BAB V : PENENTUAN DAN PERAMALAN NILAI TUKAR VALUTA ASING
A. Penentuan Nilai Tukar Valuta Asing : Jalur Teoritis
Terdapat beberapa pandangan mengenai penentuan nilai tukar (Jalur
Teoritis) yaitu :
1. Pendekatan Paritas Daya Beli
Teori Paritas Daya Beli (PPP) menyatakan bahwa ekuilibirium jangka panjang nilai tukar ditentukan oleh rasio harga-harga domestik relative terhadap harga-harga luar negeri. Paritas Daya Beli adalah yang tertua sekaligus yang paling banyak diikuti dari seluruh nilai tukar. Hamper seluruh teori penentuan nilai tukar memiliki elemen PPP yang menempel didalam kerangka kerjanya. Namun, kalkulasi dan peramalam PPP, dapat diganggu oleh perbedaan structural di semua Negara dan juga keraguan data yang signifikan dalam hal perkiraan. 2. Pendekatan Neraca Pembayaran (Arus) Pendekatan Neraca Pembayaran dasar berargumen bahwa ekuilibirium nilai tukar ditemukan saat arus masuk bersih ( arus keluar ) valuta asing timbul dari aktivitas transaksi berjalan yang cocok dengan arus keluar bersih ( arus masuk ) valuta asing yang timbul dari aktivitas transaksi keuangan. Pendekatan Neraca Pembayaran terus menikmati daya tarik yang besar karena transaksi neraca pembayaran adalah salah satu aktivitas ekonomi internasional yang paling sering dicatat dan dilaporkan. Kritik terhadap pendekatan neraca pembayaran timbul dari penekanan teori tersebut terhadap arus mata uang dan modal daripada stok uang atau aset-aset keuangan. Stok uang atau aset-aset keuangan relative tidak memiliki peranan dalam penentuan nilai tukar. Dalam teori ini, satu kelemahan dieksplorasi dalam pendekatan-pendekatan pasar moneter dan aset yang akan dibahas nanti. Yang menarik, pendekatan neraca pembayaran sebagian besar ditolak oleh komunitas akademis saat ini, sementara masyarakat praktisi – partisipan pasar, termasuk pedagang mata uang sendiri – masih tergantung pada variasi – variasi berbeda dari teori tersebut untuk pengambilan keputusan mereka. 3. Pendekatan Moneter Pendekatan moneter menyatakan bahwa nilai tukar ditentukan oleh penawaran dan permintaan stok moneter nasional, dan juga level masa depan yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan stok moneter. Perubahan dalam dalam penawaran dan permintaan uang adalah determinan utama dari inflasi. Pendekatan Moneter juga mengasumsikan bahwa harga bersifat fleksibel dalam jangka pendek dan juga jangka panjang, jadi mekanisme transaksi dampak segera. Dalam model moneter mengenai penentuan nilai tukar, aktivitas ekonomi riil diturunkan ke sebuah peran yang hanya mempengaruhi nilai tukar melalui perubahan terhadap permintaan uang. Pendekatan moneter mengabaikan sejumlah faktor : a. Kegagalan PPP berlaku dalam jangka pendek sampai jangka menengah. b. Permintaan uang terlihat relatif tidak stabil sepanjang waktu. c. Tingkat aktivitas ekonomi dan jumlah pasar uang beredar terlihat saling terkait, bukannya independen. 4. Pendekatan Pasar Aset (Harga Relatif Obligasi) Pendekatan Pasar Aset terkadang disebut harga relative obligasi atau pendekatan keseimbangan portofolio berargumen bahwa nilai tukar ditentukan oleh penawaran dan permintaan untuk berbagai jenis aset keuangan/finansial. Pergeseran dalam penawaran dan permintaan untuk aset-aset keuangan mengubah nilai tukar. Banyak perkembangan teoritis makro-ekonomi pada 1980-an berfokus pada bagaimana kebijakan moneter dan keuangan mengubah persepsi relatif pengembalian dan resiko untuk persediaan aset keuangan yang mengerakkan perubahan nilai tukar. Teori substitusi mata uang, yaitu kemampuan investor individual dan komersial untuk mengubah komposisi kepemilikan moneter dalam portofolio mereka, mengikuti premis dasar yang sama mengenai kerangka kerja keseimbangan dan keseimbangan ulang portofolio. 5. Analisis Teknis Fitur utama dari analisis teknis adalah asumsi bahwa nilai tukar, atau oleh karenanya, setiap harga yang digerakkan pasar, mengikuti tren. Dan tren-tren tersebut dapat dianalisis dan diproyeksikan untuk menyediakan pandangan ke dalam pergerakan harga jangka pendek dan jangka menengah dimasa depan. Sebagian besar teori analisis membedakan nilai wajar dari nilai pasar. Analisis teknis (pembuat grafik / chartist) berfokus pada data dan harga volume untuk menentukan tren masa lalu yang diharapkan berlanjut ke masa depan.
B. Pendekatan Pasar Aset Terhadap Peramalan Nilai Tukar Valuta Asing
Pendekatan Pasar Aset mengasumsikan bahwa kesediaan orang asing untuk memegang klaim dalam bentuk moneter akan tergantung pada seperangkat pertimbangan atau penggerak investasi yang ekstensif. Penggerak- penggerak ini yaitu : 1. Tingkat bunga rill relative adalah satu pertimbangan utama untuk investor dalam obligasi asing dan instrumen pasar uang jangka pendek. 2. Prospek untuk pertumbuhan ekonomi dan profabilitas adalah determinan yang penting dari investasi ekuitas lintas batas baik dalam sekuritas maupun investasi asing langsung . 3. Likuiditas pasar modal sangat penting bagi investor institusi/ lembaga asing. 4. Infrastruktur sosial dan ekonomi suatu negara. 5. Keamanan politik. 6. Kredibilitas praktik tata kelola perusahaan yang baik. 7. Penularan atau penyebaran suatu krisis di sebuah negara ke negara tetangga dan negara lain. 8. Spekulasi dapat menyebabkan krisis mata uang atau yang lain semakin buruk. Pendekatan Pasar Aset Di Negara Maju para Investor asing rela untuk memegang sekuritas dan melakukan investasi asing langsung ke negara maju terutama berdasarkan pada tingkat bunga riil relatif dan gambaran mengenai profitabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Pendekatan Pasar Aset terhadap peramalan juga dapat diterapkan pada pasa yang sedang berkembang. Namun, dalam kasus ini, sejumlah variabel tambahan berkontribusi pada penentuan nilai tukar. C. Disekuilibirium Nilai Tukar dalam Pasar Yang Sedang Berkembang Disekuilibrium nilai tukar dalam pasar yang sedang berkembang yaitu : 1. Krisis Asia, faktor hubungan tipis antara bisnis, pemerintah, dan masyarakat. 2. Krisis Rusia, Kerugian rubel yang relatif stabil. 3. Krisis Argentina, struktur currency board, program penghematan oleh kebutuhan untuk mempertahankan nilai tukar. D. Peramalan Dalam Praktik Periode Ramalan Rezim Metode peramalan yang direkomendasikan 1. Asumsikan nilai tukar tetap dipertahankan 2. Indikasi tekanan pada nilai tukar tetap 3. Kendali modal ; nilai tukar pasar gelap Jangka Pendek Nilai Tukar Tetap 4. Indicator kemampuan pemerintah untuk mempertahankan nilai tukar tetap 5. Perubahan dalam cadangan mata uang resmi 1. Metode teknis yang menangkap tren 2. Nilai tukar forward sebagai ramalan a. <30 hari asumsikan suatu rangkaian kejadian acak. b. 30 – 90 hari ; nilai tukar forward 3. 90-360 hari ; kombinasikan tren dengan Nilai Tukar analisis fundamental Mengambang 4. Analisis fundamental terhadap kekhawatiran inflasi 5. Deklarasi dan persetujuan kerja sama dengan Negara-negara lain. 6. Persetujuan kerja sama dengan Negara- negara lain. 1. Analisis fundamental 2. Manajemen neraca pembayaran 3. Kemampuan untuk mengendalikan inflasi domestic Jangka Panjang Nilai Tukar Tetap 4. Kemampuan untuk menghasilkan cadangan mata uang utama untuk digunakan mengintervensi 5. Kemampuan untuk mencapai surplus perdagangan. 1. Focus pada fundamental penyebab inflasi dan PPP 2. Indicator kesehatan perekonomian umum, seperti pertumbuhan ekonomi dan Nilai Tukar stabilitas Mengambang 3. Analisis teknis mengenai tren jangka panjang, riset baru mengindikasikan kemungkinan “gelombang” teknis jangka panjang.