Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Konsep keluarga

Definisi

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang sama atau yang
berbeda dansaling mengikutsertakan dalam kehidupan yang terus menerus,biasanya bertempat
tinggal dalam suatu rumah, mempunyai ikatan emosional dan adanya pembagian tugas antar satu
dengan yang lainnya.(Stanhope1996 dalam Susanto 2012).

Keluarga adalah suata ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antar orang dewasa
yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan
atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga ( Sayekti
1994 dalam fadila 2012)

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal si suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan ( Depkes 1988 dalam padila 2012)

Struktur keluarga

Menurut Padila (2012) struktur keluarga menggambarkan begaimana keluarga melaksanakan fungsi
keluarga dimasyarakat. Ada beberapa struktur keluarga yang ada di Indonesia yang terjadi dari
bermacam-macam diantaranya adalah :

Partrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari macam –macam, diantaranya :

Petrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari seanak saudara sedarah dalam beberapa generasi,dimana,
hubungan itu disusun melalui jalur ayah.

Matrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari seanak saudara-saudara sedarah dalam beberapa
generasi,dimana hubungan itu disusun melalui jalur ibu.

Matrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.

Patrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ayah

Keluarga kawin

Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa seanak saudara
yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri
Ciri-ciri struktur keluarga

Menuru Padila (2012) ciri- ciri struktur keluarga adalah sebagai berikut :

Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.

Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan
dalam menjalankan fungsinya masing-masingnya.

Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempuyai peranan dan fungsinya masing-
masing.

Salah satu pendekatan dalam asuhan keperawatan keluarga adalah pndekatan structural fungsional.
Struktur kelurga menyatakan bagaimana keluarga disusun atau bagaimana unit-unit ditata dan saling
terkait satu sama lain. Beberapa ahli meletakan struktur pada bentuk dan tipe keluarga, namun ada
juga yang memandang struktur keluarga yang menggambarkan subsistem –subsistem sebagai
dimensi structural.

Peranan keluarga.

Menurut muhlisin (2012) menyatakan peran keluarga sebagai berikut

Peranan ayah

Ayah sebagai suami istri, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,perlindung, dan memberi rasa
aman, sebagai kepala keluarga seperti anggota dari kelompok sisoal serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungan.

Peranan ibu

Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, berperan mengurus rumah tangganya, sebgai pengasuh dan
pendidik anak-anaknya, perlindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya seta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungan, disamping itu ibu dapat berperan sebagai pencari
nafkah tambahan.

Peranan anak

Anak-anak melaksakan peranan psiko-sosial seperti dengan tingkat perkembangan baik fisik,
mental, social, dan spriritual.

Fungsi keluarga.

Menurut Friedman dalam Fadila (2012) menyatakan fungsi keluarga adalah sebagai berikut :

Fungsi afektif

Berhubungan dengan fungsi internal keluarga merupakan basis kekuatan dari keluarga.
Fungsi efektif berguna untuk pemenuhan kebuuhan psikologi. Keberhasilan fungsi afektif tampak
memalui keluarga yang bahagia. Anggota keluarga mengembangkan konsep diri yang positif, rasa
dimiliki dan memiliki, rasa berarti serta merupakan semberkasih sayang. Reinforcement dan support
dipelajari dan dikembangakan melalui interaksi dalam keluarga.

Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga untuk memenuhi funsgsi afektif adalah :
Saling mengasuh,cinta kasih, kehangatan, saling menerima dan mendukung. Setiap anggota keluarga
yang mendapatkan kasih sayang dan dukungan, maka kemampuannya untuk memberikan akan
meningkatsehinga terciptanya hubungan yang hangat dan saling mendukung. Hubungan yang baik
dalam keluarga tersebut akan menjadi dasr dalam membina hubungan dengan orang lain diluar
keluarga.

Saling menghargai, dengan mempertahankan iklim yang positif dimana setiap anggota keluarga baik
orang tuan mauapun anak diakui dan dihargai keberadaan dan haknya.

Ikantan dan identifikasi, ikatan ini mulai sejak pasangan sepakat hidup baru. Kemudian
dikembangkan dan disesuaikan dengan bebgai aspek kehidupan dan keinginan yang tidak dapat
dicapai sendiri, misalnya mempunyai anak. Hubungan selanjutnya akanndikembangkan menjadi
hubungan orang tua anak dan antar anak melalui proses identifikasi. Proses indentifikasi merupakan
inti ikatan kasih sayang, oleh karena itu perlu diciptakan proses identifikasi merupakan inti ikatan
kasih sayang, oleh karena itu perlu diciptakan proses identifikasi yang positif dimana anak meniru
prilaku orang tua melalui hubungan interaksi mereka

Fungsi sosiolisasi

Proses perkembangan dan perubahan yang dialami individu yang menghasilkan interaksi
social dan berperan dalam lingkungan social( Friedman 1998 dalam Padila 2012).

Sosialisasi dimulai kejak individu dilahirkan dan berakhir setelah meninggal. Tahap
perkembangan individu dan keluarga akan mencapai memalui interaksi atau hubungan dan
diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, memiliki nilai,norma,budaya dan
prilaku melalui interaksi dalam kelarga sehingga individu maupu berperan di masyarakat.

Fungsi Reproduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan meningkatkan


sumberdaya manusia. Dengan adanya program keluarga berencana, maka fungsi ini sedikit
terkontrol. Namun disisi lain banyak kelahiran yang tidak diharapkan atau diluar ikatan perkawinan
sehingga lahirnya keluarga baru dengan satu orang tua.

Fungsi ekonomi

Untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti makan, pakaian dan rumah, maka
keluarga memerlukan sumber keuangan. Fungsi ini dipenuhi oleh keluarga dibawah garis
kemiskinan. Perawat berkontribusi untuk menjadi sumber-sumber di masyarakat yang dapat
digunakan keluarga meningkatkan ststus kesehatan mereka.

Fungsi Perawatan keluarga

Kesanggupan keluarga melaksanakan pemelihara kesehatan terhadap anggota keluarganya


dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksakan.

Tahap perkembangan keluarga

Tiap tahap perkembangan membutuhkan tugas atau fungsi keluarga agar dapat melalui tahap
tersebut dengan sukses. Dibawah ini diuraikan perkembangan keluarga berdasarkan konsep Duvall
dan Miller dalam muhlisin (2012)
Tahap I pasangan baru menikah (keluarga baru)

Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki( suami ) dan perempuan ( istri)
membentuk keluarga melalui pernikahan yang sah dan meninggalkan keluarga masing-masing.
Karena masih banyak kita temui keluarga baru yang tinggal dengan orang tua, maka yang dimaksud
meninggalkan keluarga disinibukanlah secara fisik. Namun secara psikologis keluarga tersebut sudah
memiliki keluarga baru.

Dua orang yang membentuk kularga perlu mempersiapkan kehidupan yang baru karena
keduanta membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari. Masing =masing belajar hidup
bersama serta beradaptasi dengan kebiasaan sendiri dan pasangnya seperti, kebiasaan makan,tidur,
bangun pagi dan sebagainya.

Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga yaitu : keluarga suami, istri, istri
serta keluarga sendiri.masing-masing pasangan menghadapi perpisahan dengan keluarga orang
tuanya dan memulai membina hubungan baru dengan keluarga dan kelompok social mereka
masing-masing

Tahap II Keluarga “Child-bearing” (kelahiran anak pertama )

Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai melahirkan anak
pertama dan berkelnajutan sampai anak pertam berusia 30 tahun.sering terjadi dengan kelahiran
bayi, pasangan merasa diabaikan karena focus perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi. Peran
utama perawat keluarga adalah mengkaji peran orang tua, bagaimana orang tau berinteraksi dan
merawat bayi serta bagaimana beyi berrespon. Perawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua dan
bayi yang positif dan hangat sehingga jalinana kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.

Tahap III keluarga dengan anak prasekolah

Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama nerusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak
berusia 5 tahun. Tugas perkembangan nya adalah sebagai berikut:

Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal ,privasi dan rasa aman

Membantu anak bersosialisasi

Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi.

Mempertahankan hubungan dengan baik didalam maupun diluar keluarga

Pembagi waktu untuk individu, pasangan dan anak

Pembagi tanggung jawab anggota keluarga.

Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak.

Tahap IV keluarga dengan anak sekolah

Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir pada usia 12
tahun. Pada fase ini umumnya keluarga mencapai jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga
keluarga sangat sibuk. Selain aktifitas disekolah, masing-masing anak memiliki aktivitas dan minat
tersendiri. Untuk itu keluarga perlu bekerja sma untuk mencapai tugas perkembangan . adapun
tugas perkembang sebagai berikut :

Membantu sosialisasi anak


Mempertahankan keintiman pasangan

Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat termasuk kebutuhan untuk
meningkatkankesehatan anggota keluarga.

Tahap V keluarga dengan anak remaja

Tahap ini dimulai dari usia anak 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7 than kemudian,
yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga memberikan kebebasan
terhadap anak untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa. Adapu tugas perkembanganya
adalah sebagai berikut :

Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat remaja yang sudah
bertambah dewasa dan meningkat otonominya

Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga

Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Hindari perdebatan, kecurigaan
dan permusuhan.

Perubahan system peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

Tahap VI keluarga dengan anak dewasa

Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak
berakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga atau
jika ada anak belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tujuan pertama pada tahap
ini adalah mengorganisasi kembali keluarga unutk tetap berperan dalam melepaskan anak untuk
hidup sendiri. Tugas perkembangan ini adalah sebagai berikut :

Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar

Mempertahankan keintiman pasangan

Membantu orang tua yang sedang sakit untuk memasuki masa tua

Membantu anak untuk mandiri di masyarakat

Penataan kembali peran kegiatan rumah tangga.

Tahap VII keluarga usia pertengahan

Tahap ini dimulai pada anak yang berakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiunatau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini dirasakan sulit kaena
masalah lanjut usia, perpisahan dengan anak dan perasaan gagalmsebagai orang tua. Untuk
mengatasi hal tersebut keluarga perlu melakukan tugas tugas perkebangan :

Mempertahankan kesehatan

Mempertahankan hubungan yang memisahkan dengan teman sebaya dan anak-anak

Meningkatkan kekuatan pasangan


Tahap VIII keluarga usia lanjut

Tahap terakhir perkembanga keluarga ini dimulai saat salah satu pasangan pension,
berlanjut saat salah satu pasangan meninggalsampai keduanya meninggal. Proses lanjut usia dan
pensiun adalah realitas yang tidak dapat di hindari karana sebagai stressor dan kehilangan yang
harus dialami keluarga. Stressor tersebut adalah berkurangannya pendapatan, kehilangan berbagai
hubungan social, kehilangan pekerjaan serta perasaan meurun produktivitas dan fungsi kesehatan.
Dengan memenuhi tugas-tugas perkembangan pada fase ini diharapkan orang tua mampu
beradaptasimenghadapi stressor tersebut :

Mempetahankan suasana rumah yang menyenangkan

Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, kekuatan fisik dan pendapatan.

Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat.

Mempertahan hubungan dengan anak dan social masyarakat.

Melakukan life review.

Tugas kesehatan keluarga

Tugas kesehatan keluarga menurut friedman,1998 dalam effendi & mukhfudli 2009 di kutip dalam
yohaness dion & yasinta betan, 2013 adalah sebagai berikut:

Mengenal maslah keluarga

Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan kesehatan yang tepat.

Memberikan keperawatan pada anggota keluarga yang sakit.

Mempertahankan suasana rumah yang sehat

Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat

Peran perawatan keluarga

Peran keluarga menurut padila (2012) adalah sebagai berikut:

Sebagai pendidik

Sebagai koordinator pelaksanaan pelayanan kesehatan

Sebagai pelaksanaan pelayanan kesehatan

Sebagai supersior pelayanan keperawatan

Sebagai pembela (advokat)

Sebagai fasilitator

Sebagai peniliti
Tanggung jawab keperawatan keluarga.

Perawat dalam memberikan asuhankeperawatan keluarga menurut yohanes dion & yasinta
betan, 2013 memiliki tanggung jawab sebagai berikut:

Memberikan pelayanan secara langsung.

Pelayanan keperawatan yang bisa dilakukan oleh perawat anatara lain,: pengkajian fisik dan
psikososial, memberikan perawatan seperti perawatan kateter, perawatan luka, penyuluhan
kesehatan dan lainnya. Yang perlu di garis bawahi bahwa perawatan yang dilakukan dirumah lebih
merupakan tanggung jawab ari keluarga dari pada perawat. Oleh karena itu, pendididkan kesehatan
dapat dipilih sebagai intervensi utama dalam perawatan dirumah.

Dokumentasi

Prawataharus bertanggung jawab dalam mendokumentasikan apa saja yang dilaksanakan Selama
melakukan perawatan. Pendokumentasian yang dilakukan selama perawatan dirumah sangat
penting untuk melihat kemajuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan yang dialami

Mengkoordinasikan pelayanan dan majajemen kasus

Perawata bertanggung jawab untuk koordinsi para professional lain dalam memberikan pelayanan
kepada keluarga. Focus perawat sebagai manajer kasus adalah kemampuan untuk menkaji
kebutuhan, menemukan prioritas kebutuhan, mengidentifikasi cara untuk memenuhi kebutuhan
tersebut dan mengimplementasikan rencana yang telah disusun. Perawat yang berperan sebagai
menejer kasus. Mengasi seluruh perawatan yang klien terima dirumah, mengkomunikasikan kepada
seluruh tenaga kesehatan dari berbagai disiplin ilmu supaya dapat memastikan perawatan hemat
biaya yang komperhensif.

Menentukan frekuensi dan lama pelayanan

Frekunsi kunjungan adalah jumlah kunjungan yang dilakukan selama periode waktu tertentu,
sedangkan lama perawatan adalah lamanya waktu perawatan yang dilakukan padaklien dirumah.

Advokasi

Tanggung jawab sebagai penasehat klien yang dimaksud disini adalah peran perawat sebagai
penasehat yang berhubungan dengan masalah pembayaran yang berkait dengan pelayanan
diberikan. Perawata juga harus mengenal sumber komunitas yang menetapkan pelayanan, peralatan
dan sumber yang akan meningkatkan pemulihan klien

Anda mungkin juga menyukai