Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 7

 Maya Rayyan
 Febrilia Ariska Putri
 Fitriana
 Ruhul Chairani
 M.Rizal
EVIDENCE BASED PRACTICE (EBP)
A.Pengertian
EBP merupakan suatu pendekatan pemecahan masalah
untuk pengambilan keputusan dalam organisasi
pelayanan kesehatan yang terintegrasi di dalamnya
adalah ilmu pengetahuan atau teori yang ada dengan
pengalaman dan bukti-bukti nyata yang baik (pasien
dan praktisi). EBP dapat dipengaruh oleh faktor internal
dan external serta memaksa untuk berpikir kritis dalam
penerapan pelayanan secara bijaksana terhadadap
pelayanan pasien individu, kelompok atau system
(newhouse, dearholt, poe, pough, & white, 2005).
B. TINGKATAN DAN HIERARKI
DALAM PENERAPAN EBP
Tingkatan evidence disebut juga dengan hierarchy
evidence yang digunakan untuk mengukur kekuatan
suatu evidence dari rentang bukti terbaik
sampaidengan bukti yang  paling rendah. Tingkatan
evidence ini digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam EBP. Hirarki untuk tingkatan evidence yang
ditetapkan oleh Badan Kesehatan Penelitian dan
Kualitas (AHRQ), sering digunakan dalam
keperawatan (Titler, 2010).
C. MODEL IMPLMENTASI EVIDENCE BASED PRACTICE

1. Model Settler
Merupakan seperangkat perlengkapan/media penelitian
untuk meningkatkan penerapan Evidence based. 5 langkah
dalam Model Settler:
 Fase 1 : Persiapan
 Fase 2 : Validasi

 Fase 3 : Perbandingan evaluasi dan pengambilan

keputusan
 Fase 4 : Translasi dan aplikasi
 Fase 5 : Evaluasi
2. Model IOWA Model of Evidence Based
Practice to Promote Quality Care

Model EBP IOWA dikembangkan oleh Marita G.


Titler, PhD, RN, FAAN, Model IOWA diawali dari
pemicu/masalah. Pemicu/masalah ini sebagai
focus ataupun focus masalah. Jika masalah
mengenai prioritas dari suatu organisasi, tim
segera dibentuk. Tim terdiri dari stakeholders,
klinisian, staf perawat, dan tenaga kesehatan lain
yang dirasakan penting untuk dilibatkan dalam
EBP
3. MODEL KONSEPTUAL ROSSWURM & LARRABEE

Model ini disebut juga dengan model Evidence


Based Practice Change yang terdiri dari 6 langkah
yaitu :
 Tahap 1 :mengkaji kebutuhan untuk perubahan

praktis
 Tahap 2 : tentukkan evidence terbaik

 Tahap 3 : kritikal analisis evidence

 Tahap 4 : design perubahan dalam praktek

 Tahap 5 : implementasi dan evaluasi perunbahan


 Tahap 6 : integrasikan dan maintain perubahan

dalam praktek
D. PENGKAJIAN DAN ALAT DALAM EBP
 Mengindentifikasi gap/kesenjangan antara teori dan
praktek
 Memformulasikan pertanyaan klinis yang relevan,
 Melakukan pencarian literature yang efisien,
 Mengaplikasikan peran dari bukti, termasuk
tingkatan/hierarki dari bukti tersebut untuk
menentukan tingkat validitasnya
 Mengaplikasikan temuan literature pada masalah
pasien, dan
 Mengerti dan memahami keterkaitan antara nilai dan
budaya pasien dapat mempengaruhi keseimbangan
antara potensial keuntungan dan kerugian dari
pilihan manajemen/terapi (Jette et al., 2003).
E. LANGKAH-LANGKAH DALAM EBP
1. Kembangkan semangat penelitian.
2. Ajukan pertanyaan klinis dalam format PICOT
3. Cari bukti terbaik
4. Kritis menilai bukti.
5. Mengintegrasikan bukti dengan keahlian klinis
dan preferensi pasien dan nilai-nilai.
6. Evaluasi hasil keputusan praktek atau
perubahan berdasarkan bukti.
7. Menyebar luaskan hasil EBP
TERIMA KASIH
semoga
bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai