A. PENGKAJIAN
I. BIODATA
+ - - wh
- -
-
Campak 1 9 bulan
X. TANDA-TANDA VITAL
a. Tekanan Darah :-
b. Denyut Nadi : 112x/ menit
c. Pernafasan : 26x/menit
d. Suhu Tubuh : 380 c
Denver
Normal
Suspect
Untestable
(Lampirkan formulir Denver)
XII. DATA PENUNJANG
A. Radiologi
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
23 september 2019 Foto thorax Ap Jantung : ukuran dan bentuk kesan normal.
Paru : tak tampak infitart.
Corakan bronchesvaskulertak mening
kat.
Sinus phrenicotalis kanan kiri tajam.
Hemadiafragma kanan kiri baik.
Tulang-tulang tampak baik.
Tampak gambaran shunt tube yang terproyeksi
Pada regio coli in fenor kiri hingga poramedian
23 september 2019
Foto Bof. kanan
Kesimpulan: jantung paru saat ini tak tampak
kelainan
B. Laboratorium
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
25 september 2019 Darah lengkap Darah lengkap: nilai normal
Mengetahui, Blitar,.......................................
Pembimbing klinik
Kelompok 9
(.......................................................) (............................................................)
NIM.
ANALISIS DATA
DO :
Peradangan
Klien tampak lemas dan
pucat
Suhu tubuh : 380 C peningkatan suhu
Klien keadaan berkeringat tubuh
pendingin ruangan (-)
kulit teraba hangat/panas Hipertermi
kulit kemerahan
DS : Ibu pasien mengatakan Peningkatan jumlah
3. Gangguan Integritas
anak R sering tidur cairan serebrospinal
Kulit
dengan posisi terlentang
DO :
Klien Terlentang pembesaran relative
Klien bedrest total kepala
Lesi (kemerahan) di area
oksipital
Gangguan pada ekstremitas penekanan total
bawah (deformitas)
Gangguan Integritas
Kulit
4. DS : Ibu pasien mengatakan Hipotalamus semakin Perfusi Jaringan
anaknya terkena tertekan Cerebral tidak Efektif
hydrocephalus sejak lahir
DO :
Pembuluh darah
K/U Lemah tertekan
Vena diarea cerebral
melebar, kelemahan pada
ekstremitas. Perfusi Jaringan
Sutura Melebar Cerebral tidak
Lingkar Kepala 59 cm Usia Efektif
3 tahun
Hasil foto scan : tanda-
tanda peningkatan tekanan
interakranial kronik berupa
imopprresio digitae dan
erosi prosessus kilonidalis
posterior.
Bentuk kepala dokosepalik
Perubahan respon motoric
Abnormalitas bicara
K/U : Lemah
Imobilitas Fisik
Pembesaran Kepala
Tidak mampu melakukan
keterampilan/prilaku khas
sesuai usiannya. (Fisik Efek Ketidak
bahasa, motorik) anak usia Mampuan Fisik
3 tahun (Tetapi seperti anak
9 bulan)
Pertumbuhan fisik Gangguan Tumbuh
terganggu (kelemahan pada Kembang
ekstremitas)
Afek datar (tidak ada
ekspresi)
Kontak mata terbatas
Nafsu makan menurun
Denver Terlampir
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN NAMA &
TANDA
TANGAN
1. 30 September Kategori : Fisiologis/ subkategori : Respirasi / D.0001
2019 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan Kelompok 9
hipersekresi jalan nafas ditandai dengan suara nafas
tambaahan ronchi.
3. 30 September
Kategori : Lingkunagn / Sub Kategori : Keamanan dan
2019 proteksi / D.0129
Gangguan Integritas kulit berhubungan dengan
imobilisasi fisik di tandai dengan lesi areaoksipital.
NAMA &
DIAGNOSA TUJUAN DAN
NO INTERVENSI RASIONAL TANDA
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
TANGAN
1 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan 1. Bina hubungan saling 1. Agar tercipta komunikasi
tidak efektif tindakan keperawatan percaya terapeutik yang baik dengan Kelompok 9
berhubungan dengan selama 1x 24 jam di 2. Cuci tangan sebelum pasien
hipersekresi harapkan diharapkan melakukan tindakan 2. Mencegah penularan infeksi
bersihan jalan nafas nosokomial dari pasien –
efektif dan menunjukan Aktivitas keperawatan : perawat – perawat – pasien
status pernafasan dengan 3. Takipnea biasanya ada pada
kriteria hasil: 3. Kaji frekuensi pernafasan beberapa derajat dan dapat
1. Batuk efektif 4. Auskultasi bagian dada ditemukan pada penerimaan/
2. Mengeluarkan anterior dan posterior selama stress/ adadnya proses
untuk mengetahui
secret secara infeksi akut. Pernafasan dapat
penurunan atau ketiadaan
efektif ventilasi dan adanya suara melambat dan frekuensi
3. Mempunyai jalan nafas tambahan ekspirasi memanjang dibanding
5. Kaji adanya secret yang
nafas yang paten inspirasi
kental dan batuk tidak
4. Pada pemeriksaan efektif 4. Bersihan jalan nafas tidak efektif
auskultasi, dapat di manifestasikan dengan
Penyuluhan Pada
memiliki suara adanya bunyi nafas adventisus
Keluarga :
nafas yang jernih 6. Informasikan kepada 5. Memberikan beberapa cara
5. Mempunyai keluarga tentang larangan untuk mengatasi/mengontrol
frekuensi nafas merokok dalam RS dispnea & menurunkan jebakan
7. Anjurkan keluarga
dalam rentang udara
tentang makna perubahan
normal pada sputum seperti : 6. Asap rokok mengandung sifat
6. Mempunyai warna, karakter jumlah, inaktif yang dapat menyebabkan
bau
fungsi paru dalam peradangan pada saluran nafas
batas normal Ativitas Kolaboratif : sehingga dapat menimbulkan
8. Kolaborasi dengan tim sesak nafas
medis tentang
7. Untuk mengidentifikasi adanya
pembererian terapi yang
tepat perkembangan pada diagnosa
medis (Bronkopnemonia)
Aktivitas Lain : 8. Agar dapat menentukan terapi
9. Anjurkan aktivitas fisik
untuk memfasilitasi yang tepat untuk/ kesembuhan
pengeluaran secret : pasien
nebulizer 9. Agar dapat menurunkan
10. Anjurkan posisi semi
kekentalan secret dan
fowler yang
memungkinkan pasien mempermudah pengeluaran
untuk mengembangkan 10. ’posisi semi fowler
dada
mempermudah pasien untuk
bernafas.
NAMA &
DIAGNOSA TUJUAN DAN TANDA
NO INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL TANGAN
PERAWAT
2. Hipertermi Setelah diberikan asuhan Aktivitas Keperawatan: 1. Mengidentifikasi kebutuhan
berhubungan dengan keperawatan selama 1. Pantau aktivitas kejang untuk intervensi selanjutnya Kelompok 9
respon inflamasi 3x24 jam, diharapkan 2. Pantau hidrasi ( 2. Mengidentifikasi adanya tanda-
karena amsuknya hipertermi teratasi tugor,kelembapan tanda dehindrasi
bakteri dengan kriteria hasil: membran mukosa 3. Mengetahui perubahan tanda
3. Pantau tekanan tanda vital
1. Menunjukan
darah,denyut nadi dan 4. suhu tubuh 38,9 C -41,1 C
metode yang
frekuensi pernafasan menujukan proses penyakit
tepat untuk
infeksius akut.pola demam dapat
mengukur suhu
Penyuluhan pada membantu dalam diagnosa misal
2. menjelaskan
keluarga : karna demam lanjut beraktivitas
tindakan untuk
4. Pantau suhu tubuh lebih dari 24 jam menunjukan
mencegah dan
5. Ajarkan indikasi keletihan demam remitten.
meminilkan
akibat panas dan tindakan 5. mencegah komplikasi lanjutan
peningkatan suhu
kedaruratan yang 6. digunakan u/mengurangi demam
tubuh
dibutuhkan. dengan aksi sentral pada
3. Melaporkan tanda
hipotalamus, meskipun demam
dan gejala dini
Aktifitas kolaboratif mungkin dapat berguna dalam
hipertermi
6. Berikan antipiretik (mis: membatasi pertumbuhan
paracetamol, antrain) organisme dan meningkatkan
7. gunakan matras dingin auttodestruksi dari sel-sel yang
dari kompres pada siku ter infeksi
kehak leher lipatan lipatan 7. dapat membantu mengurangi
kaki demam
8. Ajarkan keluarga teknik 8. penurunan suhu tubuh dengan
penurunan suhu tubuh teknik lain
dengan tepid sponge 9. suhuruangan/pakaian/selimut
Aktivifitas lainnya : harus diubah untuk
9. Lepaskan pakaian yang mempertahankan suhu
tebal/ berlebihan dan mendekati normal
tutupi dengan selimut. 10. hindari aires karena dapat
10. gunakan waslap dengan menyebabkan kedinginan
air kuku di aksila, kening penurunan demam lebih cepat.
tekuk, lipat paha.
11. Anjurkan memenuhi
asupan cairan oral
12. Matikan pendingin
ruangan
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA
NO INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN HASIL
3. Gngguan integritas kulit Setelah di diberikan asuhan 1. Ubah posisi setiap 2 jam 1. Menghindari tekanan dan
berhubungan dengan keperawatan selama 2. Observasi terhadap antena kepucatan meningkatkan aliran darah
imobilisasi fisik di tandai 3x24jam di harapkan klien dan palpasi area sekitar terhadap 2. Hangat dan pelunakan adalah tanda
dengan lesi di area aksi ital mampu mempertahankan kehangatan dan pelunakan jaringan perusakan jaringan
keutuhan kulit dengan 3. jaga kebersihan kulit semisal 3. mempertahankan keutuhan kulit
kriteria hasil: semisal mungkin hindari trauma 4. mencegah resiko infeksi no sokomial
terhadap panas dan kulit 5. Menghidari kulit yang lembab akibat
1. Tidak ada tanda-
4. intruksikan pengunjungan untuk keringat
tanda kemerehan
mencuci tangan saat memasuki dan 6. Mencegah resiko infeksi no
dan luka
meninggalkan ruangan klien sokomial
2. sensasi dan warna
5. cuci tangan sebelum dan sesudah 7. Menghidari luka dekubitus
kulit normal
melakukan perawatan kepada klien 8. untuk menjaga kelembapan kulit
3. mampu melindungi
6. menganjurkan menggunakan
kulit dan
pakaian yang longgar
mempertahankan
7. jaga kebersihan kulit agar tetap
kelembapan kulit
bersih
8. oleskan minyak zaitun /beby ai pada
daerah yang tertekan
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA
NO INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN HASIL
4. Perfusi jaringan cerebral Setelah di berikan asuhan 1. Observasi pupil atau perubahan 1. Memberikan deteksi awal dan
tidak efektif berhubungan keperawatan 3x24 jam di tanda tanda vital intervensi untuk meminimalkan
dengan penurunan aliran harapkan perfusi jaringan 2. Observasi penurunan tingkat penekanan intrakranial.
darah ke otak cerebral kembali efektif kesadaran/ fungsi motorik. 2. Memberikan deteksi awal dan
dengan kriteria hasil: 3. Baringkan klien (tirah baring) total intervensi untuk meminimalkan
dengan posisi tidur terlentang tanpa penekanan intraksanial.
-tidak ada tanda-tanda
bantal 3. Perubahan pada tekanan intrakranial
peningkatan tekanan
4. Monitor tanda-tanda vital suhu dan akan dapat menyebabkan resiko
intrakranial.
frekuensi nafas herniasi otak.
5. Monitor kadar hemoglobin dalam 4. Mengetahui keadaan umum klien
darah ( nllai normal 90-14,0 g/dl) 5. hemoglobin berperan dalam
6. Monitor tonus otot pergerakan pengangkutan oksigen ke jaringan
7. Monitor status cairan otak
6. Untuk mengetahui adanya tanda-
tanda kelebihan cairan.
7. Untuk mengetahui kebutuhan cairan
terpenuhi/ belum.
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA
NO INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN HASIL
5. Gangguan tumbuh Setelah dilakukan asuhan Diagnotik : 1. Mengetahui tingkat tumbuh
kembang. keperawatan 3x24 jam, Kaji, valuasi, observasi, monitor ukur : kembang anak secara dini untuk
diharapkan anak dapat 1. Kaji tingkat tumbuh kembang anak menentukan intervensi yang
menunujukan tngkat 2. kaji peningkatan dalam berespon tepat
pertumbuhan dan Terapeutik: 2. Mengetahui perkembangan
perkembangan sesuai siapkan,mobilisasi,atur,posisi, dll sensorik klien
dengan usia dengan kriteria 3. Lakukan stimulasi yang dapat di capai 3. Untuk memperkuat stimulus
hasil: sesuai dengan usia: gerakan( motorik tumbuh kembang anak
halus dan kasar,Rom, posisi duduk, 4. Aktivitas yang menarik akan
1. Pertumbuhan &
memberikan bencla yang di dapat di untuk mencapai aktivitas
perkembangan klien
capai) tersebut
tidak mengalami
4. Berikan aktivitas yang sesuai, menarik 5. Agar keluarga memahami
keterlambatan
dan dapat dilakukan oleh anak. pentingnya perkembangan
2. menujukan peningkatan
Edukatif: tumbuh kembang pada pasien
dalam berespon
ajarkan, beritahu,jelaskan hydrocephalus
3. keluarga mampu
5. Jelaskan pada orang tua pentingnya 6. Agar keluarga memahami
merawat anak dengan
melakukan stimulasi tumbuh kembang pentingnya perkembangan
hydrocepalus
dengan menyesuaikan kondisi anak : tumbuh kembang pada pasien
seperti perlu istirahat hydrocephalus
6. Memberikan pendidikan kesehatan 7. Untuk meminimalasir gangguan
stimulasi tumbuh kembang anak pada tumbuh kembang yang
keluarga
7. Memberikan motivasi dan informasi berkelanjutan.
tentang perawatan anak dengan
hydrocapalus serta dapat
memaksimalkan keadaan pasien dengan
cara kontrol ke ahli terapi wicara ke
klinik fisioterapi untuk mencegah
kontraktur otot