Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia sudah semakin canggih dengan teknologi-teknologi yang sangat membantu

manusia dalam beraktivitas, bahkan dari segi pemenuhan pangan. Namun, hal yang masih

selaras dengan perkembangan teknologi yaitu perkembangan jumlah kelahiran manusia,

sehilngga semakin berkurangnya lahan untuk pemenuhan dalam segi penanaman bahan

pangan, melainkan lahan sudah banyak diperuntukkan lahan pemukiman, dan bahkan juga

yang kita lihat deasa ini, yaitu pembukaan lahan untuk menanam tanaman yang bukan bahan

pangan pokok, melainkan hanya untuk memperkaya diri.

Bagaimana kita sebagai manusia yang masih ingin memenuhi kebutuhan pangan menghadapi

lahan tanam yang semakin berkurang? Zaman yang serba modern ini bertanam tak lagi harus

menggunakan tanah. Berbagai metode bercocok tanam bisa digunakan bagi yang ingin

menekuninya. Salah satunya adalah bertanam secara hidroponik. Hidroponik sendiri adalah

suatu cara bertanam tanpa media tanah. Ketika dihadapkan pada masalah yang di hadapi di

dunia berkaitan dengan produksi pangan, berkebun dengan sistem hidroponik (hydroponic

system) menawarkan solusi yang menjanjikan. Di negara-negara miskin di mana tanah atau

iklim tidak ramah terhadap pertanian, hidroponik menawarkan cara untuk menumbuhkan

tanaman pangan dengan mudah. Juga, di daerah dimana tanah telah kehilangan nutrisi atau

tanah subur sulit didapat, hidroponik dapat menjadi alternatif ideal untuk bercocok tanam.
1.2.Tujuan Penulisan Makalah

1. Untuk mengetahui awal mula teknik budidaya hidroponik.

2. Untuk mengetahui pengertian hidroponik serta penjelasan mengenai hidroponik.

3. Untuk mengetahui macam-macam teknik budiadaya hidroponik.

4. Untuk mengetahui factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam teknik budidaya

hidroponik.

5. Untuk mengetahui prospek teknik budidaya hidroponik.

6. Untuk mengetahui penerapan teknik budidaya hidroponik terhadapa sayuran


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

2.1.1 Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik

(Pengertian dan Penjelasan Tanaman Hidroponik) – Hidroponik (latin; hydro = air;

ponos= kerja) adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah,

melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang

mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batubata,

serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.Tanaman hidroponik bisa

dilakukansecara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara besar-

besarandengan tujuan komersial. Beberapa kelebihan tanaman dengan sistim hidroponik ini

antara lain: Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang

dapat merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi

CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin. Tanaman ini tidak merusak

tanah karena tidak menggunakan media tanah danjuga tidak membutuhkan tempat yang luas.

· Bisa memeriksa akar tanaman secara periodic untuk memastikan pertumbuhannya Pe

makaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukansetiap hari sebab media

larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung didalam wadah yang dipakai

Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebasdari

kotoran dan hama Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari,

tidakmembutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat

Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga

Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman Tidak perlu banyak tenaga kerja Lingkungan
kerja lebih bersih Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh

bakteri, kulatdan cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah Dapat tanam di mana

saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu Dapat ditanam kapan saja karena tidak

mengenal musim Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-

sayuran seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang,

bahkanstrowbery, dll. Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama kaum

vegan/vegetarianyang sangat memperhatikan proses suatu tanaman apakah terdapat

pembunuhanmakhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan usaha

penghijauan.

2.2.2 Teknik Hidroponik

Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama

menggunakan larutan dan satunya menggunakan media. Metode yang menggunakan larutan

tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar, hanya cukup dengan larutan

mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan yang umum dipakai adalah teknik

larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkan untuk teknik media adalah tergantung dari

jenis media yang dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu

bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.

Terlepas dari teknik yang diterapkan, kebanyakan tempat talangan hidroponikterbuat dari

plastik, tapi bahan lain juga bisa dipakai termasuk bak beton, kaca, baja, kayu dan bahan

solid lainnya. Tempat penampungan harus dijauhkan daricahaya guna mencegah

pertumbuhan lumur di dalam air bernutrisi yang telah diisi.


2.2.3 Berikut Uraian Beberapa Teknik Hidroponik Yang Sering Dipakai

1.Teknik Larutan Statis

Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 olehbangsa Aztec.

Dalam teknik ini, tanaman disemai pada media tertentu bisa berupaember plastik, baskom,

bak semen, atau tangki. Larutan biasanya dialirkansecara pelan-pelan atau tidak perlu

dialirkan. Jika tidak dialirkan, makaketinggian larutan dijaga serendah mungkin sehingga

akar tanaman berada di ataslarutan, dan dengan demikian tanaman akan cukup

memperoleh oksigen. Terdapatlubang untuk setiap tanaman. Tempat bak bisa disesuaikan

dengan pertumbuhantanaman. Bak yang tembus pandang bisa ditutup dengan aluminium

foil, kertaspembungkus makanan, plastik hitam atau bahan lainnya untuk menghindari

cahayasehingga dapat menghindari tumbuhnya lumur di dalam bak. Untuk

menghasilkangelembung oksigen dalam larutan, bisa menggunakan pompa akuarium.

Larutan bisadiganti secara teratur, misalnya setiap minggu, atau apabila larutan turun

dibawah ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan air atau larutanbernurtrisi yang baru.

2. Teknik Larutan Alir

Ini adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkanterus

menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknikini lebih mudah

untuk pengaturan karena suhu dan larutan bernutrisi dapatdiatur dari tangki besar yang bisa

dipakai untuk ribuan tanaman. Salah satuteknik yang banyak dipakai dalam cara Teknik

Larutan Alir ini adalah tekniklapisan nutrisi (nutrient film technique) atau dikenal sebagai

NFT, teknik inimenggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam

tipis anti karat, dan tanaman disemai di parit tersebut. di sekitar saluran parit tersebut

dialirkanair mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman akan terbentuk lapisan tipisyang
dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat dengan aliran air yangsangat tipis

lapisannya sehingga cukup melewati akar dan menimbulkan lapisannutrisi disekitar akar

dan terdapat oksigen yang cukup untuk tanaman.

3.Teknik Agregat Media

Teknik ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam, batubata, dan

media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum dipergunakanuntuk mencegah

adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi dilakukan denganteknik mengairi media

tersebut dengan pipa dari air larutan bernutrisi yangditampung dalam tangki atau tong

besar.

2.2.4. Beberapa Faktor Penting Yang Harus Diperhatikan

Larutan Nutrisi, harus memperhatikan jumlah dan unsur pH yang sesuai. UnsurpH

berkisar 5,5 hingga 7,5. Larutan nutrisi ini mengandung konsentrasi N, P, K,Ca, Mg, S,

dalam jumlah yang besar, sedangkan unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, danCl dalam jumlah

yang kecil. Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan garam-garampupuk dalam air.

Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan hara,pilihan biasanya atas harga

dan kelarutan garam pupuk tersebut.Media Tanam, antara lain terdiri dari batu bata,

pasir, kerikil, arangsekam, spons, batu apung, dll.Air, harus diperhatikan kualitas air yang

dipergunakan, tingkat salinitastidak melebihi 2500 ppm dan nilai EC tidak lebih dari 6,0

mmhos/cm. Air tidakboleh mengandung terlalu banyak unsur logal berat.

Oksigen, memegang peranan penting dalam hidroponik. Kekurangan oksigen

akanmenyebabkan dinding sel sulit untuk ditembus, sehingga tanaman akan kekuranganair.

Dengan demikian tanaman akan cepat layu karena larutan tidak mengandungoksigen.

Pemberian oksigen ke dalam larutan dapat melalui gelembung udaraseperti pompa air
gelembung yang dipakai akuarium, penggantian larutan nutrisisecara rutin, membersihkan

atau mencabut akar tanaman yang terlalu panjang, danmemberikan lubang ventilasi pada te

mpat penanaman.

2.2.5 Prospek Usaha Tanaman Hidroponik

Berbicara tentang usaha dalam bidang hidroponik tidak terlepas dari jasa Bp.Bob

Sadino yang dapat dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan sistim bercocok

tanam sayur hidroponik di Indonesia. Sayuran hidroponik mulai di perkenalkan oleh Bob

Sadino di supermarket KemChick pada sekitar tahun 90-an.Sekarang, sayur hydroponik

dapat dibeli di beberapa supermarket terkenal. Harga sayur hidroponik dipasang dengan 4

hingga 5 kali lebih mahal daripada hargasayur biasa di pasar tradisional. Namun, karena

sayuran hidroponik terbebasdari pemakaian pestisida, proses tanam hingga panen yang

berhigenitas tinggi, lebihsegar, dan packaging yang lebih baik, sehingga sayuran

hidroponik yang dijualdi beberapa supermarket selalu cepat terjual habis.Dengan semakin

meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan vegan/vegetarian dalam mengatasi

permasalahan pemanasan global, tentunya permintaan sayuran dan buah-buahan yang

berasal dari proses yang ramah lingkungan akan menjadi permintaan utama dalam daftar ko

nsumsi mereka. Karena terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran

jenishidroponik ini sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baikuntuk

digeluti oleh para pengusaha dalam skala yang besar, termasuk peluangekspor ke pasar

negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi, seperti Singapura dan Malaysia. Dari

beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanaman hidroponik secara

komersial dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100 m2sekitar Rp 150 juta untuk

pembuatan bak tanaman, bak penampung air, pipasaluran air, media , cairan larutan, dan
bibit tanaman. Pengembalian investasinya sekitar Rp 500 juta hingga Rp 750 juta per

tahun. Suatu peluang usaha yang pantas untuk digeluti !

2.2 Analisis Investasi Proyek

Analisis proyek industri pada dasarnya merupakan suatu studi ekonomi manajerial yang

dilakukan secara komprehensif mencakup analisis, studi teknik, dan analisis ekonomi. Pada

dasarnya alternatif proyek industri terdiri atas dua aspek utama yang perlu dipertimbangkan,

yaitu : aspek teknik dan aspek ekonomi. Aspek teknik meliputi studi yang berkaitan dengan

proses produksi, karekteristik produksi, sistem usaha, dan lokasi dari unit produksi. Faktor-

faktor teknik ini perlu diperhatikan pada awal melakukan proyek industri seperti; memilih

proses produksi yang tepat diantara beberapa kemungkinan cara memproduksi produk

industri yang sama. Perlu diperhatikan pemilihan mesin-mesin dan peralatan yang sesuai

dengan karakteristik pekerjaan, yang tentunya berkaitan dengan proses produksi dan skala

output dalam produksi (retruns scale). Manajer proyek industri harus memperhatikan secara

terperinci tentang kebutuhan pabrik, peralatan, kebijaksanaan inventori, dan lain-lain pada

akhirnya perlu pula memperhatikan pemilihan lokasi industri yang tepat. Lokasi dari suatu

industri berbeda antara industri yang satu dan industri lainnya, tergantung sifat karakteristik

industri itu. Aspek ekonomi dari proyek industri berkaitan dengan pendugaan penerimaan

total dan biaya total per satuan waktu. Pendugaan penerimaan total dan biaya total pada masa

mendatang dapat menggunakan pendekatan peramalan (forecasting) atau metode lainnya

seperti : unit engineering costing.

Analisis investasi proyek inudstri bertujuan untuk memilih aktivitas investasi yang paling

menguntungkan. Dengan demikian metode analisis investasi proyek industri yang akan

dibahas adalah: nilai bersih sekarang (Net Present Value = NPV), rasio manfaat biaya
(Benefit Cost Ratio = BCR), tingkat pengembalian hasil internal (Internal Rate of Return =

IRR), analisis break even (Break-Even Analysis), dan metode lainnya yang banyak

diterapkan dalam analisis investasi proyek industri.

BAB III

DESAIN DAN STRATEGI PERENCANAAN PROYEK

3.1 Desain Proyek


3.2 Strategi Perencanaan

BAB IV

ANALISIS INVESTASI

4.1 Pengertian Investasi


Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan

pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang .” Menurut Martalena

dan Malinda (2011:1): “Investasi merupakan bentuk penundaan konsumsi masa sekarang

untuk memperoleh konsumsi di masa yang akan datang, di mana di dalamnya terkandung

unsur risiko ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut .”

Sedangkan menurut PSAK Nomor 13 dalam Standar Akuntansi Keuangan per 1 Oktober

2004 dalam Fahmi dan Hadi (2011:6) menyatakan bahwa: “Investasi adalah suatu aktiva

yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (acceration of wealth) melalui

distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, dividen dan uang sewa), untuk apresiasi nilai

investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang

diperoleh melalui hubungan perdagangan.”

Berdasarkan kutipan-kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa investasi adalah suatu

komitmen atau penempatan sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada

saat ini dengan tujuan memperoleh pengembalian yang lebih besar di masa depan sebagai

kompensasi atas penundaan penggunaan dana yang diinvestasikan dan risiko kerugian yang

dapat menimbulkan ketidakpastian pembayaran atau penerimaan di masa yang akan datang.

 Tujuan Investasi

Pada dasarnya tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah

uang. Manurut Tandelilin (2010:8) tujuan dalam melakukan investasi adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang seseorang yang

bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu
atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada

sekarang agar tidak berkurang di masa yang akan datang.

2. Mengurangi tekanan inflasi

Dalam melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang

dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat

adanya pengaruh inflasi.

3. Dorongan untuk menghemat pajak

Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong

tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada

masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.

4.3 Investasi Internal

NO Investasi Kekuatan Kelemahan

1. Aspek Teknis dan teknologi

2. Aspek Instruksional, Organisasi


dan manajerial
3. Aspek Sumber Daya Manusia Mampu
memberdayakan

masyarakat dengan

menciptakan

kreatifitas yang

dapat memberikan

nilai tambah

4. Aspek Ekonomi Dengan adanya


pertanian
hidroponik ini
memberikan hasil
pertanian yang lebih
berkualitas dan
tentunya akan
menambah nilai
ekonomis
5. Aspek Sosial

6. Aspek Finansial Lebih mudah Memakan biaya

mengatur keuangan yang cukup tinggi

dalam menjalankan

pertanian

hidroponik

7. Aspek Lingkungan Ramah lingkungan

Anda mungkin juga menyukai