Anda di halaman 1dari 64

BUKU PINTAR

RSUD ASEMBAGUS

UPT RSUD ASEMBAGUS SITUBONDO


Jl. Raya Asembagus No. 207
Telp. (0338) 451044 – Telp. Fax. 452193

RSUD Asembagus Luar Biasa


Akreditasi Pasti Bisa
KATA SAMBUTAN
DIREKTUR RSUD ASEMBAGUS

Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam Sejahtera Bagi Kita Semua

Puji syukur kehadirat Allah SWT hanya karena atas ridho


dan perkenanNya pada hari yang berbahagia ini kami dapat
menghantarkan “Buku Pintar RSUD Asembagus”. Buku Pintar ini
memuat uraian tentang standar-standar pelayanan rumah sakit
yang terakreditasi, meliputi Standar Pelayanan yang Berfokus pada
Pasien, Standar Manajemen Rumah Sakit dan ditambah dengan
Sasaran Millenium Development Goals (MDG’s).
Informasi tentang standar-standar pelayanan rumah sakit
yang diberikan dalam buku ini diharapkan dapat menjadi acuan
praktis dalam penerapannya oleh seluruh pegawai RSUD
Asembagus. Buku Pintar ini sewaktu-waktu perlu ditinjau kembali
untuk disempurnakan sesuai dengan perubahan dan
perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi perumahsakitan.
Kami menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah terlibat
dan memberikan kontribusinya dalam penyusunan Buku Pintar ini.
Akhirnya semoga Buku Pintar Buku Pintar RSUD Asembagus ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Situbondo, 10 Maret 2019


Direktur RSUD Asembagus

Drg. Sugiyono

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page ii


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................i
KATA SAMBUTAN DIREKTUR................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................iii
Visi dan Misi Rumah Sakit................................ 1
Denah Rumah Sakit........................................2
Sasaran Keselamatan Pasien di RS....................3
Identifikasi pasien & Komunikasi Pasien di RS......4
Verifikasi identitas pasien................................5
Komunikasi efektif di RS.................................6
Kode ejaan per abjad......................................7
High Alert Medication.................................... 7
Jenis rawat gabung........................................9
SPO perilaku staff RS dalam memenuhi
kebutuhan pasien terminal.............................10
Prosedur penanganan nyeri akut pada pasien.....11
Prosedur perlindungan terhadap penculikan
bayi............................................................13
Prosedur penanganan pasien restrain...............15
Penyimpanan, penyajian dan pendistribusian
makanan.................................................... 16
Pasien dan pelayanan resiko tinggi..................16

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page iii


Alur pendaftaran & tindakan operasi pasien di
kamar operasi....................................................17
Prosedur yang harus dilakukan pasien sebelum
operasi.............................................................17
Serah terima pasien dari ruangan/pavilion ke kamar
operasi............................................................18
Tiga komponen pre operasi................................. 18
Lima momen cuci tangan.................................... 20
6 langkah cuci tangan.........................................21
Etika batuk dan bersin........................................ 22
Alat pelindung diri..............................................23
Penanganan limbah/sampah................................24
Pengelolaan alat/benda tajam-..............................25
Hak pasien di RS................................................26
Perlindungan pasien terhadap kekerasan fisik.........29
Perlindungan terhadap harta milik pasien di RS.......29
Cara RS mengatur keluar masuknya informasi
tentang data medis pasien pada pihak ketiga..........30
Cara RS melindungi berkas rekam medis pasien........31
Edukasi dan cara pemberiannya............................ 31
Transportasi pasien dalam kondisi darurat..............32
Pemadaman api................................................ 34
Alat pemadaman api ringan (APAR)......................35
Cara penggunaan APAR......................................36
Mematikan api dengan karung basah.....................37
Bila melihat api..................................................37
Prosedur skrining di IGD......................................39
Prosedur triage.................................................39

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page iv


Prosedur pemulangan pasien...............................43
Cara pemesanan ambulan................................... 43
Kejadian sentinel...............................................44
Cardiac arrest................................................... 49
Code blue team.................................................50
Denah lokasi code blue team................................51
Langkah bila terjadi code blue.............................. 52
Bantuan Hidup Dasar (BHD)................................ 53
Rangkaian tindakan BHD/BLS...............................55
Choking dan penanganannya...............................62

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page v


VISI RSUD ASEMBAGUS
MENJADI RUMAH SAKIT DENGAN PELAYANAN TERBAIK,
BERMUTU, BERTEKNOLOGI TINGGI SERTA HUMANIS

MISI RSUD ASEMBAGUS

1) Memberikan pelayanan kesehatan yang


bermutu,bertekhnologi tinggi, humanis dan
terjangkau.
2) Meningkatkan kualitas SDM yang beriman, terampil,
kompeten dan profesional.
3) Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis
dan berwawasan lingkungan.
4) Meningkatkan sarana prasarana secara
berkelanjutan.
5) Meningkatkan tata kelola yang baik dalam
pemerintahan.
6) Memiliki pelayanan kesehatan unggulan yang
menjadi rujukan dan bermanfaat bagi masyarakat.

MOTTO RSUD : PAKAR


FILOSOFI NILAI : Profesional, Akurat, Kompeten, Amanah,
Ramah

ETIKA PELAYANAN DASAR (7S) :


Salam – Sapa – Senyum – Sopan – Santun – Sepenuh Hati - Sabar

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 1


Denah RSUD Asembagus

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 2


APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG
SASARAN KESELAMATAN PASIEN?

Sasaran keselamatan pasien di Rumah Sakit:

(Acuan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.


1961 tahun 2011) Ketepatan identifikasi pasien:

1. Peningkatan komunikasi efektif


2. Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai
3. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat
pasien operasi.
4. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
5. Pengurangan resiko pasien jatuh.

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 3


IDENTIFIKASI PASIEN & KOMUNIKASI PASIEN
DI RUMAH SAKIT

PROSEDUR DALAM IDENTIFIKASI PASIEN

1. Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan


gelang identitas pasien oleh petugas

BIRU MUDA = untuk pasien laki-laki


MERAH MUDA = untuk pasien perempuan

2. Ada minimal 2 cara identitas yaitu tercantum dalam


gelang berupa NAMA dan TANGGAL LAHIR yang
disesuaikan dengan tanda pengenal resmi.

3. Identitas/penanda (dapat berupa kancing atau pita)


diberikan bila ditemukan adanya kondisi tertentu,
terdiri dari :

KUNING = untuk pasien dengan resiko jatuh


MERAH = untuk pasien dengan alergi
UNGU = untuk pasien DNR (Do Not Resusitasi) / Tidak
Boleh Diresusitasi)
PUTIH = waspadai posisi

4. Gelang identitas dipasang oleh perawat IGD/Petugas


ditangan kanan atau sesuai kondisi pasien.

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 4


KAPAN DILAKUKAN PROSES
VERIFIKASI IDENTITAS PASIEN ?
1. Saat pemberian obat

2.Saat pemberian transfusi darah

3.Saat pengambilan sampel untuk


pemeriksaan laboratorium dan
radiologi

4.Saat dilakukan tindakan medis

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 5


KOMUNIKASI EFEKTIF DI RUMAH SAKIT meliputi :

1. SBAR (Situation – Background – Assessment - Recommendation)



S (Situation): identitas pasien dan masalah yg harus
dilaporkan.
Contoh: Saya melaporkan kondisi pasien ...... (nama pasien, umur)
Kondisi pasien saat ini adalah ........
Tanda vital : TD..../... Nadi:... RR: .... Suhu:....

B (Background) : sebutkanlah latar belakang penyakit pasien dan
ringkasan data pasien diagnostik masuk dan terapi yang sudah
diberikan
Contoh: Pasien masuk.... hari yang lalu dengan diagnosa.... saat
itu hasil pemeriksaan (fisik, radiologi, laboratorium) .....
Pasien telah mendapatkan terapi ..... (operasi/obat-obatan)

A(Assessment): sebutkanlah diagnosa/diagnose kerja untuk pasien
yang bersangkutan.

Masalah/diagnosa yg saya pikirkan adalah .....



R (Recommendation) : sebutkanlah terapi terakhir yang telah
diberikan.
Contoh : Saat ini telah saya lakukan/berikan ..... atau Saya
mengusulkan dilakukan/diberikan .... apakah dokter setuju atau
memiliki solusi lain?
2. Petugas penerima instruksi mencatat dengan menggunakan
metode TBAK (Tulis-Baca-Konfirmasi kembali)

Tulis instruksi yang diberikan, seraya BACA kembali instruksi
yang telah ditulis

Konfirmasi instruksidengan cara membaca secara
keseluruhan instruksi yang telah diberikan.

Eja setiap informasi yang tidak jelas atau obat LASA dengan
ejaan yang telah dibakukan di rumah sakit.

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 6


KODE EJAAN PER ABJAD
A Alfa J Juliet S Sierra
B Bravo K Kilo T Tanggo
C Charlie L Lima U Uniform
D Delta M Mike V Victor
E Echo N November W Whiskey
F Foxtrot O Oscar X X-Ray
G Golf P Papa Y Yankee
H Hotel Q Quebec Z Zulu
I India R Romeo

Tahukah Anda obat-obatan High Alert Medication di


rumah sakit?

Obat-obatan yang termasuk dalam high alert medication adalah :


1. Elektrolit pekat : KCI, MgSO$, Natrium Bikarbonat, NaCL >
0,9%.
2. NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip / LASA (Look Alike
Sound Alike)
Pengelolaan high alert medication :
1. Penyimpanan lokasi khusus dengan akses terbatas & diberi
penandaan jelas berupa stiker berwarna bertuliskan “High
Alert”
2. NaCI > 0,9% dan KCI tidak boleh disimpan di ruang perawatan
kecuali di Unit perawatan Internal (ICU)
3. Ruang perawatan yang boleh menyimpan elektrolit pekat
harus memastikan bahwa elektrolit pekat disimpan dilokasi
dengan akses terbatas bagi petugas yang diberi wewenang.
4. Obat diberi penandaan yang jelas berupa stiker berwarna
merah bertuliskan “High Alert” dan khusus untuk elektrolit
pekat, harus ditempelkan stiker yang dituliskan “Elektrolit
Pekat, harus diencerkan sebelum diberikan diberikan”

TIM PKRS Akreditasi RUD Asembagus Page 7


BAGAIMANA SPO PERILAKU STAFF RUMAH SAKIT
DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PASIEN PADA
PELAYANAN PASIEN FASE TERMINAL ?
1. DPJP mengambil kesimpulan bahwa pasien dalam
kondisi terminal sesuai dengan definisi diatas
2. Hal ini dimintakan pendapatnya dari dokter jaga
ruangan dan PPJP
3. Apabila sudah terdapat persesuaian, maka
keputusan tersebut berlaku
4. Apabila tidak terdapat persesuaian, harap
dikonsultasikan kepada dokter sejawat lainnya
5. Keputusan terakhir tetap pada DPJP
6. Pemberitahuan berita kabar buruk kepada pasien
harus dilaksanakan dengan sangat hati-hati dan
bijaksana.
7. Apabil ada kesulitan dalam memberitahukan kepada
pasien, harap memberitahukan kepada komite
medik.
8. Kepada pasien ditanyakan apakah ada usul, saran
atau keinginan tentang keadaannya.
9. DPJP atau yang didelegasikan mengkomunikasikan
dengan pasien, sesuai dengan SPO menyampaikan
kabar buruk terhadap pasien.
10. Kepada keluarga pasien ditanyakan apakah ada usul,
saran atau keinginan tentang keadaannya.

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 8


11. Keinginan pasien harus dihormati, misalnya berpesan
untuk tidak diberitahukan kepada keluarganya.
12. Apabila ada perbedaan keinginan antara pasien dan
keluarga pasien, keputusan terakhir di putuskan oleh
pasien dan keluarga.
13. Keinginan pasien lebih tinggi nilainya dibandingkan
dengan keinginan keluarga sesuai dengan prinsip
rahasia jabatan.
14. Staff rumah sakit, dokter dan perawat melaksanakan
secara professional keinginan pasien dan keluarga
pasien.
Catatan: Harus terdokumentasi dalam rekam medis
pasien

BAGAIMANA PROSEDUR PENANGANAN NYERI


AKUT PADA PASIEN ?

Farmakologi : gunakan Step-Ladder WHO


1. OAINS efektif untuk nyeri ringan-sedang, opioid
efektif untuk nyeri sedang-berat;
2. Mulailah dengan pemberian OAINS/opioid lemah
(langkah 1 dan 2) dengan pemberian intermiten
(pro re nata-prn) opioid kuat yang disesuaikan
dengan kebutuhan pasien;
3. Jika langkah 1 dan 2 kurang efektif/nyeri menjadi
sedang-berat, dapat ditingkatkan menjadi langkah
3;

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 9


4. (ganti dengan opioid kuat dan pro analgesik dalam
kurun waktu 24 jam setelah langkah 1);
5. Penggunaan opioid harus dititrasi. Opioid standar
yang sering digunakan adalah morfin, kodein;
6. Jika pasien memiliki kontraindikasi absolut OAINS,
dapat diberikan opioid ringan;
7. Jika fase nyeri akut pasien telah terlewati, lakukan
pengurangan dosis secara bertahap;
• Intravena: antikonvulsan, ketamine, OAINS,
opioid;
• Oral: antikonvulsan, antidepresan, antihistamin,
anxiolytic, kortikosteroid, Anestesi lokal, OAINS,
opioid,tramadol;
• Rektal (supositoria): parasetamol, aspirin,
opioid, fenotiazin;
• Topical: lidokain patch, EMLA;
• Subkutan: opioid, anestesi lokal7.
Non-Farmakologi:
1. Olah raga;
2. Imobilisasi;
3. Pijat;
4. Relaksasi.

Follow-up / asesmen ulang


• Asesmen ulang sebaiknya dilakukan dengan interval
yang teratur;
• Panduan umum:
o Pemberian parenteral : 30 menit;
o Pemberian oral : 60 menit;

TIM PKRS Akreditasi RUD Asembagus Page 10


o Intervensi non-farmakologi : 30-60 menit.
Catatan:
Baca Pedoman nyeri
Harus terdokumentasi dalam rekam medis pasien

BAGAIMANA PROSEDUR PERLINDUNGAN


TERHADAP PENCULIKAN BAYI?
1) Jika diketahui atau dicurigai adanya pasien bayi/anak
yang hilang, SEGERA teriakkan CODE PINK
2) Petugas lain yang mendengar adanya code pink
segera menghubungi nomer telpon operator sentral
RS dan melaporkan tempat kejadian serta kejadian
code pink
3) Batasi akses ke area kejadian
4) Security yang bertugas di ruangan/gedung tempat
kejadian segera menutup akses keluar masuk
ruangan/gedung.periksa semua pengunjung
(termasuk staf RS) yang akan keluar gedung
terutama pengunjung yang membawa tas besar atau
menggunakan jaket/mantel
5) Operator kemudian akan mengumumkan code pink
dan mengaktifkan tim code pink (petugas security)
atau Manager on Duty (MOD) ketika di luar jam kerja
6) Petugas ruangan akan mengecek semua area di
ruangan tersebut dan mengidentifikasi identitas
pasien bayi/anak yang hilang

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 11


7) Komandan security kemudian menginstruksikan
kepada jajarannya untuk untuk menutup semua
akses keluar masuk RS. Periksa semua pengunjung
(termasuk staf RS) yang akan keluar RS terutama
pengunjung yang membawa tas besar atau
menggunakan jaket/mantel
8) Komandan security melaporkan kejadian ke polisi
atas seizin manajemen
9) Tim code pink segera menuju ke lokasi dan
mengidentifikasi kejadian
10) Keluarga diberikan ruangan yang tenang dan
senantiasa ditemani staf
11) Tim code pink menyerahkan penanganan kasus
segera setelah polisi dating
12) Polisi mengambil alih penanganan kejadian

BAGAIMANA PROSEDUR PENANGANAN PASIEN


RESTRAIN ?
1) Skrining terhadap pasien (mengetahui adanya risiko
atas keselamatan pasien selama pelayanan pasien )
2) Perawat berkolaborasi dan menghubungi dokter
DPJP
3) Informed concent
4) Perawat mempersiapkan peralatan dan tim untuk
pelaksanaan prosedur pemasangan penghalang
5) Perawat melaksanakan pemantauan ketat selama
pemasangan penghalang
6) Perawat melakukan pencatatan atas temuan fisik,
psikologis, dan aspek social

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 12


7) Pemasangan penghalang harus dilakukan sesingkat
mungkin dan dilepaskan segera setelah indikasi atas
risiko keselamatan pasien, tenaga kesehatan, dan
pasien lain terlampaui
Catatan:
Baca Pedoman restrain
Harus terdokumentasi dalam rekam medis pasien

BAGAIMANA PENYIMPANAN PENYAJIAN DAN


PENDISTRIBUSIAN MAKANAN KEPADA PASIEN ?

Makanan disiapkan dengan cara mengurangi kontaminasi
dan pembusukan.

Makanan didistribusikan secara tepat waktu dan
memenuhi permintaan

Baca SPO penyimpanan dan pendistribusian makanan
APA SAJA YANG TERMASUK PASIEN DAN PELAYANAN
RESIKO TINGGI DI RSUD Asembagus ?
1. Pasien keadaan emergency
2. Pasien yang membutuhkan resusitasi
3. Pasien yang diberi tranfusi darah
4. Pasien yang menggunakan alat Bantuan Hidup Dasar
yang koma
5. Pasien dengan penyakit menular dan
immunosupressed
6. Pasien yang menjalani dialysis
7. Pasien yang menggunakan restrain (alat pengekang)
8. Pasien lanjut usia, cacat, anak-anak dan populasi
yang beresiko tindak kekerasan
9. Pasien yang mendapat kemoterai atau terapi resiko
tinggi

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 13


Bagaimana alur pendaftaran dan Tindakan Operasi
Pasien di Kamar Operasi?


Pasien atau keluarga pasien mendaftar ke administrasi
Instalasi Bedah Sentral dengan membawa surat
pengantar dari dokter di poli.

Oleh admin dicatat dan dijadwal tanggal dan hari
pelaksanaan operasinya.

Pasien harus opname sesuai tanggal yang diberikan
oleh admin instalasi bedah sentral.

Semua persyaratan administrasi harus lengkap

Apa yang harus dilakukan pasien sebelum operasi?

1) Sudah menandatangani persetujuan operasi


2) Puasa 6 jam sebelum operasi
3) Mandi dulu sebelum operasi
4) Melepas perhiasan
5) Melepas gigi palsu
6) Memakai baju kusus kamar operasi

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 14


Apa yang harus diperhatikan dalam serah terima
pasien dari ruangan/pavilyun ke kamar operasi?

1. Identitas pasien termasuk tanda/ pengenal


pada pergelangan tangan.
2. Kelengkapan rekam medis.
3. Informed consent.
4. Laboratorium , foto, EKG, USG.
5. Gigi palsu, kontak lens, perhiasan, peniti,
jepit rambut, lipstick sudah dilepas
Mengganti baju pasien
6. Menilai keadaan umum dan tanda- tanda
vital.
7. Pastikan pasien dalam keadaan puasa
8. Anjurkan pasien untuk mengosongkan
kandung kemih.

Sebutkan 3 komponen penting


dalam prosedur pre operasi?

Proses verifikasi

Penandaan lokasi

Time out

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 15


CUCI TANGAN BATUK
EFEKTIF PEMILAHAN
SAMPAH APD (ALAT
PERLINDUNGAN DIRI)

DI
RUMAH SAKIT

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 16


HAND HYGINE: PENTING!
Kegagalan melakukan hand hygine yang baik dan benar
dianggap sebagai penyebab utama infeksi rumah sakit
(health care associated infections) dan penyebaran
mikroorganisme multiresisten di fasilitas pelayanan
kesehatan dan telah diakui sebagai kontributor yang
penting terhadap timbulnya wabah.

5 MOMENT CUCI TANGAN :

SEBELUM KONTAK DENGAN PASIEN

SEBELUM TINDAKAN ASEPTIK

SETELAH KONTAK DENGAN PASIEN

SETELAH KONTAK DENGAN LINGKUNGAN PASIEN

SETELAH KONTAK DENGAN CAIRAN TUBUH PASIEN

CARA CUCI TANGAN


1. HANDWASH ( dengan sabun cair dan air mengalir ) : ±
waktu 40 – 60 detik
2. HANDSCRUB (dengan gel berbasis alkohol) : ± 20 - 30
detik

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 17


TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 18

Batuk adalah Mekanisme pertahanan tubuh di
saluran pernafasan dan merupakan gejala suatu
penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di
tenggorokan karena adanya lendir, makanan,debu,
asap dan sebagainya

Etika batuk adalah Cara penting untuk mengendalikan
penyebaran infeksi di sumbernya

TUJUAN

1) Agar tidak menularkan kepada orang sekitar


2) Mencegah terjadinya penyebaran virus di udara dan
lingkungan sekitarnya

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 19


TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 20
TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 21
TAHUKAH ANDA TENTANG
BAGAIMANA HAK PASIEN DI
RUMAH SAKIT ?

HAK PASIEN DI RUMAH SAKIT

1. Pasien berhak memperoleh informasi


mengenai tata tertib dan peraturan
yang berlaku di Rumah Sakit.
2. Pasien berhak informasi tentang hak dan
kewajiban pasien.
3. Pasien berhak memperoleh layanan yang
manusiawi, adil, jujur dan tanpa
deskriminasi.
4. Pasien berhak memperoleh layanan
kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur
operasional.
5. Pasien berhak meperoleh layanan yang
efektif dan efisien sehngga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi.
6. Pasien berhak mengajukan pengadaan atas
kualitas pelayanan yang didapatkan.

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 22


7. Pasien berhak memilih dokter dan kelas
perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
8. Pasien berhak meminta konsultasi tentang
penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
yang mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik di
dalam maupun diluar Rumah Sakit.
9. Pasien berhak mendapat privasi dan kerahasiaan
penyaki yang diderita termasuk data-data
medisnya.
10. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi
dignosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi danprognosis
terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan.
11. Pasien berhak memberikan persetujuan atau
menolak atas tindakan yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya.
12. Pasien berhak didampingi keluarganya
dalam keadaan kritis.
13. Pasien berhak menjalankan agama/ kepercayaan
yang dianutnya selama hali itu tidak.mengganggu
pasien lainnya.

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 23


14. Pasien berhak memperoleh keamanan
dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Rumah Sakit.
15. Pasien berhak mengajukan usul,
saran, perbaikan atas perilaku Rumah
Sakit terhadap dirinya.
16. Pasien berhak menolak pelayanan bimbingan
rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya.
17. Pasien berhak menggugat dan/ atau
menuntut rumah sakit apabila rumah sakit
diduga memberikan pelayanan yang tidak
sesuai dengan standar baik secara perdata
maupun pidana.
18. Pasien berhak mengeluh pelayanan Rumah
sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan
elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

-------+++++--------

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 24


Bagaimana RS melindungi
pasien terhadap kekerasan
fisik ?

 Kriteria kekerasan fisik di lingkungan Rumah sakit


tediri atas: Pelecehan seksual, pemukulan,
penelantaran, dan pemaksaan fisik terhadap pasien
baik yang dilakukan oleh penunggu / pengunjung
pasien maupun petugas.
 Setiap pasien menggunakan tanda pengenal berupa
gelang identitas pasien, pengunjung harus
mengenanakan kartu visitor, penunggu pasien
mengenakan kartu penunggu pasien, dan karyawan
yang berada dalam rumah sakit harus menggunakan
name tag karyawan.
 Pemasangan CCTV pada area yang dikhawatirkan
terjadi kekerasan fisik.

PERLINDUNGAN
TERHADAP HARTA MILIK PASIEN DI RS
Dilakukan pada pasien yang masuk melalui IGD (pasien
tidak sadar, tidak ada keluarga, dan pasien tidak dikenal)
dengan cara menitipkan barang pada petugas IGD dengan
mengisi form.penitipan barang, kemudian disimpan dalam
box penitipan di IGD. Barang dapat diambil dengan
menunjukkan identitas penitip/penyimpan barang & form.
titip barang.

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 25


BAGAIMANA CARA RS MENGATUR KELUAR
MASUKNYA INFORMASI TENTANG DATA MEDIS
PASIEN PADA PIHAK KETIGA (PIHAK ASURANS
MAUPUN KELUARGA) ?

Rumah sakit mempunyai kebijakan yang mengatur keluar


masuknya informasi tentang data medis pada pihak ketiga
dengan cara mengajukan permintaan tertulis kepada
Direktur.

BAGAIMANA CARA RS MELINDUNGI BERKAS REKAM


MEDIS PASIEN DARI
KEHILANGAN/KERUSAKAN/PENYALAHGUNAAN ?

RS mengembangkan suatu kebijakan bahwa yang


diberikan kewenangan mengakses rekam medis klinis
pasien adalah HANYA praktisi kesehatan yang
memberikan layanan kepada pasien tesebut.

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 26


Siapa yang Memberikan edukasi kepada
pasien dan keluarga ?

Semua pemberi informasi dan edukasi kepada pasien dan


keluarga diberikan oleh petugas yang berkompeten dan
dikoordinasi oleh PKRS

Bagaimana prosedur pemberian informasi atau


edukasi kepada pasien & keluarga ?

1. Asesment kebutuhan edukasi


2. Pemberian informasi dan edukasi sesuai dengan
materi edukasi.
3. Verifikasi mengenai pemahaman pasien dan keluarga
terhadapa materi edukasi.
4. Dokumentasi.

Apa bukti edukasi telah diberikan kepada


pasien ?
 Ada bahan materi (Leaflet) yang diberikan kepada
pasien dan atau keluarga
 Form yang ada di RM terintegrasi, dan ada regestrasi
pasien yang ditanda tangani pasien dan pemberi
edukasi

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 27


TRANSPORTASI PASIEN DALAM KONDISI
DARURAT

CARA CRADLE (DIBOPONG)

1 2 3

CARA PICK A BACK

1 3

2 4

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 32


1 2 3

CARA TWO HAND SET


CARA THE TWO HANDED SEAT

1 2 3

1 2

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 28


PEMADAMAN API

Prinsip evakuasi untuk Petugas RSDK jika terjadi


bencana kebakaran

Tetap tenang

Jangan menggunakan lift

Berjalan cepat tetapi jangan berlari

Jangan membawa barang yang lebih besar dari


tas kantor/tas tangan

Jangan kembali ke ruangan kerja untuk mengambil


barang berharga yang tertinggal

Jangan kembali masuk ke gedung sampai ada


pemberitahuan lebih lanjut dari koordinator lapangan

Ikuti instruksi petugas evakuasi

Petugas membantu tindakan perawatan medis menggunakan


troley emergency berdasarkan arahan dari Satlap

Dokter/perawat yang bertugas tidak diperbolehkan menuju titik


berkumpul evakuasi sebelum berkoordinasi dengan
koordinator lapangan

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 29


Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 30


CARA PENGGUNAAN APAR

Periksa jarum tekanan



a. Bila jarum menunjuk warna MERAH Tidak layak pakai

b. Bila jarum menunjuk warna HIJAU Layak pakai

LANGKAH 1

Pegang
dan tarik
kunci segel
sampai
terlepas

LANGKAH 2

Arahkan
Nozzle
/ujung
selang ke
titik api

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 31


LANGKAH 3

Satukan:
Pegang /
remas
bagian atas dan
bawah tuas

LANGKAH 4

Sapukan ke
titik api
secara
merata

Letakkan kembali APAR ditempat semula

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 32


MEMATIKAN API DENGAN MENGGUNAKAN KARUNG BASAH

BILA MELIHAT API KECIL



Ambil APAR

Padamkan api dengan APAR

Pastikan api telah padam dan tutup pintu kamar agar asap
tidak keluar ruangan

Jika api padam, laporkan ke posko, jika api tidak padam ikuti
instruksi kerja api besar

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 33


BILA MELIHAT API BESAR


Laporkan ke coordinator lapangan atau telpon ke nomer
telpon darurat (260/SATPAM, 246/IPS)

Evakuasikan pasien di sekitar area terbakar dan ikuti
instruksi kerja evakuasi

Matikan semua peralatan yang menggunakan tenaga listrik
dan cabut semua steker dari stop kontaknya

Jika melihat api dekat dengan pipa aliran oksigen segera
laporkan ke koordinator lapangan

Bila api membesar dan asap berada di langit-langit area
selasar, segera laporkan ke posko, hubungi 260 atau 246

Bila asap menyebar di atas lantai terbakar, segera laporkan
ke posko

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 34


Bagaimana prosedur skrining di IGD?

Skrining dilaksanakan melalui kriteria triage, visual atau


pengamatan, pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium
klinik atau diagnostik imajing sebelumnya

Bagaimana prosedur triage?

Rumah sakit melaksanakan proses triage dengan


memprioritaskan pasien sesuai dengan kegawatannya
menggunakan advance triage

Bagaimana RS mengidentifikasi hambatan di


populasinya dalam memberikan pelayanan?


RS mengidentifikasi hambatan di populasinya dengan
membuat kajian data cakupan antara lain area cakupan,
etnis dan agama. Selain itu juga dikaji faktor biologis dan
psikososialnya.

Untuk mengatasi hambatan/kendala keterbatasan fisik
dalam populasinya, RSUD Asembagus memiliki prosedur
penanganan bagi mereka dengan keterbatasan fisik.

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 35


Bagaimana prosedur pemulangan pasien?
Perancanaan pemulangan bagi pasien dibuat 1x 24 jam
setelah pasien diterima sebagai pasien rawat inap

Bagaimana cara pemesanan ambulans?


1. Perawat unit terkait/keluarga menghubungi
bagian kasir dan informasi
2. Sebutkan nama pasien, nama unit terkait,
waktu penggunaan dan tujuan
3. Keluarga pasien mengisi formulir permintaan
ambulance dan menyelesaikan administrasi di
kasir
4. Petugas kasir menghubungi bagian ambulans
5. Pasien yang akan dirujuk didampingi oleh
perawat ruangan

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 36


Apa yang dimaksud dengan kejadian Sentinel?
Kejadian sentinel adalah suatu Kejadian Tak Diinginkan
(KTD) yang mengakibatkan kematian atau cidera serius,
kehilangan fungsi secara permanen dan tidak
berhubungan dengan perjalanan alamiah penyakit atau
kondisi yang mendasari

Beberapa contoh kejadian sentinel


1. Pasien rawat inap yang bunuh diri
2. Kejadian operasi salah sisi
3. Kejadian operasi salah orang
4. Kejadian operasi salah prosedur
5. Kejadian pasien buta karena komplikasi operasi
6. Kejadian pasien meninggal/buta karena salah
pemberian obat
7. Kejadian pasien jatuh dan meninggal
8. Kejadian yang berhubungan dengan transfuse darah
9. Kejadian yang berhubungan dengan infeksi
10. Kebakaran
11. Kejadian pasien meninggal/kehilangan fungsi
permanen sesudah anastesi
12. Kejadian medis dan non medis yang menciderai pasien
13. Benda tidak sengaja tertelan sehingga memerlukan
tindakan operasi
14. Gas masuk ke pembuluh darah yang menyebabkan
kematian atau kerusakan syaraf
15. Kematian karena melahirkan

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 37


16. Penculikan bayi atau kesalahan menyerahkan bayi

Contah Kejadian Tak Diinginkan (KTD)


1. Kejadian operasi salah sisi, salah orang, salah
prosedur
2. Kejadian salah pemberian obat
3. Kejadian Pasien jatuh
4. Kejadian Infeksi Luka Operasi
5. Kejadian Infeksi jarum infuse
6. Kejadian overdosis obat anastesi
7. Kejadian kekeliruan pemasangan Endotracheal tube

Apa yang dimaksud KNC?

Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan


(commission) atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai
pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi, karena
“keberuntungan”. Sudah terjadi error tapi tidak sampai
terpapar pada pasien.

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 38


Kejadian KNC:
1) Karena “keberuntungan”

Pasien dioperasi mata yang salah sisi tetapi
untungnya mempunyai penyakit yang sama
sehingga akhirnya dioperasi dua-duanya
dengan hanya membayar satu operasi
2) Karena “pencegahan“

Suatu obat dengan overdosis lethal akan
diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan
membatalkannya sebelum obat diberikan

Darah yang akan diberikan keliru nama pasien
lain atau keliru golongan darahnya tetapi
diketahui petugas yang lain sehingga tidak jadi
diberikan

Kejadian operasi sebelum salah sisi, salah orang, salah
prosedur yang diketahui petugas
yang lain sehingga tidak jadi
dikerjakan/dilakukan pembetulan
3) Karena “peringanan“

Suatu obat dengan overdosis lethal diberikan,
diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya.

Kejadian Tidak Cedera (KTC)


Pasien sudah terpapar tetapi tidak terjadi sesuatu

Contoh KTC : Pasien terima suatu obat kontra indikasi


tetapi tidak timbul reaksi obat

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 39


Definisi KPC: Kondisi yang berpotensial menimbulkan
cidera tapi belum terjadi insiden
1) Pemeliharaan Alat yang tidak rutin dan terjadwal
2) KalibrasiAlat tidak tepat waktu atau tidak dilakukan
3) Perbandingan jumlah TT dengan jumlah Perawat
yang tidak seimbang
4) Kamar Operasi yang tidak sesuai standar
5) Pemeriksaan kesehatan karyawan yang tidak rutin
dilaksanakan

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 40


BANTUAN HIDUP
DASAR (BHD)

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 41


TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 42
TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 43
LANGKAH BILA TERJADI “CODE BLUE”

Cek kesadaran

Bebaskan jalan napas

Teriakkan code blue/kode biru, telpon


IGD 214 dan laporkan temuan
(kejadian, lokasi, situasi)

Lakukan pijat jantung sampai tim bantuan datang

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page44


BASIC LIFE SUPPORT (BLS)
- BANTUAN HIDUP DASAR -

BLS adalah tindakan dasar penyelamatan awal,


kondisi yang mengancam jiwa
Rangkaian tindakan medis menunjang fungsi vital
untuk mempertahankan kehidupan, supaya tidak
mati
You can do chest compressions without even doing
mouth-to-mouth.
It’s better than doing nothing.

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 45


TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 46
TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 47
Langkah 2

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 48


Langkah 3
Posisikan korban/pasien terlentang
dengan penuh kehati-hatian

Langkah 4
Cek nadi korban/pasien (karotis)

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 49


TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 50
Look → lihat gerakan dada (apakah
terdapat pengembangan rongga dada
saat bernapas)
Listen → dengarkan ada tidaknya suara
napas
Feel → Rasakan ada tidaknya
hembusan napas

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 51


Head Tilt

Langkah 5
Tentukan
lokasi pijat
jantung

Posisi tangan Penolong

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 52


TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 53
TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 54
TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 55
Choking pada korban tidak sadar!

Korban kekurangan oksigen, akhirnya korban roboh tidak


sadarkan diri…….. SEGERA LAKUKAN PIJAT JANTUNG!
Lakukan pijat jantung saja sampai bantuan datang atau
korban mulai bergerak-gerak

TIM PKRS Akreditasi RSUD Asembagus Page 56

Anda mungkin juga menyukai