Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR Pelaporan Hasil Kritis

Hasil pemeriksaan penunjang yang kritis atau angka kritis atau angka panik adalah
hasil pemeriksaan penunjang yang secara signifikan
diluar rentang nilai hasil yang seharusnya sehingga memberi
indikasi risiko tinggi atau kondisi yang mengancam jiwa pasien.

Hasil Kritis Pemeriksaan adalah hasil pemeriksaan yang secara signifikan


berada di luar rentang/nilai normal, sehingga jika tidak segera
ditindaklanjuti akan membahayakan nyawa pasien.
Hasil kritis bisa didapatkan dari pemeriksaan laboratorium,
radiologi, maupun pemeriksaan penunjang lain seperti EKG
Setiap unit wajib terdapat tabel hasil kritis

Pelaporan hasil kritis prinsipnya cepat dan tepat. Setelah hasil keluar/diketahui, maka
batas waktu pelaporan ke DPJP adalah 30 menit. Pelapor adalah perawat/bidan di area
rawat inap,ICU, IKB atau dokter IGD.
Laporan ke DPJP harus melalui telepon, dan dapat di backup melalui WA/SMS jika
diperlukan

Contoh daftar nilai kritis pemeriksaan Laboratorium


Nilai kritis pemeriksaan kimia bayi
No Pemeriksaan Satuan Batas bawah Batas atas Sampel
1. Bilirubin mg/dl - 15 Serum/ Plasma
2. Glukosa mg/dl 50 325 Serum/ Plasma
3. Kalium/ K maq/L 2.5 7 Serum/ Plasma

Nilai Kritis pemeriksaan kimia Dewasa


No. Pemeriksaan Satuan Batas bawah Batas atas Sampel
1. Glukosa mg/dl 40 500 Serum/
Plasma
2. Ureum mg/dl - 200 Serum/
Plasma
3. Kreatinin mg/dl - 5 Serum/
Plasma

Prosedur pelaporan nilai kritis ( missal di laboratorium )


1. Muncul hasil kritis missal laboratorium
2. Lab menghubungi unit perawatan dimana pasien dirawat
3. Perawat menghubungi DPJP via telepon
4. Seluruh proses hingga DPJP terkabari maksimal 30 menit

Anda mungkin juga menyukai