PELAKSANAAN STRATEGI
TUJUAN PEMBELAJARAN
2. Mendiskusikan lima alasan mengapa tujuan tahunan sangat penting untuk memastikan
3. Mengidentifikasi dan mendiskusikan enam alasan mengapa kebijakan sangat penting untuk
4. Menjelaskan peran alokasi sumber daya dan pengelolaan konflik dalam implementasi
strategi.
diimplementasikan.
7. Mengidentifikasi dan mendiskusikan lima belas hal yang dapat dan tidak dapat dilakukan
implementasi strategi.
9. Mendiskusikan tujuh isu sumber daya manusia strategis yang vital untuk keberhasilan
implementasi strategi.
Proses manajemen stratejik dituangkan ke dalam tiga proses yang saling berhubungan
membentuk suatu siklus, yaitu tahapan formulasi, implementasi dan evaluasi strategi. Proses
manajemen stratejik belum dapat dikatakan selesai ketika perusahaan baru memutuskan
strategi apa yang akan diimplementasikan. Setelah strategi diformulasikan oleh para strategis
1
dengan proses yang partisipatif, strategi ini akan diimplementasikan oleh para manajer dari
seluruh tingkatan di dalam organisasi. Para strategis dan manajemen dalam suatu perusahaan
harus menyadari bahwa sebaik apapun strategi yang telah diformulasikan, ide tersebut hanya
akan menjadi retorika belaka jika tidak dapat diimplementasikan dengan baik. Agar
perusahaan dapat mencapai tujuan secara optimal, maka selain harus mampu
strategi tersebut secara efektif dan efisien pula. Jika salah satu langkah tersebut tidak dapat
dilaksanakan dengan baik, maka tidak mustahil perusahaan akan memetik kegagalan.
Secara fundamental, proses formulasi strategi amat sangat berbeda dengan proses
implementasi strategi sehingga masalah yang mungkin timbul dalam penerapan strategi dan
bersifat lebih kompleks adalah suatu keniscayaan dibandingkan dengan perencanaan strategi.
Tabel 1
Perbedaan Proses Formulasi Strategi dan Implementasi Strategi
Tujuan tahunan (annual objectives) dapat didefinisikan sebagai derivasi dari tujuan
jangka panjang (long term objectives). Penetapan tujuan tahunan bertujuan untuk:
2
a. Memberikan pedoman tindakan, mengarahkan dan menyalurkan berbagai upaya dan
lima alasan mengapa tujuan tahunan merupakan sesuatu yang esensial dalam implementasi
e. Tujuan tahunan memastikan rencana stratejik tetap berada pada jalur yang sesuai (on
track).
Suatu tujuan tahunan dapat diturunkan ke dalam berbagai jenjang dalam struktur
organisasi secara lebih spesifik. Misalnya, tujuan tahunan perusahaan berupa peningkatan
laba sebesar dua kali lipat dapat diturunkan ke dalam tujuan divisional seperti peningkatan
departemen keuangan, peningkatan tingkat kehadiran pegawai oleh departemen sumber daya
manusia dan peningkatan efisiensi operasi serta waste management oleh departemen
3
produksi. Namun, derivasi tujuan semacam itu harus tetap konsisten dengan tujuan tahunan
utama. Agar tujuan tahunan dapat lebih mudah dicapai dan dipahami, maka tujuan tahunan
tersebut harus sedapat mungkin memenuhi sejumlah karakteristik baik kuantitatif maupun
kualitatif. Secara kuantitatif, tujuan tahunan dapat terukur dan meliputi jangka waktu tertentu.
Oleh karena itu, tujuan tahunan biasanya dinyatakan dalam ukuran-ukuran profitabilitas,
harga saham dan pertumbuhan pada berbagai segmen bisnis, area geografis, target pasar, dan
lain-lain. Secara kualitatif, tujuan tahunan harus konsisten, masuk akal, menantang, jelas,
dikomunikasikan ke seluruh lini organisasi, dan dikaitkan dengan pemberian reward and
punishment. Selain itu, tujuan tahunan sebaiknya juga tidak dinyatakan secara umum.
anggota perusahaan bahwa mencapai tujuan tahunan sangat penting demi memastikan
aturan, bentuk dan praktik administrasi yang ditetapkan untuk mendukung dan mendorong
pekerjaan menuju tujuan yang dinyatakan. Kebijakan dibutuhkan untuk memastikan bahwa
roda implementasi strategi dapat berjalan. Kebijakan sedapat mungkin dituangkan dalam
bentuk tertulis. Terdapat enam alasan yang menempatkan kebijakan sebagai esensi dari
administratif yang dapat menjadi tolok ukur bagi pemberian reward dan punishment.
b. Membuat karyawan dan manajer tahu apa yang diharapkan dari mereka, sehingga
unit organisasi.
4
d. Mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan manajer untuk mengambil keputusan.
Kebijakan juga mengklarifikasi pekerjaan apa yang harus dilakukan dan oleh siapa.
f. Mengklarifikasi apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan dalam mengejar tujuan organisasi.
Beberapa isu yang membutuhkan kebijakan manajemen antara lain sebagai berikut:
a. Menawarkan lokakarya dan seminar pengembangan manajemen yang luas atau terbatas.
c. Merekrut karyawan melalui agen tenaga kerja, kampus, atau surat kabar.
terpusat.
j. Memungkinkan kerja lembur yang banyak, sedang atau tidak sama sekali.
k. Menetapkan level persediaan pengaman (safety stock) yang tinggi atau rendah.
5
t. Mencegah perilaku perdagangan informasi melalui orang dalam.
"aset" organisasi di seluruh produk, wilayah dan segmen sesuai dengan prioritas yang
ditetapkan oleh tujuan tahunan. Terdapat empat tipe sumber daya yang dialokasikan oleh
Alokasi sumber daya adalah aktivitas inti manajemen dalam rangka memenuhi
strategis, pengambilan keputusan atas alokasi sumber daya dilakukan berdasarkan faktor
politik atau personal. Manajemen strategis membuat organisasi mampu melakukan alokasi
sumber daya yang dimiliki berdasarkan prioritas untuk mencapai tujuan organisasi.
Mengalokasikan sumber daya pada departemen yang ada dalam perusahaan tidak
menjamin keberhasilan implementasi strategi yang dilakukan oleh organisasi. Faktor yang
menghambat alokasi sumber daya organisasi yang efektif adalah sebagai berikut:
6
e. Keengganan mengambil risiko.
E. Manajemen Konflik
Independensi atas tujuan dan kompetisi terhadap sumber daya yang terbatas dapat
antara dua atau beberapa pihak atas suatu isu tertentu. Membentuk tujuan tahunan dapat
a. Tiap-tiap individu memiliki ekspektasi, persepsi dan prioritas yang menyebabkan tekanan
dan kepribadian yang berbeda dan tidak cocok serta kesalahpahaman antar manajer.
b. Manajer dan perancang strategi memiliki trade-off, misalnya penitikberatan antara profit
jangka pendek atau pertumbuhan jangka panjang, profit margin atau market share,
penetrasi pasar atau pengembangan pasar, pertumbuhan atau stabilitas, risiko tinggi atau
rendah, tanggung jawab sosial atau maksimisasi profit, dan perbenturan lainnya.
Pada umumnya, konflik sering tidak terhindarkan di dalam suatu perusahaan sehingga
manajemen konflik harus senantiasa diupayakan. Konflik juga tidak selalu bersifat buruk.
Konflik dapat memberikan energi dan sinyal bagi manajemen untuk mengidentifikasi dan
pengabaian ataupun apatis. Berikut adalah pendekatan untuk melakukan manajemen konflik:
1. Avoidance yaitu mengacuhkan konflik yang terjadi dengan harapan konflik akan selesai
dengan sendirinya.
2. Defusion yaitu dengan mengurangi perbedaan dengan pihak yang berkonflik dengan
sehingga masing-masing pihak merasa diapresiasi atau dengan melakukan pertemuan dan
7
masing-masing pihak yang berkonflik menunjukkan pandangannya dan bekerja melalui
pekerjaan di rumah.
alasan utama. Pertama, struktur organisasi sebagian besar menentukan bagaimana tujuan dan
kebijakan akan dilaksanakan. Kedua, struktur organisasi menentukan bagaimana sumber daya
perusahaan dan, karenanya, mengikuti strategi. Tanpa strategi atau alasan yang harus digapai,
perusahaan merasa sulit untuk merancang struktur yang efektif. Tidak ada satu rancangan
atau struktur organisasi yang optimal untuk strategi atau tipe organisasi tertentu. Apa yang
8
sesuai untuk satu organisasi mungkin tidak sesuai untuk perusahaan yang sama, meskipun
perusahaan yang berhasil dalam industri tertentu cenderung mengatur diri mereka dengan
Ketika suatu perusahaan mengubah strateginya, struktur organisasi yang terkini mungkin
menjadi tidak efektif. Gejala yang menunjukkan bahwa struktur organisasi berjalan tidak
Struktur Organisasi berperan untuk menciptakan hubungan yang baik antar unit maupun
intern unit di dalam suatu organisasi. Hal tersebut bertujuan agar perusahaan menjalankan
kegiatan usahanya sesuai dengan visi misinya. Selain itu, struktur organisasi dapat membantu
Menurut David dan David (2017, p. 330), pada umumnya struktur organisasi di dalam
9
1. The Functional Structure
Gambar 1
Struktur Organisasi Fungsional
seperti produksi dan operasi, pemasaran, keuangan dan akuntansi, penelitian dan
manajerial dan teknis secara efisien, meminimalkan kebutuhan akan sistem kontrol yang
rumit, dan memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat. Beberapa kelemahan dari
struktur fungsional adalah bahwa struktur organisasi ini meminimalkan peluang dalam
pengembangan karir, konflik yang terjadi antar lini atau staf, delegasi otoritas yang buruk,
dan perencanaan yang tidak memadai untuk produk dan pasar. Struktur fungsional sering
mengarah pada pemikiran jangka pendek dan sempit yang dapat merusak apa yang
terbaik untuk perusahaan secara keseluruhan. Sebagai contoh, departemen penelitian dan
10
2. The Divisional Structure
Gambar 2
Struktur Organisasi Divisional
paling umum digunakan setelah struktur organisasi fungsional. Struktur organisasi ini
kadang-kadang disebut sebagai struktur organisasi segmen, pusat laba, atau unit bisnis.
Seiring dengan semakin bertumbuhnya suatu organisasi, semakin sulit pula mengelola
berbagai produk dan layanan di pasar yang berbeda. Beberapa bentuk struktur organisasi
bersaing dengan sukses di berbagai lokasi. Struktur organisasi divisional dapat diatur
dalam salah satu dari empat cara: (1) berdasarkan wilayah geografis, (2) oleh produk atau
layanan, (3) oleh pelanggan, atau (4) oleh proses. Dengan struktur organisasi divisional,
organisasi ini menyediakan akuntabilitas yang jelas. Artinya, setiap manajer divisi
bertanggung jawab atas penjualan dan tingkat keuntungan. Karena struktur divisional
didasarkan pada pendelegasian wewenang yang luas, manajer dan karyawan dapat
dengan mudah melihat hasil kinerja mereka yang baik atau buruk. Keuntungan lain dari
11
memungkinkan kontrol terhadap situasi, mengarahkan pada suatu organisasi dalam iklim
kompetitif, dan memungkinkan bisnis dan produk baru ditambahkan dengan mudah.
adalah bahwa struktur divisional memerlukan biaya yang lebih mahal karena sejumlah
alasan. Pertama, setiap divisi membutuhkan spesialis fungsional yang harus dibayar.
Kedua, ada beberapa duplikasi layanan staf, fasilitas, dan personel; misalnya, spesialis
fungsional juga diperlukan secara terpusat (di kantor pusat) untuk mengoordinasikan
kegiatan divisi. Ketiga, manajer harus berkualitas baik karena desain divisi memaksa
pendelegasian wewenang; individu yang lebih berkualitas membutuhkan gaji yang lebih
tinggi. Struktur divisi juga bisa mahal karena membutuhkan sistem kontrol rumit yang
menjadi begitu hebat sehingga tidak berfungsi dan mengarah pada terbatasnya pembagian
Struktur organisasi divisional menurut area geografis sesuai untuk organisasi yang
strateginya perlu dirancang agar sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik khusus
pelanggan di wilayah geografis yang berbeda. Jenis struktur ini paling cocok untuk
organisasi yang memiliki fasilitas cabang serupa yang berlokasi di area yang tersebar
lokal dalam pengambilan keputusan dan peningkatan koordinasi dalam suatu wilayah.
Struktur organisasi divisional menurut produk (atau layanan) paling efektif untuk
menerapkan strategi ketika produk atau layanan tertentu memerlukan penekanan khusus.
Selain itu, jenis struktur ini juga banyak digunakan ketika suatu organisasi hanya
menawarkan beberapa produk atau layanan atau ketika produk atau layanan organisasi
berbeda secara substansial. Ketika terdapat beberapa pelanggan utama yang sangat
penting dan banyak menggunakan layanan berbeda yang disediakan untuk pelanggan ini,
maka struktur organisasi divisional oleh pelanggan dapat menjadi cara paling efektif
untuk menerapkan strategi. Struktur ini memungkinkan organisasi untuk melayani secara
12
efektif kelompok pelanggan dengan karakteristik yang jelas. Contoh struktur organisasi
divisional dengan proses adalah bisnis manufaktur yang diorganisasikan ke dalam enam
pekerjaan pengecoran. Dalam hal ini, semua operasi yang terkait dengan proses spesifik
ini akan dikelompokkan di bawah divisi yang terpisah. Setiap proses (divisi) akan
bertanggung jawab untuk menghasilkan pendapatan dan laba. Struktur divisi oleh proses
dapat sangat efektif dalam mencapai tujuan ketika proses produksi yang berbeda
Gambar 3
Struktur Unit Bisnis Strategik
Ketika jumlah, ukuran, dan keragaman divisi di dalam suatu organisasi semakin
sulit untuk dilakukan. Peningkatan penjualan sering kali tidak disertai dengan
peningkatan profitabilitas yang serupa. Rentang kendali akan menjadi terlalu besar pada
13
tingkat atas di dalam suatu perusahaan. Dalam organisasi multidivisional, struktur
Struktur organisasi ini mengelompokkan divisi yang sama ke dalam SBU dan
mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab untuk setiap unit kepada eksekutif senior
yang melapor langsung ke Chief Executive Officer. Perubahan struktur ini dapat
sama dan menyalurkan akuntabilitas ke unit bisnis yang berbeda. Dalam perusahaan
konglomerat yang memiliki 100 divisi, divisi-divisi ini mungkin dapat dikelompokkan
kembali menjadi 10 SBU sesuai dengan karakteristik umum tertentu, seperti bersaing di
industri yang sama, berlokasi di area yang sama, atau memiliki pelanggan yang sama.
tambahan, yang meningkatkan biaya gaji. Juga, peran wakil presiden kelompok sering
tidak jelas. Namun, keterbatasan ini seringkali tidak melebihi manfaat dari peningkatan
koordinasi dan akuntabilitas. Keuntungan lain dari struktur organisasi SBU adalah
membuat tugas perencanaan dan kontrol oleh kantor perusahaan lebih mudah dikelola.
Gambar 4
Struktur Organisasi Matriks
14
Struktur organisasi matriks adalah struktur organisasi yang paling kompleks dari
semua desain struktur organisasi lainnya. Hal ini disebabkan karena struktur organisasi
ini disusun tergantung pada aliran otoritas dan komunikasi vertikal dan horizontal
tergantung pada aliran otoritas dan komunikasi vertikal. Struktur matriks dapat
menyebabkan timbulnya biaya yang lebih tinggi karena menciptakan lebih banyak posisi
manajemen.
kesatuan perintah, sumber imbalan dan hukuman ganda, otoritas bersama, saluran
pelaporan ganda, dan kebutuhan untuk sistem komunikasi yang luas dan efektif. Terlepas
ini tujuan proyek menjadi lebih jelas, terdapat banyak saluran komunikasi, pekerja dapat
melihat hasil pekerjaan mereka, proyek yang kompleks dapat diselesaikan dengan relatif
lebih mudah, dan memfasilitasi penggunaan personel, peralatan, dan fasilitas khusus.
Sumber daya fungsional terbagi-bagi dalam struktur organisasi matriks dan tidak
keahlian yang tinggi dapat membagi waktu mereka sesuai kebutuhan di antara proyek-
H. Hal-hal yang Boleh dan Tidak Boleh dalam Mengembangkan Struktur Organisasi
Ada beberapa hal dasar yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan dalam merancang
atau menyusun suatu bagan organisasi, terutama untuk perusahaan menengah hingga besar.
Pertama, jabatan CEO hanya diperuntukan bagi eksekutif puncak di dalam suatu perusahaan.
Menurut David dan David (2017, p. 337), terdapat lima belas pedoman yang dapat digunakan
15
1. Lebih baik menggunakan gelar chairperson dibandingkan dengan gelar chairman. Pada
umumnya, kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang sama. Namun, lebih baik
menggunakan istilah chairperson karena istilah ini tidak menyinggung masalah gender
2. Pastikan jajaran direksi menampakkan keberagaman ras, etnis, jenis kelamin, dan usia.
3. Pastikan pihak-pihak eksekutif dalam jajaran direksi tidak memiliki jabatan ganda.
Jangan rekomendasikan jabatan ganda (seperti CEO dan presiden) hanya untuk satu
eksekutif.
4. Pastikan CEO tidak menjabat gelar president pula di dalam suatu perusahaan.
perusahaan.
Resources Vice President, CSO (chief strategy officer), CIO (chief information officer),
CMO (chief marketing officer), Research and Development Vice President, Legal Affairs
9. Pastikan setiap eksekutif hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Hal ini
10. Pastikan rentang kendali yang tidak terlalu luas. Paling banyak 10 orang bertanggung
11. Pastikan keragaman dalam ras, etnis, jenis kelamin, dan usia terwakili dengan baik di
16
13. Desentralisasi, menggunakan beberapa bentuk struktur organisasi divisional bila
memungkinkan.
14. Gunakan tipe struktur organisasi SBU untuk perusahaan multidivisional yang besar.
15. Pastikan gelar eksekutif cocok dengan nama produk pada divisi per produk dan
angka, karyawan, jumlah divisi atau unit dan tingkat hierarki dalam struktur organisasi
kepentingan karyawan.
kompetitif global dan kejatuhan. Namun, sisi buruk dari restrukturisasi adalah
dan trauma yang terkait dengan penundaan dan pemecatan karyawan yang sesungguhnya.
Reengineering juga disebut dengan manajemen proses, inovasi proses dan desain
ulang proses melibatkan konfigurasi ulang atau merancang ulang pekerjaan, tugas dan
dan pemindahan departemen dan divisi dalam organisasi, focus dari reengineering adalah
17
mengubah cara pekerjaan yang dilakukan. Reenigineering dikarakteristikan berdasarkan
penolakan adalah sabotase mesin produksi, absensi, menyebarkan isu yang tidak benar
yang terjadi di perusahaan, yaitu strategi memaksakan perubahan (force change strategy),
yang sulit dan lambat tetapi tipe strategi ini dapat mendorong komitmen yang lebih
mereka.
18
3. Memutuskan Dimana dan Bagaimana Memproduksi Barang
Dalam penentuan dimana lokasi untuk produksi suatu perusahaan, terdapat faktor-
e. Risiko politik.
a. Ukuran pabrik.
b. Lokasi pabrik.
c. Desain produk.
memberikan manfaat lain bagi perusahaan seperti penghematan pajak dengan cara
apabila ada pembayaran pokok, suku bunga dan dividen dari pinjaman yang dibiayai
19
J. Isu-isu Stratejik dalam Sumber Daya Manusia
Keputusan untuk menaikan gaji, kenaikan jabatan, dan bonus diperlukan untuk
mendukung tujuan jangka panjang dan tahunan perusahaan. Pembagian hasil (gain
sharing) mewajibkan karyawan atau divisi untuk mencapai suatu target yang ditetapkan,
jika target yang ditetapkan terpenuhi maka semua karyawan akan mendapatkan bonus.
dapat digunakan sebagai dasar penetapan efektivitas sistem bonus. Sistem bonus yang
perusahaan.
Strategi pekerjaan dan keluarga telah semakin popular di perusahaan pada masa ini
menawarkan beberapa keuntungan, seperti bantuan perawatan orang tua, jadwal yang
fleksibel, pembagian kerja, manfaat adopsi, perkemahan musim panas, lini bantuan
perawatan taman.
a. Perempuan dan minoritas memiliki wawasan, pendapat, dan pandangan yang berbeda
mendiskriminasi.
20
c. Angkatan kerja merupakan cerminan dasar pelanggan yang dapat membantu menarik
yang diskriminasi.
besar.
f. Diversitas angkatan kerja dapat memperkuat tanggung jawab sosial dan posisi etis
perusahaan.
pengetahuan atau akses ke “resep rahasia”, daftar pelanggan, alogaritma program, atau
Jika calon karyawan tersebut memiliki informasi yang diinginkan perusahaan dan
gugatan apalagi jika calon karyawan tersebut terikat dengan kontrak atau pernah
kemungkinan terjadi maka “pedoman karyawan yang baik” yang menjelaskan mengenai
21
b. Mendesain ruang fisik, bagian muka gedung dan bangunan.
e. Cerita, legenda, mitos dan perumpamaan mengenai orang dan kejadian kunci.
Perusahaan memantau aktivitas media sosial karyawan itu diperlukan, hal ini
disebabkan karena:
a. Reputasi perusahaan di dunia pasar akan sangat mudah rusah oleh curhatan karyawan
seperti email dan data digunakan sebagai bukti untuk melawan perusahaan.
Tindakan peduli yang terjangkau (the affordable care act) yang meningkatkan
a. “Carrots” seperti memberikan diskon ke karyawan atau asuransi premium atau kas
ekstra.
b. “Sticks” seperti membebankan biaya tambahan pada premium untuk mereka yang
22
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. & David, Forest R. (2017). Strategic Management, Concepts and Cases, A
Competitive Advantage Approach (16 ed.). London: Pearson education Limited.
23