Status Anak Padas 2 Tahun 2017 Revisi Ke 3
Status Anak Padas 2 Tahun 2017 Revisi Ke 3
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
IDENTITAS PASIEN
1
A. ANAMNESIS
Diambil dari : Alloanamnesis Ibu A , tanggal: 15 April 2017, Jam: 20:45
Keluhan utama:
Kejang 3 jam SMRS
Keluhan tambahan :
Anak demam mendadak dan muntah
2
Riwayat Imunisasi
(+) BCG 1 kali, umur 1 bulan (+) DPT 4 kali, umur 2,4,6,18 bulan
(+) Campak 1 kali, umur 9 bulan (+) Polio 4 kali, umur 2,4,6,18 bulan
(+) Hep B 3 kali, umur 0,1,6 bulan
Booster : tidak dilakukan
Imunisasi pasien dilakukan di puskesmas
Kesimpulan: imunisasi dasar lengkap dan sesuai jadwal
3
(-) Asma (-) Alergi Rhinitis (-) Gastritis
(-) Diare akut (-) Diare Kronis (-) Amoebiasis
(-) Disentri (-) Kolera (-) Difteri
(-) Tifus Abdominalis (-) DHF (-) polio
(-) Cacar air (-) Campak (-) PenyakitJantungBawaan
(-) Batuk rejan (-) Tetanus (-) ISK
(-) Demam Rematik Akut (-) Penyakit Jantung Rematik (-) Kecelakaan
(-) Glomerulonephritis (-) Sindroma Nefrotik (-) Operasi
Riwayat Keluarga
Ayah Ibu
Pasien adalah anak tunggal dan merupakan anak kandung dari kedua orang tuanya.
ANAMNESIS SISTEM
Catat keluhan tambahan positif disamping judul - judul yang bersangkutan
Harap diisi: Bila ya (+), bila tidak (-).
Kulit
(-) Bisul (-) Rambut (-) Keringatmalam (+) Lembab
(-) Kuku (-) Kuning (-) Sianosis
Kepala
4
(-) Trauma (-) Sakit kepala
(-) Sinkop (-) Nyeri pada sinus
Mata
(-) Merah (-) Nyeri
(-) Sekret (-) Kuning / Ikterus
(-) Trauma (-) Cekung
Telinga
(-) Nyeri (-) Gangguan pendengaran
(-) Sekret
Hidung
(-) Rhinnorhea (-) Tersumbat
(-) Nyeri (-) Gangguan penciuman
(-) Sekret (-) Epistaksis
(-) Trauma (-) Benda asing / foreign body
Mulut
(-) Bibir (-) Lidah
(-) Gusi (-) Mukosa
Tenggorokan
(-) Nyeri tenggorokan (-) Perubahan suara
Leher
(-) Benjolan (-) Nyeri leher
5
(-) Enuresis (mengompol)
Saraf dan Otot
(-) Riwayat Trauma (-) Nyeri (-) Bengkak
Ekstremitas
(-) Bengkak (-) Deformitas
(-) Nyeri (-) Sianosis
BERAT BADAN
Berat badan rata – rata : Tidak Diketahui
Berat tertinggi kapan : Tidak Diketahui
Berat badan sekarang : 12,5 kg
(+)Tetap (-) Turun (-)Naik
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak sakit sedang, Kesadaran : kompos mentis
Tanda-tanda vital:
N: 124 x/ menit RR: 22 x/menit S: 38,7 ° C TD: 90/60 mmHg
Anthropometri :
TB : 84 cm BB : 12,5 kg
Lingkar Lengan : 12,4 cm Lingkar Kepala: 47,6 CM
BB/U : (SD 0 – SD +2, normal)
TB/U : (SD -2 – SD +2, normal)
Kulit : Tidak terdapat lesi, tidak ikterik, turgor baik, kulit terasa lembab
Kepala : Normocephali, rambut hitam, distribusi merata
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, mata tidak cekung,
refleks cahaya langsung dan tidak langsung baik
Telinga : Normotia, tidak ada sekret, MAE lapang, membran timpani intak,
refleks cahaya positif
Hidung : Bentuk normal, tidak ada deviasi septum, tidak ada sekret
Mulut dan Tenggorokan: rongga mulut bersih, lidah tidak kotor, faring tidak hiperemis
Leher : KGB leher dan kelenjar tiroid tidak teraba membesar
6
Thorax :
Paru-paru:
Inspeksi : tidak ada retraksi sela iga, pergerakkan dada simetris
Palpasi : tidak ada retraksi sela iga, pergerakan kedua lapang paru
simetris tidak ada dada yang tertinggal, vokal fremitus
simetris pada kedua lapang paru
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : vesikuler di semua lapang paru, tidak ada ronkhi, tidak ada
wheezing
Jantung
Inspeksi : tidak tampak iktus kordis
Palpasi : Tidak dilakukan
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : bunyi jantung I-II reguler, tidak ada gallop, tidak ada murmur
Abdomen
Inspeksi : Datar, tidak ada benjolan, tidak ada hernia
Auskultasi : bising usus positif normal
Perkusi : timpani di semua lapang abdomen
Palpasi : supel, turgor kulit baik, tidak ada nyeri tekan
Hati : tidak teraba dan tidak tampak ada pembesaran
Limpa : tidak teraba
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
7
Pemeriksaan neurologi
Tingkat kesadaran : Compos mentis, GCS 15 (E 4 M 6 V 5)
Delirium : Tidak ada
Orientasi tempat, waktu, orang : Baik
Rangsang meningeal : kaku kuduk -, Kernig -, Brudzinky -, Laseque –
Saraf otak I : tidak dilakukan
Saraf otak II : tidak dilakukan
Saraf otak III : tidak dilakukan
Saraf otak IV : tidak dilakukan
Saraf otak V : tidak dilakukan
Saraf otak VI : tidak dilakukan
Saraf otak VII : tidak dilakukan
Saraf otak VIII : tidak dilakukan
Saraf otak IX : tidak dilakukan
Saraf otak X : tidak dilakukan
Saraf otak XI : tidak dilakukan
Saraf otak XII : tidak dilakukan
Uji koordinasi : tidak dilakukan
Refleks
Kanan Kiri
Refleks Tendon + +
Bisep + +
Trisep + +
Patella + +
Achiles + +
Refleks Patologis - -
Refleks Primitif - -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemerisaan laboratorium di ambil pada tanggal 15 April 2017 pukul 20 : 45
Hematologi :
1. Hemoglobin : 13,0 g/dl
2. Hematokrit : 39 %
8
3. Leukosit : 10000 /mm3
4. Trombosit : 212.000 /uL
RINGKASAN (RESUME)
Anamnesis :
Balita berumur 22 bulan dibawa ibunya dengan keluhan kejang 3 jam SMRS. kejang terjadi
hanya sekali, berlangsung 2 menit, kejang pada seluruh bagian tubuh. Pasien sudah demam
sejak 2 hari SMRS, demam mendadak dan sepanjang hari. Sudah diberikan sirup penurun
panas namun panas tidak turun. Di sekitar rumah pasien terdapat tetangga yang sakit demam
berdarah dengue.
Pemeriksaan Fisik :
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, Nadi: 124 x/ menit RR: 22
x/menit S: 38,7 ° C.Akral hangat, turgor kulit baik, tidak ada sianosis, Tidak terdapat lidah
kotor dengan tepi hiperemis.
Pemeriksaan Penunjang :
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil dalam batas normal.
DIAGNOSIS KERJA :
1. Kejang demam sederhana
Dasar diagnosis: Dipikirkan kejang demam sederhana karena adanya demam sebelum
kejang, kejang 1x tidak berulang dalam 24 jam, kejang terjadi <15 menit, sifat
kejangat kejang umum, tidak ada defisit neurologis, usia anak 22 bulan.
DIAGNOSIS DIFERENSIAL :
1. Epilepsi
Dasar diagnosis : Kejang
Yang tidak mendukung: tidak ada riwayat kejang sebelumnya, tidak ada keluarga
dengan riwayat epilepsi
PENATALAKSANAAN :
Medika mentosa:
IVFD Ringer laktat 75cc/jam
Paracetamol syrp (125mg/5cc) cth I setiap 6 jam
Diazepam 5mg setiap 8 jam
9
Non Medikamentosa:
Tirah baring
Banyak Minum
Edukasi:
Memberitahu tentang apa yang harus dilakukan ibu jika terjadi kejang ( memiringkan anak,
melonggarkan pakaian, tidak memasukkan sesuatu ke dalam mulut)
Memberitahu ibu untuk anaknya banyak istirahat dan minum air
PROGNOSIS :
Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
10