Tema dari The Color Curtain : A Report on The Bandung Conference “The Western World at
Bandung” adalah persatuan Asia-Afrika, netralisme, kerja sama Asia Afrika, dan menentang rasialisme dan kolonialisme.
Setting nya berada di Bandung, Indonesia
Atmosphere : Semangat merdeka, Berjuang, Bingung.
1. Permasalahan atau topik yang dapat ditemukan adalah kerjasama negara-negara di
Asia-Afrika dalam menentang rasialisme, kolonialisme, dan kerjasama dalam bidang ekonomi. 2. Konferensi Asia-Afrika adalah dunia ketiga kekuatan politik baru yang menentang gelombang kolonialisme di berbagai wilayah di Asia dan Afrika. Yang pertama adalah kubu Amerika (Blok Barat) yang menjadi pemenang di perang dunia kedua dengan ideologi kapitalisme Barat dan dunia kedua yaitu kubu Uni Soviet Rusia (Blok Timur) dengan Ideologi Komunisme-sosialisme. Dunia ketiga ini adalah bentuk penentangan dan tidak memihak ke salah satu blok. Konferensi ini fokus membahas tentang : a. “It was a sober document, brief and to the point: yet it did not hesitate to lash out, in terse legal prose, at racial injustice and colonial exploitation.” Dalam kutipan tersebut berisi Pernyataan resmi/komunike hasil musyawarah bentuknya sederhana, singkat, dan to the point. Mengutuk adanya ketidakadilan ras dan eksploitasi kolonial. Ini ditujukan kepada Blok Barat. Menurut Richard Wright jika Barat menolak, kemungkinan akan ada komunisme di belakangnya seperti dalam kutipan “But remember that Mr. Chou En-lai stands there, waiting, patient, with no record of racial practices behind him__he will listen”. Chou En-lai disini adalah perdana menteri dari Tiongkok. b. “The Bandung communique stressed economic co-operation among Asian-African powers.” Dalam kutipan tersebut menyatakan bahwa Konferensi juga menekankan adanya kerjasama ekonomi antara Asia dan Afrika. c. “On the plane of human rights and self-determination, the communique endorsed the principles of human rights as set forth in the Charter of the United.” Dalam kutipan tersebut menyatakan bahwa dalam hal hak asasi manusia dan penentuan nasib sendiri, komuniku mendukung apa yang ada dalam piagam PBB. Richard Wright meragukan hasil komunike dapat mengatasi masalah dasar dari Asia dan Afrika, karena menurutnya masalah tersebut terlalu rumit. “But will the implementation of the communique solve the basic problems of Asia and Afrika?” Konferensi Asia Afrika ini akhirnya membuat Amerika dan Rusia khawatir tentang kekuasaan dan kedudukannya dalam menguasai dunia. Pada saat itu Rusia dan China menyatakan dukungannya untuk konferensi Asia Afrika ini. Sebenarnya dibalik dukungan itu ada rasa untuk menguasai masalah yang mereka hadapi. Berbeda dengan China, Rusia bersikap hati-hati mengingat dulu Rusia pernah mengalami hal yang sama dengan mereka. Sedangkan China terlihat lebih optimis, walaupun diam China tau bagaimana mengorganisir pemikiran di konferensi. Menurut Wright, ketakutan kehilangan kekuatan, ketakutan akan perbudakan kembali, ketakutan akan serangan.
Apakah masalah-masalah yang terjadi di Asia dan Afrika dapat diselesaikan dengan adanya konferensi Asia-Afrika ?