Anda di halaman 1dari 2

INSOMNIA

penelitian menunjukkan rerta skor MMSE untuk mengukur fungsi kognitif pada lansia dengan skor
insomnia tinggi adalah 16,25 sedangkan pada insomnia skor rendah adalah 24,25

hasil uji t menunjukkan p=0,007 unutk perbedaan fungsi kognitif pada insomnia skor tinggi dan rendah

berdasarkan penitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan fungsi
kognitif antara lansia yang insomnia dan tidak insonia

Lansia yang mengalami insonia lebih cenderung mengalami penurunan fungsi kognitif daripada lansia
yang tidak mengalama insomnia (Alan,2011)

Rokok

Menurut penelitian dari hubungan antara merokok dengan fungsi kognitif yang dilakukan oleh risky
2014 yang mengutip pertanyaan menurut Haustein dan Groneberg menyatakan merokok tidak hanya
berpengaruh pada kesehatan fisik semata. Kebiasaan menghisap tembakau bertahun tahun
berpengaruh terhadap kesehatan fungsi otak dan psikis. Salah satu kandungan rokok yaitu nikotin,
memiliki efek terhadap otak antara lain menyebabkan ketergantungan dan toksisitas pada fungsi
kognitif. Efek ketergantungan inilah yang mengakibatkan paparan terus menerus pada perokok
nantinya akan mengakibatkan penurunan fungsi kognitif bagi usia pelajar.

Penurunan fungsi kognitif akan berdampak pada proses pembelajaran dan perolehan nilai akhir .
Murray menyatakan bahwa nikotin dapat memberikan efek positif padapengguna rokok tersebut.
Fungsi nikotin dapat membantu dalam atensi (perhatian), proses belajar dan memori. Pada sistem
kolinergik, terdapat reseptor asetilkolin nikotinik yang dapat berikatan dengan nikotin. Penggunaan
nikotin sebagai agonis, menyebabkan peningkatan fungsi dari reseptor asetilkolin nikotinik, seperti
peningkatan memori, atensi dan proses pembelajaran.

Peningkatan fungsi ini hanya berlangsung singkat apabila konsumsi dihentikan, sehingga pengguna
mengkonsumsi rokok kembali untuk mendapatkan efek peningkatan tersebut. Efek peningkatan yang
terjadi secara terusmenerus ini diperkirakan akan menyebabkan reseptor asetilkolin nikotinik menjadi
kelelahan dan menurun bersamaan dengan usia . Berbanding terbalik dengan hasil penelitian Anstey
yang menyatakan bahwa merokok dalam jangka panjang dapat mempercepat penurunan fungsi
kognitif dan juga merupakan faktor risiko untuk menimbulkan kelainan fungsi kognitif, salah satunya
demensia (Risky 2018)

Lifestyle

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh safrina 2014 tentang

Gambaran gaya hidup lansia Penelitian yang dilakukan terhadap 97 orang responden diperoleh hasil
bahwa responden lansia dengan gaya hidup sehat lebih banyak dibandingkan dengan responden
lansia dengan gaya hidup tidak sehat, yaitu sebanyak 51 orang responden (52,6%). Tamher dan
Noorkasiani (2009) menyebutkan bahwa menjadi tua ditentukan oleh genetik dan dipengaruhi oleh
gaya hidup seseorang. Agar tetap sehat sampai tua, sejak muda seseorang perlu membiasakan gaya
hidup sehat. Soegeng (2004) menyatakan bahwa gaya hidup sehat dapat dilakukan dengan
mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang, melakukan aktivitas fisik/olahraga secara benar dan
teratur serta tidak merokok. Hal ini sejalan dengan pernyataan Wallace (2008) yang menyebutkan
bahwa gaya hidup sehat bagi lansia adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi yang baik, latihan dan
olahraga, istirahat dan tidur yang cukup serta tidak merokok. Depkes RI (2008) menyatakan bahwa
merokok dapat mengurangi usia harapan hidup, rata-rata 10 tahun, atau dengan kata lain apabila
seseorang tidak merokok berarti menambah usia harapan hidup rata-rata 10 tahun.

Referensi

yusuf alan perbedaan fungsi kognitif antara lansia insomnia dan tidak insomnia di pandi wredha
dharma bakti surakarta ,2011

risky akaputra hubungan merokok dan pendidikan terhadap fungsi kognitif civitas akademika di
lingkunagan Universitas Muhammadiyah Jakarta 2018

safrina agustia hubungan gaya hidup dengan fungsi kognitif pada lansia 2014

Anda mungkin juga menyukai