UJI PEMBEDAAN
[UJI RANGSANGAN TUNGGAL DAN UJI PEMBANDING
JAMAK]
Kelompok 1/A-P2
1.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah memperkenalkan dan sekaligus ajang berlatih
bagi mahasiswa tentang tata cara penyelenggaraan berbagai variasi uji pembedaan
dan analisis respon ujinya. Di samping itu, sebagai ajang latihan terus menerus
mengenal sifat indrawi berbagai contoh uji [produk pangan].
BAB II
METODOLOGI
Masing-masing dicampur
Masing-masing diaduk secara
homogen
Dicampur
WARNA RASA
P P
WARNA
Format Uji
340 413 963 845 923
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Tabel 1. Rekapitulasi Data Uji Rangsangan Tunggal dan Pembanding Jamak
Tabel 2. Jumlah Terkecil untuk Beda Nyata Uji Rangsangan Tunggal dan Uji
Pembanding Jamak
4.1 Kesimpulan
Uji rangsangan tunggal (“A”Not A” Test) digunakan untuk
menggolongkan suatu contoh dengan contoh lainnya sedangkan uji pembanding
jamak (multiple standard test) digunakan untuk mengidentifikasi perbedaan pada
sampel uji dari pembanding yang banyak.
Pada uji rangsangan tunggal rasa, dapat disimpulkan bahwa dari kopi
Kapal Api, Lampung, dan Teko dikatakan memiliki persamaan rasa dengan
contoh pembanding yaitu kopi Liong Bulan. Sedangkan untuk contoh uji 528,
yaitu kopi Torabika dikatakan berbeda nyata dengan contoh pembanding pada
tingkat kepercayaan 99,9%. Pada uji rangsangan tunggal warna, dapat
disimpulkan bahwa kopi Lampung dan Kapal Api dikatakan memiliki persamaan
warna dengan contoh pembanding yaitu kopi Liong Bulan. Sedangkan untuk
contoh uji kopi Teko dikatakan berbeda nyata pada tingkat kepercayaan 95% dan
contoh uji kopi Torabika dikatakan berbeda nyata pada tingkat kepercayaan
99,9% dengan contoh pembanding. Pada uji rangsangan tunggal aroma, dapat
disimpulkan bahwa kopi Lampung, kopi Teko, dan kopi Kapal Api dikatakan
memiliki persamaan aroma dengan contoh pembanding yaitu Kopi Liong Bulan.
Sedangkan untuk contoh uji 148 yaitu kopi Torabika dikatakan berbeda nyata
dengan contoh pembanding pada tingkat kepercayaan 99%.
Pada uji pembanding jamak warna, dapat disimpulkan bahwa hanya
minuman kopi berkode 278 (Liong Bulan) dengan kosentrasi 1,25 yang dapat
dinyatakan berbeda nyata diantara kelima kopi yang disajikan dengan tingkat
kepercayaan 95% sedangkan untuk minuman kopi lainnya yaitu kopi Liong Bulan
dengan kode 225, 123, dan 402 serta kopi Kapal Api dengan kode 189 dinyatakan
memiliki persamaan warna atau tidak berbeda nyata diantara kelima kopi yang
disajikan. Sedangkan untuk uji pembanding jamak aroma, dapat disimpulkan
bahwa kelima kopi yang disajikan yaitu kopi Liong Bulan berkode 340, 413, 963,
dan 923 dengan kosentrasi masing-masing secara berurutan sebanyak 1 sdt, 1,25
sdt, 1,5 sdt, dan 1,75 sdt memiliki persamaan aroma atau tidak berbeda nyata
dengan kopi Kapal Api berkode 845 dengan kosentrasi 1,5 sdt.
4.2 Saran
Dalam pengujian aroma, sebaiknya sloki contoh uji ditutup agar warna
dari contoh uji tidak terlihat. Warna yang ditampilkan oleh contoh uji akan
mempengaruhi penilaian panelis dan mengurangi konsentrasi dari penggunaan
indra penciuman sebagai intrsumen alat uji sehingga penilaian panelis tidak murni
100% berdasarkan aroma. Pada uji warna, penempatan posisi sloki sebagai contoh
uji perlu diperhatikan untuk menghindari terjadinya posisi bias. Intensitas cahaya
juga perlu diperhatikan karena akan membiaskan atau memudarkan warna yang
dipancarkan contoh uji. Sedangkan untuk uji rasa, sebaiknya panelis terlebih
dahulu berkumur dengan air putih yang sudah disediakan agar lidah yang
digunakan untuk mencicip menjadi netral.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1. Jumlah terkecil untuk menyatakan beda nyata pada Uji Pasangan, Uji Duo
Trio, Uji Pembanding Jamak dan Uji Rangsangan Tunggal.