SAMBUTAN
SAMBUTAN
Dengan telah berubah bentuk dari satker biasa menjadi Badan Layanan Umum,
S
alah satu agenda reformasi di bidang keuangan negara adalah dari penganggaran
tradisional menjadi penganggaran berbasis kinerja. Dengan berbasis kinerja ini,
arah penggunaan dana pemerintah tidak lagi berorientasi pada input tetapi pada
output
Pendekatan penganggaran berbasis kinerja sangat diperlukan bagi satuan kerja pemerintah
daerah yang memberikan pelayanan kepada publik dengan cara mewiraswastakan
pemerintah (enterprising the government) yang telah diatur dalam UU No.17/2003 tentang
Keuangan Negara. Selanjutnya dengan pasal 68 dan pasal 69, UU No.1/2004 tentang
Perbendaharaan Negara, instasi pemerintah yang tugas pokok dan fungsinya memberi
pelayanan kepada masyarakat dapat menerapkan pola pengelolaan keuangan yang
fleksibel dengan menonjolkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas.
Sebagai institusi pelayanan publik, ini merupakan peluang bagi puskesmas untuk
berkiprah lebih baik bukan hanya output berupa pelayanan kesehatan yang bermutu tetapi
juga bersinergi untuk memperbaiki mutu input yang selama ini dinilai masih kurang.
Puskesmas secara umum dapat diartikan sebagai satu satuan organisasi yang
diberikan kewenangan kemandirian oleh dinas kesehatan untuk melaksanakan tugas-tugas
operasional pembangunan di wilayah kerja /kecamatan. Ada tiga fungsi yang dijalankan
puskesmas yaitu, 1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan, 2)
Memberdayakan masyarakat dan keluarga, 3) Memberikan pelayanan kesehatan tingkat
pertama (Depkes, 2002).
Sejalan dengan roda pembangunan yang menganut azas desentralisasi, kini
puskesmas dituntut untuk lebih mampu memecahkan masalah kesehatan di wilayah
kerjanya masing-masing. Oleh karena itu setiap perencanaan yang dibuat, tidak harus
semua puskesmas sama. Dalam pelaksanaannya, pelayanan kesehatan yang diberikan
Puskesmas Berbah sesuai dengan apa yang telah digariskan dinas kesehatan walaupun
secara operasional direncanakan puskesmas. Kegiatan-kegiatan yang direncanakan secara
bottom up seperti yang dilakukan saat ini, memudahkan Puskesmas Berbah untuk
mengidentifikasi dan memecahkan masalah di wilayah kerjanya tentunya dengan bimbingan
dinas kesehatan.
Puskesmas Wates i
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Kepala
Puskesmas Wates
ii Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
I. PENDAHULUAN
1 PENDAHULUAN
R
eformasi tata pemerintahan (Governance) menjadi wacana yang menarik di
kalangan akademisi, praktisi dan aktivis sosial di Indonesia. Hilangnya
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sebagai akibat dari
kegagalannya dalam menangani krisis ekonomi telah mendorong masyarakat
luas untuk menggugat fondasi kekuasaan ekonomi dan politik yang selama ini menjadi
dasar bagi keberlangsungan pemerintahan.
Reformasi administrasi publik akan berjalan dengan baik jika didukung oleh adanya
reformasi birokrasi yang dapat mentransformasi lembaga birokrasi dari lembaga yang
konvensional menjadi modern. Dari dimensi akuntabilitas, reformasi birokrasi ini hendaknya
mampu menempatkan kepentingan warga Negara sebagai sentral kehidupan. Artinya,
kepentingan publik selalu menjadi kriteria utama dalam pengambilan keputusan oleh
pemerintah.
Di tingkat dunia, isu tentang reformasi kesehatan sejatinya telah digulirkan oleh
Badan Kesehatan Dunia (World Health Oganization/WHO) sejak tahun 2008. Dalam
Laporan Kesehatan Dunia (World Health Report), WHO bertekad meningkatkan pelayanan
kesehatan dasar yang merata, mencakup masyarakat luas, dan adil.
Salah satu konsep penting dalam sektor kesehatan yang digunakan secara global
untuk meningkatkan mutu pelayanan adalah otonomi lembaga pelayanan kesehatan
termasuk puskesmas. Di berbagai Negara, konsep otonomi yang banyak dipakai rumah
sakit ini merupakan bagian reformasi pelayanan publik yang bertujuan memperhatikan
tuntutan masyarakat agar terjadi peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Hasil lain dari
otonomi lembaga pelayan kesehatan ini adalah meningkatnya kepercayaan masyarakat
pada lembaga pemerintah yang memberi pelayanan kesehatan. Di Filipina, konsep
Puskesmas Wates 1
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
semacam ini dikenal dengan Hospital corporatization. Dalam istilah ini terdapat suatu
pemahaman suatu proses yang mengarah menjadi lembaga usaha (corporate) yang
mempunyai otonomi luas (Trisnantoro, 2004).
Untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, konsep saat ini dikenal dengan
Good corporate governance. Diharpakan dengan penggunaan corporate governance ini aka
nada system manajemen yang dapat meningkatkan efisiensi, yaitu bagaimana cara
meningkatkan hasil semaksimal mungkin. Beberapa keuntungan lembaga yang
menggunakan Corporate governance ini digunakan untuk: 1) perbaikan sistem pengawasan
internal, 2) peningkatan efisiensi dan 3) meningkatkan daya saing. Sedangkan kerugiannya
antara lain, 1) bertambahnya biaya operasional, keputusan dapat menjadi lebih lama, dan 3)
menambah jalur birokrasi.
2 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
P
usat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Wates terletak di Kecamatan Wates
Kabupaten Kulon Progo yang merupakan Ibukotanya Kabupaten Kulon Progo.
Kecamatan Wates masuk dalam wilayah Kabupaten Kulon Progo dengan batas
wilayah sebagai berikut : sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Panjatan,
sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Pengasih, Sebelah barat berbatasan
dengan wilayah Kecamatan Temon sementara sebelah selatan berbatasan dengan
Samodera Indonesia, luas wilayah Kecamatan Wates secara keseluruhan mencapai
32.480.000 Ha atau sekitar 7 % dari keseluruhan wilayah Kabupaten Kulon Progo.
Puskesmas Wates menempati lokasi di Dusun Kularan, Desa Triharjo, Kecamatan
Wates, Kabupaten Kulon Progo yang beralamat di Jalan K.H Wahid Hasyim Triharjo Wates
Kulon Progo Yogyakarta 55651.
Sejak awal berdirinya sampai sekarang, Puskesmas Wates telah mengalami
beberapa peningkatan baik mengenai fisik bangunan, sarana dan prasarana Puskesmas
hingga peningkatan jumlah sumber daya manusianya.
Semula Puskesmas Wates terletak di Desa Bendungan, Kecamatan Wates atau
lebih kurang 500 meter sebelah timur dari posisi sekarang. Dikarenakan keterbatasan luas
lahan untuk pengembangan fisik dan peningkatan pelayanan maka pada Tahun 2008
Puskesmas Wates direlokasi dan secara resmi pada Bulan Juni 2008 menempati lokasi
pada posisi yang sekarang ini.
Puskesmas Wates adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon
Progo yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau
sebagian wilayah kecamatan. Sebagai unit pelaksana teknis, puskesmas melaksanakan
sebagian tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo. Puskesmas berdasarkan
kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat (Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128
tahun 2004) mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam sistem kesehatan nasional
dan sistem kesehatan kabupaten.
Puskesmas memiliki fungsi yang penting dalam mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional. Fungsi penting tersebut antara lain :
1. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan. Dalam hal ini puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor dan
dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan
berwawasan kesehatan. Puskesmas harus aktif memantau dan melaporkan dampak
kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya
serta mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
Puskesmas Wates 3
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
4 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
tersebut, puskesmas dapat diklasifikasikan sebagai Lembaga Usaha Non Profit, dengan
demikian prinsip efisiensi dan produktifitas harus menjadi bagian dari social management,
hal inilah yang nantinya dapat dijadikan starting point untuk meningkatkan sosial manajemen
di Puskesmas pemerintah.
Terkait dengan adanya PP nomor 23 tahun 2005 dan Permendagri nomor 61 tahun
2007 tersebut, maka dalam upaya untuk pengusulan dan penetapan satuan kerja Instansi
Pemerintah untuk menerapkan PPK-BLU, Puskesmas Wates termasuk salah satu instansi
pelayanan kesehatan yang juga berkewajiban memenuhi persyaratan pada peraturan
tersebut. Dengan pengelolaan Badan Layanan Umum diharapkan Puskesmas Wates akan
lebih mampu bersaing dengan kompetitor yang saat ini sudah jauh melangkah kedepan,
disamping juga akan lebih leluasa dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis
guna menjawab tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang paripurna dan prima.
Dalam rangka Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum ( BLU) disamping
persyaratan sunstantif juga harus dipenuhi persyaratan teknis dan administratif. Dengan
latar belakang permasalahan seperti tersebut diatas perlu dimaksimalkan peran dan fungsi
Puskesmas Wates kearah fungsi social economy.
Untuk maksud tersebut perlu dilakukan analisis tentang berbagai aspek yang ada di
lingkungan internal maupun eksternal Puskesmas Wates dalam bentuk penyusunan
Rencana Bisnis Strategis Puskesmas Wates sebagai Badan Layanan Umum Daerah.
Puskesmas Wates 5
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
yang lengkap diharapkan pasien lebih tertarik dan tidak perlu mencari pelayanan kesehatan
yang lain sebagai tujuan utama dikala mereka memerlukan pelayanan kesehatan.
Selain itu kesadaran masyarakat akan kesehatan sudah semakin tinggi, masyarakat
saat ini dating kepuskesmas bukan hanya untuk berobat dikala sakit, tetapi masyarakat juga
melakukan pemantauan status kesehatannya (check up). Dengan adanya fasilitas
pemeriksaan laboratorium yang lengkap, maka masyarakat akan tertarik untuk melakukan
check up di puskesmas Wates.
Puskesmas Wates juga melakukan kerja sama dengan berbagai pihak seperti dokter
praktik swasta, bidan praktik swasta dan klinik terdekat, jika mereka memerlukan
pemeriksaan laboratorium yang belum tersedia untuk mengirimkan pasiennya ke
puskesmas wates.
6 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Asumsi-asumsi
D
alam perencanaan strategis, dipengaruhi oleh beberapa asumsi sebagai dasar untuk
evaluasi, penyusunan program kegiatan dan penganggaran. Rencana Strategis Bisnis
Puskesmas Wates tahun 2011 – 2015 didasarkan atas asumsi-asumsi yang bersifat makro
dan mikro. Identifikasi masing-masing asumsi tersebut berdasarkan : (1) Pertumbuhan
ekonomi; (2) Tingkat Inflasi; (3) Nilai Tukar Rupiah; (4) Pertumbuhan Penduduk.
A. Asumsi Makro
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Indonesia 5 tahun belakangan ini menunjukkan signifikansi
yang bagus, terutama menunjukkan kebangkitan dari keterpurukan kondisi ekonomi
Indonesia. Iklim pertumbuhan ekonomi Indonesia ini dipredikisikan akan terus
berkembang sehingga mampu lagi berswasembada dan menjadi macan asia.
CONTOH
Dalam %
CONTOH
Puskesmas Wates 7
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Bahwa kondisi ekonomi yang terus membaik ini, tidak diikuti oleh penurunan
inflasi, sehingga dimungkinkan adanya kenaikan harga-harga dasar, serta adanya
kebutuhan kebutuhan masyarakat secara nasional semisal kebutuhan pendidikan,
sandang, pangan dan perumahan yang semakin meningkat, maka dimungkinkan
alokasi konsumsi kesehatan penduduk menurun, dan harga-harga yang semakin
naik akan menyebabkan meningginya unit cost layanan kesehatan.
Dampak akibat terjadinya gempa tektonik yang melanda DIY pada tanggal 27
Mei 2006, kondisi makroekonomi Kabupaten Kulon Progo pada tahun 2006 masih
menjadi penyebab utama kurang kondusifnya perekonomian daerah, sehingga
beberapa kebutuhan dasar tidak terpenuhi dan tidak terakses, apalagi untuk
masyarakat miskin.
Tingkat Inflasi
Tingkat Inflasi Indonesia sejak tahun 1998 s/d 2002 sangat tinggi hampir
kearah hyper inflasi, hal ini dipicu oleh kondisi politik Indonesia yang tidak stabil serta
euphoria reformasi, meskipun euphoria tersebut masih saja bergejolak sampai saat
ini, namun masih bisa dikendalikan tidak mempengaruhi kenaikan inflasi. Inflasi pada
kurun waktu 2003 s/d 2007 dipengaruhi oleh harga BBM dalam negeri, sehingga
8 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
masyarakat panik untuk memborong semua (bahkan yang tidak perlu sekalipun)
sehingga harga-harga bahan pokok naik.
Faktor inflasi yang mencapai dua digit pada tahun 2006 cukup berperan pada
kenaikan nominal PDRB perkapita. Meski secara nominal terjadi kenaikan PDRB
perkapita yang cukup tinggi, namun secara riel terjadi perlambatan pertumbuhan
PDRB perkapita. Pada tahun 2006 PDRB perkapita atas harga konstan 2000 tercatat
Rp. 5,18 juta atau tumbuh 2,33% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka
pertumbuhan ini lebih kecil daripada pertumbuhan tahun 2005 yang sebesar 3,31%.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2006 diperkirakan menjadi faktor
penekan PDRB perkaita riel karena tahun-tahun sebelumnya indikator ini mampu
tumbuh cukup besar seiring dengan meningkatnya kinerja ekonomi.
CONTOH
Gambaran inflasi Indonesia tahun 2002 s/d 2007 sebagai berikut
Sedangkan PDRB Sleman tahun 2006 sebagaimana yang dilansir oleh BPS Sleman
per kapita atas harga yang berlaku mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Namun demikian kenaikan tersebut belum mencerminkan kenaikan daya beli
masyarakat. Pertumbuhan ekonomi tahun 2006 mengalami sedikit penurunan
dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2005, hal ini tidak terlepas dari dampak
musibah Gempa.
Puskesmas Wates 9
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
CONTOH
3. Harga BBM
Dalam Industri Kesehatan, Harga Bahan Bakar Minyak Mentah Dunia sangat
mempengaruhi operasional dan pemeliharaan Puskesmas. Hampir semua bahan
dasar untuk operasional Puskesmas dipengaruhi oleh harga BBM.
Kejatuhan Rezim Orde Baru dipicu oleh keputusan pemerintah menaikkan
harga BBM dalm kondisi politik yang tidak stabil, meskipun kemudian dibatalkan,
namun keputusan tersebut sudah tidak mempan lagi meredam harga-harga bahan
pokok. Keputusan Pemerintah menaikkan harga BBM sampai dengan 60% pada
tahun 2005 memicu kenaikan barang pokok dan barang modal, meskipun kemudian
ada beberapa subsidi pemerintah kepada masyarakat terdampak.
10 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
CONTOH
Gambaran pertumbuhan penduduk Indonesia
Puskesmas Wates 11
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
12 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Tarif Retribusi
Puskesmas Wates 13
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Tarif retribusi layanan kesehatan Puskesmas Wates yang berlaku saat ini, dibuat dan
ditetapkan mengikuti Perda Nomor 22 tahun 2007 dan berlaku mulai bulan Juli Tahun 2008
yang menjelaskan bahwa setiap orang pribadi yang mendapatkan pelayanan kesehatan di
Puskesmas dipungut Retribusi dengan nama Retribusi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas.
.
B. Asumsi Mikro
1. Volume Pelayanan
Asumsi volume pelayanan utama di Puskesmas adalah mencakup kurang lebih
77,6% dari jumlah penduduk kecamatan Wates yaitu 54.224 jiwa atau 11,11 % dari
jumlah penduduk Kabupaten Kulon Progo yang mempunyai masalah kesehatan.
Asumsi jumlah penduduk Kulon Progo yang bermasalah kesehatan diperkirakan
sebanyak 22,65 % dari total jumlah penduduk. Dari asumsi tersebut, secara
kuantitativ minimal ada 9.500 kunjungan rawat jalan. Dari jumlah kunjungan,
diprediksikan 2,4 % menjalani pemeriksaan penunjang, 25% menjalani tindakan, 0,5
% memakai fasilitas ambulance, 1,5 % menjalani General Chek-up.
2. Inovasi Pelayanan
Dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, serta memenuhi
kebutuhan kesehatan masyarakat, ada beberapa inovasi pelayanan yaitu
pemeriksaan EKG dan pelayanan laboratorium lanjutan.
3. Total Pendapatan
Dalam rencana strategik ini, total pendapatan Puskesmas Wates berasal dari
Pendapatan fungsional, dan subsidi dari pemerintah daerah serta dari pemerintah
pusat. Total pendapatan fungsional dikelola langsung oleh Puskesmas tanpa harus
setor ke kas pemerintah daerah, dan hanya dalam bentuk laporan keuangan saja.
Pendapatan dari Pemerintah Daerah adalah berupa subsidi operasional, belanja
tidak langsung (gaji pegawai Negeri) dan investasi, sedangkan pendapatan dari
Pemerintah Pusat sebagai pendapatan untuk operasional dan Investasi.
4. Total Biaya
Total biaya berupa biaya operasional, dan biaya investasi. Biaya operasional berupa
biaya pegawai, dan biaya belanja barang dan jasa. Biaya investasi adalah biaya
untuk pembelian sarana prasarana, serta pengembangan.
Total pendapatan fungsional Puskesmas Wates dipakai untuk biaya pegawai dan
biaya belanja barang dan jasa. Sedangkan sisa lebih anggaran dipakai untuk biaya
operasional Puskesmas tahun selanjutnya.
14 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
5. Total Output
Total output dari kegiatan BLUD Puskesmas Wates yaitu, 95 % pasien gakin
terlayani; pendapatan fungsional naik rata-rata 10 % per tahun, kunjungan meningkat
5 % per tahun.
6. Unit Cost
Tarif per jenis layanan disesuaikan dengan analisis unit cost, dengan menerapkan
subsidi silang. Unit cost disusun setiap tahun dan dipakai dasar untuk tarif pelayanan
tahun berikutnya. Prinsip analisis unit cost memakai sistem ABC (Activity Based
Costing), dengan harga dasar berlaku pada tahun penyusunan ditambah inflasi, dan
margin yang diharapkan.
Isu Strategis
Pelaksanaan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas dihadapkan
pada isu-isu strategis yang dapat berpengaruh pada kualitas pelayanan yang diberikannya.
Isu-isu strategis yang dihadapi oleh puskesmas dan yang akan ditangani melalui
pelaksanaan visi dan misi puskesmas adalah sebagai berikut:
1. Ada wacana bahwa puskesmas tidak lagi sebagai pemberi pelayanan kesehatan
(PPK) dari PT Askes. Pasien Askes pelayanannya dialihkan ke dokter keluarga.
Tantangannya adalah bagaimana puskesmas menjadi tempat rujukan dari dokter
keluarga.
2. Agar puskesmas tetap menjadi pilihan, maka pelayanan yang diberikan harus unggul
dan berusaha memberikan pelayanan yang tidak dimiliki oleh puskesmas pesaing.
D
alam analisis SWOT, organisasi menilai kekuatan terhadap kelemahannya, dan peluang
terhadap ancaman dari pesaing. Ada 4 kuadran posisi organisasi hasil analisis SWOT.
Analisis SWOT didasarkan pada peninjauan dan penilaian atas keadaan-keadaan yang
dianggap sebagai kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan
ancaman (treath). Setelah diketahui gambaran mengenai posisi / keadaan organisasi saat
ini, maka akan dapat ditentukan beberapa alternatif langkah-langkah yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kinerja organisasi pada masa yang akan datang dengan cara
memaksimumkan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada serta meminimumkan
kelemahan dan mengatasi ancaman yang dihadapi.
Dalam bentuk diagram, gambaran perusahaan pada saat ini berdasarkan analisis
SWOT dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Peluang
I
II Stable GROWTH
STABIL Aggressive Growth
Maintenance
Selective Rapid
Maintenance Growth
Kekuatan
X
Turn Arround
Kelemahan Giurella Conglomerat
Diversification
Nice Concentric
diversification
III IV
DEFENSIF Y DIVERSIFIKASI
Ancaman
Anatomi Kuadran
a) Kuadran I
Dalam hal perusahaan pada posisi ini maka pengembangan dan pertumbuhan secara
agresif sangat terbuka karena organisasin memiliki kekuatan dan peluang yang cukup
16 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
untuk itu. Pengembangan yang dapat dilakukan antara lain dengan hal-hal sebagai
berikut:
1) Penetrasi pasar, yakni meningkatkan volume usaha dengan upaya pemasaran yang
lebih agresif pada pasar yang telah ada (meningkatkan penguasaan pasar / pangsa
pasar).
2) Pengembangan pasar, yakni meningkatkan volume usaha dengan upaya meluaskan
pasar (membuka pasar baru / segmentasi pasar).
3) Pengembangan produk, yakni meningkatkan volume usaha dengan
mengembangkan produk-produk baru baik penyempurnaan produk untuk pasar yang
telah ada maupun penciptaan produk baru.
b) Kuadran II
Organisasi yang ada pada kuadran ini akan tetap masih dapat berkembang / tumbuh
apabila secara jeli mampu memilih peluang dalam bersaing dengan menekan
kelemahan yang ada. Beberapa pilihan untuk berkembang antara lain dengan
memperbaiki mutu layanan, pemberlakuan tarif yang kompetitif (pricing policy), dan
sebagainya.
c) Kuadran III
Organisasi yang berada pada kuadran ini kemungkinan untuk tumbuh / berkembang
sangat kecil bahkan organisasi terancam pailit, karena dihadapkan pada ancaman
dengan berbagai kelemahan yang dimiilikinya.
d) Kuadran IV
Organisasi yang berada di kuadran ini agar dapat tumbuh / berkembang harus
melakukan upaya-upaya diversifikasi usaha dengan cara pengayaan usaha atau
menonjolkan produk unggulan tertentu, karena beberapa kekuatan yang dimiliki akan
berhadapan dengan beberapa ancaman yang menghadang, dan semakin ekstensif
terutama dengan diberlakukannya globalisasi ekonomi di segala bidang tidak terkecuali
bisnis kesehatan.
a. Sumberdaya Manusia
Puskesmas Wates 17
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
b. Keberadaan Puskesmas
Kekuatan Kelemahan
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Lokasi Strategis X
2 Lahan yang luas X
3 Mudah dijangkau X
4 kebisingan X
5 Penataan (Lay out) cukup optimal X
Jumlah 11 -3
Nilai 8
18 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
d. Sarana Prasarana
Kekuatan Kelemahan
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Spesialisasi Lengkap diatas standar C X
2 Terbuka untuk Inovasi pelayanan X
3 Bisa ditingkatkan ke klas diatasnya X
4 Mutu pelayanan kurang optimal X
5 Promosi pelayanan kurang X
6 Kurang Senyum, Sapa dan X
keramahan
7 Petugas Galak X
8 Respon time lama X
Jumlah 9 -13
Nilai -4
Analisis eksternal dan internal dengan cara pembobotan dan sudut pandang yang
berbeda terhadap posisi Puskesmas Berbah sebagai berikut :
a. Ekonomi
Peluang Ancaman
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Fluktuasi harga bahan pokok X
2 Kenaikan harga BBM dan Gas X
3 Segmen pasar beragam X
Jumlah 3 -2
Nilai 1
Puskesmas Wates 19
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
d. Pesaing
Peluang Ancaman
No Obyek yang dianalisa
1 2 3 -1 -2 -3
1 Terdapat 6 Institusi layanan X
kesehatan Pesaing
2 Menjamurnya Balai Pengobatan X
swasta
3 Menjamurnya Apotik Swasta X
4 Menjamurnya Pengobatan alternatif X
5 Promosi oleh pesaing X
6 Kerjasama Operasional dg pesaing X
7 Rumah Sakit X
8 Lokasi RS relatif dekat X
Jumlah 2 -8
Nilai -6
Penilaian
No Obyek yang dianalisa
Peluang Ancaman Nilai
1 Ekonomi 3 -2 1
2 Sosial Budaya Masyarakat 11 -5 6
20 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
4 Pesaing 2 -8 -6
28 20 8
Kekuatan
15 (15;8)
Ancaman Peluang
8
Kelemahan
Terlihat dari hasil analisis SWOT, Posisi Puskesmas Wates di Kuadran I, atau pada
kuadran Agressive tumbuh
Puskesmas Wates 21
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
22 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Puskesmas Wates 23
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
2. Kondisi Eksternal
Pencapaian kinerja sangat dipengaruhi oleh peraturan perundang-undang;
kebijakan pemerintah; keadaan persaingan; keadaan perekonomian daerah dan
nasional; perkembangan sosial budaya; dan perkembangan teknologi. Yaitu :
a. Undang-undang dan peraturan
1) Permendagri
Dalam aturan Menteri Dalam Negeri khususnya dalam penatausahaan
keuangan, semua pengeluaran belanja berdasarkan program dan kegiatan.
Dalam format aturan tersebut, bisa dimungkinkan penambahan program dan
kegiatan berdasarkan kewenangan dan kemampuan daerah. Namun dalam
kenyataannya, pemerintah daerah sangat restriksi dengan program dan
kegiatan yang sudah ada di Permendagri. Dengan demikian banyak program
dan kegiatan upaya kesehatan perorangan yang tidak bisa masuk dalam
penganggaran.
Hal ini menyulitkan manajemen dalam penganggaran belanja, contoh
konkrit adalah belanja untuk jasa pelayanan, sampai saat ini belum ada
aturan, format baku atau kode rekening tentang jasa pelayanan, sehingga
manajemen Puskesmas kesulitan dalam menyusun penganggaran jasa
pelayanan, sementara pemerintah daerah ragu-ragu untuk membuat
program, kegiatan dan kode rekening baru untuk dapat mewadahi belanja
tersebut.
Dasar hukum pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum di daerah
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan dan
pertanggungjawaban daerah diatur dalam Permendagri 61 Tahun 2007.
24 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Puskesmas Wates 25
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Secara umum, ekonomi daerah Kulon Progo tergolong daerah yang memiliki
kemampuan ekonomi menengah, sehingga dalam pengembangan pelayanan inovatif
mungkin akan terbentur dalam hal pentarifan. Walaupun demikian fenomena menarik
masyarakat Kulon Progo adalah semakin banyaknya bermunculan institusi pelayanan
kesehatan swasta yang menawarkan jenis pelayanan kesehatan yang beragam
dengan tarif layanan yang beragam juga.
Dari keterbatasan pendapatan daerah, banyak program dan kegiatan
Puskesmas yang terkendala, sementara kebutuhan untuk pemeliharaan dan
operasional Puskesmas saja masih minim, bahkan tidak sesuai dengan pendapatan
operasional yang dicapai Puskesmas.
26 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Metode Penyusunan
Dasar penyusunan rencana strategis bisnis ini mengacu pada Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum dan Peraturan Mentri
Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang Panduan Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Puskesmas Wates 27
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Layanan Umum Daerah, serta Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor 239 tahun
2003 tentang pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Berdasarkan ketiga peraturan tersebut, komponen perencanaan strategis yang
merupakan perencanaan jangka menengah terdiri atas pernyataan Visi dan Misi yang
dijabarkan kedalam Tujuan, Sasaran Tahunan, Kebijakan dan Program, serta dilengkapi
dengan tolok ukur kinerja hasil yang diharapkan akan dicapai oleh Puskesmas.
Penyusunan Rencana Strategis Bisnis puskesmas tahun 2011 – 2015 menggunakan
metode Balanced Scorecard. yang merupakan gabungan antara sektor publik dan sektor
privat, untuk memberikan pelayanan kesehatan pada program upaya kesehatan perorangan
dan pelayanan lainnya yang bersifat semi komersial sehingga diharapkan mampu
memberikan kontribusi terhadap pembiayaan yang dibutuhkan oleh Puskesmas dengan
tidak meninggalkan mutu layanan sesuai dengan standar pelayanan minimal.
Dengan menggunakan metode tersebut, maka logika Rencana Strategis Bisnis
Puskesmas dibangun berdasarkan 4 (empat) perspektif yaitu :
1. Perspektif Stakeholders
Perspektif ini menggambarkan bagaimana stakeholders akan memandang keberadaan
Puskesmas dalam mengemban amanah sebagai institusi pelayanan kesehatan
masyarakat.
2. Perspektif Keuangan
Perspektif ini menggambarkan bagaimana tingkat efisiensi dan efektivitas pengelolaan
sumberdaya keuangan yang dilaksanakan Puskesmas sehingga dapat menopang
keberhasilan pencapaian perspektif Stakeholders
3. Perspektif Proses Internal
Perspektif ini menggambarkan bagaimana tingkat kualitas proses pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan oleh Puskesmas dalam menopang pencapaian perspektif keuangan
dan stakeholders.
4. Perspektif pembelajaran dan Pengembangan
Perspektif ini menggambarkan bagaimana Puskesmas mengembangkan kapasitas
sumberdaya manusia sehingga mampu menopang keberhasilan pencapaian perspektif
proses internal, keuangan dan stakeholder.
Keempat perspektif tersebut merupakan dasar logika yang akan menjabarkan Visi,
Misi kedalam tujuan, sasaran, kebijakan dan program yang lebih terukur sehingga akan
memudahkan dalam menetapkan kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu jangka
menengah atau lima tahun kedepan. Keterukuran kinerja tersebut sangat dipengaruhi oleh
sistem pengukuran kinerja yang terdiri atas tiga komponen yaitu :
1. Kerangka Pengukuran Kinerja
28 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Kerangka pengukuran kinerja terdiri atas penetapan indikator kinerja, pengumpulan data
kinerja dan cara pengukuran kinerja
2. Evaluasi Kinerja
Tahapan ini bertujuan agar diketahuinya pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala
yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi agar dapat dinilai dan dipelajari guna
perbaikan pelaksanaan program kegiatan dimasa yang akan datang
3. Analisis Akuntabilitas Kinerja
Analisis tersebut meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan
program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam rencana strategis bisnis.
Puskesmas Wates 29
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
INTERNAL PROCESS
Peningkatan kualitas proses layanan
secara berkelanjutan yang fokus pada
pelanggan
30 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
FINANCIAL
Tingkat Kesehatan
Organisasi
INTERNAL PROCESS
Rata-rata indeks Kepuasan
pelanggan atas seluruh
layanan Puskesmas ………..
Indeks Kepuasan
Pegawai/medis/par
amedis/pejabat
Puskesmas Wates 31
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Indikator kinerja yang disusun dalam Rencana Strategis Bisnis ini mendasarkan pada pola
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam SK LAN 239 tahun 2003
Jenis indikator Mengukur kinerja
Input
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan
Output
Immediate outcomes/outcomes Keberhasilan pelaksanaan program
Intermediate outcomes/benefit Keberhasilan pencapaian sasaran
Ultimate outcomes/impact Keberhasilan pencapaian tujuan
32 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
3 K
INERJA AHUN T 2009
III. KINERJA TAHUN 2007 DAN SEBELUMNYA
Pada tahun 2009, jumlah kunjungan puskesmas Wates sebanyak 54.224 kunjungan.
Dari hasil penilaian kinerja puskesmas tahun 2009 didapatkan bahwa hasil sebagai berikut:
1. Manajemen
b. Simkes : 93
c. Lokmin : 42
d. Agenda lokmin : 84
e. Tim manajemen : 92
f.SPM : 88
g. Kinerja : 94
2. Mutu pelayanan
Puskesmas Wates 33
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
a. Komitmen : 94,5
b. Perangkat : 94,7
f. Umum : 100
3. Cakupan kegiatan
1 Persentase cakupa kunjungan ibu hamil K4 63, 50%
2 Persentase cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 100%
Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
3 yang memiliki kompetensi kebidanan 99,09%
4 Persentase cakupan pelayanan nifas 94,04%
5 Persentase cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 100%
6 Persentase cakupan kunjungan bayi 54,07%
7 Persentase cakupan kalurahan UCI 100%
8 Persentase cakupan pelayanan anak Balita 41,09%
9 Persentase cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
10 Persentase cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 98,8%
11 Persentase cakupan peserta KB aktif 74,1%
12 Persentase cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
a. AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
b. Penemuan penderita pneumonia Balita
c. Penemuan pasien baru TB BTA Positif
d. Penderita DBD yang ditangani
e. Penemuan Penderita Diare
13 Persentase cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
Persentase cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
14 miskin
Persentase cakupan desa/kalurahan mengalami KLB yang dilakukan
15 penyelidikan epidemiologi < 24 jam 100%
16 Persentase cakupan desa siaga 100%
34 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Puskesmas Wates 35
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
36 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Tujuan Strategis
1
Menurunnya angka kesakitan dan
kematian
1
Tujuan pertama ini mengarahkan segenap
sumberdaya Puskesmas untuk selalu
meningkatkan pelayanan dalam rangka
menurunkan angka kesakitan dan
kematian khususnya pada bayi, anak
balita, ibu hamil dan pelayanan pada
keluarga miskin.
2
Meningkatnya kualitas pelayanan yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan
Dengan tujuan kedua diharapkan mampu
meningkatkan profesionalisme petugas
dalam rangka memberikan pelayanan yang
prima dan pada akhirnya dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan
Puskesmas Wates 37
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Tujuan Strategis
38 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
TUJUAN PERTAMA
Sasaran
Menurunnya angka kesakitan Meningkatnya akses pelayanan
1
dan kematian kesehatan dasar
2 Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi
keluarga miskin
TUJUAN KEDUA
Sasaran
Meningkatnya kualitas 1 Meningkatnya kualitas pelayanan
pelayanan yang berorientasi Puskesmas dalam bidang medis,
pada kepuasan pelanggan penunjang medis dan administratif
2 Meningkatnya jenis pelayanan kesehatan
unggulan
TUJUAN KETIGA
Sasaran
Meningkatnya kemampuan 1 Meningkatnya sumberdaya puskesmas
sumber daya puskesmas dalam untuk mencapai kinerja optimal
pengelolaan SDM, Keuangan 2 Meningkatnya pengelolaan kepegawaian,
dan Aset keuangan dan barang
TUJUAN KEEMPAT
Sasaran
Meningkatnya persentase desa yang
Meningkatnnya kesadaran, 1
menerapkan PHBS
kemauan dan kemampuan
untuk hidup sehat
Puskesmas Wates 39
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Target kinerja
Indikator Ultimate Outcomes 2011 - 2015
Puskesmas Wates merupakan pilihan Cakupan-cakupan pelayanan kesehatan ibu dan
tempat pelayanan kesehatan anak meningkat dari tahun 2011-1015
khususnya bagi ibu, bayi, anak balita
dan anak sekolah
Tidak bisa dipungkiri, salah satu tujuan pelayanan kesehatan adalah untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian dalam rangka mempercepat tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Dari berbagai hasil studi menyatakan bahwa
puskesmas masih merupakan tempat pelayanan kesehatan yang paling banyak dikunjungi.
Walaupun demikian, kian hari semakin tumbuh subur tempat pelayanan kesehatan swasta,
baik secara perorangan maupun berkelompok. Mengingat konsep puskesmas merupakan
40 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
konsep wilayah kerja maka tempat pelayanan kesehatan lain yang berada di wilayah kerja
puskesmas merupakan mitra dalam pembangunan kesehatan. Harapannya, pelayanan
kesehatan dasar semakin merata dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Khusus
untuk pelayanan bagi keluarga miskin, baru puskesmas tempat pelayanan kesehatan dasar
yang diberikan tugas oleh pemerintah untuk memberikan pelayanan dengan sistem klaim.
Sebagai fasilitas pelayanan publik, Puskesmas yang dalam hal ini sebagai lembaga
teknis daerah, dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan daerah dan berperan aktif
dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian.
Sasaran 1.1
Sasaran 1.2
Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin
Puskesmas Wates 41
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Sasaran 1.1
Meningkatnya akses
pelayanan kesehatan
dasar Untuk
meningkatkan
jumlah masyarakat
yang menjadikan
Puskesmas sebagai
Puskesmas pilihan
utama masyarakat.
Puskesmas
berupaya
mendekatkan diri
dengan pengguna
layanan jasa agar
dapat memantau
sampai seberapa
jauh efektivitas
layanan yang
diberikan.
42 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Puskesmas Wates 43
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Rincian kegiatan utama ketiga program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang
akan dicapai setiap tahun selama 5 tahun ke depan (tahun 2011 – tahun 2015) disajikan
dalam lampiran 4 dokumen ini.
44 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Sasaran 1.2
Meningkatnya
pelayanan kesehatan Untuk
bagi keluarga miskin mendekatkan
pelayanan
kesehatan bagi
keluarga miskin
puskesmas
berupaya untuk
memberikan
kemudahan akses
baik pelayanan
kesehatan yang
bisa ditangani di
puskesmas
maupun yang
dirujuk ke rumah
sakit
Puskesmas Wates 45
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Implementasi dari kebijakan tersebut adalah dengan melaksanakan kerja sama dengan
kader posyandu, perangkat desa dan sektor terkait yang ada di Kecamatan
Wates.
Dengan program tersebut diharapkan Puskesmas dapat menjadi pelayanan yang dapat
dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat termasuk oleh keluarga miskin.
46 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Rincian kegiatan utama kedua program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang
akan dicapai setiap tahun selama 5 tahun ke depan (tahun 2011 – tahun 2015) disajikan
dalam lampiran 4 dokumen ini.
Puskesmas Wates 47
2
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Target kinerja
Indikator Ultimate Outcomes 2011- 2015
Rata-rata indeks kepuasan Meningkatnya rata-rata indeks kepuasan
pelanggan atas seluruh layanan pelanggan baik internal maupun eksternal
Puskesmas
48 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Sasaran 2.1
Meningkatnya kualitas pelayanan Puskesmas
dalam bidang medis, penunjang medis dan
administratif
Sasaran 2.2
Meningkatnya jenis pelayanan kesehatan
unggulan
Puskesmas Wates 49
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Sasaran 2.1
Meningkatnya kualitas
pelayanan puskesmas
dalam bidang medis,
penunjang medis dan
administratif
Puskesmas selalu
berusaha meningkatkan
kualitas layanan kepada
pelanggannya baik
pelayanan medis,
penunjang medis dan
administratif.
Kebijakan umum
Puskesmas adalah
puskesmas
50 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Dengan program tersebut diharapkan kepuasan pelanggan baik internal maupun eksternal
akan meningkat.
Puskesmas Wates 51
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
TARGET KINERJA
Rincian kegiatan utama dalam program-program tersebut beserta tolok ukur kinerja output
yang akan dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 – tahun 2015)
disajikan dalam lampiran 4 dokumen ini.
52 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Sasaran 2.2
Meningkatnya jenis
pelayanan kesehatan
unggulan
Puskesmas selalu
berusaha memberikan
pelayanan terbaik yang
tidak tersedia di
puskesmas lain
Puskesmas Wates 53
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Dengan program tersebut diharapkan Puskesmas Wates menjadi pilihan bukan hanya oleh
masyarakat di wilayah Kecamatan Wates.
TARGET KINERJA
Program pengadaan,
peningkatan dan perbaikan saran
33.550 33.550 33.550 33.550 33.550
dan prasarana puskesmas dan
jaringannya
54 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang
akan dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 – tahun 2015) disajikan
dalam lampiran 4 dokumen ini.
Puskesmas Wates 55
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Target kinerja
Indikator Ultimate Outcomes 2011 - 2015
Tercapainya kinerja puskesmas yang Meningkatnya sumberdaya puskesmas untuk
optimal mencapai kinerja optimal dari tahun ke tahun
Sasaran 3.1
Meningkatnya sumberdaya puskesmas untuk
mencapai kinerja optimal
Sasaran 3.2
Meningkatnya pengelolaan kepegawaian,
keuangan dan barang
56 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Sasaran 3.1
Meningkatnya sumberdaya
puskesmas untuk
mencapai kinerja optimal
Puskesmas berkomitmen
untuk selalu meningkatkan
sumber daya internal
karena merupakan modal
utama organisasi
Kebijakan umum
Puskesmas adalah
Puskesmas Wates 57
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
58 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
TARGET KINERJA
Program
peningkatan
kapasitas sumber 121.297 135.122 148.483 163.182 179.350
daya aparatur.
Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang
akan dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 – tahun 2015) disajikan
dalam lampiran 4 dokumen ini.
Puskesmas Wates 59
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Sasaran 3.2
Meningkatnya manajemen
SDM, keuangan dan barang
Puskesmas selalu
berusaha meningkatkan
kualitas SDM, mengelola
keuangan dan barang
dengan baik
Kebijakan umum
Puskesmas adalah
berusaha untuk
selalu memenuhi
kebutuhan
ketatausahaan dan menyampaikan laporan tepat waktu
60 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Puskesmas Wates 61
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
TARGET KINERJA
Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang
akan dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 – tahun 2015) disajikan
dalam lampiran 4 dokumen ini.
62 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
4
Tujuan Strategis Keempat
Target kinerja
Indikator Ultimate Outcomes 2011 - 2015
Persentase desa yang menerapkan Meningkatnya persentase desa yang
PHBS menerapkan PHBS
Puskesmas Wates 63
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Sasaran 4.1
Meningkatnya masyarakat menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat
Sasaran 4.1
Meningkatnya
masyarakat
menerapkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
Puskesmas berkomitmen
untuk selalu meningkatkan
pengetahuan masyarakat
dibidang kesehatan.
64 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Kebijakan umum
Puskesmas adalah
pengembangan
kegiatan promosi
kesehatan
Dengan program tersebut diharapkan masyarakat dapat mau danmampu menolong dirinya
sendiri.
Puskesmas Wates 65
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
TARGET KINERJA
Rincian kegiatan utama dalam program tersebut beserta tolok ukur kinerja output yang
akan dicapai setiap tahun selama 5 tahun kedepan (tahun 2011 – tahun 2015) disajikan
dalam lampiran 4 dokumen ini.
66 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
V. PROYEKSI KEUANGAN
5 PROYEKSI KEUANGAN
Dengan pelaksanaan Badan Layanan Umum, proyeksi keuangan Puskesmas
dalam lima tahun kedepan diharapkan dapat menggambarkan suatu peningkatan
yang cukup signifikan .
A. PROYEKSI PENDAPATAN
Pendapatan yang dikelola oleh Puskesmas sebagai sebuah Badan Layanan Umum
terdiri dari:
Penerimaan dari jasa layanan tersebut akan kami kelola secara profesional
sehingga dapat mendorong peningkatan kualitas pelayanan diklat,
pengembangan sesuai dengan standar pelayanan minimum yang telah
ditetapkan dengan mengedepankan pengelolaan sumber daya yang ekonomis,
efisien dan efektif sesuai dengan praktek bisnis yang sehat.
Puskesmas Wates 67
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Pinjaman LN - - - - -
Hibah/Donasi/Kerjasama - - - - -
Rupiah Murni - - - - -
B. PROYEKSI BELANJA
Belanja sesuai dengan ketentuan dalam Standar Akuntansi Pemerintah (PP 24
Tahun 2005) terdiri atas :
1. Belanja Operasi,
dengan rincian belanja yang terdiri atas; Belanja Pegawai, Belanja Barang, Bunga,
Subsidi, Hibah, dan Bantuan Sosial.
2. Belanja Modal,
dengan rincian belanja yang terdiri atas; Belanja Aset Tetap, dan Belanja Aset
Lainnya.
3. Belanja Lain-
Lain/Tak Terduga.
68 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
1. Belanja Operasi
2. Belanja Modal
C. PROYEKSI SURPLUS/DEFISIT
Berdasarkan penentuan proyeksi pendapatan dan belanja di atas kami
memproyeksikan besaran surplus/defisit yang dapat dihasilkan dari pelaksanaan
kegiatan adalah sebagai berikut:
Puskesmas Wates 69
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
D. PROYEKSI NERACA
Sebagai gambaran tingkat kesehatan organisasi, maka Puskesmas
memproyeksikan Neraca dengan gambaran sebagai berikut:
70 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Puskesmas Wates 71
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
PENUTUP PENUTUP
Rencana Bisnis Anggaran dan Penetapan Kinerja yang merupakan turunan dari
Rencana Strategis Bisnis dengan target tahunan yang harus dilaksanakan dan dicapai oleh
jajaran Puskesmas dalam pelaksanaannya harus tetap memperhatikan tujuan kepuasan
pelanggan karena dengan status BLUD kita punya komitmen untuk mencapai kepuasan
pelanggan demi untuk mempertahankan customer loyality.
72 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Puskesmas Wates 73
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
V. PROYEKSI KEUANGAN
5 PROYEKSI KEUANGAN
Dengan pelaksanaan Badan Layanan Umum, proyeksi keuangan Puskesmas dalam
lima tahun kedepan diharapkan dapat menggambarkan suatu peningkatan yang cukup
signifikan .
F. PROYEKSI PENDAPATAN
Pendapatan yang dikelola oleh Puskesmas sebagai sebuah Badan Layanan Umum
terdiri dari:
Penerimaan dari jasa layanan tersebut akan kami kelola secara profesional
sehingga dapat mendorong peningkatan kualitas pelayanan diklat,
pengembangan sesuai dengan standar pelayanan minimum yang telah
ditetapkan dengan mengedepankan pengelolaan sumber daya yang ekonomis,
efisien dan efektif sesuai dengan praktek bisnis yang sehat.
74 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Pinjaman LN 0 0 0 0 0
Hibah/Donasi/Kerjasama 0 0 0 0 0
Rupiah Murni 0 0 0 0 0
G. PROYEKSI BELANJA
Belanja sesuai dengan ketentuan dalam Standar Akuntansi Pemerintah (PP 24
Tahun 2005) terdiri atas :
4. Belanja Operasi,
dengan rincian belanja yang terdiri atas; Belanja Pegawai, Belanja Barang, Bunga,
Subsidi, Hibah, dan Bantuan Sosial.
5. Belanja Modal,
dengan rincian belanja yang terdiri atas; Belanja Aset Tetap, dan Belanja Aset
Lainnya.
6. Belanja Lain-
Lain/Tak Terduga.
Puskesmas Wates 75
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
4. Belanja Operasi
Belanja Pegawai
Belanja Barang
Belanja Pegawai dan 0 0 0 0 0
Barang non DPA
Bunga 0 0 0 0 0
Subsidi 0 0 0 0 0
Hibah 0 0 0 0 0
Bantuan Sosial 0 0 0 0 0
Jumlah Belanja
Operasi
5. Belanja Modal
76 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
Setiap tahun, perbandingan belanja dibanding pendapatan terjadi defisit. Oleh karena itu
selisih tersebut hendaknya dipenuhi dari dana subsidi operasional.
Puskesmas Wates 77
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
H. PROYEKSI SURPLUS/DEFISIT
Berdasarkan penentuan proyeksi pendapatan dan belanja di atas kami
memproyeksikan besaran surplus/defisit yang dapat dihasilkan dari pelaksanaan
kegiatan adalah sebagai berikut:
Surplus/
(defisit) (10,171,600) (18,150,000) (26,750,000) (33,150,000) (57,600,000)
78 Puskesmas Wates
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
PENUTUP PENUTUP
Rencana Bisnis Anggaran dan Penetapan Kinerja yang merupakan turunan dari
Rencana Strategis Bisnis dengan target tahunan yang harus dilaksanakan dan dicapai oleh
jajaran Puskesmas dalam pelaksanaannya harus tetap memperhatikan tujuan kepuasan
pelanggan karena dengan status BLUD kita punya komitmen untuk mencapai kepuasan
pelanggan demi untuk mempertahankan customer loyality.
Puskesmas Wates 79
Rencana Strategis Bisnis Tahun 2011-2015
LAMPIRAN
LAMPIRAN
80 Puskesmas Wates