Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TERBENTUKNYA KEPULAUAN INDONESIA

DISUSUN OLEH :
DARA ERLIANI
DIMAS ANGGA FERNANDO
ERDA RIANI
FAUZIAH

OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN


SMK NEGERI 1 MURUNG PUDAK
TAHUN AJARAN 2019/2020
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas sejarah yang berjudul
“TERBENTUKNYA KEPULAUAN INDONESIA” dengan baik.

Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan rasa bahagia dan ucapan terimakasih
kepada Guru mata pelajaran Sejarah Indonesia yang telah memberi tugas ini, dan
teman teman kelompok kami yang telah memberikan ide/membantu dalam pembuatan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan penyusunan tugas yang akan datang.
I. SEJARAH TERBENTUKNYA KEPULAUAN INDONESIA
Secara zoogeografi, Indonesia dipisahkan oleh garis Wallace, garis ini memisahkan
bagian barat (Oriental region; Indo-malayan sub region) dan bagian timur (Australian
region; Austro-malayan subregion). garis ini terletak antara pulau Bali dan pulau
Lombok di selatan dan antara pulau Borneo dan pulau Sulawesi di Utara. Bagian barat
termasuk di; pulau Sumatra, pulau Jawa dan pulau Borneo (wilayah Indonesia disebut
Kalimantan) serta pulau-pulau kecil di sekitarnya, sedangkan pada bagian timur
terdapat; pulau Sulawesi, Irian Jaya, pulau Sumbawa, pulau Flores, pulau Sumba dan
pulau-pulau kecil yang terdapat di sekitarnya. Hal ini dikarenakan fauna yang terdapat
di Indonesia merupakan fauna yang sama tipenya dengan fauna yang berasal dari
benua Asia dan benua Australia.

Sedangkan secara fitogeografi, Indonesia termasuk ke dalam Paleotropical kingdom;


Indo-malaysian subkingdom; Malaysian region (Lincoln et al, 1998). Perbedaan
penyebaran fauna dan flora secara geografis ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan
masing-masing dalam melakukan pemencaran dan barriernya. Hewan senantiasa
memiliki suatu luas jelajah tertentu dan terutama hewan terrestrial, yang dibatasi oleh
barrier-barrier geografis. Sedangkan tumbuhan memiliki distribusi yang luas dengan
cara pemencaran yang beragam.

Kenapa fauna yang terdapat di bagian barat garis Wallace memiliki typical yang
berbeda dengan yang terdapat di bagian timur? Apa factor utama yang menyebabkan
hal ini?

Tulisan kali ini akan membahas tentang sejarah terbentuknya wilayah Indonesia
secara geografis, sehingga pertanyaan kita tentang pengaruh benua Asia dan Australia
dalam fauna dan flora di Indonesia dapat dipahami dengan lebih mendetail.

a.Rodinia (1200 Mya)


Pada 1200 juta tahun lalu, seluruh daratan yang ada di bumi tergabung menjadi super
benua yang dinamakan dengan Rodinia. Rodinia berada pada Era Neoproterozoic.
Berdasarkan rekonstruksi ulang yang dilakukan oleh beberapa ahli, Rodinia tersusun
dari beberapa Craton; Craton Amerika utara (yang nantinya akan terpisah dan menjadi
Laurasia), Craton ini dikelilingi oleh craton lainnya, pada bagian tenggara craton
Eropa Timur, craton Amazonia dan craton Afrika barat. Pada bagian selatan, Rio plato
dan San Fransisco, sedangkan pada bagian barat daya; craton Kongo dan craton
Kalahari. Pada bagian timur laut; craton Australia, craton India dan craton Antartica.
Sedangkan untuk craton Siberia, craton china utara dan selatan, para ahli memiliki
perbedaan pendapat untuk rekonstruksi craton ini. Pada super benua Rodinia, kita
melihat bahwa Australia pada era ini, sudah mulai terpisah dari daratan lain, sehingga
dinamakan craton Australia.

b.Gondwana dan Laurasia (650 Mya)


Karena pergerakan kerak bumi, Rodinia terpisah menjadi dua super benua yaitu
Gondwana dan laurasia. Bagian-bagian yang akan membentuk Indonesia termasuk ke
dalam super benua Gondwana, juga Australia. Pada masa ini pulau Papua sudah
terpisah dari Australia. Sedangkan pulau-pulau lainnya dari Indonesia masih tergabug
dalam craton China Utara.

c.Pangea (306 Mya)


Juga merupakan super benua yang terbentuk dari bersatunya Gondwana dan Laurasia.
pada era Paleozoic, era setelah Neoproteozoic. Saya ingin membahas dalam tulisan
terpisah mengenai perbedaan Rodinia dan Pangea. Sekitar tahun ini beberapa pulau
dari Indonesia sudah mulai terpisah dari craton China Utara, para ahli menyebutnya
dengan Malaya. Pada era ini craton China Utara dan craton China Selatan masih
terpisah.

d.Periode Cretaceous (94 Mya)


Periode Cretaceous termasuk ke dalam Era Mesozoic, pada periode ini China utara
dan China selatan sedah menyatu dan mulai membentuk Benua Asia. Begitu juga
dengan Malaya, juga bersatu ke dalam Benua ini.

e.Periode Tertiary (50 Mya)


Periode ini juga termasuk ke dalam Era Cenozoic, pada periode ini Indonesia mulai
terbentuk. Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo masih terpisah jauh dengan pulau Papua.
Bagaimana dengan Sulawesi, berdasarkan pendapat para ahli, Pulau Sulawesi
terbentuk dari pulau-pulau kecil bagian dari daratan Asia, daratan Australia dan
pulau-pulau kecil yang awalnya berada pada samudra Pasifik, yang disebabkan oleh
pergerakan kulit bumi, pulau-pulau ini kemudian membentuk Sulawesi.

Jadi, pulau-pulau cikal bakal dari kepulauan Indonesia mulai terbentuk sekitar 50 juta
tahun lalu (Mya).Pada Periode Quaternary (sekitar 2 juta tahun yang lalu- sekarang)
itulah proses utama pembentukan kepulauan Indonesia. sekitar 1 juta tahun yang lalu,
pada saat Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Borneo masih menyatu
dengan Semanjung Asia, disebut dengan “Paparan Sunda”. Paparan sunda ini terpisah
oleh naiknya permukaan air laut, mulai dari 20,000 tahun yang lalu sampai sekarang,
dengan permukaan air laut yang naik/turun karena dipengaruhi oleh suhu Bumi dan
Glacier, beberapa kali pulalah Paparan sunda ini terpisah menjadi beberapa pulau,
kemudian menyatu kembali, dan terpisah kembali secara berulang-ulang, sampai kita
lihat pada saat sekarang ini.

Penjelasan ringkas ini, menggambarkan bahwa asal dari pulau-pulau yang terdapat di
Indonesia berbeda-beda. Pulau Papua yang berasal dari craton Australia dahulunya,
dan telah terbentuk beberapa juta tahun lalu, sebelum terbentuknya pulau lain di
Indonesia. Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo yang merupakan bagian dari craton China
Utara, yang kemudian akibat pergerakan kulit bumi membentuk daratan Asia, dan
pada Periode Tertiary, pulau Sumatra, Jawa dan Borneo terpisah. Berdasarkan
rekonstruksi ini, kita bisa melihat darimana asal Fauna dan Flora yang terdapat di
Indonesia. sehingga Fauna yang terdapat pad pulau Sumatra, Jawa dan Borneo
memiliki karakter yang sama dengan yang terdapat di benua Asia, begitu juga denga
pulau Papua yang berasal dari craton Australia.

Sedangkan pulau unik Sulawesi yang terbentuk dari gabungan beberapa daratan Asia,
Australia dan beberapa pulau dari Samudara Pasifik, menyebabkan pulau ini memiliki
fauna yang unik dan khas.

II. PROSES TERBENTUKNYA KEPULAUAN INDONESIA


a.Secara diakronis
Sebuah teori geologi kuno menyebutkan, proses terbentuknya daratan yang terjadi di
Asia belahan selatan adalah akibat proses pergerakan anak benua India ke utara yang
bertabrakan dengan lempeng bumi bagian utara. Pergerakan lempeng bumi inilah
yang kemudian melahirkan Gunung Himalaya. Konon proses yang terjadi pada 20-36
juta tahun yang silam itu menyebabkan sebagian anak benua di selatan terendam air
laut, sehingga yang muncul di permukaan adalah gugusan-gugusan pulau (nusantara)
yang merupakan mata rantai gunung berapi.

Menurut ilmu kebumian yang lazim saat ini, pembentukan kepualuan Indonesia terkait
dengan teori tektonik lempeng. Teori tektonik lempeng (tectonic plate) adalah teori
yang menjelaskan pergerakan di kulit bumi sehingga memunculkan bentuk permukaan
bumi seperti yang sekarang kita diami.

Pergerakan diawali dengan menunjamnya lempeng dasar samudera yang disebabkan


oleh desakan lempeng benua yang lebih tebal dan keras dan di tempat inilah terbentuk
palung laut (dasar laut yang dalam dan memanjang). Dampak dari pergerakan
lempeng terhadap wilayah Indonesia membuat wilayah Indonesia rawan akan gempa
bumi (namun juga kaya sumber daya mineral). Padahal Indonesia terletak pada
pertemuan empat lempeng besar dunia (Lempeng Eurasia, Indo-Australia, Filipina dan
Pasifik).
Lempeng-lempeng itu selalu bergerak 5-9 cm per tahun dan karena massa batuan yang
bergerak besar maka energi yang dihasilkan besar pula. Hal tersebut berdampak bukan
hanya pada banyaknya aktivitas vulkanis dan tektonis di Indonesia, tapi juga tenaga
besar yang terjadi pada fenomena-fenomena tersebut.

Adanya pergerakan subduksi antara dua lempeng kemudian menyebabkan


terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudera. Demikian pula subduksi
antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya
deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatera dan
deretan gunung berapi di sepanjang pulau Jawa, Bali dan Lombok, serta parit
samudera yang tak lain adalah Parit Jawa (Sunda).

Lempeng tektonik terus bergerak hingga suatu saat gerakannya mengalami gesekan
atau benturan yang cukup keras. Fenomena seperti inilah yang dapat menimbulkan
gempa, tsunami dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan bumi.

Dari tiga tipe batas lempeng yang dikenal (konvergen, divergen dan shear),
terbentuknya kepulauan Indonesia dapat dijelaskan sebagai batas lempeng konvergen
dimana terjadi tumbukan antara lempeng Indo-Australia dari selatan, lempeng Pasifik
dari timur dan lempeng Asia dari utara.

b.Secara sinkronis
Berdasarkan sejarah terbentuknya secara diakronis, dengan letak Indonesia yang
strategis dan berada di jalur rawan bencana alam (secara astronomis, geologis,
maupun geografis), maka:

- Membuat Indonesia bisa menjalin hubungan baik dengan negara – negara di benua
Asia dan Australia.. Juga membuat Indonesia berada di jalur lalu lintas internasional
dan dapat menjadi tempat transit jalur perdagangan dunia.

- Kawasan Indonesia yang terdiri dari banyak pulau membuat Indonesia kaya akan
budaya, karena terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dll. Selain itu juga timbul
banyak bentukan alam seperti danau, gunung api, pantai, dll. Hal itu dapat memajukan
pariwisata Indonesia.

- Laut yang luas dan garis pantai yang panjang membuat Indonesia menyimpan
hasil laut seperti ikan, kerang, serta bahan tambang seperti minyak bumi. Hal itu dapat
menambah pendapatan Negara.

- Letaknya yang berada dikawasan tropis membuat Indonesia kaya akan hasil hutan,
berbagai jenis tanaman, dan berbagai jenis hewan.
- Tanah Indonesia yang subur membuat Indonesia menghasilkan banyak hasil
pertanian

- Wilayah hutan yang masih cukup luas menjadikan hutan Indonesia sebagai paru-
paru dunia.

- Indonesia rawan bencana gunung meletus karena wilayah Indonesia banyak


terdapat gunung api.

- Indonesia rawan gempa karena wilayah Indonesia pertemuan empat lempeng


besar dunia yaitu Lempeng Benua Asia, Lempeng Benua Australia, Lempeng
Samudra Hindia dan Lempeng Samudra Pasifik.

- Indonesia rawan gelombang tsunami karena wilayah Indonesia dikelilingi oleh


perairan.

III. KONSEP RUANG DAN WAKTU


Ruang merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa - peristiwa sejarah dalam
perjalanan waktu. Penelaahan suatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya tidak
dapat terlepaskan dari ruang waktu terjadinya peristiwa tersebut. Jika waktu menitik
beratkan pada aspek kapan peristiwa itu terjadi, maka konsep ruang menitikberatkan
pada aspek tempat, dimana peristiwa itu terjadi.

Masa lampau sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa
lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup. Masa lampau
itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau
manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja, sebab sejarah
itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi
kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik
di masa mendatang. Sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini
dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.

Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah:

- Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan
dalam suatu peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek
atau pelaku sejarah

- Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu
kejadian

Anda mungkin juga menyukai