Anda di halaman 1dari 6

Pemodelan Knowledge Transfer, Knowledge Sharing

dan Knowledge Update di Rumah Sakit Menggunakan


Sistem Pakar Keperawatan

Oktri Mohammad Firdaus'. Kadarsah SUI" adil

'JW1Isan Teknik Industri , Fakultas Teknik

Universilas Pasundan, Bandung

J1. Dr. Setiabudi 19} Bandung, Telp (022) 2019335

2Kelomp'ok Keahlian Manajemen lndustri

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi lndustri

Institut Teknologi Bandung

JJ. Ganesa 10 Bandung 40132, Telp. (022) 2504189 Fax. (022) 2509164

'okky 15@yahoo.com, 2kadarsah@bdg.centrin.net.id

Abstrak

Penelitian ini mengembangkan beberapa model knowledge sharing di lingkungan para perawat khususnya yang
berada di ruangan perawalan VIP dan ruangan leu suatu rumah sakit. Proses knowledge sharing yang masih
bersifat konvensional dengan cara bertalap muka langsung, baik dalam jumlah orang terbalas maupun sejumlah
kelompok dengan jumlah orang yang cukup banyak, dicoba untuk diganti dengan menggunakan sebuah sistem
pakar khususnya yang berhubungan dengan ilmu keperawalan. Proses knowledge sharing ini lebih ditujukan
kepada para perawat baru yang masih minim pengalaman di lapangan. Dengan mengganti metode knowledge
sharing ini, dihasilkan beberapa perubahan yang mengarah kepada kondisi yang lebih baik, salah satu dari hasil
penclitian ini yaitu berupa sistem pakar ~eperawalan dapat mereduksi lamanya waktu berkomunikasiantara
perawat baru dengan perawat lama, yang secara otomatis dapat mengurangi kemungkinan jumlah jam kelja
terganggu dari perawat lama tersebut.

Kata Kunci: Knowledge Sharing; Sistem Pakar; I1mu Keperawatan

1. PENDAHULUAN sesuai dengan kode etik serta standar pelayanan


kesehatan yang telah dit~lapkan.
Proses penyembuhan penyakit khususnya untuk
pasien yang harus melalui proses rawat inap sangat Akan tetapi apabila kita hanya melihat permasalahan
dipengaruhi oleh peran perawat didalamnya. Perawat tersebut dari sisi kualitas pelayanan dan kepuasan
memegang peranan penting dalam hal ini dikarenakan pelanggan saja, sudah barang tentu akan banyak
interaksi perawat dengan pasien jauh lebih sering dan sekali menemui hambatan yang cukup berarti
lebih lama dibandingkan dengan dokter. Sehingga khususnya dalam upaya peningkalan produktivilas
secara otomatis ketergantungan terhadap perawat internal . perusahaan. Sebab dibalik itu semua
inenjadi cukup tinggi. sebenarnya terdapat mata rantai yang cukup panjang
menuju terciplanya kualitas pelayanan yang baik dan
Namun tidak sedikit ditemukan kasus malpraktik terciptanya kepuasan pelanggan tersebut. SaJah satu
yang terjadi di rumah sakit semata-mata diakibatkan diantaranya adalah permasalahan yang terkadang
oleh kurang baiknya hubungan anlara pasien dengan dianggap bukan merupakan hal yang penting yaitu .
perawat serta masih teljadinya diskriminasi pelayanan masalah perawat. Sebenarnya perawat memegang
yang diberikan oleh perawat kepada pasien hanya peranan yang sangat penting guna terciptanya seroua
dikarenakan perbedaan kelas kamar dari pasien hal tersebut di alas, karena perawat adalah bag ian
tersebut. yang secara langsung berhubungan dengan pelanggan
daJam hal ini pasien. Namun perhatian terhadap
Kualitas pelayanan harus selalu dipanlau dan perawat masih belum sesuai dengan yang diharapkan,
ditingkatkan. Tingkat kualitas pelayanan tidak dapat artinya masih ada diskriminasi khususnya diantara
dinilai hanya berdasarkan sudut pan dang perusahaan perawat dengan dokter itu sendiri.
telapi harus dipandang dari sudut pandang penilaian
pengguna jasa [10]. Khusus untuk pelayanan Dalam rangka pencapaian tujuan dan untuk mengatasi
kesehatan, pelayanan yang bermutu adalah yang permasalahan terse but di atas, maka sudah barang
menunjuk kepada tingkat kesempurnaan pelayanan tentu dibutuhkan kemampuan baik secara praktis
kesehalan yang diselenggarakan, yang disatu pihak maupun teoritis dari perawat yang tinggi dan sesuai
dapat memuaskan para pengguna jasa pelayanan dengan kebutuhan pasien. Atas dasar hal terse but di
kesehalan dan di pihak lai~ tata cara 'penyelen~llaraan alas, penulis mencoba merancang beberapa model

419
knowledge .
knowledge management dengan fokus pada perawat
didokumentasik!
sebagai objeknya, mengembangkan sebuah sistem dalam proses tr:
pakar yang mampu menjadi pedoman atau acuan tentang hubung;
untuk perawat khususnya di unit rawat inap dan unit yang terlah berh
penanganan intensif sebuah rumah sakit dalam
komunikasi pene
melaksanakan segala macam prosedur keperawatan menyoroli len I:
dengan kualitas pelayanan yang baik serta melakukan organisasi yang
proses pengukuran terhadap efektivitasnya eli rumah sakil pondasi utaman)
dalam organisasi
2. PENELITIAN TENTANG Unluk mengetah
KNOWLEDGE MANAGEMENT, Gambar 2. Simple ROOf Causes AnalysiS (RCA) Mode knowledge shQJ
(Srinivasan et.al, 2004)
KNOWLEDGE SHARING DAN dilakukan liter,
KNDWLEDGE UPDATE penelilian yang
jenis knowledge
Penelitan-penelitian yang berhubungan dengan seeara langsung
knowledge management jumJahnya cukup banyak. (2005) dalam pt
Hal ini disebabkan adanya korelasi langsung yang pada knowledge
cukup signifikan an tara kebutuhan dunia nyata saat kesehalan khlisw
ini khususnya dalam era globalisasi dengan ilmu beberapa langk.
knowledge management. Probst et.al (J4] implemenlasi i
menjelaskan tentang elemen-elemen utama dari
[.d ....
dengan merujuk I
knowledge management serta hubungan diantara
elmen-elemen terse but. Salah satu modelnya Gambar 4 menje;
menjelaskan mulai dari tujuan dari sebuah knowledge, mendapatkan k
identifikasi, akuisisi, pengembangan, distribusi dan penelilian ini. A1
sharing, penggunaan knowledge, penyimpannya tersebut yaitu lar
sampai dengan tahap evaluasi dari knowledge ElJSJlt-SSRfSl1IS
· " lIhSitfllG.4~ ' ~rll1'lQ
penjelasan Jebih
tersebut. Dan kesemuanya menghasilkan sebuah '~ Ito'
tersebut, seperti )
sikJus yang sangat baik dilibat dan sudut pan dang
Gambar 3. The KM Cycle (Hariharan, 2005) Hoffrage (2000
efektivitas dan efisiensi dari knowledge tersebut pada
saat impJementasinya nanti di dunia nyata. langkah yang pe
dalam rangka pre
Akan tetapi yang akan dibahas lebib lanjut dal pengelahuan b:
bagian ini adJllah penelitian yang lebih difokusl pengetahuan bar
kepada dua elemen yang eukup penting dal perlu menjadi fe
knowledge management yaitu knowledge sharing ( dilemukan pen
knowledge update. pengetahuan bail
tidak berguna la .
Knowledge Sharing dapal dikatakan merupakan sa l ada kesadaran
satu kunei keberhasilan penerapan knowle, terhadap pengela
management baik di dalam organisasi dengan sk;
besar maupun keeil. Beberapa penelitian ya
berhubungan baik secara langsung maupun tid
langsung dengan penelitian ini antara lain peneliti
dari Bhirud et.al (2005) yang membahas sec<
Jengkap tentang teknik-teknik implementasi knowlea
.sharing praktis dalam knowledge management.

Gambar I.Elemen·elemen dari Knowledge Management Bhirud et.al (2005) menjelaskan tentang hubung
(Probst et.al, 1999) yang eukup erat antara knowledge managemt
dengan knowledge sharing yang pada akhirn
diharapkan akan menghasilkan suam inovasi yru
Srinivasan et.al (2004) menjelaskan tentang hubungan berdaya guna dan memiliki nilai yang eukup ting;
antara knowledge sharing dengan knowledge capture P~nelitiannya menjelaskan ten tang aspek-aspek a:
dalam mendukung peningkatan produktivitas kerja saja yang dapat menjadi pendukung maupl
karyawan di suatu perusahaan. Sedangkan Hariharan penghambat knowledge sharing eli suam organisasi.
(2005) lebih fokus pada bagaimana merancang suatu
sikJus dari knowledge management yang baik dalam Kemudian Cummings (2003) menjelaskan ten tal
upaya memperoleh hasil yang optimal dan suatu betapa berharganya proses knowledge sharing dala
bisnis baik dari segi keeepatan maupun upaya penyederhanaan beberapa tacit knowledge yru Gambar4. j
konsistensinya pad a kepuasan konsumen. eukup penting dalam suam organisasi menjadi expli(

420
knowledge yang lebih mudah untuk
didokumentasikan serta lebih mudah dan efektif
dalam proses traosfemya. Chua (2001) menjelaskan
tentang hubungan aotara beberapa tipe knowledge
yang terlah berhasil disebarkan dengan beberapa tipe
komunikasi pendukungnya. Sedangkan Garvin (2003)
menyoroti tentang masalah pembangunan suatu
organisasi yang selalu belajar dengan salah satu
pondasi utamanya yaitu proses knowledge sharing di
dalam organisasi tersebut.

Uotuk mengetahui sampai sejauhmana kontribusi dari


knowledge sharing dalam penelitian ini, maka
dilakukan literature review terhadap beberapa
penelitian yang khusus membahas mengenai jenis­
jenis knowledge apa saja yang ada dan berhubungan
secara langsung dengan penelitian ini. Morgan et.al
(2005) dalam penelitiannya yang mernfokuskan diri
pada knowledge continllity management di bidang
kesehatan khtisusnya dunia kepera\\,atan menjelaskan
beberapa langkah yang dapat di lakukao untuk
implementasi knowledge management tersebut
dengan merujuk kepada model Beazley et.al (2002). Gambar 5. Langkah-Iangkah Knowledge Continuity
j\1anagement
Gambar 4 menjelaskan tentang bagaimana cara untuk
mendapatkan knowledge yang sesuai dengan
peoelitian ini. Artinya, salah satu langkah dari model 3. MODEL CASAR PENELtTtAN
tersebut yaitu langkah ke-5, Morgan (2005) memberi
peojelasan lebih lanjut tentang jenis-jenis knowledge Model dasar penelitian ini meoggambarkan sebuah
tersebut, seperti yang dijelaskan pada gambar 5. proses panjang dari mulai rekrutmen perawat sampai
dengan proses evaluasi jabatan di sebuah rumah sakit.
)'C!e (Hariharan, 2005) Hoffrage (2000) menjelaskan ten tang beberapa Model ini merupakan input awal dari pemodelan
langkah yang perJu dilakukan oleh suatu perusahaan knowledge management perawat. Dalam model ini
dalam rangka proses update terbadap berbagai macam dijelaskan bahwa sebuah sistem keperawatan terdiri
libahas lebih lanjut dal pengetahuan baik pengetahuan lama maupun dan 2 (dua) komponen u}ama, yaitu perawatlama dan
ian yang lebih difokusl pengetahuan baru. Hal ini menurut Hom-age (2000) perawat baru. Seringkali masih terdapat kesenjaogan
~g culrup penting dal perlu menjadi fokus pernik iran karen a tidak sedikit (gap) yang cukup tinggi antara perawat baru dengan
litu knowledge sharing ( ditemukan perusahaan yang memiliki banyak perawat lama. Diaotaranya dalam hal kemampuan
pengelahuan baik teoritis maupun praktis yang sudah praktis dari perawat baru yang belum sesuai dengan
tidak berguna lagi. Penyebab utamaoya adalah tidak harapan. Kemudian tingkat adaptasi dan perawat baru
dikatakan merupakan sal ada kesadaran untuk melakukan proses update Dlasih belum seragam, maksudnya ada perawat baru
~ peoerapan knowlec terhadap pengetahuan-pengetahuan tersebut. yang tidak memerlukan banyak waktu untuk
m organisasi dengan sk; beradaptasi, akan tetapi tidak sedikit yang justru
leberapa penelitian ya sampai batas waktu yang ditentukan masih saja belum
langsung maupun tid dapat beradaptasi dengan baik. Oleh karena itu, model
~ ini antara lain peneliti ini berupaya untuk mengurangi kesenjangan terse but
yang membahas sec, dengan cara memberikan gambaran yang
lik implementasi knowlea sesungguhnya kepada kedua belah pihak tentang
;Iedge management. fungsi dan tanggung jawab mereka, bubungan dengan
kinerja, produktivitas dan kualitas pelayaoan di ruang
e1askao tentang hubung perawatan sebuah rumah sakit.
knowledge manageml
ng yang pada akhim
;ilkan suatu inovasi yaJ
:i nilai yang cukup tingl
tentang aspek-aspek a
ldi pendukung maup'
ring d.i suatu organisasi.

1()3) menjelaskan tenia!


knowledge sharing dala
~rapa tacit knowledge yar Gambar 4. Knowledge Profile!; (Morgan, 2005)
organisasi menjadi expli(

421
Sedangkan mo
maupun eksternal yang sifatnya wajib dan rutin, at merupakan pe
langkah yang justru dinilai akan lebih efektif hasiln: yang dijelask<
yaitu dengan cara knowledge sharing an tara peraw signifikan dar
baru dengan perawat lama maupun dengan kepa
-@] ruangan. Untuk menjaga konsistensi dan juga untt
model ini lebit
knowledge shill
mempermudah proses know ledge sharing agar dap Metode knowlt

-- ....... ,

berlangsung secara kontinyu, maka diperlukan prost


dokumentasi dari semua pengetahuan yang ada, bal
praktis maupun teoritis.
Bhirud et.al (2t
dikelompokkan
dari pengelOi
1
/
kesamaan k
knowledge
manajemen s
menggunakan ~
ada, mereka tiI:
yang ada serta
diantaranya bil
Pengelompokk;
G.mbar 5. Model D.sar (penelitian ini) kaku, melain
mungkin. Seba
sakit tersebut ti·
4. MeCEL. KNOWLEDGE TRANSFER

Model ini terlihat lebih fokus pada permasalahan G.mbar 6. Model Knowledge Transfer Keper.watan
sesungguhnya yang terjadi di dunia keperawatan . (Penelitian ini)
Dalam model ini dijelaskan bahwa keberhasilan suatu
sistem keperawatan tidak teriepas dari kerjasama yang
apik diantara elemen-elemen pendukungnya, yaitu S. MOCEL. KNOWLEDGE SHARING
kepala ruangan, perawat lama dan perawat baru. Di
beberapa rumah sakit di lndonesia, kepala ruangan Model ini merupakan hasil pengembangan dari mode
dapat dianggap sebagai pakar baik dari segi knowledge sharing yang telah dikembangkan olel
kemampuan praktis maupun kemampuan manajemen. Bhirud et.al (2005). Modiflkasi minor dari mode
Hal ini disebabkan seorang kepala ruangan dipilih Bhirud et.al (2005) adalah dalam hal penjelasan lebil
dari perawat dinilai sudah memenuhi kriteria tertentu. lanjut meogenai input awal dari explicit knowledgt
dan tacit knowledge serta elemen-elemen apa sajt
Seorang kepala ruangan biasanya memberikan
yang terlibat didalam proses knowledge sharin!
pengetahuan yang dimilikinya baik kepada perawat
terse but, yaitu perawat baru, perawat lama dan kepaJt
lama maupun perawat baru baik secara reaktif
ruangan.
maupun proaktif.
Explicit knowledge dalam model ini dibangun dari ~
Sedaogkan perawat lama, selain berfungsi sebagai
(tiga) hal yaitu training internal yang diadakan olet
tenaga operasional keperawatan, juga berfungsi
pihak rumah sakit tempat para perawat bekerja,
sebagai pendamping perawat baru dalam menjalankan training ekstemal yang diadakan di luar lingkungan
tugasnya. Perawat lama juga memiliki kontribusi rumah sakit serta teori keperawatan yang berisi
yang tidak sedikit dalam perkembangan pengetahuan tentang protap (prosedur tetap) keperawatan.
keperawatan yang · diperlukan dalam proses Sedangkan tacit knowledge berasal dari kemampuan
penanganao pasien di ruang perawatan. praktis kepala ruangan maupun perawat lama .

Perawat baru diharapkan dapat berfungsi sebagai Dengan penjelasan tersebut, maka proses knowledge
tenaga yang dipersiapkan untuk kaderisasi perawat sharing akan lebih jelas arah dan tujuannya serta Gambar 8. F
lama. Kemampuan praktis yang masih terbatas memudahkan pihak manajemen rumah sakit dalam
sebenamya bukao halangao bagi perawat baru untuk upayanya meningkatkan kualitas sumber daya
memiliki lUnerja yang baik. Justru kemampuan manusianya dan kualitas pelayanan.
teoritis yang dimiliki dan terbilang masih cukup baru
6. MOCE
karena rata-rata perawat baru adalah fresh graduate,
dapat dijadikan sebagai alat kontrol bagi perawat
Model ini I
lama. Adaptasi yang baik dan cepat akao membantu
knowledge u~
perawat baru untuk menampilkan performansi yang
perkembanga '
sesungguhnya.
terus bermunt
banyak sekal
Dalam model ini digambarkao langkah-Iangkah untuk
menjadi acu.
mengantisipasi berlarut-larutnya keseojangan kernampuan
rumah sakit.
antara perawat lama dengan perawat baru . Selain
bergantung kepada kegiatan training baik internal Gambar 7. Model Knowledge Sharing (Penelitian ini)

422
Sedangkan model knowledge sharing pada gambar 8 baru tersebut harus langsung diterapkan. Ada
a wajib dan rutin, a. merupakan pengembangan dari model sebelunmya beberapa pertimbangan yang menjadi faktor penentu
Ilebih efektif hasiln' yang dijelaskan pada gambar 7 Perbedaan yang pemilihan pengetahun-pengetahuan baru. Sedikitnya
:haring antara pera,,; signifikan dari model sebelunmya adalah bahwa ada 3 (tiga) kriteria utama yaitu apakah tennasuk ke
aupun dengan kepa model ini lebih terperinci dalam menje/askan proses dalam prosedur inti, keahlian praktis atau protap
stensi dan juga untt knowledge sharing diantara para perawat tersebut. khusus untuk ruang perawatan intensif seperti leu.
ge sharing agar dap Metode knowledge sharing yang dikembangkan oleh Masing-masing rumah sa kit memiliki kebijakan yang
aka diperlukan pros. Bhirud et.al (2005) yang terdiri dari 7 (tujuh) metode, berbeda-beda dalam proses knowledge update
allUan yang ada , baJ dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama. Tujuan tersebut. Ada yang menilai ketiganya sarna
dari pengelompokkan ini adalah dikarenakan pentingnya, namun sebagian besar beranggapan
kesamaan karakteristik dari metode-metode bahwa pengetahuan baru yang berhubungan dengan
knowledge sharing terse but. Artinya bahwa prosedur inti merupakan prioritas utama dalam proses
manajemen sebuah rumah sakit tidak perlu knowledge update.
menggunakan semua metode knowledge sharing yang
ada, mereka tinggal men yesuaikan dengan kebutuhan
yang ada serta dengan pertimbangan beberapa faktor,
diantaranya biaya, waktu dan efektivitas dari hasil.
Pengelompokkan ini tidak bersifat mengikat atau
kaku, melainkan berusaha untuk se-f1eksibel
mungkin. Sebab kebutuhan dan karakteristik rumah
sakit terse but tidak ada yang sarna.

J
Insf" Keperawalan
)

f3£ SHARING

!mbangan dari mode


dikembangkan ole! Gambar 9. Model Kno wledge Update (penelilian ini)
i minor dari mode
hal penjelasan lebi!
explicit knowledg<
Kesimpulan : .
I. Pengetahuan yang berasal dari kepakaran
seorang perawat dan referensi lainnya seperti
buku serta jurnal-jumal ilmiah telah berhasil
dikumpulkan dan dikategorisasikan berdasarkan
jenis penyakit, jenis diagnosa, tahapan
penatalaksanaan keperawatan dan hasil yang
diharapkan berdasarkan dalam suatu basis
pengetahuan (knowledge base), dan hal tersebut
merupakan input awal dalam proses
perancangan model knowledge management,
model knowledge transfer, model knowledge
sharing, model knowledge update sampai
dengan pembangunan sistem pakar
keperawatan.
2. Model knowledge transfer yang dihasilkan dari
Gambar 8. Pengembangan Model Knowledge Sharing
penelitian ini memiliki keunggulan
(Penelilian ini)
dibandingkan dengan model rujukan
.sebelunmya, yaitu selain menggambarkan
hubungan yang jelas antar perawat, didalanmya
6. MODEL KNOWLEDGE UPDATE
juga sudah digambarkan secara eksplisit solusi
yang efektif dalam proses knowledge transfer ini
Model ini menjelaskan ten tang cara melakukan
yaitu dengan adanya sistem pakar yang berisi
knowledge update yang efektif. Artinya bahwa seiring
kemampuan praktis dari pakar didukung oleh
perkembangan zaman, pengetahuan-pengetahuan baru
prosedur tetap keperawatan itu sendiri.
terus bermunculan. Begitu juga di dunia keperawatan,
3. Model knowledge sharing dari penelitian ini
banyak sekali penemuan-penemuan baru yang dapat
menggambarkan hu bungan yang sangat jelas
menjadi acuan dalam sistem keperawatan di sebuah
antara tacit knowledge dengan explicit
rumah sakit. Akan tetapi, tidak semua pengetahuan
knowledge yang merupakan sumber utama

423
dala~ proses knowledge sharing ini. Selain itu
j uga model knowledge sharing ini menjelaskan
cara pemil ihan metode knowledge sharing y ang
tepat untuk diterapkan di masing-masing rumah
sakit. Sedangkan model knowledge update yang
dirancang. lebih mengedepankan penentuan
skala prioritas yang tepat dalam proses update
suatu pengetahuan baru.

ufflrMW!M!fl
[1J Beazley H .• Boesnich J. & Harden D.
20020ntinuity Management :Preserving
Corporate Knowledge When Employees 'Pelaksanaan 1
Leave, John Wiley and Sons , Hoboken, NJ, . !cukup lama d
[2J Bhirud et.al , Knowledge Sharing Practices In ini disebabka
KM: A Case Study In Indian Software
Isistem uj ian k
Subsidiary, Journal of Knowledge
Management Practice, Desember 2005 ~ keberhasilan I
[3J Chua, A.2001.Relationship Between The INamun seirin.
Types Of Knowledge Shared And Types Of
:berasal dari
Communication Channels Used, Journal of
. 'mengakibaLka
Knowledge Management Practice .
[4J Cummings, J .. 2003 Knowledge Sharing: A
terhadap kern
review of literature, World Bank OED,
demi memper
[5J Davenport, T. & Glaser, J. Just in Time . bagaimana si~
Delivery Comes to Knowledge Management.
Harvard Business Review, July, pp 107-111, Kala Kund :
2002
[6] Davenport, T. H. dan Prusak, L..1998 .
Working Knowledge: How Organizations 1. PEN I
Manage What They Know.Boston: Harvard
Business School Press. 1.1 Latar '
[7] Garvin, DA .2003 Building a Learning Pesatnya per
Organization, Harvard Business Review on
tabun belaka l
Knowledge Management.
telmologi da
[8] Hariharan,A..2005.360 Degree Knowledge

Management, Joumal of Knowledge


tekanan yru
Management Practice.
timbuln ya
[9J Hoffrage, U .. 2000 et.al, Hindsight Bias: A
pemanfaatan
By-Product of Knowledge Updating?,
Salah salU I
Journal of Experimental Phychology:
penggunaaru
Leaming , Memory and Cognition .

terobosan ba
[10J Kotler, P..2000.Marketing Management :

atau telm(
Millenium Edition .John Wiley & Sons Inc ..

[11] liao, S.H .. 2004.Expen System . penggunaan


Methodologies and Applications - a Decade pengguna
Review from 1995 - 2004. pemanfaatar
[12J Morgan, L.J , Doyle, M.E., Albers, IUltuk mela
J.A .. 20OS.Know/edge Continuity singkat atau
Management in Healthcare, Journal of
Knowledge Management Practice .
Dalam bida
[13] Nurzal, E.R.1998.Pengembangan Sistem

Pakar Untuk Mendiagnosis Sumber


mulai bar
Kerusakan Pada Mobil, Tesis S2 TMI.
mahasiswa
[14J Probst et.al.1998.Knowledge Management, informasi y
Joumal of Knowledge Management kegiatan p
Practice. dikembangl
[15] Srinivasan , A ..2004.Use of Simulation
untuk m!
Experiments To Evaluate Knowledge

pelaksanaa l
Management Modelling Quality, Journal of

Knowledge Management Practice.


dilalcukan.

Pelaksanaa
dilaktlkan.
cukup Ian
sampainya

424

Anda mungkin juga menyukai