Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Analisa Penyebab Masalah

Permasalahan anemia pada ibu hamil pasien Ny. NMS dapat dianalisis

menggunakan pendekatan HL.Blum yang membahas mengenai Lingkungan, perilaku,

pelayanan kesehatan dan genetika.

1. Lingkungan

Faktor lingkungan yang mempengaruhi kasus anemia pada ibu hamil adalah

karakteristik individu dan keluarganya, yaitu pasien dan keluarganya memiliki

pendidikan yang rendah, yaitu hanya sampai SMK. Tingkat pengetahuan baik

pasien maupun keluarganya tergolong rendah. Tingkat pendidikan dan

pengetahuan sangat berpengaruh pada perilaku seseorang. Seseorang yang tinggal

di lingkungan dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mudah untuk

mendapatkan informasi tentang kesehatan yang nantinya akan dapat membuatnya

berpikir untuk berperilaku hidup sehat dan sadar gizi. Dari hasil pre test yang

diberikan pada pasien dalam bentuk tanya jawab, tingkat pengetahuan pasien akan

anemia, hubungannya dengan asupan makanan, pemeriksaan ANC, dan konsumsi

tablet Fe, seks bebas, dan tingkat pengetahuan akan kehamilan resiko tinggi masih

kurang.

Pasien dan keluarga juga termasuk ke dalam golongan ekonomi yang rendah. Hal

itu dapat dilihat dari rumah yang mereka tempati, makanan yang mereka makan,

pekerjaan suami dan ibu pasien, serta pendapatan total keluarga yang masih

tergolong rendah. Penghasilan sangat berpengaruh untuk kasus kehamilan resiko

tinggi berkaitan dengan daya beli keluarga, yaitu kemampuan keluarga untuk

membeli makanan yang seimbang nutrisinya. Selain itu untuk melakukan


pemeriksaan kehamilan memerlukan biaya pula, baik itu untuk membayar

pelayanan kesehatan yang telah diberikan, membayar obat, maupun biaya untuk

pergi ke sarana pelayanan kesehatan yang telah tersedia.

2. Perilaku

Perilaku pasien sangat berpengaruh pada kejadian anemia pada ibu hamil. Pada

kasus ini, pasien masih kurang sadar akan kehamilan resiko tinggi, pentingnya

pemeriksaan ANC secara teratur, asupan makanan yang seimbang, konsumsi

tablet Fe bagi ibu hamil, dan umur yang baik untuk mengandung. Menurut hasil

pengamatan kami, pasien masih kurang memperhatikan asupan makanan yang

seimbang. Pasien makan 2 x sehari, namun masih belum memperhatikan

komposisi yang seimbang, dan masih belum banyak mengkonsumsi makanan

yang banyak mengandung zat besi. Pasien mengkonsumsi makanan sekenanya,

mungkin terbatas pula pada pendapatan keluarga. Untuk buah-buahan pasien

masih jarang memakan buah, apalagi buah yang mengandung banyak vitamin C

yang baik untuk membantu penyerapan zat besi di dalam tubuh.

Pasien memeriksakan kehamilannya 2 x selama lima bulan umur kehamilannya.

Kendala untuk memeriksakan kehamilannya adalah karena jarak, kerepotan untuk

pergi ke sarana pelayanan kesehatan, dan tanggungan biaya perjalanan.

Ketidaktahuan akan pentingnya tablet Fe membuat pasien jarang meminum tablet

Fe yang telah diterimanya. Alasan karena lupa dan muntah juga keengganannya

untuk meminum tablet Fe dikemukakan oleh pasien.

3. Pelayanan kesehatan

Dari sisi pelayanan kesehatan sudah cukup baik, program yang dijalankan seperti

pemberian tablet Fe, edukasi pada tiap ibu hamil yang datang, dan K1-K4 sudah

berjalan dengan baik.


4. Genetika.

Anemia pada dasarnya memiliki beberapa etiologi, namun hampir 95% anemia

pada ibu hamil memiliki etiologi yaitu kekurangan zat besi. Anemia defisiensi besi

adalah anemia karena kekurangan gizi. Maka pada kasus ini, genetika tidak

berperan dalam timbulnya anemia.

Anda mungkin juga menyukai