melakukan 5 kali pilihan). multi-voting dapat digunakan untuk mengerucutkan
daftar sehingga didapat prioritas tertinggi.
4. Repeat–
step3harusdiulangsampaidaftarnyamengerucutkeju Salah satu keuntungan menggunakan teknik ini
mlahmasalahkesehatanyang diinginkan. adalah ini merupakan proses demokratis yang
mengizinkan kesempatan bicara yang sama pada
Strategy Grids semua partisipan, terlepas dari posisi di agensi atau
komunitas
Langkah-langkahnya adalah: Hanlon method

1. Establish group structure – menentukan Metode ini merupakan teknik yang dihormati dengan
sebuah grup, idealnya 6-20 orang baik, dimana secara objektif mempertimbangkan
berpartisipasi dalam secara eksplisit kriteria yang didefinisikan dan faktor
feasibility (layak/dapat dilakukan atau tidak).
proses NGT dan terdapat moderator untuk Sekalipun metode yang kompleks, hanlon method
memimpin dalam proses implementasi. menguntungkan ketika hasil yang diinginkan
Moderator merupakan objective list dari prioritas kesehatan
yang didasarkan baseline data dan numerical values.
harus menjelaskan tujuan dan prosesnya.
Langkah-langkahnya adalah:
1. Rateagainstspecifiedcriteria–
2. Silent brainstorming – moderator harus sesudahdaftarmasalahkesehatandiidentifikasi,padask
menerangkan dan menegaskan subjek dari ala0-

brainstorming, dan menginstruksikan grup 10, nilailah setiap masalah kesehatan pada kriteria
untuk memunculkan ide dan berikut: ukuran masalah kesehatan (size),
mendaftarkannya pada besarnya/keseriusan masalah kesehatan (magnitude),
dan efektivitas dari intervensi potensial (effectivity).
selembar kertas dengan diam (silently).
Penting untuk diingat bahwa langkah ini memerlukan
3. Generate list in round-robin fashion – pengumpulan baseline data dari komunitas seperti
moderator harus mengumpulkan 1 ide dari dari komunitas health assessment. Tabel 4.1.
setiap mengilustrasikan contoh numerical rating system
untuk menilai masalah kesehatan terhadap kriteria.
partisipan dan mendaftarkannya pada
flipchart untuk dilihat oleh grup. Proses ini
harus diulangi
2. Apply the ‘PEARL’ test – setelah masalah
hingga semua ide dan rekomendasi telah kesehatan dinilai dengan kriteria, gunakan ‘PEARL’
didaftarkan. test, untuk menyaring masalah kesehatan
berdasarkan feasibility factors berikut:
4. Simplifyandclarify–
moderatorkemudianmembacakansetiapite 1. 1) Propriety(Kepatutan)–
mdenganurutandangrup Apakahprogramuntukmasalahkesehatanse
suai?
merespon dengan feedback tentang 2. 2) Economics (Ekonomi) – Apakah masuk
bagaimana memadatkan atau akal secara ekonomi untuk mengatasi
mengelompokan item-item tersebut. masalah ini?
Partisipan juga menyediakan klarifikasi
untuk setiap item yang dirasa kurang jelas Apakah terdapat konsekuensi ekonomi jika
oleh orang lain. masalah tidak dapat diselesaikan dengan
baik?
5. Groupdiscussion–
moderatormemfasilitasidiskusikelompokte 3. 3) Acceptability (Penerimaan) – Akankah
ntangseberapabaiksetiapitem yang telah masyarakat menerima program? Apakah
didaftarkann diukur dengan kriteria yang program
ditentukan oleh tim di awal sebelum proses
NGT. diinginkan?
6. Anonymous ranking – pada kartu notes,
semua partisipan diam-diam menilai setiap
masalah kesehatan yang telah terdaftar 4. 4) Resources (Sumber daya) – Apakah
pada skala 1 hingga 10 (bisa diubah sesuai dana tersedia atau berpotensi tersedia
kebutuhan) dan moderator mengumpulkan, untuk sebuah
menghitung, dan menjumlahkan total skor.
7. Repeat if desired – setelah hasil keluar, program?
grup bisa memilih untuk mengulangi
proses jika item yang didaftarkan 5. 5) Legality (Legalitas) – Apakah undang-
mendapat nilai yang sama atau jika undang saat ini memperbolehkan aktivitas
hasilnya perlu dikerucutkan lebih lanjut. program

untuk dilaksanakan?
Eliminasi masalah kesehatan yang menerima dengan bobot kriteria pada setiap sel
jawaban ‘tidak’ pada semua faktor di atas atau matriks. Jika kriteria yang terpilih semua
meneruskan dengan aksi korektif untuk memastikan memiliki tingkat penting yang sama, step
prioritas kesehatan potensial bertemu semua 5 ini bisa diloncati.
feasibility factors.

3. Hitung skor prioritas – berdasarkan 3 kriteria


ranking yang ditetapkan untuk setiap masalah 4. Calculate priority scores - jika seluruh sel pada
kesehatan pada step 1, hitung skor prioritas matriks sudah diisi, hitungan skor prioritas akhir
menggunakan formula berikut: untuk masing-masing m=asalah kesehatan dengan
menambahkan skor di seluruh barisnya. Tetapkan
4. Rank the health problems – berdasarkan skor peringkat masalah kesehatan dari skor prioritas
prioritas yang dihitung pada step 3, tetapkan nilai tertinggi.
pada masalah kesehatan dengan prioritas skor
tertinggi mendapat ranking ‘1’, prioritas tertinggi 3. STRATEGI DALAM PELAYANAN
berikutnya skor ‘2’, dan seterusnya. KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Prioritization matrix Dibuat oleh Muhammad Hanif Munandar


Sumber: Rencana Aksi Nasional, Pelayanan
Salah satu metode yang lebih umum digunakan untuk Kesehatan Gigi dan Mulut Tahun 2015 – 2019
memprioritaskan dan ideal ketika masalah kesehatan
dipertimbangkan terhadap sejumlah besar kriteria 1. Meningkatkan upaya promotif dan
atau ketika agensi terbatas untuk fokus hanya pada 1 preventif pelayanan kesehatan gigi dan
prioritas isu kesehatan. Menyediakan metode visual mulut dengan mendorong kemandirian
dalam menentukan prioritas dan menjelaskan kriteria masyarakat.
dengan berbagai derajat kepentingan. 1. Peningkatan kemandirian
melalui peran serta masyarakat
Langkah-langkahnya adalah: dalam pelihara diri terhadap

1. Create a matrix – daftarkan semua isu kesehatan gigi dan mulut mulai
kesehatan secara vertikal ke bawah aksis y dari janin sampai lansia
(aksis (continuum of care)

vertikal) pada matriks dan seluruh kriteria 2. Peningkatan Usaha Kesehatan


secara horizontal sepanjang aksis x pada Gigi Sekolah (UKGS)
matriks sehingga masing-masing baris 3. Peningkatan Usaha Kesehatan
menggambarkan isu kesehatan dan Gigi Masyarakat melalui Usaha
masing-masing kolom menggambarkan Kesehatan Berbasis
kriteria. Termasuk kolom tambahan untuk
skor prioritas. Masyarakat (UKBM)

2. Rate against specified criteria – isi sel pada 2. Meningkatkan aksesibilitas terhadap
matriks dengan menilai setiap isu pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang
kesehatan terhadap setiap kriteria yang berkualitas.
sudah ditentukan tim sebelum proses 1. Tersedianyapelayanankesehatan
dimulai. Sebuah contoh dari rating scale gigidanmulutdifasilitaspelayana
adalah: nkesehatantingkat pertama
3 = criterion met well 2. Optimalisasifasilitaspelayanank
esehatantingkatlanjutdalampela
2 = criterion met yanankesehatangigi dan mulut
3. Meningkatkan kualitas pelayanan
1 = criterion not met kesehatan gigi dan mulut
1. Tersedianya sarana dan
prasarana sesuai standar
3. Weight criteria – jika setiap kriteria pelayanan kesehatan gigi dan
memiliki tingkat penting yang berbeda, mulut
hitung variasi 2. Tersedianya tenaga kesehatan
gigi dan mulut yang
dengan menetapkan bobot ke setiap berkompeten dan berbudaya
kriteria. Misalnya, jika ‘kriteria 1’ dua kali kinerja
lebih penting dari ‘kriteria 2’ dan ‘kriteria 3. Optimalisasi upaya pelayanan
3’, bobot ‘kriteria 1’ bisa jadi 0,5 dan bobot kesehatan gigi dan mulut melalui
‘kriteria 2’ dan ‘kriteria 3’ bisa jadi 0,25. program UKM dan UKP di
Kalikan rating yang ditentukan di step 2
fasilitas pelayanan kesehatan dibebani tugas sesuai dengan
kualifikasinya (keahlian).
4. Meningkatkan peran serta stakeholders
terkait pelayanan kesehatan gigi dan mulut Actuating
1. Tersedianya dukungan dan
regulasi pelayanan kesehatan Membangkitkan dan mendorong semua anggota
gigi dan mulut. kelompok agar berkehendak dan berusaha dengan
2. Sistem kolaborasi peningkatan keras untuk mencapai tujuan karena kemauan sendiri
kompetensi tenaga kesehatan serta sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha
gigi dan mulut pengorganisasian dari pemimpin.
3. Terwujudnya kemitraan yang Faktor-faktor yang diperlukan untuk penggerakan
berdaya guna tinggi yaitu:

 - Leadership (Kepemimpinan)
 - Attitude and morale (Sikap dan moril)
d. Tersedianya dana pelayanan kesehatan gigi dan
 - Communication (Tatahubungan)
mulut yang proporsional untuk Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan  - Incentive (Insentif)
Perorangan (UKP).  - Supervision (Supervisi)
 - Discipline (Disiplin)
4. TATALAKSANA PELAYANAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT (PLANNING, Controlling
ORGANIZING, ACTUATING, CONTROLLING)
Mengawasi segala kegiatan agar tertuju
kepada sasarannya, sehingga tujuan yang
telah ditetapkan dapat tercapai.
Planning Terry mengemukakan proses pengawasan
sebagai berikut, yaitu:

Menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh


kelompok untuk mencapai tujuan yang telah 1. Menentukan standar atau dasar bagi
ditetapkan, mencakup kegiatan pengambilan pengawasan
keputusan, proses merumuskan masalah program, 2. Mengukur kinerja (performance)
dan tujuan program itu sendiri. 3. Membandingkan kinerja dengan standar
Contoh planning dalam puskesmas: yang ada
4. Memperbaiki penyimpangan dengan cara-
cara tindakan yang tepat
 - penentuan program kegiatan yang akan
dilakukan
5. TEKNIK PEMILIHAN PRIORITAS
 - penyusunan rencana kegiatan, rencana MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN
tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan MATRIKS KRITERIA
 - jadwal kegiatan
 - biaya Penetapan prioritas masalah menjadi bagian penting
 - manajemen pelaksanaan kegiatan. dalam proses pemecahan masalah dikarenakan:

Organizing  - terbatasnya sumber daya yang tersedia,


sehingga tidak mungkin menyelesaikan
Penentuan, pengelompokkan, dan semua
penyusunan macam-macam kegiatan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan. masalah
Asas pengorganisasian :

 - adanya hubungan antara satu masalah


 - objective (tujuan) dengan masalah lainnya, dan karena itu
 - departmentation (pembagian kerja) tidak perlu
 - assign the personel (penempatan tenaga
kerja) semua masalah diselesaikan.
 - authority and responsibility (wewenang
dan tanggung jawab)
 - delegation of authority (pelimpahan
wewenang).
Pada proses pengorganisasian dalam Salah satu teknik penetapan prioritas adalah teknik
praktik pusksemas, setiap orang akan matriks kriteria yang terdiri dari 3 variabel:
1. Pentingnya Masalah Prioritas masalah ditentukan dari jumlah nilainya
yang paling besar dari hasil perhitungan jumlah: I X
Semakin penting (Importancy/I) masalah tersebut, T XR
maka akan semakin diprioritaskan penyelesaiannya.
Beberapa ukuran pentingnya masalah sebagai Contoh kasus:
berikut:
1. a) Hasil analisis data di Puskesmas X
 - Besarnya masalah (prevalence/P) (Statistik akurat – hasil survei):
 - Akibat yang ditimbulkan oleh masalah o - Siswa yang diperiksa memiliki
(severity/S) status kebersihan mulut baik
sebesar 38,46%, siswa dengan
 - Kenaikan besarnya masalah (rate of
status kebersihan mulut cukup
increase/RI)
sebesar 57,23% serta 4,31%,
 - Derajat keinginan masyarakat yang tidak siswa mempunyai status
dipenuhi (degree of unmeet need/DU) kebersihan mulut kurang/buruk.
 - Keuntungan sosial karena selesainya o - Angka karies tinggi sebesar
masalah (social benefit/SB) 78%, dengan kondisi karies
 - Rasa prihatin masyarakat terhadap pulpa dan nekrosis gigi 30,5%,
masalah (public concern/PB) karies dentin 31,7% dan karies
 - Suasana politik (political climate/PC) email 37,87%
Pemberian nilai untuk I (Importancy) o - Cakupan SD UKGS 25%
yaitu: Nilai 5: sangat penting 2. b) Masalah
Nilai 4: penting 1. Angka karies pada anak sekolah
Nilai 3: agak penting masih tinggi
Nilai 2: kurang penting 2. Kebersihan rongga mulut anak
Nilai 1: tidak penting sekolah belum terjaga
 2. Kelayakan Teknologi 3. Banyaknya kasus penyakit pulpa
dan periodontal
4. Cakupan UKGS masih rendah
Semakin layak suatu teknologi yang
tersedia dan yang dapat dipakai untuk
mengatasi masalah (technical feasibility),
maka akan semakin diprioritaskan masalah
tersebut. Kelayakan teknologi yang Penentuan prioritas berdasarkan kaidah teknik
dimaksudkan disini adalah menunjuk pada kriteria matriks
penguasaan ilmu dan teknologi yang
sesuai.
Kesimpulan: prioritas masalah nomor 1 adalah
masalah kebersihan rongga mulut anak sekolah yang
Pemberian nilai untuk T (Technology) belum terjaga
yaitu: Nilai 5: sangat mudah
Nilai 4: mudah
6. CARA MENETAPKAN BEBERAPA
Nilai 3: agak mudah
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH DAN
TEKNIK PEMECAHAN MASALAH YANG
Nilai 2: kurang mudah Nilai 1: tidak mudah TERBAIK

3. Sumber Daya yang Tersedia Apabila prioritas masalah telah berhasil ditetapkan,
langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
Sumber daya yang di maksudkan disini menetapkan prioritas jalan ke luar (solution priority).
adalah yang menunjuk pada tenaga (man), Untuk ini ada beberapa kegiatan pokok yang harus
dana (money) dan sarana (material). dilakukan sebagai berikut :

1. Menyusun alternatif jalan ke luar

Makin tersedia sumber daya yang dapat dipakai Kegiatan pertama yang harus dilakukan adalah
seperti tenaga, dana, dan sarana untuk mengatasi menyusun alternatif jalan keluar untuk mengatasi
masalah (resource ability), maka makin prioritas masalah yang telah ditetapkan. Menyusun
diprioritaskan masalah tersebut. alternatif jalan keluar dipandang penting, karena
Pemberian nilai untuk R (Resource) yaitu: terkait dengan upaya memperluas wawasan, yang
Nilai 5: sangat tersedia apabila berhasil diwujudkan akan besar perannya
dalam membantu kelancaran pelaksanaan jalan
keluar
Nilai 4: tersedia
Nilai 3: agak tersedia Nilai 2: kurang tersedia Nilai
1: tidak tersedia Untuk dapat menyusun alternatif jalan keluar,
cobalah berpikir kreatif (creative thinking). Teknik
berpikir banyak macam, salah satu di antaranya 3. Prioritas jalan keluar adalah yang
dikenal dengan teknik analogi atau popular pula efektifitasnya paling tinggi
dengan sebutan synectic technique. Jika dengan 4. Untuk menentukan efektivitas jalan keluar
teknik berpikir kreatif masih belum dapat dihasilkan pergunakan kriteria tambahan
alternatif jalan keluar, cobalah tempuh langkah-
langkah sebagai berikut: Besarnya masalah yang dapat diselesaikan→untuk
setiap alternatif, hitung besarnya masalah
Menentukan berbagai penyebab masalah (magnitude) yang dapat diatasi apabila jalan keluar
tersebut dilaksanakan
Untuk dapat menentukan berbagai penyebab
masalah, lakukanlah brainstorming dengan Pentingnya jalan keluar→untuk setiap alternatif,
membahas data yang telah dikumpulkan. Gunakan hitung pentingnya jalan keluar (importancy) dalam
alat bantu diagram hubungan sebab akibat dengan mengatasi masalah yang dihadapi. Pentingnya jalan
memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman yang keluar yang dimaksud disini dikaitkan dengan
ada, serta dibantu oleh data yang tersedia dapat kelanggengan selesainya masalah. Makin langgeng
disusun berbagai penyebab masalah secara teoritis. selesainya masalah, makin penting jalan keluar
tersebut
Memeriksa kebenaran penyebab masalah
Sensitivitas jalan keluar→untuk setiap alternatif,
Karena daftar penyebab masalah yang telah disusun hitunglah sensitivitas jalan keluar (vulnerability)
baru bersifat teoritis, perlu dilakukan pemeriksaan dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Sensitivitas
tentang kebenaran penyebab masalah atau yang dimaksudkan disini adalah dengan kecepatan
confirmation. Jika perlu lakukanlah pengumpulan jalan keluar mengatasi masalah. Makin cepat
data tambahan. Lakukan uji statistik untuk masalah teratasi, makin sensitif jalan keluar tersebut.
mengidentifikasi penyebab masalah yang
sebenarnya. Sisihkan penyebab masalah yang hasil 2) Efisiensi jalan keluar
uji statistiknya tidak bermakna. Mengubah Tetapkan nilai efisiensi (efficiency) untuk setiap
penyebab masalah ke dalam bentuk kegiatan alternatif jalan keluar, yakni dengan memberikan
penyelesaian masalah angka 1 untuk “paling tidak efisien” sampai angka 5
untuk ”paling efisien”. Nilai efisiensi ini biasanya
Apabila daftar penyebab masalah yang diuji dikaitkan dengan biaya (cost) yang diperlukan untuk
statistiknya telah berhasil disusun, lanjutkan dengan melaksanakan jalan keluar. Makin besar biaya yang
mengubah daftar penyebab masalah tersebut ke diperlukan, makin tidak efisien jalan keluar tersebut.
dalam bentuk kegiatan penyelesaian masalah. Hitung nilai P (prioritas) untuk setiap alternatif jalan
Usahakan untuk satu penyebab masalah tersusun satu keluar dengan membagi hasil perkalian nilai
kegiatan penyelesaian masalah. Hasil yang diperoleh magnitude (M) x importancy (I) x vulnerability (V)
dari pekerjaan ini adalah tersusunnya alternatif dengan nilai cost ©. Jalan keluar dengan P tertinggi
penyelesaian masalah. adalah prioritas jalan keluar yang terpilih.

. Memilih prioritas jalan keluar 3. Melakukan uji lapangan

Karena kemampuan yang dimiliki oleh suatu Uji lapangan dipandang penting, karena
organisasi selalu bersifat terbatas, untuk sering ditemukan jalan keluar yang di
mengatasinya, pilih salah satu dari alternatif jalan atas kertas baik namun ternyata sulit
keluar yang paling menjanjikan. Untuk dapat dilakukan.
memilih prioritas jalan keluar, maka harus dipelajari Perlu diingat dalam melaksanakan uji
berbagai alternatif yang tersedia. Sebelum lapangan, tujuan utama yang ingin
melakukan pilihan, ada baiknya jika dicoba padukan dicapai bukan lagi mempermasalahkan
dahulu. jalan keluar yang telah dipilih
melainkan hanya untuk menilai
berbagai faktor penopang dan faktor
Cara melakukan pilihan prioritas jalan keluar banyak penghambat.
macamnya. Cara yang dianjurkan adalah memakai
teknik kriteria matriks. Untuk ini ada dua kriteria
yang lazim dipergunakan. Kriteria tersebut adalah : 4. Memperbaiki prioritas jalan keluar
1) Efektivitasjalankeluar
Selesai melakukan uji lapangan,
a. dilanjutkan dengan memperbaiki
Tetapkankannilaiefektivitas(effectivity)untuksetiapal prioritas jalan keluar, yakni dengan
ternatifjalankeluar memanfaatkan berbagai faktor
penopang dan bersamaan dengan itu
meniadakan berbagai faktor
2. Berikan angka 1 untuk “paling tidak penghambat yang ditemukan pada uji
efektif” sampai 5 untuk “paling efektif” lapangan.
5. Menyusun uraian rencana prioritas  - Telah berjalannya upaya pelayanan
jalan keluar kesehatan gigi dan mulut perseorangan
maupun upaya
Kegiatan terakhir yang harus
dilaksanakan pada penetapan prioritas kesehatan masyarakat.
jalan keluar adalah menyusun uraian Jika mengalami kesulitan dalam mencari
rencana prioritas jalan keluar kekuatan, kita dapat membuat daftar
selengkap-lengkapnya. Untuk itu karakteristik organisasi sehingga kita dapat
uraikanlah semua unsur rencana menjadikannya kekuatan. Dalam
sebagaimana telah dikemukakan, menentukan kekuatan, kita juga bisa
sehingga dapat dihasilkan suatu memasukkan faktor seperti: kemampuan
rencana yang lengkap. staf, proses manajemen efektif,
keuntungan kompetitif, dan program atau
produk yang unik dan berbeda.

7. TEKNIK ANALISIS KEKUATAN DAN Weakness (Kelemahan)


KELEMAHAN ORGANISASI
 - Apa yang bisa kita tingkatkan
PELAKSANA DALAM MENGHADAPI  - Apa yang harus kita hindari
KESEMPATAN (PELUANG) DAN  - Apa yang mungkin dianggap orang lain
sebagai kelemahan kita
HAMBATAN  - Belum seluruh fasilitas pelayanan
kesehatan mempunyai sumber daya
Analisa strength, weakness, opportunity, threats pelayanan kesehatan
(SWOT) merupakan suatu kajian yang dilakukan
terhadap suatu organisasi sedemikian rupa sehingga gigi dan mulut.
diperoleh keterangan yang akurat tentang berbagai
faktor kekuatan, kelemahan, kesempatan, serta
hambatan yang dimiliki dan/atau dihadapi oleh  - Belum semua fasilitas pelayanan
organisasi. kesehatan gigi mempunyai sarana,
prasarana, dan alat yang

Analisa SWOT pertama kali ditemukan oleh Albert


S. Humphrey pada tahun 1960-an. Kekuatan dan sesuai standar.
kelemahan menggambarkan faktor internal pada
organisasi, sedangkan peluang dan ancaman  - Upaya pelayanan kesehatan gigi dan
berhubungan dengan faktor eksternal. mulut kuratif lebih besar dari promotif dan
preventif.
Analisa SWOT biasanya dilakukan di awal  - Masih lemahnya pengawasan, evaluasi
penentuan strategi bersama-sama, dan dilakukan dan pembinaan pelayanan kesehatan gigi
untuk mengidentifikasi seluruh faktor pada setiap dan mulut.
area.  - Sistem informasi, pencatatan, dan
pelaporan tentang pelayanan kesehatan
Strength (Kekuatan) gigi dan mulut

 - Keuntungan apa yang dimiliki belum optimal, baik di tingkat


kabupaten/kota, provinsi, maupun
 - Kelebihan kita nasional.
 - Sumber daya unik apa yang kita miliki
 - Apa kelebihan kita yang dapat dilihat
Dalam menentukan kelemahan, kita harus
oleh orang lain
mempertimbangkan dari perspektif internal dan
 - Tersedianya beberapa kebijakan sebagai eksternal:
pendukung pelayanan kesehatan gigi dan
mulut.
 - Tersedianya sarana pelayanan kesehatan  - Apakah orang lain melihat suatu
gigi dan mulut di tingkat pelayanan kelemahan yang tidak kita lihat?
kesehatan dasar  - Apakah kompetitor kita lebih baik dari
kita?
dan rujukan.
Pada penyusunan analisa SWOT, lebih
baik kita bersikap realistis dan menyadari
 - Tersedianya tenaga kesehatan gigi dan akan kelemahan kita sehingga kita dapat
mulut yang dihasilkan oleh institusi memperbaiki kekurangan secepatnya.
pendidikan. Dalam kelemahan, termasuk di dalamnya
adalah faktor-faktor seperti kekurangan  - Apakah perubahan teknologi
kemampuan staf, permasalahan finansial, mengancam posisi kita
dan sistem informasi yang inadekuat.  - Apakah kita memiliki masalah
pemasukan atau perhutangan
Opportunity (Peluang)  - Mungkinkah kelemahan kita
mengancam bisnis kita
 - Kesempatan apa yang kita punya  - Perilaku dan kesadaran masyarakat
 - Tren menarik apa yang kita ketahui dalam menerapkan perilaku hidup bersih
dan sehat
 - Adanya desentralisasi/otonomi daerah
yang memberikan kesempatan kepada
setiap wilayah (PHBS) khususnya kesehatan gigi dan
mulut dengan status sosial ekonomi
menengah ke bawah
kabupaten/kota dalam mengembangkan
program-program pembangunan kesehatan
masih rendah.
termasuk kesehatan gigi dan mulut
berdasarkan oral health need assesment.  - Pola makan dan gaya hidup yang tidak
sehat.
 - Adanya dukungan WHO untuk program  - Kemampuan ekonomi masyarakat
kesehatan gigi dan mulut
 - Adanya kebutuhan masyarakat akan Ketika melihat kesempatan dan ancaman,
pelayanan kesehatan gigi dan mulut pastikan tidak melewatkan faktor eksternal
 - Adanya kebijakan pelayanan kesehatan seperti regulasi pemerintah yang baru atau
gigi merupakan salah satu pelayanan yang perubahan teknologi pada industri kita.
dijamin Dalam ancaman, termasuk faktor seperti
permintaan pasar, kurangnya staf kunci,
dan efek politik.
dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
PERENCANAAN PROGRAM
 - Adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan A. DEFINISI, JENIS, DAN MANFAAT
teknologi dalam pelayanan kesehatan gigi PERENCANAAN PROGRAM
dan mulut
Definisi Perencanaan Program
Dalam menyusun peluang, perhatikan:
Perencanaan program kesehatan adalah sebuah
 - Perubahan pada teknologi proses untuk menghasilkan kesehatan. Hal ini dapat
 - Perubahan pada kebijakan pemerintah terjadi dengan membentuk sebuah tindakan yang
yang berhubungan dengan bidang kita menghubungkan antara kebutuhan dan sumber daya.
 - Perubahan pada pola sosial, profil Cakupannya akan tergantung pada waktu yang
populasi, perubahan gaya hidup, dan lain- tersedia, pertanyaan masalah yang dapat terjawab,
lain sumber daya yang tersedia, dan lingkungan sosial.
 - Acara lokal
Terdapat tiga elemen umum dalam proses
perencanaan, yakni:
Selain itu, kita harus dapat melihat
kekuatan kita dan lihat apakah dari situ bisa
membuka peluang kepada kesempatan 1. identifikasivisidantujuan
yang ada. Selain itu bisa juga dengan 2. melakukan rencana strategi
melihat kelemahan dan lihat apakah dapat 3. evaluasi
membuka peluang pada kesempatan
dengan mengeliminasi kelemahan kita. Jenis Perencanaan Program
Pada peluang, termasuk faktor seperti
pengaruh global, perkembangan kebijakan
baru, partnership, dan riset. Jenis perencanaan program menurut The Health
Planner’s Toolkit
Perencanaan Sistem Kesehatan
Threats (Ancaman) Sistem ini biasanya direncanakan oleh pemerintah
tingkat provinsi bekerja sama dengan tenaga
 - Hambatan apa yang dihadapi kesehatan setingkat pada lingkup regional. Sistem
kesehatan yang dimaksud mencakup akses pasien
 - Apa yang dilakukan kompetitor kita
terhadap pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan
 - Apakah standar kualitas atau spesifikasi efisiensi operasional serta pelaksanaan yang
pekerjaan, produk, dan jasa berubah berkelanjutan.
Sistem kesehatan yang terorganisir dan berjalan Ditinjau dari Frekuensi Penggunaan
dengan baik sama seperti sistem dalam tubuh
manusia, keduanya sama-sama membutuhkan pusat Perencanaan dibedakan menjadi dua macam, yakni:
komando, infrastruktur yang mendukung, dan
aktivitas yang berhubungan satu sama lain serta
saling mendukung. Terdapat dua fase utama dalam 1. Digunakan satu kali
perencanaan sistem kesehatan, antara lain fase desain
dan pengembangan sistem serta implementasi Jika rencana yang dihasilkan hanya dapat
manajemen sistem dan komponen pelaksanaan. digunakan satu kali. Perencanaan yang
seperti ini dapat secara sengaja dilakukan
Perencanaan Tujuan Kesehatan atau karena memang telah tidak dapat
digunakan lagi. Hal ini terjadi dapat
disebabkan karena keadaan lingkungan
Perencanaan ini dilakukan untuk identifikasi tujuan yang telah berubah.
kesehatan dari sebuah negara yang akan ditangani
secara lokal mencerminkan kebutuhan lokal dan
kesempatan yang ada. Tujuan ini dianggap sebagai 2. Digunakan berulang kali
bagian dari perencanaan sistem kesehatan lokal dan Jika rencana yang dihasilkan dapat
akan memberikan kerangka untuk tujuan kesehatan digunakan lebih dari satu kali. Menurut
dan bagaimana untuk mencapainya serta laporan dari Newman, perencanaan model ini hanya
tujuan tersebut. dapat dilakukan jika situasi dan kondisi
lingkungan normal serta tidak terjadi
perubahan yang signifikan. Perencanaan
Perencanaan Pelayanan Kesehatan berulang kali ini dapat disebut dengan
perencanaan standar.
Perencanaan pelayan kesehatan berhubungan dengan
tipe pelayanan yang spesifik. Jenis perencanaan ini Ditinjau dari Tingkatan Rencana
dapat dilakukan oleh pemerintah atau diserahkan
pada penyedia pelayanan kesehatan.
Perencanaan dapat dibedakan menjadi tiga macam,
yakni:
Perencanaan Kesehatan Populasi
1. Perencanaan induk
Definisi sehat menurut WHO relevan dengan seluruh
konsep perencanaan program kesehatan, terutama
pada pendekatan kesehatan populasi. Konsep Jika rencana yang dihasilkan lebih
kesehatan populasi biasa digunakan sebagai alat menitikberatkan pada aspek kebijakan,
untuk kesehatan masyarakat serta untuk kegiatan lain memiliki ruang
yang berhubungan dengan kegiatan promotif.
lingkup yang luas, serta berlaku untuk
Perencanaan strategis untuk kesehatan populasi jangka waktu yang panjang.
biasanya mengacu pada identifikasi masalah utama
dan strategi yang berhubungan dengan 2. Perencanaan operasional
pengembangannya. Pemerintah menggunakan
informasi status kesehatan untuk menentukan Jika rencana yang dihasilkan lebih
prioritas dan target intervensi yang dapat memicu menitikberatkan pada aspek pedoman
kesadaran masyarakat. pelaksanaan

Jenis perencanaan program menurut Pengantar yang akan dipakai sebagai petunjuk pada
Administrasi Kesehatan waktu melaksanakan kegiatan.

Ditinjau dari Jangka Waktu Berlakunya Rencana 3. Perencanaan harian

Jika perencanaan ditinjau berdasarkan jangka waktu Jika rencana yang dihasilkan telah disusun
berlakunya, perencanaan dapat dibagi menjadi tiga secara rinci. Rencana harian ini biasanya
macam, yakni: disusun untuk program yang telah bersifat
rutin.
1. Perencanaan jangka panjang→rencana
tersebut berlaku selama 12 sampai 20 Ditinjau dari Filosofi Perencanaan
tahun
2. Perencanaan jangka menengah→rencana
tersebut berlaku selama 5 sampai 7 tahun Perencanaan ini menganut waktu melaksanakan
3. Perencanaan jangka pendek→rencana perencanaan. Maka, perencanaan ini dibagi menjadi
tersebut berlaku selama 1 tahun saja 30 tiga macam, yakni:
1. Perencanaan memuaskan 3. 3) Perencanaankebijakan
Perencanaan yang sangat
Jika filosofi yang dianut pada waktu berorientasi pada masa depan,
melakukan perencanaan tidak terlalu serta disusun atas kajian yang
mementingkan seksama dan mendalam terhadap
berbagai data yang tersedia.
keuntungan golongan, melainkan kepuasan
semua pihak yang terlibat Ditinjau dari Ruang Lingkup

2. Perencanaan optimal Perencanaan dibagi menjadi empat macam, yakni:

Jika filosofi yang dianut pada waktu 1. Perencanaan strategik


melakukan perencanaan sangat
mementingkan pencapaian tujuan. Pada Jika rencana yang dihasilkan menguraikan
perencanaan ini, ukuran kuantitas menjadi dengan lengkap kebijakan jangka panjang
penting dan karena itu perhatian lebih yang ingin diterapkan, tujuan jangka
diutamakan pada bagian yang produktif panjang yang ingin dicapai, serta rangkaian
dan tahapan kegiatan yang akan dilakukan

2. Perencanaan taktis
3. Perencanaan adaptasi Jika rencana yang dihasilkan hanya
Jika filosofi yang dianut pada waktu melakukan mengandung uraian tentang kebijakan,
perencanaan cenderung berupaya untuk selalu tujuan, serta kegiatan jangka pendek saja.
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang Perencanaan taktis mudah menyesuaikan
dihadapi. dengan perkembangan situasi dan kondisi

Ditinjau dari Orientasi Waktu

Perencanaan ini dibedakan menjadi dua macam, 3. Perencanaan menyeluruh


yakni: Jika rencana yang dihasilkan mengandung
uraian yang bersifat menyeluruh. Dalam
arti mencakup seluruh aspek dan ruang
1. Perencanaan berorientasi masa lalu-kini lingkup berbagai kegiatan yang akan
dilakukan.
Jika rencana yang dihasilkan bertitik tolak 4. Perencanaan terpadu
dari pengalaman yang pernah diperoleh Jika rencana yang dihasilkan jelas
pada masa lalu saja. Perencanaan model ini menggambarkan keterpaduan antar
biasanya dilakukan apabila menghadapi kegiatan yang akan dilakukan, dan atau
keadaan darurat serta waktu yang dimiliki dengan kegiatan lain yang telah ada
sangat singkat
Manfaat Perencanaan Program
2. Perencanaan berorientasi masa depan
Jika rencana yang dihasilkan
 - Integrasi antara kesehatan oral dan
memperhitungkan perkiraan-perkiraan
pelayanan kesehatan primer
yang akan terjadi pada masa yang akan
datang. Perencanaan model ini dibedakan  - Pencegahan penyakit dan promosi
menjadi tiga macam, yakni: kesehatan oral
1. 1) Perencanaanredistributif  - Meningkatkan akses untuk pelayanan
kesehatan oral dan eliminasi
ketidakseimbangan
Rencana yang disusun tidak atas
kajian masa depan yang  - Meningkatkan penyebaran informasi
mendalam. Perencanaan model kesehatan oral dan memperbaiki kesadaran
ini dilakukan karena kebutuhan
yang mendesak saja. Umumnya terhadap kesehatan oral
merupakan lanjutan dari
perencanaan masa lalu-kini
 - Mengedepankan kebijakan publik dan
penelitian di bidang kesehatan oral
2. 2) Perencanaanspekulatif
Bersifat spekulatif. Kajian
tentang masa depan, sekalipun
mungkin dilakukan dengan
mempergunakan data, tetapi B. UNSUR-UNSUR PERENCANAAN
terlalu berani PROGRAM
Rumusan Visi dan Misi o - Mempunyai tolak ukur
  Apa masalahnya?
Visi   Siapa yang terkena
masalah?
  Di mana masalah
Merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-
ditemukan?
cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan
yang ingin dicapai di masa depan.
  Bilamana masalah
terjadi?
  Seberapa besar
Uraian yang tercantum dalam visi mencakup masalah?
jawaban dari pertanyaan: o - Bersifat netral: tidak
mengandung uraian yang dapat
 - Siapa para pemangku kepentingan diartikan sebagai menyalahkan
(stakeholders) kita? orang lain, menggambarkan
 - Apa yang ingin mereka terima dari kita? penyebab timbulnya masalah,
dan ataupun cara mengatasi
 - Apa hal terbaik yang bisa kita berikan masalah
untuk mereka?

Contoh rumusan masalah yang salah:

 - 110% akseptor pul yang dilayani oleh


 - “shorter is better.”
Rumah Sakit X Jakarta tidak datang lagi
 - Memuat keseimbangan internal dan pada
eksternal
 - Menarik komitmen seluruh pemangku
kunjungan ulang karena petugasnya tidak
kepentingan
ramah
 - Dapat diwujudkan
 - Dapat menyesuaikan dengan perubahan
yang mungkin terjadi  - Sebagian besar rekam medis akseptor
IUD yang dilayani oleh Rumah Sakit X
Jakarta tidak
Misi
ditemukan, dan arena itu sebaiknya mulai
Merupakan pernyataan tentang apa yang dilakukan komputerisasi
harus dikerjakan oleh lembaga dalam
usahanya mewujudkan visi. Suatu program
yang baik haruslah mengandung rumusan Contoh rumusan masalah yang benar:
tentang misi yang dianut oleh organisasi 8% akseptor IUD yang berkunjung ke RS
yang menyusun perencanaan program. X Jakarta pada bulan Mei 2009 mengalami
komplikasi infeksi panggul pascainsersi
Uraian yang tercantum dalam misi
mencakup: Rumusan Tujuan Umum dan Tujuan
Khusus

 - Latar belakang
Tujuan Umum
 - Cita-cita
 - Tujuan pokok
Syarat rumusan tujuan umum:
 - Tugas pokok
 - Ruang lingkup kegiatan organisasi
 - Jelas keterkaitannya dengan misi
organisasi
Uraian misi memiliki peranan yang sangat
penting yaitu:
 - Jelas keterkaitannya dengan masalah
yang ingin diatasi
 - Menggambarkan keadaan yang ingin
o - Sebagai pedoman pelaksanaan dicapai
program
o - Agar memperoleh dukungan
dari pihak ketiga (misal: dana, Tujuan Khusus
izin dari petugas/pemerintah)
Syarat rumusan tujuan khusus:
Rumusan Masalah
 - Memenuhi semua syarat rumusan tujuan
Syarat rumusan masalah adalah umum
sebagai berikut:  - Mempunyai tolok ukur:
o  Apa masalahnya?
o  Siapa yang akan memperoleh Pendekatan Komunitas
manfaatnya?
o  Di mana program kerjanya?  - Bertujuan untuk menimbulkan kesadaran
o  Berapa besarnya targetnya? dalam diri masyarakat
o  Berapa lama program  - Untuk menjalankan berbagai program
kerjanya? komunikasi, informasi, dan edukasi
Keuntungan: perubahan yang dicapai akan
Besar target bergantung pada bertahan lama
beratnya masalah dan Kerugian: membutuhkan waktu yang lebih
kemampuan yang dimiliki. Jika lama
masalah ringan serta
kemampuan yang dimiliki
cukup, maka target yang ingin
dicapai dapat besar dan
begitupun sebaliknya. Kelompok Sasaran

Jangka waktu pelaksanaan Kelompok Sasaran Langsung : Anggota


bergantung pada kemampuan masyarakat yang memanfaatkan langsung program
yang dimiliki. Semakin besar kesehatan.
kemampuannya, makin pendek Kelompok Sasaran Tidak Langsung : Kelompok
jangka waktu yang dibutuhkan. sasaran sebagai perantara. Contohnya adalah ibu-ibu
Begitu sebaliknya. untuk program imunisasi dasar bayi.

Waktu

Rumusan Kegiatan Berdasarkan kemampuan organisasi dalam


mencapai target: Jika kemampuan memadai, jangka
waktu pelaksanaan singkat
Kegiatan Pokok : Kegiatan bersifat mutlak dan
merupakan kunci bagi keberhasilan program
Kegiatan Tambahan : Kegiatan bersifat fakultatif. Berdasarkan strategi pendekatan yang akan
Artinya apabila kegiatan tersebut tidak dilaksanakan, diterapkan:
tidak akan menentukan keberhasilan suatu program.
Tetapi apabila kegiatan tersebut dilaksanakan, → Pendekatan komunitas: jangka waktu program
pelaksanaan program akan lebih sempurna. lebih lama. → Pendekatan institusi: jangka waktu
Penyusunan kegiatan harus runtun agar mudah dalam lebih singkat
pelaksanaan.
Organisasi dan Tenaga Pelaksana
Biasanya kegiatan dibagi menjadi 3: 1. Kegiatan
persiapan
Mencantumkan struktur organisasi, susunan staf
2. Kegiatan pelaksanaan
pelaksana, dan sangat dianjurkan dilengkapi dengan
3. Kegiatan penilaian
pembagian tugas serta kewenangan masing-masing.

Asumsi Perencanaan
Biaya

Positif : Kegiatan penunjang untuk memperlancar


Mencantumkan uraian biaya yang diperlukan untuk
pelaksanaan program. Contoh: kerjasama yang baik
melaksanakan rencana. Sebaiknya dilengkapi dengan
dengan instansi pemerintah dan institusi masyarakat
rinciannya.

Negatif : Faktor penghambat sebagai kendala


Metode Penilaian dan Kriteria Keberhasilan
pelaksanaan program. Contoh: keadaan alam dan
lingkungan yang sulit
Metode Penilaian
Strategi Pendekatan
akan dibahas pada sasaran belajar berikutnya
Pendekatan Institusi
Kriteria Keberhasilan
Pendekatan yang dilakukan sangat memerlukan
dukungan legalitas, sering menerapkan prinsip-  - Unsur masukan: menunjukkan
prinsip kekuasaan dan kewenangan. terpenuhinya unsur masukan seperti
Keuntungan: mempercepat pelaksanaan program tersedianya tenaga, dana, dan sarana sesuai
dengan rencana
Kerugian: terkesan memaksa
 - Unsur proses: menunjukkan program Analisis manfaat biaya dan analisis ketepatan biaya
berjalan sesuai rencana merupakan suatu teknik yang digunakan untuk
 - Unsur keluaran: menunjukkan membantu pengambilan keputusan dalam memilih
tercapainya tujuan sesuai rencana suatu program dengan membandingkan keluaran
yang diperoleh (manfaat = benefit, ketepatan =
effectiveness) dengan masukan (biaya = cost) yang
dibutuhkan dari berbagai program yang tersedia.

C. TAHAPAN PERENCANAAN PROGRAM Dari batasan ini terlihat bahwa teknik analisis
(THE PLANNING CYCLE) manfaat biaya dan analisis ketepatan biaya memiliki
beberapa ciri pokok yang disederhanakan menjadi
Tahapan perencanaan program berupa siklus karena tiga macam yakni :
definisi “sehat” dapat berubah sewaktu- waktu,
adanya penyesuaian dengan inovasi teknik dan 1.
teknologi terkini, munculnya kondisi Bermanfaatuntukmembantupengambilankeputusan
kesehatan/penyakit yang tidak terduga, kondisi Teknik ini bermanfaat untuk membantu pengambil
ekonomi selalu berubah, serta adanya perbaikan keputusan (decision maker) dalam menetapkan
kesalahan pada evaluasi dari hasil perencanaan program yang terbaik untuk mencapai tujuan.
sebelumnya. Analisis ini diterapkan sebelum suatu program
dilaksanakan yaitu dalam tahap planning, sehingga
Step 1: Surveying the environment perencanaan suatu program bisa sesuai dengan
Mengumpulkan informasi untuk menentukan profil keluaran dan masukan yang dibutuhkan program.
kesehatan atau kesakitan dan mengenali Namun, ada kalanya teknik ini digunakan dalam
tahap evaluasi dimana kesimpulan yang diperoleh
populasi yang ditargetkan, untuk mengidentifikasi dapat dimanfaatkan pada perencanaan berikutnya.
keadaan saat itu dari masalah yang menjadi
perhatian. 2. Berlaku jika tersedia dua atau lebih
program
Step 2: Setting direction Teknik ini tidak dapat digunakan jika
Menyusun tujuan dan sasaran, termasuk standar berhadapan hanya dengan satu program.
pembanding dengan kondisi kesehatan saat itu, untuk Misalnya yang dimiliki hanya program A
mengidentifikasi outcome yang diinginkan di masa dengan biaya Rp 1 juta, yang apabila
depan. berhasil dilaksanakan dapat
menyembuhkan 300 orang penderita.
Pertanyaaan apakah program A tersebut
Step 3: Problem and challenges bermanfaat atau tidak, tidak dapat dijawab.
Identifikasi dan menghitung kekurangan antara yang Pertanyaan ini baru dapat dijawab jika
dibutuhkan dan yang harusnya ada. tersedia program lain sebagai
perbandingan. Misalnya terdapat juga
Step 4: Range of Solutions program B dengan biaya Rp 1 juta yang
Identifikasi solusi untuk masing-masing masalah dan apabila berhasil dilaksanakan akan
harus mencakup penilaian setiap solusi menyembuhkan 500 orang penderita.
Dengan adanya program B sebagai
yang layak biaya dan efektifitasnya. Alternatif solusi perbandingan, maka dapat dijawab
harus dapat dibandingkan satu sama lain. program mana yang paling bermanfaat.
Pada contoh ini, tampak bahwa program B
lebih bermanfaat. Pada contoh ini, tampak
Step 5: Best Solutions bahwa program B lebih bermanfaat karena
Memilih solusi yang harus diimplementasikan untuk dengan biaya yang sama, total penderita
menghadapi masalah dengan yang dapat disembuhkan lebih banyak.
3. Mengutamakan unsur masukan dan unsur
mempertimbangkan kondisi fiskal, politik, dsb. keluaran
Pada kedua teknik ini, yang diutamakan
hanya unsur masukan yang dibutuhkan
Step 6: Implementation Implementasi solusi yang
oleh program serta unsur keluaran yang
telah dipilih.
dihasilkan oleh program. Unsur-unsur
sistem lainnya seperti proses, umpan balik,
Step 7: Evaluation dan lingkungan sedikit terabaikan. Unsur
Evaluasi untuk menentukan apakah solusi tersebut masukan pada analisis manfaat biaya dan
efektif dalam mencapai tujuan. ketepatan biaya mempunyai ukuran yang
sama yaitu besarnya biaya (cost) yang
D. ANALISIS MANFAAT-BIAYA DAN dibutuhkan untuk menyelenggarakan
ANALISIS KETEPATAN BIAYA program. Misalnya Rp 1 juta, Rp 2 juta, Rp
5 juta, dan sebagainya.
Tidak demikian halnya dengan unsur
keluaran, karena pada analisis manfaat
biaya, unsur keluaran adalah manfaat waktu pelaksanaan, lokasi
(benefit) yang dihasilkan yang dinyatakan pelaksanaan, karakteristik
dalam nilai uang. Sedangkan pada analisis penduduk, dan atau organisasi
ketepatan biaya, unsur keluaran adalah
ketepatan (effectiveness) dalam pelaksana harus turut
menyelesaikan masalah yang dinyatakan diperhitungkan.
dalam beberapa ukuran tertentu, yang
dalam bidang kesehatan dinyatakan dalam
berbagai parameter kesehatan. o - memanfaatkan pengetahuan
Memberikan nilai rupiah sebagai hasil tentang munculnya masalah
program kesehatan tidak mudah. Misalnya yang dihadapi (natural history
ada dua program yang sama-sama dapat
memperpendek lama perawatan (isalnya of the problems). Dengan
dari 5 hari menjadi 2 hari). Berapakah nilai diketahuinya proses
rupiah dari 3 hari perawatan yang berhasil munculnya suatu masalah,
diperpendek tersebut? Untuk seseorang terutama yang menyangkut
yang kebetulan tidak mempunyai hubungan sebab-akibat, maka
pekerjaan, nilainya mungkin tidak berarti. dapat disusun berbagai
Tetapi bagaimana jika seseorang tersebut alternatif program
kebetulan menjabat sebagai seorang penyelesaian masalah.
manajer.
Karena kesulitan memberikan nilai rupiah
3. Menghitung masukan yang dibutuhkan
tersebut, tidak mengherankan jika untuk
dan keluaran yang dihasilkan dari
bidang kesehatan yang banyak digunakan setiap alternatif program yang telah
bukanlah teknik analisis manfaat-biaya, disusun
melainkan teknik analisis ketepatan-biaya.
Sayangnya teknik analisis ketepatan-biaya
ini mempunyai keterbatasan. Menghitung masukan
Secara umum, biaya program yang
dihitung dibedakan atas tiga macam :
Karena keluaran tidak dinyatakan dalam nilai rupiah,
menyebabkan teknik ini hanya dapat dipergunakan
untuk membandingkan program-program dengan 1. 1) Biaya sebenarnya (actual cost), yang
keluaran yang sama saja. dibedakan menjadi 2 macam yaitu biaya

Langkah-langkah analisis manfaat biaya dan analisis langsung (direct cost) dan
ketepatan biaya: biaya tidak langsung (indirect
cost). Contoh biaya langsung
adalah gaji karyawan, biaya
1. Merumuskan masalah dan tujuan bahan-bahan habis, biaya
khusus operasional. Biaya tidak
langsung contohnya biaya
Rumusan masalah kesehatan yang baik gedung, peralatan, dan
harus bersifat spesifik, yaitu dapat pendidikan pegawai.
diukur. Apabila masalah telah berhasil
dirumuskan, lanjutkan dengan 2. 2) Biaya karena terjadinya hasil yang
merumuskan tujuan khusus yang ingin tidak diharapkan (cost of unexpected result),
dicapai. Sama halnya dengan rumusan misalnya keterlambatan penyelesaian program
masalah, tujuan khusus juga harus dan atau kelompok penduduk yang tidak berhasil
dapat diukur. dicapai.
3. 3) Biayayangmunculkarenahilangnyak
2. Menyusun alternatif program euntungandengantidakdipilihnyaalternatiflain
penyelesaian masalah sebagai jalan keluar dan atau karena tidak
dimanfaatkannya dana yang tersedia untuk
Sama halnya dengan tujuan khusus, menyelenggarakan alternatif lain tersebut
menetapkan alternatif program juga (opportunity cost)
tidak semudah yang diperkirakan.
Sebagai pedoman, ada beberapa hal
yang dapat digunakan yakni:
Menghitung keluaran
o - memanfaatkan pengalaman Dalam bidang kesehatan, keluaran dibedakan
dari penyelesaian masalah menjadi 2 macam, yaitu:
yang serupa. Perbedaan
1. 1) Pengaruh terhadap kesehatan, yang
dibedakan menjadi keuntungan kesehatan
perseorangan (personal health benefit) dan alternatif program yang tersedia. Misalnya diperoleh
keuntungan pemakaian sumber pelayanan hasil seperti pada tabel berikut:
kesehatan (health care resources benefit)
di masa depan. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa program B
Contoh keuntungan kesehatan adalah yang terbaik karena rasio hasil-biayanya
perseorangan adalah meningkatnya usia adalah yang terendah (8.333), sedangkan program C
hidup, menurunnya angka penyakit, dan adalah yang paling tidak baik karena rasio hasil-
angka kecacatan. biayanya adalah yang tertinggi (16.667).

Contoh keuntungan pemakaian sumber Dari data diatas dapat dilihat bahwa untuk
pelayanan kesehatan di masa depan adalah pengeluaran sampai Rp 50.000 yang terbaik adalah
dengan digalakkannya program imunisasi kelompok A (rasio terendah 6.250), tetapi untuk
BCG pada saat ini, maka pada masa depan pengeluaran sampai Rp 100.000 yang terbaik adalah
tidak perlu terlalu banyak menyediakan program B (rasio terendah yaitu 8.333). Dengan
fasilitas pelayanan penyakit TBC. demikian kedua program dapat dikombinasikan
untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
2. 2) Pengaruh terhadap bukan kesehatan,
misalnya keuntungan sosial yang diperoleh 5. Menyajikan hasil dan melakukan interpretasi
apabila suatu program dilaksanakan.
Langkah kelima yang dilakukan adalah menyajikan
Panduan yang dapat digunakan untuk analisis hasil yang diperoleh lengkap dengan interpretasinya.
manfaat biaya keluaran terdiri dari dua cara, yaitu: Penyajian yang dilakukan harus sedemikian rupa
sehingga memudahkan kalangan pengambil
1. 1) Menggunakan perbedaan gaji untuk dua keputusan dalam menetapkan pilihannya.
macam pekerjaan yang berbeda risikonya
E. TEKNIK MENYUSUN RENCANA
(willingness to pay). Misalnya ingin KEGIATAN DENGAN GANTT CHART DAN
mengetahui berapa nilai suatu kecelakaan JARINGAN (PROGRAM EVALUATION
yang berhasil ditekan karena suatu REVIEW TECHNIQUE
program. Untuk ini dipelajari berapa gaji
yang diterima oleh seorang yang bekerja di (PERT))
tempat yang tidak menghadapi risiko,
dibandingkan dengan gaji yang diterima
apabila bekerja ditempat yang ada risiko. Rencana pelaksanaan merupakan suatu uraian rinci
Perbedaan dari gaji yang diterima adalah dari rencana yang di dalamnya terkandung
nilai dari risiko yang dimaksud. keterangan tentang kegiatan-kegiatan yang
dilakukan, waktu dan sumber yang dilakukan untuk
melaksanakan setiap kegiatan guna mencapai tujuan
2. 2) Menggunakan nilai denda yang telah yang telah ditetapkan ( Alan J. Rowe)
ditetapkan oleh pengadilan (court award).
Misalnya jika diketahui pengadilan pernah
menghukum denda sesorang yang Teknik menyusun rencana pelaksanaan dibedakan
menimbulkan kecelakaan kepada orang menjadi 2 macam:
lain, maka besarnya nilai kecelakaan
tersebut adalah sebesar denda yang telah 1. Teknik Gantt chart
perrnah ditetapkan pengadilan. Gantt chart pertama kali dikembangkan oleh Henry
Gantt pada tahun 1971 sebagai alat produksi dan
Karena nilai mata uang sering tidak tetap, maka menyediakan serangkaian daftar tugas yang akan
selalu dibuat penyesuaian (discounting) dengan diselesaikan dan berkaitan dengan urutan waktu
memperhitungkan angka inflasi. Dengan demikian suatu kegiatan; memantau kemajuan yang telah
apabila biaya (Co) dan keluaran (Bo) yang dibuat untuk menyelesaikan tugas yang disediakan;
dinyatakan dalam bentuk mata uang diketahui, serta dan menggunakan penanda (misalnya *) di atas
laju inflasi per tahun (r) juga diketahui, perhitungan kolom untuk menunjukkan tanggal saat ini atau
biaya dilakukan dengan rumus: periode waktu.
Gantt chart biasanya ditampilkan dalam format
tabular dan umumnya digunakan alat visual/visual
Sedangkan untuk menghitung keluaran pertahun tool untuk menyajikan urutan dan waktu tugas atau
digunakan rumus: kegiatan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan
tujuan spesifik dari suatu program atau proyek. Oleh
4. karena itu, Gantt chart memberikan para pemangku
Membandingkanhasilperhitungansetiapalternati kepentingan dan perencana dengan bantuan visual
fprogram untuk memantau tugas-tugas yang diselesaikan dan
kemajuan yang dibuat pada secara teratur.
Langkah keempat yang dilakukan adalah Pada bentuk yang sederhana, bagan hanya berisikan
membandingkan hasil perhitungan dari setiap daftar kegiatan yang sudah diurutkan, serta
hubungannya dengan waktu yang diperlukan Dalam suatu rencana tentu banyak aktivitas dan
(timeline) kegiatan yang ditemukan. Jika semua aktivitias dan
kegiatan tersebut dirangkai akan terbentuk suatu
Peran Gantt Chart pada perencanaan program: jaringan. Gambar jaringan yang dihasilkan
tergantung dari kompleksitas rencana. Makin
kompleks rencana tersebut, makin kompleks jaringan
 - Untuk program yang lebih kecil, Gantt kegiatan yang dihasilkan.
Chart sendiri mungkin dapat digunakan
untuk
2) Menaksir waktu untuk tiap kegiatan (te)

mengidentifikasi tugas. Untuk program


Untuk menaksir waktu digunakan rumus
yang lebih besar, perincian struktur
pekerjaan dapat
te = waktu yang diharapkan untuk dapat
menyelesaikan satu kegiatan
dikembangan untuk mengidentifikasi tugas
a = waktu taksiran paling optimis untuk dapat
sebelum membangun Gantt chart.
menyelesaikan satu kegiatan m = waktu taksiran
paling mungkin untuk dapat menyelesaikan satu
 - Kekuatan dari Gantt chart adalah kegiatan b = waktu taksiran paling pesimis untuk
kemampuan untuk menampilkan status dapat menyelesaikan satu kegiatan
dari setiap
Taksirlah waktu yang diharapkan (te) untuk tiap
aktivitas dalam sekali melihat. kegiatan. Contohnya pada gambar di bawah sudah
ditulis te untuk tiap kegiatan (dalam minggu).
2. Teknik jaringan (Program Evaluation
Review Technique (PERT)) 3) Menghitung waktu tercepat untuk
Program evaluation review technique lebih menyelesaikan seluruh kegiatan (TE)
mengutamakan aspek waktu sehingga
disebut Carilah jalur yang jumlah waktunya paling singkat.
Pada contoh di atas jalur tercepat sebenarnya adalah
planning the time. 1-2-3-5-6 (TE 8 minggu). Tetapi jika jalur tersebut
yang dipilih maka kegiatan 4-5 tidak akan selesai.
PERT dinilai bermanfaat untuk Jadi jalur tercepat yang dipilih adalah 1-2-4- 5-6 (TE
merampingkan/memudahkan perencanaan 10 minggu).
dan penjadwalan proyek. Metode ini
sangat berguna ketika waktu merupakan 4) Menghitung waktu terlambat yang masih
faktor penting dalam proyek dan ketika diperkenankan (TL) dan waktu senggang (S)
rincian setiap tugas atau fase proyek belum
diketahui. Namun, teknik PERT memiliki Pada contoh di atas, jika yang dipilih adalah jalur 1-
beberapa kelemahan yaitu jika critical task 2-3-5-6, untuk menyelesaikan event 3 hanya
path dipendekan, seluruh jaringan harus memerlukan waktu 4 minggu. Tetapi jika ditinjau
dikalkulasi ulang; tidak bermanfaat jika dari selesainya event 6, event 3 masih dapat
digunakan pada situasi kegiatan yang silih dibenarkan apabila diselesaikan dalam waktu 6
berganti (kegiatan pada suatu program minggu [(10 minggu (TE) dikurang 4 minggu (te dari
dapat berganti), tidak dirancang untuk event 1 ke event 3)]. Waktu 6 minggu disebut waktu
mendukung proses kegiatan yang rutin, terlama yang masih diperkenankan (TL). Selisih TE
dan tidak berguna untuk mengelola proses dan TL disebut waktu senggang (S = slack time),
kegiatan secara real time. yaitu waktu tambahan dari yang seharusnya untuk
mencapai waktu terlama yang masih diperkenankan.
Langkah-langkah menyusun rencana pelaksanaan Dengan cara yang sama, dapat dihitung TL dan S
dalam bentuk PERT: untuk masing-masing event.

1) Menyusunjaringankegiatan 5) Menentukancriticalpath
Pada contoh di atas terlihat jalur 1-2-4-5-6 semua
Perlu memerhatikan: waktu senggangnya adalah 0 (tidak boleh ditunda).
- Kejadian (event) yaitu hasil dari suatu kegiatan Jalur seperti ini disebut jalur kritis (critical path).
digambarkan dalam bentuk
Dengan diketahuinya jalur kritis ini maka dapat
lingkaran dengan nomor yang menunjukkan urutan diatur pemanfaatan dana yang tersedia, yaitu harus
kejadian. dialokasikan pada semua kegiatan yang terdapat pada
- Kegiatan (activity) yaitu sesuatu yang akan jalur kritis ini. Misalnya jika dropping dana tidak
dilaksanakan, digambarkan dalam diterima pada waktunya, kegiatan 1-2-4-5-6 tidak
boleh ditunda karena akan merusak jadwal program.
Kegiatan yang boleh ditunda hanya yang mempunyai
bentuk anak panah.
waktu senggang yaitu pada contoh di atas adalah 2-  - Apakah masalah yang ada telah berhasil
3. diatasi?
 - Apakah tujuan telah berhasil?
9. MACAM-MACAM METODE PENILAIAN  - Bagaimana efektifitas dan efisiensi
PROGRAM KESEHATAN GIGI program tersebut?

DAN MULUT, TEKNIK PENYUSUNAN, DAN Evaluasi Waktu


CARA MENARIK
Terdapat tipe evaluasi berdasarkan waktu
KESIMPULAN yang berbeda

Evaluasi atau penilaian program merupakan langkah Penilaian tahap awal program
penting dalam penyusunan suatu program kesehatan (formative evaluation/process evaluation)
gigi dan mulut. Tanpa mengevaluasi proses dan hasil Tujuan utama dari penilaian awal program
dari suatu program, manfaatnya tidak dapat dicapai adalah untuk meyakinkan bahwa rencana
dan keefektifan dari program tersebut tidak yang akan dilakukan disusun dengan benar
diketahui. dan sesuai dengan masalah yang
ditemukan sehingga dapat dipecahkan
Evaluasi merupakan hal yang penting karena masalahnya atau dicari solusinya.
beberapa alasan:
Penilaian pada tahap pelaksanaan
 - Sebagai sarana untuk mengembangkan (promotive evaluation)
praktik yang baik Tujuan utamanya adalah untuk mengukur
apakah program yang sedang dilaksanakan
 - Untuk memanfaatkan sumber daya yang
tersebut sesuai dengan rencana atau tidak,
langka secara optimal
atau apakah terjadi penyimpangan yang
 - Untuk memberikan umpan balik kepada dapat merugikan pencapaian tujuan dari
staf dan peserta program tersebut. Pada umumnya ada dua
 - Untuk membentuk pengembangan bentuk penilaian pada tahap pelaksanaan,
kebijakan. yaitu pemantauan (monitoring) dan
 - Evaluasi ini akan menjawab apakah penilaian berkala (periodic evaluation).
program berhasil mengurangi atau
menghilangkan

masalah yang diidentifikasi. Penilaian tahap akhir program (summative


evaluation/outcome evaluation)
Pertanyaan yang mungkin ditanyakan tentang Tujuan utama dari penilaian akhir program secara
program adalah sebagai berikut: umum adalah untuk mengukur hasil atau output serta
melihat dampak yang dihasilkan oleh program
Pertanyaan tentang ketepatan program tersebut.

Fokus dari Evaluasi


 - Apakah masalah yang dirumuskan dalam
rencana telah sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya?  - Metode evaluasi secara langsung terkait
 - Apakah tujuan sudah dituliskan dengan dengan pencapaian tujuan dan sasaran.
benar dan realistis? Sangat penting untuk menilai berdasarkan
 - Apakah kegiatan yang ditetapkan benar tujuan program tersebut dibuat
dapat menjamin tercapainya tujuan?  - Fokus yang paling tepat untuk sebagian
besar evaluasi adalah melihat jalannya
proses, implementasi, efisiensi, efektivitas
Pertanyaan tentang pelaksanaan
atau apa pun yang dapat membuat program
program
lebih terorganisir.

 - Apakah dalam melaksanakan kegiatan


tidak terjadi penyimpangan yang dapat
mempengaruhi tujuan?
Efektivitas Program
 - Apakah dalam melaksanakan kegiatan
tersebut tidak diperlukan penyesuaian
sehingga masalah dapat diatasi dan tujuan  - Penilaian dilakukan terhadap program
tercapai? secara keseluruhan. Suatu program dinilai
efektif jika program tersebut dapat
Pertanyaan tentang hasil yang dicapai dilaksanakan dengan hasil yang dapat
menyelesaikan masalah yang dihadapi
 - Menurut Blum, penilaian efektivitas Stakeholder harus terlibat dalam
program didasarkan pada keberhasilan penyelidikan untuk memastikan mengenai
program dalam mencapai tujuan dan atau sudut pandang dari program yang
mengatasi masalah kesehatan yang dievaluasi sesuai dengan pemahaman
dihadapi mereka.
Ketika stakeholder tidak terlibat, evaluasi
tidak mungkin membahas unsur penting
Efisiensi Program
dari tujuan program, operasi, dan hasil.
Oleh karena itu, hasil evaluasi dapat
 - Penilaian efisiensi program, juga dilihat diabaikan, dikritik, atau bahkan ditolak
dari keberhasilan program dalam mencapai karena evaluasi tidak mengatasi masalah
tujuan tanpa memerlukan sumber daya para stakeholder.
yang besar.
 - Jika hasil yang dicapai dinilai dapat Langkah 2: Describe the Program
mencapai suatu tujuan, berhasil mengatasi (Deskripsi Program)
masalah, serta penggunaan sumber Deskripsi program menjelaskan mengenai
dayanya terbatas, maka program tersebut misi dan tujuan dari program yang sedang
dalam segi efisiensi sudah mendapat dievaluasi. Deskripsi harus cukup rinci
penilaian yang baik untuk memastikan pemahaman tentang
tujuan program dan strategi. Deskripsi
program menetapkan kerangka acuan bagi
semua keputusan selanjutnya dalam
evaluasi.
Menurut Blum, jika program dapat mencapai tujuan
Aspek-aspek yang ada dalam deskripsi
dan dapat mengatasi masalah tetapi menggunakan
program adalah sebagai berikut:
biaya yang besar maka program tersebut dinilai tidak
efisien
 - Kebutuhan → termasuk besarnya
Kerangka Untuk Evaluasi Program masalah, populasi yang terpengaruh,
apakah kebutuhan

Sumber:
https://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/ berubah, dan dengan cara apa kebutuhan
rr4811a1.htm berubah.

Step in Evaluation/Langkah Penilaian : langkah yang  - Efek yang diharapkan → deskripsi dari
harus ada saat melakukan penilaian harapan yang menggambarkan bagaimana
suatu
Langkah 1: Engage Stakeholders (Melibatkan
Stakeholder) program dianggap berhasil (efek program).
Melibatkan stakeholder yang merupakan individu
atau organisasi, yang secara pribadi terlibat dalam  - Kegiatan program, langkah-langkah
program, termasuk: spesifik, strategi, atau tindakan yang harus
- Mereka yang terlibat dalam program. tersusun

Orang atau organisasi yang terlibat dalam program secara sistematis


yang memiliki kepentingan karena program tersebut
dapat dijadikan sebagai hasil dari apa yang dipelajari.
Misalnya adalah sponsor, kolaborator, pejabat  - Sumber daya termasuk dalam waktu,
pendanaan, administrator, manajer, dan staf. informasi, sarana prasarana, teknologi,
biaya, dan
 Mereka yang dilayani atau dipengaruhi
oleh program. aset lain yang tersedia untuk melakukan
Misalnya adalah klien, anggota keluarga, kegiatan-kegiatan program.
organisasi lingkungan, institusi akademik,
pejabat terpilih, kelompok advokasi,  - Tahap pengembangan meliputi
asosiasi profesi, skeptis, lawan, dan staf perencanaan, pelaksanaan, dan efek
dari organisasi terkait atau bersaing. program.
 - Pengguna utama dari evaluasi.  - Deskripsi konteks program harus
Pengguna utama dari evaluasi adalah mencakup latar belakang dan pengaruh
orang-orang tertentu yang berada dalam lingkungan.
posisi untuk melakukan atau memutuskan
sesuatu terkait program.
Misalnya sejarah, geografi, politik, kondisi
sosial dan ekonomi, dan upaya organisasi
terkait
atau bersaing di mana program beroperasi.  - Kuantitas: kuantitas mengacu pada
jumlah bukti yang dikumpulkan dalam
 - Logic model: Sebuah model logika yang suatu evaluasi. Jumlah
menggambarkan tentang bagaimana
program ini informasi yang dibutuhkan harus
diperkirakan terlebih dahulu, atau di mana
seharusnya bekerja. Biasanya ditampilkan proses berkembang yang digunakan,
dalam sebuah diagram alur, peta, atau tabel kriteria harus ditetapkan untuk
untuk menggambarkan urutan langkah- memutuskan kapan harus berhenti
langkah yang mengarah ke hasil program. mengumpulkan data.

 - Logistik: mencakup metode, waktu, dan


infrastruktur fisik untuk mengumpulkan
bukti-bukti dan penanganan. Setiap teknik
Langkah 3: Focus the Evaluation Design (Fokus
yang dipilih untuk mengumpulkan bukti
Desain Evaluasi) harus disesuaikan dengan sumber, rencana
Evaluasi harus difokuskan untuk menilai isu yang
analisis, dan strategi untuk
menjadi perhatian terbesar bagi para stakeholder
menkomunikasikan temuan hasil evaluasi.
sehingga dapat menggunakan waktu dan sumber
daya seefisien mungkin. Fokus evaluasi meliputi
tujuan, pengguna, pertanyaan, metode, dan Langkah 5: Justify Conclusions
perjanjian. (Perkuatlah Kesimpulan)
Kesimpulan evaluasi dianggap benar jika
terkait dengan bukti yang dikumpulkan
Rancangan evaluasi: terkait dengan apakah program
dan dinilai sesuai dengan kesepakatan
tersebut menyelesaikan kebutuhan yang belum
nilai-nilai atau standar yang telah
terpenuhi; menyediakan layanan; meningkatkan
ditetapkan oleh stakeholders.
kesehatan; mengurangi risiko; atau mengubah sikap,
Hal ini harus berdasarkan bukti yang
pengetahuan, atau perilaku dan termasuk
meliputi:
mempertimbangkan kesesuaian tujuan atau sasaran
kegiatan.

Langkah 4: Gather Credible Evidence


(Mengumpulkan Bukti yang Kredibel)  Standar: standar mencerminkan nilai-nilai
Evaluasi harus berusaha untuk mengumpulkan yang dipegang oleh stakeholder, dan nilai-
informasi yang akan menyampaikan gambaran yang nilai memberikan dasar untuk membentuk
menyeluruh dari program sehingga informasi penilaian tentang kinerja program.
dipandang sebagai sesuatu yang kredibel.  - Analisis dan Sintesis
Aspek pengumpulan bukti yang biasanya  - Interpretasi: interpretasi adalah upaya
mempengaruhi persepsi kredibilitas termasuk mencari tahu apa temuan yang berarti dan
indikator, sumber, kualitas, kuantitas, dan logistik. merupakan

 - Indikator: indikator mendefinisikan bagian dari upaya menyeluruh untuk


atribut program yang berkaitan dengan memahami bukti yang dikumpulkan dalam
fokus evaluasi dan suatu evaluasi.

pertanyaan.  - Penilaian: penilaian adalah pernyataan


mengenai prestasi, nilai, atau makna dari
 - Sumber: merupakan bukti dalam program. Penilaian dibentuk dengan
evaluasi, yaitu orang-orang, dokumen, atau membandingkan temuan dan interpretasi
pengamatan mengenai program

yang menyediakan informasi untuk dengan standar yang ditetapkan


penyelidikan. Memilih berbagai sumber sebelumnya.
memberikan kesempatan untuk
memasukkan perspektif yang berbeda  - Rekomendasi: rekomendasi hasil
mengenai program dan dengan demikian evaluasi bertujuan untuk memperbaiki
meningkatkan kredibilitas evaluasi. program yang akan

 - Kualitas : kualitas mengacu pada datang, sehingga output akan lebih baik
kesesuaian dan mutu informasi yang lagi.
digunakan dalam evaluasi. Data
berkualitas tinggi yaitu data yang dapat
Langkah 6: Ensure Use and Share
diandalkan, valid, dan informatif.
Lesson Learned (Pastikan Penggunaan
dan Pelajaran yang Diperoleh) 1. Sederhanakan dan kelompokkan program
Pelajaran yang diperoleh selama evaluasi menjadi tiga tahap yaitu perencanaan,
tidak secara otomatis menjadi pengambilan
keputusan dan tindakan yang tepat. Lima pelaksanaan, dan penilaian atau evaluasi
elemen sangat penting untuk memastikan program.
penggunaan evaluasi, yaitu desain,
persiapan, feedback, follow-up, dan
penyebaran. 2. Sederhanakan dan kelompokkan program
ke dalam tiga komponen yaitu sumber,
kegiatan,
Evaluasi menyajikan feedback yang
berharga untuk meningkatkan kualitas
program. dan tujuan.

Langkah-Langkah Penilaian 3. Isi kotak yang terbentuk dengan


keterangan yang sesuai dan lakukan
perbandingan antara
Sumber: Azwar, Azrul. Pengantar
Administrasi Kesehatan edisi III.
Binarupa Aksara Publisher. 2010.) tiga kotak berdasarkan langkahnya,
kemudian tarik kesimpulan, dan susun
saran.
1. Pemahaman Program:
o - Latar belakang
o - Masalah
o - Tujuan
o - Kegiatan 10.KONSEP PEMBERDAYAAN
o - Sumber MASYARAKAT DALAM BIDANG
o - Organisasi KESEHATAN GIGI DAN MULUT
o - Waktu
o - Tolak ukur Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi
2. Penetapan Macam dan Lingkup kepada individu, keluarga atau kelompok (klien)
Penilaian secara terus-menerus dan berkesinambungan
o - Macam (awal, saat, akhir) mengikuti perkembangan klien, serta proses
o - Lingkup (masukan, proses, membantu klien, agar klien tersebut berubah dari
output, dampak) tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek
knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude)
dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku
yang diperkenalkan (aspek practice).
3. Penyusunan Rencana Penilaian
o - Tujuan Dalam praktik keseharian, keberdayaan masyarakat
o - Macam data diartikan sebagai partisipasi masyarakat (community
o - Sumber data participation) atau keterlibatan masyarakat
o - Cara pendapatan data (community involvement). Secara lebih luas,
o - Cara penarikan kesimpulan pemberdayaan masyarakat diartikan sebagai
4. Pelaksanaan Penilaian pengorganisasian masyarakat (community
o - Pengumpulan data organizing), pembangunan, atau pengembangan
o - Pengolahan data masyarakat (community development).
5. Penarikan Kesimpulan

- Keberhasilan - Nilai
Menurut Labonte, kerangka kerja pemberdayaan
6. Penyusunan Saran terdiri dari 3 komponen, yaitu bentuk, tingkatan, dan
konteks. Sedangkan Laverack mengembangkannya
Menyusun saran sesuai dengan hasil menjadi 9 komponen pemberdayaan, yaitu:
penilaian. Tujuannya untuk
memperbaiki pelaksanaan program 1. Partisipasi
pada masa yang akan datang. 2. Kapasitas penilaian masalah
3. Kepemimpinan lokal
Teknik Penilaian 4. Organisasi berstruktur
5. Penggerakan sumber daya
6. Kemitraan
Teknik penilaian yang paling sering digunakan 7. Kemampuan bertanya “mengapa?”
adalah RAGPIE yaitu singkatan dari Resources, 8. Pengelolaan program
Activities, Goals, Planning, Implementation dan 9. Hubungan dengan agen luar
Evaluation.
Teknik tersebut terdiri dari tiga prinsip yaitu:
Laverack menjabarkan bahwa partisipasi sebagai masalah yang didasarkan pada penentuan hal-hal
komponen penting pemberdayaan masyarakat. yang akan terjadi selanjutnya pada diri mereka
Derajat partisipasi meningkat melalui 8 tangga sendiri.
interaksi berbasis masyarakat
Pengembangan masyarakat (community
Terdapat 3 kunci penting untuk memungkinkan development)
masyarakat meningkatkan derajat partisipasinya: Suatu proses di mana agen-agen luar membantu
masyarakat untuk meningkatkan kehidupan mereka,
1. Pelibatan masyarakat (community sering dikaitkan dengan distribusi sumber daya dan
involvement) untuk menuju partisipasi peluang ekonomi, infrastruktur dan politik serta
masyarakat. pembangunan sosial. Selain itu, aktivitas dan
2. Kompetensi masyarakat (community intervensi seperti pendidikan, pelatihan, dan
competence) untuk menuju pelibatan dukungan teknikal juga dilakukan.
masyarakat dengan
Kapasitas masyarakat (community capacity)
lebih erat (community engagement). Pendekatan sistematis untuk membangun aset dan
atribut masyarakat dalam konteks program.
3. Pengendalian masyarakat (community
control) untuk menuju terciptanya aksi Aksi masyarakat (community action)
masyarakat Sebuah proses kepemilikan oleh masyarakat dari
isu-isu yang menjadi perhatian mereka. Pemecahan
dari masalah ini didapatkan melalui partisipasi,
(community action). pengembangan kapasitas, dan pengembangan
masyarakat. Masyarakat telah mencapai keadaan
Kesiapan masyarakat (community readiness) penentuan hal-hal yang akan terjadi pada diri sendiri,
Keadaan dimana masyarakat siap untuk terlibat kontrol dan fokus pada pencapaian tujuan melalui
dalam serangkaian tahapan dan kemitraan dengan tindakan mereka sendiri.
agen luar untuk melaksanakan suatu program.
Kesiapan yang dimaksud tidak berdasarkan Pemberdayaan masyarakat (community
pertemuan sebelumnya tetapi pada kesiapan empowerment)
masyarakat untuk menerima intervensi- intervensi Suatu proses di mana masyarakat mendapatkan
baru. Penilaian kesiapan masyarakat ini dilakukan kontrol atas keputusan dan sumber daya yang
dengan kuesioner. Kesadaran dan pengetahuan mempengaruhi kehidupan mereka, termasuk faktor-
masyarakat serta pemimpin lokal akan adanya faktor penentu kesehatan. Perbedaan utamanya
masalah merupakan aspek penting dalam penilaian adalah rasa perjuangan dan pembebasan yang terikat
kesiapan masyarakat. di dalam proses mendapatkan kekuasaan.

Partisipasi masyarakat (community participation) Contoh Pemberdayaan Masyarakat dalam


Orang-orang menjadi aktif terlibat dalam berbagai Bidang Kesehatan Gigi dan Mulut:
kebutuhan bersama dengan berbagi ide dan
pengalaman mereka untuk mengidentifikasi
masalah. Partisipasi sering didasarkan pada  - Mengajak masyarakat untuk menerapkan
perwakilan karena biasanya tidak mungkin bagi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
semua anggota masyarakat untuk terlibat dalam  - Mengajak masyarakat untuk melakukan
proses ini. pemeriksaan gigi minimal 6 bulan sekali.
 - Gerakan gosok gigi di tatanan rumah
Pengikutsertaan Masyarakat (community tangga dan tatanan sekolah.
engagement)  - Mengaktifkan pos kesehatan desa
Orang-orang mengidentifikasi solusi pemecahan (poskesdes).
masalah untuk masalah yang memengaruhi hidup  - Menjadikan anak sekolah sebagai agent
mereka. Ini adalah proses kolaboratif yang biasanya of change.
terjadi antara agen luar dan masyarakat, yang  - Melakukan mobilisasi massa untuk
melibatkan pembentukan kemitraan yang membantu bersama-sama mencegah dan
memobilisasi sumber daya, mempengaruhi sistem menanggulangi penyakit gigi
dan mengubah relasi.
dan mulut
Organisasi masyarakat (community organization)
Kemampuan masyarakat untuk menyusun dan
memobilisasi diri mereka sendiri menuju tujuan
bersama. Orang-orang menjadi terlibat dalam
pengambilan keputusan bersama dan pemecahan
1. Karies

Prevalensi Karies di Indonesia

Berdasarkan RISKESDAS 2013, 93.998.727 penduduk Indonesia usia > 15 tahun menderita karies aktif. Hampir
seluruh provinsi mengalami peningkatan prevalensi karies aktif dari tahun 2007 sampai 2013 dengan peningkatan
terbesar pada usia 12 tahun. (13,7%) dan 65 tahun (14,3%).

Tingkat karies yang tinggi berkorelasi dengan pola kebiasaan makan yang salah"konsumsi banyak gula

Hal yang perlu dilakukan"edukasi mengenai sikat gigi, penggunaan pasta gigi berfluoride, promosi perilaku
konsumsi makanan dengan kandungan buah-buahan, sayuran, dan kalsium yang tinggi

Prevalensi karies global

Index DMFT rata –rata diseluruh dunia adalah 2,11

Afrika  DMFT 0,3 - 5,5 dengan rata-rata 1,7 (1977-2004 di 46 negara)

Amerika  DMFT rata-rata 2,4 (1987-2008 di 47 negara)

Eastern Mediteranian  DMFT 0,4-5,9 dengan rata-rata 2 (1987-2008 di 20 negara)


Informasi tambahan dari diskusi kelompok/Sharing :

Catatan pendapat teman yang berbeda dengan anda :

Apa hal terpenting yang anda dapatkan pada diskusi skenario ini?
Kesimpulan akhir skenario :

Identifikasi sasaran belajar (hal-hal yang belum tercapai berdasarkan sasaran belajar
yang ada) :

CATATAN DARI DOSEN FASILITATOR :

...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

NAMA:

TANDA TANGAN:

Anda mungkin juga menyukai