Anda di halaman 1dari 19

PRESENTASI KASUS PSIKIATRI

GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU AKIBAT


PENGGUNAAN ZAT STIMULANSIA LAIN TERMASUK
KAFEIN, SINDROM KETERGANTUNGAN DENGAN
KETERGANTUNGAN AKTIF
(F15.24)

Oleh :

Mugen Adi Suryo, S.Ked

1808434243

Pembimbing :

dr. Maisarah Zas, Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT JIWA TAMPAN
PEKANBARU
PERIODE 26 AGUSTUS – 29 SEPTEMBER 2019

0
LAPORAN KASUS
Dokter muda : Mugen Adi Suryo
Nomor RM : 08-86-XX
Tahun : 2019
Masuk ke poli jiwa tanggal : 29 Agustus 2019

IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Z
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir/ umur : 10 Febuari 1985/34 tahun
Tempat lahir : Padang sidempuan
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Pedagang pakaian (Wiraswasta)
Agama : Islam
Warga negara : Indonesia
Suku : Batak Mandailing
Pendidikan : S1 - Hukum
Alamat : Jalan Jendral Sudirman No. 66 Lopo Lancar, Padang

STATUS INTERNUS
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis kooperatif
Nadi : 80 denyut/menit
Suhu tubuh : 36.5o C
Tekanan darah : 120/83 mmHg
BB : 85 kg
TB : 178 cm
IMT : 26,89 (obese 1)
Kepala :
- Rambut : hitam, lebat, tidak mudah patah
- Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
- Hidung : rhinnorhea (-)
- Telinga : otorrhea (-)

Leher : JVP 5+0 cm, pembesara KGB (-)


Sistem kardiovaskular : Dalam batas normal
Inspeksi : pulsasi ictus kordis tidak terlihat
Palpasi : pulsasi ictus kordis teraba pada ICS V linea
midclavicularis sinistra
Perkusi :
-Batas kanan jantung : linea parasternal dextra ICS V
-Batas kiri jantung : linea midclavicularis sinistra ICS V

1
Auskultasi : HR = 80 dpm, S1/S2 reguler, S3/S4 gallop (-/-),
murmur (-)

Sistem respiratorik : Dalam batas normal


Inspeksi : bentuk dada normochest, pergerakan dinding simetris
Palpasi : nyeri tekan (-), vokal fremitus kanan dan kiri sama
Perkusi : sonor (+) pada seluruh lapang paaru
Auskultasi : vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
:
Sistem gastrointestinal : Dalam batas normal
Inspeksi : bentuk perut cembung, scar (-)
Auskultasi : BU (+) 8x/menit
Palpasi : supel, nyeri tekan superfisial (-), nyeri palpasi dalam
(-), hepatosplenomegali (-)
Perkusi : timpani (-)

Sistem urogenital : Dalam batas normal


Inspeksi : tanda-tanda inflamasi hematom/eritem (-/-)
Palpasi : ballotement, nyeri tekan CVA (-/-)
Perkusi : nyeri ketok CVA (-/-)

Sistem muskuloskeletal : Dalam batas normal


Look : luka (-), deformitas (-)
Feel : tonus baik, akral hangat, CRT <2s
Move : ROM dalam batas normal

Kelainan khusus : Tidak ditemukan

STATUS NEUROLOGIKUS
1. Urat saraf kepala (panca indera) : Dalam batas normal
a. Gejala rangsangan selaput otak : Tidak ditemukan
b. Gejala peningkatan tekanan intrakanial : Tidak ditemukan
c. Mata
- Gerakan (kelumpuhan, nistagmus, dsb) : Dalam batas normal
- Persepsi (diplopia, visus, dsb) : Dalam batas normal
- Bentuk pupil : Bulat, isokor
- Reaksi cahaya : +/+
- Reaksi konvergensi : +/+
- Reaksi kornea : Tidak dilakukan
- Pemeriksaan oftalmoskopik : Tidak dilakukan
2. Motorik
- Tonus : Normotonus
- Turgor : Normal (kembali cepat)

2
- Kekuatan : 5 5
5 5
- Koordinasi : Normal
- Refleks : Normal
3. Sensibilitas : Dalam batas normal
4. Susunan saraf vegetatif : Dalam batas normal
5. Fungsi-fungsi luhur : Dalam batas normal
6. Kelainan khusus
- Kaku : Tidak ditemukan
- Tremor : Tidak ditemukan
- Nasal stiffness : Tidak ditemukan
- Oculorigic crisis : Tidak ditemukan
- Tortikolis : Tidak ditemukan
- Lain-lain : Tidak ditemukan
7.  Laboratorium : Usulan (Darah rutin, kimia darah, fungsi hati, fungsi

ginjal, urin (amfetamin dan cannabis), HIV/AIDS

ANAMNESIS (Autoanamnesis dan Alloanamnesis: Ibu dan abang ipar pasien)

Keluhan Utama: Mudah emosi sejak 2 minggu SMRSJ

Riwayat Penyakit Sekarang :

Berdasarkan penjelasan dari keluarga pasien (alloanamnesis)

2   minggu   SMRS,   ibu   pasien   mengatakan   bahwa   anaknya   lebih   sering   marah   di

rumah, ibu pasien mendapatkan laporan dari istri pasien bahwa pasien menjadi lebih

sering marah di rumah ketika berbicara kepada istri dan bermain kepada anaknya

tanpa sebab yang jelas dan tiba­tiba. Ibu pasien mendapatkan laporan dari istri pasien

bahwa pasien juga tampak lebih sering lelah dan terkadang tampak tidak bersemangat

akhir­akhir ini. Istri pasien menceritakan kepada mertua pasien bahwa pasien telah

mengaku atas kemauan sendiri bahwa pasien ternyata adalah pengguna narkoba yaitu

3
sabu yang sudah lama dan memiliki utang yang banyak. Setelah ditelusuri, ternyata

pasien telah menggunakan narkoba selama masa kuliah jadi atau sekitar 10 tahun dari

pengakuan ibu pasien. Pasien juga telah berjanji kepada istri pasien bahwa dia akan

bertobat sehingga istri pasien meminta kepada abang ipar pasien yang merupakan

anggota polisi untuk mengantar pasien untuk melakukan rehabilitasi.

Berdasarkan pengakuan pasien sendiri (autoanamnesis),

15   tahun   SMRSJ,   pasien   mula­mulai   mulai   menggunakan   NAPZA   berupa

ganja,   mula­mula   dikarenakan   ajakan   senior   kuliahnya,   pasien   mula­mulai

menggunakan napza jenis hisap dengan rokok berupa ganja dan hanya sesekali saja,

pasien tidak pernah ditimpa hutang, pasien mengaku merasa lebih hidup dan tenang

setelah menggunakan ganja.

14   tahun   SMRSJ,   pasien   mengaku   mulai   mengkonsumsi   sabu,   pasien

menggunakannya   dengan   cara   dihirup,   pasien   mengaku   mulai   kesusahan   dalam

eokonomi dan mulaai sering menggunakan NAPZA, teman pasien pernah mengajak

pasien  untuk berjuaalan  NAPZA  agar dapat  memenuhi  kebutuhan  pribadi, namun

pasien menolak, pasien terus mengkonsumsi NAPZA hingga selesai lulus kuliah dan

bekerja.

7 tahun SMRSJ, pasien sempat berhenti mengkonsum NAPZA dikarenakan

sadar   bahwa   NAPZA   tidak   berguna   dan   merugikan   smenejak   pasien   menikah,

keluarga   pasien   dan   istri   pasien   tidak   pernah   tahu   riwayat   pasien   menggunakaan

NAPZA,   pasien   juga   sempat   mencari   kegiatan   positif   seperti   bersepeda   untuk

mencari kesibukannya.

4
3   tahun   SMRSJ,   pasien   mulai   mengkonsumsi   sabu   hirup   kembali   karena

pasien mendapat tekanan hidup yang berat, pasien mengaku jualan bajunya sedikit,

sehingga pasien mengkonsumsi sabu agar dapat tenang dan bersemangat menjalani

hidup, sesekali pasien juga menggunakan inek.

2   minggu   SMRSJ,   keluarga   pasien   merasakan   pasien   lebih   sering   marah,

terutama   apabila   tidak   mengkonsumsi   sabu,   pasien   juga   mengaku   sudah   banyak

tertimpa hutang sehingga kadang tidak mengkonsumsi, pasien mengaku badan juga

terasa lemas dan sering tidur apabila tidak mendapat sabu, riwayat terjatuh tidak ada,

riwayat gemetar tidak ada, sakit kepala tidak ada, mendengar/mencium/menglihat,

hal   hal   aneh   tidak   ada,   riwayat   cepat   lelah   dan   tidak   bersemangat   timbul   hanya

apabila  pasien tidak mengkonsumsi sabu, pasien kemudian datang ke RSJ setelah

berkonsultasi   kepada   keluarganya   dan   atas   kemauan   sendiri   karena   ingin

menghentikan kebiasaannya.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Pasien belum pernah mengikuti rehabilitasi sebelumnya

Tidak ada riwayat trauma kepala sebelum mengalami gangguan.

Tidak ada riwayat kejang dan demam tinggi sebelumnya.

Tidak ada riwayat diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung, asma dan alergi.

Riwayat Kehidupan Pribadi :

Masa   prenatal   dan   perinatal  :   Pasien   merupakan   anak  keempat   dari   enam

bersaudara. Pasien lahir normal dan tidak ada cacat bawaan. Masalah saat kehamilan

dan kelahiran tidak diketahui. 

5
Masa   kanak   pertengahan   dan   masa   remaja  :   Pasien   diasuh   oleh   kedua

orangtuanya.  Pasien   pandai   bergaul   dan  dan   bersosialisasi   dengan   lingkungannya.

Pasien tumbuh dan berkembang sesuai usia, mengikuti pendidikan dengan baik dan

tidak pernah tinggal kelas.

Masa dewasa : Pasien dapat bergaul dengan baik  dengan orang­orang disekitarnya 

dan  memiliki cukup banyak teman.

o Riwayat   pendidikan   :   Pendidikan   terakhir   pasien  Sarjana   jurusan

Hukum

o Riwayat pekerjaan : Pasien bekerja sebagai pedagang baju.

o Kehidupan beragama : Pasien beragama Islam, pasien mengaku jarang

shalat lima waktu.

o Kehidupan sosial dan keluarga : hubungan pasien dengan  keluarganya

baik. 

Riwayat Penyakit Keluarga :

-  Tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penggunaan NAPZA

- Tidak ada keluarga dengan riwayat gangguan jiwa


- Riwayat epilepsi tidak ada
- Riwayat penyakit metabolik tidak ada

Genogram :

6
Keterangan :
Laki-laki : Perempuan :

Pasien :

Grafik Perjalanan Penyakit :

2004 2012 2015 2019

Keterangan :

Pada tahun 2004 Pasien mulai mengkonsumsi NAPZA

Pada tahun 2012 Pasien sempat berhenti karena menikah

Pada tahun 2015 Pasien mulai mengkonsumsi NAPZA kembali

7
Pada tahun 2019 Pasian masih mengkonsumsi NAPZA sampai sekarang

AUTOANAMNESIS

Pasien  laki­laki  berusia 34  tahun datang ke poli RSJ Tampan Pekanbaru pada hari

Kamis tanggal 29 agustus 2019 diantar oleh  ibu dan abang ipar pasien. Penampilan

pasien rapi menggunakan  baju kaos polo, celana jeans  dan  memakai sepatu.  Pasien

tampak tenang serta koperatif

DM : Selamat siang Bapak, perkenalkan nama saya Mugen, saya dokter muda

yang bertugas di poli pada hari ini, sebelumnya boleh tau nama Bapak siapa?

P : Nama saya Z dok

DM : Baiklah bapak, usia bapak berapa?

P : 34 tahun dokter

DM : Boleh tau pekerjaan Bapak apa?

P : saya jualan baju Dok

DM :   Begitu   ya   Pak,   Baiklah   Pak,   nanti   saya   selanjutnya   akan   bertanya   lagi

kepada Bapak seputar keluhan Bapak dan alasan kenapa Bapak kesini, bapak tidak

perlu khawatir, nanti informasinya bertujuan untuk mengetahui tentang untuk rencana

terapi Bapak, Bapak setuju Pak?

P : Baik Dok

DM : Baik Pak, sebelumnya Bapak sudah tau ya ini tempat apa?

P : saya tau dok, ini poli IPWL

DM : Ini Bapak datang atas kemauan sendiri ya Pak?

P : Iya betul Dok

DM : Iya betul Pak, jadikan ini poli IPWL ya Pak atau disebut juga instalasi

penerima   wajib   lapor,   jadi   ini   kan   poli   untuk   pasien­pasien   yang   pernah

menggunakan benda­benda berbau narkoba ya Pak

8
P : Iya Dok

DM : Jadi Bapak boleh ceritakan, kenapa bapak kesini?

P : Iya Dok, saya pemakai

DM : Pakai apa bapak?

P : sabu Dok

DM : Iya, sudah berapa lama bapak pakai sabunya Pak?

P : Sudah sejak kuliah Dok

DM : Berapa tahun itu kira­kira Pak?

P : Sekitar 14 tahun lah Dok

DM :  Apa alasan Bapak dulu mengkongsumsi sabu Pak?

P :   Iya   mula­mula     dulu   saya   awalnya   diajak   senior   saya,   awalnya   saya

menggunakan   ganja   dulu   Dok,   setelah   1   tahun   kemudian   baru   saya   mulai

menggunakan sabu Dok

DM : Jadi Bapak ada menggunakan ganja juga Pak? Berarti apabila dengan sabu

total sudah 15 tahun ya Pak menggunakan narkobanya, selain itu ada lagi yang bapak

gunakan?

P :   Saya   pernah   coba   inek   juga,   tapi   saya   tidak   rutin   Dok,   saya   biasanya

menggunakan sabu yang paling sering

DM : Itu jadi cara pemakaiannya bapak dengan rokok, dihirup dan diminum ya

pilnya Pak?

P : Iya Dok

DM : seberapa sering bapak menggunakan sabunya pak?

P : bisa rutin Dok setiap hari, kadang seminggu 3x kalau sedang tidak ada

uang

DM :Sehari bisa bapak konsumsi berapa Pak?

9
P : Sekitar 100 gram per hari lah Dok

DM : Banyak juga itu Pak, jadi apa yang bapak rasakan setelah menggunakannya

P : Jadi enak lah Dok, jadi semangat dan serasa hidup Dok

DM : Begitu ya Pak, jadi kalau tidak makai, bapak tidak semangat ya berarti?

P : Iya betul Dok

DM : Jadi banyak juga ya Pak, jadi bagaimana bapak membeli sabunya Pak?

P : Saya biasanya beli dari bandar yang merupakan mantan polisi

DM : Jadi tidak pernah tertangkap bandarnya Pak?

P : Aman Dok

DM : bersih berarti dia mainnya ya Pak, kalau teman bapak bagaimana Pak?

P : Sepertinya belum tertangkap Dok

DM : Jadi kalau Bapak rutin menggunakan seperti ini, Bapak dapat uangnya dari

mana Pak untuk membeli sabunya?

P : Itulah Dok, makanya sekarang saya mau tobat Dok, sebenarnya dulu saya

pernah   juga   diajak   senior   saya   itu   untuk   menjadi   bandar   juga,   atau   distributor

dikarenakan untuk mendapat dana juga untuk memenuhi kebutuhan sabu pribadi

DM : Lalu bapak tolak Pak?

P : Iya Dok, saya tidak mau ikut, takut juga saya

DM : Lalu Bapak pernah berhenti Pak?

P : Dulu sebenarnya saya pernah berhenti sekali Dok, sekitar 7 tahun yang lalu

DM : Nah itu bagus Pak, lalu kenapa kemarin Bapak bisa berhenti memakainya

Pak?

P : Karena menikah Dok, itu menjadi motivasi saya

DM : Jadi selain menikah, bagaimana Pak,yang membuat Bapak dapat berhenti?

Seperti aktivitas begitu

10
P : Saya juga ada sempat bersepeda juga Dok selama setahun

DM : Nah itu, bagus Pak, lalu kenapa Bapak menggunakan kembali Pak?

P : Itulah Dok, saya stress

DM : Kenapa Bapak stress Pak?

P : Iya Dok, jualan susah sekarang, kurang laku, jadi untuk menghilangkan

stress biasanya saya makai Pak

DM : Itu sejak kapan bapak mulai menggunakannya lagi?

P : Sekitar 3 tahun yang lalu lah Dok

DM : Berarti sempat berhenti 4 tahun ya Pak, baiklah Pak, saya sih mengerti saat

itukan mulai saat­saatnya belanja online ya Pak, jadi persaingan jadi semakin sulit

disini ya Pak

P : Benar Dok

DM :   Jadi   selama   Bapak   nikah,   istri   bapak   dan   anak   bapak   tidak   pernah   tau

kecuali 2 minggu belakangan ini?

P :   Iya   Dok,   saya   tidak   enak   soalnya   Pak   karena   saya   jadi   sering   marah,

makanya saya mau bertobat Pak

DM : Sama karena hutang yang sudah banyak itu ya Pak 

P : Iya Dok, sudah habis harta saya

DM : Jadi kapan Bapak terakhir makainya Pak?

P : Semalam terakhir Dok

DM : Jadi semalam juga masih pakai Pak, memangnya kalau ga pakai apa yang

bapak rasakan Pak? Seperti terbayang”an begitu Pak?

P : Ngga ada sih Dok seperti itu, namun saya jadi rasanya lelah Pak, ngantuk

terus dan ingin tidur terus dan tidak bersemangat

DM : Bapak tidak ada pernah sampai gemetar­gemetar gitu ya Pak atau sampai

11
muntah­muntah , pusing begitu pak?

P : Tidak pernah dok

DM :   Bapak   ada   pernah   seperti   sakit   kepala,   terjatuh,   mendengar­dengar

suara/mencium bau­bau/ atau menglihat bayang­bayang Pak?

P : Tidak pernah dok, Alhamdullilah kalau yang seperti itu tidak pernah Dok

DM : Bapak sebelum sudah pernah direhabilitasi sebelumnya Pak?

P : Belum Dok

DM : Kalau boleh tau Bapak ayah dan Ibu masih ada Pak?

P : Kalau Ibu masih ada , kalau bapak sudah meninggal

DM : Kalau bapak anak ke berapa dari berapa bersaudara Pak?

P : Saya anak ke 4 dari 6 bersaudara

DM :  Boleh  disebutkan  Pak  dari  anak  pertama   jenis   kelaminnya   hingga  yang

paling bungsu?

P : Perempuan, laki­laki, perempuan, saya, perempuan lagi, baru laki­laki lagi

Dok, selang seling dok

DM : Kalau dari saudara Bapak dan orang tua Bapak ada yang makai juga?

P : Tidak ada dok, hanya saya sendiri

DM : Kalau bapak sudah berapa anaknya Pak?

P : 1 Pak, laki­laki

DM : Anak bapak dan istri bapak apakah tahu kalau bapak adalah pemakai?

P : Kalau istri saya baru tau 2 minggu ini Pak, kalau anak saya tidak tahu Pak

DM :   Begitu   ya   Pak,   bagus   lah   Pak,   Bapak   harus   semangat   ya   Pak   nanti

rehabnya, kan anak bapak ada, masih kecil pulak Pak, harus bisa jadi motivasi Bapak

ya

P : Iya Dok

12
DM : Apabila selain inex, sabu, dan ganja, apakah pernah menggunakan narkoba

suntik Pak? 

P : Tidak pernah Dok

DM : Apakah Bapak peminum juga?

P : Kalau alkohol tidak Pak

DM : Boleh tahu pendidikan terakhir Bapak apa Pak?

P : Saya S1 jurusan Hukum Dok

DM : Nah itu tau tentang hukum, tapi Bapak masih juga makai, untunglah bapak

cepat tobat ya pak, selain itu, makanya Bapak tahu ya tentang prosedur pelaporan

IPWL ini ya Pak

P : Iya Dok

DM : Sampai S1 pernah juara tidak Pak?

P : Tidak pernah sih Dok

DM : Bapak sebelumnya ada riwayat operasi sebelumnya? 

P : Tidak ada Dok

DM : Apabila riwayat transfusi baik memberi atau menerima pernah Pak?

P : Tidak pernah Dokter

DM : Ada riwayat berobat sebelumnya, dirawat atau alergi pak?

P : Tidak pernah Dokter

DM : Bapak apakah ada riwayat hipertensi, kencing manis, demam atau batuk

selama atau lebih dari 1 bulan Pak?

P : Tidak pernah Dokter.
DM : Bapak masih ingat sekarang hari, tanggal bulan,tahun berapa?
P : Kamis, 29 Agustus 2019
DM : saya sebutkan 3 buah benda, bapak ulangi ya yang saya sebutkan. Pena,
kertas, buku.
P : Pena, kertas, buku.

13
DM : Bapak bisa berhitung?
P : bisa dok
DM : kalau 100 dikurangi 7 berapa ?
P : 93
DM : dikurangi 7 lagi berapa?
P : 86
DM : dikurangi 7 lagi berapa?
P : 79
DM : Bagus ya Pak, kalau pedagang harus tahu la ya Pak, kalau persamaan apel
dan jeruk kira-kira apa Pak?
P : sama-sama buah Dok.
DM : Bapak bisa membaca dan menulis?
P : bisa, Dok.
DM : coba sekarang Bapak tuliskan nama Bapak di kertas ini?
P : (menulis nama)

DM : jadi saat ini, apakah Bapak tahu ya kalau Bapak sedang sakit?
P : iya Dok, saya tahu perbuatan saya tidak baik Dok, dan saya mau berhenti
untuk keluaga saya
DM : Baiklah Pak, untuk sekarang saya telah selesai memeriksa Bapak, mungkin
yang Bapak harus mengerti, jadi Bapakkan sekarang ingin untuk di
rehabilitasi, Bapak harus paham program-program disini, Bapak akan
direhab selama 3 bulan, jadi ingat, jangan disia-siakan kesempatan ini Pak,
agar kedepannya bisa lebih baik lagi
P : Baik Dokter Terima kasih dokter
DM : Baiklah, ada yang ingin Bapak sampaikan lagi?
P : Tidak ada Pak
DM : Baiklah pak kalau tidak ada, bapak boleh tunggu diluar, nanti akan ada
dokter spesialis jiwa yang datang kembali memeriksa bapak ya, terima
kasih Pak
P : Iya, sama-sama Pak
Wawancara poliklinik selesai.

Keterangan:

DM : Dokter Muda

P : Pasien

14
IKHTISAR DAN KESIMPULAN PEMERIKSAAN PSIKIATRI

I. DESKRIPSI UMUM

Pasien laki­laki berusia 34 tahun, pasien menggunakan  baju kaos polo, celana jeans

dan sendal. Pasien tampak tenang dan kooperatif

a. Penampilan :    pakaian rapi dan bersih, rambut rapi,

terawat, sesuai umur dan jenis kelamin

b. Kesadaran : composmentis 

c. Perilaku dan aktivitas psikomotor : tenang

d. Sikap terhadap pemeriksa : kooperatif

II. KEADAAN SPESIFIK

a. Mood : eutim

b. Afek : luas

c. Keserasian  : Serasi

III. PEMBICARAAN
Lancar, artikulasi jelas, intonasi cukup, dapat dimengerti, menjawab sesuai
pertanyaan dengan menceritakan apa yang dirasakannya.

IV. Gangguan Persepsi : 

a. Halusinasi : visual , auditorik tidak ada

b. Depersonalisasi : tidak ada

c. Ilusi  : disangkal

d. Derealisasi : tidak ada

V. PIKIRAN

a. Proses pikir : logis

b. Bentuk pikiran : koheren

15
c. Isi pikiran : waham tidak ditemukan

VI. KESADARAN DAN KOGNISI

a. Taraf kesadaran dan kesiagaan : Komposmentis

b. Orientasi

   ­ Tempat : Baik

   ­ Waktu : Baik

   ­ Orang : Baik

c. Daya ingat

    ­ Jangka panjang : tidak terganggu

   ­  Jangka pendek  : tidak terganggu

    ­ Jangka segera : tidak terganggu

d. Konsentrasi dan Perhatian : tidak terganggu

e. Kemampuan membaca dan menulis  : tidak terganggu

f. Kemampuan Visuospasial : tidak terganggu

g. Pikiran Abstrak : tidak terganggu

h. Intelegensi dan kemampuan informasi : tidak terganggu

VII. Pengendalian Impuls : tidak terganggu

VIII. Daya nilai dan Tilikan : Tilikan 4; menyadari dirinya sakit dan

butuh bantuan namun tidak memahami penyebab sakitnya.

XI. Taraf Dapat Dipercaya : dapat dipercaya

DIAGNOSA AKSIS

Aksis I     :    F15.24 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia

termasuk kafein, sindrom ketergantungan dengan ketergantungan aktif

Aksis II : Tidak ditemukan gangguan kepribadian dan retardasi mental

16
Aksis III : Tidak ditemukan kondisi medis umum

Aksis IV :  Masalah dengan ekonomi (tertimpa hutang)

   Masalah pekerjaan (Pekerjaan kurang menguntungkan)

Masalah   berkaitan   dengan   interaksi   dengan   hukum/kriminal

(menggunakan narkoba)

Aksis V : GAF 51­60 ( gejala sedang (moderate), disabilitas sedang )

DIAGNOSIS DIFERENSIAL

F15.10 Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan stimulansia lain termasuk

kafein dengan penggunaan yang merugikan (harmful use)
F12.00 Gangguan mental dan perliaku akibat penggunaan kanabinoida

ANJURAN TERAPI

Psikoterapi : 

 Mendekatkan  diri kepada  Tuhan Yang Maha Esa  dengan beribadah

dan berdoa. 

 Menjelaskan   kepada   pasien   bahwa  segala   persoalan   manusia   itu

merupakan salah satu bentuk ujian kasih sayang Tuhan Yang Maha

Esa kepada umatnya, jika kita bersabar, berusaha dan berdoa mudah­

mudahan Tuhan Yang Maha Esa mempermudah segala urusan.

Psikoedukasi :

 Dukungan penuh dari keluarga dan selalu memberikan semangat

 Pemantauan   terhadap   perilaku   dan   kepribadian   selama   tidak

menggunakan napza

17
Farmakologi :

- Curcuma 3x1

Community Theraphy

PROGNOSIS

Quo ad sanam : Dubia ad Bonam

Quo ad vitam : Dubia ad Bonam

Qou ad functionam : Dubia ad Bonam

18

Anda mungkin juga menyukai