Anda di halaman 1dari 3

MID MIKROALGA BIOTEKNOLOGI

ANTON – F1D2 18 022


1. Jelaskan penyebab dan spesies yang bertanggung jawab terhadap fenomena harmful
alga bloms!
Jawab:
Harmful alga blooms (HABs) merupakan salah satu fenomena meningkatnya jumlah
fitolankton di perairan, dimana peristiwa ini umumnya terjadi akibat peningkatan
unsur hara di perairan, sehingga fitoplankton dapat tumbuh lebih banyak. Akibat
peristiwa ini sehingga permukaan perairan tertutupi oleh fitoplankton dan akibatnya
suplai oksigen bagi organisme air lainnya tidak maksimal, dengan kata lain akan
mengakibatkan terjadinya deplesi oksigen. Spesies yang bertanggung jawab dalam
fenomena HAB umumnya didominasi oleh kelas Bacillarophyceae, sebab mikroalga
dalam kelas ini memiliki aktivitas perkembangbiakan yang cepat walau dalam
kondisi tidak memungkinkan sekalipun
2. Bagaimana bioteknologi dapat mencegah dan memanfaatkan HABs?
Jawab:
Upaya yang dapat dilakukan oleh bidang bioteknologi untuk mencegah terjadinya
HABs yaitu melalui pengolahan limbah yang akan terbuang ke perairan, salah satu
contoh kecilnya melalui pemanfaatan detergen yang tidak mengandung fosfat,
sehingga hal ini dapat mencegah akumulasi fosfat di perairan meningkat, akibatnya
peluang terjadinya HABs kecil terjadi, sebab mikroalga umumnya membutuhkan
Fosfat untuk tumbuh, begitu pula dengan unsur lainnya, sehingga perlunya tindakan
preventif. Selain itu HABs juga dapat dimanfaatkan melalui zat toksin yang
dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida untuk mengatasi keberadaan
hama, namun perlu mempertimbangkan kesesuaian dan toksin yang terkandung dan
hama target terlebih dahulu.
3. Jelaskan 3 industri yang paling banyak memanfaatkan mikroalga!
Jawab:
Tiga industri dengan tingkat pemanfaatan mikroalga terbanyak:
1. Industri pangan, dimana pada industri pangan biomassa mikroalga telah
difortifikasi menjadi produk pangan. Hal ini dimaksudnya untuk menambah
nilai gizi dan nutrisi dari produk pangan mengingat mikroalga mengandung
nutrisi yang sangat melimpah, sebagai contoh penambahan biomassa spesies
Arthrospira platensis yang ditambahkan dalam produk roti dengan harapan
meningkatkan nilai nutrisi omega-3 dalam hal ini EPA dan DHA.
2. Industri farmasi, dimana pengaplikasian biomassa mikroalga telah banyak
digunakan dalam industri farmasi sebagai suplemen peningkat sistem imun
tubuh, dimana kandungan pigmen dalam hal ini karotenoid, klorofil maupun
fikosianin, yang umum terdapat pada mikroalga memiliki aktivitas antioksidan
yang tinggi. Misalnya suplemen yang beredar di pasaran saat ini yang
merupakan kombinasi antara spesies Chlorella sp dan Arthrospira sp yang dapat
berperan sebagai imunomodulator.
3. Industri kosmetik dimana pigmen warna merah yang terkandung pada mikroalga
spesies Porphyridium cruentum kini dimanfaatkan sebagai salah satu bahan
aditif pewarna merah yang ditambahkan dalam produk blush on, sehingga selain
memiliki warna yang menarik juga dapat berpotensi sebagai sumber antioksidan
yang mengakibatkan kulit lebib sehat, selain itu aktivitas antioksidan ini dapat
membantu kulit dalam mengatasi hiperpigmentasi melanin yang diakibatkan
oleh paparan sinar matahari (UV A dan UV B) oleh enzim kolagenase.
4. Bagaimana peranan isolasi dan kultur mikroalga terhadap perkembangan
bioteknologi dan konservasi mikroalga?
Jawab:
Bioteknologi sebagai cabang ilmu yang memanfaatkan mikroorganisme baik yang
bersifat uniseluller maupun multiseluller, dengan proses isolasi dan kultur mikroalga
dapat berdampak pada peningkatan ilmu bioteknologi, dimana proses isolasi ini
dapat dilakukan hingga identifikasi secara molekuler melalui teknik Polymerase
Chiain Reaction (PCR), hasil dari identifikasi ini nantinya akan menjadi ssumber
isolat yang dapat dikultur untuk dimanfaatkan komponen aktif yang terkandung di
dalamya, sehingga kita dapat memanfaatkan mikroalga lokal yang memiliki
karakteristik berbeda dengan lokasi lain akibat faktor lingkungan yang berbeda.
Melalui ilmu bioteknologi ktia juga dapat menganalisa sekuens gen yang terkandung
dalam mikroalga sehingga dapat mengisolasi DNA yang mengandung gen spesifik
dengan sifat yang menguntungkan, dimana sifat atau karakter tersebut dapat
disisipkan ke organisme lainnya sehingga diperoleh organisme baru dengan sifat
yang unggul. Misalnya pada organisme mikroalga Hematococus pluvalis yang
merupakan sumber utama penghasil pigmen Astaxanthin, pigmen ini memiliki
potensi yang sangat baik dalam hal anti karsinogenik, inflamasi, gangguan imun dan
kesehatan mata. Kita dapat mengisolasi gen penyandi Astaxanthin lalu kemudian
disispkan ke organise lain misalnya Chlorella sp, sehingga Chllorella sp. juga dapat
memiliki pigmen tersebut, yang nantinya akan meningkatkan kelimpahan dan
ketersediaan pigmen tersebut.
5. Bagaimana pemanfaatan mikroalga dalam akuakultur selain sebagai pakan alami?
Jelaskan dengan gambar dan diagram!
Jawab:
Pemanfaatan mikroalga dalam akuakultur selain sebagai sumber pakan alami juga
dapat dijadikan sebagai sumber pewarna alami ikan. Hal ini digambarkan melalui
serangkaian prosedur berikut:

Arthropsira platensisi

Biomassa basah

Biomassa kering

Karotenoid Fikobiliprotein Klorofil

Fikoeritrin Fikosianin

Ikan Salmon

Warna biru ikan

Berdasarkan diagram ini digamb arkan bahwasanya selain sebaagi sumber pakan
pigmen biru (fikosanin) yang terkandung dalam Arthrospira platensis juga dapat
dimanfaatkan sebagai pewarna alami ikan

Anda mungkin juga menyukai