TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Skizofrenia
2.1.1 Defenisi Skizofrenia
Skizofrenia berasal dari kata Yunani yang bermakna schizo artinya terbagi
atau terpecah dan phrenia yang berarti pikiran. Skizofrenia merupakan
suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya
pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan perilaku yang aneh dan terganggu
(Nuraenah, 2012).
6
7
2. Fase aktif
Gejala positif/psikotik menjadi jelas seperti tingkah laku katatonik,
inkoherensi, waham, halusinasi disertai gangguan afek. Hampir semua
individu datang berobat pada fase ini, bila tidak mendapat pengobatan
gejala-gejala tersebut dapat hilang spontan suatu saat mengalami
eksaserbasi atau terus bertahan.
2. Skizofrenia hebefrenik
Skizofrenia hebefrenik atau disebut juga hebefrenia, permulaannya
perlahan-lahan dan sering timbul pada masa remaja atau antara 15-25
tahun. Gejala yang muncul adalah gangguan proses berfikir, gangguan
kemauan dan adanya depersonalisasi. Gangguan psikomotor seperti
perilaku kekanak-kanakan sering terdapat pada jenis ini, termasuk juga
waham dan halusinasi.
3. Skizofrenia katatonik
Skizofrenia katatonik atau disebut juga katatonia, timbul pada saat usia
remaja dan dewasa awal yaitu 15-30 tahun, jenis ini biasanya akut dan
ditandai dengan gejala awal stres emosional. Mungkin terjadi gaduh
gelisah katatonik atau stupor katatonik.
10
4. Stupor katatonik
Pada stupor katatonik, penderita tidak memperdulikan
keadaanlingkungannya dan memiliki emosi yang sangat dangkal.
Secara tiba-tiba atau perlahan-lahan penderita keluar dari keadaan
stupor ini dan mulai berbicara dan bergerak.
6. Skizofrenia Paranoid
Jenis ini berbeda dengan jenis lainnya dalam patofisiologi penyakit.
Hebefrenia dan katatonia sering lama-kelamaan menunjukkan gejala-
gejala skizofrenia simpleks atau gejala campuran hebefrenia dan
katatonia. Tidak demikian dengan skizofrenia paranoid yang
patofisiologinya sedikit konstan.
8. Skizofrenia residual
Skizofrenia residual, merupakan keadaan skizofrenia dengan gejala-
gejala primer dari jenis bleuler, tetapi tidak jelas adanya gejala-gejala
sekunder. Keadaan ini timbul sesudah beberapa kali serangan
skizofrenia.
9. Skizofrenia skizoafektif
Skizofrenia skizoafektif, cenderung untuk menjadi sembuh tanpa efek,
tetapi mungkin juga timbul lagi serangan. Disamping gejala-gejala
skizofrenia dapat timbul secara bersamaan, juga gejala-gejala depresi
atau gejala-gejala mania.
2.3 Caregiver
2.3.1 Definisi Caregiver
Caregiver dalam Merriam-Webster Dictionary (2012) adalah orang yang
memberikan perawatan langsung pada anak atau orang dewasa yang
menderita penyakit kronis. Caregiver sebagai seseorang yang memberikan
bantuan medis, sosial, ekonomi, atau sumber daya lingkungan kepada
seseorang individu yang mengalami ketergantungan baik sebagian atau
sepenuhnya karena kondisi sakit yang dihadapi individu tersebut (National
Alliance for Caregiving, 2010).
Ada dua jenis caregiver, yaitu formal dan informal. Caregiver formal atau
disebut juga penyedia layanan kesehatan adalah anggota suatu organisasi
yang dibayar dan dapat menjelaskan norma praktik, profesional, perawat
atau relawan. Sementara informal caregiver bukanlah anggota organisasi,
tidak memiliki pelatihan formal dan tidak bertanggung jawab terhadap
standar praktik, dapat berupa anggota keluarga ataupun teman. Dengan
demikian caregiver keluarga merupakan bagian dari informal caregiver
(Fadilla, 2014).
Domain I – fisik
WHOQOL membagi domain fisik pada tiga bagian, yaitu:
1. Nyeri dan ketidak nyamanan
Menilai pengalaman sensasi fisik yang tidak menyenangkan yang
dialami oleh pasien dan sampai sejauh mana sensasi tersebut
mengganggu dan mempengaruhi kehidupan sehari-harinya.
2. Tenaga dan lelah
Aspek ini mengeksplor tenaga, antusiasme dan keinginan individu
untuk selalu dapat melakukan aktivitas sehari-hari, sebaik aktivitas lain
seperti rekreasi. Kelelahan membuat individu tidak mampu mencapai
kekuatan yang cukup untuk merasakan hidup yang sebenarnya.
Kelelahan merupakan akibat dari beberapa hal seperti sakit, depresi,
atau pekerjaan yang terlalu berat.
3. Tidur dan istirahat
16
Aspek ini fokus pada seberapa banyak tidur dan istirahat. Masalah
tidur termasuk kesulitan untuk pergi tidur, bangun tengah malam,
bangun di pagi hari dan tidak dapat kembali tidur dan kurang segar
saat bangun di pagi hari.
Domain II – Psikologis
WHOQOL membagi domain psikologis pada lima bagian, yaitu:
1. Perasaan positif
Menilai seberapa besar pengalaman perasaan positif yang memberikan
perasaan kebahagiaan, penuh harapan, kedamaian, kenikmatan
terhadap hal-hal yang menyenangkan dalam hidup serta pandangan
tentang masa depannya.
2. Berfikir, belajar, ingatan dan konsentrasi
Aspek ini mengeksplor pandangan individu terhadap pikiran,
pembelajaran, ingatan, konsentrasi dan kemampuannya dalam
membuat keputusan. Hal ini juga termasuk kecepatan dan kejelasan
individu mengambil gagasan.
3. Harga diri
Aspek ini menguji apa yang individu rasakan tentang diri mereka
sendiri. Hal ini bisa saja memiliki jarak dari perasaan positif sampai
perasaan yang negatif tentang diri mereka sendiri. Perasaan seseorang
dari harga sebagai individu dieksplor. Aspek dari harga diri fokus
dengan perasaan individu dari kekuatan diri, kepuasan dengan diri dan
kendali diri.
4. Gambaran diri dan penampilan
Aspek ini menguji pandangan individu dengan tubuhnya. Apakah
penampilan tubuh kelihatan positif atau negatif.Fokus pada kepuasan
individu dengan penampilan dan akibat yang dimilikinya pada konsep
diri. Hal ini termasuk perluasan dimana apabila ada bagian tubuh yang
cacat akan bisa dikoreksi misalnya dengan berdandan, berpakaian,
menggunakan organ buatan dan sebagainya.
17
5. Perasaan negatif
Aspek ini focus pada seberapa banyak pengalaman perasaan negatif
individu, termasuk patah semangat, perasaan berdosa, kesedihan,
keputusasaan, kegelisahan, kecemasan, dan kurang bahagia dalam
hidup. Hal ini termasuk pertimbangan dari seberapa menyedihkan
perasaan negatif dan akibatnya pada fungsi keseharian individu.
Domain IV – Lingkungan
WHOQOL membagi domain lingkungan pada delapan bagian,
yaitu:
1. Keamanan fisik dan keamanan
Aspek ini menguji perasaan individu pada keamanan dari
kejahatan fisik. Ancaman pada keamanan bisa timbul dari
beberapa sumber seperti tekanan orang lain atau politik. Aspek
ini berhubungan langsung dengan perasaan bebas individu.
2. Lingkungan rumah
18
8. Transportasi
Aspek ini menguji pandangan individu pada seberapa mudah
untuk menemukan dan menggunakan pelayanan transportasi.
Skema 2.1
Kerangka konsep penelitian