PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat
prolanis lebih banyak yang tidak aktif adalah menurut (putri, 2014) factor
dan prasarana serta factor usia yaitu lansia . Adapun hasil penelitian ini
49
50
dapat menjadi kendala bagi peserta dalam mengikuti semu pilar prolais.
dapat menajadi motivator kuat bagi peserta prolanis selalu bersedia untuk
berbagai sarana dan prasarana yang ada, termasuk dalam hal ini adalah
prolanis.
hasil penelitian ini sejalan dengan pradyta et.al (2017) yang juga
normal yaitu sebesar 79,1% atau 151 orang dari 191 responden.
berat badan, adopsi pola diet sehat seperti diet mediterania, bersam dengan
B. Analisis Bivariat
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden yang aktif dan
terkontrol gula darahnya sebesar 9 orang (60%) alasanya peserta prolanis yang
aktif mengikuti prolanis dan terkotrol gula darahnya karena peserta sudah
mengikuti semua pilar dalam prolanis yang berupa aktifitas fisik, edukasi
52
karena p. value 0,42< α (0,005) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
Semarang. Kemudian, nilai dari odd rasio yang diperoleh sebesar 4,13 ini
artinya pasien yang yang tidak terkotrol, dibandingkan pasien aktif dalam
prolanis. Hal ini sejalan dengan penelitian Wicakso et.al (2018) yang
Berdasarkan penelitian putri et.al (2013) yang bertujuan untuk mengetahui ada
pengobatan (p=0,0003), dengan rerata kadar gula darah. (BPJS, 2015); (putri
et.al, 2013)
53
dan ketrampilan bagi pasien diabetes yang bertujuan mengubah perilaku untuk
komponen yang penting agar pengelolaan diabetes itu bisa berjalan dengan
prolani tetapi terkotrol gula darahnya ada beberapa factor yang dapat
mempengaruhi menurut (Tandra, 2017) adalah pola diit dan kepatuhan dalam
mengotrol pola diit dapat mempengaruhi kadar gula darah, selain itu tingkat
stress juga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terkontrolnya
gula darah, olah raga yang di lakukan di rumah juga mempengaruhi kadar gula
54
aktifitas lainya seperti berkebun, hal ini sejalan dengan penelitian (paramita,
2014) yang menjelaskan bahwa adanya kegiatan aktifitas fisik yang dilakukan
secara teratur akan dapat menurukan kadar gula darah, begitu juga sebaliknya.
adalah usia yang terlalu tua, dalam penelitian ini seluruh responden
peningkatan resiko diabetes terjadi pada usia lebih dari 40 tahun, di sebabkan
memproduksi insulin. Selain itu pada individu yang berusia lanjut terdapat
C. Keterbatasan penelitian
1. Kekuatan penelitian
2. Kelemahan penelitian
3. Keterbatasan penelitian
a. Waktu yang tersedia saat penelitian cukup terbatas sehingga peneliti kurang
b. Peneliti dalam hal ini hanya melihat data sekunder sehingga tidak dapat
PENUTUP
A. KESIMPULAN
darah penderita diabetes militus tipe 2 di Puskesmas Lerep yang aktif dan
terkontrol gula darahnya sebesar 9 (60 %). Setelah diuji menggunakan uji
value 0,042 < alfa (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
B. SARAN
1. Saran teoritis
56
57
prolanis disarankan untuk menyusun nalat ukur yang lebih spesifik lagi
2. Saran praktis
dalam mengikuti semua pilar prolanis agat kadar gulam darahnya dapat
terkontrol.