Anda di halaman 1dari 20

PERCOBAAN 5

VISKOMETRI

DISUSUN OLEH
SHINTA ZAHRA WIDYA PRATIWI (105117032)
KELOMPOK 4

LABORATORIUM KIMIA TERINTEGRASI


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS PERTAMINA
2019
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tiga jenis zat yang ada dalam kehidupan kita yaitu zat padat,
cair dan gas memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Walaupun zat
cair dan gas berbeda, namun keduanya memiliki karakteristik umum
yang berbeda dengan zat padat yaitu zat cair dan gas termasuk fluida,
sedangkan zat padat bukan fluida. Pada fluida,terdapat studi tentang
viskositas yaitu besarnya gesekan internal pada suatu fluida rill.
Kekentalan adalah sifat dari suatu zat cair (fluida) yang disebabkan
dengan adanya gesekan antar molekul zat cair dengan menggunakan
gaya kohesi dalam zat cair yang menyebabkan aliran zat cair terhambat.
Minyak goreng dan oli mobil adalah contoh zat cair yang sering
ditemui sehari-hari. Keduanya memiliki perbedaan yaitu oli mobil lebih
kental dibandingkan minyak goreng Dalam dunia otomotif, zat cair
seperti oli sering digunakan dengan kekentalan yang berbeda-beda.
Untuk menggeser suatu bagian fluida yang kental terhadap yang lain,
diperlukan gaya. Persoalan tegangan dan regangan dapat dipelajari
dalam aliran kental.
Setiap fluida (gas maupun cairan) memiliki kekentalan karena
partikel didalam setiap zat tersebut saling bertumbukan. Untuk
mengukur suatu viskositas dari zat cair, digunakan viskometer. Bila zat
cair mempunyai kecepatan yang sama dengan dinding viskometer,
maka zat cair tersebut memiliki kekentalan, sedangkan bila koefisien
zat cair sama dengan nol, maka zat cair tersebut tidak kental.

1.2 Tujuan Praktikum

1.2.1 Menentukan massa jenis air, minyak goreng, oli dan gliserin pada
suhu 27, 35, 40, 45, 50°C dari percobaan viskometri,
1.2.2 Menentukan nilai viskometri air, minyak goring, oli dan gliserin
pada suhu 27, 35, 40, 45, 50°C dari percobaan viskometri,
1.2.3 Menentukan energi aktivasi air, minyak goreng, oli dan gliserin
pada suhu 27, 35, 40, 45, 50°C dari percobaan viskometri.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Viskositas merupakan suatu cara untuk menyatakan beberapa


daya tahan dari aliran yang diberikan oleh suatu cairan. Viskositas dapat
diartikan juga sebagai besarnya gesekan internal pada suatu fluida rill.
Gesekan antar bagian atau lapisan cairan yang bergerak satu terhadap yang
lain ditimbulkan oleh gaya kohesi didalam zat cair (Anonim, 2013).
Zat cair maupun gas sama-sama memiliki viskositas. Namun, zat
cair memiliki viskositas (kekentalan) yang lebih tinggi dibandingkan
dengan gas, sehingga ketika mengalirkan zat cair, memerlukan gaya yang
lebih besar dibandingkan gaya yang diberikan ketika mengalirkan gas.
Berikut adalah sifat dari zat cair :
1. Apabila ruangan lebih besar dari volume zat cair akan terbentuk
permukan bebas horizontal yang berhubungan dengan atmosfer,
2. Mempunyai rapat massa & rapat jenis,
3. Dapat dianggap tidak termampatkan,
4. Memiliki viskositas (kekentalan),
5. Memiliki kohesi, adesi, dan tegangan permukaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas adalah :
1. Tekanan,
2. Temperatur,
3. Kehadiran zat cair,
4. Ukuran dan berat molekul,
5. Kekuatan antar molekul,
6. Konsentrasi larutan.
Salah satu hukum yang membahas viskositas adalah Hukum
Poiseuille, yang menyatakan bahwa cairan yang mengalir melalui saluran
pipa akan berbanding langsung dengan penurunan tekanan sepanjang pipa
dan pangkat empat jari-jari pipa. Berikut adalah persamaan rumus dari
Hukum Poiseuille :
(∆𝑃)𝜋𝑟⁴ 𝑉 (∆𝑃)𝜋𝑟⁴
𝑄= atau = (1.1)
8ŋ𝐿 𝑡 8ŋ𝐿

Dengan:
Q = Kecepatan aliran volume
ŋ = Viskositas cairan
t = Waktu
V = Volume tekanan total
P = Tekanan pada cairan (Pa)/atm
r = Jari-jari tabung (m)
L = Panjang pipa (m)
Cara untuk menentukan viskositas suatu zat adalah
menggunakan alat yang bernama viskometer. Salah satu viskometer yang
sering digunakan adalah Viskometer Oswald. Yang diukur pada
Viskometer Oswald adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah cairan
tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan
oleh berat cairan itu sendiri. Persamaan yang digunakan adalah :
𝜋𝑟⁴(𝑃𝑥𝑡)
ŋ= (1.2)
8𝑉𝑥𝐿

Sehingga,
ŋ1 𝜋𝑟⁴(𝑃𝑥𝑡) 8𝑥𝑉𝑥𝐿
ŋ1=ŋ 2 = 𝑥 𝜋𝑟⁴(𝑃𝑥𝑡)2 (1.3)
8𝑉𝑥𝐿
(𝑃𝑥𝑡)1 𝑃1 𝑥 𝑡1
= (𝑃𝑥𝑡)2 = 𝑃2 𝑥 𝑡2 (1.4)

Dengan:
P = ρ x konstanta
ρ = densitas
III. METODE PERCOBAAN

3.1 Bahan

3.1.1 Akuades,,
3.1.2 Minyak goreng kelapa sawit (Sunco),
3.1.3 Sampel oli sintesis (Enduro Matic-G)
3.1.4 Gliserin.

3.2 Alat

3.2.1 Viskometer Ostwald,


3.2.2 Stopwatch,
3.2.3 Piknometer,
3.2.4 Gelas ukur,
3.2.5 Thermostat,
3.2.6 Thermometer,
3.2.7 Pompa karet (bulp),
3.2.8 Corong gelas.
3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Penentuan Kekentalan & Energi Aktivasi

Piknometer kosong (PK)

- Ditimbang
- Diisi air (pa)
- Piknometer lain diisi 2 zat cair
lain (pb) pada T°C

Alat Viskometer Oswald

- Dibersihkan dengan air


- Diisi akuades ± ¾ bagian
tabung (bentuk bola sebelah
kiri)

Akuades

- Dihisap dengan pompa karet


(bulp) dengan permukaan air
melewati garis bagian kapiler
kanan atas

Pompa karet (bulp)

- Dilepaskan
Stopwatch

- Dihidupkan saat permukaan


air melewati tanda batas
- Waktu yang diperlukan
sampai permukaan air
melewati tanda pada bagian
kapiler sebelah bawah)
dicatat
- Diduplo
- Dilakukan untuk air (T =
27, 35, 40, 45 & 50°C
- Dilakukan untuk sampel
minyak goreng, oli dan
gliserin

Data Hasil

Selesai
IV. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan

Tabel 4.1 Data massa piknometer kosong + air pada suhu ruang 27°C
Piknometer Massa Piknometer Massa piknometer +
Kosong (PK) (gram) air (gram)
81 21,9740 46,4049
90 20,6007 45,2869
214 19,6165 44,4047
64 19,9160 45,0440

Tabel 4.2 Data massa piknometer kosong + sampel


Massa (gram)
Piknometer Suhu (°C) Kosong Sampel
35 46,3124
40 46,3426
81 (Air) 21,9740
45 46,2807
50 46,2477
27 43,2449
35 43,2015
90 (Minyak
40 20,6007 43,087
goreng)
45 43,0632
50 42,9726
27 41,1236
35 41,0720
214 (Oli) 40 19,6165 40,9298
45 40,8727
50 40,842
27 51,7982
35 51,6785
64 (Gliserin) 40 19,9160 51,6433
45 51,5462
50 51,5381
Tabel 4.3 Data waktu pada pengamatan menggunakan viskometer
Waktu (sekon)
Sampel Suhu I II Rata-rata
27 3,10 3,0 3,05
35 2,83 2,79 2,81
81 40 2,52 2,47 2,495
(Akuades) 45 2,41 2,36 2,385
50 2,29 2,27 2,28
27 96,1 94,3 95,2
90 35 93,44 91,85 92,645
(Minyak 40 90,18 88,16 89,17
goreng) 45 87,88 85,62 86,75
50 48,96 56,46 52,71
27 333,13 320,75 326,94
35 230,90 - 230,90
214 (Oli) 40 180,84 184,72 184,78
45 154,50 164,41 159,455
50 120,00 121,09 120,545
27 686,1 684,5 685,3
35 519,97 534,53 527,25
64 40 356,20 349,57 352,885
(Gliserin) 45 247,38 244,54 245,96
50 200,97 195.34 198,155

Tabel 4.4 Data densitas air berdasarkan literatur dengan berbagai variasi
waktu
Suhu (°C) Densitas (𝜌)
27 0,9965
35 0,994
40 0,9922
45 0,9902
50 0,988

Tabel 4.5 Data viskositas air berdasarkan literatur dengan berbagai variasi
waktu
Suhu (°C) Viskositas (ƞ)
27 0,8509
35 0,7191
40 0,6527
45 0,5958
50 0,5465

4.2 Pembahasan

Pada percobaan ini dilakukan pengukuran viskositas sampel


minyak goreng (sunco), oli (enduro matic-G) dan gliserin menggunakan
metode Viskometer Ostwald. Sesuai dengan prinsip kerja metode tersebut,
masing-masing zat cair tersebut dimasukkan ke dalam alat viskometer
sampai setengahnya dari bulatan pada pipa sebelah kiri melalui lubang pipa
yang besar, kemudian cairan dihisap dan dibawa ke pipa kanan yang
terdapat garis batas bawah sampai ke garis batas atas. Lalu, cairan dibiarkan
mengalir (bulp dilepas) dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu
sendiri.dan waktu yang diperlukan untuk mengalir dari batas garis atas ke
batas garis bawah diukur. Percobaan ini masing-masing sampel yaitu
minyak goreng, oli dan gliserin dilakukan sebanyak dua kali pada setap
variasi suhu (27, 35, 40, 45, dan 50°C). Akuades tidak dihitung densitas dan
viskositasnya, karena akuades tersebut digunakan sebagai pembanding dan
telah memiliki tetapan densitas dan viskostas sendiri sesuai dengan tabel
4.4 dan tabel 4.5,
Setelah melewati proses perhitungan diperoleh nilai viskositas
berbanding lurus dengan waktu yang dibutuhkan sampel untuk mengalir
dari tanda batas atas sampai tanda batas bawah, yaitu bila viskositas
semakin besar maka waktu yang dibutuhkan semakin lama, karena gesekan
antara molekul sampel dengan dinding viskometer besar. Dan diperoleh
juga bila variasi suhu yang digunakan semakin tinggi, maka waktu yang
dibutuhkan sampel untuk mengalir dari tanda batas atas sampai tanda batas
bawah semakin cepat, karena gerakan, kerapatan antar molekul semakin
rendah dan ketidakteraturan dari molekul sampel semakin tinggi, oleh
karena itu kekentalan cairan semakin menurun. Hal ini membuktikan bahwa
suhu mmempengaruhi viskositas
Pada energi aktivasi, diperoleh bahwa nilai energi aktivasi yang paling
tinggi dimiliki oleh sampel gliserin dibandingkan energi aktivasi sampel
minyak goreng (sunco) dan oli sintesis (enduro), yaitu sebesar 51422,9214
J/mol. Hal ini dikarenakan molekul dari gliserin lebih padat daripada
molekul minyak goreng (sunco) dan oli sintesis (enduro). Dari energi
aktivasi ini dapat disimpulkan bahwa viskositas gliserin juga lebih tinggi
dibandingkan sampel lain, dan waktu yang diperlukan untuk mengalir pada
viscometer semakin banyak.

V. KESIMPULAN

5.1 Massa jenis air, minyak goreng, oli dan gliserin pada suhu 27, 35, 40,
45, 50°C dari percobaan viskometri :
Minyak goreng
𝑔
Suhu 27oC : 𝜌 = 0,9140 𝑚𝐿 = 914,0 𝑘𝑔/𝑚3
𝑔
Suhu 35oC : 𝜌 = 0,9123 𝑚𝐿 = 912,3 𝑘𝑔/𝑚3
𝑔
Suhu 40oC : 𝜌 = 0,9769 𝑚𝐿 = 976,9 𝑘𝑔/𝑚3
𝑔
Suhu 45oC : 𝜌 = 0,9067 𝑚𝐿 = 906,7 𝑘𝑔/𝑚3
𝑔
Suhu 50oC : 𝜌 = 0,9030 𝑚𝐿 = 903,0 𝑘𝑔/𝑚3
Oli
𝑔
Suhu 27oC : 𝜌 = 0,8646 𝑚𝐿 = 864,6 𝑘𝑔/𝑚3
𝑔
Suhu 35oC : 𝜌 = 0,8625 𝑚𝐿 = 862,5 𝑘𝑔/𝑚3
𝑔
Suhu 40oC : 𝜌 = 0,8568 𝑚𝐿 = 856,8 𝑘𝑔/𝑚3
𝑔
Suhu 45oC : 𝜌 = 0,8545 𝑚𝐿 = 854,5 𝑘𝑔/𝑚3
𝑔
Suhu 50oC : 𝜌 = 0,8532 𝑚𝐿 = 853,2 𝑘𝑔/𝑚3
Gliserin
𝑔
Suhu 27oC : 𝜌 = 1,2643 𝑚𝐿 = 1264,3 𝑘𝑔/𝑚3
𝑔
Suhu 35oC : 𝜌 = 1,2596 𝑚𝐿 = 1259,6 𝑘𝑔/𝑚3
𝑔
Suhu 40oC : 𝜌 = 1,2582 𝑚𝐿 = 1258,2 𝑘𝑔/𝑚3
𝑔
Suhu 45oC : 𝜌 = 1,2543 𝑚𝐿 = 1254,3 𝑘𝑔/𝑚3
𝑔
Suhu 50oC : 𝜌 = 1,2540 𝑚𝐿 = 1254,0 𝑘𝑔/𝑚3

5.2 Berikut nilai viskositas pada sampel yang diuji pada beberapa variasi
suhu.
Minyak goreng
Suhu 27oC : ηs = 24,3604 CP
Suhu 35oC : ηs = 21,7598 CP
Suhu 40oC : ηs = 21,3800 CP
Suhu 45oC : ηs = 21,3170 CP
Suhu 50oC : ηs = 11,5472 CP
Oli
Suhu 27oC : ηs = 79,1379 CP
Suhu 35oC : ηs = 51,2719 CP
Suhu 40oC : ηs = 41,7424 CP
Suhu 45oC : ηs = 34,3747 CP
Suhu 50oC : ηs = 24,9516 CP
Gliserin
Suhu 27oC : ηs = 242,5672 CP
Suhu 35oC : ηs = 170,9802 CP
Suhu 40oC : ηs = 117,0649 CP
Suhu 45oC : ηs = 77,8314 CP
Suhu 50oC : ηs = 60,2838 CP
5.3 Nilai energi aktivasi yang diperoleh pada sampel minyak goreng
sunco,gliserol 85%,dan oli enduro berturut-turut adalah 20971,2336
J/mol, 39509,7908 J/mol, 51422,9214 J/mol.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2013). Pengertian Viskositas : Apa itu viskositas?. Diambil dari:


pengertianahli.id. (Diakses pada : 16 September 2019)
Ningrum, A (2014). Viskositas. Diambil dari : academia.edu. (Diakses
pada: 16 September 2019)
LAMPIRAN

Perhitungan

A. Menghitung Volume Piknometer


m
𝜌=
V
m
𝑉=
𝜌
 Piknometer 90
massa air = m(air) – m(kosong)
= 45,2869 gram – 20,6007 gram
= 24,6862 gram
24,6862 gram
Suhu 27°C : 𝑉 = 0,9965 gram/mL = 24,7729 𝑚𝐿

 Piknometer 214
massa air = m(air) – m(kosong)
= 44,4047 gram – 19,6165 gram
= 24,7882 gram
24,7882 gram
Suhu 27°C : 𝑉 = 0,9965 gram/mL = 24,8752 𝑚𝐿

 Piknometer no 64
massa air = m(air) – m(kosong)
= 45,0440 gram – 19,9160 gram
= 25,128 gram
25,128 gram
Suhu 27°C : 𝑉 = 0,9965 gram/mL = 25,2162 𝑚𝐿

B. Menghitung Massa Jenis Sampel


𝑚 𝑚(𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜 + 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙) − 𝑚(𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜)
𝜌= =
𝑉 𝑉 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Minyak goreng (Piknometer 90)
Suhu 27oC :
𝑚 43,2449 𝑔𝑟𝑎𝑚−20,6007 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = = 0,9140 𝑚𝐿 = 914,0 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉 24,7729 𝑚𝐿

Suhu 35oC :
𝑚 43,2015 𝑔𝑟𝑎𝑚−20,6007 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = = 0,9123 𝑚𝐿 = 912,3 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉 24,7729 𝑚𝐿

Suhu 40oC :
𝑚 43,087 𝑔𝑟𝑎𝑚−20,6007 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = = 0,9769 𝑚𝐿 = 976,9 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉 24,7729 𝑚𝐿
o
Suhu 45 C :
𝑚 43,0632 𝑔𝑟𝑎𝑚−20,6007 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = = 0,9067 𝑚𝐿 = 906,7 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉 24,7729 𝑚𝐿

Suhu 50oC :
𝑚 42,9726 𝑔𝑟𝑎𝑚−20,6007 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = = 0,9030 𝑚𝐿 = 903,0 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉 24,7729 𝑚𝐿

Oli (Piknometer 214)


Suhu 27oC :
𝑚 41,1236 𝑔𝑟𝑎𝑚−19,6165 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = = 0,8646 𝑚𝐿 = 864,6 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉 24,8752 𝑚𝐿

Suhu 35oC :
𝑚 41,0720 𝑔𝑟𝑎𝑚−19,6165 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = = 0,8625 𝑚𝐿 = 862,5 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉 24,8752 𝑚𝐿

Suhu 40oC :
𝑚 40,9298 𝑔𝑟𝑎𝑚−19,6165 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = = 0,8568 𝑚𝐿 = 856,8 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉 24,8752 𝑚𝐿

Suhu 45oC :
𝑚 40,8727 𝑔𝑟𝑎𝑚−19,6165 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = = 0,8545 𝑚𝐿 = 854,5 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉 24,8752 𝑚𝐿
o
Suhu 50 C :
𝑚 40,842 𝑔𝑟𝑎𝑚−19,6165 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = = 0,8532 𝑚𝐿 = 853,2 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉 24,8752 𝑚𝐿

Gliserin (Piknometer 64)


Suhu 27oC :
𝑚 51,7982 𝑔𝑟𝑎𝑚−19,9160 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = = 1,2643 𝑚𝐿 = 1264,3 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉 25,2162 𝑚𝐿
o
Suhu 35 C :
𝑚 51,6785 𝑔𝑟𝑎𝑚−19,9160 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = = 1,2596 𝑚𝐿 = 1259,6 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉 25,2162 𝑚𝐿

Suhu 40oC :
𝑚 51,6433 𝑔𝑟𝑎𝑚−19,9160 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = = 1,2582 𝑚𝐿 = 1258,2 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉 25,2162 𝑚𝐿

Suhu 45oC :
𝑚 51,5462 𝑔𝑟𝑎𝑚−19,9160 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = = 1,2543 𝑚𝐿 = 1254,3 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉 25,2162 𝑚𝐿

Suhu 50oC :
𝑚 51,5381 𝑔𝑟𝑎𝑚−19,9160 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔
𝜌= = = 1,2540 = 1254,0 𝑘𝑔/𝑚3
𝑉 25,2162 𝑚𝐿 𝑚𝐿

C. Menghitung Kental Relatif dan Energi Aktivasi Sampel

𝑡𝑠 𝑥 𝜌𝑠 𝑥 𝜂𝑎
Kental relatif 𝜂𝑠 = 𝑡𝑎 𝑥 𝜌𝑎

Minyak goreng
ts x ρs x ηa 95,2 x 0,9140 x 0,8509
Suhu 27oC : ηs = = = 24,3604 CP
ta x ρa 3,05 x 0,9965
ts x ρs x ηa 92,645 x 0,9123 x 0,7191
Suhu 35oC : ηs = = = 21,7598 CP
ta x ρa 2,81 x 0,994
ts x ρs x ηa 86,75 x 0,9769 x 0,5958
Suhu 40oC : ηs = = = 21,3800 CP
ta x ρa 2,385 x 0,9902
ts x ρs x ηa 89,17x 0,9067 x 0,6527
Suhu 45oC : ηs = = = 21,3170 CP
ta x ρa 2,495 x 0,9922
ts x ρs x ηa 52,71 x 0,9030 x 0,5465
Suhu 50oC : ηs = = = 11,5472 CP
ta x ρa 2,28 x 0,988

Oli
ts x ρs x ηa 326,94 x 0,8646 x 0,8509
Suhu 27oC : ηs = = = 79,1379 CP
ta x ρa 3,05 x 0,9965
ts x ρs x ηa 230,90 x 0,8625 x 0,7191
Suhu 35oC : ηs = = = 51,2719 CP
ta x ρa 2,81 x 0,994
ts x ρs x ηa 184,78 x 0,8568 x 0,6527
Suhu 40oC : ηs = = = 41,7424 CP
ta x ρa 2,495 x 0,9922
ts x ρs x ηa 159,455 x 0,8545 x 0,5958
Suhu 45oC : ηs = = = 34,3747 CP
ta x ρa 2,385 x 0,9902
ts x ρs x ηa 120,545 x 0,8532 x 0,5465
Suhu 50oC : ηs = = = 24,9516 CP
ta x ρa 2,28 x 0,988
Gliserin
ts x ρs x ηa 685,3 x 1,2643 x 0,8509
Suhu 27oC : ηs = = = 242,5672 CP
ta x ρa 3,05 x 0,9965
ts x ρs x ηa 527,25 x 1,2596 x 0,7191
Suhu 35oC : ηs = = = 170,9802 CP
ta x ρa 2,81 x 0,994
ts x ρs x ηa 352,885 x 1,2582 x 0,6527
Suhu 40oC : ηs = = = 117,0649 CP
ta x ρa 2,495 x 0,9922
ts x ρs x ηa 245,96 x 1,2543 x 0,5958
Suhu 45oC : ηs = = = 77,8314 CP
ta x ρa 2,385 x 0,9902
ts x ρs x ηa 198,155 x 1,2540 x 0,5465
Suhu 50oC : ηs = = = 60,2838 CP
ta x ρa 2,28 x 0,988

Grafik
D. Energi Aktivasi
Minyak goreng
Tabel 5.4.1. Data pengamatan energi aktivasi minyak goreng
Suhu (K) 1/T (1/K) ƞs (CP) ln ηs
300 0,00333 24,3604 3,1929
308 0,0032467 21,7598 3,0800
313 0,0031948 21,3800 3,0624
318 0,0031446 21,3170 3,0595
323 0,0030959 11,5472 2,4464
Grafik Ln ƞ vs 1/T Minyak goreng

3,5
3
2,5
2
Ln ƞ

1,5
y = 2522,4x - 5,1096
1 R² = 0,5954
0,5
0
0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033 0,00335
1/T

J J
Ea = 8,314 mol × (2522,4) = 20971,2336 mol atau 20,97 KJ/mol

Oli
Tabel 5.4.2. Data pengamatan energi aktivasi oli
Suhu (K) 1/T (1/K) ƞs (CP) ln ηs
300 0,00333 79,1379 4,3711
308 0,0032467 51,2719 3,9371
313 0,0031948 41,7424 3,7315
318 0,0031446 34,3747 3,5373
323 0,0030959 24,9516 3,2169
Grafik Ln ƞ vs 1/T Oli
5
4,5
4
3,5
3
y = 4752,2x - 11,46
Ln ƞ

2,5 R² = 0,993
2
1,5
1
0,5
0
0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033 0,00335
1/T

J J KJ
Ea = 8,314 mol × (4752,2) = 39509,7908 mol atau 39,50 mol

Gliserin
Tabel 5.4.3. Data pengamatan energi aktivasi gliserin
Suhu (K) 1/T (1/K) ƞs (CP) ln ηs
300 0,00333 242,5672 5,4912
308 0,0032467 170,9802 5,1415
313 0,0031948 117,0649 4,7627
318 0,0031446 77,8314 4,3545
323 0,0030959 60,2838 4,0990
Grafik Ln ƞ vs 1/T Gliserin
6

4
y = 6185,1x - 15,037
Ln ƞ
3
R² = 0,985
2

0
0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033 0,00335
1/T

J J KJ
Ea = 8,314 mol × (6185,1) = 51422,9214 atau 51,42 mol
mol

Anda mungkin juga menyukai