Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam konteks ekonomi internasional, dikenal istilah “Negara Maju”, “Negara
Berkembang” dan “Negara Miskin/Terbelakang”. Ketiga istilah tersebut
merupakan penggolongan Negara-Negara di dunia berdasarkan kesejahteraan atau
kualitas hidup rakyatnya. Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki
kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Negara berkembang adalah negara
yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup taraf sedang
atau dalam perkembangan. Sedangkan Negara Miskin/Terbelakang adalah negara
tidak mampu berdiri sendiri karena tidak memiliki sistem ekonomi yang dapat
memenuhi dan menstabilkan tingkat perekonomian negaranya sehingga dapat
memengaruhi keadaan kehidupan masyarakat di Negaranya. Negara yang
digolongkan sebagai negara maju terdapat di benua Eropa salah satunya di
kawasan Eropa Timur misalnya Rusia. Dan Negara yang digolongkan negara
berkembang terdapat di Benua Eropa salah satunya di kawasan Eropa Tengah
misalnya Polandia, Sedangkan yang digolongkan negara miskin/terbelakang
terdapat di Benua Afrika salah satunya di kawasan Afrika Barat misalnya Guinea.
Dalam era globalisasi saat ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara. Oleh karena itu untuk
mengidentifikasi suatu negara apakah termasuk Negara maju, Negara berkembang
atau Negara Miskin/Terbelakang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
Menentukan suatu Negara tergolong ke Negara Maju, Negara Berkembang,
atau Negara Miskin/Terbelakang tidak hanya dipandang dari sudut pendapatan per
kapita Negara tersebut, tetapi banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan
seperti pertumbuhan penduduk, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, IPTEK,
angka kelahiran dan kematian, angka harapan dan sebagainya.
Salah satu ciri negara berkembang dan miskin/Terbelakang adalah sebagian
besar masyarakatnya sebagai petani, kegiatan pertanian yang dilakukan masih
menggunakan alat tradisional, dan mengandalkan tenaga hewan dan manusia.

1
Tetapi meskipun begitu tentu saja negara maju masih mengenal pertanian,
walaupun hanya sebagian kecil saja, tetapi perbedannya terletak pada peralatan
dan teknologi yang digunakan. Pertanian di negara maju menggunakan alat-alat
modern untuk aktivitas bertani.

1.2. Tujuan Penelitian


Tujuan penulisan makalah ini tidak lain untuk:
1. Memenuhi salah satu tugas individu mata pelajaran Pengantar Teori
Ekonomi Makro
2. Mengetahui Pengertian Negara Maju, Negara Berkembang, dan Negara
Miskin/Terbelakang dan membandingkannya
3. Mengetahui Sejarah dan Bentuk Pemerintahan Negara Maju Rusia, Negara
Berkembang Polandia, dan Negara Miskin/Terbelakang Guinea
4. Mengetahui Sistem Ekonomi Negara Maju Rusia, Negara Berkembang
Polandia, dan Negara Miskin/Terbelakang Guinea
5. Mengetahui Kebijakan Fiskal dan Moneter Negara Maju Rusia, Negara
Berkembang Polandia, dan Negara Miskin/Terbelakang Guinea
6. Mengetahui bagaimana Pengangguran dan Kemiskinan Negara Maju
Rusia, Negara Berkembang Polandia, dan Negara Miskin/Terbelakang
Guinea
7. Mengetahui Perdagangan dan Hubungan Luar Negeri Negara Maju Rusia,
Negara Berkembang Polandia, dan Negara Miskin/Terbelakang Guinea
8. Menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai seputar penjelasan
tentang Negara Maju Rusia, Negara Berkembang Polandia, dan Negara
Miskin/Terbelakang Guinea

1.3. Manfaat Penelitian


Makalah ini ditulis dengan tujuan agar dapat membandingan Ekonomi Makro
Negara Maju Rusia, Negara Berkembang Polandia, dan Negara
Miskin/Terbelakang Guinea.

2
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika merupakan isi yang ada di dalam penelitian yang akan dilakukan.
Adapun sistematika penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN Bab ini memuat tentang latar belakang negara
maju, berkembang, dan miskin, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
sistematika penulisan.
BAB II : PEMBAHASAN Bab ini menguraikan pembahasan hasil penelitian
mengenai sejarah dan bentuk pemerintahan negara maju, berkembang, dan
miskin, sistem ekonomi negara maju, berkembang, dan miskin, pencapaian
ekonomi negara maju, berkembang, dan miskin, kebijakan fiskal dan moneter
negara maju, berkembang, dan miskin, penganguran dan kemiskinan negara
maju, berkembang, dan miskin, perdagangan dan hubungan luar negeri negara
maju, berkembang, dan miskin.
BAB III : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah dan Bentuk Pemerintahan Rusia, Polandia, dan Guinea


Rusia adalah Negara maju terbesar di dunia yang membentang luas di dua
benua yaitu benua Asia (bagian Utara Asia) dan benua Eropa (bagian Timur
Eropa). Negara yang memiliki nama lengkap Federasi Rusia (Russian Federation)
ini memiliki luas wilayah sebesar 17.098.242km2
Rusia merupakan negara yang menggunakan bentuk pemerintahan Federal
Semi-Presidensil yang Kepala Negaranya adalah Presiden dan Kepala
Pemeritahannya adalah Perdana Menteri. Negara Federasi Rusia ini terbentuk
setelah bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991. Bubarnya Uni Soviet ditandakan
dengan berpisahnya beberapa negara bagian Uni Soviet menjadi negara yang
berdaulat sendiri. Rusia yang merupakan negara bagian terbesar dengan penduduk
terbanyak di Uni Soviet melanjutkan status hukum dan sebagai penerus dari Uni
Soviet. Ibukota Rusia adalah Kota Moskwa.
Adapun Polandia adalah sebuah Negara Berkembang yang terletak di
benua Eropa, tepatnya di Benua Eropa bagian Tengah. Ibukota Polandia adalah
Warsaw. Polandia memiliki luas wilayah sebesar 312.685km2 dengan jumlah
penduduk sebanyak 38.476.269 jiwa. Mayoritas penduduknya adalah beretnis
Polandia yang disebut dengan Polish. Sekitar 87,2% penduduk Polandia adalah
pemeluk agama Katolik. Bahasa resmi Polandia adalah bahasa Polandia (Polish).
Pada tahun 2017, Jumlah Penduduk negara yang memiliki bendera berwarna putih
merah ini mengalami penurunan yaitu sekitar -0,13%.
Polandia merupakan negara yang menganut sistem pemerintahan Republik
Parlementer yaitu sistem pemerintahan yang kepala negaranya adalah Presiden
dan kepala pemerintahannya adalah Perdana Menteri. Presiden Polandia dipilih
melalui pemilihan langsung Presiden dengan masa jabatan 5 tahun (dapat dipilih
kembali hingga 2 periode) sedangkan Perdana Menteri Polandia ditunjuk oleh
Presiden atas persetujuan dari Sejm yaitu Majelis Rendah Parlemen Polandia.

4
Biasanya, Perdana Menteri Polandia adalah pemimpin koalisi terbesar di Majelis
Rendah Parlemen Polandia atau Sejm.
Dan Guinea merupakan negara kecil terbelakang yang terletak di Afrika
Barat, yang semula negara Guinea ini dikenal dengan sebutan Guinea Perancis.
Guinea beribukota di Conakry, Conakry adalah ibukota
sekaligus kota terbesar Guinea. Penduduknya berjumlah 731.000 jiwa
dipenghujung tahun 1988 dan 2.000.000 jiwa pada tahun 2007.
Daerah yang kini dipanggil Guinea merupakan sebuah negara bagian yang
berbentuk Republik sehingga sering disebut dengan "Republik Ghana" pada
sekitar tahun 900 Masehi.
Setelah kemerdekaan, Guinea diperintah oleh seorang yang berkarakter
pemerintahan diktator yaitu Ahmed Sékou Touré. Touré pada umumnya mengejar
dasar-dasar ekonomi sosialisme dan menumpas pemberontakan serta kebebasan
berpendapat, tanpa banyak mengambil tentang hak asasi manusia.

2.2. Sistem Ekonomi


Sebagai salah satu negara maju di dunia yang terletak di benua Eropa,
Rusia tergolong negara yang menganut ekonomi pasar, dengan sumber daya alam
yang cukup besar, terutama di sektor migas. Rusia memiliki industri senjata yang
besar dan canggih, mereka memiliki kemampuan mendesain dan manufaktur
peralatan militer teknologi tinggi, termasuk jet tempur generasi kelima, kapal
selam nuklir, senjata api, dan misil balistik jarak dekat/jauh. Nilai ekspor senjata
Rusia mencapai $15.7 milyar tahun 2013-urutan kedua di belakang Amerika
Serikat.

Rusia sebagai negara yang terbesar berdasarkan luas wilayahnya ini juga
memiliki sumber daya alam yang berlimpah, sumber daya alam tersebut berupa
minyak bumi, gas, logam dan kayu

Dalam sektor perekonomian Polandia dikategorikan sebagai negara


berkembang meskipun memiliki pendapatan perkapita yang cukup tinggi.
Polandia sendiri merupakan negara yang memiliki angka pertumbuhan penduduk

5
yang tinggi. Perekonomian Polandia dihasilkan dari sektor pertanian,
pertambangan, perikanan, kehutanan dan industri.

Hasil dari sektor pertanian yang menjadi unggulan adalah kentang, buah,
sayur, dan gandum. Sedangkan pada sektor peternakan, Daging sapi, telur ayam,
dan unggas yang menjadi unggulan maka tidaklah heran jikalau Polandia
merupakan salah satu negara pemasok utama daging sapi di benua Eropa.

Dalam perekonomian Polandia Sektor industri memiliki nilai yang kuat


dan juga Polandia dikenal sebagai salah satu negara galangan kapal. Polandia
sendiri mendapatkan penghasilan dari bidang Pertanian, Perternakan serta sektor
pariwisata. Dimana dalam kategori negara berkembang bahwa rakyat Polandia
cenderung lebih banyak bekerja di sektor pertanian sehingga komoditi ekspornya
masih bergantung pada hasil pertanian serta produk-produk primer lainnya dari
pertambangan. Jumlah penduduk Polandia termasuk dalam jumlah yang tinggi
dan tingkat kelahiran yang tinggi. Polandia sendiri merupakan negara yang pernah
berada dibawah pemerintahan Rusia atau pada saat itu dikenal sebagai Uni Soviet.
Polandia juga masih harus mengimpor minyak bumi untuk memenuhi
kebutuhannya.

Selanjutnya Guinea merupakan Negara Terbelakang yang memiliki postur


tanah yang subur, sehingga Guinea memiliki potensi pertumbuhan disektor
pertanian dan perikanan. Tanah, air, dan kondisi iklim memberikan kesempatan
besar-besaran untuk irigasi pertanian dan agro industri. Daerah pantai
memproduksi hasil pertanian yang penting untuk ekspor.

Namun sekalipun sumber daya alam memungkinkan untuk menjadi negara


yang makmur di Afrika, perekonomianya mengalami pemerosotan dengan cepat
sesudah kemerdekaanya dan terus menerus mundur hingga tahun 1960-an.
Sehingga untuk membentuk berbagai koperasi pertanian gagal karena salah urus
dibidang keuangan. Dengan bantuan dari negara-negara komunis, dilakukan
mekanisasi dibidang pertanian. Tetapi karena kebanyakan petani Afrika belum
siap menerima mekanisasi, sedangkan peralatannya menjadi tidak terpelihara.

6
Sehingga akibat dari kegagalan ini para petani mulai menolak berbagai
eksperimen dibidang modernisasi.

Selain itu, kurangnya tenaga ahli dan modal menyebabkan mandeknya


pertumbuhan industri. Sementara itu, investasi dari negara komunis hanya
dilakukan pada proyek yang tidak terlalu berguna bagi masyarakat luas atau pada
proyek yang teknologinya belum dikuasai. Disamping itu, kemerosotan ekonomi
yang besar dan terhentinya investasi modal asing menyebabkan Guinea
kekurangan uang. Mereka lalu membuat mata uang baru, Franc Guinea tahun
1960 menggantikan mata uang lama yaitu Franc Prancis. Namun karena
perekonomianya lemah, uang baru ini tidak dapat ditukar dalam perdagangan luar
negeri. Ditariknya modal Perancis dari Guinea tambah memperburuk keadaan.

2.3. Pencapaian Ekonomi.


Di perekonomian Rusia, Pedapatan Domestik Bruto Nominal atau PDB
Rusia sebesar US$ 1,268 triliun. namun jika dihitung dari segi keseimbangan
kemampuan berbelanja (PPP), PDB Rusia mencapai US$ 3,745 triliun dan berada
di urutan ke-7 di dunia. Sedangkan Pendapatan perkapita penduduk Rusia adalah
sekitara US$ 26.100,-. Di tahun 2008, pertumbuhan ekonomi di Rusia mengalami
perlambatan - lantaran harga migas yang terpuruk. Namun hal itu tidak
mempengaruhi perekonomian Negeri Beruang Merah tersebut. Pada tahun 2010,
PDB per kapita Rusia mencapai US$ 19.840 per tahun.
Rusia menduduki urutan kedua sebagai negara yang memiliki cadangan
gas terbanyak di dunia (47,8 triliun meter kubik), Rusia juga memiliki cadangan
gas sebanyak 80 miliar bbl (data 1 Jan 2016). Di tahun 2015, Rusia telah
melampaui negara-negara penghasil minyak lainnya dan menjadi Negara yang
berhasil memproduksi Minyak Bumi terbesar di Dunia yaitu sebanyak 10,25 juta
bbl per hari.
Polandia merupakan Negara berkembang dengan ekonomi terbesar
keenam di Uni Eropa dan merupakan satu-satunya negara Uni Eropa yang berhasil
menghindari resesi yang terjadi pada perlambatan ekonomi tahun 2008 hingga
2009. Polandia memiliki kinerja ekonomi yang sangat baik pada tahun 2014

7
hingga 2017. Hampir setiap tahun pertumbuhan ekonominya melebihi 3%.
Pendapatan Domestik Bruto Polandia adalah sebesar US$ 1,111 triliun pada tahun
2017 dengan Pendapatan Perkapita sebesar US$29.300,-. Industri-industri yang
menjadi tulang punggung perekonomian Polandia adalah industri permesinan, besi
dan baja, pertambangan batu bara, industri kimia, perkapalan, kaca, tekstil,
pengolahan makanan dan minuman.
Selanjutnya Guinea Sebagai salah satu negara dengan GDP per kapita
terendah, lebih dari dua-pertiga penduduk Guinea hidup di bawah garis
kemiskinan. Perekonomiannya terutama hanya bergantung pada pertanian,
perikanan, kacang mete, dan kacang tanah sebagai ekspor utama.

Setelah merdeka dari Portugal pada tahun 1974 karena Perang kolonial
portugis dan Carnation revolution, exodus rakyat portugis, militer, dan otoritas
politik telah membawa pada kerusakan yang luar biasa bagi infrastruktur ekonomi
negara, tatanan sosial, dan kehidupan dinegara itu.

Setelah beberapa tahun mengalami kemerosotan ekonomi dan ketidakstabilan


politik pada tahun 1997 Guinea mengalami krisis moneter. Perang saudara yang
terjadi pada tahun 1998 sampai 1999 dan kudeta militer pada tahun 2003
berdampak pada terganggunya aktivitas ekonomi dan kemiskinan yang semakin
meluas. Setelah pemilihan parlemen tahun 2004 dan presiden pada tahun 2005
negara ini berusaha untuk pulih dari ketidakstabilan meskipun pada saat itu
kondisi politik masih lemah. Pada tahun 2005, para pengedar narkoba yang
berbasis di Amerika Latin mulai menggunakan Guinea dan beberapa negara afrika
lain sebagai titik pengiriman kokain ke Eropa.

2.4. Kebijakan Fiskal dan Moneter


Pada masa Menteri Keuangan Alexei Kudrin, kebijakan makro ekonomi
Rusia dijalankan dengan cukup baik. Pada masa itu, pendapatan yang berlebih
disimpan di Dana Stabilisasi Rusia. Selanjutnya, di tahun 2006, Rusia membayar
hampir semua utang-utang besarnya, membuat negara tersebut menjadi salah satu
negara dengan utang luar negeri terendah diantara negara-negara besar di dunia.

8
Cadangan dana dalam bentuk Dana Stabilisasi membantu Rusia untuk
bertahan dalam krisis keuangan global, dalam kondisi yang jauh lebih baik
daripada yang banyak diperkirakan para ahli. Selain itu, adanya kebijakan pajak
yang simpel (2001), mampu meningkatkan pendaptan negara dari sektor tersebut.

Adapun besaran pajak di Rusia sangatlah sederhana, yakni dikenakan tarif


flat sebesar 13%. Hal ini menempatkan Rusia sebagai negara dengan sistem pajak
pribadi paling menarik ke-2 di dunia setelah Uni Emirat Arab (UEA).

Berdasarkan data yang didapat dari Bloomberg, Rusia dianggap lebih maju
ketimbang negara kaya sumber daya alam lainnya, dengan tradisi pendidikan,
sains, dan industri yang baik. Negara ini tercatat memiliki tingkat lulusan
perguruan tinggi paling bagus diantara negara lainnya di Eurasia (Eropa dan
Asia).
Polandia pernah berubah dari negara sosialis menjadi negara liberalis sejak
Polandia bergabung dengan Uni Eropa. Pada saat itu Polandia merupakan negara
yang paling tidak menjanjikan di daratan Eropa, tertinggal jauh dengan Republik
Ceko dan Slovenia. Namun pada tahun 1989 saat berakirnya Tirai Besi reputasi
perekonomian Polandia dikenal “sakit”. Namun 20 tahun kemudian di tengah
krisis ekonomi dan keuangan global, reputasi Polandia berubah menjadi “Macan
Eropa Timur”. Begitupula dengan krisis yang melanda Eropa menjadi berkah
tersendiri bagi Polandia sebab perekonomian Polandia tetap meningkat hingga
15,8 persen pada tahun 2008 dan tahun 2011. Namun berkat dilakukannya
kebijakan Fiskal, pelaksaan kebijakan Moneter yang ketat dipadu dengan
reformasi pasar secara kilat serta keuangan Polandia yang cemerlang, tingkat
utang yang rendah serta tersedianya pasar yang luas bagi konsumen domestik,
Mampu menjadikan Polandia satu-satunya negara di Uni Eropa yang tidak
terimbas krisis terparah pada 2009. Indikator ini mampu membentuk Polandia
menjadi negara berkembang yang memiliki progress pembangunan dengan
indikator baik dari berbagai sektor terutama pada sektor perekonomian.

9
Dalam hal ini kebijakan pemerintah yang sangat terlihat pada titik balik
perekonomian Polandia adalah saat Polandia bergabung dengan Uni Eropa pada
tahun 2004 adalah dengan menempuh kebijakan liberalisasi ekonomi pada lebih
dari 2000 perusahaan nasional dengan 85% saham berada di tangan perseorangan
dimulai pada tahun 1999 hingga saat ini. Perubahan fundamental yang terjadi
pada struktur perekonomian membawa dampak baik bagi inovasi Polandia.
Kemajuan perekonomian Polandia sejak 1999 hingga saat Ini menunjukan
kematangan yang membawa Polandia masuk sebagai negara Uni Eropa yang siap
terintegrasi pada pasar global sehingga Polandia dianggap berhasil untuk
mengimplikasikan mottolaissez faire-laissez passer milik Adam Smith.

Lalu Guinea pertama kali mengalami inflasi pada tahun 1987 , dengan
tingkat inflasi sebesar 33,7% yang tergolong kedalam inflasi berat. Adapun yang
menjadi penyebabnya karna saat itu termasuk periode panjang terjadinya
ketidakstabilan politik yang menyebabkan aktivitas ekonomi tertekan,
memburuknya kondisi sosial, dan meningkatkan ketidakseimbangan makro-
ekonomi.

Guinea menunjukkan kemajuan ekonomi setelah Pakta stabilitas


ditandatangani oleh partai politik utama negara ini. Tantangan utama negara ini
dimasa depan adalah mencapai titik disiplin fiskal, membangun kembali
administrasi publik, peningkatan iklim ekonomi bagi investasi swasta, dan
mempromosikan diversifikasi ekonomi.

2.5. Pengangguran dan Kemiskinan


Angka kemiskinan di Rusia rupanya lumayan tinggi. Ada sekitar 12,8%
penduduk yang tinggal di bawah garis kemiskinan nasional (2011). Meski begitu,
angka tersebut lebih baik ketimbang angka pengangguran di tahun 1998 yang
mencapai 40%. Seiring waktu berjalan, angka pengangguran semakin menurun
yakni sebesar 5,45% di tahun 2014. Kemudian untuk jumlah penduduk kelas
menengah naik dari 88 juta penduduk (2000) menjadi 104 juta penduduk (2013).

10
Dan di Polandia Menurut ekonom OECD Balazs Egert, reformasi buruh
seperti membatasi pensiun dini seiring dengan ledakan kelahiran bayi Polandia
pada 1980an telah meningkatkan partisipasi ketenagakerjaan dan mendorong
pengangguran. “Jika Anda menciptakan lapangan kerja baru, pekerjaan-pekerjaan
ini diimbangi dengan peningkatan besar dalam angka partisipasi,” kata Egert.
Tingkat pengangguran Polandia mencapai 12,6% pada Mei, turun 0,3% dari April,
namun jauh lebih tinggi dibanding rata-rata tahunan 2011 yang mencatat 9,6%.
Kaum muda yang paling merasakan dampak krisis lapangan kerja. Menurut studi
terbaru OECD, 1 bahkan lebih dari 5 anak muda menganggur. Tingkat
pengangguran anak muda melonjak hingga 26,7% pada Maret dari 18,5% di
Desember 2007. Ada peningkatan kekhawatiran bahwa kaum muda ini akan terus
menganggur selamanya. Ditambah dengan fakta produsen besi baja kelas dunia,
Arcelor Mittal mengumumkan PHK massal untuk kawasan Eropa Timur yang
mempengaruhi 1.000 pekerja di Polandia. Krisis utang zona Eropa yang terus
memburuk dan lambatnya pertumbuhan ekonomi memaksa produsen besi baja
untuk menghentikan atau mengurangi produksinya. Kekurangan pekerjaan dan
upah rendah memicu eksodus massal pekerja dari Polandia ke negara-negara
Eropa Barat seperti Jerman dan Austria. Hal ini menyebabkan diterapkannya
pembatasan pekerja Eropa Timur untuk memasuki pasar kerja mereka tahun lalu.
Upah bulanan rata-rata Polandia pada 2011 adalah US$ 1.215 atau hanya
sepertiga dari upah kerja di Jerman.

Sementara data yang diberikan oleh Bank Dunia memberikan alasan


untuk optimistis berkaitan dengan pengentasan kemiskinan di Guinea, sebagian
besar penduduk negara ini masih hidup dalam kemiskinan. Dengan tingkat
pengangguran terakhir 6,9% , sebelum ini 1,22% , tertinggi 6,9% , dan paling
rendah 1,3%.

2.6. Perdagangan dan Hubungan Luar Negeri


Di Hubungan luar negeri, Rusia merupakan anggota PBB yang menjabat
sebagai anggota permanen Dewan Keamanan PBB dengan Hak Veto. Selain

11
sebagai anggota PBB dan anggota beberapa lembaga yang berada di bawah PBB,
Rusia juga merupakan anggota dari organisasi internasional seperti APEC,
BRICS, Interpol dan organisasi internasional lainnya.
Di hubungan luar negeri, Republik Polandia merupakan negara anggota
PBB dan juga negara anggota beberapa lembaga internasional yang berada
dibawah PBB. Polandia masuk sebagai anggota NATO pada tahun 1999 dan
bergabung ke Uni Eropa pada tahun 2004. Polandia juga merupakan negara
anggota OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) dan
OPCW (Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons).
Di hubungan luar negeri Guinea terdapat Hubungan Bilateral RI dengan
guinea dalam Politik Hubungan diplomatik RI-Guinea dibuka pada tahun 1963.
Kedua negara saling dukung dalam berbagai fora internasional antara lain Guinea
mendukung pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan International Maritime
Organization (IMO) Kategori C periode 2016-2017. Di bidang ekonomi, nilai
perdagangan Indonesia-Guinea sebesar USD 29,9 juta pada tahun 2016, menurun
32% dibanding tahun 2015 (USD 44 juta) dengan surplus di pihak Indonesia. Dan
dalam Sosial-Budaya, Dalam kurun waktu 2012 - 2015, belum ada warga negara
Guinea yang berhasil menerima beasiswa dari Pemerintah Indonesia.

12
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dalam era globalisasi seperti saat ini, kamajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara. Oleh karena itu
untuk mengidentifikasi suatu negara apakah termasuk sebagai negara maju,
negara berkembang, atau negara miskin/terbelakang dapat dilihat dari kemajuan
teknologi dan hasil pembangunannya.
Menentukan suatu negara tergolong negara maju, negara berkembang atau
miskin tidak hanya dipandang dari sudut pendapatan per kapita negara tersebut.
Banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan seperti kebijakan fiskal dan
moneter, tingkat penganguran, pertumbuhan penduduk, tingkat kesehatan, tingkat
pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, angka kelahiran dan kematian,
angka harapan hidup, dan sebagainya.

B. Saran
Dari makalah yang ditulis dapat diambil saran yaitu: harus adanya usaha-
usaha pengembangan wilayah dan perekonomian di Negara-negara miskin dan
berkembang khususnya Negara Guinea dan Polandia agar mampu bersaing
dengan Negara-negara maju seperti Rusia serta meningkatkan kesejahteraan
rakyat.

13

Anda mungkin juga menyukai