Anda di halaman 1dari 4

PEMASANGAN IUD

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :

Halaman :

UPTD PUSKESMAS MUSTAKIM, SKM


KEERA Nip.196012 31 198311 1 006

Pemasangan IUD untuk menjarankan kehamilan bagi pasangan yang ingin


1. Pengertian
menunda kelahiran anak berikutnya
IUD adalah Intra Uterin Device
Sebagai acuan dalam pasangan IUD Copper T untuk mencegah kehamilan di unit
2. Tujuan
bidan (Pelayanan KIA KB ) PUskesmas Keera
SK Kepala UPTD Puskesmas Keera Nomor : / /SK.UKP/Pusk.Kr/2018 tentang
3. Kebijakan
jenis-jenis pelayanan di Puskesmas Keera
Sarwono Prawirohardjo, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta
4. Referensi
2013
Alat dan bahan :

1. Lampu
2. Spekulum dua katup
3. Asupan baklerriologis (Apabila di indikasikan)
4. Lidi kapas
5. Larutan anti septic
6. Sarung tangan bersih
5 Prosedur 7. Wadah satu kali pakai untuk instrument yang sudah di pakai dan
simpan klinis
8. Baki/bengkok steril (wadah untuk instrument pemasangan)
9. Forsep steril 10 inci untuk memengang spons
10. Sonde uterus lentur steril yang berskala sentimeter
11. Forceps jaringan 12 inci atau tenakulum satu gigi dengan ujung
tumpul yang steril
12. Gunting yang cukup panjang sehingga dapat memotong benang

1. Jelaskan pada pasien yang akan di lakukan


6 Langkah- Pasien disarankan untunk mengosongkan kandung kemih
Langkah 2. Bidan melakukan pemeriksaan dengan sarung tangan sekali pakai:
a. Kenakan selimut pada pasien untuk pemeriksaan panggul
b. Atur peralatan dan bahan-bahan yang akan di pakai dalam
tempat (container) steril atau DTT
c. Siapkan lampu yang terang untuk melihat serviks
d. Cuci tangan sesuai prosedur
e. Pakai sarung tangan baru (sekali pake)
f. Periksa inspeksi pada genetalia eksterna
g. Bersihkan vagina
h. Lakukan pemeriksaan dalam
3. Masukkan speculum dan usap vagina danserviks dengan larutan anti
septic
Gunakan tenakulum untuk menjepit serviks secara hati-hati pada
posisi vertical jam 10 atau jam 2
Masukkan sonde uterus secara hati-hati pada posisi uterus dan
keadaan cavum uteri
4. Pasang AKDR :
a. Atur letak pembatas (warna biru) pada tabing inserter sesuai
kedalam cavum uteri
b. Lepas lengan AKDR dengan menggunakan tehnik menarik
tabung inserter (withdrawal technique)
c. Tarik keluar sebagian tabung inserter untuk menanpilkan
benang kemudian potong benang AKDR kira-kira 3-4 cm
5. Periksa portio apakah ada pendarahan karena jika ada penderahan
dengan tampon betadien selama 30-60 detik
6. Keluarkan speculum dengan hati-hati dan letakkan pada Waskom
berisi cairan chlorin
7. Buang bahan habis pakai yang terkontaminasi sebelum melepas
sarung tangan
8. Bersihkan ranjang ginekologi dengan larutan klorin 0,5% selama 10
menit, celupkan kedua tangan mmemakai handscoen dalam larutan
klorin dan lepas
9. Ajarkan pasien cara memakai benang AKDR dan beritahu pasien aka
n ada efek samping berupa mules, sedikit pendarahan, segera
kontrol bila ada keluhan
10. Beri resep (vitamin dan analgetik) dan kartu pengunjung jika cap
dokter bila memerlukan antibiotic
11. Persilahkan pasien untuk mengambil obat
12. Cuci tangan dengan air dan sabun
13. Lengkapi rekam medik, K IV dan K 1 untuk akseptor. Jelaskan pada
pasien tindakan yang akan di lakukan
7 Bangan Air Kelengkapan rujukan balik
8 Hal – hal
yang perlu di Khort KB
perhatikan

9 Unit terkait Unit pelayanan KIA-KB

10 Dokumen
Laporan bulanan
Terkait

11. Rekaman Hiistoris NO. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
perubahan
TINDAK LANJUT TERHADAP RUJUKAN BALIK

No. Dokumen :

No. Revisi :
DAFTAR
Tanggal Terbit :
TILIK
PUSKESMAS
BARINGENG Halaman : 1/1

Tidak
No. Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah Dokter menerima rujukan balik dari pasien ?

2 Apakah Dokter membaca dan menganalisa isi rujukan balik ?

Apakah Dokter melanjutkan pengobatan seperti isi rujukan balik, jika tidak
3 tersedia obat seperti di dalam rujukan, maka dokter memberikan resep
obat yang dimaksud atau memperpanjang rujukan pasien ?

CR = ……%

Ujung,

Pelaksana / Auditor

(………………………)

Anda mungkin juga menyukai