Anda di halaman 1dari 124

SOP

ASUHAN KEPERAWATAN

PUSKESMAS SUNGAI RENGAS


2016
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Daftar Isi

1. Memasang Sarung Tangan


2. Mengukur Suhu Badan
3. Menghitung Nadi Dan Pernafasan
4. Mengukur Tekanan Darah
5. Memandikan Pasien Ditempat Tidur
6. Membantu Pasien Mandi Sendiri Di Kamar Mandi
7. Membantu Pasien Mandi Ke Kamar Mandi Dengan Kursi Roda
8. Membersihkan Mulut Pada Pasien Tidak Sadar
9. Membantu Pasien Membersihkan Mulut.
10. Cara Melakukan Masage Punggung
11. Membantu Memotong Kuku Pasien
12. Mencuci Rambut
13. Menyisir Rambut
14. Memasang Kap Kuku( Pediculus Cap)
15. Mengganti Alat Tenun Kotor Pada Tempat Tidur Tanpa Memindahkan Pasien.
16. Menyiapkan Tempat Tidur Kosong
17. Memberikan Oxygen
18. Melakukan Tindakan Hisap Lendir Dengan Menggunakan Mesin Suction.
19. Melakukan Percusi Dada (Clapping) Dan Vibrasi.
20. Memasang Infus
21. Memberikan Tranfusi Darah
22. Mengukur Cairan Yang Masuk Dan Keluar
23. Memberikan Kompres Dingin
24. Memasang NGT
25. Memberikan Makan Lewat NGT
26. Mengganti Balutan Luka
27. Merendam Luka
28. Mengompres Luka
29. Melakukan Irigasi Luka
30. Mengganti Balutan Luka Dengan Terpasang Drain
31. Melakukan Perawatan Tarik Drain
32. Mengangkat Jahitan Luka
33. Meyiapkan Tindakan Parasenteses
34. Menyiapkan Tindakan Fungsi Lumbal
35. Melakukan Pengkajian Neurologi(GCS)
36. Cara Melakukan Irigasi Vagina
37. Memberikan Obat Melalui Mata
38. Memberikan Obat Melalui Vagina
39. Memberikan Obat Melalui Rectum
40. Memberikan Obat Melalui Telinga
41. Memberikan Obat Melalui Hidung
42. Memberi Obat Melalui Mulut
43. Memberikan Obat Melalui Suntikan Intra Muscular
44. Memberikan Obat Melalui Suntikan Intra Cutan
45. Cara Meberikan Obat Intra Subcutan
46. Menolong Pasien Bak
47. Memasang Katheter Menetap
48. Memasang Katheter Kondom
49. Merawat Katheter Menetap
50. Melakukan Irigasi Kandung Kemih Kontinyu
51. Melakukan Irigasi Threeway Yang Buntu
52. Melepas Katheter Menetap
53. Merawat Katheter Supra Pubic
54. Menolong Pasien Bab
55. Memberi Huknah Rendah
56. Memberi Huknah Tinggi
57. Mengeluarkan Faeces Dengan Jari
58. Melakukan Perawatan Colostomy
59. Menyuapi Pasien
60. Melakukan Irigasi Telinga
61. Memasang Tampon Hidung
62. Melakukan Irigasi Mata
63. Melakukan Pemeriksaan EKG12 Lead
64. Melakukan Resusitasi Jantung Paru
65. Menyiapkan Urine Untuk Pemeriksaan Laboratorium
66. Menyiapkan Pasien Untuk Pemeriksaan Radio Diagnostik
67. Menyiapkan Darah Untuk Pemeriksaan Laboratorium
68. Melaukan Bilasan Lambung
69. Melaksanakan Ambulasi Dini Turun Dari Tempat Tidur
70. Merawat Luka Bakar
MENCUCI TANGAN
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS SURAHMAT.AM.Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 196203101987031007

1. PENGERTIAN
Membersihkan tangan dari kotoran dengan menggunakan
sabun/antiseptik dan dibilas dengan air yang mengalir.
2. TUJUAN
1. Menjaga kebersihan perorangan
2. Mencegah terjadinya infeksi
3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas Sungai Rengas nomor: tahun
2016 tentang layanan Klinis
4. REFRENSI Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
75 tahun 2014 tentang Puskesmas

5. POSEDUR Alat
- Westapel
- Air mengalir
Bahan

- Sabun/antiseptik
1. Melepaskan semua aksesoris pada tangan dan
gulung lengan baju sampai siku
2. Mengalirkan air, hindari percikan pada pakaian
3. Membasahi tangan sampai lengan bawah.
6. LANGKAH- 4. Menaruh sedikit sabun/antiseptic (2 – 4 cc), gosok
LANGKAH
sampai berbusa
5. Menggosok kedua telapak tangan dengan cepat
6. Menggosok punggung tangan, sela-sela jari saling
terkait
7. Menggosok ujung-ujung jari dengan gerakan seperti
mengunci
8. Jempol tangan kanan digosok memutar oleh telapak
kiri dan sebaliknya
9. Jari kanan menguncup, gosok memutar kekanan
dan kekiri pada telapak tangan kiri dan sebaliknya
gosok pergelangan tangan dengan gerakan memutar
secara bergantian hingga sampai siku
10. membilas lengan dan tangan sampai bersih
11. Menutup kran dengan siku. (Bila kran harus
ditutup dengan tangan, cuci kran dengan sabun
terlebih dahulu sebelum membilas tangan)
12. Mengeringkan tangan

Melepaskan
semua
aksesoris

Mengalirkan air

Membasahi tangan
sampai lengan bawah

Menaruh sedikit
7. BAGAN ALIR sabun/antiseptic

Menggosok kedua
telapak tangan

Menggosok punggung
tangan, sela-sela jari

Menggosok ujung-ujung
jari dengan gerakan
seperti mengunci
Jempol tangan kanan digosok
memutar oleh telapak kiri dan
sebaliknya

membilas lengan dan


tangan sampai bersih

Menutup kran
dengan siku.

Mengeringkan
tangan

8. HAL – HAL Melepaskan asesoris yang berada di tangan saat mencuci


YANG PERU
DI tangan
PERHATIKAN
- IGD
- Rawat Inap
- Poli Umum
- Poli Gigi
9. UNIT - Poli KIA
TERKAIT
- Poli MTBS
- P2M
- Apotik
- Labor
10. DOKUMEN
TERKAIT
11. REKAMAN no Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
HISTORI
PERUBAHAN
MEMASANG SARUNG TANGAN
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS SURAHMAT.AM.Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 196203101987031007

1. PENGERTIAN Suatu usaha untuk memberikan perlindungan antara


tangan perawat dan obyek yang disentuhnya dan perawat
dapat dengan bebas menyentuh objek dalam area steril
tanpa memikirkan kontaminasi.
2. TUJUAN 1. Melindungi perawat dari penularan penyakit.
2. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
3. KEBIJAKAN SK Kepala puskesmas sungai rengas nomor tahun
2016 tentang layanan klinis
4. REFERENSI Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
75 tahun 2014 tentang Puskesmas

5. PROSEDUR Alat

bahan
a. Sarung tangan
b. Talk steril
6. LANGKAH 1. Mencuci tangan.
LANGKAH
2. Mengeringkan kedua telapak tangan
3. Mengambil dan membuka pembungkus kemasan
bagian luar dengan hati-hati menyibakkan ke
samping.
4. Mengidentifikasi sarung tangan kanan dan kiri
setiap sarung tangan memiliki lipatan ± 5 cm.
5. Memasang sarung tangan
6. Dengan ibu jari dan dua jari lainnya, pegang tepi
pangkal sarung tangan.
7. Dengan hati-hati tarik sarung tangan pada tangan
anda, pastikan pangkal sarung tangan tidak
menggulung pada pergelangan tangan dan jari-jari
pada posisi yang tepat.
8. Dengan tangan yang telah menggunakan sarung
tangan, masukkan jari-jari anda di bawah pangkal
sarung tangan kedua.
9. Dengan hati-hati tarik sarung tangan kedua pada
tangan yang lain
10. Jangan biarkan jari-jari dan ibu jari sarung tangan
menyentuh bagian tangan yang terbuka.
7. BAGAN ALIR

Mencuci
tangan

Mengeringkan kedua telapak tangan

Mengambil dan membuka pembungkus kemasan bagian


luar dengan hati-hati menyibakkan ke samping.

Mengidentifikasi sarung tangan


kanan dan kiri

Memasang sarung
tangan

Dengan ibu jari dan dua jari lainnya, pegang tepi


pangkal sarung tangan.

Dengan hati-hati tarik sarung tangan


Dengan tangan yang telah menggunakan
sarung tangan, masukkan jari-jari anda di
bawah pangkal sarung tangan kedua.

Dengan hati-hati tarik sarung


tangan kedua pada tangan
yang lain

Jangan biarkan jari-


jari dan ibu jari
sarung tangan
menyentuh bagian
tangan yang terbuka.

8. HAL – HAL Melepaskan asesoris yang berada di tangan saat


YANG PERLU
memasang sarung tangan
DI
PERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT Rawat Jalan, Rawat Inap, IGD
10. DOKUMEN
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORI
PERUBAHAN No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di
berlakukan
MENGUKUR SUHU BADAN
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS SURAHMAT.AM.Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 196203101987031007

1. PENGERTIAN Mengukur suhu badan pasien dengan mempergunakan


termometer suhu.
2. TUJUAN Mengetahui suhu badan pasien untuk membantu :
1. Menentukan diagnosa.
2. Menentukan langkah – langkah perawatan.
3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas sungai rengas nomor: tahun
2016 tentang layanan klinis
4. REFERENSI - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
- Dr. Lyndon saputra.2013.kebutuhan dasar manusia.
jakarta:Binarupa Aksara puliher

5. PROSEDUR Alat
- Alat tulis
- Buku catatan.
Bahan
- Termometer bersih dan tempatnya.
- Kapas alkohol
- Potongan tissue.
6. LANGKAH 1. Menjelaskan tindakan yang akan di lakukan
LANGKAH
2. Mencuci tangan
3. Alat – alat dibawa ke dekat pasien.
4. Lengan baju pasien dibuka
5. Ambil termometer dari tempat penyimpanannya,
bersikan dengan tissue
6. Hidupkan termometer, pastikan di posisi nol.
7. Pasang tepat pada reserviornya, jepitkan di tengah –
tengah ketiak dan lengan pasien diletakkan didada
8. Setelah termometer berbunyi,diangkat dan baca angka
pada termometer, dan hasilnya dicatat pada buku
9. Termometer dibersihkan dengan kapas alkohol dan
termometer di simpan
10. Cuci tangan

7. BAGAN ALIR
Mencuci
tangan

Alat – alat dibawa ke dekat pasien

Lengan baju pasien dibuka

Ambil termometer dari tempat


penyimpanannya, bersikan dengan tissue

Hidupkan termometer,
pastikan di posisi nol.

Pasang tepat pada reserviornya, jepitkan di tengah


– tengah ketiak

Setelah termometer
berbunyi,diangkat dan baca
angka pada termometer, dan
hasilnya dicatat pada buku

Termometer dibersihkan dengan kapas


alkohol

Cuci
tangan
8. HAL – HAL
YANG PERLU Pastikan termometer dalam keadaan baik
DI
PERHATIKAN

9. UNIT TERKAIT IGD, Rawat Inap, Semua Unit Rawat Jalan


10. DOKUMEN Rekam medik
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORI
PERUBAHAN No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di
berlakukan
MENGHITUNG NADI DAN
PERNAFASAN
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS SURAHMAT.AM.Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 196203101987031007

1. PENGERTIAN Suatu tindakan menghitung nadi dan jumlah pernafasan


pasien dalam satu menit.
2. TUJUAN 1. Untuk mengetahui jumlah pernafasan dalam 1 menit.
2. Untuk mengetahui pekerjaan jantung
3. Untuk mengetahui keadaan umum pasien.
4. Untuk menentukan diagnosa.
3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas Sungai Rengas nomor: tahun
2016 tentang layanan klinis
4. REFERENSI Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
75 tahun 2014 tentang Puskesmas

5. PROSEDUR Alat
- Alat Tulis
- Buku catatan
Bahan
- Arloji tangan dengan petunjuk detik.
6. LANGKAH 1. Mencuci tangan
LANGKAH
2. Menghitung denyut nadi selama satu menit pada
arteri radialis.
3. Observasi frekuensi, irama, dan volume
4. Menghitung pernafasan selama satu menit.
5. Mencatat hasil tindakan dan respon pasien
6. Mencuci tangan

7. BAGAN ALIR
Mencuci
tangan

Menghitung denyut nadi selama satu


menit pada arteri radialis.

Observasi frekuensi, irama,


dan volume

Menghitung pernafasan selama satu menit

Mencatat hasil tindakan dan


respon pasien

Mencuci
tangan

8. HAL – HAL
YANG PERLU
DI
PERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT IGD, Rawat Inap, Semua Unit Rawat Jalan
10. DOKUMEN
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORI
PERUBAHAN No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di
berlakukan
MENGUKUR TEKANAN DARAH
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS SURAHMAT.AM.Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 196203101987031007

1. PENGERTIAN Suatu cara untuk mengetahui tekanan darah di arteri saat


di pompa keseluruh tubuh oleh jantung
2. TUJUAN 1. Untuk mengetahui pekerjaan jantung.
2. Untuk menentukan diagnosa.
3. Untuk menentukan langkah – langkah keperawatan.
3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas Sungai Rengas nomor: tahun
2016 tentang layanan klinis
4. REFERENSI Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
75 tahun 2014 tentang Puskesmas
5. PROSEDUR Alat
- Alat tulis
Bahan
- Tensimeter.
- Stetoskop.
6. LANGKAH 1. Mencuci tangan
LANGKAH
2. Lengan baju dibuka / digulung ke atas.
3. Manset tensimeter dipasang pada lengan atas
dengan pipa karetnya berada di sisi luar lengan.
Manset dipasang tidak terlalu kencang atau terlalu
longgar.
4. Pompa tensimeter yang di dipasang.
5. Denyut arteri branchialis diraba, lalu stetoskop
ditempatkan pada daerah tersebut.
6. Skrup balon karet ditutup, pengunci air raksa
dibuka Selanjutnya balon dipompa sampai denyut
arteri tidak terdengar lagi dan air raksa didalam
pipa gelas naik.
7. Skrup balon dibuka perlahan-lahan sehingga air
raksa turun perlahan – lahan. Sambil
memperhatikan turunnya air raksa dengarkan
bunyi denyutan pertama/sistole, dengarkan terus
sampai denyutan terakhir/diastole
8. Mencatat hasil pengukuran dan respon pasien
9. Pasien dan alat dirapikan
10. Mencuci tangan

7. BAGAN ALIR Lengan baju Manset tensimeter


Cuci tangan dibuka dipasang pada lengan atas

Pompa tensimeter

Skrup balon karet ditutup, pengunci air


Denyut arteri branchialis
raksa dibuka Selanjutnya balon dipompa
diraba, lalu stetoskop
sampai denyut arteri tidak terdengar lagi
ditempatkan pada daerah
tersebut.

dibuka perlahan-lahan sehingga air Mencatat hasil


raksa turun perlahan – lahan. Sambil pengukuran dan
respon pasien
memperhatikan turunnya air raksa
dengarkan bunyi denyutan
pertama/sistole, dengarkan terus sampai alat dirapikan
denyutan terakhir/diastole

cuci tangan
8. HAL – HAL
YANG PERLU
DI
PERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT - UGD
- Rawat Inap
- Semua unit rawat jalan
10. DOKUMEN
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORI
PERUBAHAN No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di
berlakukan
MEMBERIKAN KOMPRES DINGIN
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS SURAHMAT.AM.Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 196203101987031007

1. PENGERTIAN Untuk membantu menurunkan suhu tubuh dan


memberikan kenyamanan
2. TUJUAN 1. Membantu menurunkan suhu tubuh
2. Memberi kenyamanan pada pasien
3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas Sungai Rengas nomor: tahun
2016 tentang layanan klinis
4. REFERENSI Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
75 tahun 2014 tentang Puskesmas
5. PROSEDUR Alat
 Air hangat
Bahan
 Waslap
 Perlak kecil dan alasnya
 Baskom berisi air dingin/es
6. LANGKAH 1. Mencuci tangan
LANGKAH
2. Membawa peralatan kedekat pasien
3. Perlak dan alas dipasang pada tempat yang akan
dikompres
4. Waslap dibasahi air dingin/es secukupnya dan
diletakkan ditempat yang akan dikompres
5. Observasi respon pasien
6. Mencuci tangan
7. Mencatat respon pasien dan hasil tindakan

7. BAGAN ALIR

8. HAL – HAL
YANG PERLU
DI
PERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT
10. DOKUMEN
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORI
PERUBAHAN No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di
berlakukan
MENERIMA PASIEN BARU
No.Dokumen :
No.Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS SURAHMAT.AM.Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 196203101987031007

Suatu cara atau prosedur yang dilakukan oleh perawat ketika ada pasien baru datang
PENGERTIAN
ke puskesmas
Agar pasien memperoleh pelayanan perawatan dan pengobatan sesuai dengan
TUJUAN
kebutuhannya.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langlah-langkah asuhan keperawatan
KEBIJAKAN
pada pelaksanaan tindakan untuk menerima pasien baru
1. Menerima pasien
2. Mengukur tanda-tanda vital,anamnese dan melakukan pengkajian serta mencatat
dalam status pasien
3. Mendampingi dokter memeriksa pasien di Poliklinik / UGD,
4. Bila ada perintah dokter, pasien perlu dirawat.Memberitahukan kepada pasien
maupun keluarga pasien bahwa pasien perlu rawat inap.
5. Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang prosedur pendaftaran rawat inap.
a. Perawat menyerahkan kepada keluarga pasien surat pengantar rawat inap (
harus dilengkapi dengan No. Rekam Medis, nama pasien tanggal lahir/ jenis
LANGKAH -
LANGKAH kelamin, alamat, dokter, diagnosis serta sarana prasarana yang diperlukan
pasien, misal : sandaran, oksigen, kelambu, dll), untuk mendaftarkan rawat
inap ke rekam medik
6. Melengkapi dan mengerjakan pesan – pesan dokter pada lyst Rekam Medis
antara lain :
a. Melengkapi dan membuatkan permintaan laboratorium sesuai dengan perintah
dokter.
b. Melengkapi surat pernyataan persetujuan tindakan medis / anesthesia (bila
pasien perlu dilakukan pembedahan).
c. Mempersiapkan pasien sebelum ke ruang rawat inap.
7. Perawat ruangan IGD / Poli klinik tempat siap.
8. Perawat Poli klinik/IGD mengantar pasien dan keluarga ke bangsal dimana
pasien akan dirawat.
9. Pasien dan keluarga pasien diterima perawat ruangan
10. Perawat mengerjakan lyst pasien dan pendokumentasien Asuhan Keperawatan
11. Perawat melaksanakan tindakan Asuhan Keperawatan.

Menerima Mengukur tanda- Mendampingi dokter


pasien tanda vital,anamnese memeriksa pasien

Memberitahukan
Melengkapi dan Menjelaskan kepada kepada pasien maupun
mengerjakan pesan
– pesan dokter pada keluarga pasien tentang keluarga pasien bahwa
lyst Rekam Medis prosedur pendaftaran pasien perlu rawat
rawat inap. inap.

BAGAN ALIR
Perawat ruangan mengantar pasien dan Pasien dan keluarga
IGD / Poliklinik keluarga ke bangsal dimana pasien diterima
tempat siap
pasien akan dirawat. perawat ruangan

Perawat melaksanakan mengerjakan lyst pasien


tindakan Asuhan dan pendokumentasien
Keperawatan. Asuhan Keperawatan

HAL – HAL YANG


PERLU DI
PERHATIKAN

UNIT TERKAIT IGD, ICU, Instalasi rawat jalan, Instalasi rawat inap

DOKUMEN
TERKAIT
REKAMAN
HISTORI No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
PERUBAHAN

MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR


KOSONG
No. Dokumen : 1/1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Menyiapkan Tempat tidur yang lengkap dengan segala keperluannya untuk pasien
1. Menyiapkan Tempat tidur untuk pasien baru.
Tujuan
2. Memperoleh kenikmatan dan kesejahteraan bagi pasien
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan
Kebijakan
pada pelaksanaan tindakan menyiapkan tempat tidur kosong
1. Persiapan alat
a. Tempat tidur kasur dan bantal.
b. Sprei besar.
Prosedur
c. Sprei kasur.
d. Sarung bantal.
e. Selimut.
2. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan dengan benar.
b. Menyiapkan alat-alat dengan lengkap.
Langkah - langkah
c. Membersihkan Tempat tidur dari debu dengan lap basah dan lap kering
bagian atas, lalu lap ditaruh di kaki Tempat tidur.
d. Membalik kasur, lalu susunlah dengan rapi kain bersih
e. Memasang sprei besar sebelah kanan.
f. Garis tengah lipatan harus tepat ditengah-tengah kasur bagian atas.
g. Sprei, dimasukkan rata, dibawah kasur sedalam ± 30 cm, demikian juga
sprei pada bagian kaki setelah ditarik setegang mungkin, pada ujung sisi-sisi
sudut 90º lalu diseluruh tepi sprei besar dimasukkan ke bawah kasur dengan
rapi dan tegang
h. Membuat sudut 90º pada sprei besar kanan bawah.
i. Memasang selimut (dilipat 4 secara terbalik, dipasang pada bawah kaki,
bagian memasang perlak sebelah kanan ± 30 cm dari sisi Tempat Tidur
bagian kepala.

j. Memasang sprei kecil rata di atas perlak ± 10 cm di atas perlak dada yang
terbalik, bagian atas dimasukkan ke bawah, ujung-ujung sisi dimasukkan ke
bawah kasur.
k. Bantal dipasangkan sarungnya, sudut-sudut bantal dimasukkan benar-benar
ke dalam sudut-sudut sarungnya, letakkan pada TT bagian kepala dan
bagian sarung bantal yang terbuka jangan menghadap ke arah pintu masuk.
l. Merapikan sprei besar sebelah kiri bawah dan membuat sudut 90º.
m. Membuat sudut selimut 90º pada sebelah kiri bawah.
n. Merapikan perlak dan sprei kecil pada sebelah kiri.
o. Merapikan sprei besar sebelah kiri atas dan membuat sudut 90º.
p. Membersihkan Tempat Tidur bagian bawah.
q. Membereskan alat.
r. Mencuci tangan

Menyiapkan Membersihkan
cuci tangan
alat-alat Tempat tidur dari
debu
Bagan alir

Garis tengah lipatan


Memasang sprei Membalik kasur,
harus tepat ditengah-
besar sebelah lalu susunlah
tengah kasur bagian
kanan dengan rapi
atas
Sprei, dimasukkan Membuat sudut 90º Memasang selimut
rata, dibawah kasur pada sprei besar (dilipat 4 secara
sedalam ± 30 cm, kanan bawah terbalik, dipasang
pada bawah kaki,
bagian memasang
perlak sebelah
Bantal kanan ± 30 cm
Memasang sprei
dipasangkan
kecil rata di atas
sarungnya,
perlak ± 10 cm

Merapikan sprei besar Merapikan perlak Membersihkan


sebelah kiri bawah dan dan sprei kecil Tempat Tidur
membuat sudut 90º. pada sebelah kiri. bagian bawah

Cuci tangan Membereskan alat

Hal – hal yang


perluh di
perhatikan

Unit terkait Instalasi rawat inap

Dokumen terkait

Rekaman histori
perubahan
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MENGGANTI ALAT TENUN KOTOR PADA
TEMPAT TIDUR TANPA MEMINDAHKAN
PASIEN
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 196203101987031007

Pengertian Mengganti alat-alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa memindahkan pasien.
1. Memberikan perasaan nyaman bagi pasien

Tujuan 2. Mencegah terjadinya dekubitus.


3. Memelihara kebersihan dan kerapihan.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan

Kebijakan pada pelaksanaan tindakan mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa
memindahkan pasien
1. Persiapan alat
a. Alat tenun tempat tidur yang bersih dalam tempatnya diatas trolly (Sprei
besar/laken, sprei kecil/steak laken, selimut, sarung bantal, perlak).
b. Tempat kain kotor bertutup
Prosedur c. Ember berisi larutan desinfektan.
d. Lap kerja basah dan kering.
2. Persiapan pasien
Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilaksanakan.
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan.
b. Peralatan dibawa ke tempat pasien.
c. Perawat berdiri disisi kiri dan kanan tempat tidur
d. Selimut dan bantal yang tidak perlu diletakkan diatas kursi atau bangku
e. Pasien. dimiringkan pada salah satu sisi tempat tidur (bila perlu
pasien.diganjal bantal supaya tidak jatuh).
f. Lepaskan alat tenun yang kotor lalu digulung satu persatu sampai dibawah
punggung pasien
g. Sprei kecil/steak laken dan perlak digulung ke tengah tempat tidur sejauh
mungkin.
h. Perlak dibersihkan dengan larutan desinfektan lalu dikeringkan digulung
ketengah sejauh mungkin
i. Laken yang bersih digulung setengah bagian, kemudian gulungannya
Langkah - diletakkan dibawah punggung pasien dan setengah bagian lagi diratakan serta
langkah
dipasang pada kasur
j. Perlak yang digulung tadi diratakan kembali
k. Steak laken yang bersih digulung setengah bagian, kemudian gulungannya
diletakkan dipunggung pasien dan setengah bagian lagi diratakan diatas perlak
serta dipasangkan pada kasur
l. Steak laken yang bersih digulung setengah bagian, kemudian gulungannya
diletakkan dipunggung pasien Lepaskan alat tenun yang kotor dan dimasukan
kedalam tempat bertutup
m. Ratakan laken yang bersih dengan steak laken dan perlak, pasangkan pada
kasur
n. Mengganti sarung bantal yang kotor
o. Bantal disusun , pasien dibaringkan pada posisi yang nyaman.
p. Selimut kotor diganti dengan yang bersih
q. Peralatan dibersihkan, dibereskan, dan dikembalikan ketempat semula
r. Mencuci tangan

Menyiapkan Perawat berdiri


cuci tangan
alat-alat disisi kiri dan
kanan

Lepaskan alat tenun Pasien. Selimut dan bantal


yang kotor lalu dimiringkan pada yang tidak perlu
digulung satu salah satu sisi
tempat tidur diletakkan diatas
kursi atau bangku

Perlak dibersihkan
Sprei kecil/steak Laken yang bersih
dengan larutan
laken dan perlak digulung setengah
desinfektan lalu
digulung ke tengah bagian, kemudian
dikeringkan
gulungannya
Bagan alir diletakkan dibawah
punggung pasien
Steak laken yang bersih
digulung setengah bagian, Perlak yang
kemudian gulungannya digulung tadi
diletakkan dipunggung diratakan kembali
pasien

Ratakan laken yang Ratakan laken yang


bersih dengan steak bersih dengan steak
laken dan perlak laken dan perlak
Perlak yang digulung tadi
diratakan kembali

Peralatan dibersihkan, Bantal disusun ,


dibereskan pasien dibaringkan
Cuci tangan
pada posisi yang
nyaman.
Hal – hal yang
perluh di
perhatikan

Unit terkait Instalasi rawat inap

Dokumen terkait

Rekaman histori
perubahan No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MEMBERI PENYULUHAN KESEHATAN
SECARA INDIVIDU
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Memberikan penyuluhan kesehatan secara individu

Tujuan Menanamkan pendidikan dan menambah pengetahuan kesehatan bagi individu


Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan
Kebijakan untuk member penyuluhan kesehatan secara individu
1. Persiapan alat
a. Materi/satuan pelajaran(satpel)
b. Alat peraga bila diperlukan

Prosedur 2. Persiapan pasien


Pasien diberi penjelasan
3. Persiapan lingkungan
Tempat/lingkungan yang nyaman
4. Pelaksanaan
a. Memberi penyuluhan pasien dengan cara diskusi, tanya jawab, demonstrasi
b. Menggunakan alat peraga bila diperlukan
Langkah -
langkah c. Mengadakan evaluasi
d. Memberikan umpan balik
e. Mencatat hasil penyuluhan

Memberi penyuluhan pasien


Menggunakan alat peraga
dengan cara diskusi, tanya
bila diperlukan
jawab, demonstrasi

Bagan alir Mengadakan evaluasi

Mencatat hasil Memberikan


penyuluhan
umpan balik
Hal – hal yang
perluh di
perhatikan

Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, IKO, ICU.


Unit terkait

Dokumen terkait

Rekaman histori No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan


perubahan
MENGUKUR CAIRAN YANG MASUK DAN
KELUAR
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengerian Mengukur cairan yang masuk dan yang keluar


Tujuan 1. Untuk mengetahui balance cairan pasien
2. Untuk mengetahui kebutuhan cairan pasien

Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan


Kebijakan pada pelaksanaan tindakan untuk mengukur cairan yang masuk dan keluar
1.Persiapan alat
a. Formulir observasi pemasukkan dan pengeluaran cairan

Prosedur b. Gelas ukuran


c. Bahan yang akan diukur
2. Persiapan pasien
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Menghitung cairan yang masuk baik enteral maupun parenteral
Langkah -
langkah c. Mengukur cairan yang keluar
d. Mencatat hasil tindakan
e. Mencuci tangan

Menghitung cairan yang


Cuci tangan masuk baik enteral
maupun parenteral

Bagan alir Mencatat hasil Mengukur cairan


tindakan yang keluar

Cuci tangan
Hal – hal yang
perluh di
perhatikan

Unit terkait Instalasi rawat inap, ICU.

Dokumen terkait

Rekaman histori
perubahan No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MEMBERI OBAT MELALUI MULUT
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Menyiapkan dan memberikan obat-obat untuk klien yang dapat diberikan melalui
Pengerian mulut dan ditelan.
Memberikan obat kepada pasien melaui mulut secara tepat dan benar, sesuai dengan
Tujuan
program pengobatan.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan atau cara pemberian obat melalui mulut
1. Persiapan alat dan obat
a. Baki
b. Gelas obat/ gelas ukur.
c. Kartu obat yang lengkap dengan tulisan :
 Nama pasien.
 Kamar dan bed pasien.
 Jenis obat/ nama obat.
Prosedur  Dosis obat.
 Waktu/ jam pemberian.
 Tanggal dipesan dan tanda tangan yang mengerjakan.
d. Lap yang telah dibasahi (untuk membagi obat cair).
e. Air minum / pisang (untuk minum obat).
f. Obat yang diperlukan
2. Persiapan pasien
Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Kira-kira setengah jam sebelum obat diberikan, ambil kartu obat dari kotak
obat.
c. Cocokkan kartu obat dengan lyst pasien, pesan-pesan dokter dan catatan
perawat menurut tanggal. Kalau tidak cocok kembalikan ke pesan-pesan
dokter.
d. Menyiapkan obat menurut cara yang dipesan.
e. Siapkan alat-alat yang diperlukan.
Langkah - f. Jangan berbicara dengan siapapun waktu menyediakan obat.Dengan kartu
langkah
obat mengecek etiket untuk nama dosis obat yang ada dalam botol waktu
mengambil dari lemari.Sebelum menuangkan obat yang diperlukan,
membaca etiket lagi untuk nama obat dan dosis obat.
g. Letakkan gelas-gelas obat di atas kartu obat pada baki.
h. Obat dibawa kepada pasien oleh perawat yang menyiapkan obat tersebut.
i. Tentukan pasien, baca nama pasien dan panggil namapasien.
j. Berikan obat langsung kepada pasien dan tunggu sampai obat benar-benar
diminum/ ditelan bila perlu pasien dibantu dengan memperhatikan 5 prinsip
benar.
k. Balik kartu obat pasien.
l. Kembalikan alat-alat ke kamar kerja, cuci alat-alat dan simpan pada
tempatnya.
m. Bawa kartu obat ke lyst pasien secepatnya dan cek pada kolom obat dan
catat juga respon pasien terhadap pemberian obat. Dengan mengecek dan
tanda tangan perawat membuktikan sudah memberi obat dengan ukuran
yang benar menurut jam dan tanggal. Coretan tersebut menjadi resmi
apabila ada coretan paraf di atasnya.
n. Tulisan / paraf hanya dibuat oleh perawat yang sudah menyiapkan dan
memberikan obat tersebut.
o. Kalau pasien tidak mau minum obat/ ditunda karena puasa untuk
pemeriksaan, lingkari jam obat dan tulis paraf.
p. Sesudah dicek, kartu obat dikembalikan ke kotak obat, sesuai jam
pemberian obat berikutnya
q. Mencuci tangan
setengah jam
sebelum obat
Bagan alir diberikan, Cocokkan kartu
cuci tangan
obat dengan lyst
ambil kartu pasien,
obat dari kotak
obat.
Jangan berbicara
Menyiapkan obat
dengan siapapun Siapkan alat-alat menurut cara yang
waktu menyediakan yang diperlukan dipesan
obat

Letakkan gelas- Obat dibawa Tentukan pasien,


gelas obat di atas kepada pasien oleh baca nama pasien
kartu obat pada perawat
dan panggil
baki
namapasien.
Berikan obat
Balik kartu
langsung kepada
obat pasien
pasien dan tunggu
sampai obat benar-
benar diminum Tulisan / paraf
hanya dibuat oleh

Bawa kartu obat perawat yang sudah


Kembalikan alat-alat ke ke lyst pasien menyiapkan dan
kamar kerja secepatnya dan memberikan obat
cek
tersebut.

Sesudah dicek,
Cuci tangan
kartu obat
dikembalikan ke
kotak obat
Hal – hal yang
perluh di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, ICU

Dokumen terkait

No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan


Rekaman histori
perubahan
MEMBERIKAN OBAT MELALUI MATA
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pemberian obat-obat/ cairan tertentu ke dalam mata dengan cara meneteskan/


Pengertian mengoleskan pada mata.
1. Melaksanakan tindakan pengobatan mata, sesuai dengan program terapi.
Tujuan 2. Mempercepat proses penyembuhan pada mata yang sakit.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan pemberian obat mata
1. Persiapan alat dan obat
a. Salep mata/ tetes mata.
b. Kapas steril/ gauze.
c. Gunting dan plester (prn).

Prosedur d. Pinset steril/sarung tangan.


e. Kom steril.
f. Bengkok.
2. Persiapan pasien
Menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
3. Pelaksanaan
a. Mencocokkan kartu obat dengan lyst pasien.
b. Menjelaskan pada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan.
c. Mencuci tangan.
d. Menyiapkan obat yang diperlukan.
e. Mengatur posisi pasien sesuai keperluan.
Langkah - f. Memakai sarung tangan.
langkah
g. Membersihkan mata dengan kapas steril.
h. Ujung tube diusap dengan kapas steril kemudian salep dituang sedikit pada
kapas tadi.
i. Membuka conjungtiva kelopak mata bawah dengan ibu jari/ dua jari dengan
melakukan tekanan ke arah bawah terhadap bagian pipi yang bertulang
menonjol dan pasien dianjurkan untuk melihat ke atas.
j. Mengoleskan sepanjang sisi dalam dari kelopak mata bawah, pada conjungtiva
bagian bawah dan menganjurkan pasien untuk menutup dan mengedipkan
kelopak mata. Membersihkan sisa obat salep/ tetes yang ada di sekitar mata
dengan kapas.
k. Bila perlu mata ditutup dengan kasa steril dan diplester.
l. Melepas sarung tangan.
m. Membereskan alat-alat, dan mencuci tangan
n. Mendokumentasikan prosedur tindakan distatus lyst pasien.

Perhatian :
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan obat.
2. Membaca etiket sebelum memberikan untuk mencegah kekeliruan.

Menyiapkan
Mengatur posisi
cuci tangan obat yang
pasien sesuai
diperlukan keperluan
obat.
Ujung tube diusap
dengan kapas steril
kemudian salep Membersihkan Memakai sarung
dituang sedikit pada mata dengan tangan
kapas tadi kapas steril

Membuka conjungtiva Mengoleskan


Bila perlu mata
Bagan alir kelopak mata bawah sepanjang sisi
ditutup dengan kasa
dengan ibu jari/ dua dalam dari kelopak
steril dan diplester
jari dengan melakukan mata bawah, pada
tekanan ke arah conjungtiva bagian
bawah bawah

Membereskan alat-alat Melepas sarung


tangan

Cuci tangan
Hal – hal yang
perlu di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, ICU

Dokumen terkait

Rekaman histori
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
perubahan
MEMBERIKAN OBAT MELALUI
RECTUM
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pemberian obat-obat tertentu melalui rectum dengan cara dioleskan, memasukkan obat
Pengertian supositori, mengalirkan cairan obat misalnya clysma dan lain-lain.

Tujuan Untuk mengobati dan membersihkan rectum.

Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan


Kebijakan pada pelaksanaan tindakan pemberian obat melalui rectum
1. Persiapan alat dan obat
a. Baki obat.
b. Obat sesuai pesanan dokter.
Prosedur c. Kaos tangan.
d. Jelly.
2. Persiapan pasien
Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan.
Pelaksanaan

a. Mencocokan obat dengan pesanan dokter.


b. Mencuci tangan.
c. Menyiapkan obat dan memasukkan ke dalam gauze steril.
d. Bawa obat ke samping tempat tidur pasien dan membaca
nama pasien pada kartu tempat tidur.
Langkah - e. Siapkan pasien dalam posisi SIM.
langkah f. Pakai kaos tangan, ambil obat dan beri sedikit parafin,
masukkan obat perlahan-lahan sedalam jari telunjuk dengan
memberitahu pasien untuk nafas dalam.
g. Bereskan alat-alat.
h. Kembalikan pasien ke posisi semula.
i. Cuci tangan dan cek pada lyst pasien.
.Menyiapkan
obat dan
memasukkan Bawa obat ke
cuci tangan
samping tempat
ke dalam tidur pasien
gauze steril
masukkan obat obat.
perlahan-lahan
Pakai kaos Siapkan pasien
sedalam jari tangan, ambil dalam posisi SIM.
telunjukdengan obat dan beri
memberitahu pasien sedikit parafin

untuk nafas dalam.


Bagan alir
Kembalikan pasien
Bereskan alat-alat ke posisi semula.

Cuci tangan

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan

Unit terkait Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, ICU

Dokumen terkait

Rekaman histori No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan


perubahan
MEMBERIKAN OBAT MELALUI
TELINGA
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Pemberian obat ke dalam rongga bagian luar dengan cara meneteskan atau irigasi.

Tujuan Membersihkan rongga telinga dari nanah, kotoran telinga atau benda asing.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan pemberian obat melalui telinga

1. Persiapan alat
a. Alat irigasi telinga.
b. Air hangat pada tempatnya.
c. Bengkok.
d. Perlak dan alasnya.
Prosedur e. Handuk.
f. Pinset telinga/ pinset bengkok.
g. Kapas lidi.
2. Persiapan pasien
a. Pasien disiapkan sikap duduk.
b. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Perlak dan alasnya dipasang di atas bahu.
c. Pasien dianjurkan untuk memegang bengkok di bawah telinga
yang akan dibersihkan.
Langkah -
d. Dengan tangan kiri daun telinga ditarik ke atas dan sedikit ke
langkah
belakang
f. Ujung alat irigasi diletakkan di muka liang telinga jangan
sampai menutupi rongga telinga.
g. Penyemprotan dilakukan dengan hati-hati tapi agak kuat pada
sisi atas liang telinga.
h. Cairan yang keluar ditampung dengan bengkok.
i. Penyemprotan diulang beberapa kali sampai bersih.
j. Setelah bersih, lubang telinga dibersihkan dengan kapas lidi,
sekitarnya dibersihkan dengan handuk.
k. Bila perlu ditetesi obat.
l. Alat-alat dibereskan dan pasien dirapikan.
m. Mencuci tangan dan mencatat tindakan dalam status pasien

Perlak dan
cuci tangan alasnya dipasang
di atas bahu.

Pasien dianjurkan
untuk memegang Menyiapkan obat
bengkok di bawah Siapkan alat-alat menurut cara yang
yang diperlukan dipesan
telinga

yang akan
Ujung alat irigasi Penyemprotan
Dengandibersihkan.
tangan kiri diletakkan di muka dilakukan dengan
Bagan alir daun telinga ditarik liang telinga jangan hati-hati tapi agak
ke atas dan sedikit sampai menutupi kuat pada sisi atas
ke belakang rongga telinga liang telinga.

Setelah bersih,
Cairan yang
lubang telinga
keluar ditampung
dibersihkan
dengan bengkok
dengan kapas lidi

Alat-alat dibereskan dan Cuci tangan


pasien dirapikan.

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, ICU.

Dokumen terkait
Rekaman histori No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
perubahan
MEMBERIKAN OBAT MELALUI
SUNTIKAN INTRA MUSCULAR
No. Dokumen :1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Penyuntikan obat ke dalam jaringan otot.


1. Untuk memberikan obat-obatan yang merangsang yang tidak mudah dihisap/
dapat menyebabkan rasa sakit bila diberikan di bawah kulit.
Tujuan 2. Untuk memberikan obat-obat yang pengaruhnya kita harapkan lebih cepat terlihat
daripada kita berikan di bawah kulit.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan pemberian obat melalui suntikan intra muscular

1. Persiapan alat
a. Baki.
b. Kartu obat.
c. Obat yang akan diberikan
d. Spuit disposible sesuai kebutuhan
Prosedur e. Kikir ampul
f. Jarum steril.
g. Kapas alkohol 70%.
2. Persiapan pasien
Menjelaskan pada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Memperhatikan tehnik aseptik
c. Cocokkan kartu obat kuning pada pesanan dokter dan catatan perawat.
Langkah - d. Siapkan obat sesuai dengan pesanan dokter.
langkah
e. Ambil spuit disposible sesuai dengan jumlah obat yang akan diberikan,
sobek ujung plastik yang bertanda, ambil spuit dari dalam plastik.
f. Membaca etiket dan dosis obat dan memasukkan obat kedalam spuit,
kemudian udara dalam spuit dikeluarkan
g. Untuk mengambil obat di dalam ampul : masukkan jarum suntik ke ampul
dan tarik larutan, hati-hati jangan samapi menyentuh sisi gelas dengan jarum
suntik, untuk mencegah kontaminasi.
A. Pada vial
a. Masukkan udara sejumlah larutan yang akan diambil dan sebelumnya karet
luar vial dibersihkan dengan zat anti septik (kapas alkohol).
b. Bawa obat ke pasien.
c. Atur posisi pasien.
d. Menentukan daerah yang akan disuntik

B. Bila suntikan pada bokong :


a. Pada musculus glutus, atur pasien tengkurap dengan badan lemas
berbaring menelungkup dan selimuti pasien, pilihlah tempat untuk
suntikan ditengah quadran atas luar.
b. Mendesinfeksi kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol dengan
gerakan melingkar dari dalam keluar
c. Memasukkan jarum dengan cepat ke dalam otot tegak lurus (sudut 90º),
pegang jaringannya dengan kuat ketika memasukkan jarum dengan
tangan kiri.
d. Melakukan aspirasi dengan menarik stamper spuit sedikit dan bila tidak
terdapat darah masuk ke dalam spuit, memasukkan cairan obat perlahan-
lahan. Bila terdapat darah, tariklah jarum keluar, kemudian ganti dengan
jarum yang baru, lalu pilihlah tempat lain untuk menyuntik kembali.
e. Memperhatikan respon pasien
f. Mencabut jarum dengan perlahan-lahan
g. Mendesinfeksi kulit dengan kapas alkohol 70%
h. Mencuci tangan
i. Mencatat respon pasien dan pemberian obat
Perhatian :
1. Tempat suntikan harus betul-betul tepat bila salah akan
berbahaya, karena dapat mengenai syaraf ischiadeous.
2. Lokasi penyuntikan intra muscular :
a. Otot bokong yang tepat adalah 1/3 bagian dari spina illiaka anterior superior,
(area dorso-gluteal/ pinggang bagian belakang).
b. Area dorso gluteal yang terletak di pinggang mempunyai area injeksi IM
yang sering digunakan.
Injeksi dilakukan antara 5 – 7,5 cm di bawah puncak illium di perempat atas
bagian luar dari pinggul.
Metode lain untuk menentukan titik suntik pada pinggul dapat dengan
menarik garis dari tulang illium posterior superior ke pangkal tulang paha
sebelah luar.
c. Otot paha bagian luar yaitu 1/3 tengah paha sebelah luar (area otot vestus
lateris). Bagian pertengahan ketiga, bila diukur ke atas dari ujung atas lutut,
dan ke bawah dari ujung bawah pangkal, di sini sebagai area suntik.
d. Otot pangkal lengan/ otot deltoid da pasterior triceb (bahu dan lengan atas).
e. Otot ini juga dapat digunakan untuk injeksi IM, otot ini jarang digunakan
untuk keperluan injeksi, karena klien merasa lebih nyeri dan pegal di bagian
otot, ketika injeksi posisi pasien dapat berbaring / duduk.

Memperhatikan Cocokkan kartu


Cuci tangan obat kuning pada
tehnik aseptik yang
pesanan dokter dan
akan dibersihkan.
catatan perawat

Dengan tangan kiri Ambil spuit Siapkan obat


daun telinga ditarik disposible sesuai sesuai dengan
dengan jumlah pesanan dokter
ke atas dan sedikit
obat yang akan
ke belakang diberikan
Cairan yang
keluar ditampung
dengan bengkok

Bagan alir

Alat-alat dibereskan dan


pasien dirapikan.

Cuci tangan
Hal – hal yang
perlu di
perhatikan

Unit terkait Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, ICU.

Dokumen terkait

Rekaman histori No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan


perubahan
CARA MEMBERIKAN OBAT MELAUI
SUNTIKAN INTRA CUTAN
No. Dokumen :1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Penyuntikan obat ke dalam jaringan kulit.


1. Untuk melakukan uji coba kulit/ skin test dari obat-obat tertentu, misal :
antibiotik, ATS, dll.
Tujuan 2. Untuk obat-obat tertentu yang pemberiannya khusus cara ini, misal : BCG.
3. Untuk observasi penyakit TBC (Tuberculin test/ PPD test).
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan pemberian intra cutan
1. Persiapan alat
a. Baki.
b. Kartu obat.
c. Obat yang akan diberikan
d. Spuit disposible sesuai kebutuhan

Prosedur e. Kikir ampul


f. Jarum steril.
g. Kapas alkohol 70%.
2. Persiapan pasien
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan

3. Pelaksanaan
a. Cocokkan kartu obat pada pesanan dokter dan catatan
perawat/ baca pesan dokter pada lyst pasien.
b. Cuci tangan.
Langkah - c. Siapkan alat-alat dan obat
langkah
d. Kulit didesinfeksi, lalu ditegangkan/ diregangkan/ diregang
dengan tangan kiri.
e. Jarum ditusukkan dengan lubang jarum menghadap ke atas
dan membuat sudut 15º - 20º dengan permukaan kulit, lalu
obat disemprotkan samapi terjadi gelembung pada tempat
tersebut.
f. Kemudian jarum ditarik dengan cepat, tidak dihapus dengan
kapas alkohol dan tidak boleh dilakukan massase.
g. Reaksinya dilihat/ dicatat setelah jangka waktu tertentu : 15’.
Khusus untuk obat tertentu pemberiannya pada musculus
deltoideus lengan kanan atas adalah BCG yang khusus di
berikan pada bayi sebagai imunisasi dan tidak dilakukan
desinfeksi.
h. Mencuci tangan.

Siapkan alat-
Cuci tangan Kulit didesinfeksi ,
alat dan obat
lalu ditegangkan /
diregangkan/
diregang dengan
tangan kiri

Kemudian jarum
ditarik dengan obat
disemprotkan Jarum ditusukkan
cepat, tidak
Bagan alir samapi terjadi dengan lubang
dihapus dengan
jarum menghadap
kapas alkohol gelembung pada
ke atas dan
tempat
membuat sudut 15º
- 20º
Reaksinya dilihat/ tersebut.
dicatat setelah
jangka waktu Cuci tangan
tertentu : 15’.

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, ICU.
Dokumen terkait
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
Rekaman histori
perubahan
CARA MEMBERIKAN OBAT INTRA SUB
CUTAN
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Menyuntikan obat dibawah kulit, misal : penyuntikan insulin pada klien D.M.
Tujuan Untuk mengobati pasien.
Kebijakan Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan pada
pelaksanaan tindakan pemberian obat intra sub cutan
Prosedur 1. Persiapan alat
Sama dengan suntik IM.
2. Persiapan pasien
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
Langkah - 3. Pelaksanaan
langkah a. Cocokkan kartu obat pada pesanan dokter dan catatan perawat/
baca pesan dokter pada lyst pasien.
b. Cuci tangan.
c. Siapkan alat-alat sesuai dengan pesanan dokter.
d. Bawa obat kepasien sambil membaca kartu TT.
e. Tempat penyuntikan didesinfeksi yang sudah dipastikan
pengukurannya.
f. Tempat suntikan diangkat sedikit dengan tangan kiri.
g. Dengan lubang jarum menghadap ke atas, jarum ditusukkan
membentuk sudut 45º dengan permukaan kulit.
h. Stamper ditarik sedikit bila ada darah obat jangan dimasukkan,
bila tidak ada darah, obat dimasukkan pelan-pelan.
i. Setelah obat masuk seluruhnya, jarum ditarik keluar dengan
cepat, bekas tusukan ditahan dengan kapas alkohol dan
dilakukan massase.
j. Membereskan peralatan
k. Mencuci tangan dan mencatat tindakan dalam status pasien
Bagan alir

Cuci tangan

Cuci tangan

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, ICU.
Dokumen terkait

Rekaman histori
perubahan No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MELAKUKAN RESUSITASI
JANTUNG PARU
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI NIP: 1962031019870310007
RENGAS

Resusitasi Jantung Paru adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengaktifkan

Pengertian jantung kembali dengan cara mengembalikan segera proses pengiriman O 2 kejaringan
dan membunag CO2 .
Memperbaiki jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi pada pasien yang mengalami
Tujuan gangguan fungsi paru dan jantung.

Sebagai acuan bagi perawat dalam pelaksanaan penerapan langkah-langkah asuhan


Kebijakan keperawatan dalam menjalankan tindakan resusitasi jantung paru

1. Persiapan alat
Prosedur a. Emergency trolley berisi
a) Laringoscope lurus dan bengkok (anak dan dewasa)
b) Magil forceps
c) Pipa trakea berbagai ukuran
d) Trakea tube berbagai ukuran
e) Gudel berbagai ukuran
f) CVP set
g) Infus set/Blood set
h) Papan resusitasi
i) Gunting verban
j) Ambubag Lengkap
k) Spuit 10cc dan jarum LD No.1
b. Set therapi oksigen lengkap dan siap pakai
c. Set penghisap sekresi lengkap (suction) dan siap pakai
d. EKG record
e. EKG monitor bila memungkinkan
f. DC shock lengkap
2. Persiapan pasien
a. Keluarga diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
b. Posisi pasien diatur terlentang datar
c. Baju bagian atas pasien dibuka
Langkah - 3. Pelaksanaan
langkah a. Mencuci tangan
b. Tentukan kesadaran pasien dengan cara
a) Memanggil nama pasien
b) Menanyakan keadaannya
c) Menggoncangkan tubuhnya / memberi rangsang nyeri
c. Bila pasien sadar pertahankan jalan nafas tetap terbuka .
d. Mengecek henti nafas
 Melihat pergerakan dada atu perut
 Mendengar suara keluar/masuk udar dari hidung
 Merasakan adanya udara dari mulut/hidung dengan pipi atau
punggung tangan
e. Bila pasien tak sadar, segera panggil bantuan dan bebaskan jalan nafas dengan
cara:
a) Membersihkan sumbatan jalan nafas dengan jalan menghisap sekresi
b) Triple manuver
1. Head tilt (ekstensi kepala) : Dengan satu telapak tangan menopang
leher bagian belakang sedangkan tangan yang lain menahan dahi,
kemudian putar kepala kebelakang sehingga posisi kepala tengadah.
2. Chin lift ( Mempertahankan posisi rahang bawah/Tengadahkan dahi
– angkat dagu ) : Dengan satu tangan menahan kepala, sedang tangan
yang lain dengan menggunakan 2 jari (telunjuk dan jari tengah)
menahan dagu dan mengangkat atau mendorong keatas sehingga
kepala tengadah.
3. Jaw thrust (Manuver rahang) :Raih sudut rahang bawah pasien dan
dengan kedua tangan mengangkat mandibula keatas (pegang pada
kedua angulus mandibula)
4. Bila tersedia, pasang jalan nafas oral (airway).
f. Bila pasien masih bernafas cari suara nafas tambahan:
a) Snoring : pangkal lidah, benda padat.
b) Gargling : cairan ( muntah, darah )
c) Crowing : edema laring / spasme plica vocalis.
g. Bila pasien tidak bernafas beri nafas buatan , dengan cara :
a) Mouth to mouth :
 Dewasa : pencet hidung korban dan tutup mulut korban dengan mulut
anda. Tiupkan 2 nafas penuh ke dalam mulut korban (tiap nafas harus
berlangsung 1,5 – 2,0 detik).
 Biarkan korban menghembuskan nafas antara pernafasan, lanjutkan 10 –
12 x/menit.
 Anak – anak : tempatkan mulut anda di atas hidung dan mulut anak.
Berikan 2 nafas perlahan selama 1 – 1,5 detik dengan perhentian
diantaranya. Lanjutkan sampai 20 x/menit.
h. Ambu (bagging) :
Dewasa dan anak – anak : untuk ambu gunakan masker yang tepat dan
pasang di bawah dagu, menutupi mulut dan hidung korban.
i. Menilai denyut jantung pasien/memeriksa sirkulasi dengan cara meraba denyut
nadi carotis.

j. Bila nadi teraba lanjutkan nafas buatan dan periksa sirkulasi tiap menit.
k. Bila nadi tidak teraba segera lakukan RJP ABC kombinasi
Dengan cara :
1. Baringkan pasien pada permukaan yang keras dengan alas papan kompres.
2. Penolong harus pada posisi yang benar.
3. Penolong dua orang : satu orang menghadap korban, berlutut sejajar pada
kepala korban. Orang kedua pindah ke sisi yang berlawanan dan
menghadap korban, berlutut sejajar pada sternum korban.
4. Tentukan posisi tangan yang benar
a) Dewasa : tempatkan tangan 1 – 2 cm di atas prosesus xifoideus.
Pertahankan tangan sejajar dada dan jari di atas dada. Jari – jari
saling mengunci. Luruskan lengan dan kunci siku – siku.
Pertahankan lengan lurus dan bahu tepat di atas sternum korban.
b) Anak – anak : letakkan punggung satu tangan 1 – 2 cm di atas
prosesus xipoid (px).
c) Bayi : letakkan jari telunjuk dan jari tengah satu tangan di atas
sternum di atas prosesus xipoid (px). Jari harus 1 cm di bawah garis
puting.
5. Tekan sternum sampai kedalaman yang sesuai dari bahu. Jangan mengguncang,
namun pindahkan berat badan secara vertikal dan kemudian lepaskan.
a) Dewasa dan remaja : 4 - 5 cm.
b) Anak besar : 3 - 4 cm.
c) Usia bermain dan pra sekolah : 2 - 4 cm.
d) Bayi : 1- 2 cm.

6. Pertahankan ketepatan frekuensi kompresi.


 Dewasa dan remaja : 80 x/menit
 Anak lebih besar : 100 x/menit.
 Bayi dan usia bermain : 100 – 200 x/menit.
7. Lanjutkan ventilasi mouth to mouth/ Ambu
 Dewasa dan remaja : tiap 5 detik (12/menit).
 Anak lebih besar : tiap 4 detik (15/menit).
 Bayi dan usia bermain : tiap 3 detik (20/menit).
8. Bila pasien belum terpasang intubasi rasio pijat jantung dan nafas buatan 30 : 2 (
2 atau 1 penolong tidak dibedakan ).
9. Bila pasien sudah ter-intubasi pijat jantung 100 kali/menit, nafas buatan 8 – 10
kali/menit ( tidak perlu sinkronisasi ).
10. Lanjutkan RJP sampai teratasi atau sampai korban teraba kembali nadinya dan
bernafas spontan.
11. RJP dihentikan bila selama 1 jam korban tidak ada reaksi / respon (nadi tidak
teraba, dan tidak ada nafas).
12. Mencuci tangan

Cuci tangan

Bagan alir
Cuci tangan

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan
Dokumen terkait

Unit terkait Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, IKO, ICU

Rekaman histori No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan


perubahan
MEMBERIKAN OXYGEN
No. Dokumen :1/1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Memasukkan zat asam/O2 ke dalam paru-paru melalui saluran pernafasan dengan


Pengertian menggunakan alat khusus.

1. Mempertahankan oksigenasi jaringan yang adekuat


2. Mengobati hypoxia/ hipoksemia.

Tujuan 3. Mengurangi respon kompensasi :


 Menurunkan kerja nafas.
 Menurunkan kerja jantung.

Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan


Kebijakan keperawatan untuk membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan oksigen.

1. Persiapan alat
a. Tabung oksigen dengan manometernya.
b. Flow meter/ pengukur aliran.
c. Humidifier (botol pelembab) yang sudah diisi dengan air steril/ aquades
sampai batasnya untuk melembabkan udara.
d. Selang (pipa saluran) zat asam/O2.
e. Kedok zat asam (masker)/ kanula hidung ganda (binasal kanule)/ nasal

Prosedur catheter.
f. Jelly / gause.
g. Plester dan gunting.

2. Persiapan pasien
a. Menjelaskan pada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan.
b. Mengatur posisi pasien dengan posisi semi fowler agar pasien nyaman.
3. Pelaksanaan
a. Cek instruksi dokter (dosis dan cara pemberian)
b. Beri tanda dengan tulisan
c. Mencuci tangan.
d. Membawa peralatan kedekat pasien.
e. Mengatur posisi pasien
f. Memeriksa isi tabung.
g. Mengisi humidifier aquades sampai batas yang
ditentukan.
h. Membuka flow meter dan menentukan dosis yang diinginkan
i. Memasang slang oksigen dengan kedok zat asam (masker)/ kanula hidung
ganda/ nasal catheter. → diplester (kalau perlu) :
1. Masker
 Set/ atur aliran oksigen : 5 – 8 liter/ menit.
 Estimasi/ perkiraan FiO2 :
5 liter : 40%
6 liter : 45% - 50%
Langkah -
langkah 8 liter : 55% - 60%
 Aliran tidak boleh kurang dari 5 liter/ menit (untuk mendorong CO 2
keluar dari masker). Bila kurang dari 5 liter/ menit udara expirasi yang
banyak mengandung CO2 bisa terhirup kembali.
 Pelaksanaan :
a. Tempelkan botol pelembab pada pengaturan aliran.
b. Letakkan masker pada aliran zat asam pada kecepatan yang telah
ditentukan dokter/ sesuai keperluan.
c. Pasang masker menutupi hidung dan mulut.
d. Beritahu pasien untuk bernafas melalui hidung.
2. Canula Hidung Ganda (Nasal Prong)
 Set aliran oksigen sesuai yang dikehendaki.
 Estimasi FiO2 :
1 Liter : 24%
2 liter : 28%
3 liter : 32%
4 liter : 36%
 Berikan aliran oksigen tidak lebih dari 5 liter (bila diberikan lebih dari
5 liter dapat mengakibatkan iritasi mukosa hidung dan menelan udara/
kembung).
 Mempergunakan kanula hidung ganda, ujung kanula dimasukkan ke
dalam lubang hidung, tali diikatkan di belakang kepala.
4. Bag dan Mask (Resusitator)
 Aliran oksigen : 12 – 15 liter.

 FiO2 : bila masker ketat atau lewat endotracheal tube/ tracheostomi


bisa mencapai FiO2 100%.

 Bila diberikan melalui jalan nafas buatan : EET/ Tracheostomi


humidifier harus hangat (karena fungsi hidung sebagai pelembab,
penghangat, penyaring).
5. Ventilator
 Terapi oksigen menggunakan ventilator diberikan kepada pasien yang
memerlukan bantuan nafas dalam jangka panjang.

 FiO2 bisa diatur sesuai yang diinginkan mulai dari 21% - 100%.

 Perlunya pengawasan analisa gas darah secara kontinue.


Langkah -langkah 6. Inkubator
Digunakan untuk bayi. Aliran oksigen : 3 – 8 liter/ menit dengan konsentrasi
FiO2 ± 40%.

7. Nasal Kateter
1.) Bila mempergunakan nasal catheter
 Ukuran nasal catheter untuk wanita 10 – 12 Fr dan laki-laki 12 – 14
Fr.
 Menentukan seberapa dalam catheter masuk dengan mengukur jarak
hidung dengan lubang telinga, lalu ditandai plester.
 Lumasi ujung catheter dengan jelly pada gauze dan putar langsung
diujung catheter.
 Masukkan catheter perlahan-lahan melalui satu lubang hidung
sampai ujung catheter masuk orofaring (jarak yang ditandai).
 Plester catheter di wajah pasien disisi hidung, biarkan selang kendur.
 Nasal catheter dibersihkan sekurang-kurangnya sekali dalam 8 jam
dan dipasang pada lubang hidung bergantian.
2.) Flow meter dibuka dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan/
advis dokter (2lt – 3lt/ menit). Estimasi FiO2 : 24% - 44%.
3.) Menganjurkan pasien bernafas melalui hidung. Menanyakan kepada
pasien apakah sesaknya berkurang.
4.) Merapikan pasien.
5.) Membersihkan dan mengembalikan alat-alat sesuai tempatnya.
6.) Mencuci tangan.
7.) Mencatat prosedur tindakan dalam catatan perawat.
j. Memperhatikan reaksi pasien, dan pernafasan
k. Mencatat tindakan dalam lembar catatan perawat.
l. Mencuci tangan

Bagan alir
Hal – hal yang
perlu di
perhatikan

Dokumen terkait

Unit terkait Instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan, IKO, ICU, IGD.

Rekaman histori No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan


perubahan
MELAKUKAN TINDAKAN HISAP
LENDIR DENGAN MENGGUNAKAN
MESIN SUCTION
No. Dokumen : 1/1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Suctioning adalah tindakan membersihkan jalan nafas melalui jalan nafas buatan
Pengertian dengan mempergunakan kateter suction dan alat penghisap.
1. Mempertahankan jalan nafas tetap bebas.
2. Memperbaiki oksigenasi dan mencegah hipoksia.

Tujuan 3. Memudahkan ventilasi pernafasan.


4. Mengambil sekret untuk pemeriksaan diagnostik.
5. Mencegah infeksi yang disebabkan akumulasi sekret.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan hisap lendir (Suction)
1. Persiapan alat
a. Alat penghisap lengkap dengan regulator, pipa / slang penyambung, botol
penampung.
b. Oksigen dengan perlengkapannya (O2 sentral / O2 tabung).
c. Bag and mask / ambubag dan slang.
d. Kateter suction steril.
e. Sarung tangan steril / pincet steril.
f. Gauze steril.

Prosedur g. Aqua steril / air bersih dalam wadah tertutup.


h. NaCl 0,9% dalam wadah steril dan tertutup.
i. Alkohol 70%.
j. Stetoscope.

2. Persiapan pasien
a. Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
b. Memasang tabir di sekitar tempat tidur.
3. Pelaksanaan
a. Perawat mencuci tangan.
b. Membantu pasien dalam posisi telentang dengan kepala miring ke arah
perawat.
c. Auskultasi suara nafas untuk menentukan perlu tidaknya dilakukan
penghisapan dan mengetahui lokasi penumpukan sekret.
d. Atur regulator dengan kekuatan menghisap :
 Dewasa : 80 – 120 mmHg.
 Anak : 60 – 80 mmHg.
 Bayi : 40 – 60 mmHg.
Kaji / observasi irama jantung pada monitor EKG, nadi, frekuensi nafas,
saturasi oksigen sebelum, selama dan sesudah dilakukan suctioning
e. Perawat memakai sarung tangan steril / sarung tangan bersih
f. Metode suctioning dengan ventilator :
1) Oksigenasi dengan O2 100% selama 1 – 2menit.
Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan bag and mask atau
pasien tetap menggunakan ventilator.
Langkah -langkah 2) Lepaskan Ett / tracheostomi kanul dari bag and mask atau klien tetap
menggunakan ventilator.
3) Lakukan penghisapan sekret dengan tehnik aseptik menggunakan
sarung tangan / pincet steril dan kateter suction steril yang
mempunyai diameter 1/3 dari diameter lumen ETT atau tracheostomi
kanul.
4) Tutup lubang pangkal kateter suction untuk menghindari O2 dalam
trachea terhisap.
5) Masukkan kateter suction ke dalam ETT atau tracheostomi kanul
secara perlahan – lahan sampai dalam ( terasa ada hambatan) lalu
tarik 1 cm, kemudian keluarkan kateter sambil diputar.
6) Pada saat masuk kateter suction dalam keadaan tidak menghisap.
7) Lakukan penghisapan dengan waktu tidak boleh lebih dari 10 – 15
detik setiap 3 menit, untuk mencegah hipoksia.
8) Kateter diusap dengan kasa alkohol 70% lalu dibilas dengan NaCl
0,9% steril.
9) Sebelum melakukan penghisapan berikutnya, lakukan oksigenasi lagi
dengan O2 100%.
10) Penghisapan dilakukan berulang – ulang sampai bersih, bila sekret
kental lakukan bronchial washing dengan normal saline (NaCl 0,9%).
11) Kembalikan Penghisapan nasopharingeal maupun eropharingeal
dilakukan setelah penghisapan ETT / tracheostomi selesai.
12) Bilas kateter suction yang telah digunakan untuk nasopharingeal
maupun eropharingeal dengan air bersih.
13) pernafasan pasien pada ventilator atur prosentase oksigen (FiO2) sesuai
yang diberikan dilakukan suctioning.
14) Auskultasi suara nafas untuk mengkaji keefektifan atau keberhasilan
tindakan suctioning.
g. Bila perlu check foto thorak dan analisa gas darahMetode suctioning tanpa
ventilator :
1) Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
2) Mengatur posisi sesuai kondisi pasien.
Mengauskultasi suara nafas.v
3) Memberikan O2 8 liter/menit selama 15 – 20 menit.
4) Melakukan fisioterapi nafas (latihan nafas dalam, batuk efektif,
clapping, vibrasi dan postural drainage).
5) Perawat memakai sarung tangan steril.
6) Menghubungkan kateter suction dengan selang penghisap.
7) Menghisap lendir dengan cara :
 Menghidupkan mesin.
 Memasukkan kateter suction ke dalam kom berisi aquades/ NaCl
9,0% untuk mengontrol apakah mesin suction bekerja dengan
baik.
 Memasukkan ujung kateter dengan tangan kanan ke dalam
mulut/ hidung sampai trachea.
8) Bila pasien dengan tracheostomi, masukkan ujung kateter suction ke
dalam lubang kanul sejauh mungkin sampai terasa ada hambatan.
Melepas kateter suction dengan menarik perlahan – lahan dengan
arah berputar.
9) Mengulangi prosedur di atas sampai jalan nafas bebas dari lendir/
bersih.
10) Mematikan mesin dan melepas kateter suction dari selang penghisap.
Kemudian dimasukkan ke dalam kom berisi air bersih/ NaCl 0,9%.
11) Merapikan pasien dan lingkungannya.
12) Membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya.
13) Melepas sarung tangan.
14) Perawat cuci tangan.
15) Menulis pada catatan perawat tentang :
 Prosedur yang telah dilakukan.
 Reaksi pasien.
 Jumlah, warna dan konsistensi lendir.
 Bila perlu melaporkan ke dokter.

Catatan :
Pada pasien yang nafas dan batuknya belum adekuat dan pada pasien yang tidak sadar
secara berkala bagging harus tetap dilakukan untuk mengembalikan alveoli supaya
tidak terjadi atelektasis.

1. Lakukan penghisapan dengan tehnik aseptik (caranya sama dengan pasien yang
masih menggunakan ventilator).
2. Sebelum melakukan penghisapan berikutnya berikan oksigen lagi dan biarkan
pasien bernafas selama  1 – 2 menit (minimal 8 – 10 kali pernafasan).
3. Lakukan penghisapan secara berulang – ulang sampai bersih.
4. Monitor tanda – tanda vital seperti : nadi, tensi, frekuensi nafas, irama jantung
(EKG) dan saturasi oksigen sebelum, selama dan sesudah dilakukan penghisapan.
5. Mengauskultasi suara nafas untuk mengkaji keefektifan atau keberhasilan
tindakan penghisapan sekret (suctioning) bila perlu check foto thorax atau analisa
gas darah.

Perhatian :
1. Lakukan penghisapan (suctioning) sebelum pemberian gavage untuk mencegah
terjadinya aspirasi.
2. Perhatikan humidifikasi :
a. Pada pasien yang menggunakan ventilator.
 Perhatikan aqua pada humidifier jangan sampai kehabisan.
b. Pada pasien yang sudah tidak pakai ventilator.
 Pemberian oksigen maintenance tetap harus melalui humidifier.
3. Diameter Kateter Suction, harus kurang dari setengahnya diameter pipa Endo
Tracheal. Karena jika terlalu besar, maka udara banyak terhisap. Hal ini
berbahaya, karena pasien bisa mengalami hipoksia dan atau
paru – paru kolaps.
4. Lama penghisapan kurang dari 10 – 15 detik sekali hisap waktu baru
memasukkan, kateter tidak boleh dalam keadaan menghisap. Setelah sampai
didalam, baru lakukan penghisapan, diputar 1 – 2 kali, baru kateter ditarik keluar.
Jika lendir masih ada, tunggu dulu 2 – 3 menit sambil memberi nafas buatan / O2
seratus persen, baru diulang.

5. Saturasi O2 dalam darah normal 97% dengan hisapan suction yang benar, dapat
mengalami penurunan menjadi kurang lebih 85%. Apalagi jika penghisapan yang
dilakukan tidak benar. Jika saturasi O2 turun sampai 80% kebawah pasien dapat
terjadi cyanosis.

Bagan alir

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan
Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, IKO, ICU
Unit terkait

Dokumen terkait

Rekaman histori No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan


perubahan
MEMASANG INFUS
No. Dokumen :1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Memasukkan cairan obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah
Pengertian
banyak dan waktu yang lama, dengan menggunakan infus set.
1. Sebagai pengobatan.
2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit.
Tujuan 3. Memberikan zat makanan pada pasien yang tidak dapat / tidak boleh makan
melalui mulut
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan
Kebijakan keperawatan pada pelaksanaan tindakan untuk menyiapkan dan memberikan infuse
1. Persiapan alat
a. Standart infus
b. Cairan infus
c. Infus set
d. Kapas
e. Alkohol 70%
f. Kasa steril
Prosedur g. Gunting
h. Plester
i. Pengalas dan perlak
j. Bengkok
k. Sarung tangan
2. Persiapan pasien
Memberikan penjelasan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.

. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Membawa peralatan kepasien
c. Mengatur posisi pasien
d. Menyiapkan set infus dan cairan infus untuk siap digunakan dengan cara :
Langkah - langkah - Lepaskan penutup botol cairan dan tusukkan jarum selang infus
Isi selang infus : tekan bilik drip dan lepaskan, biarkan terisi 1/3 sampai ½ penuh. .
Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Membawa peralatan kepasien
c. Mengatur posisi pasien
d. Menyiapkan set infus dan cairan infus untuk siap digunakan dengan cara :
- Lepaskan penutup botol cairan dan tusukkan jarum selang infus
- Isi selang infus : tekan bilik drip dan lepaskan, biarkan terisi 1/3 sampai
½ penuh.
- Tutup jarum dibuka, cairan dialirkan sampai keluar sehingga udara tidak
ada pada selang infus, lalu klem ke posisi off, pastikan slang bersih dari
udara dan gelembung udara, ujung slang ditutup kembali.
e. Memakai sarung tangan
f. Memeriksa ulang cairan yang akan diberikan.
g. Menyiapkan area yang akan dipasang infus.
h. Memasang perlak dan pengalas di bawah anggota badan yang akan
dipasang infuse
i. Melakukan fixasi
j. Menetukan vena yang akan ditusuk.
k. Desinfeksi area yang akan ditusuk
l. Menusukkan abocath pada vena yang telah ditentukan
m. Menutup bagian yang ditusuk dengan kasa steril dan plester
n. Menulis tanggal
o. Menghitung jumlah tetesan infus sesuai dengan kebutuhan.
p. Memperhatikan reaksi pasien.
q. Pasien dirapikan.
r. Peralatan dirapikan dan dikembalikan pada tempatnya.
s. Cuci tangan
t. Catat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah cairan di status pasien.
Bagan alir
Hal – hal yang
perlu di perhatikan

Unit terkait

Dokumen terkait

Rekaman histori
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
perubahan
PENGHITUNGAN TETESAN DAN JUMLAH CAIRAN

INFUSION TABEL

DOSIS TETES SETIAP MENIT


ORDER INFUS CC/JAM
BLOOD SET INFUSET MICROSET

500 cc/12 jam 42 cc/jam 7 tetes/menit 10 tetes/menit 42 tetes/menit

500 cc/24 jam 21 cc/jam 4 tetes/menit 5 tetes/menit 21 tetes/menit

1000 cc/12 jam 83 cc/jam 14 tetes/menit 21 tetes/menit 83 tetes/menit

1000 cc/24 jam 42 cc/jam 7 tetes/menit 10 tetes/menit 42 tetes/menit

2000 cc/12 jam 167 cc/jam 28 tetes/menit 42 tetes/menit 166 tetes/menit

2000 cc/24 jam 83 cc/jam 14 tetes/menit 21 tetes/menit 83 tetes/menit


MENOLONG PASIEN B.A.K
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Memasang bed pan/ urinal pada pasien yang tidak dapat melakukan sendiri.
1. Menampung air kemih.
2. Menjaga kebersihan.
Tujuan 3. Mengetahui kelaianan pada urine.
4. Mengurangi gerakan pasien.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah-langkah asuhan keperawatan
Kebijakan untuk membantu pasien dalam menolong pasien BAK

1. Persiapan alat
a. Bed pan / urinal.
b. Botol berisi air cebok.
c. Bengkok.
d. Selimut.
Prosedur e. Pengalas.
f. Tissue.
g. Kaos tangan.
2. Persiapan Pasien
Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.

3. Pelaksanaan
a. Membawa peralatan kedekat pasien.
b. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
c. Memasang sketsel/menutup korden
Langkah - d. Memasang perlak dan pengalas dibawah pantat pasien
langkah
a.) Pada pasien laki-laki :
 Bila pasien tidak dapat melakukan sendiri, perawat membantu
membuka pakaian bawah pasien.
 Memasukkan penis ke dalam mulut urinal dengan tangan kiri yang
diberi alas selimut pasien.
 Menganjurkan pasien untuk berkemih.
b.) Pada pasien wanita :
 Menanggalkan pakaian bawah dan dipasang selimut.
 Memberi posisi semi fowler dengan meninggikan kepala 30º dan
menekuk kedua lutut dan meletakkan kedua telapak tangan di sisi
samping dan menekuk siku untuk menyangga tubuh
 Menganjurkan pasien untuk mengangkat pantat /
memiringkan badannya ke salah satu sisi membelakangi perawat
(khusus pasien imobilisasi), kemudian memasang bed pan tepat di bawah
pantat yang sudah diberi alas.
 Menganjurkan pasien untuk berkemih

e. Membersihkan :
 Apabila pasien sudah selesai, kaki pasien diregangkan, selimut dibuka sendikit,
vulva dibuka dan dibersihkan, bila pasien menginginkan cebok sendiri, perawat
membantu menyiram dan bila telah selesai tangan pasien disiram dicuci dengan
sabun sampai bersih.
 Mengeringkan kemaluan dengan pengalas.
f. Merapikan pasien.
g. Membuka korden/ sketsel.
h. Membersihkan alas dan mengembalikan ke tempatnya.
i. Mencuci tangan
j. Mencatat
 Warna.
 Banyaknya.
 Bau.
 Keluhan lainnya.
Bagan alir

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, IGD, ICU

Dokumen terkait

Rekaman histori
perubahan No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MEMASANG KATHETER MENETAP
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Memasukkan slang karet melalui uretra ke dalam kandung


Pengertian kemih.
1. Mengosongkan kandung kemih.
2. Mengambil air kemih steril untuk bahan pemeriksaan.
3. Untuk mengukur sisa air kemih.
4. Mengurangi tegangan kandung kemih.
Tujuan 5. Mengosongkan kandung kemih sebelum diadakan pembedahan.
6. Untuk mencegah dekubitus pada penderita yang terus ngompol, koma.
7. Penatalaksanaan pasien yang dirawat karena trauma medula spinalis, gangguan
neuromusculer, atau inkompenten kandung kemih, serta pasca operasi besar.

Sebagai acuan bagi perawat dalam menjalankan penerapan langkah-langkah asuhan


Kebijakan keperawatan pada pelaksanaan tindakan pemasangan katheter menetap

1. Persiapan alat
a. Baki katheter/ katheter tray berisi :
 Pinset 1 buah.
 Handuk steril 2 buah.
 Kapas bola 3 buah.
b. Folley katheter sesuai ukuran.
c. Sepasang sarung tangan steril.

Prosedur d. Aquades.
e. Spuit 10 cc.
f. Urine bag.
g. Gunting + plester.
h. Bethadine cair.
i. Perlak + pengalas.
j. Bengkok + plastik.
k. Jelly.
l. Besi penggantung urine bag.
2. Persiapan pasien
a. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Menyiapkan posisi pasien
 Wanita dorsal recumbent.
 Laki-laki supinasi.
Langkah - 3. Pelaksanaan
langkah a. Mencuci tangan
b. Memasang sketsel/ menutup korden.
c. Memasang perlak dan pengalas di bawah pantat pasien.
d. Membuka alat-alat steril.
 Pinset, spuit, catheter.
 Katheter tray dibuka, beri bethadine cair pada kapas bola.
e. Menyiapkan plester sesuai kebutuhan.
f. Memakai kaos tangan steril.
g. Meletakkan handuk steril dan katheter dengan spuit (bila perlu).
h. Mengisi spuit dengan aquadest sesuai keperluan.
i. Pada wanita :
 Membuka labia mayora dengan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri, lalu
sedikit ditarik ke atas.
 Membersihkan daerah labia dengan pinset steril dari atas ke bawah
terakhir bagian meatus. Kapas hanya sekali pakai.
 Menentukan urefisium urethra.
 Melumasi ujung katheter dengan jelly kemudian masukkan perlahan-
lahan sepanjang 5 – 7,5 cm dan pasien dianjurkan untuk nafas panjang.
j. Pada pria :
 Tangan kiri memegamg penis pasien di bawah glands penis dengan ibu
jari dan jari telunjuk serta preputium ke bawah.
 Dengan pinset dibersihkan dengan arah melingkar dari sebelah dalam
keluar minimal 3x.
 Melumasi ujung kateter dengan jelly sekitar 15 – 18 cm.
 Memasukkan kateter sepanjang 18 – 23 cm dengan menegakkan penis
90º, pasien dianjurkan nafas panjang.
 Jika pada waktu memasukkan katheter terasa ada tahanan sebaiknya
dihentikan sebentar, lalu dilanjutkan lagi.
k. Mengisi balon katheter perlahan-lahan sampai adanya tahanan balon ± 15 –
20 cm.
l. Menghubungkan katheter dengan urine bag.
m. Memfiksasi katheter dengan plester.
n. Merapikan dan mengatur kembali posisi pasien yang nyaman.
o. Membersihkan dan mengembalikan alat-alat di tempatnya semula.
p. Mencuci tangan.
q. Mencatat pada catatan perawat tentang prosedur yang telah dilaksanakan,
kondisi perineum, jumlah, warna/ bau urine dan reaksi pasien.
Perhatian :
1. Menjaga sterilisasi alat-alat.
2. Pada wanita katheter jangan salah masuk vagina.
3. Ukuran katheter harus disesuaikan dengan keadaan pasien.
4. Hasil penyadapan urine diukur.
5. Perhatikan warna dan keadaan urine.
6. Pada pasien laki-laki jika katheter tertahan waktu memasukkan berhenti sebentar
lalu dilanjutkan lagi.
7. Menjelaskan kepada pasien untuk mempertahankan urine bag lebih rendah dari
ketinggian kandung kemih untuk mengurangi resiko infeksi saluran kemih akibat
aliran balik urine dari urine bag ke dalam kandung kemih.
8. Bila pasien pulang dengan katheter menjelaskan pentingnya perawatan katheter.

Bagan alir

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan, IGD, IKO, ICU

Dokumen terkait

Rekaman histori No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan


perubahan
MERAWAT KATHETER MENETAP
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Suatu tindakan dalam perawatan terhadap katheter menetap.

Menjaga kesterilan.

Tujuan Menjaga privacy pasien


Mencegah terjadinya komplikasi
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan perawatan katheter menetap.
1. Persiapan alat
a. Kaos tangan steril.
b. Kapas steril.
c. Bethadine cair.
d. Bengkok / plastik.
e. Perlak / pengalas.
Prosedur 2. Persiapan pasien
a. Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan.
b. Mengatur posisi pasien wanita : dorsal recumbent, laki – laki : supinasi.
bagian meatus (kapas dipergunakan hanya satu kali pakai).
 Bersihkan ujung katheter dekat meatus sepanjang 10 cm dengan arah
melingkar ke kanan.
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Memasang sketsel/ menutup korden.
c. Memasang perlak / pengalas di bawah pantat pasien.
Langkah - d. Menyiapkan dan membuka alat-alat steril.
langkah
e. Mengatur posisi pasien.
f. Memakai kaos tangan steril.
g. Membersihkan genetalia.
Pada wanita :
 Buka labia dengan jari telunjuk dan ibu tangan kiri, lalu sedikit di tarik
ke atas.
Bersihkan daerah labia luar dan dalam dari atas ke bawah terakhir
Pada pria :
 Pegang daerah bawah gland penis dengan ibu jari dan jari telunjuk,
preputium ditarik ke bawah.
 Bersihkan dengan arah melingkar dari sebelah dalam keluar minimal 3x.
 Bersihkan ujung katheter dekat meatus sepanjang 10 cm dengan arah
melingkar keluar.
h. Mengatur posisi dan merapikan pasien.
i. Membersihkan dan mengembalikan alat – alat ditempatnya.
j. Mencuci tangan.
k. Mencatat kondisi meatus dan keluhan – keluhan pasien.

Bagan alir

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, ICU.

Dokumen terkait

Rekaman histori No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan

perubahan
MELEPAS KATHETER MENETAP
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Suatu tindakan untuk melepas katheter melalui uretra kedalam kandung kemih.
1. Pasien yang telah mengakhiri terapi pemasangan katheter menetap.

Tujuan 2. Pasien yang masih memerlukan terapi menetap dan dilakukan penggantian tiap 2
minggu sekali.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan melepas katheter menetap
1. Persiapan alat
a. Bengkok.
b. Kantong plastik.
c. Spuit on steril.
d. Kapas on steril.
e. Kapas alkohol.

Prosedur f. Aceton.
g. Perlak dan pengalas.
2. Persiapan pasien
a. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b. Menyiapkan posisi pasien
 Wanita dorsal recumbent.
 Laki-laki supinasi.
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Memasang sketsel/ menutup korden.
c. Memasang perlak dan pengalas di bawah pantat pasien.
Langkah - d. Meletakkan bengkok di antara kedua kaki pasien.
langkah
e. Menghisap balon kateter dengan spuit sampai habis.
f. Meletakkan bengkok di bawah kateter, tarik katheter keluar sambil diputar
perlahan-lahan.
g. Menganjurkan pasien nafas panjang.
h. Memasukkan katheter ke dalam bengkok.
i. Melepas katheter dari urine bag dan mengalirkan urine sisa ke dalam urine
bag.
j. Membersihkan bekas plester yang ada di kulit pasien.
k. Mengatur posisi pasien dan merapikan pasien
l. Membersihkan dan mengembalikan alat di tempatnya serta mengukur urine.
m. Mencuci tangan.
n. Mencatat jumlah urine ke dalam out put dan catatan perawat.

Perhatian :
 Menjaga privacy pasien.

Bagan alir

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan

Unit terkait Instalasi rawat inap, ICU.

Dokumen terkait

Rekaman histori No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan


perubahan
MEMBERIKAN OBAT TETES TELINGA
No. Dokumen :1 / 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Pemberian obat ke dalam rongga bagian luar dengan cara meneteskan atau irigasi.

1. Mengatsi infeksi pada telinga bagian luar.


Tujuan 2. Mengencerkan serumen pada liang telinga.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan memberikan obat tetes telinga

Prosedur

a. Menanda tangani waktu pemberian obat dalam catatan perawat berdasarkan


kartu obat
b. Meletakkan kartu obat pada kotak obat yang tersedia sesuai jam pemberian obat
berikutnya.

Langkah -
langkah Perhatian.
 Perhatikan ketepatan pasien, obat, dosis, rute pemberian, dan waktu
pemberian.
 Perhatikan reaksi pasien terhadap pemberian obat.

Bagan alir
Hal – hal yang
perlu di
perhatikan

Unit terkait Instalasi rawat inap, ICU, IGD, Instalasi rawat jalan

Dokumen terkait

Rekaman histori No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan


perubahan
MEMASANG TAMPON HIDUNG
No. Dokumen :1/1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Memasukkan tampon pada rongga hidung untuk menghantikan perdarahan dalam


Pengertian hidung.

Tujuan Menekan sumber perdarahan didalam rongga hidung sehingga perdaraha berhenti.

Epistaksis yang disebabkan baik karena trauma maupun hal-hal lain seperti infeksi,
Kebijakan hipertensi, kelainan darah, dll.
1. Persiapan alat :
a. Tampon hidung steril.
b. Hemostate steril.
c. Pick up steril.
d. Spuit 2,5 cc steril.
e. Gauze steril.
f. Adrenalin 1/10.000 1 amp.
g. Kaos tangan.
prosedur h. Bengkok.
i. Vaselin steril / salep antibiotika yang dianjurkan dokter.
j. Gunting verban steril.
k. Baki.

2. Persiapan pasien :
Jelaskan kepada pasien tenteng manfaat dan prosedur yang akan
dilakukan.
Pelaksanaan
a. Cuci tangan.
b. Dekatkan peralatan ke ekat pasien.
Langkah - c. Posisi pasien setengah duduk dangan memberikan bantal setidaknya 3 buah
langkah
bila klien memungkinkan dan posisi berbaring dengan meletakkan bantal
dibawah punggung bila pasien lemah.
d. Buka ampul adrenalin dan sedot kedalam spuit, tutup kembali jarum spuit
kemudian letakkan kembali pada baki.
e. Buka kemasan tampon hidung dan gauze.
f. Pakai sarung tangan (tidak perlu steril hanya untuk melindungi diri).
g. Ambil gauze steril, bersihkan hidung klien dari bekuan darah hingga bersih,
Buang kedalam bengkok.
h. Ambil spuit yang sudah terisi adrenalin 1/10.000, kemudiandengan perlahan
disemprotkan pada tampon hidung bagian ujung.
i. Ambil hemostat steri untuk menjepit bagian tengah tampon hidung untuk
memegang tampon. Pergunakan tangan kiri untuk memegang hemostat.
j. Mengambil pick up hidung untuk memegang ujung tampon hidung dan
mempergunakan tangan kanan.
k. Dengan menggunakan pick up hidung, memasukkan tampon hidung ke dalam
rongga hidung sedikit demi sedikit. Memutar haemostat pada tangan kiri
mengikuti irama, tangan kanan yang memasukkan tampon hidung ke dalam
rongga hidung.
l. Memasukkan tampon hidung hingga penuh dan menekan sumber perdarahan
dalam rongga hidung. Apabila rongga hidung sudah penuh sedangkan tampon
hidung masih ada sisa, bisa digunting dengan gunting verband steril sehingga
sisanya bisa dimanfaatkan lagi.
m. Tampon ini dibiarkan 3 – 5 menit.
n. Simpan lagi sisa tampon hidung, pick up dan haemostat sehingga tetap steril.
o. Tampon hidung bisa dilepas dengan cara menarik secara perlahan – lahan dan
membuang ke dalam bengkok.
p. Apabila perdarahan berhenti :.
 Mengatur posisi pasien seperti semula atau senyaman
mungkin bagi pasien.
 Menbereskan peralatan
 Mencuci tangan.
q. Apabila perdarahan masih berlangsung :
 Membuka tampon hidung lagi (bisa menggunakan sisa apabila masih
cukup panjangnya).
 Mengolesi dengan vaselin / salep antibiotika pada bagian ujung tampon
hidung (berguna untuk mencegah tampon melekat sehingga menghindari
berulangnya perdarahan saat dicabut).
 Mengulangi langkah j s.d. l
 Tampon dapat dipertahankan selama 1 – 2 hari.
 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
 Membereskan semua peralatan
 Mencuci tangan.
 Mendokumentasikan prosedur tindakan ke dalam status lyst pasien.

Bagan alir

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, ICU, IGD, Instalasi rawat jalan.

Dokumen terkait

Rekaman histori No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan


perubahan
MELAKUKAN IRIGASI MATA
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Membersihkan mata dengan cara mengalirkan cairan ke dalam mata.

Membersihkan mata yang kotor atau mengeluarkan benda asing dan melaksanakan
tujuan tindakan pengobatan/ mata.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
kebijakan pada pelaksanaan tindakan perawatan membilas ( irigasi )mata
1. Persiapan alat
a. Cairan Nacl 0,9%
b. Spuit 10cc
c. Kain kasa steril.
d. Perlak dan alasnya.

prosedur e. Bengkok (nierbekken).


f. Sarung tangan.
2. Persiapan pasien
a. Menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
b. Pasien diatur dalam posisi duduk dengan kepala miring ke arah mata yang
akan dicuci.
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan dan menjelaskan langkah prosedur pada pasien.
b. Membawa peralatan ke dekat pasien.
c. Memasang perlak dan alasnya di dada pasien sampai bahu dan mengatur posisi
pasien duduk dengan kepala miring ke arah mata yang akan dicuci.
d. Pasien dianjurkan agar memegang bengkok.
Langkah -
langkah e. Memakai sarung tangan.
f. Mata yang akan dicuci dilap dengan kapas basah dari arah dalam ke luar.
g. Spuit diisi cairan.
h. Kelopak mata dibuka dengan kassa steril.
i. Cairan disemprotkan perlahan-lahan dari arah dalam ke luar
j. Setelah bersih, kelopak mata dikeringkan dengan kassa steril
k. Obat mata diberikan (bila perlu)
l. Setelah selesai, pasien dirapikan kembali.
n. Membersihkan, membereskan, dan mengembalikan peralatan ke tempat
semula.
o. Mencuci tangan.
p. Mendokumentasikan prosedur tindakan perawatan irigasi mata pada status lyst
pasien.
Perhatian :
1. Perhatikan teknik septik dan aseptik.
2. Cairan tidak boleh disemprotkan terlalu keras.
3. Obat yang diberikan harus sesuai dengan program pengobatan

Bagan alir

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan

Unit terkait Instalasi rawat inap, ICU, IGD, Instalasi rawat jalan

Dokumen terkait .

Rekaman histori
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
perubahan
CARA PEMBERIAN OBAT INSULIN
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Memberikan obat melalui injeksi dengan tujuan mengendalikan kadar gula darah
Pengertian akibat gangguan kerja insulin sel .

Tujuan Mengendalikan kadar gula darah.

Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan pemberian obat insulin
1. Persiapan alat
a. Obat yang diperlukan : insulin.
b. Spuit 1 ml/ spuit insulin.
c. Kapas alkohol.
Prosedur d. Kartu obat.
e. Baki.
2. Persiapan pasien
 Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilkaukan.
3. Pelaksanaan
a. Mencocockkan kartu obat dengan pesanan dokter dan catatan perawat.
b. Mencuci tangan.
c. Mencocokkan kartu obat dengan etiket obat (vial).
d. Menentukan dosis obat dengan tepat.
e. Mengambil obat ke dalam spuit.
f. Membawa obat sampai ke pasien dengan membaca kartu TT dan memanggil
Langkah - nama pasien
langkah g. Memasang tabir / korden.
h. Menentukan tempat penyuntikan : 1/3 lengan atas.
i. Mendesinfeksi kulit / tempat penyuntikan.
j. Mengeluarkan udara dari dalam spuit.
k. Posisi memasukkan jarum 90 dari kulit pasien dengan tepat.
l. Memasukkan obat.
m. Melepas jarum dan memberi massase.
n. Membalik kartu obat dan tetap dalam baki. Memberitahu pasien bahwa
prosedur tindakan sudah selesai dan merapikan lingkungan Membereskan alat –
alat dan mencuci tangan.
o. Mendokumentasikan prosedur dalam lyst pasien.Meletakkan kartu obat pada
jam pemberian berikutnya.
p. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan gula darah puasa dan gula
darah 2 jam sesudah makan, untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan program
terapi.
Perhatian :
1. Pemberian injeksi insulin secara terus – menerus sebaiknya dilakukan di tempat
yang berbeda untuk menghindari gangguan penyerapan.
2. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan gula darah secara rutin.

Bagan alir Instalasi rawat inap, ICU, IGD, Instalasi rawat jalan

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan
Unit terkait

Dokumen terkait
Rekaman histori
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
perubahan
MENENTUKAN KADAR GLUKOSA
URINE DENGAN METODA TEST STRIP
No. Dokumen :1/1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Memeriksakan kadar glukosa dalam urine dengan menggunakan kertas ”Test Strip
Pengertian Glukosa”.

Tujuan Menetukan kadar glukosa dalam urine.

Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan menentukan kadar glukosa urine dengan metoda test strip
1. Persiapan alat
a. Kertas Glukosa test strip urine.
Prosedur b. Tabung indikator / parameter.
2. Persiapan pasien
Menjelaskan pada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan.
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan.
b. Urine yang akan diperiksa ditempatkan pada suatu tempat.
c. Memasukkan kertas Glukosa test strip urine ke dalam urine sampai batas
Langkah - petunjuk.
langkah
d. Membiarkan 1 – 2 menit untuk menetukan hasil.
e. Membaca hasil disesuaikan dengan parameter.
f. Mencuci tangan.
g. Mendokumentasikan hasil.

Bagan alir
Hal – hal yang
perlu di
perhatikan

Unit terkait Instalasi rawat inap, ICU, IGD, Instalasi rawat jalan.

Dokumen terkait

Rekaman histori
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
perubahan
MENENTUKAN KADAR GLUKOSA
DARAH DENGAN METODA TEST
STRIP
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Memeriksakan kadar glukosa dalam darah dengan menggunakan kertas ”Test Strip
Pengertian Glukosa”.

Tujuan Menentukan kadar glukosa dalam darah.

Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan menentukan kadar glukosa darah dengan metoda test strip

1. Persiapan alat
a. Glukosa Test Meter.
b. Kertas Glukosa test strip urine.Jarum steril / lanset.
c. Kapas alkohol.
2. Persiapan pasien
Menjelaskan pada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan.

3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan.
b. Memberitahu langkah prosedur tindakan kepada pasien.
Prosedur c. Membawa peralatan ke dekat pasien.
d. Mendesinfektan jari tengah pasien dengan kapas alkohol dan membiarkan
beberapa saat supaya kering.
e. Membuka pembungkus kertas Glukosa test strip (test strip jangan tersentuh
tangan terlalu lama). Perhatikan cara memegang test strip jangan menyentuh
sisinya, pegang tepi test strip.
f. Menusuk jari tengah dengan jarum steril, dan memastikan darah cukup untuk
pemeriksaan.
g. Meneteskan darah yang keluar melalui ujung jari dan meletakkan pada
Glukosa test strip sesuai petunjuk tempatnya dan mendesinfektan jari pasien.
h. Memasukkan glukosa test strip dengan posisi ke atas pada Glukosa test
strip.
i. Perhatikan cara memasukkannya harus tegak lurus dengan alat.
Langkah - langkah j. Memberitahu pasien bahwa prosedur tindakan telah selesai.
k. Mencuci tangan.
l. Mendokumentasikan hasil.

Bagan alir Instalasi rawat inap, ICU, IGD, Instalasi rawat jalan

Hal – hal yang


perlu di perhatikan

Unit terkait

Dokumen terkait

Rekaman histori No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan


perubahan
MEMASANG NGT
No. Dokumen :1/1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Memasang selang plastik lunak melalui nasofaring pasien ke dalam lambung
1. Pembuangan sekret gastrik / kumbah lambung.

Tujuan 2. Pemasukkan larutan ke dalam lambung untuk pemeriksaan diagnostik.


3. Pemasukkan nutrisi dan cairan.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan pemasangan NGT.

1. Persiapan alat
a. Selang lambung (ukuran disesuaikan usia).
b. Jelly.
c. Stetoscope.
d. Spuit 10 cc/acepto.
e. Bengkok.

Prosedur f. Penutup pipa lambung.


g. Plester dan gunting.
h. Spatel.
i. Tissue.
2. Persiapan pasien
a. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan..
b. Mengatur posisi tidur pasien(terlentang dengan bantal / posisi semi fowler).

3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan.
b. Menjelaskan langkah prosedur tindakan pada pasien.
Langkah -
langkah c. Membawa peralatan ke dekat pasien.
d. Mengukur panjangnya selang lambung dari pangkal hidung ke telinga lalu ke
prossesus xipoideus.
e. Memberi batas panjang selang lambung yang telah diukur dengan plester.
g. Memberi jelly pada selang lambung sepanjang 7,5 – 10 cm.
h. Memasukkan selang lambung ke salah satu lubang hidung :
 Posisi kepala ekstensi, bila selang sudah sampai oropharing, posisi
kepala flexi.
 Bila pasien batuk – batuk berhenti memasukkan selang lambung dan
pasien dianjurkan nafas dalam.
 Setelah relaks dilanjutkan memasukkan selang lambung.
i. Mengecek apakah selang lambung sudah masuk lambung dengan menghisap
cairan lambung/ masukkan udara 5 – 10 cc dan didengar dengan stetoscope
pada perut kiri kwadran atas.
j. Plester selang lambung ke ujung hidung.
k. Menutup selang lambung/ menyambung selang lambung dengan plastik
penampung.
l. Merapikan pasien dan lingkungannya.
m. Membereskan alat – alat dan mencuci tangan.
n. Mendokumentasikan prosedur tindakan distatus pasien
 Jam pemasangan.
 Jumlah dan warna cairan lambung.

Bagan alir
Hal – hal yang
perlu di
perhatikan

Unit terkait

Dokumen terkait
Rekaman histori
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
perubahan
MEMBERIKAN MAKAN LEWAT NGT
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Memberikan makan kepada pasien dengan menggunakan selang lambung/naso gastric


Pengertian
tube (NGT)

Tujuan Memasukkan makanan ke dalam lambung.


Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan memberi makan lewat selang lambung ( SL )
1. Persiapan alat
a. Cairan / makanan saring sesuai diet
b. Gelas ukur dan sendok
c. Asepto/Corong sonde/spuit 50 cc
d. Air putih untuk membilas

prosedur e. Alas/handuk
f. Bengkok
g. Tissue
2. Persiapan Pasien
a. Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan ..
b. Mengatur posisi tidur pasien dengan posisi semi fowler.
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Mencocokkan diet dengan daftar diet pasien
c. Membawa peralatan ke dekat pasien.
d. Meletakkan alas/ handuk di bawah kepala.
e. Membuka penutup selang lambung.
Langkah -
langkah f. Menghisap sisa lambung dengan acepto/spuit.
g. Membuang sisa lambung ke dalam bengkok dan mengukurnya.
h. Membilas acepto / spuit dengan air pembilas.
i. Memasukkan diet sesuai advis dokter dengan posisi acepto lebih tinggi.
j. Mengalirkan cairan diet perlahan-lahan dan mencegah masuknya udara
kedalam selang.
k. Membilas slelang lambung dengan air putih.
l. Menutup selang lambung.
m. Merapikan alat-alat, mengatur posisi pasien semi fowler/ memiringkan
kepala pasien dan mencuci tangan.
n. Mendokumentasikan prosedur tindakan distatus lyst pasien :
 Jumlah sisa lambung dan warnanya.
Jumlah intake/cairan yang masuk.

Bagan alir

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, ICU

Dokumen terkait

Rekaman histori No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan


perubahan
MELAKUKAN SKIN TEST
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Melakukan penyuntikan/injeksi obat di bawah kulit dengan tujuan untuk mengetahui


Pengertian
apakah pasien alergi atau tidak dengan pemberian obat yang diinjeksikan
Mengetahui sensitivitas pasien terhadap pemberian obat
Tujuan .
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan dalam melakukan skin test

1. Persiapan alat
a. Spit 1 cc dan jarum steril.
b. Obat yang diperlukan.
c. Kapas alkohol
Prosedur d. NaCL 0.9 % aquadest.
e. Bengkok.
2. Persiapan pasien
Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien tetntang tindakan yang akan
dilakukan

3. Pelaksanaan
a. Cuci tanagn
b. Mengisi spuit dengan obat yang akan ditest sejumlah 0.1 cc dilarutkan
dengan NaC 0.9% aquadest menjadi 1 cc.
c. Mendesifektasi kulit yang akan disuntik menggunakan kapas alkohol
Langkah - d. Menyuntikkan obat secara intracutan sampai kulit menggelembung.
langkah
e. Menilai reaksi obat setelah 15 menit dari waktu penyuntikan
f. Hasil(+) jika terdapat tanda kemerahan pada daerah penusukan dengan
diameter minimal 1cm.
g. Mencatat hasil reaksi skin test.
h. Cuci tangan.
Bagan alir

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan

Unit terkait Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, IKO, ICU

Dokumen terkait

Rekaman histori
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
perubahan
MENYIAPKAN DARAH UNTUK
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Menyiapkan darah untuk pemeriksaan laboratorium

Agar penyiapan darah untuk pemeriksaan laboratorium dapat disiapkan sesuai


Tujuan
dengan sample yang diharapkan
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan dalam menyiapkan darah untuk pemeriksaan laboratorium
1. Persiapan alat.
a. Botol kecil/tabung tempat specimen yang sudah diberi label.
b. Spuit steril berbagai ukuran.
c. Kapas alkohol dalam tempatnya
d. Tourniquet
Prosedur
e. Formulir pemeriksaan
2. Persiapan pasien
a. Pasien/ keluarga diberi penjelasan mengenai tindakan yang akan
dilakukan.
b. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Menetukan pembuluh darah yang akan ditusuk untuk penggambialn
darah.
c. Mendesinfeksi permukaan kulit pembuluh darah yang akan ditusuk
Langkah - dengan menggunakan kapas alkohol.
langkah
d. Memasang tourniquet.
e. Mengambil darah pemeriksaan dengan cara menusukkan jarum pada
pembuluh darah dengan jumlah sesuai kebutuhan.
f. Memasukkan darah pada tempat yang sudah disediakan.
g. Mencantumkan identitas pasien/nama, tanggal dan jam berapa
pengambilan bahan pemeriksaan darah.
h. Cuci tangan.
i. Mengirim speciment darah dan meyerahkan formulir pemeriksaan ayang
sudah diisi dan ditandatangani dokter ke laboratorium.

Bagan alir

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, Instalasi rawat jalan, IGD, IKO, ICU

Dokumen terkait
Rekaman histori
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
perubahan
MENYIAPKAN URINE UNTUK
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Menyiapkan sample urine untuk pemeriksaan laboratorium


Agar penyiapan urin untuk pemeriksaan laboratorium dapat disiapkan sesuai dengan
Tujuan sample yang diharapkan
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan dalam menyiapkan urine untuk pemeriksaan laboratorium
a. Persiapan alat.
1. Botol kecil / tabung tempat speciment yang sudah diberi label.
2. Set pemasangan kateter.
3. Formulir pemeriksaan
Prosedur 4. Pengalas untuk bokong.
b. Persiapan pasien.
1. Pasien dan kelurga pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan.
2. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan.
c. Pelaksanaan.
1. Cuci tangan.
2. Menyiapkan tempat urine.
3. Menampung urine dalam botol/tabung urine ± 100 cc.
4. Sisannya ditampung dalam bengkok.
5. Memasang label pada botol / tabung pemeriksaan dengan mencantumkan
Langkah -
langkah a) Nama pasien,
b) Nomor rekam medik
c) Tanggal dan jam pemeriksaan bahan pemeriksaan urine
6. Cuci tangan
7. Mengirim urine dan menyertakan formulir pemeriksaan yang sudah diisi dan
ditandatangani dokter.
Bagan alir

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan

Unit terkait IGD, ICU, Instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap.

Dokumen terkait

Rekaman histori No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan


perubahan
CARA MENGATUR POSISI PASIEN
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur Macam Pengaturan Posisi
1. Posisi Supinasi.
a. Klien diatur berbaring lurus, tulang punggung dan kedua kaki lurus.
b. Lengan di sisi dengan telapak tangan menghadap ke bawah.
c. Sebuah bantal diletakkan di bawah kepala dan bahu untuk mencegah
hiperektensi leher.
d. Untuk menjaga kaki tetap pada posisi yang tepat, papan kaki dapat dipasang.
2. Posisi Fowler.
a. Klien diatur posisi supinasi. Bagian kepala tempat tidur dinaikkan setinggi
45.
b. Untuk semi fowler bagian kepala dinaikkan 30 dan untuk fowler tinggi
dinaikkan 90.
c. Untuk menjaga posisi kaki, sandaran kaki dapat dipasang beberapa bantal
yaitu di bawah bahu, kepala, punggung bagian bawah dan paha untuk
mencegah hiperektensi lutut.
3. Posisi Prone.
a. Pasien diletakkan tengkurap dengan kepala menoleh ke satu sisi dan lengan
di samping bahu.
b. Untuk mencegah hiperektensi dan flexi leher dapat diletakkan sebuah bantal
di bawah kepala.
c. Untuk mencegah flexi telapak kaki, satu bantal dapat diletakkan di bawah
sudut kaki.
d. Untuk menambah rasa nyaman dan mencegah hiperektensi tulang belakang,
dapat dipasang sebuah bantal di bawah perut.
4. Posisi berbaring ke samping.
a. Pasien diatur berbaring ke samping kanan / kiri.
b. Lengan yang bawah tubuh diatur flexi di depan kepala atau di atas bantal.
c. Sebuah bantal dapat diletakkan di bawah kepala dan bahu.
Langkah - d. Untuk menyokong otot sternokleido mastoid dapat dipasang bantal di bawah
lengan.
langkah
e. Untuk mencegah lengan aduksi dan bahu berotasi ke dalam, sebuah bantal
dapat diletakkan di bawahnya.
f. Untuk mencegah paha aduksi dan rotasi ke dalam, taruh sebuah bantal di
bawahnya.
g. Untuk mencegah paha aduksi dan rotasi ke dalam, sebuah bantal diletakkan
di bawah kaki atas, sambil kaki atas diatur sedikit menekuk ke depan.
5. Posisi SIM.
a. Klien diatur posisi miring ke kiri / kanan dengan tangan yang bawah
diletakkan di belakang punggung dan tangan yang atas diflexikan di depan
bahu.
b. Kaki atas sedikit flexi dan disokong sebuah bantal.
c. 1 bantal diletakkan di bawah kepala untuk mencegah flexi dan hiperektensi
leher.

Perhatian :
1. Mengajarkan pada klien / keluarga bagaimana untuk mempertahankan kelurusan
tubuh yang tepat saat menggerakkan klien di tempat tidur.
2. Mengajarkan pada klien dan keluarga tentang prinsip – prinsip tehnik
pemindahan yang aman.

Bagan alir
Hal – hal yang
perlu di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap

Dokumen terkait
Rekaman histori
perubahan
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MERAWAT PASIEN TRAUMA KEPALA
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Memberikan perawatan terhadap pasien dengan trauma kepala.


Sebagai acuan langkah – langkah penerapan dalam memberikan pelayanan kepada
Tujuan
pasien
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan
pada pelaksanaan tindakan untuk perawatan pasien trauma kepala
1. Persiapan alat
Prosedur a. Alat untuk menjaga kepatenan jalan nafas (gudel, spatel lidah jika perlu).
b. Alat untuk mempertahankan cairan dan nutrisi (set infus, selang nasogastrik).
2. Cara kerja
a. Mencuci tangan.
b. Mempertahankan jalan nafas dan ventiasi dengan menunjang fungsi
pernafasan optimal dengan :
 Melakukan pemeriksaan analisa gas darah.
 Melakukan selang intubasi endotrakea atau trakeostomi.
 Meletakkan pasien pada posisi semi telungkup.
 Mengubah posisi pasien secara teratur untuk mencegah penumpukkan
sekresi dan tekanan pada kulit.
Langkah -  Jika pasien sadar, tinggikan kepala 30 untuk mengobservasi dan
langkah mempertahankan aliran balik darah.
c. Mengobservasi, mengevaluasi dan mengkaji fisik secara periodik untuk
melihat perkembangan / perubahan status pasien dengan :
 Membuat dokumentasi spesifik (misal : GCS).
 Memantau tanda – tanda peningkatan tekanan intrakranial.
d. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit secara adequat dengan :
 Mengukur masukan dan keluaran (intake – output cairan).
 Memperhatikan ketepatan volume cairan intravena untukmencegah
edema cerebri.

 Melakukan pemeriksaan darah dan urine untuk mengobservasi
gangguan regulasi natrium dan kalium.
 Memasang selang nasogastrik pasien tidak bisa menelan.
 Memasang kateterisasi urine bila pasien tidak sadar atau tidak
dapat berkemih spontan
e. Memberikan pengobatan yang tepat sesuai dengan program pengobatan
untuk mempertahankan tekanan intrakranial.
f. Mengobservasi tanda – tanda vital.
g. Mengobservasi kebocoran cairan sumsum tulang belakang melalui
hidung atau telinga :
 Menempelkan kapas pada hidung atau telinga.
 Meninggikan kepala 20 - 30 untuk menurunkan tekanan
intrakranial.
 Menjaga agar klien tidak melakukan manuver valsava (bensin,
batuk dan mengejan).
h. Menjaga keamanan dan keselamatan pasien selama gelisah :
 Tidak melakukan pengikatan bila tidak perlu, gunakan papan
pagar tempat tidur.
 Mempertahankan lingkungan tenang.
i. Menjaga mata terhadap iritasi dari kornea (menutup kelopak mata
dengan kasa basah).
j. Menjalankan tehnik rehabilitasi :
 Memberi posisi yang benar untuk mencegah kontraktur.
 Melakukan latihan rentang gerak.
 Mempertahankan kulit tetap kering, bersih dan mencegah ulkus
dicubitus.
 Meningkatkan aktifitas fisik dan mental.
Perhatian :
1. Membangunkan pasien setiap (selama 8 jam berikutnya) dan
periksa tingkat kesadaran serta orientasi.
2. Memberikan hanya cairan selama 8 jam pertama, kemudian
lanjutkan pada diit reguler.
3. Memberikan analgesik untuk sakit kepala, bila obat yang lebih
kuat diperlukan, hubungi dokter.
4. Memberitahu dokter bila ada hal berikut yangterjadi :

 Satu atau dua pupil dilatasi dan tidak reaktif.


 Tingkat kesadaran menurun.

 Terjadi konflusi atau peka rangsang.

 Tidak dapat menggunakan lengan atau kaki.


k. Kejang atau muntah terus menerus.

Bagan alir
Hal – hal yang
perlu di
perhatikan
Unit terkait
Dokumen terkait

Rekaman histori
perubahan
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MENGOMPRES LUKA
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Perawatan luka dengan cara memberikan kompres hangat pada luka dengan cairan
Pengertian desinfektan.
1. Mempercepat proses penyembuhan luka.
2. Sebagai pengobatan dan mencegah infeksi.

Tujuan 3. Mengetahui perkembangan luka.


4. Memberi relaksasi pada otot sekitar luka.
5. Mempermudah pelepasan kotoran yang melekat pada luka.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan perawatan kompres luka
1. Persiapan alat
a. Alat on steril
 Baki + alas (perlak + alas).
 Bengkok.
 H2O2
 Phisohex.
 Gunting dan plester.
 Kaos tangan on steril.
b. Alat steril
Prosedur  Larutan kompres Ns atau sesuai pemintaan dokter.
 Hemostat + alat buka jahit steril (prn).
 Handuk steril (prn).
 Kom steril.
 Kapas steril.
 Gauze / ABD / lidi kapas steril (prn).
2. Persiapan pasien
Menjelaskan pada pasien dan atau keluarga tentang prosedur tindakan perawatan
kompres luka.
3. Pelaksanaan
a. Mencocokkan kartu tindakan perawatan dengan advis dokter pada status lyst
pasien.
b. Memberitahu pasien dan atau keluarga terhadap prosedur tindakan perawatan
kompres luka.
c. Mencuci tangan dan menyiapkan alat secara lengkap.
d. Membawa alat – alat ke samping tempat tidur pasien dan memasang
tabir/korden di sisi tempat tidur pasien
e. Mengatur posisi pasien dan memasang alas dibagian bawah luka.
f. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan.
g. Menggunakan sarung tangan on steril, membuka pembalut luka dan
mengobservasi kondisi luka, buang balutan luka ke dalam bengkok.
Langkah -
langkah h. Membersihkan luka dengan kapas yang sudah diberi H2O2, kemudian buang
kapas yang kotor ke dalam bengkok.
i. Memakai sarung tangan steril, memberikan kompres pada luka dengan gauze
/ ABD secara berulang – ulang selama 15 – 20 menit.
j. Bila larutan desinfektan kotor dapat diganti.
k. Mengeringkan luka dan menutup luka dengan gauze / ABD steril.
l. Membersihkan bekas plester pada kulit sekitar luka dengan aceton,
memfiksasi balutan dengan plester.
m. Merapikan pasien dan memberi posisi istirahat yang nyaman.
n. Merapikan alat – alat dan mencuci tangan.
o. Mendokumentasikan tindakan perawatan kompres luka pada status lyst
pasien.

Bagan alir Instalasi rawat inap, ICU.

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan

Unit terkait

Dokumen terkait

Rekaman histori No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan


perubahan
MENGGANTI BALUTAN LUKA
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Menganti balutan / penutup luka yang sudah kotor / lama dengan balutan / penutup
Pengertian yang baru secara aseptik.
1. Memberi perawatan luka dan mengobati luka.
2. Mempercepat proses penyembuhan luka.

Tujuan 3. Mencegah luka menjadi terinfeksi.


4. Mengobservasi perkembangan luka.
5. Memberi rasa nyaman pada luka.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan perawatan mengganti balutan luka

1. Persiapan alat
a. Alat on steril
 Baki
 alas (perlak).
 Bengkok dan kantong plastik.
 Aceton.
 Kapas on steril.
 Kapas alkohol.
 Gunting.

Prosedur  Plester / isolasi / verban gulung.


 Kaos tangan on steril.
b. Alat steril
 Pinset anatomi.
 Pinset chirurgi
 Gunting lurus
 Kapas steril.
 Kapas lidi
 Mangkok kecil
 Gauze / ABD / gauze gunting.
 Kaos tangan steril (bila diperlukan).
 H2O2.
2. Persiapan pasien

 Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang tindakan perawatan yang


akan dilakukan.
3. Pelaksanaan
a. Mencuci tangan dengan benar.
b. . Membawa alat – alat ke pasien.
c. Menutup pintu atau memasang sketsel/korden
d. Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan/lokasi luka dan memasang
perlak di bawahnya.
e. Melepas fiksasi pada luka dengan kapas alkohol.
f. Memakai sarung tangan on steril, membuka balutan dan membuang ke
dalam bengkok.
g. Membersihkan luka dengan kapas desinfektan (H2O2) dengan memakai
pincet dari arah dalam keluar
Langkah - h. Membuang kapas yang kotor ke dalam tempatnya.
langkah
i. Mengobservasi keadaan luka
j. Menutup luka dengan gauze / ABD menggunakan pinset steril atau
sarung tangan steril dan jaga agr serat kasa tidak melekat pada luka.
k. Membersihkan bekas plester dengan kapas aceton.
l. Memfiksasi balutan dengan plester / isolasi / verban gulung.
m. Merapikan pasien dan membereskan alat – alat.
n. Mencuci tangan dengan benar.
o. Mendokumentasikan tindakan mengganti balutan luka, hasil observasi
luka dan respon pasien pada catatan perawatan.

Bagan alir

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan

Unit terkait Instalasi rawat inap, ICU.

Dokumen terkait
Rekaman histori
perubahan No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MELAKUKAN IRIGASI LUKA
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Menyemprotkan cairan tertentu (untuk perawatan luka) ke dalam luka yang dalam.

1. Mempermudah melepaskan kotoran yang melekat.


2. Untuk pengobatan dan mengurangi infeksi.
Tujuan 3. Untuk memperlancar peredaran darah setempat.
4. Untuk mengetahui perkembangan dari luka.
Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan perawatan irigasi luka
1. Persiapan alat
a. Alat on steril
 Baki dan alas (perlak).
 Bengkok 2.
 Gunting + plester.
 Sarung tangan on steril.
b. Alat steril
 Kom steril.
 Pincet anatomis.

Prosedur  Hemostat
 Cangkir kapas.
 Spuit/acepto.
 Phisohex
 Normal saline.
 Gauze / kasa.
 Sarung tangan steril.
 H2O2.
2. Persiapan Pasien
Menjelaskan pada pasien dan atau keluarga tentang prosedur tindakan perawatan
mengganti balutan luka dengan terpasang drain

3.Pelaksanaan
a. Mencocokkan kartu tata cara dengan lyst pasien
b. Memberitahu pasien tentang prosedur irigasi luka.
c. Mencuci tangan dan menyiapkan alat secara lengkap.
d. Membawa alat – alat ke samping tempat tidur pasien
e. Memasang tabir / sketsel di samping tempat tidur pasien
f. Memasang perlak di bawah luka dan mengatur posisi pasien yang nyaman.
g. Memakai sarung tangan on steril dan membuka verban luka dan membuang
Langkah - pada bengkok.
langkah h. Membersihkan luka dengan H2O2.
i. Memakai sarung tangan dan menyemprotkan normal saline dalam luka
secara perlahan – lahan, air buangan ditampung ke dalam bengkok.
j. Mengirigasi luka  10 menit.
k. Mengeringkan luka, menutup dengan kasa steril dan memfiksasi balutan
luka dengan plester.
l. Merapikan alat – alat dan mencuci tangan.
m. Mendokumentasikan tindakan ke dalam lyst pasien

Bagan alir

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan

Unit terkait Instalasi rawat inap, ICU.

Dokumen terkait

Rekaman histori
perubahan No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MENGANGKAT JAHITAN LUKA
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Mengangkat atau membuka jahitan pada luka yang dijahit.


Tujuan 1. Mencegah timbulnya infeksi dari benang jahitan.
2. Mencegah tertinggalnya benang.
3. Membuka luka jahitan yang terinfeksi guna mempermudah perawatan.
Kebijakan Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
pada pelaksanaan tindakan perawatan mengangkat jahitan pada luka.
Prosedur 1. Persiapan alat
a. Alat on steril
 Baki dan alas (perlak).
 Bengkok.
 Gunting + plester / isolasi.
 Kapas alkohol.
 Kapas on steril +aceton.
 Senter.
 Sarung tangan on steril (bila diperlukan).
b. Alat steril
 1 arteri klem / hemostat.
 1 gunting angkat jahitan.
 1 pincet chirugi.
 Gauze (kasa steril).
 Desinfektan (H2O2).
 Cangkir kapas steril.
2. Persiapan pasien
Menjelaskan pada pasien dan atau keluarga tentang prosedur tindakan mengangkat
jahitan pada luka.
Langkah -
langkah
Bagan alir
Hal – hal yang
perlu di
perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, ICU, IGD, Instalasi rawat inap
Dokumen terkait
Rekaman histori
perubahan
No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan
MERAWAT LUKA BAKAR
No. Dokumen : 1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Merawat luka bakar merupakan suatu tindakan yang diberikan selama dan setelah
pasien terkena luka bakar.
Tujuan 1. Memberi perasaan segar dan nyaman.
2. Menghilangkan krusta / membersihkan krusta atau jaringan yang mati.
3. Mempercepat penyembuhan.
Kebijakan Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan
keperawatan pada pelaksanaan tindakan merawat luka
bakar
Prosedur 1. Persiapan alat
a. Alat on steril
 Baki dan alas (perlak).
 Bengkok.
 Plastik tempat sampah.
 Handuk pasien.
 Sabun mandi, sikat gigi, shampoo.
 Tempat tidur/ kursi roda.
 Bak mandi lengkap dengan selang 2 x 1 m.(bath up hidroterapi)
 Air hangat.
b. Alat steril
 Alat tenun
 Set ganti balutan (2 pincet anatomis, 2 pincet chirugi, 1 gunting
nekrotomy).
 Spuit 10cc
 Verban sesuai ukuran
 Sarung tangan.
 Gauze (kasa steril), kapas bola steril.
C. Obat-obatan
 Phisohex, Dermazin salp.
 Analgesik (PRN)
2. Persiapan Pasien
Menjelaskan pada pasien dan keluarga tentang prosedur
tindakan merawat luka bakar..

Langkah - langkah 1. Pelaksanaan


1. Sebelum tindakan
 Bak mandi dibersihkan dan didesinfeksi
 Bak mandi diisi air dengan suhu 37-43 derajat
 Masukkan desinfektan kedalam bak mandi dengan konsentrasi
sesuai aturan
2. Selama tindakan
 Mencocokkan kartu tindakan perawatan luka bakar dengan status
lyst pasien.
 Mencuci tangan.
 Memberikan analgesik 15 menit sebelum merawat luka (sesuai
program dokter).
 Pasien dibawa ke bak mandi dengan tempat tudur/kursi roda.
 Pasien dipersiapkan dengan menanggalkan baju
 Perawat memandaikan pasien dengan merendam pasien kedalam bak
mandi dan mengambil jaringan nekrotik (nekrotomy) bak mandi/bath

up dan direndam 15-20 menit.


 Memindahkan pasien keatas tempat tidur yang sudah dialasi dengan
perlak dan alt tenun steril
 Mengeringkan badan pasien dengan handuk steril kemudian pasien
diberi salf sesuai program dokter
 Menutup pasien dengan alat tenun steril kemudian pasien diantar
ketempat/keruang perawatan khusus
 Melakukan observasi terhadap
- Tensi, nadi, suhu, dan pernafasan
- Posisi jarum infus dan kelancaran tetesan infus
- Reaksi pemberian infus dan reaksi pasien setelah dimandikan
- Mencuci tangan.
- Mencatat segala perkembangan dan hasil observasi
3. Memandikan pasien di ruang tindakan
 Cuci tangan
 Pasien dipersiapkan dan baju ditanggalkan
 Perawat membantu dokter pada saat memandikan pasien :
 Mencuci daerah luka bakar dengan cairanNaCL 0.9% yang sudah
dicampur dengan desenfiktan.
 Membersihkan luka bakar dari segala kotoran yang menempel
a) Membuang jaringan nekrotik
b) Memecahkan bulae dengan memakai spuit
c) Membilas luka bakar dengan cairan steril tanpa
desenfiktan
d. Mengeringkan daerah luka bakar / bagian yang dicuci
dengan kasa steril kemudian diberi salf sesuai dengan program
pengobatan.
e. Memindahkan pasien ke brankart yang sudah dialasi dengan alat tenun
steril.
f. Memindahkan pasien yang sudah dikenakan alat tenun steril keruang
perawatan
g. Mengobservasi kondisi pasien yang meliputi :
a) Tensi,nadi, suhu dan pernafasan
b) Posisi jarum infus, kelancaran tetesan
c) Reaksi pasien setelah dimandikan.
h. Memberikan suntikan analgetik sesuai advis dokter.
i. Cuci tangan
j. Mencatat semua kegiatan kedalam lembar catatn perawat
k. Melapor kepada dokter bila terdapat perubahan kondisi Pasien

Bagan alir
Hal – hal yang perlu
di perhatikan
Unit terkait Instalasi rawat inap, IGD, ICU.
Dokumen terkait
Rekaman histori
perubahan

No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan


MELAKUKAN PENGKAJIAN
NEUROLOGI (GCS )
No. Dokumen :1/ 1
No.Revisi :

SOP Tanggal Terbit :


Halaman :

PUSKESMAS SURAHMAT.Am,Kep
SUNGAI RENGAS NIP: 1962031019870310007

Pengertian Pengkajian yang dilakukan pada pasien untuk mengetahui kelainan neurologi.
Untuk mengidentifikasi dan mengkaji pasien yang datang dengan kelainan
Tujuan neurologis.

Sebagai acuan bagi perawat dalam penerapan langkah – langkah asuhan keperawatan
Kebijakan pada pelaksanaan tindakan pengkajian neurologi (gcs )

1. Persiapan alat
a. Pencatatan neurologis
b. Penlight
2. Pelaksanaan
a. Kaji potensi jalan nafas, pernafasan dan sirkulasi serta penghalangnya jika
ada.
b. Pemeriksaan Gaslow Scale
1) Observasi tingkat stimulus untuk membuka mata.
- Pasien membuka mata secara spontan.
- Pasien membuka mata saat mendengar suara : dimana paseien membuka
Prosedur mata saat ada stimulus verbal / perintah.
- Pasien membuka mata saat ada stimulus nyeri.
- Pasien tidak membuka mata meskipun ada stimulus apapun.
2) Observasi respon verbal.
- Orinetasi bicara ( pasien dapat mengenal dengan jelas orang, tempat dan
waktu.
- Pembicaraan pasien membingungkan ( walaupun pasien dapat
melakukan percakapan pasien tidak dapat memberikan jawaban yang
tepat terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
- Kata-kata yang tidak tepat , dimana pasien menyerukan kata-kata
sederhanan (sering berupa kata-kata kotor atau nama-nama) tetapi tidak
teratur,tetapi pasien tidak mempu menjawab pertanyaan.
- Suara-suara pasien tidak jelas ( pasien menggumam).
- Tidak ada respon verbal terhadap semua stimulus.

3) Pengkajian respon motorik:


- Melakukan perintah, dimana pasien dapat melakukan perintah dengan
tepat.
- Menunjuk tempat nyeri , dimana pasien member respon yang
bertujuan dalam usaha menghindari stimulus nyeri.
- Semi porpose , dimana pasien dapat memberikan respon nyeri dengan
menyeriangi atau bergerak,tetapi tidak mempu untuk menunjuk tau
Langkah - menghindari stimulus nyeri.
langkah
- Fleksi abnormal, dimana pasien melakukan respon abnormal terhadap
rasa nyeri,lengan pasien fleksi menjauhi bahu dan tangan mengepal
kearah dalam.
- Ekstensi abnormal memberikan respon ekstensi terhadap stimulus
nyeri,siku pasien terangkat dan bahu terputar kea rah dalam.
- Melakukan respon sedikit atau tidak melakukan respon terhadap
stimulus nyeri.

Bagan alir

Hal – hal yang


perlu di
perhatikan

Unit terkait Instalasi rawat inap, IGD, ICU, Instalasi rawat jalan

Dokumen terkait

Rekaman histori No Yang di ubah Isi perubahan Tgl.mulai di berlakukan

perubahan

Anda mungkin juga menyukai