Anda di halaman 1dari 16

Sintesis Fe(acac)3 & K3[Fe(C2O4)3].

3H2O dan Karakterisasinya


dengan Menggunakan Simulasi Kuantum Mekanik &
Spektrofotometer UV-Vis

Shinta Zahra Widya Pratiwi (105117032)


Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Komputer Universitas Pertamina
Jl.Teuku Nyak Arief, Simprug, Grogol Selatan, RT.7/RW.8, Grogol Sel., Kby. Lama, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12220

ABSTRAK
Senyawa kompleks koordinasi yang memiliki perbedaan yang khas dibandingkan
dengan unsur logam blok lain adalah senyawa kompleks yang terdiri dari logam blok-d yang
memiliki kamar atau orbital d yang tidak berisi elektron. Pada percobaan ini dilakukan sintesis
dari dua senyawa kompleks besi dengan prekursor masing-masing Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O dan
FeCl3.6H2O serta kalium oksalat dan asetil aseton sebagai sumber ligan masing-masing
senyawa kompleks. Analisis dari hasil sintesis menunjukkan bahwa ligan dari senyawa
kompleks Fe(acac)3 lebih kuat dibandingkan ligan dari senyawa kompleks
K3[Fe(C2O4)3].3H2O. Kemudian, dilakukan karakterisasi menggunakan simulasi kuantum
mekanik untuk senyawa kompleks K3[Fe(C2O4)3].3H2O dan Fe(CN)6. Dari percobaan ini
panjang gelombang maksimum 539,525 nm dimiliki oleh kompleks K3[Fe(C2O4)3].3H2O dan
389,1 nm dimiliki oleh kompleks Fe(CN)6. Lalu, hasil dari sintesis K3[Fe(C2O4)3].3H2O dan
Fe(acac)3 dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil karakterisasi
menggunakan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan panjang gelombang maksimal senyawa
K3[Fe(C2O4)3].3H2O adalah 300 nm dengan nilai absorbansi 3,707 A dan pada senyawa
Fe(acac)3 diperoleh panjang gelombang maksimal 345 nm dengan nilai absorbansi 3,432 A.
Kedua proses karakterisasi senyawa kompleks Fe (III) tersebut menghasilkan perbedaan
panjang gelombang maksimum satu sama lain sehingga menyebabkan perbedaan kekuatan
ligan pada kompleks senyawa Fe (III) yang sama.
Kata kunci : senyawa, sintesis, senyawa kompleks Fe, karakterisasi senyawa kompleks

PENDAHULUAN disebut juga induksi fotolisis. Sedangkan


Senyawa kompleks adalah pada proses refluks adalah metode atau
senyawa yang terdiri dari atom pusat cara sintesis dengan menambahkan pelarut
mengandung ion yang biasa disebut logam volatil tertentu yang sesuai selama
yang sekitarnya dikelilingi oleh molekul beberapa jam, lalu kristal senyawa
atau anion yang sering disebut dengan kompleks yang terbentuk disaring,
ligan. Sintesis senyawa kompleks terdiri kemudian dicuci, dikristalisasi lalu
dari macam-macam cara seperti reaksi dikeringkan menggunakan vakum
substitusi dan melakukan refluks larutan buchner. Kompleks senyawa besi
logam dan ligan (Widata, A.V, 2018) termasuk kedalam unsur logam transisi
Proses subtitusi merupakan salah satu blok-D yang mudah untuk disintesis. Teori
metode atau cara sintesis dengan memberi yang membahas mengenai pembentukan
energi suatu senyawa kimia. Proses ini senyawa kompleks salah satunya adalah
teori medan kristal yang menjelaskan ditentukan panjang gelombang maksimum
bahwa pemisahan oribital d dipengaruhi dari K3[Fe(C2O4)3].3H2O dan Fe(CN)6.
oleh bidang kristal yang mana dapat
ditentukan dengan jenis ligan (C. E.
Housecroft et.al, 2012). Simulasi kuantum METODOLOGI
mekanik merupakan suatu teknik dalam Bahan yang digunakan pada
mengkarakterisasi senyawa kompleks. percobaan ini adalah FeCl3.6H2O
Teknik ini termasuk suatu inovasi sebanyak 3 gram, etanol 20 mL, etilaseton
permodelan reaksi kimia yang telah 4 mL, natrium asestat sebanyak 5 gram,
dikembangkan dan sering disebut juga aquades, padatan besi (II) ammonium
sebagai kimia komputasi. Kimia sulfat heksahidrat (gram mohr) sebanyak 5
komputasi adalah suatu ilmu kimia yang gram, larutan H2SO4 3 M, larutan H2C2O4
mengubah hasil dari suatu teori kimia 1M 25 mL, larutan jenuh K2C2O4 sebanyak
kedalam bahasa pemrograman komputer 10 mL dan larutan H2O2 sebanyak 10 %
yang diperuntukan dalam menganalisis serta sampel kompleks
serta menghitung sifat dari molekul berikut K3[Fe(C2O4)3].3H2O dan Fe(acac)3 hasil
dengan perubahannya (Priyanto, B. 2007). sintesis untuk dikarakterisasi.
Selain simulasi kuantum mekanik, Alat yang digunakan pada
spektroskopi UV-Vis dapat digunakan percobaan ini diantaranya adalah gelas
untuk mengkarakterisasi senyawa kimia, corong kaca, batang pengaduk,
kompleks dengan menggunakan sinar UV pipet tetes, vial, timbangan, kertas saring,
untuk mengukur dan membaca sampel hot plate, thermometer, perangkat
pada panjang gelombang 400 nm serta komputer, dan spektrofotometer UV-Vis.
menggunakan sinar tampak dengan
panjang gelombang 400-700 nm. Sintesis Senyawa Kompleks Fe(acac)3
Percobaan praktikum kali ini dilakukan Padatan FeCl3.6H2O sebanyak 3
bertujuan untuk mensintesis dua senyawa gram disiapkan dan kemudian dilarutkan
kompleks Fe (besi) yaitu dalam 20 mL etanol dalam gelas kimia.
K3[Fe(C2O4)3].3H2O dan Fe(acac)3 yang Setelah padatan larut, selanjutnya larutan
kemudian ditentukan massa hasil sintesis dipanaskan hingga suhunya mencapai
beserta massa hasil rekristalisasi dan 60°C sambil diaduk-aduk. Pada saat
dihitung nilai rendemennya. Selanjutnya pemanasan larutan dilakukan penambahan
senyawa yang berupa hasil sintesis akan 4 mL asetil aseton secara perlahan sambil
dikarakterisasi menggunakan spektroskopi diaduk perlahan-lahan. Serta dilakukan
UV-Vis untuk ditentukan panjang penambahakan larutan natrium asetat dari
gelombang maksimum dari tiap senyawa padatan natrium asetat sebanyak 5 gram
kompleks besi (K3[Fe(C2O4)3].3H2O dan yang sebelumnya telah dilarutkan terlebih
Fe(acac)3), dan juga menghitung nilai Δoct dahulu dalam 15 mL aquades pada gelas
pada masing-masing senyawa kompleks kimia. Larutan campuran tersebut
Fe. Selanjutnya, akan dilakukan dipanaskan dengan waktu 15 menit sambil
karakterisasi dengan simulasi kuantum diaduk. Setelah 15 menit, larutan
mekanik dengan tambahan senyawa campuran didinginkan hingga suhunya
Fe(CN)6 yang akan dihitung energinya sama dengan suhu ruang dan terbentuk
pada proses optimasi struktur, serta akan endapan merah pada larutan. Kemudian
endapan tersebut disaring, dikeringkan dan menggantungkan thermometer kedalam
ditimbang. Selanjutnya padatan Kristal larutan campuran tersebut. Pada saat
disimpan pada wadah/vial dan vial diberi pemanasan, larutan H2O2 3% diteteskan
label. sebanyak 20 mL sambil selalu diaduk.
Lama kelamaan dalam larutan terbentuk
Sintesis K3[Fe(C2O4)3].3H2O endapan berwaarna merah yaitu Fe(OH)2.
Padatan besi (II) ammonium sulfat Namun, larutan tetap dipanaskan hingga
heksahidrat (garam mohr) disiapkan mendidih, yang kemudian ditambahkan 5
dengan ditimbang sebanyak 5 gram. mL larutan H2C2O4 1M, lalu ditambahkan
Aquades hangat dengan suhu 40°C pula larutan H2C2O4 sebanyak 3 mL secara
sebanyak 15 mL juga disiapkan. Kemudian perlahan-lahan. Selanjutnya, larutan
padatan yang telah ditimbang dilarutkan berwarna hijau muda terbentuk. Jika warna
dengan aquades hangat yang telah larutan masih keruh, ditambahkan tetes
disiapkan. Lalu dilanjutkam demgan demi tetes larutan H2C2O4 1M sampai
penambahan larutan H2SO4 3M sebanyak warna yang diinginkan terbentuk.
5 tetes, kemudian diaduk hingga padatan Larutan berwarna hijau tersebut
larut. Pada saat pencampuran larutan kemudian disaring dan didinginkan pada
tersebut, ditambahkan larutan H2C2O4 1M suhu ruang. Etanol sebanyak 10 mL
sebanyak 25 mL. Selanjutnya larutan ditambahkan setelahnya, kemudian gelas
campuran dipanaskan hingga mendidih kimia ditutup menggunakan aluminium
sambil diaduk selama pemanasan sampai foil lalu larutan dibiarkan sampai terbentuk
endapan berwarna kuning yaitu besi (II) Kristal berwarna hijau. Kristal yang
oksalat dihidrat terbentuk. terbentuk kemudian disaring dan dicuci
Larutan campuran berwarna menggunakan air dan etanol, lalu
kuning dibiarkan sampai endapan yang dikeringkan dan kristal ditimbang. Kristal
terbentuk semakin banyak sambil diamati sekanjutnya disimpan dalam vial yang
karena larutan sensitif terhadap panas. berwarna gelap. Lalu dituliskan label di
Selanjutnya dilakukan dekantasi pada vial tersebut.
larutan tersebut dan endapan dicuci dengan
aquades bersuhu 40°C sebanyak 20 mL. Rekristalisasi Kristal Hasil Sintesis
Lalu dibiarkan sampai endapan terbentuk Kristal hasil sintesis
kembali. Proses ini diakukan dua kali. (K3[Fe(C2O4)3].3H2O dan Fe(acac)3)
Endapan yang terbentuk selanjutnya masing-masing ditimbang sebanyak 0,2
dipisahkan menggunakan corong kaca dan gram. Kemudian dilarutkan dalam aquades
kertas saring, lalu dimasukkan kedalam secukupnya sampai kristal larut pada gelas
gelas kimia. Kedalam gelas kimia berisi kimia yang berbeda. Larutan kristal
endapan, larutan jenuh K2C2O4 tersebut lalu disimpan dalam wadah kecil
ditambahkan. Larutan K2C2O4 dibuat bisa vial atau botol. Setelah dimasukkan
dengan melarutkan padatan K2C2O4 dalam dalam wadah kecil, selanjutnya wadah
7,5 mL air. kecil dimasukkan kedalam wadah yang
Larutan campuran K2C2O4 lebih besar yang berisi larutan etanol
dipanaskan pada suhu 40°C yang dijaga sebanyak 10 mL. Selanjutnya wadah besar
konstan. Untuk mengukur suhu, klem dan ditutup menggunakan aluminium foil
statif disiapkan sebagai tempat untuk sampai terbentuk kristal yang diharapkan.
Setelah kristal terbentuk, kristal disaring, Setelah melalui proses pengeditan,
dikeringkan dan ditimbang, lalu disimpan file langsung disimpan dan format .bat nya
dalam wadah berwarna gelap dan ditutup. diklik 2 kali dan jangan ditutup (close).
Software Gabedit akan otomatis
Optimasi struktur dari senyawa melakukan running. Agar dapat
kompleks Fe(CN)6 mengetahui perkembangan, diklik opsi
Sebelum dilakukan optimasi, mula- update/end. Kemudian proses ditunggu
mula file yang dibutuhkan yaitu struktur hingga selesai. Setelah proses selesai,
senyawa kompleks Fe(CN)6 diunduh energy ditentukan dengan diklik opsi
terlebih dahulu melalui G-drive. Setelah Geom. Conv.
diunduh pada PC, kemudian dibuat folder
baru bagi setiap molekul yang diunduh. Menentukan UV-Vis Spektrum dari
Langkah selanjutnya adalah Senyawa Kompleks Besi (Komputasi)
membuka operasi software Gabedit yang Awal mula proses percobaan ini
digunakan untuk mengoptimasi struktur adalah struktur yang akan dioptimasi
senyawa. Setelah software Gabedit dibuka, disiapkan. Setelah software Gabedit
dipilih opsi geometri kemudian dipilih dibuka, dipilih opsi geometri kemudian
draw. Selanjutnya diklik kanan pada dipilih draw. Selanjutnya diklik kanan
mouse, lalu dipilih read, kemudian klik pada mouse, lalu dipilih read, kemudian
XYZ file pada file yang memiliki extensi klik XYZ file pada file yang memiliki
.xyz yang akan dioptimasi dan dilanjutkan extensi .xyz yang telah dioptimasi dan
dengan diklik opsi open. Setelah dibuka, di dilanjutkan dengan diklik opsi open.
klik opsi close, lalu dipilih opsi file, Setelah dibuka, di klik opsi close, lalu
kemudian diklik new, lalu diklik orca dipilih opsi file, kemudian diklik new, lalu
input. Berikutnya dipilih pilihan SCF Type diklik orca input. Selanjutnya dipilih opsi
= restricted jika elektron berjumlah genap yang sesuai dengan kebutuhan dan diklik
atau SCF Type = unrestricted jika elektron OK.
berjumlah ganjil. Lalu diklik OK. Opsi Opsi PAL 6 ditambahkan dengan
PAL 6 ditambahkan dengan cara dipilih cara dipilih file input lalu dipilih Run dan
file input lalu dipilih Run dan selanjutnya selanjutnya dipilih Run a computation
dipilih Run a computation program. File program. File yang dibuat lalu disimpan
yang dibuat lalu disimpan dengan cara dengan cara diklik opsi save file
diklik opsi save file menggunakan format menggunakan format senyawa-UV dengan
senyawa yang dioptimasi dengan tidak tidak menggunakan spasi. Setelah
menggunakan spasi. Setelah dilakukan dilakukan proses running, hasil dari proses
proses running, hasil dari proses tersebut tersebut diamati dan dicek pada opsi
diamati dan dicek pada opsi pilihan out pilihan out file. Bila hasil running
file. Bila hasil running menunjukkan eror, menunjukkan eror, langkah berikutnya
langkah berikutnya adalah folder tempat adalah folder tempat file disimpan dibuka
file disimpan dibuka lalu file dengan lalu file dengan format .bat dicari lalu
format .bat dicari lalu diedit pada notepad, diedit pada notepad, selanjutnya lokasi
selanjutnya lokasi tempat penyimpanan tempat penyimpanan file orca.exe
file orca.exe ditambahkan. ditambahkan. Setelah melalui proses
pengeditan, file langsung disimpan dan
format .bat nya diklik 2 kali dan jangan disiapkan dan ditimbang masing-masing
ditutup (close). Software Gabedit akan sebanyak 10 mg. Lalu setelah ditimbang,
otomatis melakukan running. Agar dapat keduanya dilarutkan pada gelas kimia
mengetahui perkembangan, diklik opsi berisi air 5 mL. Kemudian masing-masing
update/end. Kemudian proses ditunggu sampel dimasukkan ke dalam kuvet dan
hingga selesai. Setelah proses selesai, hasil diukur nilai absorbansi pada panjang
spektrum UV-Vis yang diperoleh gelombang 200-800 nm menggunakan
ditampilkan dengan cara diklik opsi Tools, spektrofotometer UV-Vis.
dipilih UV spectrum lalu klik xxx Orca Dari pembacaan soektrofotometer
output file. Spektrum kemudian disimpan UV-Vis ditentukan panjang gelombang
dengan cara meng-capture yaitu diklik maksium dari masing-masing senyawa
kanan dipilih screen capture dan disimpan kompleks besi. Dan ditentukan juga nilai
dengan format PNG. absorptivitas molarnya pada λ maksimum
setiap senyawa. Serta dihitung pula nilai
Karakterisasi Menggunakan Δoct tiap senyawa kompleks Fe (III). Serta
Spektrofotometer UV-Vis Senyawa diurutkan kekuatan ligan tiap senyawa
Kompleks Besi berdasarkan nilai Δoct nya.
Sampel kompleks Fe (III) yaitu
K3[Fe(C2O4)3].3H2O dan Fe(acac)3

HASIL DAN DISKUSI


Data Pengamatan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, hasil percobaan yang diperoleh adalah sebagai
berikut.

Tabel 1.1 Data Pengamatan Kualitatif pada Sintesis Senyawa Kompleks Besi

Perubahan (Warna &


Sintesis Pada Senyawa - Perlakuan Saat Sintesis
Endapan)

FeCl3.6H2O ditambah etanol Coklat kekuningan

Ditambah asetil aseton Merah kehitaman


Kompleks Fe (acac)3
Ditambah natrium asetat Merah tua

Didinginkan pada suhu ruang Kristal merah

Besi (II) ammonium sulfat


Kompleks Hijau muda
ditambah aquades
K3[Fe(C2O4)3].3H2O
Ditambah larutan H2SO4 3M Kuning tua
Ditambah larutan H2C2O4 1M Kuning tua

Dipanaskan sampai mendidih Endapan kuning

Ditambahkan larutan K2C2O4 Orange gelap

Dipanaskan pada suhu 40°C Endapan kuning tua


Ditambahkan larutan H2C2O4
Larutan Hijau Muda
1M

Tabel 1.2 Data Pengamatan Kuantitatif pada Sintesis Senyawa Kompleks Besi
Parameter Massa (gram)

Fe(NH4)2(SO4).6H2O 5,0050

Natrium Asetat 5,0040

Kertas Saring 0,1980

Vial 1 27,5252

Vial 2 35,5550

Vial 3 8,7942

Vial 4 6,1450

Kaca arloji 23,7493

Fe(acac)3 hasil sintesis 3,4653

K3[Fe(C2O4)3].3H2O hasil sintesis 3,1922

Fe(acac)3 untuk rekristalisasi 0,2083

K3[Fe(C2O4)3].3H2O untuk rekristalisasi 0,2000

Fe(acac)3 hasil rekristalisasi 0,0878 (data kelompok 9)

K3[Fe(C2O4)3].3H2O hasil rekristalisasi 0,1759

Tabel 1.3 Data Pengamatan Optimasi Geometri Dan λmaksimum dari Spektrum UV-Vis
(Komputasi)
Besar Enenergi
Senyawa Jenis Energi λmaksimum (nm)
(Eh)
Fe(CN)6 Entalpi total -1820,60312 389,1
K3[Fe(C2O4)3].3H2O - - 539,625

Tabel 1.4 Data Pengamatan Penentuan Panjang Gelombang Maksimum (λmaksimum)


Panjang
Senyawa Massa
Gelombang Absorbansi (A) λ maksimum
Kompleks (gram)
(nm)
275 0,987
280 1,025
285 1,554
290 2,550
295 3,310 300 nm dengan
Fe(acac)3 0,0142 300 3,432 absorbansi
305 2,910 3,432 A
310 2,416
315 2,043
320 1,782
325 1,611
320 3,573
325 3,636
330 3,477
335 3,564
340 3,482 345 nm dengan
K3[Fe(C2O4)3].3H2O 0,0102 345 3,707 absorbansi
350 3,536 3,707 A
355 3,643
360 3,582
365 3,205
370 2,741

Tabel 1.5 Data Hasil Perhitungan Nilai Δoct


Senyawa Nilai Δoct (kJ/mol)
Kompleks Fe(acac)3 398,6187
Kompleks K3[Fe(C2O4)3].3H2O 346,6249
Fe(CN)6 307,3390149

Tabel 1.6 Data Hasil Perhitungan Absorptivitas Molar (ε)


Konsentrasi
Senyawa Nilai ε (L/mol/cm)
senyawa (M)
Kompleks Fe(acac)3 4330,0917 8,0414 x 10-4

Kompleks K3[Fe(C2O4)3].3H2O 892,6722 4,527 x 10-3


HASIL DAN DISKUSI = 307,3390149 kJ/mol
Perhitungan
1. Rendemen 3. Nilai Absorptivitas Molar (ε)
 Rendemen Fe(acac)3  ε Fe(acac)3
𝐴
% rendemen =𝐵𝑥𝐶
𝑚𝑜𝑙 𝐹𝑒(𝑎𝑐𝑎𝑐)₃ 3,482 𝐴
= 𝑚𝑜𝑙 𝐹𝑒𝐶𝑙₃.6𝐻₂𝑂 𝑥 100% = 1 𝑐𝑚 𝑥 8,0414 𝑥 10−4 𝑀
𝑔 𝐹𝑒(𝑎𝑐𝑎𝑐)₃
𝑀𝑚 𝐹𝑒(𝑎𝑐𝑎𝑐)₃
= 𝑔 𝐹𝑒𝐶𝑙₃.6𝐻₂𝑂 𝑥 100% = 4330,0917 L/mol/cm
𝑀𝑚 𝐹𝑒𝐶𝑙₃.6𝐻₂𝑂
3,4653 𝑔
353,17 𝑔/𝑚𝑜𝑙 Nilai C diperoleh dari :
= 3,0361 𝑔 𝑥 100% 0,0142 𝑔
270,2957 𝑔/𝑚𝑜𝑙 353,17 𝑔/𝑚𝑜𝑙 1
= x 10
= 87,3534 % 5 𝑥 10−3 𝐿

= 8,0414 x 10-4 M
 Rendemen K3[Fe(C2O4)3].3H2O
% rendemen  ε K3[Fe(C2O4)3].3H2O
𝑚𝑜𝑙 𝐾₃[𝐹𝑒(𝐶₂𝑂₄)₃].3𝐻₂𝑂
= 𝑥 100% 𝐴
𝑚𝑜𝑙 𝐹𝑒(𝑁𝐻₄)₂(𝑆𝑂₄)₂.6𝐻₂𝑂 =𝐵𝑥𝐶
𝑔 𝐾₃[𝐹𝑒(𝐶₂𝑂₄)₃].3𝐻₂𝑂₃ 3,707 𝐴
=
𝑀𝑚 𝐾₃[𝐹𝑒(𝐶₂𝑂₄)₃].3𝐻₂𝑂
𝑥 100% = 1 𝑐𝑚 𝑥 4,1527 𝑥 10−3 𝑀
𝑔 𝐹𝑒(𝑁𝐻₄)₂(𝑆𝑂₄)₂.6𝐻₂𝑂
𝑀𝑚 𝐹𝑒(𝑁𝐻₄)₂(𝑆𝑂₄)₂.6𝐻₂𝑂
3,19229 𝑔
491,2427 𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 892,6722 L/mol/cm
= 5𝑔 𝑥 100%
392,13 𝑔/𝑚𝑜𝑙
Nilai C diperoleh dari :
= 50,9628 % 0,0102 𝑔
491,2427 𝑔/𝑚𝑜𝑙 1
= x 10
5 𝑥 10−3 𝐿
2. Nilai Δoct
 Δoct Fe(acac)3 = 4,527 x 10-3 M
ℎ𝑥𝑐
= 𝜆
𝑚
(6,626 𝑥 10−34 𝑗.𝑠) 𝑥 (2,997 𝑥 108 )
𝑠
= 1 HASIL DAN DISKUSI
3 𝑥 10−7 𝑚 𝑥 1000 𝑘𝐽−1 𝑥
6,022 𝑥 1023
Pembahasan
= 398,6187 kJ/mol 1. Sintesis K3[Fe(C2O4)3].3H2O dan
Rekristalisasi
 Δoct K3[Fe(C2O4)3].3H2O Pada percobaan ini dilakukan
ℎ𝑥𝑐 sintesis K3[Fe(C2O4)3].3H2O
= 𝜆 menggunakan prekursor
𝑚
(6,626 𝑥 10−34 𝑗.𝑠) 𝑥 (2,997 𝑥 108 ) Fe(NH4)2(SO4).6H2O (garam mohr).
𝑠
= 1
3,45 𝑥 10−7 𝑚 𝑥 1000 𝑘𝐽−1 𝑥 Proses sintesis ini dilakukan dengan
6,022 𝑥 1023

memberikan tambahan larutan senyawa


= 346,6249 kJ/mol reagen adalah pada mula-mula padatan
garam mohr dimasukkan ke dalam gelas
 Δoct Fe(CN)6
ℎ𝑥𝑐 kemudian diisi dengan aquades, fungsi
= penambahan aquades ini adalah untuk
𝜆
𝑚
(6,626 𝑥 10−34 𝑗.𝑠) 𝑥 (2,997 𝑥 108 ) melarutkan padatan garam mohr.
𝑠
= 1
3,891 𝑥 10−7 𝑚 𝑥 1000 𝑘𝐽−1 𝑥 Kemudian untuk memberikan suasana
6,022 𝑥 1023
asam dilakukan penambahan H2SO4. Kemudian Kristal hijau tersebut
Selanjutnya dilakukan penambahan disimpan pada botol kecil berwarna
larutan H2C2O4 agar endapan kuning gelap supaya ion Fe3+ tidak berubah
terbentuk, namun larutan ini bukan menjadi ion Fe2+ yang menuyebabkan
merupakan sumber dari ligan. warna akan berubah nantinya.
Pemanasan yang dilakukan pada Kristal berwarna hijau karena
sintesis ini bertujuan agar koloid kristal tersebut menyerap pada rentang
berubah menjadi gumpalan. Setelah panjang gelombang yang warnanya
larutan dengan endapan kuning merah yaitu 700-620 nm, sehingga
terbentuk, kemudian larutan disaring warna yang muncul adalah warna
untuk menghilangkan pengotor. Proses komplemennya yaitu warna hijau yang
berikutnya adalah membuat sumber memiliki panjang gelombang lebih
ligan dengan menambah kalium oksalat rendah yaitu 560-490 nm. Karena warna
kedalam endapan kuning besi (II) hijau memiliki rentang panjang
oksalat dihidrat agar bereaksi dengan gelombang yang rendah, maka
logam Fe. Kemudian, agar jumlah menyebabkan energi dari kompleks
biloks meningkat dari 2+ ke 3+, senyawa tersebut juga rendah. Energi
ditambahkan larutan H2O2 3% yang yang rendah terjadi karena orbital yang
berfungsi sebagai senyawa terisi elektron termasuk kelompok high
pengoksidator. Agar tidak terbentuk spin yang artinya jarak orbital t2g dan eg
Fe(OH)3, dilakukan penambahan asam nya dekat. Dari penjelasan tersebut,
oksalat agar larutan dapat dinetralisir telah dibuktikan jenis ligan dari
dan diperoleh larutan hijau muda. senyawa kompleks
Setelah itu etanol ditambahkaan untuk K3[Fe(C2O4)3].3H2O adalah jenis ligan
menurunkan kelarutan. Kristal yang lemah (weakfield). Kompleks
K3[Fe(C2O4)3].3H2O hasil sintesis ini warna terbentuk karena orbital d
berwarna hijau mengkilap seperti terpisah (orbital d mengalami transisi)
gambar berikut : menjadi dua tingkatan yang kemudian
ada energi yang berpindah ke tingkat
lainnya dan kembali (Sudjana, et.al,
2002).
Massa hasil sintesis senyawa
kompleks K3[Fe(C2O4)3].3H2O
diperoleh sebanyak 3,1932 gram
dengan nilai rendemen sebesar
50,9130%. Nilai rendemen cendereng
kecil dikarenakan massa kristal yang
diperoleh jumlahnya sedikit. Hasil
kristal yang sedikit ini diakibatkan pada
saat praktikum jumlah reagen yang
Gambar 1. Kristal K3[Fe(C2O4)3].3H2O hasil sintesis
ditambah ada yang tidak sesuai atau
kurang karena persediaan reagen
tersebut habis, sehingga berpengaruh
pada banyaknya kristal yang diperoleh.
Setelah diperoleh hasil sintesis,
kemudian kristal yang diperoleh
direkristalisasi. Tujuan dari
rekristalisasi ini adalah untuk
menghilangkan zat pengotor yang
terkandung dalam kristal , sehingga kita
dapat mengetahui brapa massa Kristal
yang murni tanpa zat pengotor. Dari
0,2000 gram yang ditimbang untuk
rekristalisasi, menghasilkan kristal
Gambar 2. Kristal Fe(acac)3 hasil sintesis
murni tanpa zat pengotor sebanyak
0,1759 gram. Hasil ini masih cukup
Kristal berwarna merah karena
bagus, karena massa kristal hanya
kristal tersebut menyerap pada rentang
berkurang sedikit, hal ini menandakan
panjang gelombang yang warnanya
bahwa jumlah zat pengotor pada
hijau yaitu 560-490 nm. Warna merah
senyawa kristal hanya sedikit
merupakan warna komplementer dari
jumlahnya.
hijau yang muncul pada rentang
panjang gelombang 700-620 nm.
2. Sintesis Fe(acac)3 dan Rekristalisasi
Karena warna merah muncul pada
Sintesis Fe(acac)3 dilakukan
rentang resapan panjang gelombang
setelah melakukan sintesis
yang tinggi, maka menyebabkan energi
K3[Fe(C2O4)3].3H2O. Proses sintesis
dari kompleks senyawa tersebut juga
kali ini digunakan FeCl3.6H2O sebagai
tinggi. Energi yang tinggi terjadi karena
prekursor yaitu sumber dari atom pusat.
orbital yang terisi elektron termasuk
Sama seperti sintesis sebelumnya,
kelompok low spin yang artinya jarak
sintesis dilakukan dengan menambahkn
orbital t2g dan eg nya jauh. Dari
beberapa reagen. Mula-mula
penjelasan tersebut, telah dibuktikan
penambahan etanol sebanyak 20 mL
jenis ligan dari senyawa kompleks
pada padatan FeCl3.6H2O yang telah
Fe(acac)3 adalah jenis ligan yang kuat
ditimbang dilakukan agar padatan
(strongfield). Dari hasil sintesis
tersebut larut. Pada saat dilakukan
sebelumnya dapat dibandingkan bahwa
proses pemanasan ditambahkan asetil
ligan senyawa kompleks Fe(acac)3
aseton agar sumber ligan terbentuk,
lebih kuat dibandingkan ligan dari
akan tetapi larutan tersebut harus
senyawa kompleks
diprotonasi oleh basa dengan
K3[Fe(C2O4)3].3H2O. Munculnya
menambahkan larutan natrikum asetat.
warna pada kristal hasil sintesis terjadi
Setelah larutan campuran terbentuk,
karena orbital d terpisah (orbital d
selanjutnya larutan didinginkan dengan
mengalami transisi) menjadi dua
suhu ruang agar kristal merah Fe(acac)3
tingkatan yang kemudian ada energi
terbentuk.
yang berpindah ke tingkat lainnya dan
Kristal Fe(acac)3 yang diperoleh
kembali (Sudjana, et.al, 2002).
berwarna merah mengkilap seperti
Massa hasil sintesis senyawa
gambar berikut :
kompleks Fe(acac)3 diperoleh sebanyak
3,4653 gram dengan nilai rendemen Pada percobaan praktikum modul 2
sebesar 87,3534%. Hasil tersebut lebih ini, dilakukan simulasi kuantum
besar dibandingkan dengan hasil mekanik untuk karakterisasi senyawa
sintesis senyawa K3[Fe(C2O4)3].3H2O, kompleks. Cabang dari ilmu kimia yang
karena bahan atau reagen yang mempelajari ini adalah kimia
digunakan jumlahnya sesuai dengan komputasi yang merupakan suatu ilmu
yang dibutuhkan. kimia yang mengubah hasil dari suatu
Setelah diperoleh hasil sintesis, pemrograman komputer yang
kemudian kristal yang diperoleh diperuntukan dalam menganalisis serta
direkristalisasi. Tujuan dari menghitung sifat dari molekul berikut
rekristalisasi ini adalah untuk dengan perubahannya (Priyanto, B.
menghilangkan zat pengotor yang 2007).
terkandung dalam kristal , sehingga kita Software yang digunakan pada
dapat mengetahui brapa massa Kristal praktikum ini untuk mengoptimasi
yang murni tanpa zat pengotor. Dari struktur dan menentukan spektrum UV-
0,2083 gram yang ditimbang untuk Vis dari senyawa kompleks besi adalah
rekristalisasi, tidak ada massa kristal Gabedit. Dari software ini, dapat
yang terbentuk pada percobaaan yang ditentukan nilai energi seperti entalpi,
dilakukan kelompok kami. Ini energy bebas Gibbs nilai entropi dan
menandakan adanya faktor kesalahan dapat ditentukan spektrum UV-Vis atau
pada saat proses kristalisasi ditambah IR dari suatu senyawa Proses pertama
adanya zat pengotor yang begitu banyak yang dilakukan pada simulasi ini adalah
sehingga menyebabkan hasil kristal optimasi geometri dari senyawa
rekristalisasi tidak terbentuk. Fe(CN)6. Dari hasil optimasi, diperoleh
Hasil rekristalisasi dari kelompok nilai entalpi total sebesar -1820,60312
lain adalah dari 0,2008 gram sampel Eh, dengan total waktu yang ditempuh
kristal yang direkristalisasi hanya sampai proses berakhir adalah 16 menit
menghasilkan kristal murni tanpa zat 1 detik.
pengotor sebanyak 0,0878 gram. Hasil
ini sangat sedikit dan juga jauh dari
perkiraan yang diharapkan, hal ini
menandakan bahwa zat pengotor dalam
kristal Fe(acac)3 hasil sintesis
jumlahnya memang cukup banyak,
sehingga berpengaruh sangat signifikan Gambar 3. Energi Entalpi total dari senyawa Fe(CN)6
menggunakan optimasi geometri
terhadap massa hasil rekristalisasi,
namun jumlah zat pengotor dari
Proses Kedua yang dilakukan pada
kelompok lain tidak sebanyak
simulasi ini adalah menentukan
kelompok kami.
spektrum UV-Vis untuk senyawa
K3[Fe(C2O4)3].3H2O dan Fe(CN)6.
3. Simulasi Kuantum Mekanik Pada
Berikut adalah hasil spektrum yang
Karakterisasi Senyawa Kompleks
diperoleh :
Besi
dapat mengacu pada cahaya yang
melewati suatu larutan. Hal ini
merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan nilai panjang gelombang
maksimum (λmaksimum) antara hasil
komputasi berbeda dengan hasil yang
Gambar 4. Spektrum UV-Vis K3[Fe(C2O4)3].3H2O hasil
ditunjukkan literatur.
komputasi Selain spektrum
Bila hasil tersebut dibandingkan K3[Fe(C2O4)3].3H2O, juga diperoleh
dengan literatur sebagai berikut : spektrum UV-Vis dari Fe(CN)6 sebagai
pembanding ligan kuat :

Gambar 5. Spektrum UV-Vis Fe(CN)6 hasil komputasi

Dari hasil analisis spektrum tersebut,


didapati bahwa nilai λmaks nya adalah
sebesar 389,1 nm. Hasil ini hanya
digunakan sebagai pembanding ligan
kuat karena tidak diperoleh gambar
Gambar 5. Spektrum serapan optik kompleks (a) Fe (III) -oxalat
spektrum literaturnya.
dan (b) Fe (II) dalam larutan berair Dari kedua data spektrum UV-Vis
Terdapat perbedaan pada kedua hasil komputasi antara
spektrum UV-Vis tersebut. Perbedaan K3[Fe(C2O4)3].3H2O dan Fe(CN)6
keduanya adalah, peak atau puncak dengan tanpa melihat data literatur yang
spektrum muncul pada panjang sebenarnya, dapat dianalisis bahwa
gelombang yang berbeda. Pada hasil ligan yang dimiliki oleh kompleks
komputasi, puncak gelombang muncul Fe(CN)6 lebih kuat dibandingkan
pada panjang gelombang 539,625 nm. dengan ligan yang dimiliki oleh
Sedangkan berdasarkan spektrum UV- kompleks K3[Fe(C2O4)3].3H2O. Hal ini
Vis literatur, ditemukan bahwa puncak disebabkan oleh nilai λmaks pada
gelombang muncul pada panjang kompleks Fe(CN)6 yang nilainya lebih
gelombang 350 nm. Perbedaan ini kecil. Jika λmaks nya lebih kecil, ini
disebabkan karena pada percobaan berarti menunjukkan bahwa jarak
dengan simulasi kuantum mekanik orbital t2g dan eg jauh, sehingga energi
(proses komputasi) tidak memakai yang dibutuhkan untuk splitting
pelarut apapun, misalnya air (Dwi, R. menjadi lebih besar.
et.al, 2013). Sehingga pada proses Selain menggunakan software
penyerapan spektrum UV-Vis tidak Gabedit, pada praktikum kali ini juga
dilakukan simulasi untuk membuat
model 3D dari masing-masing senyawa diperoleh nilai λmaksimum dari senyawa
kompleks besi menggunakan software kompleks Fe(acac)3 adalah 300 nm
Avogadro. Hasil yang diperoleh adalah dengan nilai absorbansi 3,432 A yang
sebagai berikut : sesuai dengan data literatur yang
peaknya muncul pada rentang panjang
gelombang 300-500 nm, yaitu sebagai
berikut :

Gambar 6. Model 3D senyawa kompleks Fe(C2O4)

Gambar 8. Spektrum UV-Vis Fe(acac)3 data literatur

Pada senyawa kompleks


K3[Fe(C2O4)3].3H2O diperoleh nilai
λmaksimum sebesar 345 nm dengan nilai
absorbansi 3,707 A yang sesuai dengan
gambar b dari data literatur sebagai
Gambar 7. Model 3D senyawa kompleks Fe(CN)6 berikut :

4. Karakterisasi Senyawa Kompleks


Besi menggunakan Spektrofotometer
UV-Vis
Pada percobaan praktikum
berdasarkan modul 4, dilakukan
karakterisasi dua senyawa kompleks
besi dari hasil rekristalisasi yaitu
K3[Fe(C2O4)3].3H2O dan Fe(acac)3.
Tujuan dari praktikum ini adalah
menentukan panjang gelombang
maksimum dari senyawa kompleks
K3[Fe(C2O4)3].3H2O dan Fe(acac)3
dengan menggunakan spektrofotometer
UV-Vis serta menghitung nilai Δoct Gambar 9. Spektrum serapan optik kompleks (a) Fe (III) -oxalat
dan (b) Fe (II) dalam larutan berair
dari masing-masing senyawa kompleks
besi. Berdasarkan hasil percobaan
Hasil panjang gelombang maksimum
dengan nilai absorbansi yang diperoleh
masing-masing senyawa kompleks
membuktikan bahwa semakin besar
nilai absorbansi maka panjang
Berdasarkan Δoct hasil perhitungan,
gelombang pun semakin besar, hal ini
dapat dianalisis bahwa kekuatan ligan
dikarenakan molekul zat pada sampel
dari senyawa Fe(CN)6 lebih kecil
yang menyerap cahaya jumlahnya
dibandingkan dengan kekuatan ligan
banyak (Neldawati, et.al, 2013).
K3[Fe(C2O4)3].3H2O ataupun kekuatan
Setelah ditentukan nilai λmaks,
ligan Fe(acac)3, padahal seharusnya
selanjutnya ditentukan nilai Δoct untuk
kekuatan ligan dari senyawa Fe(CN)6
masing-masing senyawa kompleks
yang paling kuat. Karena kekuatan
besi. Nilai Δoct adalah nilai yang
liganya lebih kecil dibandingkan
menjukkan adanya tingkatan energi
senyawa kompleks lain, maka nilai Δoct
yang berbeda antara orbital eg dan t2g
nya pun menjadi paling kecil
yang harganya dapat bergantung pada
dibandingkan senyawa kompleks lain.
muatan logam, jenis ligan, serta ukuran
Penyebab dari hal ini adalah adanya
ion logam. Berdasarkan hasil
adanya faktor kesalahan ketika
perhitungan, diperoleh nilai Δoct untuk
praktikum sedang berlangsung yaitu
senyawa kompleks Fe(acac)3 adalah
ketika proses sintesis senyawa
sebesar 398,6187 kJ/mol, yang diikuti
kompleks Fe(acac)3, yang
nilai Δoct K3[Fe(C2O4)3].3H2O sebesar
menyebabkan hasil dari karakterisasi
346,6249 kJ/mol dan yang terakhir
menggunakan UV- Vis yaitu nilai
disusul nilai Δoct senyawa Fe(CN)6
panjang gelombang maksimum yang
yaitu sebesar 307,3390149 kJ/mol yang
terbaca menjadi lebih kecil. . Untuk
λmaks nya didapatkan dari spektrum UV-
senyawa kompleks Fe(acac)3 dengan
Vis hasil komputasi.
K3[Fe(C2O4)3].3H2O, perbandingan
Menurut teori medan kristal, bila
nilai Δoct sudah sesuai dengan teori
nilai Δoct semakin besar, maka ligan
medan kristal, karena nilai Δoct dari
akan semakin kuat (strong field) dan
senyawa kompleks Fe(acac)3 lebih
termasuk pada kelompok low spin, yang
besar daripada nilai Δoct senyawa
menghasilkan jarak splitting menjadi
kompleks K3[Fe(C2O4)3].3H2O. Dari
semakin jauh. Begitupun sebaliknya,
nilai Δoct yang diperoleh dapat
bila nilai Δoct semakin kecil, maka
dijelaskan bahwa jenis ligan dari
ligan akan semakin lemah (weak field)
Fe(acac)3 lebih kuat dibandingkan
dan termasuk pada kelompok high spin,
dengan jenis ligan senyawa kompleks
yang menyebabkan jarak splitting
K3[Fe(C2O4)3].3H2O. Hal ini sesuai
semakin dekat (jarak orbital t2g dan eg
dengan urutan kekuatan ligan.
berdekatan dan membuat jarak splitting
Selanjutnya, hasil dari karakterisasi
juga dekat). Berikut adalah urutan
sintesis UV-Vis dengan sampel hasil
kekuatan ligan (C. E. Housecroft et.al,
sintesis, dibandingkan dengan hasil
2012) :
karakterisasi menggunakan simulasi
kuantum mekanik (komputasi). Dari
hasil kedua proses karakterisasi tersebut serta hasil dari rekristalisasinya sebanyak
dapat dianalisis bahwa nilai λmaks hasil 0,1759 gram dengan nilai rendemen
komputasi pada senyawa kompleks sebesar 87,3534%. Untuk senyawa
K3[Fe(C2O4)3].3H2O nilainya lebih kompleks K3[Fe(C2O4)3].3H2O, massa
besar yaitu sebesar 539,625 nm kristal hasil sintesisnya adalah sebanyak
dibandingan λmaks hasil karakterisasi 3,1932 gram berwarna hijau serta hasil dari
menggunakan spektrofotometer UV- rekristalisasinya sebanyak 0 gram dengan
Vis dengan sampel hasil sintesis yang nilai rendemen sebesar 50,9130 %. Dari
hanya sebesar 345 nm. Berdasarkan kompleks warna yang muncul dapat
data literatur spektrum UV-Vis disimpulkan bahwa senyawa
senyawa kompleks K3[Fe(C2O4)3].3H2O memiliki ligan yang
K3[Fe(C2O4)3].3H2O, nilai λmaks yang lebih lemah dibandingkan dengan jenis
diperoleh pada pengujian dengan ligan yang dimiliki oleh Fe(acac)3 yang
sampel hasil sintesis yaitu sebesar 345 lebih kuat.
nm, memiliki kesamaan dengan λmaks Hasil dari simulasi kuantum
yang muncul pada puncak spektrum mekanik pada proses optimasi struktur,
UV-Vis data literatur, yaitu puncak total energi entalpi pada senyawa Fe(CN)6
muncul pada rentang panjang yang diperoleh adalah sebesar -
gelombang 300-400 nm, dan nilai λmaks 1820,60312 Eh. Kemudian panjang
345 nm masih masuk kedalam rentang gelombang maksimum (λmaks) dari
data literatur. Untuk perolehan λmaks spektrum UV-Vis yang diperoleh saat
senyawa kompleks lainnya yaitu simulasi untuk senyawa
Fe(CN)6 berdasarkan hasil komputasi K3[Fe(C2O4)3].3H2O adalah sebesar
dan λmaks senyawa kompleks Fe(acac)3 539,625 nm, namun tidak sesuai dengan
hasil sintesis beserta rekristalisasinya data literatur yang seharusnya. Kemudian
tidak dapat dibandingkan karena pada diperoleh λmaks dari kompleks Fe(CN)6
proses sintesis tidak dilakukan sintesis yaitu sebesar 389,1 nm sebagai
senyawa Fe(CN)6, dan pada proses pembanding ligan kuat.
simulasi kuantum mekanik tidak Berdasarkan hasil karakterisasi
dilakukan karakterisasi senyawa hasil sintesis beserta rekristalisasi
kompleks Fe(acac)3. Senyawa yang menggunakan spektrofotometer UV-Vis,
berbeda otomatis ligannya pun berbeda, diperoleh panjang gelombang maksimum
sehingga menyebabkan λmaks keduanya (λmaks) untuk senyawa kompleks
memiliki perbedaan dan tidak dapat K3[Fe(C2O4)3].3H2O adalah sebesar 345
dilakukan perbandingan seperti data nm pada absorbansi 3,707 A dengan nilai
yang lain yang apple to apple (senyawa Δoct sebesar 346,6249 kJ/mol. Pada
kompleksnya sama, namun berbeda senyawa Fe(acac)3 diperoleh panjang
proses karakterisasinya). gelombang maksimum (λmaks) sebesar 300
nm pada absorbansi 3,432 A dengan nilai
Δoct sebesar 398,6187 kJ/mol. Hasil
KESIMPULAN menggunakan spektrofotometer UV-Vis
Massa kristal hasil sintesis lebih akurat dibandingkan dengan metode
senyawa kompleks Fe(acac)3 adalah komputasi karena pada proses penyerapan
sebanyak 3,4653 gram berwarna merah
spektrum UV-Vis tidak dapat mengacu Priyanto, B (2007). Pemodelan Kimia
pada cahaya yang melewati suatu larutan. Komputasi. Diambil dari :
researchgate.net/publication/30411
1673_PEMODELAN_KIMIA_K
REFERENSI OMPUTASI (Diakses pada : 29
C. E. Housecroft, et.al (2012). Inorganic oktober 2019).
Chemistry 4th ed. London, Pearson
Education Limited Sudjana, et. Al (2002). Karakterisasi
Senyawa Kompleks Logam
Dwi R., et.al (2013). Makalah Kimia Transisi Cr, Mn, dan Ag dengan
Komputasi Terapan. Diambil dari : Glisin Melalui Spektrofotometri
https://id.scribd.com/doc/1469255 Ultraungu dan Sinar Tampak.
99/Makalah-Gaussian-doc Diambil dari :
(Diakses pada : 17 November http://journal.unpad.ac.id/bionatur
2019). a/article/viewFile/5638/2978
(Diakses pada : 17 November
Neldawati, et.al (2013). Analisis Nilai 2019).
Absorbansi dalam Penentuan
Kadar Flavonoid untuk Berbagai Widata, A.V (2018).Sintesis dan Studi
Jenis Daun Tanaman Obat. Analisis Senyawa Kompleks Fe
Diambil dari : (III) Dengan Ligan Basa Schiff
http://ejournal.unp.ac.id/students/i Variasi Amina Primer. Diambil
ndex.php/fis/article/viewFile/756/5 dari :
13 (Diakses pada : 17 November digilib.unila.ac.id/55255/3/skripsi
2019). (Diakses pada : 22 Oktober 2019).

Anda mungkin juga menyukai