Disusun oleh:
KELAS A-5
FAKULTAS EKONOMI
2019
KLASIFIKASI DAN PENGEMBANGAN
1. Sekelompok prinsip fundamental terpadu yang mendasari suatu ilmu atau aplikasi-
aplikasi praktisnya.
2. Formulasi dari hubungan-hubungan yang telah jelas atau prinsip-prinsip yang mendasari
fenomena tertentu yang telah diamati, yang telah diuji sampai tingkat tertentu.
3. Cabang dari suatu seni atau ilmu yang mengandung pengetahuan mengenai prinsip-
prinsip dan metode-metodenya, bukan praktiknya.
4. Suatu susunan sekelompok hasil atau suatu body of theorems yang menyajikan
pandangan sistematis dari beberapa subjek.
Disisi lain, suatu konsep adalah “mental image, terutama gagasan umum yang
dibentuk dengan mengkombinasikan elemen-elemen dari suatu kelas kedalam gagasan
mengenai satu obyek”.
Jadi, tujuan tradisional yaitu pembentukan teori akuntansi yang tegas dan universal
dan kemudian menurunkan standar-standar dan praktik-praktik akuntansi yang berdaya guna
dari teori semacam itu telah ditinggalkan.
Dalam upaya untuk mengatasi kelemahan-kelemahan ini, usaha pendekatan paling
akhir bagi formulasi teori akuntansi, seperti yang dinyatakan oleh Belkaoui, memakai
pendekatan prediktif, pendekatan perilaku, dan pendekatan kejadian.
Klasifikasi dan pengembangan adalah dua unsur yang mewarnai pemikiran dasar dalam
bidang akuntansi. Riset mengenai klasifikasi praktik, sistem dan konsep akuntansi adalah
salah satu sarana utama untuk memajukan bidang akuntansi internasional. Proses klasifikasi
akuntansi internasional telah dicapai dalam dua cara:
1. Klasifikasi-klasifikasi subyektif
Dengan cara yang betul-betul subyektif dan no-hirarki, Prof. G. G. Mueller
menyatakan bahwa sepuluh “kelompok” praktik akunntansi yang berbeda dapat dilihat.
Dia mengaitkan 10 pengelompokkan tersebut dengan masing-masing lingkungan bisnis
yang berbeda tempat mereka beroperasi. Tiap kelompok dilaporkan berbeda dari yang
lainnya paling tidak dalam satu hal penting. Kesepuluh kelompok tersebut adalah:
AS/Kanada/Belanda
Persemakmuran Inggris (kecuali Kanada)
Jerman/Jepang
Eropa daratan (kecuali Jerman, Belanda dan Skandinavia)
Skandinavia
Israel/Meksiko
Amerika Selatan
Negara-negara berkembang di Timur Jauh dan Dekat
Afrika (kecuali Afrika Selatan)
Negara-negara komunis
Inggris
Perancis-Spanyol-Portugis
Jerman/Belanda
AS
Komunis
Metode klasifikasi lain yang disarankan adalah metode yang dikembangkan oleh
Prof. S. J. Gray. Dia mengevaluasi pengaruh dari faktor-faktor budaya terhadap sistem-
sistem akuntansi dengan memperluas riset Prof. G. Hofstede yang dipublikasikan dalam
Culture’s Consequences tahun 1980. Hofstede mengidentifikasi 4 nilai budaya (jarak
kekuasaan, individualisme, maskulinitas dan penghindaran ketidakpastian) dari analisis
data-data yang diperoleh dari karyawan-karyawan perusahaan-perusahaan
multinasional besar AS yang beroperasi di 40 negara berbeda.
PENGEMBANGAN
Porsi klasifikasi telah dibagi dalam dua sub-seksi. Porsi pengembangan, setelah pengenalan
tadi, akan dibagi kedalam lima sub-seksi. Segmentasi ini mengikuti arus utama pertumbuhan
struktural akuntansi internasional yang terjadi sekarang. Sub-seksi tersebut adalah:
AKTIVITAS-AKTIVITAS PENDUKUNG
Pengembangan akuntansi internasional dibantu secara ekstensif oleh sejumlah badan
pemerintahan, asosiasi akuntansi profesional, dan institusi. Aktivitas-aktivitas pendukung di
luar pergerakan standard internasional secra umum bias diklasifikasikan menjadi :
1. Organisasi-organisasi regional. Organisasi ini berlaku sebagai penyangga antara
kepentingan-kepentingan nasional yang kasu dengan kepentingan-kepentingan
internasional yang luas.
2. Institusi-institusi. Institusi yang mendukung akuntansi internasional meliputi
parlemen-parlemen dan universitas-universitas di seluruh dunia, serta eksekutif-
eksekutif keuangan dan analis-analis keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Choi, Frederick D.S., Gerhard G. Mueller, Maudy Warouw. 1997. Akuntansi Internasional
Buku 1. (Edisi ke-2). Terjemahan oleh Salemba Empat. Jakarta: Salemba Empat.