Anda di halaman 1dari 11

REFERENSI KUTIPAN PROPOSAL

NAMA : NURUL MAGFIRAH


NIM : 160205043

KUTIPAN JURNAL
NO SUMBER KUTIPAN
1. I Wayan Sadia ,Model Pendidikan digolongkan sebagai upaya yang dapat ditempuh
Pembelajaran Yang Efektif untuk menyiapkan sumber daya manusia, sehingga
untuk Meningkatkan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas,
Keterampilan Berpikir Kritis. kompetitif, dan memiliki daya saing yang tinggi. Diperlukan
Jurnal Pendidikan dan peningkatan dan pengembangan sikap kompetitif sumber daya
Pengajaran Undiksha, Vol. 2, manusia melalui pendidikan.
No. 41, 2008, h. 219.
2. Sa’o Sofia, Berpikir Intuitif Proses berpikir dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis,
Sebagai Solusi Mengatasi diantaranya berpikir analitis dan berpikir intuitif. Sa’o
Rendahnya Prestasi Belajar mengatakan berpikir intuitif adalah proses kognitif subjek yang
Matematika. JRPM, 2016, memunculkan ide sebagai suatu strategi dalam membuat
1(1), h. 44. keputusan yang diperkirakan benar sehingga menghasilkan
jawaban spontan dalam meyelesaikan masalah, berpikir intuitif
dapat menghasilkan hipotesis untuk mengembangkan
pengetahuan selanjutnya, dan untuk pembuktiannya digunakan
berpikir analitis.

3. Muniri., Karakteristik Berpikir Kemampuan seseorang memahami dan menemukan strategi


Intuitif Siswa Dalam yang tepat dan cepat dalam menyelesaikan masalah tersebut
Menyelesaikan Masalah merupakan aktivitas mental yang ditopang oleh kecakapan
Matematika, Jurnal Seminar berpikir intuitif yang muncul secara spontan, dan muncul secara
Nasional Matematika Dan tiba-tiba.
Pendidikan Matematika
FMIPA UNY Yogyakarta,
2013, h 444.
4. Muniri, Peran Berpikir Intuitif Menurut Hidden dalam Muniri, aktivitas berpikir analitis
Dan Analitis Dalam merupakan aktivitas berpikir yang mempertimbangkan proses
Memecahkan Masalah tahap demi tahap dan sesekali waktu membandingkan dua
Matematika, (IAIN elemen atau lebih. Hal ini sesuai dengan ungkapan “The
Tulungagung, 2018),1, (1). h. analytic process may be considered as a step-by-step process
15. comparing just two elements at a time”.

5. Muniri, Peran Berpikir Intuitif Berpikir secara analitis berfungsi seperti fovea yaitu pandangan
Dan Analitis Dalam yang memungkinkan seseorang melihat secara detail dan jelas
Memecahkan Masalah ketika membaca.
Matematika, (IAIN
Tulungagung, 2018),1, (1). h.
17.
6. Muniri, Karakteristik Berpikir Fischbein manawarkan sifat-sifat dari intuisi yang dipandang
Intuitif Siswa Dalam sebagai kognisi segera. Adapun sifat-sifat atau karakteristik
Menyelesaikan Masalah tersebut di antaranya:
Matematika, Jurnal Seminar 1. Self–evidence (kognisi langsung) berarti bahwa konklusi
Nasional Matematika Dan yang diambil secara intuitif dianggap benar dengan
Pendidikan Matematika sendirinya. Ini menunjukkan bahwa kebenaran suatu
FMIPA UNY Yogyakarta, konklusi secara intuitif diterima berdasarkan feeling dan
2013. h. 445. cenderung tidak memerlukan jastifikasi atau verifikasi lebih
lanjut. Sebagai contoh, jarak terdekat antara dua titik
merupakan garis lurus.
2. Intrinsic certainty (kepastian intrinsik) berarti kepastian dari
dalam, sudah mutlak. Seperti pernyataan tentang garis lurus
diatas adalah subjektif, terasa seperti sudah menjadi
ketentuan.
3. Perseverable (ketekunan) berarti bahwa intuisi yang
dibangun memiliki kekokohan atau stabil. Artinya bahwa
intuisi merupakan strategi penalaran individual yang bersifat
kokoh, tidak mudah berubah.
4. Coerciveness (memaksa) berarti bahwa seseorang cenderung
menolak representasi atau interpretasi alternatif yang
berbeda dengan keyakinannya. Sebagai contoh, jika seorang
mengatakan bahwa persegi panjang bukanlah jajaran
genjang, Kondisi semacam ini sulit dilakukan perubahan
untuk menjadikan mereka menerima bahwa persegi panjang
adalah jajaran genjang.
5. Extrapolativeness berarti bahwa kognisi intuitif mempunyai
kemampuan untuk meramalkan, menerka, menebak makna
di balik fakta pendukung empiris.
6. Globality berarti bahwa kognisi intuisi bersifat global, utuh,
bersifat holistik yang Muniri., Karakteristik Berpikir Intuitif
Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika, Jurnal
Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika
FMIPA UNY Yogyakarta, 2013.terkadang berlawanan dengan
kognisi yang diperoleh secara logika, tidak selalu berurutan
dan berpikir analitis. Sifat globality ini dapat diartikan
bahwa orang yang berpikir intuitif lebih memandang
keseluruhan objek daripada bagian-bagian dan terkesan
kurang detailnya.
7. Implicitness berarti tersembunyi, tidak tampak, berada
dibalik fakta. Artinya dalam membuat interpretasi,
keputusan atau konklusi tertentu atau dalam menyelesaikan
masalah tidak dinyatakan dalam alasan atau langkah-
langkah yang jelas (eksplisit) adakalanya kemampuan
kognisi seseorang dalam menyelesaikan masalah bersifat
implisit dan tidak dinyatakan melalui langkah demi langkah
(step by step) seperti aturan inferensi dalam logika.

7. Muniri, Peran Berpikir Intuitif Matematika memiliki sinonim pemecahan masalah,


Dan Analitis Dalam menciptakan pola, menginterpretasikan gambar,
Memecahkan Masalah mengembangkan kontruksi geometri, pembuktian teorema dan
Matematika, (IAIN lainnya.
Tulungagung, 2018),1, (1). h.
14.
8. Muniri, Karakteristik Berpikir Indikator Berpikir Intuitif dalam Menyelesaikan Masalah
Intuitif Siswa Dalam Matematika
Menyelesaikan Masalah Karakter
Indikator Deskriptor
Berpikir Intuitif
Matematika, Jurnal Seminar
Catalic Subjek menjawab Jawaban singkat
Nasional Matematika Dan Inference soal bersifat Jawaban kurang
langsung, segera rinci
Pendidikan Matematika
atau tiba-tiba, Subjek tidak mampu
FMIPA UNY Yogyakarta, menggunakan memberikan alasan
jalan pintas, logis
2013. h. 446.
jawaban singkat,
tidak rinci, dan
tidak mampu
memberikan
alasan logis
Power of Subjek menjawab Jawaban subjek
synthesis soal secara kurang rinci dang
langsung, segera kurang teratur
atau tiba-tiba Jawaban subjek
dengan menggunakan kaidah
menggunakan dan prinsip
kemampuan algoritma
kombinasi rumus
dan algoritme
yang dimiliki
Common Sense Subjek Langkah-langkah
menyelesaikan jawaban terurut,
soal secara teratur dan logis
langsung, segera Jawaban mengacu
atau tiba-tiba, pada pengetahuan
menggunakan dan pengalaman
kaidah-kaidah (sering latihan)
didasarkan pada
pengetahuan dan
pengalaman yang
dimiliki
9. Muniri, Peran Berpikir Intuitif Menurut Klein didalam Muniri bahwa sintesis yang tampaknya
Dan Analitis Dalam paling efektif antara intuisi dan analisis adalah ketika seseorang
Memecahkan Masalah menempatkan intuisi di depan (di awal) sehingga akan
Matematika, (IAIN memandu analisisnya tentang berbagai situasi yang sedang
Tulungagung, 2018),1, (1). h. dihadapi. Dengan cara ini berarti intuisi berperan membantu
18. dalam memutuskan cara bereaksi, sementara analisis akan
memverifikasi intuisi untuk memastikan bahwa mereka tidak
menyesatkan.

10. Nisa Nurul Hayati, Profil Berpikir yang termasuk proses kognitif akan memberikan ide
Berpikir Lateral Siswa Sekolah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tate dan Johnson
Menengah Kejuruan Dalam menegaskan bahwa salah satu indikator guru matematika yang
Menyelesaikan Masalah berkualitas adalah bagaimana guru memahami proses berpikir
Matematika Ditinjau Dari dan penalaran peserta didik tentang matematika dan bagaimana
Perbedaan Gender,Skripsi, memperluas kemampuan peserta didik tersebut.
(Surabaya: UNESA, 2013),
h.14.
11. Rosidatul Ilma, Profil Berfikir Indikator Berpikir Analitis dalam Menyelesaikan Masalah
Matematika Berdasarkan Tahapan Polya
Analitis Siswa Dalam
Menyelesaikan Masalah Indikator Berpikir Analitis dalam
Tahapan Polya
Menyelesaikan Masalah Matematika
Matematika Berdasarkan Gaya
Memahami Membedakan Membedakan bagian
Kognitif Visualizer dan Masalah (differentiating) yang penting dalam
soal meliputi:
Verbalizer di SMPN 25
- Menyebutkan apa
Surabaya, Skripsi (UIN Sunan yang diketahui
- Menyebutkan apa
Ampel Surabaya, 2017), h. 21.
yang ditanyakan
Membedakan bagian
yang relevan dalam soal
meliputi:
- Menjelaskan
keterkaitan antara
yang diketahui
dengan yang
ditanyakan
Merencanakan Mengorganisasi Menyatakan kembali
Penyelesaian (organizing) masalah kedalam
bentuk atau model
matematika
Memilih konsep
matematika dalam
menyelesaikan masalah
matematika
Memilih strategi
penyelesaian dari
masalah matematika
Melakukan Mengorganisasi Menggunakan konsep
Rencana (organizing) matematika dalam
Penyelesaian menyelesaikan masalah
matematika
Menjelaskan
keterkaitan konsep
matematika dalam
menyelesaikan masalah
matematika
Menggunakan strategi
penyelesaian
Melihat Memberikan Membuktikan bahwa
kembali Atribut hasil penyelesaian
Penyelesian (attributing) sesuai dengan yang
ditanyakan
Menarik kesimpulan
dari hasil penyelesaian
12. Atika Fitrotun Nisa, Menurut Fischbein, tidak ada definisi intuisi yang diterima
Karakteristik Intuisi Siswa secara bersama-sama. Istilah intuisi biasanyan digunakan
Cerdas Instimewa Berbakat sebagai istilah primitive matematika, seperti titik, garis,
Istimewa Dalam Memecahkan himpunan dan lain-lain. Ficshbein mendefinisikan intuisi
Masalah Matematika Ditinjau sebagai immediate knowledge (pengetahuan langsung) yang
Dari Perbedaan Gender, disetuji secara langsung tanpa pembenaran.
Skripsi, (Surakarta :
Universitas Sebelas Maret,
2014), h 11.
13. Abdul Muiz, Profil Berpikir Filosofi Immanuel Kant membangun pengertian intuisi dengan
Intuitif Siswa SMA Dalam membedakan antara pertimbangan analitik dan pertimbangan
Memecahkan Masalah Teka- sintetik. Pertimbangan analitik membutuhkan konfirmasi
Teki Matematika Diyinjau Dari empiris untuk menjelaskan mengapa sesuatu hal dianggap
Gaya Kognitif Reflektif Dan benar. Sedangkan hasil pertimbangan sintetik dikarakteristikkan
Impulsif Siswa, Disertasi, oleh tidak adanya kontradiksi dalam diri orang yang
(Surabaya : Universitas Sunan menyatakan. Sehingga dapat dikatakan bahwa pertimbangan
Ampel Surabaya, 2017), h.11. sintetik relevan dengan intuisi.

14. Agus Sukmana, Profil Bepikir Menurut Martin, individu dengan tipe intuisi dapat dikenali
Intuitif Matematika,Skripsi dari pernyataan seperti berikut ini: (1) Saya dapat mengingat
(Bandung : Universitas Katolik sesuatu dari makna yang tersirat padanya (to read between the
Parahyangan, 2011), hal. 16. lines); (2) Saya memecahkan masalah dengan melakukan
lompatan diantara berbagai gagasan dan kemungkinan
penyelesaian yang berbeda; (3) Saya tertarik untuk melakukan
hal-hal yang baru dan berbeda; (4) Saya lebih tertarik mulai
dari gambaran besar baru baru kemudian mencari fakta-fakta;
(5) Saya percaya pada impresi, simbol, atau metafora dari pada
mengalaminya sendiri; (6) Terkadang saya banyak berpikir
mengenai kemungkinan-kemungkinan baru dan kurang
memperhatikan bagaimana mewujudkannya. Deskripsi dari
Martin tersebut memberikan gambaran seorang tipe intuisi, tipe
ini tampaknya mendukung seseorang yang banyak bekerja
dengan matematika.
KUTIPAN BUKU

NO SUMBER KUTIPAN
1. Ali Hamzah dan Muhlisarini, Matematika di sekolah berfungsi untuk
Perencanaan dan Strategi Belajar meningkatkan ketajaman penalaran siswa dalam
Matematika, (Jakarta : Rajagrafindo menyelesaikan persoalan.
Persada, 2014) h. 57.
2. Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja, Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, proses memiliki makna urutan perubahan atau
(Diva Publisher,2008), h. 672. peristiwa dalam perkembangan sesuatu, dapat
dikatakan pula sebagai rangkaian tindakan
perbuatan atau pengolahan yang menghasilkan
produk.
3. Abu Ahmadi dan Widodo Proses yang dilewati dalam berpikir menurut
Supriyono, Psikologi Belajar, Edisi psikologi, yaitu:
Revisi, (Jakarta : Rineka Cipta, 1. Proses pembentukan pengertian, yaitu kita
2004), h. 31. menghilangkan ciri-ciri umum dari sesuatu
sehingga tinggal ciri khas dari sesuatu tersebut.
2. Pembentukan pendapat, yaitu pikiran kita
menggabungkan atau menguraikan beberapa
pengertian sehingga menjadi tanda masalah itu.
3. Pembentukan keputusan, yaitu pikiran kita
menggabung-gabungkan pendapat tersebut.
4. Pembentukan kesimpulan, yaitu pikiran kita
menarik keputusan.

4. Abu Ahmadi dan Widodo Berpikir merupakan proses yang dialektis artinya
Supriyono, Psikologi Belajar, Edisi selama kita berpikir, pikiran kita dalam keadaan
Revisi, (Jakarta : Rineka Cipta, tanya jawab untuk dapat meletakkan hubungan
2004), h. 31. pengetahuan kita. Hasil berpikir itu dapat
diwujudkan dengan bahasa. Ada pendapat yang
mengatakan bahwa hubungan antara bahasa dan
berpikir itu mutlak, sebab berpikir itu sebenarnya
berbicara dengan batin, dan berbicara adalah
berpikir yang dilisankan.

5. Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja, KBBI menyebutkan berpikir merupakan kegiatan
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, menggunakan akal budi untuk menemukan jalan
(Diva Publisher,2008), h. 653. keluar, mempertimbangkan atau memutuskan
sesuatu atau menimbang dalam hati.

6. Edward De Bono, Revolusi Berpikir, Edward De Bono mendefinisikan berpikir sebagai


terjemahan Ida Sitompul dkk, keterampilan mental yang memadukan kecerdasan
(Bandung : Kaifa, 2007), h. 221. dan pengalaman.

7. Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja, Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia, analitis
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, merupakan kata sifat dari analisis, yaitu proses
(Diva Publisher,2008), h. 58. pencarian jalan keluar atau pemecahan masalah
yang berangkat dari dugaan akan kebenarannya dan
merupakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa
untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.

8. Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia menyebutkan
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, bahwa intuitif merupakan kata sifat dari intuisi yang
(Diva Publisher,2008), h.384. berarti gerak hati, bisikan hati, kemampuan
mengetahui atau memahami sesuatu tanpa
dipikirkan

9. Agus Sukmana, Profil Bepikir Individu dengan tipe intuisi dapat dikenali dari
Intuitif Matemati, (Bandung : pernyataan seperti berikut ini: (1) Saya dapat
Universitas Katolik Parahyangan, mengingat sesuatu dari makna yang tersirat padanya
2011), hal. 16. (to read between the lines); (2) Saya memecahkan
masalah dengan melakukan lompatan diantara
berbagai gagasan dan kemungkinan penyelesaian
yang berbeda; (3) Saya tertarik untuk melakukan
hal-hal yang baru dan berbeda; (4) Saya lebih
tertarik mulai dari gambaran besar baru baru
kemudian mencari fakta-fakta; (5) Saya percaya
pada impresi, simbol, atau metafora dari pada
mengalaminya sendiri; (6) Terkadang saya banyak
berpikir mengenai kemungkinan-kemungkinan baru
dan kurang memperhatikan bagaimana
mewujudkannya.

10. Robert C Bogan dan S.K. Biklen, Menurut Bogdan dan Tylor didalam Margono
Qualitative Research for Education: penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur
an Introduction to theory and penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
methods, (Boston : Allyn and Bacon, kata-kata atau tulisan dan perilaku orang-orang
1982) dikutip S. Margono, yang diamati.
Metodologi Penelitian Pendidikan,
(Jakarta : Rineka Cipta, 2010), h. 36.

11. Mukhtar, Metode Praktid Penelitian Deskriptif berasal dari kata descriptus yang berarti
Deskriptif Kualitatif (Jakarta : uraian. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk
Referensi, 2013), h..10. mengumpulkan informasi mengenai subjek
penelitian dan perilaku subjek pada suatu saat
tertentu.

12. Susilawati Dewi, Tes dan Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan
Pengukuran, (Sumedang: UPI dalam rangka pengukuran dan penilaian.
Sumedang Press, 2018), h. 31.
13. Undang-undang Republik Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Nasional (Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003 Pasal
Sistem Pendidikan Nasional 57 dan 58 serta Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
19 tahun 2005 PP 32/2013, tujuan ujian nasional
adalah untuk menilai pencapaian standar
kompetensi lulusan (SKL) pada mata pelajaran
tertentu secara nasional.
14. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang sistem Tahun 2015 perubahan kedua atas PP Nomor 19
pendidikan Nasional Tahun 2005, pada Pasal 68 disebutkan, hasil ujian
nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan
untuk tiga hal, yaitu pemetaan mutu program
dan/atau satuan pendidikan, dasar seleksi masuk
jenjang pendidikan berikutnya, dan pembinaan dan
pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam
upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai