Anda di halaman 1dari 14

TINDAKAN KEPERAWATAN BESERTA PROSEDURNYA UNTUK

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT


BERDASARKAN JURNAL

MAKALAH
diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar 3
dosen pengampu Dewi Marfuah, S.Kp., M.Kep.

Oleh :

Kelompok 1

Eva Kristiani Br Ginting (218011) Restu Widi Pamulya (218032)

Ihda Al Husnayain (218015) Salma Haurani (218035)

Noor Aziziyyah (218028) Siti Rohmawati (218037)

Putri Hilda Octaviani (218030) Wulansari Kurniasih (218043)

Rahmat Awaludin (218031)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN PPNI JABAR
BANDUNG
2019

1
KATA PENGANTAR
Dengan memohon rahmat dan ridho Allah SWT serta mengucap syukur
kepada Nya atas segala limpahan karuniaNya kami diberi kekuatan untuk
menyusun karya ilmiah yang berjudul “ Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernafasan
”.Tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk pemenuhan tugas Ilmu
Keperawatan Dasar yang diampu oleh Ibu Eva Supriatin Kami memiliki harapan
yang sangat besar bahwa karya ini bisa memberikan manfaat kepada semua pihak,
khususnya bagi para pembaca untuk memperluas wawasan dan juga pengetahuan
Kami sangat menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat jauh dari kata sempurna
karena berbagai keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, berbagai bentuk
kritikan dan juga saran yang membantu akan sangat kami harapkan untuk karya
tulis ini. Harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan
pembaca mengenai materi yang kami bahas. Kritik dan saran membangun juga
sangat kami harapkan.

September , 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
2.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3. Tujuan ................................................................................................................ 2
1.4. Manfaat .............................................................................................................. 2
1.5. Metode Penelitian.............................................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
2.1. Pengaruh Oralit 200 Terhadap Lama Perawatan Bayi Dengan Diare
Akut Dehidrasi Ringan-Sedang .................................................................................. 3
2.2. Pengaruh Pemberian Madu Terhadap Penurunan Frekuensi Diare Pada
Anak Balita Di Rumah Sakit Umum (RSUD) Rokan Hulu ...................................... 4
2.3. Perubahan Osmolaritas Pasien Hiperglikemia dengan Terapi Rehidrasi .. 6
2.4. Penanganan Diare Di Rumah Tangga Merupakan Upaya Menekan
Angka Kesakitan Diare Pada Anak Balita ................................................................ 7
2.5. Asuhan Keperawatan Pada Diare Akut Dehidrasi Sedang Fokus Studi
Kekurangan Voulume Cairan Di RSUD Temanggung ............................................. 8
BAB 3 PENUTUP ........................................................................................................... 10
3.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 10
3.2. Saran ................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 11

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
2.1.Latar Belakang
Sel-sel hidup dalam tubuh diselubungi cairan interstisial yang
mengandung konsentrasi nutrien, gas dan elektrolit yang di butuhkan untuk
mempertahankan fungsi normal sel. Kelangsungan hidup memerlukan
lingkungan internal yang konstan (homeostatis). Mekanisme regulator penting
untuk mengendalikan keseimbangan volume, komposisi dan
keseimbangan asam basa cairan tubuh selama fluktuasi metabolik normal atau
saat terjadi abnormalisasi seperti penyakit atau trauma.
Menjaga agar volume cairan tubuh tetap relatif konstan dan
komposisinya tetap stabil adalah penting untuk homeostatis. Sistem pengaturan
mempertahankan konstannya cairan tubuh, keseimbangan cairan dan elektrolit
dan asam basa, dan pertukaran kompartemen cairan ekstraseluler dan
intraseluler
Kehidupan manusia sangat bergantung pada apa yang ada di
sekelilingnya termasuk dalam memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu makan dan
minum lebih kurang 60% berat badan orang dewasa pada umumnya terdiri dari
cairan (air dan elektrolit). Faktor yang mempengaruhi jumlah cairan tubuh
adalah umur, jenis kelamin, dan kandungan lemak dalam tubuh.
Secara umum orang yang lebih muda mempunyai persentase cairan tubuh
yang lebih tinggi dibanding dengan orang yang lebih tua, dan pria secara
proporsional mempunyai lebih banyak cairan tubuh dibanding dengan wanita.
Orang yang lebih gemuk mempunyai jumlah cairan yang lebih sedikit
dibandingkan dengan orang yang lebih kurus, karena sel lemak mengandung
sedikit air.
1.2.Rumusan Masalah
Bagaimana tindakan keperawatan untuk gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit berdasarkan jurnal ?

1
2

1.3.Tujuan
Menjelaskan tindakan keperawatan untuk gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit berdasarkan jurnal
1.4.Manfaat
Hasil penugasan makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
pada setiap pembaca agar memiliki wawasan mengenai tindakan keperawatan
untuk pasien dengan gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit dan dapat
bermanfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan keperawatan dalam
materi tentang tindakan keperawatan untuk pasien dengan gangguan kebutuhan
cairan dan elektrolit berdasarkan jurnal
1.5.Metode Penelitian
Pada tahap ini, dilakukan penulusuran teori-teori yang tepat tentang anatomi
dan fisiologi system pernafasan . Adapun teori-teori yang ditelusuri , diambil
dari berbagai sumber dari jurnal
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1. Pengaruh Oralit 200 Terhadap Lama Perawatan Bayi Dengan Diare
Akut Dehidrasi Ringan-Sedang
a. Penulis dan Tahun
Puji Indriyani dan Yuniar Deddy Kurniawan, september 2017
b. Tujuan Penelitian
 Untuk mengetahui rerata lama perawatan pada bayi (1-12 bulan)
dengan diare akut dehidrasi ringan-sedang yang diberikan oralit 200
 Untuk mengetahui rerata lama perawatan pada bayi (1-12 bulan)
dengan diare akut dehidrasi ringan-sedang pada kelompok kontrol
 Untuk mengetahui ada perbedaan pengaruh antara kelompok oralit 200
dengan klompok kontrol terhadap lama perawatan bayi diare akut
dehidrasi ringan-sedang.
 Untuk mengetahui pengaruh antara kelompok Oralit dengan
kelompok kontrol terhadap perubahan konsistensi feces
c. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitaf dengan desain penelitian
quasi eksperimental post test only control group design yaitu mengamati
pengaruh pemberian rehidrasi oral Oralit 200 terhadap lama perawatan pada
anak yang mengalami diare akut dehidrasi ringan- sedang. Penelitian ini
menggunakan 2 kelompok yaitu yaitu 1 kelompok perlakuan dan 1
kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan peneliti memberikan
perlakuan rehidrasi oral dengan oralit 200 serbuk yang dilarutkan dan
diberikan selama 3 jam pertama diawal perawatan dilanjutkan pemberian
infus dan sebagai kelompok kontrolnya adalah kelompok dengan pemberian
cairan rehidrasi secara langsung dengan pemberian infus secara intravena.
d. Intervensi
Cara pengambilan sampel adalah dengan non probability
sampling atau consecutive sampling yaitu sesuai dengan tujuan
penelitian. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat

3
4

dilakukan untuk menilai distribusi dari masing-masing variable seperti nilai


median, nila rata-rata, standar deviasi, nilai minimum dan maksimum
seperti usia, jenis kelamin, pemberian ASI dan rerata lama perawatan pada
masing- masing kelompok penelitianbivariat digunakan untuk untuk
mengetahui perbedaan lamanya perawatan anak pada kelompok oralit 200
dan kelompok kontrol dengan uji beda dua mean independent atau uji- t ( t-
test)
e. Hasil
 Berdasarkan hasil penghitungan statistik bahwa rata-rata lama
perawatan bayi dengan diare akut dehidrasi ringan- sedang dengan
pemberian oralit 200 menunjukkan hasil 2,7 hari, sedangkan pada
kelompok kontrol yang diberikan cairan infus langsung melalui
intravena sesuai dengan prosedur rumah sakit rata- rata lama perawatan
adalah 3,7 hari.
 Ketika oralit dikonsumsi, tekanan osmotik di dalam lumen usus
menjadi lebih rendah dari tekanan osmotik di dalam plasma/vaskuler
yang memiliki osmolaritas sebesar 300 mmol/L sehingga dapat
mengurangi sekresi/jumlah cairan di dalam lumen usus
 Kandungan glukosa pada oralit membantu meningkatkan reabsorpsi air
dan elektrolit yang tersekresi ke lumen usus saat diare.
2.2. Pengaruh Pemberian Madu Terhadap Penurunan Frekuensi Diare Pada
Anak Balita Di Rumah Sakit Umum (RSUD) Rokan Hulu
a. Penulis dan Tahun
Rika Herawati
b. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah ada
pengaruh pemberian madu terhadap penurunan frekuensi diare pada anak
balita
c. Metode Penelitian
5

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif analitik dengan Rancangan


penelitian yang digunakan adalah Praeksperimen dengan pendekatan pre -
test post - test dengan kelompok kontrol
d. Intervensi
Pemberian madu bersama cairan yang digunakan dalam pengobatan
diare bisa mengurangi masa pengobatan diare bakteris dan diare
nonbakteris (Hammad, 2012). Obat diare dengan menggunakan madu dan
air gandum caranya madu 1 sendok makan dan air gandum secukupnya
dicampur kemudian diminum beberapa teguk secara berulang (Tim Darul
Hadharah, 2014).
e. Hasil
 Berdasarkan hasil analisis uji statistik t-test berpasangan sebelum dan
sesudah pemberian madu pada 7 responden kelompok kasus
didapatkan nilai mean perbedaan antara frekuensi diare sebelum
diberikan madu (pre - test) dan frekuensi diare setelah diberikan madu
(post - test) adalah 5.4 kali dengan standar deviasi 1.7 kali
 Ada pengaruh penurunan frekuensi diare sebelum dan sesudah
pemberian madu pada anak balita di RSUD ROHUL dengan (p value
= 0.0001). pemberian madu pada kelompok kasus yang berjumlah 7
responden seluruhnya berhasil frekuensi diare menurun setelah
diberikan madu.
 Madu menurunkan kadar asam lambung, mengurangi hasil - hasil
sebagian hormon lambung dan usus yang secara langsung
berpengaruh terhadap sekresi alat - alat pencernaan organ - organ yang
memicu pergerakan lambung serta usus
 Madu mengandung zat - zat antibodi, zat ini menjalankan fungsinya
di dalam saluran pencernaan dan sel – sel selaput lendir yang ada di
dalamnya.
 Madu mengandung unsur - unsur mineral, garam, sodium, potassium,
kalsium dan magnesium serta berbagai macam vitamin.
6

 Semua unsur ini menormalkan kerja saluran pencernaan, menciptakan


keseimbangan dalam gerakan dorong menuju usus dan mengatur arah
pergerakannya

2.3. Perubahan Osmolaritas Pasien Hiperglikemia dengan Terapi Rehidrasi
a. Penulis dan Tahun
Erik Ilham Lutfhi , juni 2019
b. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan osmolaritas pada
pasien hiperglikemia yang mendapatkan terapi rehidrasi.
c. Metode Penelitian
Jenis Penelitian termasuk penelitian komparatif dengan pendekatan cohort
prospektif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 56 responden
dengan pengambilan data menggunakan teknik consequtive sampling.
Sampel penelitian pasien DM hiperglikemia yang mendapatkan terapi
rehidrasi di IGD RSUD dr. Iskak Tulungagung. Instrumen penelitian
mengguanakan lembar observasi. Analisa data bivariat mengunakan paired
t-test.
d. Intervensi
 Jenis cairan yang diberikan sesuai dengan pedoman tatalaksana
kegawatan hiperglikemia adalah cairan isotonik (NaCl 0,9%) dengan
dosis pemberian sebanyak 10-20 ml/kgBB/jam menyesuaikan dengan
kondisi tubuh (fungsi jantung, darah dan fungsi ginjal) (ADA, 2014).
 Pemberian larutan isotonis sangat efektif dalam pemenuhan kebutuhan
cairan dari pada cairan lainnya terutama cairan isotonis normal saline
0,9% (Chua et al., 2012).
e. Hasil
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan osmolaritas
sebelum dan sesudah dilakukan terapi rehidrasi dengan perbedaan
sebesar 5,91. Perbedaan ini mengarah ke nilai osmolaritas mendekati
7

normal dimana yang sebelumnya tinggi di atas 300 menjadi di bawah


300
 Adanya penurunan signifikan kadar gula darah setelah diberikan terapi,
akan diikuti penurunan nilai osmolaritas tubuh. Adanya perbaikan
osmolaritas pada kelompok responden penelitian ke arah mendekati
normal (200-290 mos/kg) mean sebelum terapi rehidrasi (303,80)
berubah menjadi (297,89) dapat meningkatkan keseimbangan cairan
tubuh baik yang ada didalam intrasel maupun didalam ekstrasel.
 Hal ini akan memberikan manfaat akan terjadinya keseimbangan cairan
tubuh sehingga komposisi tubuh akan seimbang dan risiko gangguan
keseimbangan cairan tubuh tidak akan terjadi pada pasien DM
hiperglikemia (Inzucchi et al., 2015).
2.4. Penanganan Diare Di Rumah Tangga Merupakan Upaya Menekan
Angka Kesakitan Diare Pada Anak Balita
a. Penulis dan Tahun
Ade Wulandari
b. Tujuan Penelitian
bertujuan mencegah dehidrasi dan malnutrisi.
c. Metode Penelitian
d. Intervensi
Memberikan anak lebih banyak cairan daripada biasanya untuk
mencegah dehidrasi. Gunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan seperti
oralit, bahan terdiri dari 1 sendok teh gula pasir, seperempat sendok teh
garam dapur dan 1 gelas (200 cc) air matang. Setelah diaduk rata pada
sebuah gelas diperoleh larutan gula- garam yang siap digunakan.
e. Hasil
 Pencegahan terjadinya dehidrasi pada anak diare dapat dilakukan mulai
dari rumah tangga dengan memberikan oralit osmolaritas rendah. Oralit
diberikan untuk mengganti cairan dan elektrolit dalam tubuh yang
terbuang saat diare.
8

 Walaupun air sangat penting untuk mencegah dehidrasi, air minum


tidak mengandung garam dan elektrolit yang diperlukan untuk
mempertahankan keseimbngan elektrolit dalam tubuh sehingga lebih
diutamakan Oralit
 Penelitian yang dilakukan oleh Sodemann (1999) menunjukkan bahwa
faktor yang paling berpengaruh terhadap penggunaan Oral Rehiration
Salt (ORS) atau yang dikenal dengan sebutan Oralit adalah ketersediaan
ORS di rumah tangga
 Disamping itu, keengganan ibu dalam memberikan oralit kepada
anaknya ketika mengalami diare oleh karena oralit formula lama dapat
menyebabkan mual dan muntah.
2.5. Asuhan Keperawatan Pada Diare Akut Dehidrasi Sedang Fokus Studi
Kekurangan Voulume Cairan Di RSUD Temanggung
a. Pengarang dan Tahun
Yufika Wahid Hidayah ,
b. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penlitian ini adalah memberikan penjelesan terkait profil pasien,
tindakan yang diberikan kepada pasien baik farmakologi maupun non
farmakologi dan berpa lama pasien dilakukan perawatan.
c. Metode Penelitian
Metode penulisan dalam studi kasus ini menggunakan metode deskriptif
yang menggambarkan proses asuhan keperawatan yang berfokus pada
klien keperawatan dengan diare dehidrasi sedang dengan fokus pada studi
defisiensi volume cairan.
d. Intervensi
 Tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan pada
An. H dengan diagnosa keperawatan kekurangan volume cairan yaitu
dengan monitor tanda tanda vital pasien, tentukan riwayat diare,
monitor anda tanda dehidrasi, tentukan input output klien,
instruksikan keluarga untuk memberitahu setiap kali mengalami diare.
Sehingga dapat membatu mengetahui perkembangan klien.
9

e. hasil
 Implementasi hari pertama dilakukan pada pukul 21.05 WIB yaitu
diawali dengan memonitor TTV(tanda tanda Vital) klien dengan hasil
nadi : 102 x /menit, suhu : 365°C ,respirasi rate : 23 x /menit dan ibu
klien mengatakan klien masih lemas dan BAB 5 kali perhari, berwarna
kuning dengan sedikit ampas. Selanjutnya menentukan riwayat diare
dengan hasil ibu klien mengganti pempers 5 kalo sehari, memonitor
input dan output cairan denga hasil balance cairan = – 120,5 cc,
memonitor tanda dehidrasi pada pasien dengan hasil mukosa bibir
kering, turgor kulit tidak elastis, mata sedikit cekung. Evaluasi yang
didapat pada hari pertama yaitu ibu klien mengatakan anakanya masih
merasa lemas dan BAB 4 kali sehari dengan nadi : 102 x /menit, suhu :
365°C ,respirasi rate : 23 x /menit. Dengan lanjut intervensi monitor ttv
dan monitor input dan output cairan.
 asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan diare akut
dehidrasi sedang dengan masalah kekurangan volume cairan
mengalami peningkatan kesehatan di tandai dengan dari yang awalnya
BAB 5 x sehari menjadi 1 x sehari dan dari yang awalnya
mual,munta,lemes setelah dilakukan tindakan selama 3 hari menjadi
mual muntah tidak ada dan lemas berkurang.
BAB 3

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa cairan tubuh merupakan media semua reaksi
kimia di dalam sel. Tiap sel mengandung cairan intraseluler (cairan di
dalam sel) yang komposisinya paling cocok untuk sel tersebut dan berada
di dalam cairan ekstraseluler (cairan di luar sel) yang cocok pula.Tubuh
harus mampu memelihara konsentrasi semua elektrolit yang sesuai didalam
cairan tubuh, sehingga tercapai keseimbangan cairan dan elektrolit.
Keseimbangan cairan tubuh adalah keseimbangan antara jumlah cairan
yang masuk dan keluar. Tindakan keperawatan yang bisa dilakukan untuk
meningkatkan kebutuhan cairan dan elektrolit yaitu seperti pemberian
oralit, pemberian madu, terapi rehidrasi dan lain sebagainya
3.2. Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini
dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok
bahasan makalah ini bagi para pembacanya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

10
DAFTAR PUSTAKA
Hidayah, Yutifa Wahid. . Asuhan Keperwatan Pada Diare Akut Dehidrasi
Sedang Fokus Studi Kekurangan Volume Cairan Di RSUD Tumanggung

Herawati, Rika. . Pengaruh Pemberian Madu Terhadap Penurunan Frekuensi


Diare Pada Anak Balita Di Rumah Sakit Umum (RSUD) Rokan Hulu
Indriyani, Puji dan Yuniar Deddy Kurniawan. 2017. Pengaruh Oralit 200
Terhadap Lama Perawatan Bayi Dengan Diare Akut Dehidrasi Ringan
Sedang.

Lutfi, Erik Irham. 2019. Perubahan Osmolaritas Pasien Hiperglikemia dengan


Terapi Rehidrasi . Journal of Holistic Nursing and Health Science.
Volume 2, 39-44.

Wulandari, Ade. . Penanganan Diare Di Rumah Tangga Merupakan Upaya


Menekan Angka Kesakitan Diare Pada Anak Balita.

11

Anda mungkin juga menyukai