Anda di halaman 1dari 7

RESUME AKUNTANSI INTERNASIONAL

“ KLASIFIKASI & PENGEMBANGAN ’’

Disusun oleh:

1. Novi Lestari (16130310235)


2. Herlinda Ika Yuni (16130310265)
3. Juwita Ima Febriani P. (16130310307)
4. Binti Sholekatul L. (16130310352)
5. Rizqi Sasgia Putri (16130310312)

KELAS A-5

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


UNIVERSITAS ISLAM KADIRI (UNISKA) KEDIRI
Jl. Sersan Suharmaji No. 38 Kediri Telp. (0354) 683243 – 684651 Fax. (0354) 684651
Website : uniska-kediri.ac.id | e-mail : sekretariat@uniska-kediri.ac.id

2019
KLASIFIKASI DAN PENGEMBANGAN

MEMAJUKAN DISIPLIN AKUNTANSI

Karena perkembangkan teori akuntansi telah mengalami kegagalan, terjadi evolusi


arah dari “theorizing” ke “conceptualizing”. Dengan menggunakan definisi gabungan dari
sejumlah kamus. Kami menyatakan bahwa teori adalah:

1. Sekelompok prinsip fundamental terpadu yang mendasari suatu ilmu atau aplikasi-
aplikasi praktisnya.
2. Formulasi dari hubungan-hubungan yang telah jelas atau prinsip-prinsip yang mendasari
fenomena tertentu yang telah diamati, yang telah diuji sampai tingkat tertentu.
3. Cabang dari suatu seni atau ilmu yang mengandung pengetahuan mengenai prinsip-
prinsip dan metode-metodenya, bukan praktiknya.
4. Suatu susunan sekelompok hasil atau suatu body of theorems yang menyajikan
pandangan sistematis dari beberapa subjek.

Disisi lain, suatu konsep adalah “mental image, terutama gagasan umum yang
dibentuk dengan mengkombinasikan elemen-elemen dari suatu kelas kedalam gagasan
mengenai satu obyek”.

Jadi dari perspektif filosofi ilmiah, pengembangan konseptual tidak seambisius


pengembangan teoritis. Konsep tidak seabstrak teori. Konseptualisme berada diantara
realisme ekstrem pada satu sisi dan nominalisme pada sisi lain. Untuk usaha pengembangan
akuntansi, pendekatan konseptual mungkin lebih berguna daripada pendekatan teoritis.

STATUS PENDEKATAN-PENDEKATAN TRADISIONAL

Prof. Ahmed Belkaoui mengamati bahwa pendekatan tradisional terhadap formulasi


teori akuntansi memakai metodologi deskriptif atau metodologi normatif, pendekatan teoritis
atau pendekatan non-teoritis, penalaran deduktif atau penalaran induktif dan memfokuskan
pada konsep “kewajaran”, “kesejahteraan sosial” atau kesejahteraan ekonomi. “Dia
menyimpulkan bahwa pendekatan tradisional telah berevolusi menjadi suatu pendekatan yang
bersifat eclectic (memilih-milih) dan politis”.

Jadi, tujuan tradisional yaitu pembentukan teori akuntansi yang tegas dan universal
dan kemudian menurunkan standar-standar dan praktik-praktik akuntansi yang berdaya guna
dari teori semacam itu telah ditinggalkan.
Dalam upaya untuk mengatasi kelemahan-kelemahan ini, usaha pendekatan paling
akhir bagi formulasi teori akuntansi, seperti yang dinyatakan oleh Belkaoui, memakai
pendekatan prediktif, pendekatan perilaku, dan pendekatan kejadian.

Kesimpulannya adalah bahwa riset akuntansi internasional mungkin lebih rumit


dibanding riset nasional “karena lingkungan-lingkungan internasional yang berbeda, terutama
yang berhubungan dengan perjanjian, kepemilikan pemerintah, regulasi dan praktik-praktik
intervensi pemerintah, dan pengaruh budaya atas persepsi”.

MEMBANGUN STRUKTUR PENDEKATAN ALTERNATIF

Klasifikasi dan pengembangan adalah dua unsur yang mewarnai pemikiran dasar dalam
bidang akuntansi. Riset mengenai klasifikasi praktik, sistem dan konsep akuntansi adalah
salah satu sarana utama untuk memajukan bidang akuntansi internasional. Proses klasifikasi
akuntansi internasional telah dicapai dalam dua cara:

1. Klasifikasi-klasifikasi subyektif
Dengan cara yang betul-betul subyektif dan no-hirarki, Prof. G. G. Mueller
menyatakan bahwa sepuluh “kelompok” praktik akunntansi yang berbeda dapat dilihat.
Dia mengaitkan 10 pengelompokkan tersebut dengan masing-masing lingkungan bisnis
yang berbeda tempat mereka beroperasi. Tiap kelompok dilaporkan berbeda dari yang
lainnya paling tidak dalam satu hal penting. Kesepuluh kelompok tersebut adalah:
 AS/Kanada/Belanda
 Persemakmuran Inggris (kecuali Kanada)
 Jerman/Jepang
 Eropa daratan (kecuali Jerman, Belanda dan Skandinavia)
 Skandinavia
 Israel/Meksiko
 Amerika Selatan
 Negara-negara berkembang di Timur Jauh dan Dekat
 Afrika (kecuali Afrika Selatan)
 Negara-negara komunis

Metode klasifikasi diatas dipakai secara luas oleh institusi-institusi akuntan


nasional, sejumlah organisasi internasional, dan perusahaan-perusahaan jasa akuntan
multinasional. Mereka mendasarkan kesimpulan mereka pada sumber historis budaya
sosio ekonomi yang telah mempengaruhi prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari
pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan di negara-negara dan wilayah yang
berbeda. Komite tersebut membedakan 5 zona pengaruh yaitu:

 Inggris
 Perancis-Spanyol-Portugis
 Jerman/Belanda
 AS
 Komunis

Metode klasifikasi lain yang disarankan adalah metode yang dikembangkan oleh
Prof. S. J. Gray. Dia mengevaluasi pengaruh dari faktor-faktor budaya terhadap sistem-
sistem akuntansi dengan memperluas riset Prof. G. Hofstede yang dipublikasikan dalam
Culture’s Consequences tahun 1980. Hofstede mengidentifikasi 4 nilai budaya (jarak
kekuasaan, individualisme, maskulinitas dan penghindaran ketidakpastian) dari analisis
data-data yang diperoleh dari karyawan-karyawan perusahaan-perusahaan
multinasional besar AS yang beroperasi di 40 negara berbeda.

2. Klasifikasi-klasifikasi yang teruji secara empiris


Analisis praktik-praktik akuntansi dan pelaporan yang secara nyata dipakai adalah
cara lain untuk membentuk sistem klasifikasi. Pelopor dalam upaya ini adalah Prof. R.
C. DaCosta, J. C. Bourgeois, dan W. M. Lawson pada satu sisi dan Prof. W. G. Frank
dan R. D. Nair di sisi lain. Mereka seperti halnya peneliti-peneliti lain, telah
mengaplikasikan analisis faktor untuk menemukan “cluster-cluster” berbasis statistik
dari praktik-praktik akuntansi yang ada sekarang. Studi tentang cluster menggunakan
data-data survey kualitatif mengenai prinsip-prinsip akuntansi dan praktik pelaporan
yang disiapkan dan dipublikasikan oleh Price Waterhouse Internasional.
Dengan tambahan R. D. Nair dalam tim riset, Frank melanjutkan studi data-base
tahun 1973 dengan memecahkannya menjadi kelompok pengukuran dan kelompok
pengungkapan.

PENGEMBANGAN

Banyak pengamat telah lama menyatakan bahwa akuntansi dipengaruhi oleh


lingkungannya dan sebaliknya akuntansi juga mempengaruhi lingkungannya. Faktor
lingkungan yang memiliki pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi:
1. Sistem Hukum
2. Sistem Politik
3. Sifat Kepemilikan Bisnis
4. Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
5. Iklim Sosial
6. Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
7. Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif
8. Ada Legislasi Akuntansi Tertentu
9. Kecepatan Inovasi Bisnis
10. Tahap Pembangunan Ekonomi
11. Pola Pertumbuhan Ekonomi
12. Status Pendidikan dan Organisasi Profesional

Porsi klasifikasi telah dibagi dalam dua sub-seksi. Porsi pengembangan, setelah pengenalan
tadi, akan dibagi kedalam lima sub-seksi. Segmentasi ini mengikuti arus utama pertumbuhan
struktural akuntansi internasional yang terjadi sekarang. Sub-seksi tersebut adalah:

1. Pola Pengembangan Komparatif


Paling tidak empat pendekatan yang berbeda terhadap pengembangan akuntansi dapat
diamati di negara-negara Barat yang memiliki sistem ekonomi yang berorientasi pada
pasar. Keempat pendekatan ini adalah:
 Pola makroekonomis
 Pola mikroekonomis
 Pendekatan disiplin independen
 Pendekatan akuntansi seragam
2. Pengembangan yang didasarkan pada kerangka-kerangka konseptual
Sejumlah variabel akuntansi internal yang dicakup oleh kerangka konseptual
dikembangkan dan dibahas dalam SFAC No. 3 FASB mengidentifikasikan item-item
ini sebagai “ Elemen-elemen Laporan Keuangan”. Ke-10 elemen yang saling
berhubungan tersebut adalah:
 Aset
 Kewajiban
 Ekuitas
 Investasi oleh pemilik
 Laba komprehensif
 Pendapatan
 Beban
 Keuntungan
 Kerugian
3. Perusahaan multinasional sebagai agen pengembangan
Prof. H. B. Thorelli, dalam komentarnya tahun 1977 yang diajukan bagi University Of
Illinois International Seminar on Accounting:
Tetapi ketika semua telah dibicarakan dan dilakukan pada level lokal, adalah misi
akuntansi untuk mempertahankan dan memperluas perspektif global dari MNCs.
Kita tidak boleh kehilangan pandangan atas fakta bahwa akuntansi mewakili global
dibandingkan yang kita lihat pada upaya antar pemerintah. MNC adalah pembawa
obor One World, dan disini pada akhirnya MNC meletakkan pelayanan
berkelanjutannya kepada kemanusiaan.
4. Kebutuhan akuntansi dari negara-negara berkembang
Untuk meningkatkan jumlah akuntan terlatih di negara-negara sedang berkembang,
banyak rencana pendidikan dan pelatihan telah diusulkan, sedikit yang telah
dipraktikkan dan lebih sedikit lagi yang berhasil. Salah satu alasan kegagalan ini adalah
karena pendidikan dan pelatih umumnya datang dari negara maju yang memiliki
persepsi yang kurang tepat mengenai kondisi-kondisi lokal.
Hove menyimpulkan: “Mereka yang meenganjurkan standarisasi praktik akuntansi
secara internasional tidak akan memcahkan masalah: hanya negara berkembang itu
sendiri yang dapat dan sebaiknya mencari cara untuk memperbaiki situasi. Negara-
negara maju bagaimanapun dapat membantu menyediakan jasa-jasa konsultasi dan
bantuan keuangan untuk segala proyek riset akuntansi yang mesti dilakukan sebagai
bagian dari proses pengadaptasian praktik-praktik akuntansi yang ada agar sesuai
dengan kebutuhan negara-negara berkembang.
5. Fungsi akuntansi dalam ekonomi terpusat
Struktur akuntansi. Dalam ekonomi sosialis, akuntansi harus memiliki struktur
yang cocok dengan tujuan-tujuan ekonomi mikro dan makro.
Pembukuan. Meskipun terdapat penghapusan temporer akibat pengaruh politis,
pembukuan double entry merupakan arus-utama pencatatan sosialis.
Pengendalian dan audit. Pasar mengendalikan sebagian beasr aktivitas ekonomi
Barat. Umumnya ada 3 level pengendalian: (1) pengendalian internal oleh badan-badan
administratif tinggi atas entitas-entitas dibawahnya, (2) pengendalian eksternal oleh
Menteri Keuangan, dan (3) sistem perbankan.

AKTIVITAS-AKTIVITAS PENDUKUNG
Pengembangan akuntansi internasional dibantu secara ekstensif oleh sejumlah badan
pemerintahan, asosiasi akuntansi profesional, dan institusi. Aktivitas-aktivitas pendukung di
luar pergerakan standard internasional secra umum bias diklasifikasikan menjadi :
1. Organisasi-organisasi regional. Organisasi ini berlaku sebagai penyangga antara
kepentingan-kepentingan nasional yang kasu dengan kepentingan-kepentingan
internasional yang luas.
2. Institusi-institusi. Institusi yang mendukung akuntansi internasional meliputi
parlemen-parlemen dan universitas-universitas di seluruh dunia, serta eksekutif-
eksekutif keuangan dan analis-analis keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

Choi, Frederick D.S., Gerhard G. Mueller, Maudy Warouw. 1997. Akuntansi Internasional
Buku 1. (Edisi ke-2). Terjemahan oleh Salemba Empat. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai