Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KESEHATAN TERHADAP

SIKAP REMAJA DALAM MERAWAT ORGAN REPRODUKSi

Sholaikhah Sulistyoningtyas
Program Studi D IV Bidan Pendidik STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
Tyaslauzah11@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang : Masa remaja (usia 11 – 20 tahun) adalah masa yang khusus dan
penting, karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia. Organ
reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif dan memerlukan
perawatan khusus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan
tentang kesehatan terhadap sikap merawat organ reproduksi pada remaj putri.
Tujuan Mengetahui pengaruh penyuluhan tentang kesehatan reproduksi terhadap sikap
merawat organ reproduksi pada remaja putri.
Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan eksperimen semu (Quasi
Eksperimen) dengan rancangan post test control group design. Populasi dalam
penelitian adalah remaja putri kelas X SMAN Kerjo Karangnyar sejumlah 60
remaja putri, dimana kelompok perlakuan 30 remaja putri dan kelompok kontrol
30 diambil dengan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner dan analisis menggunakan uji beda t-test.
Hasil Berdasarkan sampel yang telah diteliti 60 responden yang dibagi menjadi
kelompok penyuluhan dan kelompok control terdapat nilai uji peda P>0,5
Simpulan dan Saran terdapat pengaruh penyuluhan tentang kesehatan terhadap sikap
merawat organ reproduksi pada remaja putri. Dan diharapkan remaja-remaja tersebut
dapat lebih memperbaiki sikap dalam merawat organ reproduksinya.

Kata Kunci : Penyuluhan kesehatan reproduksi, Sikap Remaja

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.3 No.2,Juli 2016 39


PENDAHULUAN

Masa remaja (usia 11 – 20 tahun) adalah menyangkut sistem funsi dan proses
masa yang khusus dan penting, karena reproduksi yang dimiliki oleh remaja.
merupakan periode pematangan organ Pengertian sehat disini tidak hanya
reproduksi manusia. Masa remaja bebas dari penyakit atau bebas dari
disebut juga masa pubertas,kesehatan kecacatan namun sehat secara mental
masa remaj adalah Definisi kesehatan serta sosial (BKKBN, 2007)
reproduksi yaitu suatu keadaan sejahtera faktor yang mempengaruhi Kesehatan
fisik, mental dan sosial secara utuh, Reproduksi Remaja
tidak semata – mata bebas dari penyakit 1) Masalah gizi, yang meliputi
atau kecacatan dalam semua hal yang anemia dan kurang energi
berkaitan dengan sisitem reproduksi, kronik, pertumbuhan yang
serta fungsi dan prosesnya. terhambat pada remaja putri
Definisi ini sejalan dengan yang ada yang dapat mengakibatkan
diUndang-Undang Kesehatan Nomor kesempitan panggul.
36/2009, Kesehatan reproduksi adalah 2) Masalah pendidikan, meliputi
keadaan sehat secara fisik mental dan buta huruf dan pendidikan
sosial secara utuh tidak semata-mata rendah dapat mengakibatkan
bebas dari penyakit dan kecacatan yang remaja kurang mapu memenuhi
berkaitan dengan sistem reproduksi kebutuhan fisik dasar ketika
pada laki-laki dan perempuan. Yang berkeluarga dan akan
dimaksud dengan kesehatan reproduksi berpengaruh buruk terhadap
disini adalah sehat saat hamil, derajat kesehatan diri dan
melahirkan dan setelah melahirkan, keluarga.
pengaturan kehamilan , alat kontrasepsi 3) Masalah lingkungan dan
dan kesehatan seksual serta sistem pekerjaan, lingkungan dann
reproduksi. suasana kerja yang kurang
Pengertian dari kesehatan reproduksi memperhatikan kesehatan
remaja adalah suatu kondisi sehat yang remaja, lingkungan sosial yang

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.3 No.2,Juli 2016 40


kutang sehat dapat menghambat menyebabkan terjadinya perubahan
dan merusak kesehatn fisik perilaku menyimpang karena adaptasi
mental dan emosional remaja. terhadap nilai nilai yang datang dari luar
4) Masalah seks dan seksualitas : (Anurogo, 2008 ).arus informasi bisa
pengetahuan yang tidak lengkap berasal dariorang tua, penyuluhan media
dan tepat tentang masalh massa dan social.
seksualitas, kurangnya Penyuluhan Menurut septalia
bimbingan untuk bersikap positif (2010), penyuluhan kesehatan adalah
dalam hal yang terkait denagn kegiatan pendidikan yang dilakukan
seksualitas penyalahguanaan dan dengan cara menyebarkan pesan atau
ketergantungan napza, yang menanamkan kenyakinan , sehingga
mengarah kepada penularan masyarakat tidak saja sadar, tahu dan
HIV/AIDS melalui jarum suntik mengerti, tetapi juga mau dan bisa
dan seks bebas melakukan suatu anjuran yang ada
5) Masalah kesehatan reproduksi : hubungannya dengan kesehatan.
ketidak matangan secar fisisk dan Penyuluhan dalam bidang kesehatan
mental resiko komplikasi dan kematian biasanya dilakukan dengan cara promosi
ibu dan bayi besar, kehilangan atau pendidikan kesehatan.
kesempatan untuk pengembangan diri Penyuluhan yang diberikan pada
remaja, resiko bertambah untuk masa remaja menurut Uripni (2003)
melakukan hal yang tidak tepat. bertujuan memberikan pemahaman dan
(Depkes, 2007) merupakan masa transisi upaya penyesuaian diri terhadap
yang unik ditandai dengan berbagai perubahan fisik dan emosi yang terjadi
perubahan fisik, emosi dan psikis. pada usia remaja. Pelaksanaan
Remaja berada dalam situasi yang penyuluhan pada remaja menggunakan
sangat peka terhadap pengaruh nilai pendekatan kelompok
baru, terutama bagi mereka yang tidak Organ reproduksi merupakan salah
mempunyai daya tangkal. Mereka satu organ tubuh yang sensitif dan
cenderung lebih mudah melakukan memerlukan perawatan khusus.
penyesuaian dengan arus globalisasi dan Pengetahuan dan perawatan yang baik
arus informasi yang bebas yang dapat

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.3 No.2,Juli 2016 41


merupakan faktor penentu dalam Jaga daerah dan selakangan agar tetap
memelihara kesehatan reproduksi. kering. Suasana yang lembab akan
Perawatan organ reproduksi eksterna menarik datangnya jamur yang dapat
adalah sebagai berikut: Menjaga menimbulkan gangguan pada sistem
kebersihan diri dan kebersihan dalam reproduksi anda. Terlebih lagi, jika anda
hubungan seksual. Ini dilakukan untuk tergolong tergolong wanita dengan berat
mencegah infeksi atau masuknya kuman badan berlebih, maka anda harus benar-
melalui saluran reproduksi, infeksi sering benar menjaga agar daerah tersebut tetap
menjadi penyebab kemandulan. Untuk dalam keadaan kering
hubungan seksual, sangat tidak Pencucian vagina. Jaga vagina anda
dianjurkan bagi anda untuk berganti- agar tetap bersih. Lakukan pencucian
ganti pasangan karena hanya akan dengan air bersih secukupnya. Pencucian
menambah kemungkinan terjadinya dengan larutan khusus hanya di perlukan
infeksi (Dita Andira, 2010, p. 22) jika ada infeksi di daerah
Lakukan pencegahan khusus. Tujuan kemaluan.Lakukan pencucian terutama
melakukan pencegahan khusus adalah setelah buang air kecil maupun besar
untuk menemukan atau mendeteksi dengan air dan sabun. Siram bagian
beberapa kelainan. Tindakan ini juga kewanitaan anda dari arah depan
bermanfaat untuk menekan biaya kebelakang, bukan sebaliknya. Ini
pengobatan bila terjadi infeksi, dilakukan untuk mencegah masuknya
kemandulan, atau biaya operasi atau kuman dari dubur ke arah vagina
kemoterapi jika terjadi kanker. Hal ini Jaga kebersihan pakaian dalam.
dikarenakan beberapa penyakit saluran Sebaiknya anda menggantinya pakaian
reproduksi tidak dapat di hindarihanya dalam anda minimal dua kali dalam
dengan memelihara kebersihan saja. sehari. Selain itu, pilih pakaian dalam
Meskipun demikian, kemajuan teknologi dari bahan yang dapat dengan mudah
dalam bidang kedokteran telah menyerap keringat (katun). Hal tersebut
memungkinkan penyembuhan (bahkan dapat mencegah menempelnya jamur
beberapa diantaranya sampai tuntas), asal pada alat kelamin. Hindari tukar-
penyakit segera di tangani (Dita Andira, menukar pakaian dalam dengan orang
2010, p. 22) lain meskipun dengan anggota keluarga

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.3 No.2,Juli 2016 42


anda. Ini disebabkan setiap orang kedalam rongga reproduksi. Pembalut
memiliki kondisi kelamin yang berbeda- yang mengandung banyak gumpalan
beda. darah merupakan tempat yang baik bagi
Lakukan perawatan terhadap rambut pertumbuhan dan perkembangan jamur
yang tumbuh pada alat kelamin. Hindari dan bakteri. Oleh karena itu, sebaiknya
kebersihan rambut yanmg tumbuh di pada saat menstruasi anda mengganti
daerah kemaluan dengan cara mencabut pembalut 4 jamsekali atau 2-3 kali sehari
karena akan menimbulkan lubang bekas atau setiap saatjika anda sudah merasa
bulu kemaluan tersebut. Lubang tersebut tidak nyaman. Sebelum mengganti
bisa menjadi jalan masuk bakteri, kuman, pembalut, jangan lupa membersihkan
dan jamur selanjutnya dapat vagina anda terlebih dahulu.
menyebabkan iritari dan penyakit kulit. Salah satu gejala terjadinya kelainan
Untuk perawatan rambut tersebut, di atau penyakit pada organ reproduksi
sarankan hanya merapikanya saja dengan adalah keputihan. Keputihan merupakan
memendekkan (memotongnya) gejala yang sangat sering dialami oleh
menggunakan gunting atau cukur. sebagian besar wanita
Sebelum menggunakan alat cukur, Jamur dan bakteri banyak tumbuh
pakailah busa sabun terlebih dahulu. dalam kondisi tidak bersih dan lembab.
Gunakan alat cukur khusus yang lembut, Organ reproduksi merupakan daerah
yang sebelumnya sudah di bersihkan tertutup dan berlipat, sehingga lebih
dengan sabun dan air panas. mudah untuk berkeringat, lembab dan
Setelah selesai di gunakan, simpan kotor. Sikap dan perilaku yang buruk
dalam tempat yang bersih dan kering. dalam menjaga kebersihan genitalia,
Jangan menyimpanya di tempat yang seperti mencucinya dengan air kotor,
lembab. Sama dengan pemakaian memakai pembilas secara berlebihan,
celaana dalam, alat cukur tersebut juga menggunakan celana yang tidak
tidak dianjurkan dipakai secara menyerap keringat, jarang mengganti
bergantian meskipun dengan pasangan celana dalam, tak sering mengganti
Rajin mengganti pembalut saat pembalut dapat menjadi pencetus
menstruasi. Pada saat menstruasi, timbulnya. Jadi, pengetahuan dan sikap
kuman-kuman lebih mudah masuk dalam menjaga kebersihan genitalia

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.3 No.2,Juli 2016 43


eksterna merupakan faktor penting diberi penyuluhan kelompok control
dalam pencegahan infeksi. tidak diberi perlakuan.
Berdasarkan latar belakang Berdasarkan desain eksperimen
tersebut penulis tertarik mengambil yang telah ditentukan berarti variabel
judul “pengaruh penyuluhan kesehatan independen adalah sikap perawatan
terhadap sikap merawat organ organ reproduksi remaja putri. Variabel
reproduksi pada remaja putri di SMAN dependen adalah penyuluhan tentang
Kerjo” dengan populasi siswi kelas X. kesehatan. Sikap remaja diukur dengan
METODE PENELITIAN menggunakan instrumen berupa
kuesioner. Variabel sikap dinyatakan
Penelitian ini dilakukan pada bulan
secara numeric.
februari 2014 di SMAN Kerjo
Pengujian normalitas dengan teknik
Karanganyar. Populasi yang diteliti
kolmogorov-smirnov dilakukan sebagai
adalah semua remaja putri di SMAN
prasyarat analisis. Analisis skor sikap
Kerjo sebanyak 146. Dengan teknik
independent t-test apabila data
purposive sampling ditemukan sampel
memenuhi asumsi normalitas, dan
sebanyak 60 siswa. Eksperimen
dengan mann-whitney test apabila
dilakukan dalam bentuk quasy experi-
diketahui data tidak normal
mental dengan rancangan post test
control group design. Sampel dibagi ke HASIL PENELITIAN DAN
dalam dua kelompok yaitu kelompok PEMBAHASAN
eksperimen dan kelompok kontrol di Pengaruh penyuluhan kesehatan
mana masing-masing kelompok terdiri terhadap sikap merawat organ
atas 30 siswa. Kelompok eksperimen reproduksi pada remaja putri.

Lower Upper t df Sig (2-failed)

Pair 1 penyuluhan - 8.62821 16.77179 6.379 29 .000


kontrol
perbedaan sikap kelompok penyuluhan
Berdasarkan diatas diketahui Uji dengan kelompok control pada remaja
statistik menunjukkan bahwa perbedaan putri yang dilakukan penelitian.
ini signifikan (p > 0,05). Dengan Dari hasil analisis diatas
demikian dapat disimpulkan bahwa ada menunjukkan bahwa dengan adanya

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.3 No.2,Juli 2016 44


penyuluhan mempengaruhi peningkatan menyenangi dan merasa tenang dan
sikap pada remaja putri menjadi lebih nyaman serta siap melakukan
baik. Hal ini sesuai dengan pendapat perawatan dengan tepat dengan lebih
walgito (2003) menjelaskan beberapa baik. Setelah dilakukan penyuluhan
faktor yang dapat mempengaruhi sikap remaja putri tahu dan mengerti serta
seseorang dimana salah satunya adalah merasa nyaman dan siap melakuakn
pengetahuan, pengetahuan dapat perwatan dengan tepat dan benar.
diperoleh melalui penyuluhan. Maka
dalam penelitian ini penyuluhan KESIMPULAN DAN SARAN
kesehatan yang diberikan pada masa Berdasarkan hasil penelitian tersebut
remaja dapat merubah sikap remaja dapat disimpulkan bahwa terdapat
putri dari belum paham menjadi paham 1. perbedaan antara kelompok
dan remaja dapat mengevaluasi dengan perlakuan yang diberi
tepat bagaiamana cara merawat organ penyuluhan dengan kelompok
reproduksi eksterna. Pengertian dari control.
sikap adalah evaluasi umum yang 2. Remaja berubah menjadi lebih
dibuat manusia terhadap dirinya sendiri aman dan nyaman dalam
, orang lain, obyek atau issue. Selain itu melawat organ reproduksinya
juga sikap adalah kondisi mental yang dengan baik dan tepat.
kompleks yang melibatkan keyakinan Saran :
dan perasaan, serta disposisi untuk
Berdasarkan Kesimpulan yang
bertindak secara tertentu. (Wawan dan
telah dikemukakan maka saran yang
Dewi, 2011).
dapat diberikan adalah sebagai
Dan dengan adanya penyuluhan
berikut
yang dilakukan pada remaja putri sikap
1. Remaja
yang awalnya bersifat negatif yaitu
Diharapkan sebagai bahan
terdapat kecenderungan untuk menjauhi,
informasi dan dapat selalu
menghindari, merawat organ reproduksi
meningkatkan pengetahuan
eksterna bisa berubah menjadi sikap
tentang sikap bagaimana cara
yang bersifat positif yaitu berupa
merawat organ reproduksi dengan
kecenderungan untuk bertindak seperti
tepat.

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.3 No.2,Juli 2016 45


2. Peneliti Selanjutnya Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Diharapkan untuk
Cipta
melakukan penelitian
................... . 2007. Promosi Kesehatan
menggunakan jumlah sampel
dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka
kasus dan kontrol yang lebih Cipta
banyak untuk memperoleh hasil
Riwidikdo. 2009. Statistik Kesehatan.
yang lebih baik, menambahkan Yogyakarta : Mitra Cendikia Press
waktu lama terjadinya persalinan,
Sarwono S, 2005. Psikologi Remaja.
dan jumlah perdarahan secara Jakarta : RajaGrafindo Persada
lengkap dan rinci
Septalia, RE .2010. Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat. http:
DAFTAR PUSTAKA Creasoft. Wordpress. Com.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Diakses 24 Februari 2012. Pukul
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta 12.30
: Rineka Cipta Sugiyono. 2007. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta
Azwar, S. 2007. Validitas dan
Reliabilitas. Yogyakarta : Pustaka Sulistyaningsih. 2012. “Metode
Pelajar Penelitian Kebidanan
Kuantitatif-Kualitatif.
.............. 2009. Sikap Manusia Teori
Yogyakarta: Graha Ilmu
dan Pengukurannya. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar Taufiqurrahman M A. 2008. Pengantar
Metodologi Penelitian Untuk
Baron. 2004. Psikologi Sosial Jilid I.
Jakarta : EGC Ilmu Kesehatan. Surakarta : LPP
UNS
Dahlan. 2009. “Statistik untuk Uripni C. 2003. Komunikasi Kebidanan.
Kedokteran dan Kesehatan.” Jakarta : EGC
Jakarta: Selemba Medika
Walgito B, 2005. Bimbingan dan
Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Konseling (Studi dan Karir).
Keperawatan dan Teknik Analisa Yogyakarta : Andi
Data. Jakarta : Salemba Medika
Wawan dan Dewi. 2011. Teori &
Mirna, A. 2013. Hubungan Pengukuran Pengetahuan, Sikap,
Pengetahuan dan Sikap Dengan dan Perilaku Manusia.
Perilaku Kesehatan Reproduksi Yogyakarta : Muha Medika
pada Remaja Putri.

Jurnal Keperawatan Intan Husada, Vol.3 No.2,Juli 2016 46

Anda mungkin juga menyukai