ASUHAN KEPERAWATAN
Halaman Judul
Daftar Isi
1. PENGERTIAN
Membersihkan tangan dari kotoran dengan menggunakan
sabun/antiseptik dan dibilas dengan air yang mengalir.
2. TUJUAN
1. Menjaga kebersihan perorangan
2. Mencegah terjadinya infeksi
3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas Sungai Rengas nomor: tahun
2016 tentang layanan Klinis
4. REFRENSI Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
75 tahun 2014 tentang Puskesmas
5. POSEDUR Alat
- Westapel
- Air mengalir
Bahan
- Sabun/antiseptik
1. Melepaskan semua aksesoris pada tangan dan
gulung lengan baju sampai siku
2. Mengalirkan air, hindari percikan pada pakaian
3. Membasahi tangan sampai lengan bawah.
6. LANGKAH- 4. Menaruh sedikit sabun/antiseptic (2 – 4 cc), gosok
LANGKAH
sampai berbusa
5. Menggosok kedua telapak tangan dengan cepat
6. Menggosok punggung tangan, sela-sela jari saling
terkait
7. Menggosok ujung-ujung jari dengan gerakan seperti
mengunci
8. Jempol tangan kanan digosok memutar oleh telapak
kiri dan sebaliknya
9. Jari kanan menguncup, gosok memutar kekanan
dan kekiri pada telapak tangan kiri dan sebaliknya
gosok pergelangan tangan dengan gerakan memutar
secara bergantian hingga sampai siku
10. membilas lengan dan tangan sampai bersih
11. Menutup kran dengan siku. (Bila kran harus
ditutup dengan tangan, cuci kran dengan sabun
terlebih dahulu sebelum membilas tangan)
12. Mengeringkan tangan
Melepaskan
semua
aksesoris
Mengalirkan air
Membasahi tangan
sampai lengan bawah
Menaruh sedikit
7. BAGAN ALIR sabun/antiseptic
Menggosok kedua
telapak tangan
Menggosok punggung
tangan, sela-sela jari
Menggosok ujung-ujung
jari dengan gerakan
seperti mengunci
Jempol tangan kanan digosok
memutar oleh telapak kiri dan
sebaliknya
Menutup kran
dengan siku.
Mengeringkan
tangan
5. PROSEDUR Alat
bahan
a. Sarung tangan
b. Talk steril
6. LANGKAH 1. Mencuci tangan.
LANGKAH
2. Mengeringkan kedua telapak tangan
3. Mengambil dan membuka pembungkus kemasan
bagian luar dengan hati-hati menyibakkan ke
samping.
4. Mengidentifikasi sarung tangan kanan dan kiri
setiap sarung tangan memiliki lipatan ± 5 cm.
5. Memasang sarung tangan
6. Dengan ibu jari dan dua jari lainnya, pegang tepi
pangkal sarung tangan.
7. Dengan hati-hati tarik sarung tangan pada tangan
anda, pastikan pangkal sarung tangan tidak
menggulung pada pergelangan tangan dan jari-jari
pada posisi yang tepat.
8. Dengan tangan yang telah menggunakan sarung
tangan, masukkan jari-jari anda di bawah pangkal
sarung tangan kedua.
9. Dengan hati-hati tarik sarung tangan kedua pada
tangan yang lain
10. Jangan biarkan jari-jari dan ibu jari sarung tangan
menyentuh bagian tangan yang terbuka.
7. BAGAN ALIR
Mencuci
tangan
Memasang sarung
tangan
5. PROSEDUR Alat
- Alat tulis
- Buku catatan.
Bahan
- Termometer bersih dan tempatnya.
- Kapas alkohol
- Potongan tissue.
6. LANGKAH 1. Menjelaskan tindakan yang akan di lakukan
LANGKAH
2. Mencuci tangan
3. Alat – alat dibawa ke dekat pasien.
4. Lengan baju pasien dibuka
5. Ambil termometer dari tempat penyimpanannya,
bersikan dengan tissue
6. Hidupkan termometer, pastikan di posisi nol.
7. Pasang tepat pada reserviornya, jepitkan di tengah –
tengah ketiak dan lengan pasien diletakkan didada
8. Setelah termometer berbunyi,diangkat dan baca angka
pada termometer, dan hasilnya dicatat pada buku
9. Termometer dibersihkan dengan kapas alkohol dan
termometer di simpan
10. Cuci tangan
7. BAGAN ALIR
Mencuci
tangan
Hidupkan termometer,
pastikan di posisi nol.
Setelah termometer
berbunyi,diangkat dan baca
angka pada termometer, dan
hasilnya dicatat pada buku
Cuci
tangan
8. HAL – HAL
YANG PERLU Pastikan termometer dalam keadaan baik
DI
PERHATIKAN
5. PROSEDUR Alat
- Alat Tulis
- Buku catatan
Bahan
- Arloji tangan dengan petunjuk detik.
6. LANGKAH 1. Mencuci tangan
LANGKAH
2. Menghitung denyut nadi selama satu menit pada
arteri radialis.
3. Observasi frekuensi, irama, dan volume
4. Menghitung pernafasan selama satu menit.
5. Mencatat hasil tindakan dan respon pasien
6. Mencuci tangan
7. BAGAN ALIR
Mencuci
tangan
Mencuci
tangan
8. HAL – HAL
YANG PERLU
DI
PERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT IGD, Rawat Inap, Semua Unit Rawat Jalan
10. DOKUMEN
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORI
PERUBAHAN No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di
berlakukan
MENGUKUR TEKANAN DARAH
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS SURAHMAT.AM.Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 196203101987031007
Pompa tensimeter
cuci tangan
8. HAL – HAL
YANG PERLU
DI
PERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT - UGD
- Rawat Inap
- Semua unit rawat jalan
10. DOKUMEN
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORI
PERUBAHAN No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di
berlakukan
MEMBERIKAN KOMPRES DINGIN
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS SURAHMAT.AM.Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 196203101987031007
7. BAGAN ALIR
8. HAL – HAL
YANG PERLU
DI
PERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT
10. DOKUMEN
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORI
PERUBAHAN No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di
berlakukan
MENERIMA PASIEN BARU
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS SURAHMAT.AM.Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 196203101987031007
Suatu cara atau prosedur yang dilakukan oleh perawat ketika ada pasien baru datang
PENGERTIAN
ke puskesmas
Agar pasien memperoleh pelayanan perawatan dan pengobatan sesuai dengan
TUJUAN
kebutuhannya.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langlah-langkah asuhan keperawatan
KEBIJAKAN
pada pelaksanaan tindakan untuk menerima pasien baru
1. Menerima pasien
2. Mengukur tanda-tanda vital,anamnese dan melakukan pengkajian serta mencatat
dalam status pasien
3. Mendampingi dokter memeriksa pasien di Poliklinik / UGD,
4. Bila ada perintah dokter, pasien perlu dirawat.Memberitahukan kepada pasien
maupun keluarga pasien bahwa pasien perlu rawat inap.
5. Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang prosedur pendaftaran rawat inap.
a. Perawat menyerahkan kepada keluarga pasien surat pengantar rawat inap (
harus dilengkapi dengan No. Rekam Medis, nama pasien tanggal lahir/ jenis
LANGKAH -
LANGKAH kelamin, alamat, dokter, diagnosis serta sarana prasarana yang diperlukan
pasien, misal : sandaran, oksigen, kelambu, dll), untuk mendaftarkan rawat
inap ke rekam medik
6. Melengkapi dan mengerjakan pesan – pesan dokter pada lyst Rekam Medis
antara lain :
a. Melengkapi dan membuatkan permintaan laboratorium sesuai dengan perintah
dokter.
b. Melengkapi surat pernyataan persetujuan tindakan medis / anesthesia (bila
pasien perlu dilakukan pembedahan).
c. Mempersiapkan pasien sebelum ke ruang rawat inap.
7. Perawat ruangan IGD / Poli klinik tempat siap.
8. Perawat Poli klinik/IGD mengantar pasien dan keluarga ke bangsal dimana
pasien akan dirawat.
9. Pasien dan keluarga pasien diterima perawat ruangan
10. Perawat mengerjakan lyst pasien dan pendokumentasien Asuhan Keperawatan
11. Perawat melaksanakan tindakan Asuhan Keperawatan.
Memberitahukan
Melengkapi dan Menjelaskan kepada kepada pasien maupun
mengerjakan pesan
– pesan dokter pada keluarga pasien tentang keluarga pasien bahwa
lyst Rekam Medis prosedur pendaftaran pasien perlu rawat
rawat inap. inap.
BAGAN ALIR
Perawat ruangan mengantar pasien dan Pasien dan keluarga
IGD / Poliklinik keluarga ke bangsal dimana pasien diterima
tempat siap
pasien akan dirawat. perawat ruangan
UNIT TERKAIT IGD, ICU, Instalasi rawat jalan, Instalasi rawat inap
DOKUMEN
TERKAIT
REKAMAN
HISTORI No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
PERUBAHAN
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Pengertian Menyiapkan Tempat tidur yang lengkap dengan segala keperluannya untuk pasien
1. Menyiapkan Tempat tidur untuk pasien baru.
Tujuan
2. Memperoleh kenikmatan dan kesejahteraan bagi pasien
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan
Kebijakan
pada pelaksanaan tindakan menyiapkan tempat tidur kosong
1. Persiapan alat
a. Tempat tidur kasur dan bantal.
b. Sprei besar.
Prosedur
c. Sprei kasur.
d. Sarung bantal.
e. Selimut.
2. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan dengan benar.
b. Menyiapkan alat-alat dengan lengkap.
Langkah - langkah
c. Membersihkan Tempat tidur dari debu dengan lap basah dan lap kering
bagian atas, lalu lap ditaruh di kaki Tempat tidur.
d. Membalik kasur, lalu susunlah dengan rapi kain bersih
e. Memasang sprei besar sebelah kanan.
f. Garis tengah lipatan harus tepat ditengah-tengah kasur bagian atas.
g. Sprei, dimasukkan rata, dibawah kasur sedalam ± 30 cm, demikian juga
sprei pada bagian kaki setelah ditarik setegang mungkin, pada ujung sisi-sisi
sudut 90º lalu diseluruh tepi sprei besar dimasukkan ke bawah kasur dengan
rapi dan tegang
h. Membuat sudut 90º pada sprei besar kanan bawah.
i. Memasang selimut (dilipat 4 secara terbalik, dipasang pada bawah kaki,
bagian memasang perlak sebelah kanan ± 30 cm dari sisi Tempat Tidur
bagian kepala.
j. Memasang sprei kecil rata di atas perlak ± 10 cm di atas perlak dada yang
terbalik, bagian atas dimasukkan ke bawah, ujung-ujung sisi dimasukkan ke
bawah kasur.
k. Bantal dipasangkan sarungnya, sudut-sudut bantal dimasukkan benar-benar
ke dalam sudut-sudut sarungnya, letakkan pada TT bagian kepala dan
bagian sarung bantal yang terbuka jangan menghadap ke arah pintu masuk.
l. Merapikan sprei besar sebelah kiri bawah dan membuat sudut 90º.
m. Membuat sudut selimut 90º pada sebelah kiri bawah.
n. Merapikan perlak dan sprei kecil pada sebelah kiri.
o. Merapikan sprei besar sebelah kiri atas dan membuat sudut 90º.
p. Membersihkan Tempat Tidur bagian bawah.
q. Membereskan alat.
r. Mencuci tangan
Menyiapkan Membersihkan
cuci tangan
alat-alat Tempat tidur dari
debu
Bagan alir
Dokumen terkait
Rekaman histori
perubahan
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MENGGANTI ALAT TENUN KOTOR PADA
TEMPAT TIDUR TANPA MEMINDAHKAN
PASIEN
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 196203101987031007
Pengertian Mengganti alat-alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa memindahkan pasien.
1. Memberikan perasaan nyaman bagi pasien
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa
memindahkan pasien
1. Persiapan alat
a. Alat tenun tempat tidur yang bersih dalam tempatnya diatas trolly (Sprei
besar/laken, sprei kecil/steak laken, selimut, sarung bantal, perlak).
b. Tempat kain kotor bertutup
Prosedur c. Ember berisi larutan desinfektan.
d. Lap kerja basah dan kering.
2. Persiapan pasien
Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilaksanakan.
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan.
b. Peralatan dibawa ke tempat pasien.
c. Perawat berdiri disisi kiri dan kanan tempat tidur
d. Selimut dan bantal yang tidak perlu diletakkan diatas kursi atau bangku
e. Pasien. dimiringkan pada salah satu sisi tempat tidur (bila perlu
pasien.diganjal bantal supaya tidak jatuh).
f. Lepaskan alat tenun yang kotor lalu digulung satu persatu sampai dibawah
punggung pasien
g. Sprei kecil/steak laken dan perlak digulung ke tengah tempat tidur sejauh
mungkin.
h. Perlak dibersihkan dengan larutan desinfektan lalu dikeringkan digulung
ketengah sejauh mungkin
i. Laken yang bersih digulung setengah bagian, kemudian gulungannya
Langkah - diletakkan dibawah punggung pasien dan setengah bagian lagi diratakan serta
langkah
dipasang pada kasur
j. Perlak yang digulung tadi diratakan kembali
k. Steak laken yang bersih digulung setengah bagian, kemudian gulungannya
diletakkan dipunggung pasien dan setengah bagian lagi diratakan diatas perlak
serta dipasangkan pada kasur
l. Steak laken yang bersih digulung setengah bagian, kemudian gulungannya
diletakkan dipunggung pasien Lepaskan alat tenun yang kotor dan dimasukan
kedalam tempat bertutup
m. Ratakan laken yang bersih dengan steak laken dan perlak, pasangkan pada
kasur
n. Mengganti sarung bantal yang kotor
o. Bantal disusun , pasien dibaringkan pada posisi yang nyaman.
p. Selimut kotor diganti dengan yang bersih
q. Peralatan dibersihkan, dibereskan, dan dikembalikan ketempat semula
r. Mencuci tangan
Perlak dibersihkan
Sprei kecil/steak Laken yang bersih
dengan larutan
laken dan perlak digulung setengah
desinfektan lalu
digulung ke tengah bagian, kemudian
dikeringkan
gulungannya
Bagan alir diletakkan dibawah
punggung pasien
Steak laken yang bersih
digulung setengah bagian, Perlak yang
kemudian gulungannya digulung tadi
diletakkan dipunggung diratakan kembali
pasien
Dokumen terkait
Rekaman histori
perubahan No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MEMBERI PENYULUHAN KESEHATAN
SECARA INDIVIDU
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Dokumen terkait
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Cuci tangan
Hal – hal yang
perluh di
perhatikan
Dokumen terkait
Rekaman histori
perubahan No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MEMBERI OBAT MELALUI MULUT
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Menyiapkan dan memberikan obat-obat untuk klien yang dapat diberikan melalui
Pengerian mulut dan ditelan.
Memberikan obat kepada pasien melaui mulut secara tepat dan benar, sesuai dengan
Tujuan
program pengobatan.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan atau cara pemberian obat melalui mulut
1. Persiapan alat dan obat
a. Baki
b. Gelas obat/ gelas ukur.
c. Kartu obat yang lengkap dengan tulisan :
Nama pasien.
Kamar dan bed pasien.
Jenis obat/ nama obat.
Prosedur Dosis obat.
Waktu/ jam pemberian.
Tanggal dipesan dan tanda tangan yang mengerjakan.
d. Lap yang telah dibasahi (untuk membagi obat cair).
e. Air minum / pisang (untuk minum obat).
f. Obat yang diperlukan
2. Persiapan pasien
Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Kira-kira setengah jam sebelum obat diberikan, ambil kartu obat dari kotak
obat.
c. Cocokkan kartu obat dengan lyst pasien, pesan-pesan dokter dan catatan
perawat menurut tanggal. Kalau tidak cocok kembalikan ke pesan-pesan
dokter.
d. Menyiapkan obat menurut cara yang dipesan.
e. Siapkan alat-alat yang diperlukan.
Langkah - f. Jangan berbicara dengan siapapun waktu menyediakan obat.Dengan kartu
langkah
obat mengecek etiket untuk nama dosis obat yang ada dalam botol waktu
mengambil dari lemari.Sebelum menuangkan obat yang diperlukan,
membaca etiket lagi untuk nama obat dan dosis obat.
g. Letakkan gelas-gelas obat di atas kartu obat pada baki.
h. Obat dibawa kepada pasien oleh perawat yang menyiapkan obat tersebut.
i. Tentukan pasien, baca nama pasien dan panggil namapasien.
j. Berikan obat langsung kepada pasien dan tunggu sampai obat benar-benar
diminum/ ditelan bila perlu pasien dibantu dengan memperhatikan 5 prinsip
benar.
k. Balik kartu obat pasien.
l. Kembalikan alat-alat ke kamar kerja, cuci alat-alat dan simpan pada
tempatnya.
m. Bawa kartu obat ke lyst pasien secepatnya dan cek pada kolom obat dan
catat juga respon pasien terhadap pemberian obat. Dengan mengecek dan
tanda tangan perawat membuktikan sudah memberi obat dengan ukuran
yang benar menurut jam dan tanggal. Coretan tersebut menjadi resmi
apabila ada coretan paraf di atasnya.
n. Tulisan / paraf hanya dibuat oleh perawat yang sudah menyiapkan dan
memberikan obat tersebut.
o. Kalau pasien tidak mau minum obat/ ditunda karena puasa untuk
pemeriksaan, lingkari jam obat dan tulis paraf.
p. Sesudah dicek, kartu obat dikembalikan ke kotak obat, sesuai jam
pemberian obat berikutnya
q. Mencuci tangan
setengah jam
sebelum obat
Bagan alir diberikan, Cocokkan kartu
cuci tangan
obat dengan lyst
ambil kartu pasien,
obat dari kotak
obat.
Jangan berbicara
Menyiapkan obat
dengan siapapun Siapkan alat-alat menurut cara yang
waktu menyediakan yang diperlukan dipesan
obat
Sesudah dicek,
Cuci tangan
kartu obat
dikembalikan ke
kotak obat
Hal – hal yang
perluh di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, ICU
Dokumen terkait
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Perhatian :
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan obat.
2. Membaca etiket sebelum memberikan untuk mencegah kekeliruan.
Menyiapkan
Mengatur posisi
cuci tangan obat yang
pasien sesuai
diperlukan keperluan
obat.
Ujung tube diusap
dengan kapas steril
kemudian salep Membersihkan Memakai sarung
dituang sedikit pada mata dengan tangan
kapas tadi kapas steril
Cuci tangan
Hal – hal yang
perlu di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, ICU
Dokumen terkait
Rekaman histori
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
perubahan
MEMBERIKAN OBAT MELALUI
RECTUM
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Pemberian obat-obat tertentu melalui rectum dengan cara dioleskan, memasukkan obat
Pengertian supositori, mengalirkan cairan obat misalnya clysma dan lain-lain.
Cuci tangan
Unit terkait Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, ICU
Dokumen terkait
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Pengertian Pemberian obat ke dalam rongga bagian luar dengan cara meneteskan atau irigasi.
Tujuan Membersihkan rongga telinga dari nanah, kotoran telinga atau benda asing.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan pemberian obat melalui telinga
1. Persiapan alat
a. Alat irigasi telinga.
b. Air hangat pada tempatnya.
c. Bengkok.
d. Perlak dan alasnya.
Prosedur e. Handuk.
f. Pinset telinga/ pinset bengkok.
g. Kapas lidi.
2. Persiapan pasien
a. Pasien disiapkan sikap duduk.
b. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Perlak dan alasnya dipasang di atas bahu.
c. Pasien dianjurkan untuk memegang bengkok di bawah telinga
yang akan dibersihkan.
Langkah -
d. Dengan tangan kiri daun telinga ditarik ke atas dan sedikit ke
langkah
belakang
f. Ujung alat irigasi diletakkan di muka liang telinga jangan
sampai menutupi rongga telinga.
g. Penyemprotan dilakukan dengan hati-hati tapi agak kuat pada
sisi atas liang telinga.
h. Cairan yang keluar ditampung dengan bengkok.
i. Penyemprotan diulang beberapa kali sampai bersih.
j. Setelah bersih, lubang telinga dibersihkan dengan kapas lidi,
sekitarnya dibersihkan dengan handuk.
k. Bila perlu ditetesi obat.
l. Alat-alat dibereskan dan pasien dirapikan.
m. Mencuci tangan dan mencatat tindakan dalam status pasien
Perlak dan
cuci tangan alasnya dipasang
di atas bahu.
Pasien dianjurkan
untuk memegang Menyiapkan obat
bengkok di bawah Siapkan alat-alat menurut cara yang
yang diperlukan dipesan
telinga
yang akan
Ujung alat irigasi Penyemprotan
Dengandibersihkan.
tangan kiri diletakkan di muka dilakukan dengan
Bagan alir daun telinga ditarik liang telinga jangan hati-hati tapi agak
ke atas dan sedikit sampai menutupi kuat pada sisi atas
ke belakang rongga telinga liang telinga.
Setelah bersih,
Cairan yang
lubang telinga
keluar ditampung
dibersihkan
dengan bengkok
dengan kapas lidi
Dokumen terkait
Rekaman histori No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
perubahan
MEMBERIKAN OBAT MELALUI
SUNTIKAN INTRA MUSCULAR
No. Dokumen :1/ 1
No.Revisi :
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
1. Persiapan alat
a. Baki.
b. Kartu obat.
c. Obat yang akan diberikan
d. Spuit disposible sesuai kebutuhan
Prosedur e. Kikir ampul
f. Jarum steril.
g. Kapas alkohol 70%.
2. Persiapan pasien
Menjelaskan pada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Memperhatikan tehnik aseptik
c. Cocokkan kartu obat kuning pada pesanan dokter dan catatan perawat.
Langkah - d. Siapkan obat sesuai dengan pesanan dokter.
langkah
e. Ambil spuit disposible sesuai dengan jumlah obat yang akan diberikan,
sobek ujung plastik yang bertanda, ambil spuit dari dalam plastik.
f. Membaca etiket dan dosis obat dan memasukkan obat kedalam spuit,
kemudian udara dalam spuit dikeluarkan
g. Untuk mengambil obat di dalam ampul : masukkan jarum suntik ke ampul
dan tarik larutan, hati-hati jangan samapi menyentuh sisi gelas dengan jarum
suntik, untuk mencegah kontaminasi.
A. Pada vial
a. Masukkan udara sejumlah larutan yang akan diambil dan sebelumnya karet
luar vial dibersihkan dengan zat anti septik (kapas alkohol).
b. Bawa obat ke pasien.
c. Atur posisi pasien.
d. Menentukan daerah yang akan disuntik
Bagan alir
Cuci tangan
Hal – hal yang
perlu di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, ICU.
Dokumen terkait
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
3. Pelaksanaan
a. Cocokkan kartu obat pada pesanan dokter dan catatan
perawat/ baca pesan dokter pada lyst pasien.
b. Cuci tangan.
Langkah - c. Siapkan alat-alat dan obat
langkah
d. Kulit didesinfeksi, lalu ditegangkan/ diregangkan/ diregang
dengan tangan kiri.
e. Jarum ditusukkan dengan lubang jarum menghadap ke atas
dan membuat sudut 15º - 20º dengan permukaan kulit, lalu
obat disemprotkan samapi terjadi gelembung pada tempat
tersebut.
f. Kemudian jarum ditarik dengan cepat, tidak dihapus dengan
kapas alkohol dan tidak boleh dilakukan massase.
g. Reaksinya dilihat/ dicatat setelah jangka waktu tertentu : 15’.
Khusus untuk obat tertentu pemberiannya pada musculus
deltoideus lengan kanan atas adalah BCG yang khusus di
berikan pada bayi sebagai imunisasi dan tidak dilakukan
desinfeksi.
h. Mencuci tangan.
Siapkan alat-
Cuci tangan Kulit didesinfeksi ,
alat dan obat
lalu ditegangkan /
diregangkan/
diregang dengan
tangan kiri
Kemudian jarum
ditarik dengan obat
disemprotkan Jarum ditusukkan
cepat, tidak
Bagan alir samapi terjadi dengan lubang
dihapus dengan
jarum menghadap
kapas alkohol gelembung pada
ke atas dan
tempat
membuat sudut 15º
- 20º
Reaksinya dilihat/ tersebut.
dicatat setelah
jangka waktu Cuci tangan
tertentu : 15’.
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Pengertian Menyuntikan obat dibawah kulit, misal : penyuntikan insulin pada klien D.M.
Tujuan Untuk mengobati pasien.
Kebijakan Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada
pelaksanaan tindakan pemberian obat intra sub cutan
Prosedur 1. Persiapan alat
Sama dengan suntik IM.
2. Persiapan pasien
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Langkah - 3. Pelaksanaan
langkah a. Cocokkan kartu obat pada pesanan dokter dan catatan perawat/
baca pesan dokter pada lyst pasien.
b. Cuci tangan.
c. Siapkan alat-alat sesuai dengan pesanan dokter.
d. Bawa obat kepasien sambil membaca kartu TT.
e. Tempat penyuntikan didesinfeksi yang sudah dipastikan
pengukurannya.
f. Tempat suntikan diangkat sedikit dengan tangan kiri.
g. Dengan lubang jarum menghadap ke atas, jarum ditusukkan
membentuk sudut 45º dengan permukaan kulit.
h. Stamper ditarik sedikit bila ada darah obat jangan dimasukkan,
bila tidak ada darah, obat dimasukkan pelan-pelan.
i. Setelah obat masuk seluruhnya, jarum ditarik keluar dengan
cepat, bekas tusukan ditahan dengan kapas alkohol dan
dilakukan massase.
j. Membereskan peralatan
k. Mencuci tangan dan mencatat tindakan dalam status pasien
Bagan alir
Cuci tangan
Cuci tangan
Rekaman histori
perubahan No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MELAKUKAN RESUSITASI
JANTUNG PARU
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI NIP: 1962031019870310007
RENGAS
Resusitasi Jantung Paru adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengaktifkan
Pengertian jantung kembali dengan cara mengembalikan segera proses pengiriman O 2 kejaringan
dan membunag CO2 .
Memperbaiki jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi pada pasien yang mengalami
Tujuan gangguan fungsi paru dan jantung.
1. Persiapan alat
Prosedur a. Emergency trolley berisi
a) Laringoscope lurus dan bengkok (anak dan dewasa)
b) Magil forceps
c) Pipa trakea berbagai ukuran
d) Trakea tube berbagai ukuran
e) Gudel berbagai ukuran
f) CVP set
g) Infus set/Blood set
h) Papan resusitasi
i) Gunting verban
j) Ambubag Lengkap
k) Spuit 10cc dan jarum LD No.1
b. Set therapi oksigen lengkap dan siap pakai
c. Set penghisap sekresi lengkap (suction) dan siap pakai
d. EKG record
e. EKG monitor bila memungkinkan
f. DC shock lengkap
2. Persiapan pasien
a. Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
b. Posisi pasien diatur terlentang datar
c. Baju bagian atas pasien dibuka
Langkah - 3. Pelaksanaan
langkah a. Mencuci tangan
b. Tentukan kesadaran pasien dengan cara
a) Memanggil nama pasien
b) Menanyakan keadaannya
c) Menggoncangkan tubuhnya / memberi rangsang nyeri
c. Bila pasien sadar pertahankan jalan nafas tetap terbuka .
d. Mengecek henti nafas
Melihat pergerakan dada atu perut
Mendengar suara keluar/masuk udar dari hidung
Merasakan adanya udara dari mulut/hidung dengan pipi atau
punggung tangan
e. Bila pasien tak sadar, segera panggil bantuan dan bebaskan jalan nafas dengan
cara:
a) Membersihkan sumbatan jalan nafas dengan jalan menghisap sekresi
b) Triple manuver
1. Head tilt (ekstensi kepala) : Dengan satu telapak tangan menopang
leher bagian belakang sedangkan tangan yang lain menahan dahi,
kemudian putar kepala kebelakang sehingga posisi kepala tengadah.
2. Chin lift ( Mempertahankan posisi rahang bawah/Tengadahkan dahi
– angkat dagu ) : Dengan satu tangan menahan kepala, sedang tangan
yang lain dengan menggunakan 2 jari (telunjuk dan jari tengah)
menahan dagu dan mengangkat atau mendorong keatas sehingga
kepala tengadah.
3. Jaw thrust (Manuver rahang) :Raih sudut rahang bawah pasien dan
dengan kedua tangan mengangkat mandibula keatas (pegang pada
kedua angulus mandibula)
4. Bila tersedia, pasang jalan nafas oral (airway).
f. Bila pasien masih bernafas cari suara nafas tambahan:
a) Snoring : pangkal lidah, benda padat.
b) Gargling : cairan ( muntah, darah )
c) Crowing : edema laring / spasme plica vocalis.
g. Bila pasien tidak bernafas beri nafas buatan , dengan cara :
a) Mouth to mouth :
Dewasa : pencet hidung korban dan tutup mulut korban dengan mulut
anda. Tiupkan 2 nafas penuh ke dalam mulut korban (tiap nafas harus
berlangsung 1,5 – 2,0 detik).
Biarkan korban menghembuskan nafas antara pernafasan, lanjutkan 10 –
12 x/menit.
Anak – anak : tempatkan mulut anda di atas hidung dan mulut anak.
Berikan 2 nafas perlahan selama 1 – 1,5 detik dengan perhentian
diantaranya. Lanjutkan sampai 20 x/menit.
h. Ambu (bagging) :
Dewasa dan anak – anak : untuk ambu gunakan masker yang tepat dan
pasang di bawah dagu, menutupi mulut dan hidung korban.
i. Menilai denyut jantung pasien/memeriksa sirkulasi dengan cara meraba denyut
nadi carotis.
j. Bila nadi teraba lanjutkan nafas buatan dan periksa sirkulasi tiap menit.
k. Bila nadi tidak teraba segera lakukan RJP ABC kombinasi
Dengan cara :
1. Baringkan pasien pada permukaan yang keras dengan alas papan kompres.
2. Penolong harus pada posisi yang benar.
3. Penolong dua orang : satu orang menghadap korban, berlutut sejajar pada
kepala korban. Orang kedua pindah ke sisi yang berlawanan dan
menghadap korban, berlutut sejajar pada sternum korban.
4. Tentukan posisi tangan yang benar
a) Dewasa : tempatkan tangan 1 – 2 cm di atas prosesus xifoideus.
Pertahankan tangan sejajar dada dan jari di atas dada. Jari – jari
saling mengunci. Luruskan lengan dan kunci siku – siku.
Pertahankan lengan lurus dan bahu tepat di atas sternum korban.
b) Anak – anak : letakkan punggung satu tangan 1 – 2 cm di atas
prosesus xipoid (px).
c) Bayi : letakkan jari telunjuk dan jari tengah satu tangan di atas
sternum di atas prosesus xipoid (px). Jari harus 1 cm di bawah garis
puting.
5. Tekan sternum sampai kedalaman yang sesuai dari bahu. Jangan mengguncang,
namun pindahkan berat badan secara vertikal dan kemudian lepaskan.
a) Dewasa dan remaja : 4 - 5 cm.
b) Anak besar : 3 - 4 cm.
c) Usia bermain dan pra sekolah : 2 - 4 cm.
d) Bayi : 1- 2 cm.
Cuci tangan
Bagan alir
Cuci tangan
Unit terkait Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, IKO, ICU
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
1. Persiapan alat
a. Tabung oksigen dengan manometernya.
b. Flow meter/ pengukur aliran.
c. Humidifier (botol pelembab) yang sudah diisi dengan air steril/ aquades
sampai batasnya untuk melembabkan udara.
d. Selang (pipa saluran) zat asam/O2.
e. Kedok zat asam (masker)/ kanula hidung ganda (binasal kanule)/ nasal
Prosedur catheter.
f. Jelly / gause.
g. Plester dan gunting.
2. Persiapan pasien
a. Menjelaskan pada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan.
b. Mengatur posisi pasien dengan posisi semi fowler agar pasien nyaman.
3. Pelaksanaan
a. Cek instruksi dokter (dosis dan cara pemberian)
b. Beri tanda dengan tulisan
c. Mencuci tangan.
d. Membawa peralatan kedekat pasien.
e. Mengatur posisi pasien
f. Memeriksa isi tabung.
g. Mengisi humidifier aquades sampai batas yang
ditentukan.
h. Membuka flow meter dan menentukan dosis yang diinginkan
i. Memasang slang oksigen dengan kedok zat asam (masker)/ kanula hidung
ganda/ nasal catheter. → diplester (kalau perlu) :
1. Masker
Set/ atur aliran oksigen : 5 – 8 liter/ menit.
Estimasi/ perkiraan FiO2 :
5 liter : 40%
6 liter : 45% - 50%
Langkah -
langkah 8 liter : 55% - 60%
Aliran tidak boleh kurang dari 5 liter/ menit (untuk mendorong CO 2
keluar dari masker). Bila kurang dari 5 liter/ menit udara expirasi yang
banyak mengandung CO2 bisa terhirup kembali.
Pelaksanaan :
a. Tempelkan botol pelembab pada pengaturan aliran.
b. Letakkan masker pada aliran zat asam pada kecepatan yang telah
ditentukan dokter/ sesuai keperluan.
c. Pasang masker menutupi hidung dan mulut.
d. Beritahu pasien untuk bernafas melalui hidung.
2. Canula Hidung Ganda (Nasal Prong)
Set aliran oksigen sesuai yang dikehendaki.
Estimasi FiO2 :
1 Liter : 24%
2 liter : 28%
3 liter : 32%
4 liter : 36%
Berikan aliran oksigen tidak lebih dari 5 liter (bila diberikan lebih dari
5 liter dapat mengakibatkan iritasi mukosa hidung dan menelan udara/
kembung).
Mempergunakan kanula hidung ganda, ujung kanula dimasukkan ke
dalam lubang hidung, tali diikatkan di belakang kepala.
4. Bag dan Mask (Resusitator)
Aliran oksigen : 12 – 15 liter.
FiO2 bisa diatur sesuai yang diinginkan mulai dari 21% - 100%.
7. Nasal Kateter
1.) Bila mempergunakan nasal catheter
Ukuran nasal catheter untuk wanita 10 – 12 Fr dan laki-laki 12 – 14
Fr.
Menentukan seberapa dalam catheter masuk dengan mengukur jarak
hidung dengan lubang telinga, lalu ditandai plester.
Lumasi ujung catheter dengan jelly pada gauze dan putar langsung
diujung catheter.
Masukkan catheter perlahan-lahan melalui satu lubang hidung
sampai ujung catheter masuk orofaring (jarak yang ditandai).
Plester catheter di wajah pasien disisi hidung, biarkan selang kendur.
Nasal catheter dibersihkan sekurang-kurangnya sekali dalam 8 jam
dan dipasang pada lubang hidung bergantian.
2.) Flow meter dibuka dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan/
advis dokter (2lt – 3lt/ menit). Estimasi FiO2 : 24% - 44%.
3.) Menganjurkan pasien bernafas melalui hidung. Menanyakan kepada
pasien apakah sesaknya berkurang.
4.) Merapikan pasien.
5.) Membersihkan dan mengembalikan alat-alat sesuai tempatnya.
6.) Mencuci tangan.
7.) Mencatat prosedur tindakan dalam catatan perawat.
j. Memperhatikan reaksi pasien, dan pernafasan
k. Mencatat tindakan dalam lembar catatan perawat.
l. Mencuci tangan
Bagan alir
Hal – hal yang
perlu di
perhatikan
Dokumen terkait
Unit terkait Instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan, IKO, ICU, IGD.
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Suctioning adalah tindakan membersihkan jalan nafas melalui jalan nafas buatan
Pengertian dengan mempergunakan kateter suction dan alat penghisap.
1. Mempertahankan jalan nafas tetap bebas.
2. Memperbaiki oksigenasi dan mencegah hipoksia.
2. Persiapan pasien
a. Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
b. Memasang tabir di sekitar tempat tidur.
3. Pelaksanaan
a. Perawat mencuci tangan.
b. Membantu pasien dalam posisi telentang dengan kepala miring ke arah
perawat.
c. Auskultasi suara nafas untuk menentukan perlu tidaknya dilakukan
penghisapan dan mengetahui lokasi penumpukan sekret.
d. Atur regulator dengan kekuatan menghisap :
Dewasa : 80 – 120 mmHg.
Anak : 60 – 80 mmHg.
Bayi : 40 – 60 mmHg.
Kaji / observasi irama jantung pada monitor EKG, nadi, frekuensi nafas,
saturasi oksigen sebelum, selama dan sesudah dilakukan suctioning
e. Perawat memakai sarung tangan steril / sarung tangan bersih
f. Metode suctioning dengan ventilator :
1) Oksigenasi dengan O2 100% selama 1 – 2menit.
Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan bag and mask atau
pasien tetap menggunakan ventilator.
Langkah -langkah 2) Lepaskan Ett / tracheostomi kanul dari bag and mask atau klien tetap
menggunakan ventilator.
3) Lakukan penghisapan sekret dengan tehnik aseptik menggunakan
sarung tangan / pincet steril dan kateter suction steril yang
mempunyai diameter 1/3 dari diameter lumen ETT atau tracheostomi
kanul.
4) Tutup lubang pangkal kateter suction untuk menghindari O2 dalam
trachea terhisap.
5) Masukkan kateter suction ke dalam ETT atau tracheostomi kanul
secara perlahan – lahan sampai dalam ( terasa ada hambatan) lalu
tarik 1 cm, kemudian keluarkan kateter sambil diputar.
6) Pada saat masuk kateter suction dalam keadaan tidak menghisap.
7) Lakukan penghisapan dengan waktu tidak boleh lebih dari 10 – 15
detik setiap 3 menit, untuk mencegah hipoksia.
8) Kateter diusap dengan kasa alkohol 70% lalu dibilas dengan NaCl
0,9% steril.
9) Sebelum melakukan penghisapan berikutnya, lakukan oksigenasi lagi
dengan O2 100%.
10) Penghisapan dilakukan berulang – ulang sampai bersih, bila sekret
kental lakukan bronchial washing dengan normal saline (NaCl 0,9%).
11) Kembalikan Penghisapan nasopharingeal maupun eropharingeal
dilakukan setelah penghisapan ETT / tracheostomi selesai.
12) Bilas kateter suction yang telah digunakan untuk nasopharingeal
maupun eropharingeal dengan air bersih.
13) pernafasan pasien pada ventilator atur prosentase oksigen (FiO2) sesuai
yang diberikan dilakukan suctioning.
14) Auskultasi suara nafas untuk mengkaji keefektifan atau keberhasilan
tindakan suctioning.
g. Bila perlu check foto thorak dan analisa gas darahMetode suctioning tanpa
ventilator :
1) Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
2) Mengatur posisi sesuai kondisi pasien.
Mengauskultasi suara nafas.v
3) Memberikan O2 8 liter/menit selama 15 – 20 menit.
4) Melakukan fisioterapi nafas (latihan nafas dalam, batuk efektif,
clapping, vibrasi dan postural drainage).
5) Perawat memakai sarung tangan steril.
6) Menghubungkan kateter suction dengan selang penghisap.
7) Menghisap lendir dengan cara :
Menghidupkan mesin.
Memasukkan kateter suction ke dalam kom berisi aquades/ NaCl
9,0% untuk mengontrol apakah mesin suction bekerja dengan
baik.
Memasukkan ujung kateter dengan tangan kanan ke dalam
mulut/ hidung sampai trachea.
8) Bila pasien dengan tracheostomi, masukkan ujung kateter suction ke
dalam lubang kanul sejauh mungkin sampai terasa ada hambatan.
Melepas kateter suction dengan menarik perlahan – lahan dengan
arah berputar.
9) Mengulangi prosedur di atas sampai jalan nafas bebas dari lendir/
bersih.
10) Mematikan mesin dan melepas kateter suction dari selang penghisap.
Kemudian dimasukkan ke dalam kom berisi air bersih/ NaCl 0,9%.
11) Merapikan pasien dan lingkungannya.
12) Membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya.
13) Melepas sarung tangan.
14) Perawat cuci tangan.
15) Menulis pada catatan perawat tentang :
Prosedur yang telah dilakukan.
Reaksi pasien.
Jumlah, warna dan konsistensi lendir.
Bila perlu melaporkan ke dokter.
Catatan :
Pada pasien yang nafas dan batuknya belum adekuat dan pada pasien yang tidak sadar
secara berkala bagging harus tetap dilakukan untuk mengembalikan alveoli supaya
tidak terjadi atelektasis.
1. Lakukan penghisapan dengan tehnik aseptik (caranya sama dengan pasien yang
masih menggunakan ventilator).
2. Sebelum melakukan penghisapan berikutnya berikan oksigen lagi dan biarkan
pasien bernafas selama 1 – 2 menit (minimal 8 – 10 kali pernafasan).
3. Lakukan penghisapan secara berulang – ulang sampai bersih.
4. Monitor tanda – tanda vital seperti : nadi, tensi, frekuensi nafas, irama jantung
(EKG) dan saturasi oksigen sebelum, selama dan sesudah dilakukan penghisapan.
5. Mengauskultasi suara nafas untuk mengkaji keefektifan atau keberhasilan
tindakan penghisapan sekret (suctioning) bila perlu check foto thorax atau analisa
gas darah.
Perhatian :
1. Lakukan penghisapan (suctioning) sebelum pemberian gavage untuk mencegah
terjadinya aspirasi.
2. Perhatikan humidifikasi :
a. Pada pasien yang menggunakan ventilator.
Perhatikan aqua pada humidifier jangan sampai kehabisan.
b. Pada pasien yang sudah tidak pakai ventilator.
Pemberian oksigen maintenance tetap harus melalui humidifier.
3. Diameter Kateter Suction, harus kurang dari setengahnya diameter pipa Endo
Tracheal. Karena jika terlalu besar, maka udara banyak terhisap. Hal ini
berbahaya, karena pasien bisa mengalami hipoksia dan atau
paru – paru kolaps.
4. Lama penghisapan kurang dari 10 – 15 detik sekali hisap waktu baru
memasukkan, kateter tidak boleh dalam keadaan menghisap. Setelah sampai
didalam, baru lakukan penghisapan, diputar 1 – 2 kali, baru kateter ditarik keluar.
Jika lendir masih ada, tunggu dulu 2 – 3 menit sambil memberi nafas buatan / O2
seratus persen, baru diulang.
5. Saturasi O2 dalam darah normal 97% dengan hisapan suction yang benar, dapat
mengalami penurunan menjadi kurang lebih 85%. Apalagi jika penghisapan yang
dilakukan tidak benar. Jika saturasi O2 turun sampai 80% kebawah pasien dapat
terjadi cyanosis.
Bagan alir
Dokumen terkait
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Memasukkan cairan obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah
Pengertian
banyak dan waktu yang lama, dengan menggunakan infus set.
1. Sebagai pengobatan.
2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit.
Tujuan 3. Memberikan zat makanan pada pasien yang tidak dapat / tidak boleh makan
melalui mulut
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan
Kebijakan keperawatan pada pelaksanaan tindakan untuk menyiapkan dan memberikan infuse
1. Persiapan alat
a. Standart infus
b. Cairan infus
c. Infus set
d. Kapas
e. Alkohol 70%
f. Kasa steril
Prosedur g. Gunting
h. Plester
i. Pengalas dan perlak
j. Bengkok
k. Sarung tangan
2. Persiapan pasien
Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Membawa peralatan kepasien
c. Mengatur posisi pasien
d. Menyiapkan set infus dan cairan infus untuk siap digunakan dengan cara :
Langkah - langkah - Lepaskan penutup botol cairan dan tusukkan jarum selang infus
Isi selang infus : tekan bilik drip dan lepaskan, biarkan terisi 1/3 sampai ½ penuh. .
Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Membawa peralatan kepasien
c. Mengatur posisi pasien
d. Menyiapkan set infus dan cairan infus untuk siap digunakan dengan cara :
- Lepaskan penutup botol cairan dan tusukkan jarum selang infus
- Isi selang infus : tekan bilik drip dan lepaskan, biarkan terisi 1/3 sampai
½ penuh.
- Tutup jarum dibuka, cairan dialirkan sampai keluar sehingga udara tidak
ada pada selang infus, lalu klem ke posisi off, pastikan slang bersih dari
udara dan gelembung udara, ujung slang ditutup kembali.
e. Memakai sarung tangan
f. Memeriksa ulang cairan yang akan diberikan.
g. Menyiapkan area yang akan dipasang infus.
h. Memasang perlak dan pengalas di bawah anggota badan yang akan
dipasang infuse
i. Melakukan fixasi
j. Menetukan vena yang akan ditusuk.
k. Desinfeksi area yang akan ditusuk
l. Menusukkan abocath pada vena yang telah ditentukan
m. Menutup bagian yang ditusuk dengan kasa steril dan plester
n. Menulis tanggal
o. Menghitung jumlah tetesan infus sesuai dengan kebutuhan.
p. Memperhatikan reaksi pasien.
q. Pasien dirapikan.
r. Peralatan dirapikan dan dikembalikan pada tempatnya.
s. Cuci tangan
t. Catat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah cairan di status pasien.
Bagan alir
Hal – hal yang
perlu di perhatikan
Unit terkait
Dokumen terkait
Rekaman histori
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
perubahan
PENGHITUNGAN TETESAN DAN JUMLAH CAIRAN
INFUSION TABEL
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Pengertian Memasang bed pan/ urinal pada pasien yang tidak dapat melakukan sendiri.
1. Menampung air kemih.
2. Menjaga kebersihan.
Tujuan 3. Mengetahui kelaianan pada urine.
4. Mengurangi gerakan pasien.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan
Kebijakan untuk membantu pasien dalam menolong pasien BAK
1. Persiapan alat
a. Bed pan / urinal.
b. Botol berisi air cebok.
c. Bengkok.
d. Selimut.
Prosedur e. Pengalas.
f. Tissue.
g. Kaos tangan.
2. Persiapan Pasien
Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.
3. Pelaksanaan
a. Membawa peralatan kedekat pasien.
b. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
c. Memasang sketsel/menutup korden
Langkah - d. Memasang perlak dan pengalas dibawah pantat pasien
langkah
a.) Pada pasien laki-laki :
Bila pasien tidak dapat melakukan sendiri, perawat membantu
membuka pakaian bawah pasien.
Memasukkan penis ke dalam mulut urinal dengan tangan kiri yang
diberi alas selimut pasien.
Menganjurkan pasien untuk berkemih.
b.) Pada pasien wanita :
Menanggalkan pakaian bawah dan dipasang selimut.
Memberi posisi semi fowler dengan meninggikan kepala 30º dan
menekuk kedua lutut dan meletakkan kedua telapak tangan di sisi
samping dan menekuk siku untuk menyangga tubuh
Menganjurkan pasien untuk mengangkat pantat /
memiringkan badannya ke salah satu sisi membelakangi perawat
(khusus pasien imobilisasi), kemudian memasang bed pan tepat di bawah
pantat yang sudah diberi alas.
Menganjurkan pasien untuk berkemih
e. Membersihkan :
Apabila pasien sudah selesai, kaki pasien diregangkan, selimut dibuka sendikit,
vulva dibuka dan dibersihkan, bila pasien menginginkan cebok sendiri, perawat
membantu menyiram dan bila telah selesai tangan pasien disiram dicuci dengan
sabun sampai bersih.
Mengeringkan kemaluan dengan pengalas.
f. Merapikan pasien.
g. Membuka korden/ sketsel.
h. Membersihkan alas dan mengembalikan ke tempatnya.
i. Mencuci tangan
j. Mencatat
Warna.
Banyaknya.
Bau.
Keluhan lainnya.
Bagan alir
Dokumen terkait
Rekaman histori
perubahan No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MEMASANG KATHETER MENETAP
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
1. Persiapan alat
a. Baki katheter/ katheter tray berisi :
Pinset 1 buah.
Handuk steril 2 buah.
Kapas bola 3 buah.
b. Folley katheter sesuai ukuran.
c. Sepasang sarung tangan steril.
Prosedur d. Aquades.
e. Spuit 10 cc.
f. Urine bag.
g. Gunting + plester.
h. Bethadine cair.
i. Perlak + pengalas.
j. Bengkok + plastik.
k. Jelly.
l. Besi penggantung urine bag.
2. Persiapan pasien
a. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Menyiapkan posisi pasien
Wanita dorsal recumbent.
Laki-laki supinasi.
Langkah - 3. Pelaksanaan
langkah a. Mencuci tangan
b. Memasang sketsel/ menutup korden.
c. Memasang perlak dan pengalas di bawah pantat pasien.
d. Membuka alat-alat steril.
Pinset, spuit, catheter.
Katheter tray dibuka, beri bethadine cair pada kapas bola.
e. Menyiapkan plester sesuai kebutuhan.
f. Memakai kaos tangan steril.
g. Meletakkan handuk steril dan katheter dengan spuit (bila perlu).
h. Mengisi spuit dengan aquadest sesuai keperluan.
i. Pada wanita :
Membuka labia mayora dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri, lalu
sedikit ditarik ke atas.
Membersihkan daerah labia dengan pinset steril dari atas ke bawah
terakhir bagian meatus. Kapas hanya sekali pakai.
Menentukan urefisium urethra.
Melumasi ujung katheter dengan jelly kemudian masukkan perlahan-
lahan sepanjang 5 – 7,5 cm dan pasien dianjurkan untuk nafas panjang.
j. Pada pria :
Tangan kiri memegamg penis pasien di bawah glands penis dengan ibu
jari dan jari telunjuk serta preputium ke bawah.
Dengan pinset dibersihkan dengan arah melingkar dari sebelah dalam
keluar minimal 3x.
Melumasi ujung kateter dengan jelly sekitar 15 – 18 cm.
Memasukkan kateter sepanjang 18 – 23 cm dengan menegakkan penis
90º, pasien dianjurkan nafas panjang.
Jika pada waktu memasukkan katheter terasa ada tahanan sebaiknya
dihentikan sebentar, lalu dilanjutkan lagi.
k. Mengisi balon katheter perlahan-lahan sampai adanya tahanan balon ± 15 –
20 cm.
l. Menghubungkan katheter dengan urine bag.
m. Memfiksasi katheter dengan plester.
n. Merapikan dan mengatur kembali posisi pasien yang nyaman.
o. Membersihkan dan mengembalikan alat-alat di tempatnya semula.
p. Mencuci tangan.
q. Mencatat pada catatan perawat tentang prosedur yang telah dilaksanakan,
kondisi perineum, jumlah, warna/ bau urine dan reaksi pasien.
Perhatian :
1. Menjaga sterilisasi alat-alat.
2. Pada wanita katheter jangan salah masuk vagina.
3. Ukuran katheter harus disesuaikan dengan keadaan pasien.
4. Hasil penyadapan urine diukur.
5. Perhatikan warna dan keadaan urine.
6. Pada pasien laki-laki jika katheter tertahan waktu memasukkan berhenti sebentar
lalu dilanjutkan lagi.
7. Menjelaskan kepada pasien untuk mempertahankan urine bag lebih rendah dari
ketinggian kandung kemih untuk mengurangi resiko infeksi saluran kemih akibat
aliran balik urine dari urine bag ke dalam kandung kemih.
8. Bila pasien pulang dengan katheter menjelaskan pentingnya perawatan katheter.
Bagan alir
Dokumen terkait
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Menjaga kesterilan.
Bagan alir
Dokumen terkait
perubahan
MELEPAS KATHETER MENETAP
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Pengertian Suatu tindakan untuk melepas katheter melalui uretra kedalam kandung kemih.
1. Pasien yang telah mengakhiri terapi pemasangan katheter menetap.
Tujuan 2. Pasien yang masih memerlukan terapi menetap dan dilakukan penggantian tiap 2
minggu sekali.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan melepas katheter menetap
1. Persiapan alat
a. Bengkok.
b. Kantong plastik.
c. Spuit on steril.
d. Kapas on steril.
e. Kapas alkohol.
Prosedur f. Aceton.
g. Perlak dan pengalas.
2. Persiapan pasien
a. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Menyiapkan posisi pasien
Wanita dorsal recumbent.
Laki-laki supinasi.
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Memasang sketsel/ menutup korden.
c. Memasang perlak dan pengalas di bawah pantat pasien.
Langkah - d. Meletakkan bengkok di antara kedua kaki pasien.
langkah
e. Menghisap balon kateter dengan spuit sampai habis.
f. Meletakkan bengkok di bawah kateter, tarik katheter keluar sambil diputar
perlahan-lahan.
g. Menganjurkan pasien nafas panjang.
h. Memasukkan katheter ke dalam bengkok.
i. Melepas katheter dari urine bag dan mengalirkan urine sisa ke dalam urine
bag.
j. Membersihkan bekas plester yang ada di kulit pasien.
k. Mengatur posisi pasien dan merapikan pasien
l. Membersihkan dan mengembalikan alat di tempatnya serta mengukur urine.
m. Mencuci tangan.
n. Mencatat jumlah urine ke dalam out put dan catatan perawat.
Perhatian :
Menjaga privacy pasien.
Bagan alir
Dokumen terkait
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Pengertian Pemberian obat ke dalam rongga bagian luar dengan cara meneteskan atau irigasi.
Prosedur
Langkah -
langkah Perhatian.
Perhatikan ketepatan pasien, obat, dosis, rute pemberian, dan waktu
pemberian.
Perhatikan reaksi pasien terhadap pemberian obat.
Bagan alir
Hal – hal yang
perlu di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, ICU, IGD, Instalasi rawat jalan
Dokumen terkait
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Tujuan Menekan sumber perdarahan didalam rongga hidung sehingga perdaraha berhenti.
Epistaksis yang disebabkan baik karena trauma maupun hal-hal lain seperti infeksi,
Kebijakan hipertensi, kelainan darah, dll.
1. Persiapan alat :
a. Tampon hidung steril.
b. Hemostate steril.
c. Pick up steril.
d. Spuit 2,5 cc steril.
e. Gauze steril.
f. Adrenalin 1/10.000 1 amp.
g. Kaos tangan.
prosedur h. Bengkok.
i. Vaselin steril / salep antibiotika yang dianjurkan dokter.
j. Gunting verban steril.
k. Baki.
2. Persiapan pasien :
Jelaskan kepada pasien tenteng manfaat dan prosedur yang akan
dilakukan.
Pelaksanaan
a. Cuci tangan.
b. Dekatkan peralatan ke ekat pasien.
Langkah - c. Posisi pasien setengah duduk dangan memberikan bantal setidaknya 3 buah
langkah
bila klien memungkinkan dan posisi berbaring dengan meletakkan bantal
dibawah punggung bila pasien lemah.
d. Buka ampul adrenalin dan sedot kedalam spuit, tutup kembali jarum spuit
kemudian letakkan kembali pada baki.
e. Buka kemasan tampon hidung dan gauze.
f. Pakai sarung tangan (tidak perlu steril hanya untuk melindungi diri).
g. Ambil gauze steril, bersihkan hidung klien dari bekuan darah hingga bersih,
Buang kedalam bengkok.
h. Ambil spuit yang sudah terisi adrenalin 1/10.000, kemudiandengan perlahan
disemprotkan pada tampon hidung bagian ujung.
i. Ambil hemostat steri untuk menjepit bagian tengah tampon hidung untuk
memegang tampon. Pergunakan tangan kiri untuk memegang hemostat.
j. Mengambil pick up hidung untuk memegang ujung tampon hidung dan
mempergunakan tangan kanan.
k. Dengan menggunakan pick up hidung, memasukkan tampon hidung ke dalam
rongga hidung sedikit demi sedikit. Memutar haemostat pada tangan kiri
mengikuti irama, tangan kanan yang memasukkan tampon hidung ke dalam
rongga hidung.
l. Memasukkan tampon hidung hingga penuh dan menekan sumber perdarahan
dalam rongga hidung. Apabila rongga hidung sudah penuh sedangkan tampon
hidung masih ada sisa, bisa digunting dengan gunting verband steril sehingga
sisanya bisa dimanfaatkan lagi.
m. Tampon ini dibiarkan 3 – 5 menit.
n. Simpan lagi sisa tampon hidung, pick up dan haemostat sehingga tetap steril.
o. Tampon hidung bisa dilepas dengan cara menarik secara perlahan – lahan dan
membuang ke dalam bengkok.
p. Apabila perdarahan berhenti :.
Mengatur posisi pasien seperti semula atau senyaman
mungkin bagi pasien.
Menbereskan peralatan
Mencuci tangan.
q. Apabila perdarahan masih berlangsung :
Membuka tampon hidung lagi (bisa menggunakan sisa apabila masih
cukup panjangnya).
Mengolesi dengan vaselin / salep antibiotika pada bagian ujung tampon
hidung (berguna untuk mencegah tampon melekat sehingga menghindari
berulangnya perdarahan saat dicabut).
Mengulangi langkah j s.d. l
Tampon dapat dipertahankan selama 1 – 2 hari.
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
Membereskan semua peralatan
Mencuci tangan.
Mendokumentasikan prosedur tindakan ke dalam status lyst pasien.
Bagan alir
Dokumen terkait
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Membersihkan mata yang kotor atau mengeluarkan benda asing dan melaksanakan
tujuan tindakan pengobatan/ mata.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
kebijakan pada pelaksanaan tindakan perawatan membilas ( irigasi )mata
1. Persiapan alat
a. Cairan Nacl 0,9%
b. Spuit 10cc
c. Kain kasa steril.
d. Perlak dan alasnya.
Bagan alir
Unit terkait Instalasi rawat inap, ICU, IGD, Instalasi rawat jalan
Dokumen terkait .
Rekaman histori
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
perubahan
CARA PEMBERIAN OBAT INSULIN
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Memberikan obat melalui injeksi dengan tujuan mengendalikan kadar gula darah
Pengertian akibat gangguan kerja insulin sel .
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan pemberian obat insulin
1. Persiapan alat
a. Obat yang diperlukan : insulin.
b. Spuit 1 ml/ spuit insulin.
c. Kapas alkohol.
Prosedur d. Kartu obat.
e. Baki.
2. Persiapan pasien
Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilkaukan.
3. Pelaksanaan
a. Mencocockkan kartu obat dengan pesanan dokter dan catatan perawat.
b. Mencuci tangan.
c. Mencocokkan kartu obat dengan etiket obat (vial).
d. Menentukan dosis obat dengan tepat.
e. Mengambil obat ke dalam spuit.
f. Membawa obat sampai ke pasien dengan membaca kartu TT dan memanggil
Langkah - nama pasien
langkah g. Memasang tabir / korden.
h. Menentukan tempat penyuntikan : 1/3 lengan atas.
i. Mendesinfeksi kulit / tempat penyuntikan.
j. Mengeluarkan udara dari dalam spuit.
k. Posisi memasukkan jarum 90 dari kulit pasien dengan tepat.
l. Memasukkan obat.
m. Melepas jarum dan memberi massase.
n. Membalik kartu obat dan tetap dalam baki. Memberitahu pasien bahwa
prosedur tindakan sudah selesai dan merapikan lingkungan Membereskan alat –
alat dan mencuci tangan.
o. Mendokumentasikan prosedur dalam lyst pasien.Meletakkan kartu obat pada
jam pemberian berikutnya.
p. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan gula darah puasa dan gula
darah 2 jam sesudah makan, untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan program
terapi.
Perhatian :
1. Pemberian injeksi insulin secara terus – menerus sebaiknya dilakukan di tempat
yang berbeda untuk menghindari gangguan penyerapan.
2. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan gula darah secara rutin.
Bagan alir Instalasi rawat inap, ICU, IGD, Instalasi rawat jalan
Dokumen terkait
Rekaman histori
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
perubahan
MENENTUKAN KADAR GLUKOSA
URINE DENGAN METODA TEST STRIP
No. Dokumen :1/1
No.Revisi :
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Memeriksakan kadar glukosa dalam urine dengan menggunakan kertas ”Test Strip
Pengertian Glukosa”.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan menentukan kadar glukosa urine dengan metoda test strip
1. Persiapan alat
a. Kertas Glukosa test strip urine.
Prosedur b. Tabung indikator / parameter.
2. Persiapan pasien
Menjelaskan pada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan.
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan.
b. Urine yang akan diperiksa ditempatkan pada suatu tempat.
c. Memasukkan kertas Glukosa test strip urine ke dalam urine sampai batas
Langkah - petunjuk.
langkah
d. Membiarkan 1 – 2 menit untuk menetukan hasil.
e. Membaca hasil disesuaikan dengan parameter.
f. Mencuci tangan.
g. Mendokumentasikan hasil.
Bagan alir
Hal – hal yang
perlu di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, ICU, IGD, Instalasi rawat jalan.
Dokumen terkait
Rekaman histori
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
perubahan
MENENTUKAN KADAR GLUKOSA
DARAH DENGAN METODA TEST
STRIP
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Memeriksakan kadar glukosa dalam darah dengan menggunakan kertas ”Test Strip
Pengertian Glukosa”.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan menentukan kadar glukosa darah dengan metoda test strip
1. Persiapan alat
a. Glukosa Test Meter.
b. Kertas Glukosa test strip urine.Jarum steril / lanset.
c. Kapas alkohol.
2. Persiapan pasien
Menjelaskan pada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan.
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan.
b. Memberitahu langkah prosedur tindakan kepada pasien.
Prosedur c. Membawa peralatan ke dekat pasien.
d. Mendesinfektan jari tengah pasien dengan kapas alkohol dan membiarkan
beberapa saat supaya kering.
e. Membuka pembungkus kertas Glukosa test strip (test strip jangan tersentuh
tangan terlalu lama). Perhatikan cara memegang test strip jangan menyentuh
sisinya, pegang tepi test strip.
f. Menusuk jari tengah dengan jarum steril, dan memastikan darah cukup untuk
pemeriksaan.
g. Meneteskan darah yang keluar melalui ujung jari dan meletakkan pada
Glukosa test strip sesuai petunjuk tempatnya dan mendesinfektan jari pasien.
h. Memasukkan glukosa test strip dengan posisi ke atas pada Glukosa test
strip.
i. Perhatikan cara memasukkannya harus tegak lurus dengan alat.
Langkah - langkah j. Memberitahu pasien bahwa prosedur tindakan telah selesai.
k. Mencuci tangan.
l. Mendokumentasikan hasil.
Bagan alir Instalasi rawat inap, ICU, IGD, Instalasi rawat jalan
Unit terkait
Dokumen terkait
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Pengertian Memasang selang plastik lunak melalui nasofaring pasien ke dalam lambung
1. Pembuangan sekret gastrik / kumbah lambung.
1. Persiapan alat
a. Selang lambung (ukuran disesuaikan usia).
b. Jelly.
c. Stetoscope.
d. Spuit 10 cc/acepto.
e. Bengkok.
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan.
b. Menjelaskan langkah prosedur tindakan pada pasien.
Langkah -
langkah c. Membawa peralatan ke dekat pasien.
d. Mengukur panjangnya selang lambung dari pangkal hidung ke telinga lalu ke
prossesus xipoideus.
e. Memberi batas panjang selang lambung yang telah diukur dengan plester.
g. Memberi jelly pada selang lambung sepanjang 7,5 – 10 cm.
h. Memasukkan selang lambung ke salah satu lubang hidung :
Posisi kepala ekstensi, bila selang sudah sampai oropharing, posisi
kepala flexi.
Bila pasien batuk – batuk berhenti memasukkan selang lambung dan
pasien dianjurkan nafas dalam.
Setelah relaks dilanjutkan memasukkan selang lambung.
i. Mengecek apakah selang lambung sudah masuk lambung dengan menghisap
cairan lambung/ masukkan udara 5 – 10 cc dan didengar dengan stetoscope
pada perut kiri kwadran atas.
j. Plester selang lambung ke ujung hidung.
k. Menutup selang lambung/ menyambung selang lambung dengan plastik
penampung.
l. Merapikan pasien dan lingkungannya.
m. Membereskan alat – alat dan mencuci tangan.
n. Mendokumentasikan prosedur tindakan distatus pasien
Jam pemasangan.
Jumlah dan warna cairan lambung.
Bagan alir
Hal – hal yang
perlu di
perhatikan
Unit terkait
Dokumen terkait
Rekaman histori
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
perubahan
MEMBERIKAN MAKAN LEWAT NGT
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
prosedur e. Alas/handuk
f. Bengkok
g. Tissue
2. Persiapan Pasien
a. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan ..
b. Mengatur posisi tidur pasien dengan posisi semi fowler.
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Mencocokkan diet dengan daftar diet pasien
c. Membawa peralatan ke dekat pasien.
d. Meletakkan alas/ handuk di bawah kepala.
e. Membuka penutup selang lambung.
Langkah -
langkah f. Menghisap sisa lambung dengan acepto/spuit.
g. Membuang sisa lambung ke dalam bengkok dan mengukurnya.
h. Membilas acepto / spuit dengan air pembilas.
i. Memasukkan diet sesuai advis dokter dengan posisi acepto lebih tinggi.
j. Mengalirkan cairan diet perlahan-lahan dan mencegah masuknya udara
kedalam selang.
k. Membilas slelang lambung dengan air putih.
l. Menutup selang lambung.
m. Merapikan alat-alat, mengatur posisi pasien semi fowler/ memiringkan
kepala pasien dan mencuci tangan.
n. Mendokumentasikan prosedur tindakan distatus lyst pasien :
Jumlah sisa lambung dan warnanya.
Jumlah intake/cairan yang masuk.
Bagan alir
Dokumen terkait
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
1. Persiapan alat
a. Spit 1 cc dan jarum steril.
b. Obat yang diperlukan.
c. Kapas alkohol
Prosedur d. NaCL 0.9 % aquadest.
e. Bengkok.
2. Persiapan pasien
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien tetntang tindakan yang akan
dilakukan
3. Pelaksanaan
a. Cuci tanagn
b. Mengisi spuit dengan obat yang akan ditest sejumlah 0.1 cc dilarutkan
dengan NaC 0.9% aquadest menjadi 1 cc.
c. Mendesifektasi kulit yang akan disuntik menggunakan kapas alkohol
Langkah - d. Menyuntikkan obat secara intracutan sampai kulit menggelembung.
langkah
e. Menilai reaksi obat setelah 15 menit dari waktu penyuntikan
f. Hasil(+) jika terdapat tanda kemerahan pada daerah penusukan dengan
diameter minimal 1cm.
g. Mencatat hasil reaksi skin test.
h. Cuci tangan.
Bagan alir
Unit terkait Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, IKO, ICU
Dokumen terkait
Rekaman histori
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
perubahan
MENYIAPKAN DARAH UNTUK
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Bagan alir
Dokumen terkait
Rekaman histori
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
perubahan
MENYIAPKAN URINE UNTUK
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Unit terkait IGD, ICU, Instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap.
Dokumen terkait
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur Macam Pengaturan Posisi
1. Posisi Supinasi.
a. Klien diatur berbaring lurus, tulang punggung dan kedua kaki lurus.
b. Lengan di sisi dengan telapak tangan menghadap ke bawah.
c. Sebuah bantal diletakkan di bawah kepala dan bahu untuk mencegah
hiperektensi leher.
d. Untuk menjaga kaki tetap pada posisi yang tepat, papan kaki dapat dipasang.
2. Posisi Fowler.
a. Klien diatur posisi supinasi. Bagian kepala tempat tidur dinaikkan setinggi
45.
b. Untuk semi fowler bagian kepala dinaikkan 30 dan untuk fowler tinggi
dinaikkan 90.
c. Untuk menjaga posisi kaki, sandaran kaki dapat dipasang beberapa bantal
yaitu di bawah bahu, kepala, punggung bagian bawah dan paha untuk
mencegah hiperektensi lutut.
3. Posisi Prone.
a. Pasien diletakkan tengkurap dengan kepala menoleh ke satu sisi dan lengan
di samping bahu.
b. Untuk mencegah hiperektensi dan flexi leher dapat diletakkan sebuah bantal
di bawah kepala.
c. Untuk mencegah flexi telapak kaki, satu bantal dapat diletakkan di bawah
sudut kaki.
d. Untuk menambah rasa nyaman dan mencegah hiperektensi tulang belakang,
dapat dipasang sebuah bantal di bawah perut.
4. Posisi berbaring ke samping.
a. Pasien diatur berbaring ke samping kanan / kiri.
b. Lengan yang bawah tubuh diatur flexi di depan kepala atau di atas bantal.
c. Sebuah bantal dapat diletakkan di bawah kepala dan bahu.
Langkah - d. Untuk menyokong otot sternokleido mastoid dapat dipasang bantal di bawah
lengan.
langkah
e. Untuk mencegah lengan aduksi dan bahu berotasi ke dalam, sebuah bantal
dapat diletakkan di bawahnya.
f. Untuk mencegah paha aduksi dan rotasi ke dalam, taruh sebuah bantal di
bawahnya.
g. Untuk mencegah paha aduksi dan rotasi ke dalam, sebuah bantal diletakkan
di bawah kaki atas, sambil kaki atas diatur sedikit menekuk ke depan.
5. Posisi SIM.
a. Klien diatur posisi miring ke kiri / kanan dengan tangan yang bawah
diletakkan di belakang punggung dan tangan yang atas diflexikan di depan
bahu.
b. Kaki atas sedikit flexi dan disokong sebuah bantal.
c. 1 bantal diletakkan di bawah kepala untuk mencegah flexi dan hiperektensi
leher.
Perhatian :
1. Mengajarkan pada klien / keluarga bagaimana untuk mempertahankan kelurusan
tubuh yang tepat saat menggerakkan klien di tempat tidur.
2. Mengajarkan pada klien dan keluarga tentang prinsip – prinsip tehnik
pemindahan yang aman.
Bagan alir
Hal – hal yang
perlu di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap
Dokumen terkait
Rekaman histori
perubahan
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MERAWAT PASIEN TRAUMA KEPALA
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Bagan alir
Hal – hal yang
perlu di
perhatikan
Unit terkait
Dokumen terkait
Rekaman histori
perubahan
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MENGOMPRES LUKA
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Perawatan luka dengan cara memberikan kompres hangat pada luka dengan cairan
Pengertian desinfektan.
1. Mempercepat proses penyembuhan luka.
2. Sebagai pengobatan dan mencegah infeksi.
Unit terkait
Dokumen terkait
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Menganti balutan / penutup luka yang sudah kotor / lama dengan balutan / penutup
Pengertian yang baru secara aseptik.
1. Memberi perawatan luka dan mengobati luka.
2. Mempercepat proses penyembuhan luka.
1. Persiapan alat
a. Alat on steril
Baki
alas (perlak).
Bengkok dan kantong plastik.
Aceton.
Kapas on steril.
Kapas alkohol.
Gunting.
Bagan alir
Dokumen terkait
Rekaman histori
perubahan No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MELAKUKAN IRIGASI LUKA
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Pengertian Menyemprotkan cairan tertentu (untuk perawatan luka) ke dalam luka yang dalam.
Prosedur Hemostat
Cangkir kapas.
Spuit/acepto.
Phisohex
Normal saline.
Gauze / kasa.
Sarung tangan steril.
H2O2.
2. Persiapan Pasien
Menjelaskan pada pasien dan atau keluarga tentang prosedur tindakan perawatan
mengganti balutan luka dengan terpasang drain
3.Pelaksanaan
a. Mencocokkan kartu tata cara dengan lyst pasien
b. Memberitahu pasien tentang prosedur irigasi luka.
c. Mencuci tangan dan menyiapkan alat secara lengkap.
d. Membawa alat – alat ke samping tempat tidur pasien
e. Memasang tabir / sketsel di samping tempat tidur pasien
f. Memasang perlak di bawah luka dan mengatur posisi pasien yang nyaman.
g. Memakai sarung tangan on steril dan membuka verban luka dan membuang
Langkah - pada bengkok.
langkah h. Membersihkan luka dengan H2O2.
i. Memakai sarung tangan dan menyemprotkan normal saline dalam luka
secara perlahan – lahan, air buangan ditampung ke dalam bengkok.
j. Mengirigasi luka 10 menit.
k. Mengeringkan luka, menutup dengan kasa steril dan memfiksasi balutan
luka dengan plester.
l. Merapikan alat – alat dan mencuci tangan.
m. Mendokumentasikan tindakan ke dalam lyst pasien
Bagan alir
Dokumen terkait
Rekaman histori
perubahan No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MENGANGKAT JAHITAN LUKA
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Pengertian Merawat luka bakar merupakan suatu tindakan yang diberikan selama dan setelah
pasien terkena luka bakar.
Tujuan 1. Memberi perasaan segar dan nyaman.
2. Menghilangkan krusta / membersihkan krusta atau jaringan yang mati.
3. Mempercepat penyembuhan.
Kebijakan Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan
keperawatan pada pelaksanaan tindakan merawat luka
bakar
Prosedur 1. Persiapan alat
a. Alat on steril
Baki dan alas (perlak).
Bengkok.
Plastik tempat sampah.
Handuk pasien.
Sabun mandi, sikat gigi, shampoo.
Tempat tidur/ kursi roda.
Bak mandi lengkap dengan selang 2 x 1 m.(bath up hidroterapi)
Air hangat.
b. Alat steril
Alat tenun
Set ganti balutan (2 pincet anatomis, 2 pincet chirugi, 1 gunting
nekrotomy).
Spuit 10cc
Verban sesuai ukuran
Sarung tangan.
Gauze (kasa steril), kapas bola steril.
C. Obat-obatan
Phisohex, Dermazin salp.
Analgesik (PRN)
2. Persiapan Pasien
Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang prosedur
tindakan merawat luka bakar..
Bagan alir
Hal – hal yang perlu
di perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, IGD, ICU.
Dokumen terkait
Rekaman histori
perubahan
PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007
Pengertian Pengkajian yang dilakukan pada pasien untuk mengetahui kelainan neurologi.
Untuk mengidentifikasi dan mengkaji pasien yang datang dengan kelainan
Tujuan neurologis.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan pengkajian neurologi (gcs )
1. Persiapan alat
a. Pencatatan neurologis
b. Penlight
2. Pelaksanaan
a. Kaji potensi jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi serta penghalangnya jika
ada.
b. Pemeriksaan Gaslow Scale
1) Observasi tingkat stimulus untuk membuka mata.
- Pasien membuka mata secara spontan.
- Pasien membuka mata saat mendengar suara : dimana paseien membuka
Prosedur mata saat ada stimulus verbal / perintah.
- Pasien membuka mata saat ada stimulus nyeri.
- Pasien tidak membuka mata meskipun ada stimulus apapun.
2) Observasi respon verbal.
- Orinetasi bicara ( pasien dapat mengenal dengan jelas orang, tempat dan
waktu.
- Pembicaraan pasien membingungkan ( walaupun pasien dapat
melakukan percakapan pasien tidak dapat memberikan jawaban yang
tepat terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
- Kata-kata yang tidak tepat , dimana pasien menyerukan kata-kata
sederhanan (sering berupa kata-kata kotor atau nama-nama) tetapi tidak
teratur,tetapi pasien tidak mempu menjawab pertanyaan.
- Suara-suara pasien tidak jelas ( pasien menggumam).
- Tidak ada respon verbal terhadap semua stimulus.
Bagan alir
Unit terkait Instalasi rawat inap, IGD, ICU, Instalasi rawat jalan
Dokumen terkait
perubahan