Perencanaan
Dipertahankan ke level 3
2. Meningkatkan pola pernafasan
Ditingkatkan ke level 4 2. Identifikasi pasien perlunya spontan yang optimal sehingga
pemasangan alat jalan nafas buatan memaksimalkan pertukaran oksigen
Level :
dan karbondioksida didalam paru
1. Gangguan berat
2. Gangguan cukup berat
3. Gangguan sedang
4. Gangguan ringan
5. Tidak ada gangguan 3. Penurunan area ventilasi
menunjukkan adanya atelectasis,
dimana bunyi nafas adventisius
3. Auskultasi suara nafas, catat adanya
menunjukkan kelebihan cairan,
Dengan Kriteria hasil : suara tambahan
tertahannya sekresi atau infeksi
1. Menunjukkan jalan napas
yang paten (klien tidak merasa
tercekik, irama nafas,
4. Takipnea, dyspnea, napas pendek,
frekuensi pernafasan dalam
dan napas dangkal selama dialisa
rentang normal, tidak ada
diduga tekanan diafragmatik dari
suara nafas abnormal)
distensi rongga peritonela atau
2. Tanda vital dalam rentang
mungkin menunjukkan terjadinya
normal (tekanan darah, nadi 4. Awasi frekuensi / upaya pernafasan,
pernafasan) penurunan kecepatan infus bila ada komplikasi
dyspnea
Terapi oksigen
7. Berikan tambahan O2 sesuai indikasi 8. Pembersihan jalan nafas dan
meningkatkan kenyamanan
Ditingkatkan ke level 4
Level :
2. Porsi lebih kecil dapat
1. Sangat menyimpang dari 2. Berikan makanan sedikit tapi sering. meningkatkan masukan, tipe dialisis
rentang normal Jadwalkan makan sesuai dengan jadwal mempengaruhi pola makan
2. Banyak menyimpang dari dialysi
rentang normal
3. Cukup menyimpang dari
3. Berguna untuk program diet
rentang normal 3. Kolaborasi dengan hali gizi untuk individu untuk memenuhi kebutuhan
4. Sedikit menyimpang dari menentukan jumlah kalori dan nutrisi budaya / pola hidup meningkatkan
rentang normal yang dibutuhkan pasien kerja sama pasien
5. Tidak menyimpang dari
rentang normal
Memonitor nutrisi
Memonitor nutrisi 8. Mengukur berat badan pasien pada
waktu yang sama setiap hari berguna
8. Memonitor berat badan untuk mendapatkan hasil yang akurat
Ditingkatkan ke level 4
1. Kecepatan berjalan
2. Jarak berjalan
4. Bantu klien untuk focus pada
3. Toleransi dalam menaiki 4. Membuat klien lupa akan
kekuatan yang dimilikinya disbanding
tangga kelemahannya sehingga memberi
dengan kelemahan yang dimilikinya
4. Kekuatan tubuh bagian atas pasien energy untuk beraktivitas
5. Kekuatan tubuh bagian bawah