Anda di halaman 1dari 4

Pertama, Munculnya kabut (dukhan)

Ad- dukhan menurut pendapat para ulama

Dilansir dari asysyariah.com, Ad-dukhan sendiri dianalogikan sebagai kesempitan hidup dan kelaparan
yang terjadi ketika Nabi sallallahu’alaihiwassallam mendoakan kejelekan bagi orang-orang Quraisy. Kaum
tersebut ditimpa musibah demikian karena tidak mau memenuhi seruan dakwah. Mereka melihat
sesuatu seperti asap di langit. Pendapat inilah yang dipegang oleh Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu.

“Akan keluar Dukhan, lalu orang mukmin terkena imbasnya, hingga seperti orang pilek. Lalu asap ini
masuk ke telinga orang kafir dan munafik, sehingga kepala mereka seperti kepala hewan panggang”.
(Tafsir at-Thabari, 22/17).

Kedua, Munculnya Dajjal

“Tidak ada satu pun makhluk sejak Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya
(cobaannya) lebih besar dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 2946)

"Dajjal akan keluar di bumi bagian Timur yang disebut Khurasan. Ia diikuti oleh beberapa kaum yang
wajah mereka seperti perisai yang dipukuli.”

Dilansir dari kabarmakkah.com, makhluk penebar fitnah seperti Dajjal juga akan merasakan kesakitan
saat dukhan muncul. Karena terpapar asap panas dan kabut yang tebal, wajah dari mesiah palsu
tersebut meleleh dan sebagian dagingnya menjadi lembek hingga menutupi mata.

Alhasil, hanya satu mata yang berfungsi sebagai penglihatan. Di saat bersamaan pula, tanda ‘kafir’ akan
muncul dari dahinya. Itulah sebabnya, Dajjal dianggap sebagai mahkluk kafir yang bermata satu. Para
pengikutnya kini semakin bertambah di era modern. Sebuah fase akhir zaman yang bakal mendekati
waktunya.

Rasulullah bersabda: “Aku akan menceritakannya kepada kalian dan tidak ada seorang Nabi pun
melainkan telah menceritakan tentang Dajjal kepada kaumnya. Sungguh Nabi Nuh ‘alaihis salam telah
mengingatkan kaumnya. Akan tetapi aku katakan kepada kalian tentangnya yang tidak pernah dikatakan
oleh seorang Nabi pun kepada kaumnya, yaitu Dajjal itu buta sebelah matanya sedangkan Allah sama
sekali tidaklah buta.“(HR. Bukhari no. 3337 dan Muslim no. 169).
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi sebelum dibangkitkan dajjal-dajjal
pendusta yang berjumlah sekitar tiga puluh, semuanya mengaku bahwa ia adalah utusan Allah.” (H.R
Muslim).

Ketiga, Munculnya Dabbah

Setelah dabbah keluar, dia akan berbicara dengan manusia. Selain itu ia akan memberi tanda kepada
orang kafir dan juga orang yang beriman kepada Allah. Bagi orang-orang kafir dabbah akan memberi
tanda pada hidungnya sebagai tanda kekufurannya.

Sedangkan tanda untuk orang yang beriman, dabbah akan memberi tanda pada wajah mereka sehingga
wajah orang-orang yang beriman tersebut menjadi bersinar.

Sebagaimana firman Allah SWT: "Apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami akan keluarkan seekor
dabbah (binatang) dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesunggguhnya manusia
dulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami." (An-Naml: 82)

Keempat, Terbitnya matahari dari barat.

“Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari
barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang
tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.” (Riwayat Bukhari dan
Muslim dari Abu Hurairah. Dan riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majah).

Kelima, Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj

Ya’juj dan Ma’juj adalah dua suku yang akan muncul pada akhir zaman. Mereka dikisahkan memiliki
kekuatan sebagai perusak dan penghancur kehidupan di muka bumi, dan mereka akan berperang
melawan Nabi Isa beserta pasukannya di bukit Thursina.

“Hingga apabila (tembok) Ya’juj dan Ma’juj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh
tempat yang tinggi. Dan (apabila) janji yang benar (hari berbangkit) telah dekat, maka tiba-tiba mata
orang-orang kafir terbelalaklah. (Mereka berkata): ‘Alangkah celakanya kami, sesungguhnya kami benar-
benar lalai tentang ini, bahkan kami benar-benar orang-orang yang zhalim.” [Al-Anbiyaa’: 96-97]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj sedang berusaha
keras melubangi dinding [3] setiap hari, sampai apabila mereka melihat cahaya matahari, pemimpin
mereka berkata: ‘Pulanglah, kalian akan melubanginya besok.’ Kemudian esok harinya mereka kembali
melubangi dinding itu dan bekerja lebih kuat dari yang kemarin, sehingga jika waktunya telah tiba, Allah
akan mengirimkan mereka kepada manusia sesuai dengan keinginan-Nya. Sehingga apabila mereka
melihat cahaya matahari, pemimpin mereka berseru: ‘Pergilah, kalian akan melubanginya besok, insya
Allah, -bisa juga kiranya dia mengucapkan kata pujian itu-.’ (Namun ketika) mereka kembali hendak
melubanginya, ternyata dinding itu sudah seperti keadaan semula saat mereka tinggalkan (kemarin). Tapi
mereka terus melubanginya dan (akhirnya) berhasil keluar menyerbu manusia. Mereka mengeringkan air
dan orang-orang berlindung di benteng-benteng. Mereka melepaskan anak panahnya ke langit, lalu
anak-anak panah itu kembali dengan berlumuran darah. Mereka berkata dengan sombong: “Kita telah
mengalahkan penduduk bumi dan langit.” Kemudian Allah mengirimkan sejenis ulat pada tengkuk
mereka hingga mereka mati. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Demi yang
jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya binatang melata di bumi akan menjadi kenyang
dan gemuk karena dapat makan daging dan darah mereka.’

Keenam, Munculnya Isa bin Maryam;

“Dan karena ucapan mereka: ‘Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, ‘Isa putera Maryam, Rasul
Allah,’ padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh
ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih
paham tentang (pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka
tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka,
mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah
telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” [An-Nisaa’: 157-158]

Ketujuh, Adanya tiga gerhana, di timur; barat; dan di jazirah Arab

Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu menuturkan, ”Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi lantas berdiri takut kerana khawatir akan terjadi hari
kiamat, sehingga beliau pun mendatangi masjid kemudian beliau mengerjakan solat dengan berdiri,
ruku’ dan sujud yang lama. Aku belum pernah melihat beliau melakukan solat sedemikian rupa.” (HR. Al-
Bukhori no. 1059)
Kesepuluh, adanya api yang muncul dari Yaman kemudian menggiring manusia menuju tempat
berkumpul.

(a). Dijelaskan dalam hadits Hudzaifah bin Asid Radhiyallahu anhu ketika menyebutkan tanda-tanda
(besar) Kiamat, di dalamnya ada sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Dan yang terakhirnya adalah api yang keluar dari Yaman, menggiring manusia ke tempat mereka
berkumpul.” [HR. Muslim]

(b). Dalam riwayat beliau pula, dari Hudzaifah Radhiyallahu anhu :

“Dan api yang keluar dari jurang ‘Adn yang menggiring manusia.”

(c). Imam Ahmad dan at-Tirmidzi meriwayatkan dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma, beliau berkata,
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Akan keluar api dari Hadramaut atau laut Hadramaut
sebelum hari Kiamat yang akan menggiring manusia.’”

(d). Imam al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dari Anas Radhiyallahu anhu bahwa ‘Abdullah bin
Salam ketika masuk Islam bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang beberapa masalah,
di antaranya: “Apakah tanda pertama datangnya Kiamat?” Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab, “Adapun tanda Kiamat yang pertama adalah api yang mengumpulkan manusia dari timur ke
barat.”

Anda mungkin juga menyukai