MAKALAH
diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar 3
dosen pengampu Dewi Marfuah, S.Kp., M.Kep.
Oleh :
Kelompok 1
1
KATA PENGANTAR
Dengan memohon rahmat dan ridho Allah SWT serta mengucap syukur
kepada Nya atas segala limpahan karuniaNya kami diberi kekuatan untuk
menyusun karya ilmiah yang berjudul “ Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernafasan
”.Tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk pemenuhan tugas Ilmu
Keperawatan Dasar yang diampu oleh Ibu Eva Supriatin Kami memiliki harapan
yang sangat besar bahwa karya ini bisa memberikan manfaat kepada semua pihak,
khususnya bagi para pembaca untuk memperluas wawasan dan juga pengetahuan
Kami sangat menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat jauh dari kata sempurna
karena berbagai keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, berbagai bentuk
kritikan dan juga saran yang membantu akan sangat kami harapkan untuk karya
tulis ini. Harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan
pembaca mengenai materi yang kami bahas. Kritik dan saran membangun juga
sangat kami harapkan.
September , 2019
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
2.1.Latar Belakang
Sel-sel hidup dalam tubuh diselubungi cairan interstisial yang
mengandung konsentrasi nutrien, gas dan elektrolit yang di butuhkan untuk
mempertahankan fungsi normal sel. Kelangsungan hidup memerlukan
lingkungan internal yang konstan (homeostatis). Mekanisme regulator penting
untuk mengendalikan keseimbangan volume, komposisi dan
keseimbangan asam basa cairan tubuh selama fluktuasi metabolik normal atau
saat terjadi abnormalisasi seperti penyakit atau trauma.
Menjaga agar volume cairan tubuh tetap relatif konstan dan
komposisinya tetap stabil adalah penting untuk homeostatis. Sistem pengaturan
mempertahankan konstannya cairan tubuh, keseimbangan cairan dan elektrolit
dan asam basa, dan pertukaran kompartemen cairan ekstraseluler dan
intraseluler
Kehidupan manusia sangat bergantung pada apa yang ada di
sekelilingnya termasuk dalam memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu makan dan
minum lebih kurang 60% berat badan orang dewasa pada umumnya terdiri dari
cairan (air dan elektrolit). Faktor yang mempengaruhi jumlah cairan tubuh
adalah umur, jenis kelamin, dan kandungan lemak dalam tubuh.
Secara umum orang yang lebih muda mempunyai persentase cairan tubuh
yang lebih tinggi dibanding dengan orang yang lebih tua, dan pria secara
proporsional mempunyai lebih banyak cairan tubuh dibanding dengan wanita.
Orang yang lebih gemuk mempunyai jumlah cairan yang lebih sedikit
dibandingkan dengan orang yang lebih kurus, karena sel lemak mengandung
sedikit air.
1.2.Rumusan Masalah
Bagaimana tindakan keperawatan untuk gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit berdasarkan jurnal ?
1
2
1.3.Tujuan
Menjelaskan tindakan keperawatan untuk gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit berdasarkan jurnal
1.4.Manfaat
Hasil penugasan makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
pada setiap pembaca agar memiliki wawasan mengenai tindakan keperawatan
untuk pasien dengan gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit dan dapat
bermanfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan keperawatan dalam
materi tentang tindakan keperawatan untuk pasien dengan gangguan kebutuhan
cairan dan elektrolit berdasarkan jurnal
1.5.Metode Penelitian
Pada tahap ini, dilakukan penulusuran teori-teori yang tepat tentang anatomi
dan fisiologi system pernafasan . Adapun teori-teori yang ditelusuri , diambil
dari berbagai sumber dari jurnal
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengaruh Oralit 200 Terhadap Lama Perawatan Bayi Dengan Diare
Akut Dehidrasi Ringan-Sedang
a. Penulis dan Tahun
Puji Indriyani dan Yuniar Deddy Kurniawan, september 2017
b. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui rerata lama perawatan pada bayi (1-12 bulan)
dengan diare akut dehidrasi ringan-sedang yang diberikan oralit 200
Untuk mengetahui rerata lama perawatan pada bayi (1-12 bulan)
dengan diare akut dehidrasi ringan-sedang pada kelompok kontrol
Untuk mengetahui ada perbedaan pengaruh antara kelompok oralit 200
dengan klompok kontrol terhadap lama perawatan bayi diare akut
dehidrasi ringan-sedang.
Untuk mengetahui pengaruh antara kelompok Oralit dengan
kelompok kontrol terhadap perubahan konsistensi feces
c. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitaf dengan desain penelitian
quasi eksperimental post test only control group design yaitu mengamati
pengaruh pemberian rehidrasi oral Oralit 200 terhadap lama perawatan pada
anak yang mengalami diare akut dehidrasi ringan- sedang. Penelitian ini
menggunakan 2 kelompok yaitu yaitu 1 kelompok perlakuan dan 1
kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan peneliti memberikan
perlakuan rehidrasi oral dengan oralit 200 serbuk yang dilarutkan dan
diberikan selama 3 jam pertama diawal perawatan dilanjutkan pemberian
infus dan sebagai kelompok kontrolnya adalah kelompok dengan pemberian
cairan rehidrasi secara langsung dengan pemberian infus secara intravena.
d. Intervensi
Cara pengambilan sampel adalah dengan non probability
sampling atau consecutive sampling yaitu sesuai dengan tujuan
penelitian. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat
3
4
e. hasil
Implementasi hari pertama dilakukan pada pukul 21.05 WIB yaitu
diawali dengan memonitor TTV(tanda tanda Vital) klien dengan hasil
nadi : 102 x /menit, suhu : 365°C ,respirasi rate : 23 x /menit dan ibu
klien mengatakan klien masih lemas dan BAB 5 kali perhari, berwarna
kuning dengan sedikit ampas. Selanjutnya menentukan riwayat diare
dengan hasil ibu klien mengganti pempers 5 kalo sehari, memonitor
input dan output cairan denga hasil balance cairan = – 120,5 cc,
memonitor tanda dehidrasi pada pasien dengan hasil mukosa bibir
kering, turgor kulit tidak elastis, mata sedikit cekung. Evaluasi yang
didapat pada hari pertama yaitu ibu klien mengatakan anakanya masih
merasa lemas dan BAB 4 kali sehari dengan nadi : 102 x /menit, suhu :
365°C ,respirasi rate : 23 x /menit. Dengan lanjut intervensi monitor ttv
dan monitor input dan output cairan.
asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien dengan diare akut
dehidrasi sedang dengan masalah kekurangan volume cairan
mengalami peningkatan kesehatan di tandai dengan dari yang awalnya
BAB 5 x sehari menjadi 1 x sehari dan dari yang awalnya
mual,munta,lemes setelah dilakukan tindakan selama 3 hari menjadi
mual muntah tidak ada dan lemas berkurang.
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa cairan tubuh merupakan media semua reaksi
kimia di dalam sel. Tiap sel mengandung cairan intraseluler (cairan di
dalam sel) yang komposisinya paling cocok untuk sel tersebut dan berada
di dalam cairan ekstraseluler (cairan di luar sel) yang cocok pula.Tubuh
harus mampu memelihara konsentrasi semua elektrolit yang sesuai didalam
cairan tubuh, sehingga tercapai keseimbangan cairan dan elektrolit.
Keseimbangan cairan tubuh adalah keseimbangan antara jumlah cairan
yang masuk dan keluar. Tindakan keperawatan yang bisa dilakukan untuk
meningkatkan kebutuhan cairan dan elektrolit yaitu seperti pemberian
oralit, pemberian madu, terapi rehidrasi dan lain sebagainya
3.2. Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini
dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok
bahasan makalah ini bagi para pembacanya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
10
DAFTAR PUSTAKA
Hidayah, Yutifa Wahid. . Asuhan Keperwatan Pada Diare Akut Dehidrasi
Sedang Fokus Studi Kekurangan Volume Cairan Di RSUD Tumanggung
11