Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI

“BAYI BERAT LAHIR RENDAH ”

MAKALAH

Dosen Pembimbing:
Mimik Christiani, S.ST, M.Kes

Anggota Kelompok:

1. Diah Puji Rahayu ( 17.010 )


2. Faris Akmal Bachtiar ( 17.012 )
3. Indriani Mustika Sari ( 17.015 )
4. Shilvia Dhika Sari ( 17.027 )

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


KAMPUS V TRENGGALEK
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
Jln.dr.Soetomo No.5 Telp./Fax (0355) 791293 KodePos 66312
TAHUN AKADEMIK 2018 / 2019
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, yang mana telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
2. Ibu Mimik Christiani, S.ST, M.Kes selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan pengajaran kepada kami.
3. Teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini.
4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu yang
baik secara langsung maupun tidak langsung juga telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan sampai
terselesaikannya makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kemajuan dan
perbaikan untuk masa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Trenggalek, 04 April 2019

PENYUSUN
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................I
KATA PENGANTAR..........................................................................................II
DAFTAR ISI........................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN / TEORI


2.1 Definisi...................................................................................................3
2.2 Etiologi..................................................................................................3
2.3 Manifestasi klinis..................................................................................4
2.4 Pemeriksaan Penunjang......................................................................5

BAB III GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN


3.1 Gambaran Asuhan keperawatan................................................. 6

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.................................................................................. 11
4.2 Saran..............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah
kesehatan yang sering dialami pada sebahagian masyarakat yang ditandai dengan
berat lahir kurang dari 2500 gram. Kejadian BBLR pada dasarnya berhubungan
dengan kurangnya pemenuhan nutrisi pada masa kehamilan ibu dan hal ini
berhubungan dengan banyak faktor dan lebih utama pada masalah perekonomian
keluarga sehingga pemenuhan kebutuhan konsumsi makanan pun kurang. Namun
kejadian BBLR juga dapat terjadi tidak hanya karena aspek perekonomian,
dimana kejadian BBLR dapat saja tejadi pada mereka dengan status
perekonomian yang cukup. Hal ini dapat berkaitan dengan paritas, jarak kelahiran,
kadar hemoglobin dan pemanfaatan pelayanan antenatal. BBLR termasuk faktor
utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan diabilitas neonatus, bayi dan
anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya di masa
depan. BBLR yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya
masalah pada semua sistem organ tubuh meliputi gangguan pada pernafasan
(aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum), gangguan pada sistem pencernaan
(lambung kecil), gangguan sistem perkemihan (ginjal belum sempurna), gangguan
sistem persyarafan (respon rangsangan lambat). Selain itu bayi berat lahir rendah
dapat mengalami gangguan mental dan fisik serta tumbuh kembang. BBLR
berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita, juga dapat berdampak
serius pada kualitas generasi mendatang, yaitu akan memperlambat pertumbuhan
dan perkembangan anak, serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan (Depkes
RI, 2005). Bayi yang lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) memerlukan
perawatan yang tepat agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan bayi seperti
yang telah disebutkan diatas. Bidan dan perawat adalah bagian dari pemberi
pelayanan yang ikut berperan penting dalam memberikan perawatan pada bayi
dengan berat lahir rendah (BBLR).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan BBLR?
2. Apa saja etiologi yang menyebabkan BBLR?
3. Bagaimana manifestasi klinis dari BBLR?
4. Apa saja pemeriksaan penunjang untuk BBLR?

1.3 Tujuan Penulisan


 Tujuan Umum
 Untuk memenuhi tugas dari dosen yang bersangkutan
 Supaya mahasiswa lebih memahami tentang Bayi berat lahir
rendah (BBLR).
 Meningkatkan minat pembaca untuk tahu tentang Bayi berat
lahir rendah (BBLR)
 Tujuan Khusus
 Mengetahui pengertian BBLR
 Mengetahui etiologi/penyebab bayi BBLR
 Mengetahui manifestasi klinis BBLR
 Mengetahui pemeriksaan penunjang BBLR
BAB II
PEMBAHASAN / TEORI

2.1 Definisi
BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan lahir kurang dari 2500
gram (Sukarni K, 2013). BBLR adalah neonatus dengan berat badan lahir pada
saat kelahiran kurang dari 2500 gram (sampai 2499 gram) (Jumiarni dkk, 1995).
Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya bayi berat badan lahir rendah
dibedakan:
 Bayi berat lahir rendah, berat lahir 1500 – 2500 gram
 Bayi berat lahir sangat rendah, berat lahir kurang dari 1500 gram
 Bayi berat lahir eksterem, Berat lahir kurang dari 1000 gram

2.2 Etiologi
BBLR dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
a) Faktor Ibu
1) Penyakit
a. Toksemia gravidarum
b. Perdarahan antepartum
c. Trauma fisik dan psikologis
d. Nefritis akut
e. Diabetes melitus
2) Usia Ibu
a. Usia < 16 tahun
b. Usia > 35 tahun
c. Multi gravida yang jarak kelahirannya terlalu dekat
3) Keadaan sosial
a. Golongan sosial ekonomi rendah
b. Perkawinan yang tidak sah
4) Sebab lain
a. Ibu perokok
b. Peminum alkohol dan pecandu narkotik
b) Faktor Janin
a. Hidramnion
b. Kehamilan ganda
c. Kelainan kromosom
c) Faktor Lingkungan
a. Tempat tinggal dataran tinggi
b. Radiasi
c. Zat-zat racun (Sukarni K, 2013).

2.3 Manifestasi Klinis


Tanda dan gejala yang dijumpai pada Bayi Berat Lahir Rendah antara lain
:
 Berat Badan Kurang dari 2.500 gram, panjang badan kurang
dari 45 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm, lingkar dada
kurang dari 30 cm.
 Kepala lebih besar dari badan.
 Lanugo (bulu halus ) banyak terutama pada dahi, pelipis,
telinga dan lengan
 Lemak sub kutan kurang.
 Ubun – ubun dan sutura melebar
 Genitalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh
labia mayora (pada wanita) pada pria testis
 Pembuluh darah kulit banyak terlihat peristaltik usus dapat
terlihat.
 Rambut halus dan tipis.
 Banyak tidur dan tangis lemah.
 Kulit tampak mengkilat dan licin
 Pergerakan kurang dan lemah.
 Refleks tonus leher lemah, refleks isap kurang, refleks
menelan kurang dan refleks batuk masih lemah.
2.4 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain:


* Pemeriksaan skor ballard
* Tes kocok (shake test), dianjur untuk bayi kurang bulan
* Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa kadar
elektrolit dan analisa gas darah.
* Foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahir dengan umur
kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam atau didapat/
diperkirakan akan terjadi sindrom gawat nafas.
* USG kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilan
BAB III
GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN
I. Pengkajian
1. Data biografi : Nama, jenis kelamin, usia, riwayat kehamilan (usia
kehamilan biasanya antara 24 sampai 37 minggu), komplikasi
kehamilan dan persalinan, jenis persalinan.
2. Sistem sirkulasi/kardiovaskular : Frekuensi dan irama jantung rata-
rata 120 sampai 160x/menit, bunyi jantung (murmur/gallop), warna
kulit bayi sianosis atau pucat, pengisisan capilary refill (kurang dari
2-3 detik).
3. Sistem pernapasan : Bentuk dada barel atau cembung, penggunaan
otot aksesoris, cuping hidung, interkostal; frekuensi dan keteraturan
pernapasan rata-rata antara 40-60x/menit, bunyi pernapasan adalah
stridor, wheezing atau ronkhi.
4. Sistem gastrointestinal : Distensi abdomen (lingkar perut bertambah,
kulit mengkilat), peristaltik usus, muntah (jumlah, warna, konsistensi
dan bau), BAB (jumlah, warna, karakteristik, konsistensi dan bau),
refleks menelan dan megisap yang lemah.
5. Sistem genitourinaria : Abnormalitas genitalia, hipospadia, urin
(jumlah, warna, berat jenis, dan PH).
6. Sistem neurologis dan musculoskeletal : Gerakan bayi, refleks moro,
menghisap, mengenggam, plantar, posisi atau sikap bayi fleksi,
ekstensi, ukuran lingkar kepala kurang dari 33 cm, respon pupil,
tulang kartilago telinga belum tumbuh dengan sempurna, lembut dan
lunak.
7. Sistem thermogulasi (suhu) : Suhu kulit dan aksila, suhu lingkungan.
8. Sistem kulit : Keadaan kulit (warna, tanda iritasi, tanda lahir, lesi,
pemasangan infus), tekstur dan turgor kulit kering, halus, terkelupas.
9. Pemeriksaan fisik : Berat badan sama dengan atau kurang dari 2500
gram, panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm, lingkar
kepala sama dengan atau kurang dari 33 cm, lingkar dada sama
dengan atau kurang dari 30 cm, lingkar lengan atas, lingkar perut,
keadaan rambut tipis, halus, lanugo pada punggung dan wajah, pada
wanita klitoris menonjol, sedangkan pada laki-laki skrotum belum
berkembang, tidak menggantung dan testis belum turun., nilai
APGAR pada menit 1 dan ke 5, kulit keriput.
10. Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan darah lengkap, Pemeriksaan
fungsi hati, Pemeriksaan AGD.
2. Diagnose Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas paru dan
neuromuscular.
2. Thermoregulasi tidak efektif berhubungan dengan kontrol suhu yang
imatur dan penurunan lemak tubuh subkutan.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan imunologis yang
kurang.
4. Gangguan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidak mampuan mencerna nutrisi karena
imaturitas.
5. Resiko kekurangan / kelebihan cairan berhubungan fisiologis imatur.
6. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan struktur kulit
imatur, penurunan status nutrisi dan prosedur invasif.
7. Resiko cidera karena peningkatan tekanan intrakranial berhubungan
dengan sistem saraf pusat imatur dan respon stress fisiologis.
8. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan
perpisahan dari orang tua.
9. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan kurang
pengetahuan, hospitalisasi sekunder.
3. Rencana Asuhan Keperawatan
No Dx. Keperawatan TUJUAN Intervensi

1 Tidak efektifnya Pola nafas efektif .


Mandiri :
pola nafas b.d Dengan Kriteria
1. Kaji frekwensi
imaturitas pusat Hasil : pernafasan dan pola
pernafasan, RR 30-60 x/mnt pernafasan..
keterbatasan Sianosis (-) 2. Hisap jalan nafas sesuai
perkembangan Sesak (-) kebutuhan.
otot, penurunan Ronchi (-) 3. Pertahankan suhu tubuh
energi/kelelahan, Whezing (-) optimal
ketidakseimbangan 4. Posisikan bayi pada
metabolik abdomen atau posisi terlentang
dengan gulungan popok di
bawah bahu untuk
menghasilkan sedikit
hiperekstensi.
kolaborasi:
1. Pantau pemeriksaan
laboratory (GDA, glukosa
serum, elektrolit ).
2. Berikan oksigen sesuai
indikasi
2 Tidak efektifnya Suhu tubuh kembali Mandiri
termoregulasi b.d normal. 1. Observasi tanda-tanda
imaturitas control Kriteria Hasil : vital.
dan pengatur suhu Suhu 36-37 C. 2. Tempatkan bayi
dan berkurangnya Kulit hangat. pada inkubator.
lemak subcutan Sianosis (-) 3. Ganti pakaian setiap
didalam tubuh. Ekstremitas hangat basah

Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian D-
10 W dan ekspander volume
secara intra vena bila
diperlukan.
2. Berikan obat-obatan
sesuai indikasi fenobarbital,
natrium bikarbonat
3 Resiko tinggi Infeksi tidak terjadi. Mandiri :
infeksi Kriteria Hasil : 1. tingkatkan cara-cara
berhubungan Suhu 36-37 C mencuci tangan pada staf,
dengan respon Tidak ada tanda- orang tua dan pekerja lain.
imun imatur tanda infeksi 2. Pantau pengunjung akan
Leukosit 5.000– adanya lesi kulit.
10.000 3. Kaji bayi terhadap tanda-
tanda infeksi, misalnya : suhu,
letargi atau perubahan
perilaku.
4. Lakukan perawatan tali
pusat sesuai kit.
5. Berikan ASI untuk
pemberian makan bila tersedia.
Kolaborasi
Berikan antibiotika sesuai
indikasi
4 Resiko gangguan Nutrisi terpenuhi Mandiri :
nutrisi kurang dari setelah 1. Timbang berat badan bayi
kebutuhan b.d Kriteria hasil : saat menerima di ruangan
ketidakmampuan Reflek hisap dan perawatan dan setelah itu setiap
mencerna nutrisi menelan baik hari.
(Imaturitas saluran Muntah (-) 2. Auskultasi bising usus,
cerna) Kembung(-) perhatikan adanya distensi
BAB lancar abdomen, dan perilaku
Berat badan menghisap.
meningkat 15 gr/hr 3. Lakukan pemberian
Turgor elastis. makan oral awal dengan 5-15
ml air steril, kemudian dextrose
dan air sesuai protokol rumah
sakit.
Kolaborasi :
1. Berikan glukosa dengan
segera peroral atau intravena
bila kadar dextrostik kurang
dari 45 mg/dl.
4.Implementasi
Menurut Nursalam (2001) pelaksanaan keperawatan adalah inisiatif dari
rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik (Lyer et al, 1996). Tahap
pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan
kepada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan
dengan harapan untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah
kesehatan klien mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping.
Implementasi tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan
keperawatan. Dalam melakukan tindakan keperawatan pada klien dengan BBLR
yang harus diperhatikan adalah timbang berat badan setiap hari dan observasi
tanda-tanda vital, memberikan minum, rawat klien dalam inkubator, berikan
posisi semi fowler dan kolaborasi pemberian oksigen tambahan.

5 Evaluasi
Menurut Nursalam (2001) evaluasi adalah tindakan intelektual untuk
melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa
keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.
Melalui evaluasi memungkinkan perawat untuk memonitor”kealpaan” yang
terjadi selama tahap pengkajian, analisa, perencanaan dan pelaksanaan tindakan.
Adapun evaluasi yang diharapkan pada bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR) adalah oksigenisasi klien kembali adekuat, klien dapat mempertahankan
suhu tubuh yang stabil, klien tidak mengalami infeksi, kebutuhan nutrisi klien
kembali terpenuhi, kebutuhan cairan klien kembali seimbang, integritas kulit klien
tetap utuh, klien tidak mengalami cidera, klien mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang normal, keluarga klien menunjukkan perilaku kedekatan yang
positif.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah
kesehatan yang sering dialami pada sebahagian masyarakat yang ditandai
dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. BBLR yang tidak ditangani
dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya masalah pada semua sistem
organ tubuh meliputi gangguan pada pernafasan (aspirasi mekonium,
asfiksia neonatorum), gangguan pada sistem pencernaan (lambung kecil),
gangguan sistem perkemihan (ginjal belum sempurna), gangguan sistem
persyarafan (respon rangsangan lambat). Selain itu bayi berat lahir rendah
dapat mengalami gangguan mental dan fisik serta tumbuh kembang.
4.2 Saran
Diharapkan setelah dirawat bayi dapat:
Berat badan naik mencapai normal, daya hisap kuat, tidak terjadi infeksi
dan hipotermi, maupun resiko infeksi. Kepada bidan dan perawat
diharapkan dapat meningkatkan proses keperawatan pada BBLR dengan
mempertahankan teknik aseptic dalam setiap melakukan tindakan. Kepada
mahasiwa diharapkan dapat menganalisis dan menegakkan diagnosa
kebidanan sesuai dengan prioritas masalah yang ada, menetapkan
intervensi dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan pada BBLR.
DAFTAR PUSTAKA

Sukarni K, Icemi dan Wahyu P. 2013. Buju Ajar Keperawatan Maternitas


dilengkapi contoh askep. Yogyakarta : Nuha Medika

Jumiarni, dkk. 1995. Asuhsan Keperawatan Perinatal. Jakarta : EGC

Rika Fitria Ningsih. 2014. Askeb Neonatus BBLR Berat bayi Lahir Rendah.
(diakses tanggal 04 April 2019)
<https://rikafitrianingsih.wordpress.com/2014/09/13/askeb-neonatus-bblr-
berat-bayi-lahir-rendah/>

Anita Simanungkalit. 2013. Askep BBLR. (diakses tanggal 04 April 2019).


<https://askep-poltekesjyp.blogspot.com/2013/07/askep-bblr.html>

Defi Anggreana. 2012. Makalah BBLR. (diakses tanggal 04 April 2019).


<https://defiaanggreana.blogspot.com/2012/12/kata-pengantar-segala-puji-
bagi-allah.html>

http://worldhealth-bokepzz.blogspot.com/2012/04/pemeriksaan-penunjang-
bblr.html (diakses tanggal 04 April 2019)

https://askep-poltekesjyp.blogspot.com/2013/07/askep-bblr.html
(diakses tanggal 08 April 2019)

https://askep-poltekesjyp.blogspot.com/2013/07/askep-bblr.html
(diakses tanggal 08 April 2019)

Anda mungkin juga menyukai