I. Pendahuluan
I. Pendahuluan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lahan sawah adalah lahan yang dikelola sedemikian rupa untuk budidaya
tanaman padi sawah dan perlu adanya penggenangan pada masa pertumbuhan
padi. Perbedaan dari lahan sawah dan lahan rawa adalah masa penggenangan
airnya, pada lahan sawah penggenangan tidak terjadi terus menerus tetapi
pangan nasional, peningkatan produksi padi menjadi salah satu strategi dasar yang
sawah itu sendiri. Produktivitas padi sawah di Sulawesi Tenggara pada tahun
yaitu sebesar 4,76 t.ha-1 (BPS Sultra, 2015) dari produktivitas padi sawah pada
tahun 2013 yang hanya mencapai 4,31 t.ha-1 (BPS Sultra, 2014). Pada tahun 2015
tahun sebelumnya hanya mencapai 0,51 % yakni sebesar 4,79 t.ha-1 (BPS Sultra,
2016).
sawah. Hara N dalam tanaman berfungsi sebagai pembentuk zat hijau daun
(klorofil) dan unsur pembentuk protein. Hara P yang berfungsi sebagai penyimpan
dan transfer energi, merupakan komponen penting dalam asam nukleat, koenzim,
fotosintesis.
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ketersediaan hara makro. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian yang dilaporkan Simamora et al. (2015) bahwa
bahan organik merupakan sumber utama penyumbang hara yang ada di dalam
tanah. Bahan organik merupakan salah faktor yang memegang peranan penting
dalam tingkat produktivitas tanah sawah, khususnya unsur hara makro primer,
yaitu N, P, dan K.
Nitrogen yang diberikan secara tepat pada tanaman, kebutuhan akan hara
lain seperti Fosfor dan Kalium akan meningkat untuk mengimbangi laju
peranan yang sangat penting, karena nitrogen berberan dalam proses fotosintesis
Pemupukan fosfor (P) dan kalium (K) memegang peranan penting dalam
didasarkan pada potensi atau status hara tanah dan kebutuhan tanaman. Pada lahan
Kalium merupakan unsur hara yang esensial untuk tanaman salah satu
tanah. Misalnya adalah pemakaian pupuk kalium yang terus menerus diberikan
ke dalam tanah oleh petani, padahal untuk tanah yang mengalami pemupukan
kalium terus menerus ion-ion K tersebut akan terikat oleh mineral liat sehingga
Kebutuhan pupuk untuk tanaman padi sawahpun dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan, hal ini menggambarkan bahwa umur lahan sawah yang berbeda
ini. Dalam Penelitian ini bermaksud mengetahui status ketersediaan unsur hara
makro pada umur lahan sawah yang berbeda. Informasi tentang status
ketersediaan hara makro primer dalam tanah dapat digunakan sebagai acuan
4
dalam menyusun usulan pengelolaan tanah yang sesuai dan spesifik lokasi untuk
B. Rumusan Masalah
berikut:
tanah terhadap ketersediaan hara makro pada umur lahan sawah berbeda?
kedalaman tanah terhadap ketersediaan hara makro pada umur lahan sawah
berbeda.
petani dan peneliti selanjutnya, khususnya tentang status ketersediaan hara makro