Mikroskop adalah alat bantu yang memungkinkan kita bisa
mengamati objek yang berukuran mikroskopis. Berdasarkan pada kenampakan objek, mikroskop dibedakan menjadi 2 yakni mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo), sedangkan berdasarkan sumber cahaya mikroskop dibedakan menjadi dua, yakni mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
Mikroskop terdiri atas dua lensa cembung, yang pertama
lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda) keduanya memiliki perbesaran yang berbeda- beda. Lensa objektif biasanya terletak pada roda berputar yang disebut gagang putar. Sistem lensa objektif biasanya memberikan perbesaran mula-mula hingga menghasilkan bayangan nyata untuk diproyeksikan ke atas lensa okuler guna menghasilkan bayangan maya yang kita lihat. Umumnya mikroskop laboratorium dilengkapi dengan 3X pembesaran, lensa 16 mm yang beresolusi rendah (10X); lensa 4 mm berkekuatan kurang tinggi (40-45X) dan lensa celup minyak berkekuatan tinggi (97-100X)
A. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimal yakni
1000X. Mikroskop memiliki kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar bisa berdiri dengan stabil. Mikroskop memilki 3 sistem kerja lensa, yakni lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak di kedua ujung tabung. Lensa okuler dapat berupa lensa tunggal (monokuler) dan lensa ganda (binokuler). Lensa kondensor berfungsi untuk menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop yang berbaring. Bagian bawah tabung mikroskop terdapat meja yang berfungsi sebagai tempat. Mikroskop cahaya terdiri dari 4 macam, sebagai berikut :
1. Mikroskop biasa
Mikroskop biasa, prinsipnya ditemukan oleh Hans dan
Zakaria Janssen (1590) dengan menggunakan cahaya sebagai pemantul bayangan objek. Mikroskop jenis ini memiliki kombinasi 2 lensa, yakni lensa objektif dan okuler. Mikroskop jenis ini paling sering digunakan oleh pelajar dan peneliti di lab. Sumber cahaya yang digunakan untuk menerangi objek bisa dari sinar alam seperti cahaya matahari langsung, bisa pula dari lampu listrik yang dipasang di bawah objek. Perbesaran 10-1000X dapat digunakan untuk melihat sel atau pembuatan renik yang masih hidup dan segar atau yang sudah mati dan dibuat sediaan melalui proses mikroteknik. Bagian-bagian sel dan organel bisa dibedakan melalui perbedaan kadar atau macam zat warna yang diserap dan diberikan saat proses mikrotekniknya.
2. Mikroskop fluoresensi
Mikroskop jenis ini memiliki sumber cahaya yang khusus
dan bergelombang pendek. Alat ini menggunakan sinar kamultraviolet (uv), jika cahaya ini menyinari objek yang berbinar (fluoresen) kemudian cahaya akan dipantulkan dengan jumlah gelombang yang lebih panjang. Mikroskop jenisi ini biasa digunakan untuk menemukan sel kanker dan dapat pula digunakan untuk mengetahui kandungan kromosom Y yang terdapat pada suatu sel.
3. Mikroskop fase-kontras
Bagian-bagian sel yang tidak diwarnai secara
mikroteknik dapat dibedakan di bawah mikroskopis. Cahaya yang datang menuju objek memiliki pembiasan yang berbeda-beda. Organel memiliki inideks bias yang berbeda- beda sehingga memudahkan peneliti untuk mengamati di bawah mikroskop. Pembiasan cahaya yang berbeda-beda adalah sistem optik khusus dari mikroskop jenis fase-kontras.
4. Mikroskop polarisasi
Mikroskop polarisasi adalah jenis mikroskop cahaya yang
mengandung Prisma Nicol dari kalsitatau balsam yang berfungsi untuk memberikan cahaya ke objek yang terpolarisasi. B. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron ditemukan oleh Ruska dan temannya
pada tahun 1932. Mereka menggunakan elektron sebagai pemantul baying dari suatu objek. Mikroskop ini memiliki tekanan daya yang berbeda dengan mikroskop cahaya. Mikroskop elektron terdiri dari 2 jenis, yakni sebagai berikut :
1. Mikroskop Elektron Transmisi (MET)
MET adalah mikroskop yang menggunakan elektron
sebagai sumber cahaya dan kenampakan dari objek yang diamati berupa irisan atau replika.
2. Mikroskop Elektron Scanning (MES)
MES adalah mikroskop yang menggunakan elektrin
sebagai sumber cahaya dan bagian dari objek yang diamati adalah bagian luarnya sehingga yang nampak di bawah mikroskop adalah objek yang stereometris.