Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH LENGKAP NEGARA HUKUM DAN HAM

HAM, RAKYAT, DAN NEGARA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan perspektif ilmu hukum administrasi, ada dua jenis hukum


administrasi, yaitu pertama,hukum administrasi umum (allgemeem deel) , Yakni
berkenaan dengan teori-teori dan prinsip-prinsip yang berlaku untuk semua bidang
hukum administrasi,tidak terikat pada bidang-bidang tertentu , kedua hukum
administrasi khusus (bijzonder deel) , yakni hukum-hukum yang terkait dengan
bidang-bidang pemerintahan tertentu seperti hukum lingkungan, hukum tata ruang ,
hukum kesehatan dan sebagainya. Sekilas Tentang Negara Hukum. Pemikiran atau
konsepsi manusia tentang Negara hukum juga lahir dan berkembang dalam situasi
kesejarahan. Oleh karena itu , meskipun konsep Negara hukum dianggap sebagai
konsep universal. Secara embrionik, gagasan Negara hukum telah dikemukakan oleh
plato.Ada tiga unsur dari pemerintah yang berkonstitusi yaitu peratama, pemerintah
dilaksanakan untuk kepentingan umum; kedua pemerintah dilaksanakan menurut
hukum yang berdasarkan pada ketentuan-ketentuan umum,bukan yang dibuat secara
sewenang-wenang yang menyampingkan konvensi dan konstitusi; ketiga, pemerintah
berkonstitusi berarti pemerintah yang dilaksanakan atas kehendak rakyat,bukan
berupa paksaan – tekanan yang dilaksanakan pemerintah despotik.Dalam kaitannya
dengan konstitusi bahwa konstitusi meupakan penyusunan jabatan dalam suatu
Negara dan menentukan apa yang dimaksudkan dengan badan pemerintahan dan apa
akhir dari setiap masyarakat.

Hak Asasi Manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.Penegakan HAM yang kuat terjadi ketika bangsa ini memperjuangkan hak
asasinya, yaitu: “kemerdekaan”, yang telah berabad-abad dirampas oleh penjajah.
Para pendiri negeri ini telah merasakan sendiri bagaimana penderitaan yang dialami
karena hak asasinya diinjak-injak oleh penjajah. Oleh karena itu, tidak mengherankan
setelah berhasil mencapai kemerdekaan, para pendiri negeri ini mencantumkan
prinsip-prinsip HAM dalam Konstitusi RI (Undang-undang Dasar 1945 dan
Pembukaannya) sebagai pedoman dan cita-cita yang harus dilaksanakan dan dicapai.
Sejak memasuki era reformasi, Indonesia telah melakukan upaya pemajuan HAM,
termasuk menciptakan hukum positif. Kasus pelanggaran HAM di Indonesia
memang masih banyak yang belum terselesaikan dan tuntas sehingga diharapkan
perkembangan dunia HAM di Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik.
Salah satu tokoh HAM di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas
pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia. Oleh karena itu sebagai warga
negara yang baik kita seharusnya menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa
membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.
Makalah ini akan memperdalam pengetahuan kita tentang HAM dan kaitan antara
HAM dan Negara Hukum.

a. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah di jelaskan pada Bab I Pendahuluan,


adapun permasalahan yang saya temukan dan saya angkat dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Negara hukum ?


2. Bagaimanakah ruang Lingkup Negara Hukum ?

3. Bagaimana Pelaksanaan dan Penegakan HAM di Indonesia ?

4. Apa saja permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam upaya penegakan


HAM ?

b. Tujuan Penulisan
Karya ilmiah ini dibuat untuk meamenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan pada fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di universitas Jambi
dan ingin lebih mengetahui dan mengkaji mengenai Negara Hukum dan HAM .
Sesuai dengan penelitian diatas, tujuan yang dapat dicapai dalam penelitian diatas
adalah :
1. Menjelaskan devinisi Negara Hukum.
2. Menjelaskan ruang lingkup Negara Hukum.
3. Menjelaskan pelaksanaan dan penegakan HAM di indonesia.
4. Menjelaskan permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam upaya
penegakan HAM.

c. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut.
1. Bagi pembaca, dapat mengetahui pengertian Negara Hukum dan HAM.
2. Bagi peneliti, dapat memudahkan penelitiannya dalam Negara Hukum dan HAM.
3. Bagi penulis, merasa puas dengan makalah yang dibuatnya, karena telah berupaya
menyadarkan masyarakat tentang Negara Hukum dan HAM.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mengenai Negara Hukum


Negara Hukum Adalah Negara yang didalamnya terdapat berbagai aspek
peraturan-peraturan yang memang bersifat abstrak yaitu memaksa, dan mempunyai
sanksi yang tegas.Gagasan Negara hukum masih bersifat samar-samar dan tenggelam
dalam waktu yang sangat panjang, kemudian muncul kembali secara lebih ekplisit
pada abad ke-19,yaitu dengan munculnya konsep rechtsstaat dari Freidrich Julius
Stahl, yang diilhami oleh Immanuel Kant, unsur-unsur Negara hukum adalah:
a. Perlindungan hak-hak Asasi Manusia
b. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu.
c. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan
d. Peradilan administrasi dalam perselisihan
Munculnya “unsur peradilan administrasi dalam perselisihan “ pada konsep
rechtsstaat menunjukan adanya hubungan histories antara Negara Hukum Eropa
Kontinental dengan Hukum Romawi. “Konsep rechtsstaat bertumpu pada sistem
hukum continental yang disebut “civil law” atau “modern roman law” Dalam
perkembangannya konsepsi Negara hukum tersebut kemudian mengalami
penyempurnaan diantaranya :

1. sistem pemerintahan Negara yang didasarkan atas kedaulatan rakyat


2. bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya harus berdasar
atas hukum atau peraturan perundang-undangan,
3. adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia (Warga Negara)
4. adanya pembagian kekuasaan dalam Negara
5. adanya pengawasan dari badan-badan peradilan yang bebas dan mandiri,arti
lembaga peradilan tersebut benar-benar tidak memihak dan tidak berada dibawah
pengaruh eksekutif.,
6. adanya peran yang nyata dari anggota-anggota masyarakat atau warga Negara
untuk turut serta mengawasi perbuatan dan pelaksanaan yang dilakukan oleh
pemerintah
7. adanya system perekonomian yang dapat menjamin pembagian yang merata
sumber daya yang diperlukan bagi kemakmuran warga Negara.
Perumusan unsur-unsur Negara hukum ini tidak terlepas dari falsafah dan sosio
politik yang melatar belakanginya, terutama pengaruh falsafah Individualisme, yang
menempatkan individu atau warga Negara sebagai primus interpares dalam
kehidupan bernegara. Oleh karena itu,unsur pembatasan kekuasaan Negara untuk
melindungi hak-hak individu menempati posisi yang signifikan. Semangat membatasi
kekuasaan Negara ini semakin kental segera setelah lahirnya adagiyum yang begitu
popular dan Lord Acton, yaitu “power tends to corrupt, but absolute power
corruptabsolutely “ (Manusia yang mempunyai kekuasaan cenderung untuk
menyalahgunakan kekuasaan itu, tetapi kekuasaan yang tidak terbatas (absolut) pasti
akan disalah gunakan ). Model Negara hukum seperti ini berdasarkan catatan sejarah
disebut dengan demokrasi konstitusional, dengan cirri pemerintah yang demokrtis
adalah pemerintah yang terbatas kekuasaannya dan tidak dibenarkan bertindak
sewenang-wenang terhadap warga negaranya. Dengan kata lain , esensi dari Negara
berkonstitusi adalah perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia.Atas dasar itu
keberadaan konstitusi dalam suatu Negara merupakancondition sine quanon Negara
dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya, bila Negara hukum diidentikan dengan keberadaan konstitusi dalam suatu
Negara dalam abad ke-20 ini hampir tidak suatu Negara pun yang menganggap suatu
Negara modern tanpa menyebutkan dirinnya “ Negara berdasar atas hukum “ Negara
hukum identik dengan Negara yang berkonstitusi atau Negara yang menjadikan
konstitusi sebagai aturan main kehidupan kenegaraan, pemerintahan, dan
kemasyarakatan.
Telah disebutkan bahwa pada dataran implementasi Negara hukum itu memiliki
karakteristik dan model yang beragam. Terlepas dari berbagai model Negara hukum
tersebut , Budiono mencatat bahwa sejarah pemikiran manusia mengenai politik dan
hukum secara bertahap menuju kearah kesimpulan, yaitu Negara merupakan Negara
yang akan mewujudkan harapan pada warga Negara akan kehidupan yang tertib, adil,
dan sejahtera jika Negara itu bdiselenggarakan berdasarkan hukum sebagai aturan
main Dalam Negara hukum, hukum menjadi aturan permainan untuk mencapai
cita-cita bersama sebagai kesepakatan politik. Hukum juga menjadi aturan permainan
untuk menyelesaikan segala macamperselisihan, termasuk juga perselisihan politik
dalam rangka mencapai kesepakatan politik tadi. Dengan demikian, hukum tidak
mengabdi kepada kepentingan politik sectarian dan primordial, melainkan kepada
cita-cita politik dalam kerangka kenegaraan
2.2 Ruang Lingkup Negara Hukum
Di negri Belanda ada dua istilah mengenai hukum ini yaitu bestuurrecht dan
administratief recht, dengan kata dasar ‘administratie’ dan ‘bastuur’.terhadap dua
istilah ini para sarjana Indonesia berbeda pendapat dalam
menerjemahkannya. Administrase ini ada yang menerjemahkan dengan tata usah, tata
usaha pemerintahan, tata pemerintahan, tata usaha Negara, dan ada yang
menerjemahkan dengan administrasi saja, sedangkan bastuur diterjemahkan secara
seragam dengan pemerintahan.
Perbedaan penerjemahan tersebut mengakibatkan perbedaan penamaan
terhadap hukum ini, yakni seperti HAN, Hukum Tata Pemerintahan, Hukum Tata
usaha Pemerintahan, Hukum Tata Usaha Negara, Hukum Tata Usaha Negara
Indonesia, HAN Indonesia, dan Hukum administrasi, tanpa atribut Negara,
sebagaimana yang dianut Hadjon, dengan alasan bahwa pada kata administrasi itu
sudah mengandung konotasi Negara/ pemerintahan. Sebenarnya kedua kata ini dalam
penggungaanya memiliki makna sama, karena pemerintah itu sendiri merupakan
terjemahan dari kata administrasi. Meski demikian ada akan dikemukakan secara
terpisah mengenai istilah administrasi Negara dan istilah pemerintah/pemerintahan
berdasarkan kamus dan yang berkembang dikalangan para sarjana.
a) Administrasi merujuk pada pengertian yang ketiga, yakni kegiatan yang berkaitan
dengan penyelenggaraan pemerintahan Prajudi Atmosudirdjo mengemukakan bahwa
administrasi Negara mempunyai tiga arti, yaitu;
1. Sebagai salah satu fungsi pemerintah;
2. Sebagai aparatur dan aparat dari pada pemerintah;
3. Sebagai proses pemerintah yang memerlukan kerja sama tertentu.
Menurut Bintoro Tjokroamidjojo administrasi Negara adalah manajemen dan
organisasi dari manusia-manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan-tujuan
pemerintah.”Sondang P. Siagian mengartikan administrasi Negara sebagai
“keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh aparatur pemerintah dari satu
Negara dalam usaha mencapai tujuan Negara”. EUtrecht menyebutkan bahwa
administrasi Negara adalah gabungan jabatan-jabatan, aparat (alat) administrasi yang
dibawah pimpinan pemerintah melakukan sebagian dari pekerjaan pemerintah,
Menurut Dimock & Dimock, administrasi Negara adalah aktivitas-aktivitas Negara
dalam melaksanakan kekuasaan-
kekuasaan politiknya, dalam arti sempit, aktivitas-aktivitas badan-badan eksekutif
dan kehakiman atau khususnya aktivitas-aktivitas badan eksekutif saja dalam
melaksanakan pemerintahan. “Bahsan Mustafa mengartikan administrasi Negara
sebagai gabungan jabatan-jabatan yang dibentuk dan disusun secara bertingkat dan
diserahi tugas melakukan sebagian dari pekerjaan pemerintah dalam arti luas, yang
tidak diserahkan kepada badan-badan pembuat undang-undang dan badan-badan
kehakiman. Sudah jelas dari beberapa pendapat tersebut dapatlah diketahui bahwa
adminisrtasi Negara adalah “Keseluruhan aparatur pemerintah yang melakukan
berbagai aktivitas atau tugas-tugas Negara selain tugas pembuatan undang-undang
dan pengadilan”

b) Pemerintah/Pemerintahan
Pemerintah sebagai alat kelengkapan Negara dapat diartikan secara luas dan
dalam arti sempit. Pemerintah dalam arti luas itu mencangkup semua alat
kelengkapan Negara, yang pada pokoknya terdiri dari cabang-cabang kekuasaan
eksekutif,legislatif, dan yudisial atau alat-alat kelengkapan Negara lain yang
bertindak untuk dan atas nama Negara, sedangkan dalam pengertian sempit
pemerintah adalah cabang kekuasaan eksekutif.
Pemerintah dalam arti sempit adalah organ/alat perlengkapan Negara yang
diserahi tugas pemerintahan atau melaksanakan undang-undang, sedangkan dalam
arti luas mencangkup semua badan yang menyelenggarakan semua kekuasaan
didalam Negara baik eksekutuf maupun legislatif dan yudikatif. Dalam kepustakaan
disebutkan bahwa istilah pemerintahan disebutkan memiliki dua pengertian, yaitu
seabagai fungsi dan sebagai organisasi.
1) Pemerintah sebagai fungsi adalah: melaksanakan tugas-tugas pemerintahan,
pemerintah sebagai organ adalah kumpulan organ-organ dan organisasi pemerintahan
yang dibebani dengan pelaksanaan tugas pemerintahan.
2) Pemerintah sebagai organisasi adalah: bila kita mempelajari ketentuan-ketentuan
susunan organisasi, termasuk didalamnya fungsi, penugasan, kewenangan, kewajiban
masing-masing departemen pemerintahan, badan-badan, instansi serta dinas-dinas
pemerintahan.
2.3 Pelaksanaan dan penegakan HAM di Indonesia

Tegaknya HAM selalu mempunyai hubungan korelasional positif dengan tegaknya


negara hukum. Sehingga dengan dibentuknya KOMNAS HAM dan Pengadilan
HAM, regulasi hukum HAM dengan ditetapkannya UU No. 39 Tahun 1999 dan UU
No. 26 Tahun 2000 serta dipilihnya para hakim ad hoc, akan lebih menyegarkan
iklim penegakkan hukum yang sehat. Artinya kebenaran hukum dan keadilan harus
dapat dinikmati oleh setiap warganegara secara egaliter. Disadari atau tidak, dengan
adanya political will dari pemerintah terhadap penegakkan HAM, hal itu akan
berimplikasi terhadap budaya politik yang lebih sehat dan proses demokratisasi yang
lebih cerah. Dan harus disadari pula bahwa kebutuhan terhadap tegaknya HAM dan
keadilan itu memang memerlukan proses dan tuntutan konsistensi politik. Begitu pula
keberadaan budaya hukum dari aparat pemerintah dan tokoh masyarakat merupakan
faktor penentu (determinant) yang mendukung tegaknya HAM. Kenyataan
menunjukkan bahwa masalah HAM di indonesia selalu menjadi sorotan tajam dan
bahan perbincangan terus-menerus, baik karena konsep dasarnya yang bersumber
dari UUD 1945 maupun dalam realita praktisnya di lapangan ditengarai penuh
dengan pelanggaran-pelanggaran. Sebab-sebab pelanggaran HAM antara lain adanya
arogansi kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki seorang pejabat yang berkuasa,
yang mengakibatkan sulit mengendalikan dirinya sendiri sehingga terjadi
pelanggaran terhadap hak-hak orang lain.

Terutama dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, issue mengenai HAM di
Indonesia bergerak dengan cepat dan dalam jumlah yang sangat mencolok. Gerak
yang cepat tersebut terutama karena memang telah terjadi begitu banyak pelanggaran
HAM, mulai dari yang sederhana sampai pada pelanggaran HAM berat(gross human
right violation). Disamping itu juga karena gigihnya organisasi-organisasi masyarakat
dalam memperjuangkan pemajuan dan perlindungan HAM

2.4 Permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam penegakan HAM di


Indonesia

Kenyataan menunjukkan bahwa masalah HAM di Indonesia selalu menjadi sorotan


tajam dan bahan perbincangan terus-menerus, baik karena konsep dasarnya yang
bersumber dari UUD 1945 maupun dalam realita praktisnya di lapangan ditengarai
penuh dengan pelanggaran-pelanggaran. Sebab-sebab pelanggaran HAM antara lain
adanya arogansi kewenangan dan kekuasaan yang dimiliki seorang pejabat yang
berkuasa, yang mengakibatkan sulit mengendalikan dirinya sendiri sehingga terjadi
pelanggaran terhadap hak-hak orang lain. Terutama dalam kurun waktu
sepuluh tahun terakhir ini, issue mengenai HAM di Indonesia bergerak dengan cepat
dan dalam jumlah yang sangat mencolok. Gerak yang cepat tersebut terutama karena
memang telah terjadi begitu banyak pelanggaran HAM, mulai dari yang sederhana
sampai pada pelanggaran HAM berat (gross human right violation). Di samping itu
juga karena gigihnya organisasi-organisasi masyarakat dalam memperjuangkan
pemajuan dan perlindungan HAM. Berbagai permasalahan yang dihadapi pemerintah
Indonesia dalam rangka penghormatan, pengakuan, penegakan hukum dan HAM
antara lain

1. Penegakan Hukum di Indonesia belum dirasakan optimal oleh masyarakat. Hal


itu antara lain, ditunjukan oleh masih rendahnya kinerja lembaga peradilan.
Penegakan hukum sejumlah kasus pelanggaran HAM berat yang sudah selesai tahap
penyelidikannya pada tahun 2002, 2003, dan 2004, sampai sekarang belum di tindak
lanjuti tahap penyelidikannya.
2. Masih ada peraturan perundang-undangan yang belum berwawasan gender dan
belum memberikan perlindungan HAM. Hal itu terjadi antara lain, karena adanya
aparat hukum, baik aparat pelaksana peraturan perundang-undangan, maupun aparat
penyusun peraturan perundang-undangan yang belum mempunyai pemahaman yang
cukup atas prinsip-prinsip perlindungan hak asasi manusia.

3. Belum membaiknya kondisi kehidupan ekonomi bangsa sebagai dampak krisis


ekonomi yang terjadi telah menyebabkan sebagian besar rakyat tidak dapat
menikmati hak-hak dasarnya baik itu hak ekonominya seperti belum terpenuhinya
hak atas pekerjaan yang layak dan juga hak atas pendidikan

4. Sepanjang tahun 2004 telah terjadi beberapa konflik dalam masyarakat, seperti
Aceh, Ambon, dan Papua yang tidak hanya melibatkan aparat Negara tetapi juga
dengan kelompok bersenjata yang menyebabkan tidak terpenuhinya hak untuk hidup
secara aman dan hak untuk ikut serta dalam pemerintahan

5. Adanya aksi terorisme yang ditujukan kepada sarana public yang mnyebabkan
rasa tidak aman bagi masyarakat

6. Dengan adanya globalisasi, intensitas hubungan masyarakat antara satu Negara


dengan Negara lainnya manjdi makin tinggi. Dengan demikian kecenderungan
munculnya kejahatan yang bersifat transnasional menjadi makin sering terjadi.
Kejahatan-kejahatan tersebut antara lain, terkait dengan masalah narkotika, pencucian
uang dan terorisme. Salah satu permasalahan yang sering timbul adalah adanya
peredaran dokumen palsu. Yang membuat orang-orang luar bebas datang ke
Indonesia

Beberapa masalah Hak Asasi di Indonesia yaitu:

1. Perlindungan Perempuan : Keadilan dan kesetaraan gender.

UUD 1945 pasal 27 menjamin persamaan Hak perempuan dan Laki-laki ; dan Bahwa
perempuan adalah bagian dari HAM yang tercantum dalam UU No. 7/198-4 tentang
anti diskriminasi dan UU No. 39/1999 tentang HAK. Ada pun hak-hak politik
perempuan tercantum dalam UU No. 68/1958
2. Rencana Aksi Nasional (RAN) Penghapusan perdagangan perempuan dan
Anak

Indonesia telah memiliki rencana aksi nasional penghapusan trafficking perempuan


dan anak 2003-2007. RAN tersebut merupakan implementasi dari konvensi PBB
menentang kejahatan Terorganisir antar Negara

3. Perlindungan Hak Anak

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah legislative dan administrative untuk


lebih memperbaiki perlindungan hak-hak anak dan
perempuan. Langkah-langkah legislative tersebut antara lain dengan keluarnya
UU No. 32 tahun 2002 tentang perlindungan anak dan UU No. 20 tahun 2003
dengan system pendidikan nasional. Sedangkan langkah administrative dalam
menetukan rencana aksi dan penentuan penjuru untuk pemajuan dan
perlindungan HAM antara lain, melalui kepres No. 59 tahun 2002 tentang
rencana aksi nasional penghapusan Bentuk-bentuk pekerjaan terburuk anak.
Dan juga pembentukan komisi perlindungan anak Indonesia di bentuk pada
tahun 2003 melalui keppres No. 77 tahun 2003HAM Menurut Islam
Hak asasi manusia dalam Islam tertuang secara jelas untuk kepentingan manusia,
lewat syari’ah Islam yang diturunkan melalui wahyu. Menurut syari’ah, manusia adalah
makhluk bebas yang mempunyai tugas dan tanggung jawab, dan karenanya ia juga
mempunyai hak dan kebebasan. Dasarnya adalah keadilan yang ditegakkan atas dasar
persamaan atau egaliter, tanpa pandang bulu. Artinya, tugas yang diemban tidak akan
terwujud tanpa adanya kebebasan, sementara kebebasan secara eksistensial tidak
terwujud tanpa adanya tanggung jawab itu sendiri. Sistem HAM Islam mengandung
prinsip-prinsip dasar tentang persamaan, kebebasan dan penghormatan terhadap sesama
manusia. Persamaan, artinya Islam memandang semua manusia sama dan mempunyai
kedudukan yang sama, satu-satunya keunggulan yang dinikmati seorang manusia atas
manusia lainya hanya ditentukan oleh tingkat ketakwaannya. Hal ini sesuai dengan
firman Allah dalam Surat Al-Hujarat ayat 13, yang artinya sebagai berikut : “Hai
manusia, sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, dan Kami
jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kaum adalah yang paling takwa.”
Pada dasarnya HAM dalam Islam terpusat pada lima hal pokok yang terangkum
dalam al-dloruriyat al-khomsah atau yang disebut juga al-huquq al-insaniyah fi al-islam
(hak-hak asasi manusia dalam Islam). Konsep ini mengandung lima hal pokok yang
harus dijaga oleh setiap individu, yaitu hifdzu al-din (penghormatan atas kebebasan
beragama), hifdzu al-mal (penghormatan atas harta benda), hifdzu al-nafs wa
al-‘ird (penghormatan atas jiwa, hak hidup dan kehormatan individu) hifdzu
al-‘aql (penghormatan atas kebebasan berpikir) dan hifdzu al-nasl (keharusan untuk
menjaga keturunan). Kelima hal pokok inilah yang harus dijaga oleh setiap umat Islam
supaya menghasilkan tatanan kehidupan yang lebih manusiawi, berdasarkan atas
penghormatan individu atas individu, individu dengan masyarakat, masyarakat dengan
masyarakat, masyarakat dengan negara dan komunitas agama dengan komunitas agama
lainnya.

Pengaturan Hak Asasi Manusia dalam Hukum Islam


Al-Qur’an dan Sunnah sebagai sumber hukum dalam Islam memberikan
penghargaan yang tinggi terhadap hak asasi manusia. Al-Qur’an sebagai sumber hukum
pertama bagi umat Islam telah meletakkan dasar-dasar HAM serta kebenaran dan
keadilan, jauh sebelum timbul pemikiran mengenai hal tersebut pada masyarakat dunia.
Ini dapat dilihat pada ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam Al-Qur’an, antara lain :
1.) Dalam Al-Qur’an terdapat sekitar 80 ayat tentang hidup, pemeliharaan hidup dan
penyediaan sarana kehidupan, misalnya dalam Surat Al-Maidah ayat 32. Di samping itu,
Al-Qur’an juga berbicara tentang kehormatan dalam 20 ayat. 2.) Al-Qur’an juga
menjelaskan dalam sekitas 150 ayat tentang ciptaan dan makhluk-makhluk, serta tentang
persamaan dalam penciptaan, misalnya dalam Surat Al-Hujarat ayat 13. 3.) Al-Qur’an
telah mengetengahkan sikap menentang kezaliman dan orang-orang yang berbuat zalim
dalam sekitar 320 ayat, dan memerintahkan berbuat adil dalam 50 ayat yang
diungkapkan dengan kata-kata : ‘adl, qisth dan qishash. 4.) Dalam Al-Qur’an terdapat
sekitar 10 ayat yang berbicara mengenai larangan memaksa untuk menjamin kebebasan
berpikir, berkeyakinan dan mengutarakan aspirasi. Misalnya yang dikemukakan oleh
Surat Al-Kahfi ayat 29.
Begitu juga halnya dengan Sunnah Nabi. Nabi Muhammad saw telah
memberikan tuntunan dan contoh dalam penegakkan dan perlindungan terhadap HAM.
Hal ini misalnya terlihat dalam perintah Nabi yang menyuruh untuk memelihara hak-hak
manusia dan hak-hak kemuliaan, walaupun terhadap orang yang berbeda agama, melalui
sabda beliau : “Barang siapa yang menzalimi seseorang mu’ahid (seorang yang telah
dilindungi oleh perjanjian damai) atau mengurangi haknya atau membebaninya di luar
batas kesanggupannya atau mengambil sesuatu dari padanya dengan tidak rela hatinya,
maka aku lawannya di hari kiamat.”
C. Hukum Islam dan HAM
Hukum Islam telah mengatur dan melindungi hak-hak azasi manusia. Antar lain sebagai
berikut :
1. Hak hidup.
Hak hidup adalah hak asasi yang paling utama bagi manusia, yang merupakan
karunia dari Allah bagi setiap manusia. Perlindungan hukum islam terhadap hak
hidup manusia dapat dilihat dari ketentuan-ketentuan syari’ah yang melinudngi dan
menjunjung tinggi darah dan nyawa manusia, melalui larangan membunuh,
ketentuan qishash dan larangan bunuh diri. Membunuh adalah salah satu dosa besar
yang diancam dengan balasan neraka, sebagaimana firman Allah dalam Surat
Al-Nisa’ ayat 93 yang artinya sebagai berikut : “Dan barang siapa membunuh
seorang muslim dengan sengaja maka balasannya adalah jahannam, kekal dia di
dalamnya dan Allah murka atasnya dan melaknatnya serta menyediakan baginya
azab yang berat.”
2. Hak kebebasan beragama
Dalam Islam, kebebasan dan kemerdekaan merupakan HAM, termasuk di
dalmnya kebebasan menganut agama sesuai dengan keyakinannya. Oleh karena itu,
Islam melarang keras adanya pemaksaan keyakinan agama kepada orang yang telah
menganut agama lain. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat AL-Baqarah ayat
256, yang artinya: “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama Islam,
sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dan jalan yang salah.”
3. Hak atas keadilan.
Keadilan adalah dasar dari cita-cita Islam dan merupakan disiplin mutlak untuk
menegakkan kehormatan manusia. Dalam hal ini banyak ayat-ayat Al-Qur’an
maupun Sunnah ang mengajak untuk menegakkan keadilan, di antaranya terlihat
dalam Surat Al-Nahl ayat 90, yang artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah
melarang perbuatan keji , kemungkaran dan permusuhan.”

4. Hak persamaan
Islam tidak hanya mengakui prinsip kesamaan derajat mutlak di antara manusia
tanpa memndang warna kulit, ras atau kebangsaan, melainkan menjadikannya
realitas yang penting. Ini berarti bahwa pembagian umat manusia ke dalam
bangsa-bangsa, ras-ras, kelompok-kelompok dan suku-suku adalah demi untuk
adanya pembedaan, sehingga rakyat dari satu ras atau suku dapat bertemu dan
berkenalan dengan rakyat yang berasal dari ras atau suku lain.
Al-Qur’an menjelaskan idealisasinya tentang persamaan manusia dalam Surat
Al-Hujarat ayat 13, yang artinya : ”Hai manusia, sesungguhnya Kami ciptakan
kamu laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di
antara kamu adalah yang paling takwa.”
5. Hak mendapatkan pendidikan
Setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran.
Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan kesanggupan alaminya.
Dalam Islam, mendapatkan pendidikan bukan hanya merupakan hak, tapi juga
merupakan kewajiban bagi setiap manusia, sebagaimana yang dinyatakan oleh
hadits Nabi saw yang diriwayatkan oleh Bukhari : “Menuntut ilmu adalah
kewajiban bagi setiap muslim.”
Di samping itu, Allah juga memberikan penghargaan terhadap orang yang
berilmu, di mana dalam Surat Al-Mujadilah ayat 11 dinyatakan bahwa Allah
meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu.
6. Hak kebebasan berpendapat
Setiap orang mempunyai hak untuk berpendapat dan menyatakan pendapatnya
dalam batas-batas yang ditentukan hukum dan norma-norma lainnya. Artinya tidak
seorangpun diperbolehkan menyebarkan fitnah dan berita-berita yang mengganggu
ketertiban umum dan mencemarkan nama baik orang lain. Dalam mengemukakan
pendapat hendaklah mengemukakan ide atau gagasan yang dapat menciptakan
kebaikan dan mencegah kemungkaran. Kebebasan berpendapat dan mengeluarkan
pendapat juga dijamin dengan lembaga syura, lembaga musyawarah dengan rakyat,
yang dijelaskan Allah dalam Surat Asy-Syura ayat 38, yang artinya : “Dan urusan
mereka diputuskan dengan musyawarah di antara mereka.”
7. Hak kepemilikan
Islam menjamin hak kepemilikan yang sah dan mengharamkan penggunaan
cara apa pun untuk mendapatkan harta orang lain yang bukan haknya, sebagaimana
firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 188, yang artinya : “Dan janganlah
sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan
bathil dan janganlah kamu bawa urusan harta itu kepada hakim agar kamu dapat
memakan harta benda orang lain itu dengan jalan berbuat dosa padahal kamu
mengetahuinya.”
8. Hak mendapatkan pekerjaan
Islam tidak hanya menempatkan bekerja sebagai hak, tetapi juga sebagai
kewajiban. Bekerja merupakan kehormatan yang perlu dijamin, sebagaimana sabda
Nabi saw : “Tidak ada makanan yang lebih baik yang dimakan seseorang dari pada
makanan yang dihasilkan dari tangannya sendiri.” (HR. Bukhari)
Di samping itu, Islam juga menjamin hak pekerja, seperti terlihat dalam
hadits : “Berilah pekerja itu upahnya sebelum kering keringatnya.” (HR. Ibnu
Majah)

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai HAM di atas dapatlah kita tarik kesimpulan bahwa
Islam itu adalah agama yang asy-syumul (lengkap). Ajaran Islam meliputi seluruh
aspek dan sisi kehidupan manusia. Islam memberikan pengaturan dan tuntunan pada
manusia, mulai dari urusan yang paling kecil hingga urusan manusia yang berskala
besar.Dan tentu saja telah tercakup di dalamnya aturan dan penghargaan yang tinggi
terhadap HAM. Memang tidak dalam suatu dokumen yang terstruktur, tetapi
tersebar dalam ayat suci Al-Qur’an dan Sunnah Nabi saw.

Negara Hukum Adalah Negara yang didalamnya terdapat berbagai aspek


peraturan-peraturan yang memang bersifat abstrak yaitu memaksa, dan mempunyai
sanksi yang tegas.Gagasan Negara hukum masih bersifat samar-samar dan tenggelam
dalam waktu yang sangat panjang, kemudian muncul kembali secara lebih ekplisit
pada abad ke-19,yaitu dengan munculnya konsep rechtsstaat dari Freidrich Julius
Stahl, yang diilhami oleh Immanuel Kant, unsur-unsur Negara hukum adalah:
a. Perlindungan hak-hak Asasi Manusia
b. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu.
c. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan
d. Peradilan administrasi dalam perselisihan

SARAN

Pengawalan penegakan HAM kian berat. Tak semudah membalik telapak


tangan. Buktinya dibangsa ini belum bisa sepenuhnya menancapkannya. Walau
masih bangsa muda dibandingkan dengan bangsa-bangsa barat, namun waktu seperti
itu bukanlah sempit bagi pemerintah kita untuk mewujudkannya. Namun kembali
lagi pada kenyataanya. Bangsa indonesia belum menjamin HAM pada warganya.
Dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk mempelopori penegakan HAM di indonesia.
Tentu saja itu tidak cukup hanya pemerintah, namun partisipasi dan kerja sama antara
warga negara masih sangat dibutuhkan.

Kita sebagai generasi penerus bangsa dan sebagai mahasiswa sudah


semestinya membantu pemerintah untuk terus menegakkan HAM di indonesia.

Penguasa negara harusnya bisa memproyeksikan dan men-real-kan ( menjadi


kenyataan ) sebuah tujuan negara yang terkandung dalam alinea IV UUD NRI 1945.
Dengan tidak bertindak sewenang-wenang. Rakyat juga harus membantu
mewujudkannya dengan mematuhi segala peraturan perundang-uandangan yang ada
dalam negara indonesia, serta membantu pemerintah dalam mewujudkan negara
aman, dan makmur.
DAFTAR PUSTAKA

www.kemhan.com/2009/01/hukum-administrasi-negara.html

http://setia.student.umm.ac.id/about/

http://fatahilla.blogspot.com/2010/08/negara-hukum-indonesia

http://deluk12.wordpress.com/makalah-ham/

http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-macam-dan-jenis-hak-asasi-manusia-h
am-yang-berlaku-umum-global-pelajaran-ilmu-ppkn-pmp-indonesia.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai