Anda di halaman 1dari 4

Resume Sistem Pengendalian Manajemen

Nama : Rizqi Sasgia Putri

NPM : 16130310312

Kelas : Akuntansi 7A-5

Perilaku dalam Organisasi

Sistem pengendalian manajemen mempengaruhi perilaku manusia. Sistem


pengendalian manajemen yang baik mempengaruhi perilaku sedemikian rupa sehingga
memiliki tujuan yang selaras, artinya tindakan-tindakan individu yang dilakukan untuk
meraih tujuan-tujuan pribadi juga akan membantu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Keselarasan Tujuan

Tujuan utama dari sistem pengendalian manajemen adalah memastikan (sejauh mungkin)
tingkat “keselarasan tujuan (goal congruence)” yang tinggi. Dalam proses yang sejajar
dengan tujuan, manusia diarahkan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan
kepentingan pribadi mereka sendiri, yang sekaligus juga merupakan kepentingan perusahaan.

Faktor-faktor Informal yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan

1. Faktor-faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal adalah norma-norma mengenai perilaku yang diharapkan di
dalam masyarakat, di mana organisasi menjadi bagiannya. Norma-norma ini
mencakup sikap, yang secara kolektif sering juga disebut sebagai etos kerja, yang
diwujudkan melalui loyalitas pegawai terhadap organisasi, keuletan, semangat, dan
juga kebanggan yang dimiliki oleh pegawai dalam menjalankan tugas.
2. Faktor-faktor Internal
 Budaya
Budaya merupakan faktor internal terpenting di dalam organisasi itu sendiri,
yang meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, norma-norma
perilaku serta asumsi-asumsi yang secara implicit diterima dan secara eksplisit
dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi.
 Gaya Manajemen
Faktor internal yang barangkali memilki dampak yang paling kuat terhadap
pengendalian manajemen adalah gaya manajemen. Biasanya, sikap-sikap
bawahan mencerminkan apa yang mereka anggap sebagai atasan mereka, dan
sikap para atasan itu pada akhirnya berpijak pada apa yang menjadi sikap
CEO.
 Organisasi Informal
Kenyataan-kenyataan yang ditemui selama berlangsungnya proses
pengendalian manajemen tidak bias dipahami tanpa mengenali arti penting
dari hubungan-hubungan yang menyusun di organisasi yang bersifat informal.
 Persepsi dan Komunikasi
Dalam upaya meraih tujuan-tujuan organisasi, para manajer operasi harus
mengetahui tujuan dan tindakan-tindakan yang harus diambil untuk
mencapainya. Mereka menyerap informasi dari berbagai jalur, baik itu jalur
formal maupun informal. Meskipun jalurnya sangat beragam, namun tidak
selalu jelas apa yang sesungguhnya diinginkan oleh pihak manajer senior.
Lebih lanjut lagi, pesan-pesan yang diserap dari berbagi sumber bisa jadi
bertentangan satu sama lain, atau bahkan memiliki interpretasi yang sangat
beragam.

Sistem Pengendalian Formal

1. Aturan-aturan
Istilah “aturan-aturan” digunakan sebagai seperangkat tulisan yang memuat semua
jenis instruksi dan pengendalian, termasuk didalamnya adalah instruksi-instruksi
jabatan, pembagian kerja, prosedur standard operasi, panduan-panduan, dan tuntunan-
tuntunn etis. Beberapa jenis aturan sebagai berikut :
 Pengendalian Fisik
Penjaga keamanan, gudang-gudang yang terkunci, ruangan besi, password
computer, televisi pengawas, dan pengendalian fisik lainnya mungkin
merupakan bagian dari struktur pengendalian.
 Manual
Ada banyak pertimbangan untuk memutuskan aturan-aturan mana yang harus
dituliskan ke dalam panduan, mana yang mesti diklasifikasikan sebagai
pedoman, seberapa banyak toleransi yang diperbolehkan dan beberapa
pertimbangan lainnya. Dengan berlalunya waktu, sejumlah aturan akan
menjadi kadaluwarsa. Oleh karena itu, panduan-panduan dan serangkaian
aturan lain harus dikaji ulang secara berkala untuk memastikan bahwa aturan-
aturan tersebut masih sesuai dengan yang diharapkan oleh manajer senior.
 Pengamanan Sistem
Pengamanan sistem sendiri meliputi, pemeriksaan silang secara terinci,
pembubuhan tanda tangan dan bukti-bukti lain bahwa sebuah transaksi telah
dijalankan, menghitung uang yang ada dan aktiva-aktiva yang mudah dibawa
sesering mungkin, serta sejumlah prosedur lain.
 Sistem Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas didefinisikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tugas-
tugas tertentu dijalankan secara efektif dan efisien.
2. Proses Kendali secara Formal
Prosedur-prosedur yang membentuk sistem pengendalian secara formal yaitu dengan
ikhtisar proses berupa: informasi perencanaan strategiskonversi ke anggaran
tahunan yang berfokus pada pendapatan dan belanja setiap pusat tanggung
jawabdilaksanakannya operasi oleh masing-masing pusat tanggung jawab hasil
kerja dilaporkandievaluasi keputusan memberikan penghargaan atau tidak atas
hasil kinerja pusat tanggung jawab.

Jenis-jenis Organisasi

Strategi suatu perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap strukturnya. Pada
gilirannya, jenis struktur akan mempengaruhi rancangan sistem pengendalian manajemen
organisasi. Meskipun kualitas dan ukuran organisasi itu sangat beragam, setidaknya oganisasi
bisa dikelompokkan ke dalam tiga kategori umum :

1. Struktur fungsional, di dalmnya setiap manajer bertanggungjawab atas fungsi-fungsi


yang terspesialisasi seperti produksi atau pemasaran.
2. Sruktur unit bisnis, di dalamnya para unit manajer bertanggung jawab atas aktivitas-
aktivitas dari masing-masing unit, dan unit bisnis berfungsi sebagai bagian yang semi-
independent dari perusahaan.
3. Struktur matriks, di dalamnya unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab ganda.

Pilihan tertentu terhadap struktur organisasional mempengaruhi rancangan sistem


pengendalian manajemen. Dengan kata lain, meskipun dampak-dampak pengendalian dari
berbagai struktur organisasi harus ditinjau oleh para manajer senior, tetapi begitu pihak
manajemen telah memutuskan bahwa sebuah struktur dinilai paling baik, setelah
mempertimbangkan segala sesuatunya, maka perancang sistem harus menganggap struktur
apa adanya. Jika terlalu antusias pada tehnik atau tehnik lainnya, maka hal yang esensial
sering diabaikan. Sistem tidak diciptakan untuk melayani seorang perancang sistem, yang
benar adalah perancang sistemlah yang harus melayani sistem.

Fungsi Kontroler

Kontroler merupakan orang yang bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan
sistem pengendalian manajemen. Kontroler biasanya menjalankan fungsi-fungsi sebagai
berikut :

1. Merancang dan mengoperasikan informasi serta sistem pengendalian.


2. Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan kepada para pemegang
saham dan pihak-pihak eksternal lainnya.
3. Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasikan laporan-laporan
ini untuk para manajer, menganalisis program dan proposal-proposal anggaran dari
berbagai segmen perusahaan sera mengkondisikannya ked al anggaran tahunan secara
keseluruhan.
4. Melakukan supervise audit internal dan mencatat prosedur-prosedur pengendalian
untuk menjamin validitas informasi, menetapkan pengamanan yang memadai
terhadap pencurian dan kecurangan serta menjslankan audit operasional.
5. Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali dan berpartisipasi dalam
penididikan personal manajemen dalam kaitannya dengan fungsi pengendali.

Anda mungkin juga menyukai