JJ. Ganesa 10 Bandung 40132, Telp. (022) 2504189 Fax. (022) 2509164
Abstrak
Penelitian ini mengembangkan beberapa model knowledge sharing di lingkungan para perawat khususnya yang
berada di ruangan perawalan VIP dan ruangan leu suatu rumah sakit. Proses knowledge sharing yang masih
bersifat konvensional dengan cara bertalap muka langsung, baik dalam jumlah orang terbalas maupun sejumlah
kelompok dengan jumlah orang yang cukup banyak, dicoba untuk diganti dengan menggunakan sebuah sistem
pakar khususnya yang berhubungan dengan ilmu keperawalan. Proses knowledge sharing ini lebih ditujukan
kepada para perawat baru yang masih minim pengalaman di lapangan. Dengan mengganti metode knowledge
sharing ini, dihasilkan beberapa perubahan yang mengarah kepada kondisi yang lebih baik, salah satu dari hasil
penclitian ini yaitu berupa sistem pakar ~eperawalan dapat mereduksi lamanya waktu berkomunikasiantara
perawat baru dengan perawat lama, yang secara otomatis dapat mengurangi kemungkinan jumlah jam kelja
terganggu dari perawat lama tersebut.
419
knowledge .
knowledge management dengan fokus pada perawat
didokumentasik!
sebagai objeknya, mengembangkan sebuah sistem dalam proses tr:
pakar yang mampu menjadi pedoman atau acuan tentang hubung;
untuk perawat khususnya di unit rawat inap dan unit yang terlah berh
penanganan intensif sebuah rumah sakit dalam
komunikasi pene
melaksanakan segala macam prosedur keperawatan menyoroli len I:
dengan kualitas pelayanan yang baik serta melakukan organisasi yang
proses pengukuran terhadap efektivitasnya eli rumah sakil pondasi utaman)
dalam organisasi
2. PENELITIAN TENTANG Unluk mengetah
KNOWLEDGE MANAGEMENT, Gambar 2. Simple ROOf Causes AnalysiS (RCA) Mode knowledge shQJ
(Srinivasan et.al, 2004)
KNOWLEDGE SHARING DAN dilakukan liter,
KNDWLEDGE UPDATE penelilian yang
jenis knowledge
Penelitan-penelitian yang berhubungan dengan seeara langsung
knowledge management jumJahnya cukup banyak. (2005) dalam pt
Hal ini disebabkan adanya korelasi langsung yang pada knowledge
cukup signifikan an tara kebutuhan dunia nyata saat kesehalan khlisw
ini khususnya dalam era globalisasi dengan ilmu beberapa langk.
knowledge management. Probst et.al (J4] implemenlasi i
menjelaskan tentang elemen-elemen utama dari
[.d ....
dengan merujuk I
knowledge management serta hubungan diantara
elmen-elemen terse but. Salah satu modelnya Gambar 4 menje;
menjelaskan mulai dari tujuan dari sebuah knowledge, mendapatkan k
identifikasi, akuisisi, pengembangan, distribusi dan penelilian ini. A1
sharing, penggunaan knowledge, penyimpannya tersebut yaitu lar
sampai dengan tahap evaluasi dari knowledge ElJSJlt-SSRfSl1IS
· " lIhSitfllG.4~ ' ~rll1'lQ
penjelasan Jebih
tersebut. Dan kesemuanya menghasilkan sebuah '~ Ito'
tersebut, seperti )
sikJus yang sangat baik dilibat dan sudut pan dang
Gambar 3. The KM Cycle (Hariharan, 2005) Hoffrage (2000
efektivitas dan efisiensi dari knowledge tersebut pada
saat impJementasinya nanti di dunia nyata. langkah yang pe
dalam rangka pre
Akan tetapi yang akan dibahas lebib lanjut dal pengelahuan b:
bagian ini adJllah penelitian yang lebih difokusl pengetahuan bar
kepada dua elemen yang eukup penting dal perlu menjadi fe
knowledge management yaitu knowledge sharing ( dilemukan pen
knowledge update. pengetahuan bail
tidak berguna la .
Knowledge Sharing dapal dikatakan merupakan sa l ada kesadaran
satu kunei keberhasilan penerapan knowle, terhadap pengela
management baik di dalam organisasi dengan sk;
besar maupun keeil. Beberapa penelitian ya
berhubungan baik secara langsung maupun tid
langsung dengan penelitian ini antara lain peneliti
dari Bhirud et.al (2005) yang membahas sec<
Jengkap tentang teknik-teknik implementasi knowlea
.sharing praktis dalam knowledge management.
Gambar I.Elemen·elemen dari Knowledge Management Bhirud et.al (2005) menjelaskan tentang hubung
(Probst et.al, 1999) yang eukup erat antara knowledge managemt
dengan knowledge sharing yang pada akhirn
diharapkan akan menghasilkan suam inovasi yru
Srinivasan et.al (2004) menjelaskan tentang hubungan berdaya guna dan memiliki nilai yang eukup ting;
antara knowledge sharing dengan knowledge capture P~nelitiannya menjelaskan ten tang aspek-aspek a:
dalam mendukung peningkatan produktivitas kerja saja yang dapat menjadi pendukung maupl
karyawan di suatu perusahaan. Sedangkan Hariharan penghambat knowledge sharing eli suam organisasi.
(2005) lebih fokus pada bagaimana merancang suatu
sikJus dari knowledge management yang baik dalam Kemudian Cummings (2003) menjelaskan ten tal
upaya memperoleh hasil yang optimal dan suatu betapa berharganya proses knowledge sharing dala
bisnis baik dari segi keeepatan maupun upaya penyederhanaan beberapa tacit knowledge yru Gambar4. j
konsistensinya pad a kepuasan konsumen. eukup penting dalam suam organisasi menjadi expli(
420
knowledge yang lebih mudah untuk
didokumentasikan serta lebih mudah dan efektif
dalam proses traosfemya. Chua (2001) menjelaskan
tentang hubungan aotara beberapa tipe knowledge
yang terlah berhasil disebarkan dengan beberapa tipe
komunikasi pendukungnya. Sedangkan Garvin (2003)
menyoroti tentang masalah pembangunan suatu
organisasi yang selalu belajar dengan salah satu
pondasi utamanya yaitu proses knowledge sharing di
dalam organisasi tersebut.
421
Sedangkan mo
maupun eksternal yang sifatnya wajib dan rutin, at merupakan pe
langkah yang justru dinilai akan lebih efektif hasiln: yang dijelask<
yaitu dengan cara knowledge sharing an tara peraw signifikan dar
baru dengan perawat lama maupun dengan kepa
-@] ruangan. Untuk menjaga konsistensi dan juga untt
model ini lebit
knowledge shill
mempermudah proses know ledge sharing agar dap Metode knowlt
-- ....... ,
Model ini terlihat lebih fokus pada permasalahan G.mbar 6. Model Knowledge Transfer Keper.watan
sesungguhnya yang terjadi di dunia keperawatan . (Penelitian ini)
Dalam model ini dijelaskan bahwa keberhasilan suatu
sistem keperawatan tidak teriepas dari kerjasama yang
apik diantara elemen-elemen pendukungnya, yaitu S. MOCEL. KNOWLEDGE SHARING
kepala ruangan, perawat lama dan perawat baru. Di
beberapa rumah sakit di lndonesia, kepala ruangan Model ini merupakan hasil pengembangan dari mode
dapat dianggap sebagai pakar baik dari segi knowledge sharing yang telah dikembangkan olel
kemampuan praktis maupun kemampuan manajemen. Bhirud et.al (2005). Modiflkasi minor dari mode
Hal ini disebabkan seorang kepala ruangan dipilih Bhirud et.al (2005) adalah dalam hal penjelasan lebil
dari perawat dinilai sudah memenuhi kriteria tertentu. lanjut meogenai input awal dari explicit knowledgt
dan tacit knowledge serta elemen-elemen apa sajt
Seorang kepala ruangan biasanya memberikan
yang terlibat didalam proses knowledge sharin!
pengetahuan yang dimilikinya baik kepada perawat
terse but, yaitu perawat baru, perawat lama dan kepaJt
lama maupun perawat baru baik secara reaktif
ruangan.
maupun proaktif.
Explicit knowledge dalam model ini dibangun dari ~
Sedaogkan perawat lama, selain berfungsi sebagai
(tiga) hal yaitu training internal yang diadakan olet
tenaga operasional keperawatan, juga berfungsi
pihak rumah sakit tempat para perawat bekerja,
sebagai pendamping perawat baru dalam menjalankan training ekstemal yang diadakan di luar lingkungan
tugasnya. Perawat lama juga memiliki kontribusi rumah sakit serta teori keperawatan yang berisi
yang tidak sedikit dalam perkembangan pengetahuan tentang protap (prosedur tetap) keperawatan.
keperawatan yang · diperlukan dalam proses Sedangkan tacit knowledge berasal dari kemampuan
penanganao pasien di ruang perawatan. praktis kepala ruangan maupun perawat lama .
Perawat baru diharapkan dapat berfungsi sebagai Dengan penjelasan tersebut, maka proses knowledge
tenaga yang dipersiapkan untuk kaderisasi perawat sharing akan lebih jelas arah dan tujuannya serta Gambar 8. F
lama. Kemampuan praktis yang masih terbatas memudahkan pihak manajemen rumah sakit dalam
sebenamya bukao halangao bagi perawat baru untuk upayanya meningkatkan kualitas sumber daya
memiliki lUnerja yang baik. Justru kemampuan manusianya dan kualitas pelayanan.
teoritis yang dimiliki dan terbilang masih cukup baru
6. MOCE
karena rata-rata perawat baru adalah fresh graduate,
dapat dijadikan sebagai alat kontrol bagi perawat
Model ini I
lama. Adaptasi yang baik dan cepat akao membantu
knowledge u~
perawat baru untuk menampilkan performansi yang
perkembanga '
sesungguhnya.
terus bermunt
banyak sekal
Dalam model ini digambarkao langkah-Iangkah untuk
menjadi acu.
mengantisipasi berlarut-larutnya keseojangan kernampuan
rumah sakit.
antara perawat lama dengan perawat baru . Selain
bergantung kepada kegiatan training baik internal Gambar 7. Model Knowledge Sharing (Penelitian ini)
422
Sedangkan model knowledge sharing pada gambar 8 baru tersebut harus langsung diterapkan. Ada
a wajib dan rutin, a. merupakan pengembangan dari model sebelunmya beberapa pertimbangan yang menjadi faktor penentu
Ilebih efektif hasiln' yang dijelaskan pada gambar 7 Perbedaan yang pemilihan pengetahun-pengetahuan baru. Sedikitnya
:haring antara pera,,; signifikan dari model sebelunmya adalah bahwa ada 3 (tiga) kriteria utama yaitu apakah tennasuk ke
aupun dengan kepa model ini lebih terperinci dalam menje/askan proses dalam prosedur inti, keahlian praktis atau protap
stensi dan juga untt knowledge sharing diantara para perawat tersebut. khusus untuk ruang perawatan intensif seperti leu.
ge sharing agar dap Metode knowledge sharing yang dikembangkan oleh Masing-masing rumah sa kit memiliki kebijakan yang
aka diperlukan pros. Bhirud et.al (2005) yang terdiri dari 7 (tujuh) metode, berbeda-beda dalam proses knowledge update
allUan yang ada , baJ dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama. Tujuan tersebut. Ada yang menilai ketiganya sarna
dari pengelompokkan ini adalah dikarenakan pentingnya, namun sebagian besar beranggapan
kesamaan karakteristik dari metode-metode bahwa pengetahuan baru yang berhubungan dengan
knowledge sharing terse but. Artinya bahwa prosedur inti merupakan prioritas utama dalam proses
manajemen sebuah rumah sakit tidak perlu knowledge update.
menggunakan semua metode knowledge sharing yang
ada, mereka tinggal men yesuaikan dengan kebutuhan
yang ada serta dengan pertimbangan beberapa faktor,
diantaranya biaya, waktu dan efektivitas dari hasil.
Pengelompokkan ini tidak bersifat mengikat atau
kaku, melainkan berusaha untuk se-f1eksibel
mungkin. Sebab kebutuhan dan karakteristik rumah
sakit terse but tidak ada yang sarna.
J
Insf" Keperawalan
)
f3£ SHARING
423
dala~ proses knowledge sharing ini. Selain itu
j uga model knowledge sharing ini menjelaskan
cara pemil ihan metode knowledge sharing y ang
tepat untuk diterapkan di masing-masing rumah
sakit. Sedangkan model knowledge update yang
dirancang. lebih mengedepankan penentuan
skala prioritas yang tepat dalam proses update
suatu pengetahuan baru.
ufflrMW!M!fl
[1J Beazley H .• Boesnich J. & Harden D.
20020ntinuity Management :Preserving
Corporate Knowledge When Employees 'Pelaksanaan 1
Leave, John Wiley and Sons , Hoboken, NJ, . !cukup lama d
[2J Bhirud et.al , Knowledge Sharing Practices In ini disebabka
KM: A Case Study In Indian Software
Isistem uj ian k
Subsidiary, Journal of Knowledge
Management Practice, Desember 2005 ~ keberhasilan I
[3J Chua, A.2001.Relationship Between The INamun seirin.
Types Of Knowledge Shared And Types Of
:berasal dari
Communication Channels Used, Journal of
. 'mengakibaLka
Knowledge Management Practice .
[4J Cummings, J .. 2003 Knowledge Sharing: A
terhadap kern
review of literature, World Bank OED,
demi memper
[5J Davenport, T. & Glaser, J. Just in Time . bagaimana si~
Delivery Comes to Knowledge Management.
Harvard Business Review, July, pp 107-111, Kala Kund :
2002
[6] Davenport, T. H. dan Prusak, L..1998 .
Working Knowledge: How Organizations 1. PEN I
Manage What They Know.Boston: Harvard
Business School Press. 1.1 Latar '
[7] Garvin, DA .2003 Building a Learning Pesatnya per
Organization, Harvard Business Review on
tabun belaka l
Knowledge Management.
telmologi da
[8] Hariharan,A..2005.360 Degree Knowledge
terobosan ba
[10J Kotler, P..2000.Marketing Management :
atau telm(
Millenium Edition .John Wiley & Sons Inc ..
pelaksanaa l
Management Modelling Quality, Journal of
Pelaksanaa
dilaktlkan.
cukup Ian
sampainya
424