Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN JENIS KELAMIN

TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA


SISWA SMP NEGERI 1 PUCAKWANGI PATI
TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan


Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :

RINI RIANA
A 410 090 227

PROGRAM STUDI MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi :

Nama : Drs. Slamet HW, M.Pd.

NIP : 130811582

Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi dari mahasiswa :

Nama : RINI RIANA

NIM : A410090227

Program Studi : Pendidikan Matematika

Judul Skripsi : PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN JENIS


KELAMIN TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIKA PADA SISWA SMP NEGERI 1
PUCAKWANGI PATI TAHUN AJARAN 2012/2013

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.


Demikian surat persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, Oktober 2013

Pembimbing,

(Drs. Slamet HW, M.Pd.)

NIP : 130811582
PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN JENIS KELAMIN
TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA
SISWA SMP NEGERI 1 PUCAKWANGI PATI
TAHUN AJARAN 2012/2013

Rini Riana1) email: riniriana_rindu@ymail.com , Drs. Slamet HW, M.Pd2).


Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta.
1)
Mahasiswa, 2) Staf Pengajar,

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji: (1)


pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika, (2) pengaruh
jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika, (3) interaksi pengaruh
kedisiplinan belajar dan jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika. Jenis
penelitian ini adalah penelitian diskriptif dan asosiatif. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi tahun ajaran 2012/2013
Sedangkan sampelnya diambil sebanyak 52 siswa dengan menggunakan teknik
random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan
metode angket dan dokumentasi. Teknik prasyarat analisis dengan menggunakan
uji normalitas dan uji homogenitas, yang dilanjutkan dengan uji analisis data
yaitu analisis variansi dua jalur sel tak sama. Dari hasil penelitian dengan
menggunakan α= 5% diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) tidak terdapat
pengaruh jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan
oleh besarnya Fhitung = 2,175 < Ftabel = 4,05. (2) terdapat pengaruh kedisiplinan
belajar terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya
Fhitung = 28,338 > Ftabel = 3,20. (3) tidak terdapat interaksi antara jenis kelamin
dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan
oleh besarnya Fhitung = 0,217 < Ftabel = 3,20. Karena terdapat pengaruh
kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika, maka dilakukan uji lanjut
untuk mengetahui perbedaan rerata antar kategori. Dari hasil uji lanjut pasca
anava diperoleh: (1) terdapat beda hasil belajar yang signifikan antara
kedisiplinan belajar tinggi dan sedang, yang ditunjukkan oleh besarnya Fhitung =
38,26 < Ftabel = 6,40. (2) terdapat beda hasil belajar yang signifikan antara
kedisiplinan belajar tinggi dan rendah, yang ditunjukkan oleh besarnya Fhitung =
53,77 > Ftabel = 6,40. (3) terdapat beda hasil belajar yang signifikan antara
kedisiplinan belajar sedang dan rendah yang ditunjukkan oleh besarnya Fhitung =
6,74 > Ftabel = 6,40.

Kata kunci: Jenis Kelamin, Kedisiplinan Belajar, Hasil Belajar Matematika.


I. Pendahuluan
Matematika merupakan induk dari segala ilmu. Matematika
membantu memudahkan dalam perhitungan suatu masalah dalam ilmu
tersebut, misalnya ilmu ekonomi, ilmu fisika, ilmu kimia, dan yang lain. Oleh
karena itu, matematika sangat perlu untuk dipelajari. Mata pelajaran
matematika dapat membantu mengembangkan pola pikir kritis, keaktifan,
kreatifitas, dan kedisiplinan siswa. Namun, pada kenyataannya hasil belajar
matematika yang diperoleh siswa sangat bervariasi yaitu tinggi, sedang, dan
rendah.
Dewasa ini tingkat kedisiplinan belajar siswa mulai menurun. Terlihat
dari keaktifan siswa mengerjakan pekerjaan rumah (PR) atau tugas,
mempelajari atau mengulas kembali materi di rumah, membaca atau
mempersiapkan materi buat pertemuan selanjutnya, dan yang lainnya tidak
diperhatikan. Sehingga dalam pembelajaran siswa terkesan belum siap untuk
menerima materi yang akan disampaikan dan gampang lupa dengan materi
yang sudah disampaikan oleh guru.
Menurut Aminah Ekawati dan Shinta Wulandari (2011), dalam
penelitiannya secara biologis laki-laki dan perempuan berbeda. Perbedaan itu
terlihat jelas pada alat reproduksi. Perbedaan biologis laki-laki dan
perempuan disebabkan oleh adanya hormone yang berbeda antara laki-laki
dengan perempuan. Dengan adanya perbedaan ini berakibat pada perlakuan
yang berbeda terhadap laki-laki dan perempuan. Selain faktor biologis, faktor
lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor psikologis.
Secara psikologis laki-laki dan perempuan berbeda. Faktor psikologis terkait
dengan intelegensi, perhatian, minat, bakat, disiplin, kematangan, dan
kesiapan.
Dengan adanya faktor-faktor tersebut diatas tingkat kedisiplinan
antara siswa laki-laki dan perempuan juga berbeda. Hal ini berdampak pada
hasil belajar matematika antara laki-laki dan perempuan, dan terjadi
kesenjangan antara hasil belajar matematika diantaranya.
Berdasarkan pengamatan penulis selama ini, hasil belajar siswa

perempuan lebih baik dari hasil belajar siswa laki-laki. Hal ini juga

diungkapkan oleh Budiyono (2002) dalam penelitiannya yang menyimpulkan

bahwa siswa perempuan kasus sekolah dasar materi operasi hitung siswa

perempuan lebih baik daripada siswa laki-laki.

Penelitian yang relevan terhadap penelitian ini antara lain adalah


penelitian yang dilakukan oleh Thienhuong N. Hoang (2008) dalam
penelitiannya yang berjudul The Effects of Grade Level, Gender, and
Ethniccity on Attitude and Learning Environment in Mathematics in High
School, menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan skala sikap dalam
lingkungan belajar antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Sedangkan
penelitian Watik Purnomo Sari (2012) menyimpulkan bahwa ada pengaruh
pola asuh orang tua dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar
matematika. Dan menurut Arum Pawestri Setyaningsih (2012) dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa ada kontribusi yang signifikan
kedisiplinan belajar siswa, kelengkapan sumber belajar, dan latar belakang
pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar matematika.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji
pengaruh kedisiplinan belajar dan jenis kelamin terhadap hasil belajar
matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi. Oleh karena
itu dalam penelitian ini akan diuji hipotesis sebagai berikut: (1) Adakah
pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas
VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi? (2) Adakah pengaruh jenis kelamin
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Pucakwangi? (3) Adakah interaksi kedisiplinan belajar dan jenis kelamin
terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Pucakwangi?
II. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dan asosiatif. Sedangkan
metode yang digunakan adalah penelitian komparatif. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah hasil belajar matematika. Sedangkan variabel bebasnya
adalah kedisiplinan belajar dan jenis kelamin. Kedisiplinan belajar yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah ketekunan siswa dalam kegiatan belajar
untuk menunaikan tugas dalam rangka pencapaian tujuan belajar menjadi
yang lebih baik.
Untuk memperoleh data penelitian tersebut digunakan metode angket
dan metode dokumentasi. Metode angket digunakan untuk memperoleh data
kedisiplinan belajar. Sedangkan metode dokumentasi digunakan untuk
memperoleh data jenis kelamin dan hasil belajar matematika. Dimana data
jenis kelamin diperoleh dari presensi siswa, dan data hasil belajar matematika
diperoleh dari nilai rapor semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.
Penelitian dilakukan pada tanggal 3 – 4 Juni 2013, dimana tempat
yang digunakan sebagai penelitian adalah SMP Negeri 1 Pucakwangi kelas
VIII semester 2 tahun ajaran 2012/2013 yang terletak di Jl. Raya Pucakwangi
No. 7, Kecamatan Pucakwangi, Kabupaten Pati. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VIII. Sedangkan sampelnya diambil sebanyak 52 siswa.
Setelah dilaksanakan penelitian dan semua data diperoleh kemudian
dilakukan uji analisis. Uji yang pertama dilakukan adalah uji validitas dan uji
reliabilitas. Suatu instrument dikatakan valid jika rhitung > rtabel atau nilai
signifikansi < 0,05, dan dikatakan relibel jika .
Setelah instrument data dinyatakan valid dan reliabel, maka
selanjutnya dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu uji normalitas dengan
menggunakan metode Liliefors dan uji homogenitas dengan menggunakan uji
Bartlett. Dengan taraf signifikasi 5% instrument penelitian dikatakan normal
dan homogen jika signifikasi (Sig) lebih dari 0,05. Setelah data dinyatakan
berdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama, maka selanjutnya
dilakukan uji hipotesis. Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan analisis
dua jalur sel tak sama. Jika ada hipotesis yang ditolak maka perlu dilakukan
uji pasca anava yang bertujuan untuk mengetahui beda rerata antar sel
maupun kolom.

III. Hasil Penelitian


Dalam penelitian ini terdapat 52 siswa yang menjadi sampel, dimana
terdapat 20 siswa laki-laki dan 32 siswa perempuan. Untuk mengetahui
kedisiplinan belajar digunakan angket yang terdiri dari 30 soal, karena 4 soal
dinyatakan tidak valid, maka hanya 26 soal yang diujikan ke kelas sampel.
Berdasarkan skor angket yang terdiri dari 52 siswa diperoleh skor tertinggi
adalah 93, skor terendah adalah 56, dan range = 37. Berikut adalah
rangkuman data distribusi frekuensi skor kedisiplinan belajar:

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Skor Kedisiplinan Belajar
Interval Xi fi Persentase
56 – 61 58,5 2 3,85 %
62 – 67 64,5 6 11,54%
68 – 73 70,5 17 32,69%
74 – 79 76,5 9 17,31%
80 – 85 82,5 15 28,84%
86 – 91 88,5 2 3,85%
92 – 97 92,5 1 1,92%
Jumlah 52 100%

Dari Tabel 1 terlihat bahwa frekuensi tertinggi terletak pada rentang


skor 68–73, sedangkan frekuensi terendah terletak pada rentang skor 92–97.
Data hasil belajar matematika siswa diperoleh dari nilai rapor
semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. Berdasarkan data yang diperoleh dari
kelas sampel diperoleh nilai tertinggi adalah 86, nilai terendah adalah 76, dan
range = 10. Berikut adalah rangkuman tabel distribusi frekuensi hasil belajar
matematika siswa.
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Matematika
Interval Xi fi Persentase
76 - 77 76,5 23 44,231%
78 - 79 78,5 14 26,923%
80 - 81 80,5 7 13,462%
82 - 83 82,5 5 9,615%
84 - 85 84,5 2 2,846%
86 - 87 86,5 1 1,923%
Jumlah 52 100%

Dari Tabel 2 terlihat bahwa frekuensi tertinggi berada pada interval


76-77 dengan prosentase 44,231%, dan frekuensi terendah berada pada
interval 86-87 dengan prosentase 1%. Data hasil belajar matematika tersebut
memiliki mean 78.5385 dan standart deviasinya sebesar 2.50851.
Setelah instrumen data terkumpul, selanjutnya dilakukan uji prasyarat
analisis, yaitu: uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk menguji normalitas
menggunakan metode Liliefors. Dengan taraf signifikasi 5%, data dinyatakan
berdistribusi normal jika jika Lhitung < Ltabel.

Tabel 3
Hasil Uji Normalitas Liliefors
Variabel Lmaks Ltabel Keputusan
Kedisiplinan Belajar Siswa 0,518762 0,886 Berdistribusi Normal
Hasil Belajar Matematika 0,603323 0,886 Berdistribusi Normal

Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa Jadi kedisiplinan belajar dan hasil
belajar matematika berdistribusi normal, karena Lhitung < Ltabel.
Sedangkan untuk uji homogenitas dengan taraf signifikasi 5%. Data
akan dinyatakan homogen jika χ2obs < χ2tabel. Berikut adalah rangkuman
untuk uji homogenitas:
Tabel 4
Hasil Uji Homogenitas
Variabel χ2obs χ2tabel Keputusan
Kedisiplinan Belajar Siswa 0,156 5,991 Homogen
Jenis Kelamin 0,677 3,841 Homogen

Dari Tabel dapat dilihat bahwa kedisiplinan belajar dan jenis kelamin
merupakan data yang homogen, karena χ2obs < χ2tabel.
Setelah uji prasyarat analisis terpenuhi, maka dilanjutkan dengan uji
hipotesis penelitian yaitu dengan menggunakan uji analisis dua jalur sel tak
sama. Berikut adalah rangkuman hasilnya:
Tabel 5
Rangkuman Hasil Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama
Sumber JK dk RK Fobs Fα H0
Jenis Kelamin (A) 6,46 1 6,46 2,175 4,05 Diterima
Kedisiplinan Belajar (B) 168,33 2 84,165 28,338 3,20 Ditolak
Interaksi (AB) 1,29 2 0,645 0,217 3,20 Diterima
Galat 135,817 46 2,97
Total 312,397 51

Berdasarkan Tabel 5 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:


1. Tidak terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika.
Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 2,175 < Ftabel = 4,05.
2. Terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika.
Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 28,338 > Ftabel = 3,20.
3. Tidak terdapat interaksi antara jenis kelamin dan kedisiplinan belajar
terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya
Fhitung = 0,217 < Ftabel = 3,20.
Karena terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar
matematika maka perlu dilakukan uji komparasi ganda dimana uji ini
merupakan analisis lanjutan setelah dilakukannya analisis variansi
sebelumnya. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan rata-rata hasil belajar matematika antara siswa yang mempunyai
tingkat kedisiplinan belajar tinggi, sedang, dan rendah. Berikut adalah
rangkuman hasil uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe.
Tabel 6
Rangkuman Uji Komparasi Ganda
Kedisiplinan Belajar Fhitung Ftabel Analisis
Tinggi – Sedang 38,26 6,4 Ditolak
Tinggi – Rendah 53,77 6,4 Ditolak
Sedang - Rendah 6,74 6,4 Ditolak

Berdasarkan Tabel 6 dengan taraf signifikasi 5%. dapat diambil


kesimpulan sebagai berikut:
1. Fhitung = 38,26 > Ftabel = 6,40 berarti terdapat pengaruh hasil belajar
matematika siswa antara kedisiplinan belajar tinggi dan sedang.
2. Fhitung = 53,77 > Ftabel = 6,40 berarti terdapat pengaruh hasil belajar
matematika siswa antara kedisiplinan belajar tinggi dan rendah.
3. Fhitung = 6,74 > Ftabel = 6,40 berarti terdapat pengaruh hasil belajar
matematika siswa antara kedisiplinan belajar sedang dan rendah.

IV. Pembahasan
Pada hipotesis pertama menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan

hasil belajar matematika antara siswa laki-laki dan siswa perempuan di kelas

VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya besarnya

Fhitung = 2,175 < Ftabel = 4,05. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa tidak selalu siswa perempuan memiliki hasil belajar yang lebih baik

dibandingkan dengan siswa laki-laki.


Pernyataan pada hipotesis ini tidak dapat membuktikan bahwa siswa

perempuan memiliki hasil belajar yang lebih baik daripada siswa laki-laki

seperti yang diungkapkan oleh Budiyono (2002) yang diuraikan dalam latar

belakang masalah.

Hipotesis kedua menyatakan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar


matematika antara siswa yang memiliki kedisiplinan belajar tinggi, sedang,
dan rendah di kelas VIII SMP Negeri 1 Pucakwangi. Hal ini ditunjukkan oleh
besarnya Fhitung = 28,338 > Ftabel = 3,20. Hasil belajar matematika antara
siswa yang mempunyai tingkat kedisiplinan belajar tinggi cenderung lebih
baik dibandingkan siswa yang memiliki tingkat kedisiplinan belajar sedang
maupun rendah. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar
siswa berpengaruh terhadap hasil belajarnya.
Pernyataan dalam hipotesis kedua ini sebanding dengan pernyataan

yang diungkapkan oleh Ali Imron (2011) bahwa orang-orang yang berhasil

dalam bidangnya masing-masing umumnya mempunyai kedisiplinan yang

tinggi. Sebaliknya orang yang gagal, umumnya tidak disiplin.

Rushdie dan Nurlaela Isnawati (2009) juga menyatakan hal serupa

yaitu diantara salah satu tips meraih prestasi yang tidak kalah penting untuk

diperhatikan adalah terbentuknya pribadi-pribadi yang penuh dedikasi dan

disiplin. Karena seseorang yang disiplin belajar, bekerja, dan melakukan

aktifitas positif lainnya akan dengan mudah mengantarkan seseorang pada

puncak kesuksesan dan prestasi.

Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa

kedisiplinan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa.
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa tidak terdapat interaksi antara

jenis kelamin dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika. Hal

ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 0,217 < Ftabel = 3,20. Pernyataan ini

juga dapat dilihat dengan tidak adanya perpotongan antara profil masing-

masing variable yang digambarkan dalam grafik 4.5.

Profil Interaksi
84,00
82,67
82,00
81,20
80,00
78,56 Laki-laki
78,00 77,68
76,00 76,44 Perempuan
76,00

74,00

72,00
Tinggi Sedang Rendah

Grafik 4.5 Profil Interaksi

V. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah, analisis variansi, dan pembahasan
yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika.
Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 2,175 < Ftabel = 4,05.
2. Terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar matematika.
Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung = 28,338 > Ftabel = 3,20.
3. Tidak terdapat interaksi antara jenis kelamin dan kedisiplinan belajar
terhadap hasil belajar matematika. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya Fhitung
= 0,217 < Ftabel = 3,20.
DAFTAR PUSTAKA

Ekawati, Aminah dan Shinta Wulandari. 2011. “Perbedaan Jenis Kelamin


Terhadap Kemampuan Siswa Dalam Mata Pelajaran Matematika (Studi
Kasus Sekolah Dasar)”. Jurnal Ilmiah Universitas Borneo Tarakan.
Februari 2011, Volume 3 Nomor 1.

Hoang, Thienhuong. 2008. “The Effects of Grade Level, Gender, and Ethniccity
on Attitude and Learning Environment in Mathematics in High School”.
International Elektronic Journal of Mathematics Education. Volume 3,
Number 1, February 2008.

Imron, Ali. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta : Bumi
Aksara.

Isnawati, Nurlaela dan Rushdie. 2009. Tips Membuat Anak Anda Jadi Murid
Berprestasi. Yogyakarta : Garailmu.

Sari, Watik Purnomo. 2012. “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Dan Kedisiplinan
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas XI IPA
Semester II SMA Negeri 1 Gondang Sragen Tahun Ajaran 2011/2012”.
Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Setyaningsih, Arum Pawestri. 2012. ”Kontribusi Kedisiplinan Belajar Siswa,


Kelengkapan Sumber Belajar dan Latar Belakang Pendidikan Orang Tua
Terhadap Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas VIII SMP N 1
Baturetno tahun ajaran 2011/2012”. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai