Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH TOKOH DAN PENINGGALAN KERAJAAN HINDU DI INDONESIA

Kerajaan Hindu terdiri dari 6 kerajaan yaitu kerajaan kutai, kerajaan tarumanegara, kerajaan
mataram hindu, kerajaan Kediri, kerajaan singosari dan kerajaan majapahit.Berikut penjelasan dari
masing-masing kerajaaan:
1. Kerajaan Kutai:
KERAJAAN KUTAI DILIHAT DARI RAJA, PENINGGALAN, KEJAYAAN,
KERUNTUHAN
Kerajaan kutai adalah kerajaan hindu pertama di
Indonesia yang memiliki peninggalan yang cukup
banyak. Kerajaan kutai mengalami masa kejayaan pada
raja Mulawarman, jika dilihat dari silsilah berasal dari
raja kudungga. Sistem pemerintahan dan kehidupan
ekonominya berjalan dengan baik apalagi daerahnya di
tepi sungai, namun tetap kerajaan ini akhirnya runtuh karena terjadinya peperangan.

Kerajaan kutai atau Kerajaan kutai kartanegara adalah kerajaan hindu terbesar dan pertama di
Indonesia. Kerajaan ini terletak atau Lokasi kerajaan kutai di tepi sungai Mahakam, Kalimantan
timur.
Raja raja kerajaan kutai yang pernah memerintah dan Sisilah raja kerajaan kutai ialah :

1. Raja Kudungga, merupakan raja pertama yang berkuasa di kerjaan kutai. Menurut para
ahli pada saat raja kudungga memerintah kemungkinan agama hindu baru saja masuk
sehingga nama rajanya masih local.
2. Raja aswawarman, merupakan raja yang kuat dan tangguh sehingga pada masa
pemerintahannya kerajaan kutai bertambah luas dengan dilaksanakannya
upacara aswawedha(upacara pelepasan kuda yang diikuti oleh prajurit kerajaan untuk
perluasan kerajaan, dimana kuda tersebut berhenti berarti sampai disitulah batas
kerajaannya.
3. Raja Mulawarman, merupakan raja yang menjadikan kerajaan kutai berada pada Masa
kejayaan kerajaan kutai. Buktinya
dengan pertumbuhan pesat perekonomian
yang berada di kerajaan tersebut bahkan
sudah menjalin hubungan internasional.
Dengan ini bahwa masyarakat kutai
bermata pencaharian sebagai pedagang.

Peninggalan kerajaan kutai

1. Prasasti Yupa, merupakan peninggalan Kerajaan Kutai yang paling tertua dan juga benda
ini menjadi suatu bukti sejarah dari Kerajaan kutai.
2. Ketopong Sultan, merupakan mahkota dari raja Kerajaan Kutai yang terbuat dari emas
dan sekarang disimpan di Museum Nasional
Jakarta
3. kalung Ciwa, merupakan sebuah perhiasan dari
kerajaan kutai dan bahkan sampai
sekarang masih dipakai oleh raja kerajaan kutai.
4. Pedang Sultan Kutai, merupakan yang terbuat
dari emas dan terdapat ukiran gamba seekor harimau yang sedang siap untuk menerkam
dan di ujung sarung pedang dihiasi ukiran seekor buaya

Runtuhnya kerajaan kutai disebabkan kekalahan perang dengan kerajaan kutai kartanegara yaitu
kerajaan tetangganya sendiri pada abad ke-13 pada masa pemerintahan Maharaja Dharma
setia(kerajaan kutai) dengan aji pangeran sinum panji (kerajaan kutai kartanegara).

4. Kerajaan Mataram Hindu:

Kerajaan Medang (atau sering juga disebut Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu)
adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian berpindah
ke Jawa Timur pada abad ke-10. Para raja kerajaan ini banyak meninggalkan bukti sejarah berupa
prasasti-prasasti yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta membangun banyak candi baik
yang bercorak Hindu maupun Buddha. Kerajaan Medang akhirnya runtuh pada awal abad ke-11.
Awal berdirinya kerajaan Medang Atau Mataram Kuno

Disebutkan dalam Prasasti Mantyasih tahun 907 atas nama Dyah Balitung bahwa raja pertama
Kerajaan Medang (Rahyang ta rumuhun ri Medang ri Poh Pitu) adalah Rakai Mataram Sang Ratu
Sanjaya. Pada tahun 732, Sanjaya mengeluarkan prasasti Canggal, namun di dalam prasasti tersebut ia
tidak jelas menyebut apa nama kerajaannya. Ia hanya memberitakan adanya raja lain yang memerintah
pulau Jawa sebelum dirinya, bernama Sanna. Sepeninggal Sanna, negara menjadi kacau. Sanjaya
kemudian tampil menjadi raja, atas dukungan ibunya, yaitu Sannaha, saudara perempuan Sanna.

Sanna, juga dikenal dengan nama "Sena" atau "Bratasenawa", merupakan raja Kerajaan Galuh yang
ketiga (709 - 716 M). Bratasenawa alias Sanna atau Sena digulingkan dari tahta Galuh oleh Purbasora
(saudara satu ibu Sanna) dalam tahun 716 M. Sena akhirnya melarikan diri ke Pakuan, meminta
perlindungan pada Raja Tarusbawa. Tarusbawa yang merupakan raja pertama Kerajaan Sunda (setelah
Tarumanegara pecah menjadi Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh) adalah sahabat baik Sanna.
Persahabatan ini pula yang mendorong Tarusbawa mengambil Sanjaya menjadi menantunya. Sanjaya,
anak Sannaha saudara perempuan Sanna, berniat menuntut balas terhadap keluarga Purbasora. Untuk
itu ia meminta bantuan Tarusbawa (mertuanya yangg merupakan sahabat Sanna). Hasratnya
dilaksanakan setelah menjadi Raja Sunda yang memerintah atas nama istrinya. Akhirnya Sanjaya
menjadi penguasa Kerajaan Sunda, Kerajaan Galuh dan Kerajaan Kalingga (setelah Ratu Shima
mangkat). Dalam tahun 732 M Sanjaya mewarisi tahta Kerajaan Mataram dari orangtuanya. Sebelum
ia meninggalkan kawasan Jawa Barat, ia mengatur pembagian kekuasaan antara puteranya, Tamperan,
dan Resi Guru Demunawan. Sunda dan Galuh menjadi kekuasaan Tamperan, sedangkan Kerajaan
Kuningan dan Galunggung diperintah oleh Resi Guru Demunawan, putera bungsu Sempakwaja.

Dari prasasti Canggal, bisa diperoleh informasi jika Kerajaan Mataram Kuno telah berdiri dan
berkembang sekitar abad ke-7 M dengan raja yang pertama adalah Sanjaya yang memiliki gelar Rakai
Mataram Sang Ratu Sanjaya.
Keruntuhan kerajaan Medang
tau Mataram Kuno
Hancurnya Kerajaan Mataram Kuno dipicu permusuhan
antara Jawa dan Sumatra yang dimulai saat pengusiaran
Balaputradewa oleh Rakai Pikatan. Balaputradewa yang
kemudian menjadi Raka Sriwijaya menyimpan dendam
terhadap Rakai Pikatan. Perselisihan antara kedua raja ini
berkembang menjadi permusuhan turun-temurun pada
generasi selanjutnya. Selain itu, Medang dan Sriwijaya
juga bersaing untuk menguasai lalu lintas perdagangan di
Asia Tenggara.

Rasa permusuhan Wangsa Sailendra terhadap Jawa terus berlanjut bahkan ketika Wangsa Isana
berkuasa. Sewaktu Mpu Sindok memulai periode Jawa Timur, pasukan Sriwijaya datang
menyerangnya. Pertempuran terjadi di daerah Anjukladang (sekarang Nganjuk, Jawa Timur) yang
dimenangkan oleh pihak Mpu Sindok.

Runtuhnya Kerajaan Mataram ketika Raja Dharmawangsa Teguh yang merupakan cicit Mpu Sindok
memimpin. Waktu itu permusuhan antara Mataram Kuno dan Sriwijaya sedang memanas. Tercatat
Sriwijaya pernah menggempur Mataram Kuno tetapi pertempuran tersebut dimenangkan oleh
Dharmawangsa. Dharmawangsa juga pernah melayangkan serangan ke ibu kota Sriwijaya. Pada tahun
1006 (atau 1016) Dharmawangsa lengah. Ketika ia mengadakan pesta perkawinan putrinya, istana
Medang di Wwatan diserbu oleh Aji Wurawari dari Lwaram yang diperkirakan sebagai sekutu
Kerajaan Sriwijaya. Dalam peristiwa tersebut, Dharmawangsa tewas.

Peninggalan sejarah
kerajaan Medang Atau
Mataram Kuno:
Kerajaan kutai memiliki banyak peninggalan
sejarah, berikut peninggalan sejarah kerajaan kutai
1. Prasasti Tangeran (933 M), isinya Mpu Sindok
memerintah bersama permaisurinya Sri Wardhani,
Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Mendut, Candi Pawon
6. Kerajaan Majapahit:
Kerajaan majapahit didirikan oleh Raden Wijaya. Raden Wijaya
mempunyai tiga orang anak yaitu:
 .bhre dara
 bhre kahuripan
 jayanegara
Setelah raden wijaya wafat,ia digantikan oleh puteranya yang
GAJAH MADA bernama jayanegara. Pada masa jayanegara inilah banyak
pemberontakkan terjadi. Pemberontakkan tersebut adalah:
 Pemberontakkan ronggolawe(1903)
 pemberontakkan sora(1906)
 pemberontakkan nambi(1909)
 pemberontakkan kuti(1911)
Setelah jayanegara wafat tanpa meninggalkan seorang putera beliau digantikan oleh bhre
kahuripan anak dari raden wijaya yang telah menjadi bhiksuni. Setelah menjadi raja, bhre
kahuripan bergelar tribuana tunggal dewi jayawishnu wardhani.
Akhirnya tribuana tunggal dewi jayawishnu wardhani turun tahta yang akhirnya di gantikan oleh
puteranya yang bernama Hayam Wuruk. Pada saat itu raja Hayam Wuruk baru berusia 16 tahun.
Setelah menjadi raja, Hayam Wuruk bergelar Rajasanegara. Kerajaan majapahit mempunyai
mahapatih yang bernama Gajah Mada. Gajah Mada berhasil menumpas pemberontakkan kuti. Atas
keahliannya itu gajah mada diangkat sebagai perdana menteri Majapahit.Gajah Mada
menyebutkan Sumpah Palapa. Isi Sumpah Palapa adalah cita-cita Gajah mada untuk
mempersatukan nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Gajah Mada membangun armada laut
yang kuat. Armada laut majapahit dipimpin oleh mpu nala.
Setelah gajah mada wafat kerajaan majapahit bingung untuk mencari penggantinya. Sedikit demi
sedikit kerajaan majapahit mengalami kemunduran. Keadaan kerajaan majapahit semakin tidak
menentu setelah raja hayam wuruk wafat.

Anda mungkin juga menyukai